Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH

DISUSUN OLEH

DWI NOVYANA FAULIA


D1B116073

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH

DISUSUN OLEH

DWI NOVYANA FAULIA


D1B116073

Dijukan Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian


Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAN HALU OLEO
2016
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Lengkap Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah

Nama : Dwi Novyana Faulia

Stambuk : D1B16073

Kelompok : 1 (Ganjil 1)

Kelas : Agroteknologi Ganjil

Program Studi : Agroteknologi

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Mengetahui,

Penanggung jawab Praktikum Asisten


Dasar-Dasar Ilmu Tanah

La Mpia, S.P, M. Sc Sulaiman Dangke


NIDN. 0014038503 D1B113034

Tanggal Pengesahan: 27 Desember 2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada waktunya. Laporan ini berjudul

Laporan Lengkap Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah yang merupakan

rangkuman dari laporan mingguan yang telah dibuat sebelumnya.

Laporan lengkap Dasar-Dasar Ilmu Tanah ini disusun berdasarkan hasil

pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan di lapangan maupum

laboratorium dan dibahas dengan dukungan literatur yang relevan dengan

pengamatan dan percobaan yang telah dilaksanakan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

dalam laporan lengkap ini, sehingga penulis membutuhkan kritikan dan saran

yang bersifat membangun dari pembaca demi penulisan serta penyusunan yang

lebih baik untuk laporan berikutnya. Semoga laporan lengkap Dasar-Dasar Ilmu

Tanah ini bermanfaat bagi kita pembaca.

Kendari, 27 Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..
HALAMAN PENGESAHAN...
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR ISI..
DAFTAR TABEL..
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Manfaat
II. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Sifat Fisika dan Morfologi Tanah...
1.2 Sifat Kimia Tanah...
1.3 Sifat Biologi Tanah.
III. METODE PRAKTIKUM
1.1 Waktu dan Tempat..
1.2 Alat dan Bahan
1.3 Prosedur Kerja
IV. HASIL DAN PEMBAHASA
1.1 Hasil Pengamatan
1.2 Pembahasan.
V. PENUTUP
1.1 Kesimpulan..
1.2 Saran.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Analisil Sifat Fisika dan Kimia Tanah

2. Hasil Organisme Tanah


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah merupakan tubuh alam dihasilkan dari berbagai proses dan faktor

pembentuk yang berbeda. Karena itu tanah mempunyai karakteristik yang berbeda

demikian akan memerlukan manajemen yang berbeda pula untuk tetap menjaga

keberlanjutan fungsi-fungsi tanah tersebut. Koloid tanah yang memiliki muatan

negatif besar akan dapat menyerap sejumlah besar kation. Jumlah kation yang

dapat diserap koloid dalam bentuk dapat tukar pada pH tertentu disebut kapasitas

tukar kation. Kapasitas tukar kation merupakan jumlah muatan negative persatuan

berat koloid yang dinetralisasi oleh kation yang mudah diganti.

Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber penghidupan manusia

sehingga munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah yaitu ilmu yang

berhubungan dengan tanah sebagai sumber penghidupan pada permukaan bumi

yang mencakup pembentukan tanah serta klasifikasi dan pemetaan berdasarkan

sifat-sifat fisika, kimia hayati dan kesuburan tanah dimana sifat-sifat ini berkaitan

dengan pengolahan bagi produksi tanaman.

Apabila kita mengagali lubang pada tanah, maka kalau kita perhatikan

dengan teliti pada masing-masing sisi lubang tersebut akan terdapat lapisan-

lapisan tanah yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Disuatu tempat

ditemukan lapisan berseling-seling dengan lapisan liat, lempung atau debu,

sedangkan ditempat lain ditemukan tanah yang semuanya terdiri dari liat, tetapi
dilapisan bawah berwarna kelabu dengan bercorak-corak merah, dibagian tengah

berwarna merah, dan lapisan atasnya berwarna kehitam-hitaman.

