Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis

dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta

kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah

kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif

dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran

informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

Pada awalnya surveilans epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya

pemberantasan penyakit menular, tetapi pada saat ini surveilans mutlak diperlukan

pada setiap upaya kesehatan masyarakat, baik upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular, maupun terhadap upaya kesehatan lainnya.

Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu bagian saja namun yang

paling penting dari suatu system surveilans kesehatan masyarakat. Bertambahnya

jumlah penduduk dan overcrowding mempercepat terjadinya penularan

penyakit dari orang ke orang. Faktor pertumbuhan dan mobilitas penduduk ini

juga memperngaruhi perubahan gambaran Epidemiologis serta virulensi dari

penyakit menular tertentu.

Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah baru yang

mempunyai ekologi lain membawa konsekuensi orang-orang yang pindah tersebut

mengalami kontak dengan agen penyakit tertentu yang dapat menimbulkan

masalah penyakit baru. Apapun jenis penyakitnya, apakah dia penyakit yang

sangat prevalens di suatu wilayah ataukah penyakit yang baru muncul ataupun
penyakit yang digunakan dalam bioteririsme, yang paliang penting dalam upaya

pencegahan dan pemberantasan adalah mengenal dan mengidentifikasinnya sedini

mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut maka system surveilans yang tertata

rapi sangat diperlukan. CDC Atlanta telah mengembangkan rencana strategis

untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul termasuk mengembangkan

jaringan susrveilans sentinel, pengembangan pusat-pusat surveilans berbasis

masyarakat dan berbagai proyek yang melengkapi kegiatan surveilans. Sebagai

tambahan, Journal baru yang berjudul Emerging Infectious Diseases telah

diterbitkan. CDC dengan WHO telah pula melakukan kerjasama tukar menukar

informasi melalui media elektronika sejak tahun 1990 an. Bagaimanapun juga

deteksi dini terhadap suatu kejadian penyakit menular sangat tergantung kepada

kejelian para petugas kesehatan yang berada di ujung tombak untuk mengenali

kejadian kesehatan yang tidak biasa secara dini. Dokter atau tenaga kesehatan

yang menemukan yang aneh di lapangan punya kewajiban untuk melaporkan

kepada otoritas kesehatan yang lebih tinggi agar dapat dilakukan tindakan yang

semestinya.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Surveilans penting untuk pahami, khususnya terkait (elaborasi) dengan

teori simpul Ahmadi. surveilans menjadi vital juga karena pijakan pola fikir kita

sejauh menyangkut konsep dasar Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

(ADKL). Menurut German (2001), surveilans kesehatan masyarakat (public

health surveillance) adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

berupa pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data

mengenai suatu peristiwa yang terkait dengan kesehatan untuk digunakan dalam

tindakan kesehatan masyarakat dalam upaya mengurangi angka kesakitan dan

kematian, dan meningkatkan status kesehatan. Data yang dihasilkan oleh sistem

surveilans kesehatan masyarakat dapat digunakan :

a. Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan segera untuk kasus-kasus

penting kesehatan masyarakat


b. Mengukur beban suatu penyakit atau terkait dengan kesehatan lainnya,

termasuk identifikasi populasi resiko tinggi


c. Memonitor kecenderungan beban suatu penyakit atau terkait dengan kesehatan

lainnya, termasuk mendeteksi terjadinya outbreak dan pandemic


d. Sebagai pedoman dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi program
e. Mengevaluasi kebijakan-kebijakan publik
f. Memprioritaskan alokasi sumber daya kesehatan dan
g. Menyediakan suatu dasar untuk penelitian epidemiologi lebih lanjut.

Menurut German (2001), surveilans kesehatan masyarakat (public health

surveillance) adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus berupa
pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data mengenai suatu

peristiwa yang terkait dengan kesehatan untuk digunakan dalam tindakan

kesehatan masyarakat dalam upaya mengurangi angka kesakitan dan kematian,

dan meningkatkan status kesehatan.

