(SAP)
PERAWATAN LUKA PERINEUM DAN VULVA HYGIENE
DI RUANG 8 RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG
OLEH:
KELOMPOK 14
1. SAHRUL AINI 125070201111008
2. ADIMAS MOCHTAR 125070200111040
3. LUTFI CHARISMA 125070218113045
4. PRISKILA P. 125070201111015
OLEH:
KELOMPOK 14
1. SAHRUL AINI 125070201111008
2. ADIMAS MOCHTAR 125070200111040
3. LUTFI CHARISMA 125070218113045
4. PRISKILA P. 125070201111015
OLEH:
KELOMPOK 14
1. SAHRUL AINI 125070201111008
2. ADIMAS MOCHTAR 125070200111040
3. LUTFI CHARISMA 125070218113045
4. PRISKILA P. 125070201111015
( ) ( )
NIP. NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
III. Materi
1. Pengertian perawatan perineum
2. Tujuan perawatan perineum
3. Jenis jenis luka perineum akibat episiotomi
4. Langkah langkah perawatan perineum
5. Cara yang dilakukan untuk vulva hygiene
IV. Kegiatan belajar mengajar
TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN IBU MEDIA DAN
NIFAS METODE
Pendahulua Introduction Menyimak dan Ceramah
n Memberi salam memperhatikan Curah
3 menit Menjelaskan materi penyuluhan pendapat
yang akan dijelaskan
Menyamakan persepsi
Penyajian Menyebutkan pengertian Menyimak dan Power Point
12 menit perawatan luka perineum dan memperhatikan Ceramah
vulva hygiene Demonstrasi
Menyebutkan tujuan perawatan
perineum
Menyebutkan alat-alat untuk
perawatan perineum
Menjelaskan cara kerja
perawatan perineum
Menyebutkan cara cara
perawatan vulva
Penutup Memberikan kesimpulan dari materi Mengajukan Leaflet
5 menit penyuluhan, memberikan kesempatan pertanyaan Diskusi dan
peserta untuk bertanya. terhadap materi menjawab
yang telah pertanyaan
dijelaskan yang diajukan.
VII. Lampiran
Materi
Soal dan kunci jawaban
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN PERINEUM
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara
paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta
sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
Tujuan
1. Betadine
2. Kassa steril
3. Pembalut bersih
Cara Kerja
1. Melakukan cuci tangan
2. Mengatur posisi ibu yang nyaman : jika di tempat tidur posisi semifowler/fowler, lutut
ditekuk
5. Bersihkan lipatan bagian atas ( labia mayora ). Tangan kiri menarik lipatan ke atas,
tangan kanan membersihkan dengan hati-hati lipatan kulit. Usap dari perineum
kearah anus. Ulangi pada sisi yang berlawanan
6. Regangkan lipatan bagian atas ( labia mayora) dengan tangan kiri. Tangan kanan
yang lain membersihkan dari area bagian atas lipatan ( pubis ) ke lubang tempat
buang air besar ( anus ) dengan satu kali usapan. Gunakan kapas yang berbeda.
Area yang dibersihkan yaitu lipatan bagian dalam ( labia minora , klitoris dan
oripicium vagina )
9. Bersihkan area anus dari kotoran dan feses jika ada. Bersihkan dari arah depan
(vagina) ke belakang (anus) dengan satu usapan. Ulangi dengan kapas yang
berbeda sampai bersih
10. Keringkan dengan handuk. Pasang pembalut pada celana dalam. Celupkan pada
kassa steril ke dalam larutan bethadine, peras lembab dan tempelkan di daerah
perineum ( bila ada jahitan ).
11. Pasang celana dalam yang sudah dipasang pembalut, kemudian dirapihkan
3. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 kali perhari
4. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan (jika ada luka episiotomi).
Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami gejala-gejala seperti demam,
mengeluarkan cairan yang berbau bususk dari daerah lukanya atau jika daerah
tersebut menjadi nyeri
Perawatan Perineum Yang Dilakukan Dengan Baik Dapat Menghindarkan Hal Berikut
Ini :
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih
ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi
kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada
ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga,
2004)
EPISIOTOMI
Episiotomi adalah insisi dari perinium untuk memudahkan persalinan dan mencegah
ruptur perinii totalis (Bagian Obsgyn, UNPAD).
Episiotomi adalah insisi perinium untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan
lahir sehingga memudahkan kelahiran bayi.
4. Episiotomi Sekunder adalah ruptur perinii yang spontan atau episiotomi medialis
yang melebar sehingga dimungkinkan menjadi ruptura perinii totalis maka digunting
ke samping.
Fungsi Episiotomi
1. Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam, sedangkan ruptura
perinii yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka bergerigi.
VULVA HYGIENE
Berikut ini adalah cara merawat vulva yang baik:
Biasakan mencuci vulva dengan air hangat. Keringkan baik-baik dengan handuk yang
halus dan bersih atau kertas tisu toilet yang lembut. Bila vulva dalam keadaan iritasi
hebat, dapat dikeringkan dengan alat pengering blower (hair dryer) yang disetel dalam
posisi dingin dengan jarak lebih dari 30 cm.
Vagina memunyai daya tahan sendiri terhadap infeksi yang berupa cairan bersifat
asam (pH tertentu). Oleh karena itu, hindari kebiasaan "irigasi" (cuci vagina) vagina,
kecuali bila dianjurkan oleh dokter. Produk seperti ini dapat mengganggu keasaman
vagina dan mengganggu keseimbangan mikroorganisme.
Rapikan (digunting) rambut pubis (jangan di cukur!) yang berlebihan yang menyulitkan
pengeringan daerah intim.
Pakailah celana dalam 100% katun. Hindarkan celana dalam nilon atau bahan sintetis
lainnya.
Bilas (rinse) celana dalam dengan baik setelah dicuci. Celana dalam baru harus dicuci
dahulu sebelum dipakai.
Hindarkan pemakaian celana ketat. Celana stretch pembentuk tubuh, celana olah
raga nilon, atau celana dengan penutup kaki nilon (nylon pantihose/ panty girdles).
Celana seperti ini akan menyebabkan panas dan lembab yang merupakan situasi
menguntungkan bagi pertumbuhan kuman.
2. Sebutkan peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan luka
perineum dan vulva hygiene!
1. Tujuan
1. Betadine
2. Kassa steril
3. Pembalut bersih