BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri
renjatan/syok.3
2.2 Epidemiologi
pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologis baru diperoleh pada tahun
pertama di luar Jawa dilaporkan pada tahun 1972 di Sumatera Barat dan
Lampung, disusul oleh Riau, Sulawesi Utara dan Bali (1973). Pada tahun
Pada saat ini DBD sudah endemis di banyak kota besar, bahkan sejak
kedua setelah Thailand. Sejak tahun 1968 angka kesakitan rata-rata DBD
menjadi 8,65 (1983) dan mencapai angka tertinggi pada tahun 1988 yaitu
tingkat II.
sebagian besar penderita DBD derajat berat maupun yang meninggal dapat
beberapa rumah sakit di Indonesia sejak tahun 1972 sampai dengan tahun
1995. Keempat serotipe virus dengue berhasil diisolasi baik dari penderita
terhadap darah dari 54 ibu hamil dan darah tali pusat bayi yang
bahwa kadar antibodi di dalam darah tali pusat lebih tinggi daripada di
2.3. Patogenesis
melalui vector nyamuk. Virus ini merupakan Virus RNA positif berserat
netralisasi, dan interaksi antara virus dengan sel pada saat awal infeksi8
6
teori telah dikemukakan oleh para ahli, tetapi sampai saat ini belum ada
Sejauh ini, beberapa teori yang berkaitan dengan patogenesis DBD yaitu:7,9
serotipe dan diantara strain sendiri juga mempunyai susunan protein yang
dengue.
virus dengue satu serotipe maka akan terjadi kekebalan terhadap virus ini
jenis serotipe virus yang lain, sehingga jika lain kali terinfeksi jenis virus
7
dengan serotipe beda akan terjadi infeksi yang berat.. Teori ini disebut
teori infeksi sekunder. Teori infeksi sekunder masih diyakini oleh para ahli
risiko lebih tinggi untuk menderita DBD maupun sindroma syok dengue.
Antibodi pre-infeksi yang berasal dari serotipe yang lain tersebut dikenal
tubuh terutama pada sel-sel retikulo endotelial dan sel endotel pembuluh
darah.10
memang telah ada di dalam jaringan (ex : Sel Kupffer dan histiosit ). Efek
sangat banyak.10
substansi kimia dan cytokine oleh makrofag dan jaringan yang rusak. Juga
(histiosit) dalam jaringan. Kedua sel darah putih ini bekerja dengan cara
telah terinfeksi oleh virus dengue dan debris sel sehingga pertahanan
seluler ini menjadi tidak efektif. Infeksi dengue yang merupakan infeksi
(IL-1 dan TNF) yang dikeluarkan oleh makrofag. Zat ini merupakan suatu
Semua reaksi imunitas ini tergabung dalam kompleks imun. Dimana reaksi
kompleks imun ini yang menjadi kunci terhadap patogenesis infeksi virus
dengue.8
febris (demam)8.
imunitas seluler yang terlihat dari penurunan produksi IL-2 dan interferon.
Hal itu akan berpengaruh terhadap respon imun selular yang diperlukan
penyakit dan manifestasi klinis ditentukan oleh banyaknya jumlah sel yang
berlebihan. 2
dengan pembuluh darah yang membesar pula. Volume darah ibu dalam
jumlah plasma jauh lebih besar, sehingga kondisi akhir yang terjadi adalah
Segara setelah partus, sirkulasi darah antara uterus dan plasenta berhenti,
12
DBD pada kehamilan pada saat antepartum, intrapartum, dan post partum.
Gejala klinis yang tampak selama masa antepartum tidak berbeda dengan
1. Manifestasi klinis 5
dapat berupa demam yang tidak jelas, demam dengue, demam berdarah
a.
Demam Dengue
13
Masa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar 4-6 hari (rentang 3-14
hari), timbul gejala prodormal yang tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri
demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi
leukopenia.
tempat lain.
d. Hematemesis atau melena
e. Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/mm3)
kapiler, yang ditandai oleh satu atau lebih gejala sebagai berikut6,11:
hipoproteinemia.
14
dengan manifestasi nadi yang cepat dan lemah, tekanan darah turun ( 20
2) Derajat klinis
pada tekanan sistolik ditambah diastolik dibagi dua selama 5 menit. Hasil uji
positif bila ditemukan 10 atau lebih petekie per 2,5 cm2 (1 inci).
hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya
didapatkan dari hasil isolasi virus dengue (cell culture) ataupun deteksi
Parameter laboratori:5,6
relatif disertai adanya limfosit plasma biru (LPB > 15%) yang pada fase
penyakit
e. Hipoproteinemia dapat terjadi pada kebocoran plasma
f. Serum alanin-aminotransferase dapat meningkat (SGPT/SGOT)
g. Isolasi virus terbaik saat viremia (3-5 hari)
h. IgM terdeteksi hari ke 5, meningkat sampai minggu III, menghilang
kanan tetapi apabila terjadi perembesan plasma hebat, efusi pleura dapat
sebaiknya dalam posisi lateral dekubitus kanan (pasien tidur pada sisi
17
badan sebelah kanan). Atesis dan efusi pleura dapat pula dideteksi dengan
pemeriksaan USG.5
batavia disebabkan oleh 3 faktor utama, yaitu virus, manusia, dan nyamuk.
terinfeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit dan viremia (terdapat
dalam kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggigit orangg lain
18
maka virus dengue akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam
tubuh manusia, virus ini akan berkembang selama 4-6 hari dan orang
demam ringan dan sembuh dengan sendirinya, atau bahkan ada yang sama
dengue selama satu minggu, sehingga dapat menularkan kepada orang lain
seperti kaleng, ban bekas,pot tanaman air, serta tempat minum burung.
3. Jarak terbang 100 m
4. Nyamuk betina bersifat multiple biters (menggigit beberapa orang karena
2.9 Penatalaksanaan 7
Tidak ada terapi yang spesifik untuk DBD. Prinsip utama adalah
terapi suportif. Akan tetapi, penanganan klinis yang tepat oleh dokter dan
Asupan cairan pasien harus tetap dijaga, terutama cairan oral. Jika asupan
a. Tirah baring.
minum banyak 1,5--2 liter dalam 24 jam, air tawar ditambah garam saja.
kortikosteroid.
Antibiotik dapat diberikan bila dicurigai infeksi sekunder.
d. Terapi cairan pengganti diberikan pada penderita sesuai derajat
dehidrasi.
e. Transfusi trombosit jika diperlukan.
21
dapat menjadi obat pilihan pada situasi ini karena tidak menyebabkan
takikardia.
di bawah 20,000/mm3.
d. Pemberian plasma beku segar (30 mL/kg/hari) dapat diberikan bila ada
e. Jika pasien mengalami perdarahan yang secara klinis nyata, lebih baik
pembuluh darah yang terdapat pada tepi sayatan peritoneum, yang sering
tidak terlihat dan dapat terbentuk suatu ruangan untuk drainase subfascial.
j. Tempatkan drain subfascial dan tinggalkan sampai tidak ada cairan yang
mengalir keluar.
subkutis.
l. Tempatkan balutan kuat dengan tekanan di atas insisi dan tidak dibuka
komponen lemak dari air susu ibu dan colostrum memiliki aktivitas anti
dengue.
2.10 Komplikasi 7
24
1. Ensefalopati Dengue
2. Kelainan Ginjal
Gagal ginjal akut pada umumnya terjadi pada fase terminal, sebagai akibat
3. Edema Paru
edema paru oleh karena perembesan plasma masih terjadi. Akan tetapi
apabila pada saat terjadi reabsorbsi plasma dari ruang ekstra, apabila
2.11 Prognosis
menentukan keberhasilan. 7
2.12 Pencegahan
air bersih dan jarak terbangnya maksimum 100 meter. Tetapi karena vektor
(meliputi seluruh wilayah) agar nyamuk tak dapat berkembang biak lagi.
1. Menggunakan insektisida.
tempat penampungan air bersih. Dosis yang digunakan ialah 1 ppm atau 1
2. Tanpa insektisida
Caranya adalah:
a. Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air minimal 1x
Isolasi pasien agar pasien tidak digigit vektor untuk ditularkan kepada
orang lain sulit dilaksanakan lebih awal dari perawatan di rumah sakit