Menurut Timmreck (2005), surveilans epidemiologi adalah pengumpulan,

analisis, dan interpretasi secara sistematik dan berkesinambungan pada data yang

berkaitan dengan kesehatan, penyakit, dan kondisi. Temuan dari kegiatan

surveilans epidemiologi digunakan untuk merencanakan, mengkaji, mengevaluasi,

dan menerapkan program pencegahan dan pengendalian di bidang kesehatan.

Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses pengumpulan data

kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik,

tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan

informasi kesehatan. Hasil surveilans dan pengumpulan serta analisis data

digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang status

kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan, mendeskripsikan, dan

mengevaluasi program kesehatan masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah

kejadian yang merugikan kesehatan. Dengan demikian, agar data dapat berguna,

data harus akurat, tepat waktu, dan tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan.

2.2 Definisi dan konsep pelaksanaan Surveilans


Tahun 1963 Alexander Langmuir mendefinisikan surveilans The Continued
wacth fullness over the distribution and trends of incidens through the systematic
collection, consolodation, and evaluation of morbidity and mortality reports and
other relevant data together with timely and regular dissemination to those who
need to know
Dan tahun 1968 sidang Majelis Umum Kesehatan PBB yang ke 21
pengertian surveilans adalah The systematic Collection And Use Of
Epidemiological information for the planning implementation, and assessment of
disesase control in shortt surveilans implied information for action. Sehingga
surveilans dikelompokkan menjadi.
1. Surveilans Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat
Menurut WHO adalahThe ongoing systematic collection, analysis and
interpretation of health data essential to the planning, implementation, and
evaluation of public health practice, closely integrated with timely dissemination
of these to those who need to know. The final link of the survaillance chain is the
application of these data to prevention and control surveillance system includes a
functional capacity for data collection analysis and dissemination linked to public
health program.
2. Surveilans dan Monitoring
Monitoring adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan
untuk mengetahui hubungan antara kejadian dengan intervensi yang dilakukan.
3. Kejadian atau Kondisi Kesehatan dalam Surveilans
4. Maksud dan Tujuan Surveilans Kesehatan Masyarakat
Untuk mendeteksi perubahan pada trend atau distribusi penyakit dalam rangka
memulai penyelidikan atau melakukan tindakan pengendalian
5. Aspek Legal dan Etika
Hipocrates mengatakan secara tegas bahwa informasi kesakitan hanya dapat
diberikan kepada orang lain untuk kepentingan penderita atau orang orang yang
secara langsung mempunyai kewajiban merawatnya.
6. Sumber Data
Sumber data dapat berupa sumber data tradisional, mortalitas, morbiditas, laporan
epidemik, laporan laboratorium, laporan kasus per individu, penelusuran endemik
di laporan, reservoir binatang dan studi distribusi vektor, serta data demografi
7. Sumber Data Lain
8. Metode Pengumpulan Data dan Sistem Surveilans
9. Prosedur Pengumpulan Data
10. Sistem Surveilans
11. Metoda Analisis Data, Interpretasi, Diseminasi, dan Keterkaitannnya
dengan Tindakan /Intervensi Kesehatan Masyarakat
12. Unsur unsur dari Surveilans Epidemiologi
a. Pencatatan Kematian
b. Laporan Penyakit
c. Laporan Wabah
d. Pemeriksaan Laboratorium
e. Penyakit Khusus
f. Penyelidikan Wabah
g. Survei
h. Penyelidikan Tentang distribusi dari Vektor dan reservoir
penyakit
i. Penggunaan obat-obatan, sera, dan vaksin
j. Keterangan tentang penduduk serta lingkungan
13. Kegunaan Surveilans Epidemiologi

2.3 Dasar dasar Surveilans Penyakit


10 sumber atau jenis data yang relevan untuk surveilans penyakit :
1. Laporan Kematian
2. Laporan Kesakitan
3. Laporan Wabah
4. Laporan Laboratorium
5. Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan
6. Laporan Penyelidikan wabah
7. Survei Khusus ( misal perwatan penderita di rumah sakit, register
penyakit, survei serologistik)
8. Informasi tentang hewan sumber penularan dan vektor
9. Data demografi
10. Data lingkungan
Tujuan akhir surveilans penyakit adalah untuk menentukan luasnya infeksi dan
resiko penularan penyakit sehingga tindakan pemberantasan dapat dijalankan
secara efektif dan efisien.

2.4 Dasar Hukum Pelaporan Morbiditas


a. UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
b. UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
c. UU No 17 Tahun 1999 Tentang Ibadah Haji
a. Kepmenkes No 1116 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan.
d. Kepmenkes No 1479 Tahun 2003 Tentang STP.

2.5 Telaah Laporan Morbiditas


Beberapa pertanyaan dasar untuk dasar keputusan untuk melakukan
penyelidikan epidemiologi:
1. Apakah Surveilans atau tujuan pemberantasan penyakit
mengharuskan penyelidikan/tidak?
2. Apakah infeksi bersifat luar biasa dari segi waktu dan tempat
kejadian atau jumlah karakteristik dari orang orang yang beresiko?
3. Kecurigaan adanya suatu penularan Common Source pada dua
atau lebih kasus penyakit.
4. Apakah Penyakitnya berat pada orang orang golongan resiko
tinggi?
5. Apakah pengetahuan yang diperoleh dari penyelidikan membantu
pemahaman yang lebih baik terhadap suatu penyakit?
6. Adakah cara cara pencegahan atau pemberantasan penyakit
tersebut?

2.6 Analisis Laporan Morbiditas


Analisa data ini untuk membandingkan data dengan suatu nilai yang
normal, mencari perbedaan, dan menilai makna perbedaan tersebut.

Metode Metode Surveilans


1. Sistem Pelaporan Rutin
Pada laporan ini data didasarkan pada kontak langsung dengan individu yang
sakit, bahkan meninggal, dan dalam beberapa kasus informasi merupakan
perpanjangan tangan dari suatu hubungan.
2. Sistem Pelaporan Sentinel
Sistem pelaporan sentinel digunakan untuk melaporkan kasus penyakit dan
kematian yang terlihat dan diagnosa dari fasilitas yang dimiliki unit pelayanan.
3. Survei dan Studi studi khusus
Survei dapat di gunakan untuk berbagai hal seperti untuk memberikan perkiraan
tentang kejadian atau prevalensi dari suatu penyakit, dapat juga digunakan untuk
memperkirakan mortality rate. Juga bisa digunakan untuk mengevaluasi
reliabilitas dari sistem pelaporan rutin, dan sebagai suatu metode yang lebih
akurat dan praktis untuk mengukur pola penyakit yang ada pada fasilitas
fasilitas kesehatan serta hendaknya diulang secara periodik guna mengembangkan
data trend.
4. Investivigasi kasus/Wabah
Ditujukan untuk mengidentifikasi penyebab dari suatu kematian atau penyakit.
5. Sistem Registrasi Vital
6. Sensus

]2.6.1 Desain Sistem Surveilans


A. Ruang Lingkup
Meliputi masalah morbiditas, mortalitas, gizi, demografi, pelayanan
kesehatan, kesehatan, dan keselamatan kerja, kesehatan lingkungan, serta
beberapa faktor resiko yang terjadi pada individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
Menurut tempat dibagi 2 yaitu:
1. Surveilans epidemiologi dalam masyarakat
2. Surveilans epidemiologi di rumah sakit

B. Kegiatan Surveilans Epidemiologi


1. Pangumpulan data
Data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas dan tepat dan
ada hubungan dengan penyakit yang bersangkutan
2. Pengolahan, Analisis, interpretasi
Pengolahan data dimaksudkan untuk menyiapkan data agar mudah dalam
melakukan analisa data, analisa data di tujukan untuk melihat variabel variabel
yang menggambarkan suatu permasalahan dan faktor faktor yang
mempengaruhinya.
3. Penyebarluasan (Diseminasi) Informasi
Agar data yang sudah terkumpul dapat memberikan informasi yang dapat
di mengerti dan bisa digunakan dalam menentukan arah kebijakan, serta upaya
pengendalian dan evaluasi yang baik.
4. Pentingnya umpan balik dalam surveilans
Dan yang tidak kalah penting adalah feed back dari data yang telah di
interpretasikan agar dapat mengetahui sejauh mana data yang ada sdh dimengerti
atau belum

C. Langkah Desain Sistem Surveilans


1. Tentukan Tujuan
Tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan apa yang ingin diketahui
dan hendaknya harus SMART ( Spesifik, Measureable, Action oriented, Realistic,
Time frame)
2. Definisi kasus
Harus terdiri dari kasus klinis dan memiliki tingkatan
3. Menentukan Sumber data atau mekanisme pengumpulan data
Menentukan indikator yang diperlukan di sesuaikan dengan tujuan
surveilans yang diharapkan.
4. Membuat instrumen pengumpulan data
5. Uji lapangan
Uji lapangan di gunakan untuk melihat feasibility dan accetability, hasil uji
lapangan dapat memperlihatkan bagaimana suatu informasi bisa didapat kan dan
bisa mendeteksi kesulitan prosedur pengumpulan data
6. Mengembangkan metode analisis
7. Mengembangkan mekanisme diseminasi

2.7 Langkah langkah Merancang Surveilans


1. Spesifikasi tujuan surveilans
Tujuan Spesifikasi, Untuk memperkirakan kebutuhan, Mengidentifikasi
Faktor faktor resiko, Identifikasi Wabah, Identifikasi wabah, mengamati trend,
mengevaluasi dampak, dan menjelaskan pemyebab- penyebab.
2. Definisikan data surveilans untuk di kumpulkan
Langkah ini membimbing anda dalam melalui suatu serial dari sub
langkah menuju tujuan dimana data akan dikumpulkan oleh sistem anda, seberapa
sering, dari sumber mana dan menggunakan prosedur yang mana.
3. Seleksi metode surveilans
Pada langkah ini dilakukan seleksi terhadap prosedur pengumpulan data
untuk tiap tiap indikator, yang artinya akan diputuskan apakah mengumpulkan
data dari pelaporan rutin, menyusun suatu sistem sentinel atau melakukan sesuatu
survei khusus untuk mengumpulkan data.
4. Kembangkan prosedur pengumpulan data
5. Kumpulkan dan tabulasikan data
6. Analisa data
Melakukan analisa data sebaiknya dilakukan pada setiap tingkatan sistem
surveilans, data surveilans bisa di sampaikan dalam beberapa bentuk sebelum di
analisa yaitu:
- Tabel ringkasan
Dalam tabel ringkasan dapat berisi penyebara presentase dan sebagian
menyertakan angka angka rata -rata.
- Grafik peyakit
- Peta
Dengan Peta akan memudahkan pemantauan penyebaran kasus secara
geografis sehingga mudah dalam mengidentifikasi lokasi kasus. Juga dapat
berguna untuk administrasi tingkat tinggi seperti menunjukkan jumlah kasus
malaria pada tiap tiap desa, kota atahu kabupapaten
- Perhitungan Rate dan rasio
Perhitungan rate dan rasio sebaiknya dilakukan pada populasi yang besar
untuk menghasilkan gambaran masalah kesehatan dari ppopulasi yang akurat.
- Analisis
Kegunaan analisis untuk mengidentifikasi pola penyakit, indentifikasi
penyebab penyakit, spike ( Peningkatan/penurunan yang tajam dalam jumlah
kasus), cluster (Pengelompokan kasus menurut periode, area dan kelompok
umur), Trend Penyakit, dan variasi sistematis
7. Pengambilan tindakan
Dari data yang telah dianalisa dapat diambil beberapa petunjuk dan kemungkinan
dalam pemecahan masalah, dimana petunjuk penting tersebut adalah:
- Apa tindakan yang akan diambil (sebaiknya spesifik sesuai kasusu yang ada)
- Siapa orang orang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tindakan
- Kapan tindakan tersebut dilaksanakan
8. Persiapkan dan sajikan laporan
Kebanyakan sistem surveilans pada tingkat pusat, namun dalam penyusunannya
juga dibutuhkan laporan dari setiap unit yang ada di desa, kota kabupaten hingga
provinsi untuk dianalisis dan di interpretasikan. Yang kemudian diolah pusat dan
dikirimkan kembali untuk dipergunakan di kabupaten, kota hingga provinsi.

2.8 Penyelidikan Epidemiologi di lapangan


2.8.1 Konfirmasi/Menegakkan diagnosis
Tegakkan diagnosis dengan menganalisa gejala dan tanda klinik dari
penderita penyakit Menentukan Apakah peristiwa itu suatu letusan? wabah atau
bukan.
Membandingkan beberapa informasi yang telah didapat tentang penderita
lalu dibandingkan dengan definisi yang telah ditentukan karena Outbreak atau
Epidemi.
2.8.2 Rumusan suatu Hipotesis Sementara
Hipotesis sementara (Teori sementara) dirumuskan dengan tujuan
menerangkan hubungan distribusi faktor faktor penyakit yang didapatkan
dengan situasi tempat lingkungan yang terjadi selama masa penularan dalam
hubungan kausal yang sering terjadi secara langsung.
2.8.3 Rencana Penyelidikan Epidemiologi yang lebih Detail
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, juga ditambahkan data tambahan
yang masih diperlukan dari sumber informasi yang telah tersedia untuk menguji
kebenaran hipotesis yang telah di formulasikan
2.8.4 Analisis dan interpretasi data
Lakukan pemeriksaan data hasil penyelidikan di lapangan, kemudian analisa
dan interpretasikan yang telah dikumpulkan, dan juga terapkan uji statistik pada
data serta interpretasi data secara kesulurahan
2.8.5 Tes Hipotesis dan rumuskan kesimpulan
Dari hasil analisa lakukan tes hipotesis yang telah dibuat lalu pilih satu atau
dua hipotesis yang mendekati kebenaran atau menolak kebenaran dan harus sesuai
dengan sifat penyebab penyakit, sumber infeksi, cara penularan, dan faktor lain
yang mungkin memegang peranan dengan terjadinya out break/epidemi
2.8.6 Lakukan Tindakan Penanggulangan
Tentukan cara dan langkah penanggulangan yang paling efektif didasarkan
atas realita yang ada dan diketahui, serta gunakan informasi yang telah
dikumpulkan selama penyelidikan.
2.8.7 Buatlah Laporan lengkap Tentang penyelidikan epidemiologi tersebut
Buat laporan secara tertulis mengenai penyelidikan epidemiologi yang telah
dilakukan serta penemuan penemuan yang telah didapatkan.
Sumber sumber data surveilans:
1. Data Kematian
2. Data Petugas Kesehatan
3. Data Kesakitan
4. Data Laboratorium
5. Data rumah sakit
6. Data perawatan Kesehatan Pasien yang sudah sembuh
7. Topik Khusus
8. Survei Kesehatan dan populasi
Sistem Surveilans untuk indikator Penyakit:
1. Populasi Hewan
2. Data lingkungan
3. Obat/Penggunaan Biologi
4. Data Siswa dan pekerja
Sumber informasi kesehatan
Sumber informasi kesehatan dapat terdiri dari satu program atau juag
berupa masalah masalah kesehatan komunitas, atau informasi data perawatan
kesehatan.
Kegiatan Surveilans Khusus
1. Populasi Manusia
Untuk mengetahui kerentanan populasi terhadap penyakit baik yang dapat dicegah
dengan vaksin dan mengetahui adanya suatu infeksi termasuk infeksi
tersembunyi.
2. Populasi Hewan
Untuk mengetahui morbiditas dan mortalitas karena penyakit yang dapat
ditularkan dari hewan ke manusia, penyebab penyakit pada hewan baik peliharaan
atau liar, serta peningkatan dan penurunan besarnya populasi hewab sumber
penularan dan vektor.
3. Faktor Lingkungan
Untuk mengetahui pencemaran air minum umum, susu, dan bahan makanan, juga
pada kondisi alam yang memungkinkan menyebarnya atau terpeliharanya hewan
yang mungkin menjadi sumber atau vektor penyakit
Laporan Surveilans Dinas Kesehatan
Laporan digunakan sebagai media informasi pada masyarakat tentang
informasi informasi tentang pencegahan penyakit dan diagnosa penyakit
tertentu, dan ringkasan penyelidikan epidemiologi yang sedang berjalan atau baru
selesai

2.9 Pedoman Evaluasi Sistem Surveilans


A. Garis Besar Kegiatan Evaluasi Sistem Surveilans
a. Uraikan Kepentingan kesehatan masyarakat dari peristiwa kesehatan
yang dimaksud
b. Uraikan sistem yang dievaluasi
c. Tunjukkan tingkat kegunaan dengan menguraikan kegiatan yang dapat
dilakukan dari hasil sistem surveilans
d. Evaluasi sistem menurut sifat Kesederhanaan, Flesibelitas, Kemudahan
diterima, sensitivitas, Nilai prediksi positif, Ketersediaan, dan
Ketepatan Waktu.
B. Pelaksanaan Evaluasi Sistem
a. Kepentingan Kesehatan Masyarakat
b. Penjelasan Sistem
c. Kegunaan
d. Sifat sifat dari sistem
C. Indikator Kesehatan dan Surveilans
a. Indikator Umum
1. Angka Pertumbuhan Penduduk
2. Kepadatan Pendud
3. Persentasi Penduduk Perkotaan
4. Angka Kelahiran kasar
5. Angka Kelahiran Menurut Umur
6. Angka Kelahiran Total
7. Angka Buta Huruf
8. Rasio Beban Tanggungan
9. Kepadatan Penghuni Rumah
10. Angka Melek Huruf Wanita
11. Presentase Rumah Sehat
b. Indikator Kesehatan
- Infant Maternal Mortality Rate
- Neonatal Mortality Rate
- Postneonatal Mortality Rate
c. Indikator Penilaian Baseline Surveilans
1. Indikator Kuantitatif
- Sumber daya surveilans
- Sumber daya manusia
- Jumlah alokasi biaya yang disiapkan
- Komponen surveilans
- Investivigasi KLB
- Kewaspadaan Dini
- Ketanggapan
- Pelaporan
- Monitoring dan evaluasi
- Diseminasi Informasi
- Jejaring
- Ouput dan Kinerja
2. Indikator Kualitatif
- Sumber daya
- Pengumpulan dan Kompilasi data
- Analisa dan Interpretasi
- Investasi KLB
- Kewaspadaan Dini
- Ketanggapan
- Pelaporan
- Monitoring dan Evaluasi
- Diseminasi dan Umpan Balik
- Jejaring
- Output dan Kinerja

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
a. Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses pengumpulan data kesehatan

yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik, tetapi

juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan

informasi kesehatan
b. Dikenal beberapa jenis surveilans: Surveilans Individu, surveilan penyakit,

surveilans sinromik dll


c. Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu tentang masalah

kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini

dan dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih efektif


d. Menurut cara memperolehnya, sumber data surveilans dapat dibagi menjadi

dua jenis: Surveilans pasif; Surveilans aktif

DAFTAR PUSTAKA

http://yandisigit.blogspot.com/2013/03/surveilans-kesehatan-
masyarakat.html. tanggal 15 Feb 2017 13:34:55 GMT.

Pius, W. (2010). Dasar Surveilans Kesehatan Masyarakat. PT. Gramata Publishing


: Jakarta.
WHO (2004). WHO comprehensive assessment of the National Disease
surveilans in
Indonesia.Washington DC
Bustan, M.N., 2006. Pengantar Epidemiologi (Edisi Revisi) Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai