JUDUL ........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................1
E. Tujuan ........................................................................................................................2
B. Etiologi ......................................................................................................................4
C. Patofisiologi ..............................................................................................................4
B. Pengertian IR .............................................................................................................11
A. Definisi
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur
jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya
gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal
perkembangan janin.
B. Anatomi Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruangan. Atrium kiri dan kanan dibagian atas. Ventrikel
kiri dan kanan terletak dibagian bawah. Ventrikel kiri merupakan rauang yang
terbesar.katup jantung dapat membuka dan menutup sedemikian rupa sehingga darah
hanya dapat mengalir dalam satu arah. 4 katup tersebut yaitu: Katup tricuspid, katup
pulmonal, katupmitral dan katup aorta.
Darah dari tubuh masuk ke atrium kanan. Darah dalam tubuh mengandung kadar
Oksigen rendah dan harus menambah oksigen sebelum kembali ke dalam tubuh.
Darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan melalui katup tricuspid. Darah
kemudian dipompa oleh ventrikel kanan ke paru-paru melewati katup pulmonal
kemudian diteruskan oleh arteri pulmonal ke paru-paru untuk mengambil
oksigen.Darah yang sudah bersih yang kaya oksigen mengalir ke atrium kiri melalui
vena pulmonalis. Dari atrium kirii darah mengalir ke ventrikel kiri melewati katup
mitral. Ventrikel kiri kemudian memompa darah keseluruh tubuh melalui katup aorta
dan diteruskan oleh pembuluh aorta keseluruh tubuh.bersih Dari tubuh kemudian
darah yang dari tubuh dengan kadar oksigen yang rendah karena telah diambil oleh
sel-sel tubuh kembali ke atrium kanan dan begitu seterusnya.
Gambar 1. Anatomi Jantung
Ada 2 golongan besar PJB, yaitu non sianotik (tidak biru) dan sianotik (biru).
C. Etiologi
D. Klasifikasi
Berdasarkan penampilan fisik, PJB secara garis besar dibagi atas 2 kelompok, yakni
PJB tidak biru (asianosis) dan PJB biru (sianosis). Berdasarkan kelainan anatomis,
PJB secara garis besar dibagi atas 3 kelompok, yakni:
a) Stenosis
Adanya penyempitan (stenosis) atau bahkan pembuntuan pada bagian tertentu
jantung, yakni: katup atau salah satu bagian pembuluh darah di luar jantung.
Penyempitan ini menimbulkan gangguan aliran darah dan membebani otot
jantung. Pada kasus-kasus dengan penyempitan yang berat, aliran darah ke bagian
tubuh setelah area penyempitan akan sangat menurun, bahkan terhenti sama
sekali pada pembuntuan total.
1. Stenosis katup pulmonal
Terjadi pembebanan pada jantung kanan, yang pada akhirnya berakibat
kegagalan jantung kanan. Makna istilah ini bukanlah jantung gagal berdenyut,
melainkan jantung tak mampu memompakan darah sesuai kebutuhan tubuh dan
sesuai jumlah darah yang kembali ke jantung. Tanda gagal jantung kanan adalah:
pembengkakan kelopak mata, tungkai, hati dan penimbunan cairan di rongga
perut. Penanganan medis yang dapat dilakukan: pelebaran katup dengan balon
(Balloon Pulmonal Valvotomy = BPV).
B. Defect
Adanya lubang pada sekat pembatas antar ruang jantung (septum),
sehingga terjadi aliran pirau (shunt) dari satu sisi ruang jantung ke ruang sisi lainnya. Karena
tekanan darah di ruang jantung sisi kiri lebih tinggi dibanding sisi kanan, maka aliran pirau
yang terjadi adalah dari kiri ke kanan. Akibatnya, aliran darah paru berlebihan/banjir
(contoh: ASD = Atrial Septal Defect/ lubang di sekat serambi, VSD = Ventricular Septal
Defect/ lubang di sekat bilik). Aliran pirau ini juga bisa terjadi bila pembuluh darah yang
menghubungkan aorta dan pembuluh pulmonal tetap terbuka (PDA = Patent Ductus
Arteriosus). 4
Karena darah yang mengalir dari sirkulasi darah bersih ke sirkulasi
darah kotor, maka penampilan pasien tidak biru (asianosis). Namun, beban yang berlebihan
pada jantung akibat aliran pirau yang besar dapat menimbulkan gagal jantung kiri maupun
kanan. Tanda-tanda aliran darah paru yang berlebih adalah: debaran jantung kencang, cepat
lelah, sesak nafas, pada bayi sulit menyusu, pertumbuhan terganggu, sering batuk panas
(infeksi saluran nafas bagian bawah).4
Dalam kondisi seperti tersebut diatas, perlu diberikan obat-obatan yang
bermanfaat untuk mengurangi beban jantung, yakni obat diuretik
(memperlancar kencing) dan obat vasodilator (pelebar pembuluh darah). 4
C. Malposisi
Pembuluh darah utama jantung keluar dari ruang jantung dalam posisi tertukar
(pembuluh darah aorta keluar dari bilik kanan sedangkan pembuluh darah pulmonal/paru
keluar dari bilik kiri). Kelainan ini disebut transposisi arteri besar (TGA = Transposition of
the Great Arteries). Akibatnya darah kotor yang kembali ke jantung dialirkan lagi ke seluruh
tubuh, sehingga terjadi sianosis/biru di bibir, mukosa mulut dan kuku. Bayi dapat bertahan
hidup bila darah kotor yang mengalir ke seluruh tubuh mendapat pencampuran darah bersih
melalui PDA atau lubang di salah satu sekat jantung (ASD/VSD). 4
Seringkali TGA tak disertai lubang sekat dan pasien sangat biru (darah
yang mengalir ke seluruh tubuh sebagian besar adalah darah kotor). Dalam keadaan
demikian, dapat dibuat lubang di sekat serambi melalui metode non bedah yang disebut
Balloon Atrial Septostomy (BAS). Sementara menunggu persiapan untuk melakukan
prosedur ini, PDA yang bermanfaat untuk menjamin pencampuran darah bersih perlu
dipertahankan, yakni dengan memberikan Prostaglandin E-1. 4
Namun semua ini hanya bersifat sementara, bila kondisi pasien membaik,
operasi untuk menukar posisi pembuluh darah yang terbalik ini perlu
dilakukan. 4
Disamping kelainan pada anatomi jantung, PJB juga dapat menyangkut
kelainan pada pusat listrik jantung beserta sistim hantarannya. Pusat
jantung yang lemah atau adanya blok pada sistim hantaran listrik jantung, berakibat denyut
jantung/nadi yang pelan, sehingga tak mencukupi kebutuhan sirkulasi tubuh. Untuk itu perlu
pemasangan alat pacu jantung (pacemaker). Pada anak yang sudah cukup besar pemasangan
pacu jantung dapat dilakukan tanpa bedah, namun pada bayi masih diperlukan pembedahan. 4
Tetralogi Falot
Tetralogi Fallot merupakan penyakit jantung bawaan biru (sianotik) yang terdiri dari
empat kelainan, yaitu:
Defek septum ventrikel (lubang diantara ventrikel kiri dan kanan)
Stenosis katup pulmoner (penyempitan pada katup pulmonalis)
Transposisi aorta
Hipertrofi ventrikel kanan (penebalan otot ventrikel kanan). (word. Tetralogi falot). 7