Pengenalan profil tanah urutan-urutan horizon tanah, yakni lapisan-lapisan

tanah yang dianggap sejajar dengan permukaan bumi. Profil tanah dipelajari

menggali tanah dengan dinding lubang vertical kelapisan yang lebih bawah. Profil

tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara

membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai

dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam

yang membentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces)

terhadap proses pembentukan mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan

organik pembentukan ion-ion, pergerakan dan pencucian bahan-bahan koloid.

Proses pembentukan horizon-horizon tanah akan menghasilkan benda

alam baru yang disebut tanah. Penampang vertical dari tanah yang menunjukan

susunan horizon tanah disebut profil tanah. Ada 6 horison tanah yang menyusun

horizon tanah berturut-turut dari atas ke bawah yaitu horizon O, A, E, B, C, dan R.

Berdasarkan latar belakang di atas maka pentingnya dilakukan

pengamatan tentang sifat fisika, morfologi kimia dan biologi tanah.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan yang dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah untuk

mengetahui sifat fisika dan morfologi tanah seperti tekstur, struktur, konsistensi

dan lain sebagainya, untuk mengetahui sifat kimia tanah seperti Ph, kadar kapur

dan C-organik serta untuk mengetahui sifat biologi tanah.


Kegunaan dalam praktikum ini adalah sifat fisika, kimia dan biologi tanah

serta bahan pembanding untuk praktikum selanjutnya.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sifat Fisik dan Morfologi tanah

Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat

dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar kedalaman

tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan

tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akbat tekanan gaya-gaya alam

(natural forces) terhadap proses pembentukan mineral pembentukan dan

pelapukan bahan-bahan koloid (Foth, 2008).

Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat membangun tubuh

alam yang disebut tanah tiap tanah dicirikan oleh susunan tertentu horizon. Secara

umuan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon utama. Tiap

horizon dapat dibedakan berasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologi

lainnya (Hanafiah, 2007).

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karna

terdapatnya perbedaan komposisi kandung fraksi pasir, debu dan liat yang

terkandung pada tanah dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai

ukuran diameter paling besar yaitu 2-0,05mm, debu dengan ukuran 0,05-0,002mm

dan liat dengan ukuran <0,002mm (pengolongan berdasarkan USDA). Keadaan

tekstur tanah sangat berpengruh terhadap sifat-sifat tanah yang lain seperti tekstur

tanah, permehabilitas prositas dan lain-lain ().

Ukuran relative partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur yang

mengacuh kepada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih hasnya, tekstur adalah
perbandingan relative antara fraksi pasir, debu dan tanah liat (lempung). Laju dan

berapa jauh berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam pertumbuhan tanaman

diatur oleh tekstur karna tekstur ini menentukan jumlah permukaan tempat

terjadinya reaksi ().

Tekstur tanah berkaitan dengan kempuan tanah menahan air dan juga

reaksi kimia tanah. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan

yang kecil sehingga sulit untuk menahan air maupun unsure hara. Tanah-tanah

yang bertekstur lempung mempunyai luas permukaan yang besar sehingga

kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur

halus lebih aktif dalam reaksi kimia dari pada tanah yang bertekstur kasar. Tanah-

tanah yang bertekstur halus mempunyai kempuan menyimpan air dan hara

makanan bagi tanaman (Hardjowigeno, 2003).

