Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Karbomer atau karbopol merupakan polimer sintetik dari asam akrilik. Pemeriannya
berupa serbuk berwarna putih, halus, bersifat asam dan higroskopis.karbomer larut dalam air
dan gliserin, serta etanol 95% (setelah dinetralkan). Digunakan sebagai bahan bioadhesive,
pengemulsi, basis gel, pensuspensi dan pengikat tablet, selain itu diguakan pada formulasi
sediaan farmasetika seperti krim, gel, losion dan salep sebagai bahan yanag dapat
1.5.2. CMC-Na
CMC Na memiliki bentuk serbuk atau granul, berwarna putih sampai krem dan
yang digunakan untuk fungsi ini adalah 0,1-1,0%. CMC Na sering digunakan dalam sediaan
farmasi oral maupun topikal, terutama dalam meningkatkan kekentalan sediaan. CMC Na
mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal, tidak larut dalam etanol, eter dan
pelarut organik. Dalam larutan asam kuat (pH <2) CMC Na dapat mengendap, CMC Na
inkompatibel dengan larutan garam besi atau logam lain seperti almunium, raksa dan seng.
Etanol 95%, gelatin, pektin dan kolagen. Sediaan cair yang mengandung CMC Na stabil pada
pH 2-10 dan akan mengendap pada pH di bawah 2. Viskositas sediaan berkurang secara tepat
pada pH diatas 10. Pada umumnya, viskositas maksiumum ditunjukan dan stabil pada pH 7-9
Metil paraben atau nipagin dapat digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
produksi makanan,formula sediaaan farmasi dan kosmetik. Metil paraben dapat digunakan
sendiri ataupun kombinasi paraben dan zat anti mikroba lain, bentuk metil paraben adalah
kristal tak berwarna, serbuk kristal putih dan tidak berbau. Metil paraben mempunyai
aktivitas antimikroba antara pH 4-8. Efek pengawetan akan menurunkan sebanding dengan
meningkatnya pH. Metil paraben memiliki keaktifan paling lemah dari seluruh paraben.
Aktivitasnya akan meningkat dengan bertambahnya panjang rantai dari alkil. Aktivitasnya
dapat diperbaiki dengan dikombinasikan dengan paraben lain. Metil paraben larut dalam
etanol, eter, propilenglikol, dan metanol. Tidak larut dalam paeafin cair dan air tetapi larut
dalam air hangat. Aktivitas antimikrobadari metil paraben menurun dengan keberadaan
Propil paraben atau nipasol adalah senyawa paraben yang berfungsi sebagai pengawet
antimikroba dalam produksi makanan, formula sediaan farmasi dan kosmetik. Propil paraben
dapat digunakan sendiri ataupun dengan kombinasi paraben dan zatantimikroba lain. Bentuk
propil paraben serbuk hablur putih, tidak berbau dan tidak berasa. Aktivitas antimikroba
propil paraben efektif pada pH 4-8. Efek sebagai pengawet menurundengan meningkatnya
pH. Propil paraben lebih aktif melawan jamur daripada melawan bekteri dan lebih aktif
melawan Gram positif daripada Gram negatif. Propil paraben sangat larut dalam aseton dan
eter, larut dalam etanol, metanol, dan propilenglikol dan tidak larut dalam air. Aktivitas
antimikroba dari propil paraben menurun dengan keberadaan surfaktan non ionik (Rewo,
dkk, 2003:526)
1.5.5. Sorbitol
Sorbitol memiliki serbuk granul berwarna putih, tidak berbau dan memiliki rasa
manis. Sorbitolsangat larut dalam air, sukar larut dalam etanol, metanol, dan aseton. pH
larutan sorbitol adalah 4,5-7,0. Sorbitol relatif inert terhadap zat tambahan lain tetapi
memiliki sifat higroskopik. Sorbitol akan stabil pada udara tanpa adanya katalisdan dingin,
larutanasan dan basa, tidak mudah menguap, tidak mudah terbakar dan tidak mudah korosif.
Sorbitol akan membentuk khrlat yang larut air jika dengan logam divalent dan trivalent dalam
suasana asam kuat dan basa kuat. Dalam dunia farmasi, sorbitol biasa digunakan sebagai
pemanis dan anti caplocking. Sorbitol sebagai pemanis menggunakan konsentrasi 20-35%
(sediaan oral) dan sebagai anti caplocking dengan konsentrasi 15-30 (Rewo, dkk, 2003:596).
1.5.6. Aquadest
Pemerian aquadestilata yaitu berbentuk cairan, tidak berasa, berwarna jernih atau
tidak berwarna, dan tidak berbau. Aquadesttilata memiliki berat molekul 18,02; bobot jenis
1,00 gr/cm3; dan pH larutan 7. Stabilitas akuadestilata lebih mudah terurai dengan adanya
bahan yang mudah terhidrolisis, dapat bereaksi dengan garam-garam anhidrat menjadi bentuk
hidrat, material-material organik dan kalsium koloidal (Rowe dkk, 2009; Depkes RI jilid III,
1979:96).
Sirupus simpleks merupakan pemanis yang digunakan dalam sediaan oral. Sirupus simpleks
ini dibuat dengan cara melarutkan 65 bagian sukrosa dalam larutan metil paraben 0,25%
secukupnya hingga diperoleh 100 bagian dalam sirup. Sirupus simpleks merupakan cairan
jernih, tidak berwarna dan rasanya manis (Depkes RI jilid III, 1979:557).
1.5.8. Gliserin
dan peningkat viskositas. Gliserin merupakan cairan tidak berwarna, tidak berbau, kental dan
higroskopis. Gliserin memiliki rasa manis, kira-kira 0,6 kali semanis sukrosa. Gliserin murni
tidak rentan terhadap oksidasi oleh suasana di bawah kondisi penyimpanan biasa, tetapi
terurai pada pemanasan. Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada suhu rendah, kristal
tidak meleleh sampai dihangatkan sampai 208oC. gliserin herus disimpan dalam wadah kedap
udara, sejuk dan tempat kering (Depkes RI jilid IV, 1995:475; Rowe, 2009:283-285).
1.5.9. Alginat
Alginat tidak memiliki rasa, praktis tidak berbau, berwarna putih hingga kekuningan
sebuk serat. Larut dalam hidroksi alkali, menghasilkan larutan yang kental (viscous); sangat
sukar larut atau praktis tidak larut dalam etanol 95% dan pelarut organik lainnya. Asam
alginat dapat mengembang dalam air tapi tidak terlarut. Asam alginat mampu menyerap air
200-300 kali dari beratnya. Berat molekul alginat 20.000-240.000. alginat digunakan sebagai
pensuspensi, pengikat tablet dan peningkat viskositas. Alginat harus disimpan dalamwadah
Daftar Pustaka