B. Sifat Kimia Tanah

Keberadaan kapur tanah erat kaitannya dengan keberadaan kalsium serta

magnesium. Magnesium berasal dari mineral fero-magnesium dan kalsium dari

feldspar serta akumulasi bahan kapur (karbonat), dolomite, kalsit, dan gypsum

sebagai mineral sekunder. Kandungan Ca dan Mg yang tinggi dalam tanahh

berhubungan erat dengan taraf pembentukan tanah. Semakin kuat pelindian

semakin sedikit kandungan kedua mineral tersebut. Keberadaan kapur tanah akan

mempengaruhi kejenuhan basa. Pemberian kapur dalam tanah kekurangan Ca

tetapi karna tanah terlalu bersifat masam, oleh karna itu pH tanah perlu dinaikan

agar unsur-unsur hara seperti P dapat mudah terserap oleh akar tanaman dan
terhindar dari keracunan Al. Kalsium karbonat adalah mineral yang memiliki

tingkat solubilitas tinggi dan berfungsi untuk menaikan pH dan masam. Banyak

sedikit kalsium karbonat yang terdapat dalam tanah dipengaruhi kandungan

CO2 dalam tanah ().

Bahan induk yang banyak mengandung Ca membentuk tanah yang

mngandung ion-ion Ca sedemikian banyaknya sehingga dapat menghindarkan

pencucian asam silikat. Hasilnya adalah tanah yang mempunyai nilai

perbandingan SiO 2 (sesquioksida) yang tinggi dan berwarna kelabu (gray).

Sebaliknya bahan induk yang kurang mengandung bahan kapur akan membentuk

tanah yang lebih merah (Darmawijaya, 2011).

Penambahan kapur menimbulkan muatan positif (kation) dalam pori.

Penambahan kapur pada tanah lempung dapat memperbaiki sifat fisika tanah

lempung. Penambhan kapur yang semakin banyak akan menyebabkan turunnya

nilai batas akhir ()

pH tanah menunjukan banyaknya ion hydrogen (didalam tanah). Makin

tinggi kadar ion didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Bila kandungan H

sama dengan makan tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7 ().

bahan organic berperan penting sebagai buffer tanah atau penyangga katio

karna dapat mencegah larut dalam pencucian disamping berpengaruh pada

struktur tanah. Ada hubungan yang erat antara karbon dengan nitrogen dalam

organic tanah yang dikeal sebagai C/N ratio. C/N ratio menunjukan tingkat

dekomposisi bahan organic dalam tanah ().


C. Sifat Biologi Tanah

Pertumbuhan dan perkembangan cacing tanah sangat bergantung pada

makanannya. Pertumbuhan cacing tanah akan tinggi bila cacing tanah itu

menyenangi makanan tersebut dan banyak makannya. Bila cacing tanah diberikan

makanan yang berbeda kemungkinan besar pertumbuhannya tidak akan sama,

tergantung jenis makanan yang diberikan. Kandungan Nitrogen yang terdapat

dalam makanan itu sangat menentukan (Poerwidodo, 2010).

Fauna tanah sebagai salah satu komponen organism tanah ikut berperan

penting dalam proses dekomposisi bahan organik. Bersama organism tanah

lainnya fauna tanah menguraikan bahan organik menjadi C organik tanah dan

melepaskan hara- hara dalam ikatan komplek menjadi hara tanah tersedia bagi

tanaman dengan demikian tingkat populasi dan sebaran faunah tanah secara

langsung berpengaruh terhadap tingkat kesuburan dan produktifitas tanah

(Hambali, 2009).

Dalam hubungan timbal balik dengan mikroba, peranan utama fauna tanah

adalah mengoyak, memasukkan, dan melakukan pertukaran secara kimia hasil

proses dekomposisi serasah tanama. Melalui proses meniralisasi materi yang telah

mati akan menghasikan garam-garam mineral yang akan digunakan oleh tumbuh-

tumbuhan (Thomas, 2007)


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan

Desember 2016 dan bertempat di dan Laboratorium Unit Ilmu Tanah Jurusan

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, skop, parang,

bor tanah, pisau lapang, ring sampel, gunting, cutter, pH tester, kantong kresek,

kertas label, karet gelang, lakban, buku Munsell soil colour chart, kompas,

timbangan analitik, gelas ukur, gelas kimia, oven, milk shaker, stopwhatch,

hydrometer, botol semprot, beker glass, saringan 0,25 mesh mortar, botol

pengocok, Erlenmeyer, burret, corong, kain kasa, dan peralatan tulis menulis.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aqudes, pH lakmus,

HCI, H 2 O2 , sampel tanah, air, bongkahan tanah, K 2 S O4 0,1 N, NaOH,

kalsimeter, asam sulfat pekat, pupuk kandang, serasah tanaman, cacing tanah dan

bahan kimia untuk analsis tekstur.

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini meliputi tiga

tahapan persiapan, tahapan praktikum, tahapan analisis laboratorium untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut :

1. Tahapan Persiapan Pra-Survei

Tahapan persiapan meliputi pengurusan perijinan didaerah survey,

menentukan titik/lokasi pengamatan, mempersiapkan alat dan bahan kebutuhan

survey, seperti peta, kompas, GPS serta alat dan bahan penggalian profil.

2. Tahapan Pengamatan di Lapangan

Tahapan pengamatan di lapangan ini meliputi menentukan lokasi

pengamatan selanjutnya melakukan penggalian profil sampai menemuka bahan

induk, setelah itu mendekripsikan penampangan tersebut secara eksternal dan

internal, secara eksternal meliputi lokasi pengamatan, penggunaan lahan,

kemiringan lereng, ketinggian tempat, vegetasi, ancaman banjir, cuaca dan lai

sebagainya sedangkan secara internal meliputi kedalaman pelapisan tanah, warna

tanah, struktur, tekstur, konsistensi, pori tanah perakaran dan lain sebagainya.

setelah itu pengambilan sampel tanah dengan menggunakan ring sampel dengan

tujuan untuk mengetahui kadar air, bobot isi dan total ruang pori tanah. Setelah

menyelesaikan semua tahapan pengamatan profil selanjutnya mengambil sampel

tanah masing-masing lapisan untuk keperluan analisis kuantitatif di laboratorium.

Analisis yang dimaksud bertujuan untuk menambah akurasi data yang diperoleh

di lapangan.

3. Tahapan Analisis Laboratorium


Tahapan analisis laboratorium yang dilakukan analisis yang dimaksud yang

bertujuan untuk menambah akurasi data yang diperoleh di lapangan. Tahapan

pengamatan secara laboratorium dimulai dari penentuan kadar air, bobot isi dan

total ruang pori tanah. Setelah itu mengamati bentuk struktur dalam keadaan

lembab, penentuan struktur dilakukan dengan cara melihat bidang belahan dari

bongkah tanah, dengan melihat bidang belahannya, maka ditentukan bentuk

struktur parameternya berupa remah, kubus membulat, kubus bersudut, tiang dan

lempeng. Setelah itu pengamatan konsistensi dan stabilitas agregat berupa

penentuan tingkat slaking dan dispersi dari sampel tanah yang diambil yaitu

dengan cara memasukan beberapa bongkahan tanah kemudian melihat tingkat

slaking dispersinya. Selanjutnya penentuan warna tanah yaitu dengan cara

mencocokkan warna yang ada di Buku Munsell Soil Colourt Chart dengan sampel

tanah perlapisan selanjutnya melihat lapisan tanah tersebut memiliki warna apa

yang sesuai pada buku tersebut. Kemudian tahapan selanjutnya adalah

pengukuran tekstur tanah yaitu dengan meteode hydrometer dengan menimbang

25 gram tanah selanjutnya dikocok dengan mesin pengocok dan diberi aquades

selanjutnya dibiarkan selama 24 jam lalu diamati. Setelah selesai melakukan

analisis sifat tanah selanjutnya beralih ke pengamatan sifat kimia tanah yang

dimulai dari analisis pH tanah. Analisis ini dilaksanakan dengan metode pH

meter dengan mengukur nilai pH perlapisan tanah tentunya yang telah diberi

bahan kimia tanah. Setelah itu melakuakan penentuan bahan organik tanah dengan

metode yang hampir sama dengan praktikum pH tanah yaitu mengambil beberapa

contoh tanah selanjutnya dianalisis dengan menggunakan beberapa bahan kimia


seperti asam sulfat dan kalium dikromat serta larutan standar. Setelah itu uji sifat

kimia tanah yang terakhir adalah kadar kapur tanah dilakukan dengan cara

menimbang beberapa sampel tanah yang diayak selanjutnya ditambahkan bahan

kimia kemudian menghitung nilai kadar kapurnya dengan membuat kurva.

4. Pengamatan Biologi Tanah

Selanjtnya tahapan pengamatan biologi tanah berupa distribusi organisme

tanah yaitu dengan cara menbandingkan tingkat keragaman organism tanah pada

masing-masing penggunaan lahan seperti lahan hutan, kebun percobaan dan lahan

alang-alang, setelah itu membandingkan jenis organisme setra menentukan faktor

penyebab keanekaragaman organisme tersebut.


IV. HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan

1. Karakteristik Eksternal Profil

No Karakteristik Tanah Keterangan


1. No. Profil 19

2. Tanggal Pengamatan 24 September 2016

3. Pengamatan Kelompok II AGT. A

4. Lokasi Pengamatan Desa Mekar Jaya Kec. Moramo Utara

5. Tinggi Lokasi mdpl -

6. Kelerengan 15-30 % agak curam


Cerah dan panas
7. Cuaca
cembung
8. Bentuk wilayah
-
9. Fisiologi
-
10. Bhan induk
-
11. Formasi geologi
-
12. Batuan Permukaan
-
13. Singkap Batuan
-
14. Penggunaan Lahan hutan primer

15. Vegetasi -

16. Ancaman banjir Ada

17. Gejala erosi


2. Karakteristik Internal Profil

No
1
2
3
4

A. Pembahasan
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat

dengan cara menggalilubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan

kedalaman tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan yang

solumnya tebal, pembuatan profil tanah dapat mecapai kedalaman 3- 3,5 meter.

Profil tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horizon-horizon

sebagai berikut O-A-E-B-C-R. Solum tanah terdiri dari O-A-E-B. Lapisan tana

atas terdiri dari O-A. Lapisan tanah bawah E-B. Kegunaan profil tanah adalah

untuk mengetahui kedalaman lapisan olah (lapisan tanah atas O-A) dan solum

tanah (O-A-E-B), kelengkapan atau diferensasi horizon pada profil tanah dan

warna tanah. Didalam proses pembentukan tanah menyangkut beberapa hal yaitu

penambahan bahan-bahan dari tempat lain ke tanah, kehilangan bahan-bahan yang

ada di dalam tanah, perubahan bentuk (transpormaion) dan pemindahan dalam

solum tanah. Pengamatan melalui profil tanah diperlukan untuk mendapatkan data

sifat-sifat morfologi tanah secara lengkap, karena isi penampang dapat terlihat

dengan jelas.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan untuk meneliti sifat-sifat

tanah dengan baik di lapangan, maka perlu dilakukan irisan tegak lurus dari

permukaan tanah ke bawah. Dari irisan tegak lurus ini akan terlihat hubungan

tanah yang berada di permukaan bumi dengan benda-benda bagian bawahnya

sebagai pembentuk tanah. Irisan tegak lurus seperti ini umumnya sampai

kedalaman kurang lebih 150 cm disebut profil tanah. Secara genetis, horizon

paling atas merupakan horizon dengan tingkat perkembangan paling lanjut dan
semakin kebawah tingkat perkembangannya semakin berkurang. Deskripsi profil

tanah ini merupakan metode baku untuk mengenali sejumlah watak tubuh tanah.

Uraian profil tanah dimulai dengan mementukan letak batas horizon,

,emgukur gtebalnya dan mengamati profil tanah secara keseluruhan. Pada

dasarnya horizon tanah mempunyai ciri-ciri yang juga dihasilkan oleh proses

pedogenesis. Tanah terdiri dari lapisan horizontal berbeda, mulai dari bahan yang

kaya bahan organik yaitu lapisan atas (humus dan tanah) samapai ke lapisan yang

rocky (lapisan tanah sebelah bawah, dan regolith bedrock). Horizon O bagian atas

lapisan tanah organic, yang terdiri dari humus daun dan alas (decomposed

masalah organic). Horizon A- juga disebut lapisan tanah, yang ditemui cakrawala

O dan E di atas cakrawala. Lapisan tanah yang berwarna gelap itu terdiri dari

humus dicampur dengan partikel mineral. Horizon E- ini elevation (leaching)

adalah lapisan warna terang dalam hal ini adalah lapisan bawah dan diatas A

Horizon B Horizon.

Pada praktikum kadar air, bobot isi dan total ruang pori tanah jumlah

humus dalam tanah snangat mempengaruhi kadara air tanah. Kadar air antara

lapisan tanah pada profil yang sama juga dapat berbeda. Tipe organisasi yang

dapat hidup pada suatu daerah tertentu sangat ditentukan oleh jumlah air tersedia

untuk pemenuhan kebutuhannya. Penentuan kadar air tanah dilalukan dengan

membandingkan berat contoh tanah sebelum dan sesudah dikering ovenkan.

Bobot isi (bulk density) tanah adalah bobot kering suatu unit volume dalam

keadan utuh dinyatakan dalam gram per satuan volume (cm3). Bobot isi sangat

dipengaruhi oleh perbandingan dari volume total tanah yaitu antara antara volume
padatan, volume pori diantar sarah tanah yang berisi udara serta volume kadar air

tanah. Unit volume terdiri dari volume yang berisi bahan padat dan volume ruang

diantaranya. Kandungan air tanah sangat ideal untuk penentuan bobot isi adalah

pada kondisi kapasitas lapang. Semakin padat suatu tanah maka biasanya semakin

tinggi juga bobot isinya, artinya semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus

oleh akar tanaman.

Bagian volume tanah yang tidak terisi oleh bahan padat baik baik mineral

maupun bahan organik disebut ruang pori tanah. Ruang pori total terdiri atas

ruang diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat-agregat

tanah. Pori tanah diklasifikasiakan atas ukurannya yaitu pori makro (diameter >

0,1 mm) berperan untuk aerase dan aliran air gravitasi, pori meso (diameter 30-

100 mm) berperan dalam aliran aliran cepat kapiler, dan pori mikro (diameter < 30

mm) berperan dalam penanganan air dan aliran kapiler lambat. Total ruang pori

tanah adalah jumlah seluruh volume ukuran pori).

Pada praktikum tekstur tanah. Dimana tekstur tanah merupakan keadaan

tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi

kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang etrkandung dalam tanah, dari segitiga

tekstur jenis fraksi partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu

2-0.005 mm, debu dengan ukuran 0,05-0,002 mm dan liat ukuran < 0.002 mm.

keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang

lain seperti tekstyr tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Penetapan

kelas tekstur tanah dapat dilakukan secara kulitatif (cara lapangan) dan cara

kuantitatif (cara laboratorium). Penetapan di lapangan dilakukan dengan cara


pengujian contoh tanah dengan dengan ibu jari telunjuk pada keadaan lembab.

Dengan cara ini dapat diketahui tekstur tanah secara kulitatif. Penetapan kelas

tekstur di laboratorium dikenal dengan analisa mekanik dan analisa menggunaka

metode hydrometer dilakukan atas dasar kecepatan pengendapan dalam suspensi

tanahnya. Asas cara ini adalah bahwa tanah (berbagai macam zarah) bila

dimasukan kedalam a ir akan tenggelam dan kecepatannya secara kasar

berbanding lurus dengan ukuran zarah tersebut.

Dari hasil praktikum tekstur tanah pada lapisan 1 diperoleh persen pasir

sebesar 2,1%, persen debu diperoleh 1,12%, persen liat diperoleh 98,3%, lapisan 1

memiliki tekstur liat. Lapisan II diperoleh persen pasir sebesar 2,25%, persen

debu 3,32%, persen liat 99,65%, lapisan II memiliki tekstur liat. Lapisan III

diperoleh persen pasir sebesar 1,16%, persen debu 3,34%, persen lait 49,61%.

Sehinnga lapisan III memiliki tekstur liat lempung berpasir.

pada praktikum warna tanah,warnah tanah merupakan salah satu sifat

fisika tanah yang lebih banyak digunakan untuk mendeskripsikan karakter tanah,

karena tanah mempunyai efek langsung terhadap dampaknya pada tempratur dan

kelembaban tanah. Walaupun warnah ini memiliki pengaruh yang kecil terhadap

kegunaan tanah, sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan warna tanah antara

lain kandungan bahan organic yang tinggi, dan warna kelabu menunjukan

pengaruh air yang dominan, sedangkan warna merah menunjukkan tanah sudah

mengalami pelapukan lebih lanjut.

Penentuan warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan warna

tanah dengan warna yang terdapat pada Munsell Soil Colour Chart. Warna tanah
dapat diukur dengan tiga satuan yaitu Hue (kilap), Value (nilai) dan Chrome

(kroma) menurut nama yang tercantum dalam lajur yang bersangkutan. Kilap

berhubungan dengan kebersihan warna dari kroma yang kadang-kadang disebut

kejernian yaitu kejernian relative dari spektrum warna.

Hasil dari praktikum warna tanah terlihat bahwa setiap lapisan memiliki

warna yang berbeda-beda. Lapisan I warna dark brown nilainya Hue= 10 YR,

volume 3 dan chroma 4 ditulis dengan notasi . Lapisan II memiliki warna bright

yellowis brown dan memiliki nilai Hue 10 YR, volue 6 dan chroma 6 ditulis

dengan notasi 6/6. Perbedaan warna pada tiap lapisan dipengaruhi oleh faktor

pencucian lahan.

Struktur tanah merupakan susunan pengikat zarah tanah dsatu dengan

lainnya membentuk pola kerunagan, yang memiliki bentuk, ukuran dan

kemantapan tertentu. Pengikat zarah tanah berwujud agregat tanah, yang terbentuk

dengan sendirinya tanpa sebab dari luar. Adapun gumpalan atau bongkahan tanah

sebagai akibat pengolahan tanah atau

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Dwi Novyana Faulia atau lebih akrab dipanggil Novy dilahirkan

di Ujung Pandang, 8 November 1997. Penulis berasal dari Provinsi Sulawesi

Selatan kota Makassar. Penulis merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Lahir dari

pasangan suami istri Ir. Suyadirman Bachtiar dan Samsiarti SH. Penulis masuk
TK Ujung Pandang Baru pada tahun 2004, dan setelah lulus dari TK penulis

masuk SDN Sudirman II pada tahun 2005 dan tamat 2010. Semasa sekolahnya di

SDN Sudirman II penulis sering mengikuti lomba tari dan juga pernah

mendapatkan juara 2 dalam lomba modeling. Setelah lulus dari sekolah dasar

kemudian penulis melanjutkan sekolahnya di SMPN 30 Makassar dan tamat pada

tahun 2013. Setelah dinyatakan lulus SMPN 30 Makassar, penulis melanjutkan

sekolah ke tingkat menengah atas di SMAN 5 Makassar dan lulus pada tahun

2016. Semasa sekolahnya di SMAN 5 Makassar penulis mengikuti organisasi

ekstrakurikuler seperti Sanggar Bakti Seni (SBS) dan Ramnut. Penulis

melanjutkan studinya diperguruan tinggi Negeri Universitas Halu Oleo Kendari

pada tahun 2016 melalui jalur SBMPTN dan memilih jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai