Anda di halaman 1dari 55

Kelompok 1

Ari Listiyaningsih [672010042] Elizabeth Anggie U.P [672010066] Fieka Amadea Harsono
[682010001]

Maria Daisihara [682010005] Sie monica [682010009]

Apa itu penelitian?

Menurut Yoseph dan Yoseph, 1979, penelitian adalah art and science guna mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan. Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan
ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud
dengan penelitian.

Pengertian Penelitian menurut Kerlinger (1986) adalah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau
jawaban sementara.

Kamus besar Bahasa Indonesia (2001):

Penelitian adalah:

1. Pemeriksaan yang teliti.

2. Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan


secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

Sehingga kelompok kami menyimpulkan bahwa penelitian merupakan suatu kegiatan


menyelidiki masalah dengan cara sistematis, kritis, ilmiah, dan teliti untuk mencari jawaban
atau memecahkan suatu permasalahan.

Komponen utama penelitian?

Komponen suatu rancangan penelitian meliputi:

1. masalah

2. bentuk atau jenis data yang dibutuhkan

3. tujuan penelitian

4. kepentingan/signifikansi

5. masalah sampling

6. masalah jadwal kegiatan

7. masalah organisasi dan alokasi biaya


8. hipotesis penelitian

9. teknik pengumpulan data

10. teknik pengolahan data

11. pola dan sistematik laporan

Urgensi penelitian?

Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong
penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yan berbeda,
diantaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujun
penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan
refleksi dari keinginan manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian
(http://id.wikipedia/org)

Secara umum urgensi dari metode penelitian menurut Sutrisno Hadi (2001: 10) ialah untuk
menemukan pengetahuan baru, mengembangkan pengetahuan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan. Metodelogi penelitian merupakan suatu jalan yang harus ditempuh oleh peneliti
guna mendapatkan ilmu pengetahuan luas dan relevan.

Manfaat penelitian?

Manfaat suatu penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian dapat dijadikan gambaran tentang keadaan dan kemampuan sumberdaya
yang ada, juga untuk kemungkinan pengembangan maupun hambatan-hambatan yang
dihadapi oleh suatu proyek.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab kegagalan
ataupun suatu masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan suatu proyek, sehingga dapat
dicarikan upaya untuk menanggulanginya.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan ataupun


menyusun strategi pengembangan suatu proyek.

4. Hasil penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan dalam bidang pembiayaan,


peralatan, perbekalam, tenaga kerja baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif yang
sangat berperan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu proyek.

Pandangan-pandangan tentang penelitian?

Menurut Fellin, Tripodi & Meyer (1996), Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di
sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

Menurut Kerlinger (1986: 17-18), Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol,
empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena.
Menurut Indriantoro & Supomo (1999: 16), Penelitian merupakan refleksi dari keinginan
untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.

Menurut David H. Penny, Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai
jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

Tahapan penelitian?

1. Mengidentifikasi Masalah

Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama
dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini
merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian
akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti
akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.

2. Membuat Hipotesa

Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa
biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari
oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan
hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral
dan H1 bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan
hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai
masalah ini akan dibahas pada BAB V.

3. Studi Literature

Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu
mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah
dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai
masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan
yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.

4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel

Melakukan identifikasi dan menamai variable merupakan salah satu tahapan yang penting
karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti dapat
memahami hubungan dan makna variable-variabel yang sedang diteliti.

5. Membuat Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti
menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variable-variabel
tersebut. Definisi operasional memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan
suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.

6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel


Yang dimaksud dengan memanipulasi variable ialah memberikan suatu perlakuan pada
variable bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau
variable yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable ialah
melakukan kontrol terhadap variable tertentu dalam penelitian agar variable tersebut tidak
mengganggu hubungan antara variable bebas dan variable tergantung.

7. Menyusun Desain Penelitian

Apa yang dimaksud dengan menyusun desain penelitian? Desain penelitian khususnya dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian
dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian
yang sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam
melakukan proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data
dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak
mempunyai validitas yang tinggi.

8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran

Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus melakukan
identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam hubungannya dengan tujuan
penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif biasanya peneliti
menggunakan kuesioner, khususnya dalam penelitian-penelitian jenis Ex Post Facto.

9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview

Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu
alat yang penting untuk pengambilan data; oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat
kuesioner dengan baik. Cara membuat kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format
pertanyaan dan model jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data juga dapat
dilakukan dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur secara sistematis agar
dapat memperoleh informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai dengan yang
diinginkan oleh peneliti.

Melakukan Analisa Statistik

Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang menggunanakan pendekatan kuantitatif
ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk membantu peneliti
mengetahui makna hubungan antar variable. Sampai saat ini, analisa statistik merupakan
satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung
besarnya hubungan antar variable, untuk memprediksi pengaruh variable bebas terhadap
variable tergantung, untuk melihat besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable
yang kita ukur.

11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data

Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin canggih dan dituntutnya


melakukan penelitian secara lebih cepat serta kemungkinan besarnya jumlah data, maka
seorang peneliti memerlukan bantuan komputer untuk melakukan analisa data. Banyak
perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisa
data, baik yang bersifat pengelohan data maupun analisanya. Salah satu program yang
popular ialah program SPSS.

12. Menulis Laporan Hasil Penelitian

Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian secara
tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil
penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang dana.

Jenis penelitian?

Berdasarkan jenis datanya

1. Penelitian kualitatif

2. Penelitian kuantitatif

Berdasarkan Bidang yang diteliti

1. Penelitian Sosial

2. Penelitian Eksakta

Berdasarkan Tempat Penelitian

1. Penelitian Lapangan (field research)

2. Penelitian Kepustakaan (library research)

3. Penelitian Laboratorium (laboratory research)

Berdasarkan Teknik yang digunakan

1. Survey Research (Penelitian Survei)

2. Experimen Research (Penelitian Experimen)

Berdasarkan Keilmiahan

1. Penelitian Ilmiah

2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah)

Berdasarkan penggunaan hasil

Penelitian dasar

2. Penelitian Terapan
Berdasarkan tujuan

1. Eksploratif

2. Pengembangan

3. Verifikatif

Berdasarkan bidang ilmu

1. Social science

2. Natural science

3. Engineering

Berdasarkan taraf penelitian

1. Penelitian deskriptif

2. Penelitian inferensial

3. Penelitian Teoritis

4. Penelitian Rekayasa

5. Penelitian Deduktif

6. Penelitian Induktif

7. Grounded research

Menurut Pendekatan

1. Penelitian Longitudinal (Bujur)

2. Penelitian Cross-Sectional (Silang)

Menurut Tingkat Eksplanasi

1. Penelitian Deskriptif

2. Penelitian Komparatif

3. Penelitian Asosiatif

Menurut Caranya

1. Penelitian Operasional
2. Penelitian Tindakan

3. Penelitian Eksperimen (dari caranya)

Bagaimana cara melakukan penelitian?

Berikut ini merupakan langkah-langkah umum yang bisa dijadikan pedoman :

1. Cari topik yang menarik perhatian anda

2. Buat pertanyaan penelitian yang menarik (mengapa, bagaimana, di mana, apa)

3. Tentukan alasan/rationale dari penelitian anda

4. Rumuskan tesis penelitian anda dengan mempertimbangkan tiga langkah sebelumnya


(topik, tujuan dan rationale)

5. Tentukan metode pengolahan data (kualitatif/kuantitatif)

6. Klasifikasi data :

a. Identifikasi variabel

b. Berikan alasan mengapa variabel tersebut dipilih dan perlu diidentifikasi

c. Tentukan pola paradigma penelitian anda

d. Tentukan khasanah buku-buku teks, jurnal-jurnal, artikel-artikel dengan


mempertimbangkan elemen variabel yang ada

e. Analisis data berdasarkan jenis penelitian atau metode penelitian (analisis data statistik
atau non statistik

f. beri kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis data penelitian anda.

Berpikir logis: deduktif & induktif

Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif. Penalaran deduktif
kadang disebut logika deduktif adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi
argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau
merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid
atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan
hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.

Contoh argumen deduktif:

1. Setiap mamalia punya sebuah jantung

2. Semua kuda adalah mamalia


3. Setiap kuda punya sebuah jantung

Penalaran induktif kadang disebut logika induktif adalah penalaran yang berangkat dari
serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.

Contoh argumen induktif:

1. Kuda Sumba punya sebuah jantung

2. Kuda Australia punya sebuah jantung

3. Kuda Amerika punya sebuah jantung

4. Kuda Inggris punya sebuah jantung

5. Setiap kuda punya sebuah jantung

Kesimpulan

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan
menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Tujuan dari matakuliah ini diajarkan
kepada mahasiswa adalah memberikan konsep-konsep dasar penelitian guna memampukan
mahasiswa untuk dapat berpikir secara analitik dan memiliki kemampuan memecahkan
masalah berdasarkan prosedur akademik, serta dapat menyusun rancangan penelitian tugas
akhir.

DAFTAR PUSTAKA

http://marwanard.blogspot.com/2011/11/makalah-dasar-dan-komponen-desain.html

Urgensi dan jenis Penelitian from Alfaze Ghautama

http://primajayaphone.blogspot.com/2010/11/tujuan-manfaat-penelitian.html

http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2009/12/20/penelitian-kualitatif/

http://rezafm.unsri.ac.id/index.php/posting/49

http://basirunjenispel.blogspot.com/

http://id.shvoong.com/how-to/writing/2178052-cara-melakukan-penelitian/#ixzz2IEQfaSSJ

http://id.wikipedia.org/wiki/Logika

Kelompok 2:

Mahfud Dian Saputro [672010114] Marcelo Evander [672010256]


Kukoh Restu Nugroho [672010179] Achmad Widodo [672010286]

Pengertian penelitian
Penelitian adalah mencari jawaban atas masalah yang diajukan Masalah adalah persoalan
yang menuntut adanya jawaban yang tepat dan akurat.

Berikut ini beberapa pendapat mengenai pengertian penelitian.

Menurut Yoseph dan Yoseph, 1979, penelitian adalah art and science guna mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan. Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan
ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud
dengan penelitian.

Penelitian dapat juga diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan
untuk mencari jawaban permasalahan atau proseso penemuan, baik itu discovery maupun
invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada, sebagai
contoh misalnya penemuan Benua Amerika adlah penemuan yang cocok untuk arti discovery.
Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru
dengan dukungan fakta. Misalnya hasil Kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan
punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru

Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan
intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar
memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan
menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh
hasil yang dapat dipertanggung jawabkan, memecahkan problem malalui hubungan sebab
dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.

Pengertian Penelitian menurut Kerlinger (1986) adalah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau
jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oleh kerlinger agar
kegiatan penelitian memang berbeda dengan kegiatan profesional lainnya. Penelitian berbeda
dengan kegiatan yang menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan
melaporkan berita atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena
tidak dilengkapi karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian,
yaitu karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara intensif
dan dikontrol dalam pelaksanaannya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian adalah sauah
seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya
observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat
dengan gejala yang ada.

Komponen utama penelitian

Sumber Data

o Sumber Data Primer Kuantitatif :

Sumber data primer kuantitatif (kumpulan skor jawaban) adalah sejumlah responden yang
disebut Sampel Penelitian. Sampel ini diambil dengan cara tertentu dari keseluruhan populasi
yang dijadikan subyek penelitian. Sejumlah responden yang dijadikan Sampel Penelitian
dipandang sebagai sumber data yang dianggap dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan obyek penelitian. Teknik atau cara yang digunakan untuk penarikan Sampel
Penelitian antara lain Teknik Pengambilan Sampel Dengan Cara Acak (Stratified Random
Sampling Technique), Teknik Pengambilan Sampel Dengan Cara Acak Proporsional
(Stratified Random Sampling Proporsional Technique), Teknik Slovin, dan Teknik Kluster.
Teknik-teiknik pengambilan sampel ini digunakan bila subyek yang dijadikan populasi
penelitian terlalu banyak jumlahnya. Namun bila subyek yang menjadi populasi penelitian
jumlahnya tidak mencapai 100 orang, maka sebaiknya digunakan Teknik Sensus (seluruh
subyek diambil).

Sumber Data Primer Kualitatif :

Sumber data primer kuantitatif (transkrip wawancara) adalah sejumlah responden yang
disebut Informan Penelitian. Informan ini diambil dengan cara tertentu dari para pihak yang
karena kedududkan atau kemampuannya dianggap dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan obyek penelitian. Teknik yang digunakan untuk menentukan penarikan Informan
Penelitian antara lain Purposive Sampling Technique dan Snow Ball Technique. Purposive
Sampling Technique adalah cara penentuan sejumlah Informan sebelum penelitian
dilaksanakan, dengan menyebutkan secara jelas siapa yang dijadikan informan serta
informasi apa yang diinginkan dari masing-masing informan. Snow Ball Technique adalah
cara penentuan informan dari satu informan ke informan lainnya yang dilakukan pada saat
penelitian dilaksanakan, hingga dicapai sejumlah informan yang dianggap telah
merepresentasikan berbagai informasi yang diperlukan. Pencatuman sumber data harus
disertai dengan nama dan identitas yang jelas. Contoh identitas : Nama lengkap, Jenis
Kelamin, Umur, Pekerjaan/Jabatan, Pendidikan Terakhir.

Sumber Data Sekunder :

Sumber data sekunder (teori, data dan informasi) adalah buku-buku, dokumen-dokumen,
internet, dan media cetak. Untuk pengutipan teori, pencantuman sumber data menggunakan
runningnote yang meliputi pencantuman last name, tahun penerbitan buku, dan nomor
halaman buku. Contoh : jika diletakan dimuka kutipan : Robbins (1999:87) atau Robbins
(dalam Thoha, 2001 :32); jika diletakan dibelakang kutipan : (Robbins,1999:87). Untuk
pengutipan data, pencantuman sumber data menggunakan footnote yang diletakan di bawah
tabel data.

Contoh Sumber : Bappeda Kabupaten Bogor, 2005. Untuk pengutipan informasi,


pencantuman sumber data menggunakan runingnote. Contoh : (Harian Kompas, Senin,
2/8/2005) atau http://www.aseansec.org/5804.htm

Jenis Data

o Data Primer adalah jenis data yang langsung didapat dari sumbernya. Contoh :
Data Primer Kuantitatif didapat langsung dari Sampel Penelitian, Data Primer
Kualitatif didapat langsung dari Informan Penelitian.

o Data Sekunder adalah jenis data yang tidak langsung didapat dari sumbernya.
Contoh : data sekunder dari berbagai buku, dokumen, internet, dan media
cetak.
Teknik Pengumpulan Data

o Studi Kepustakaan atau Studi Dokumen adalah teknik pengumpulan data


sekunder yang meliputi pengutipan dan pengkajian teori, data dan informasi
dari berbagai buku, dokumen, internet, dan media cetak.

o Kuesioner Penelitian atau Angket adalah teknik pengumpulan data primer dari
sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian. Penyusunan Kuesioner
atau Angket menggunakan format pengskalaan tertentu seperti misalnya Likert
Scale (skor 1 sampai 5), Rating Scale (skor 1 sampai 4), atau Guttman Scale
(skor 1 sampai 2)

o Observasi atau kunjungan lokasi adalah teknik pengumpulan data secara


spontan ketika penelitian dilakukan.

Metode Analisis Data

Metode Analisis Kuantitatif adalah teknik pengolahan data kuantitatif (angka-angka)


yang menggunakan rumus-rumusan statistik antara lain untuk Pengujian Persyaratan
Analisis, Pengukuran dan Pengujian Hipotesis.

Metode Analisis Kualitatif adalah teknik pengolahan data kualitatif (kata-kata) yang
dilakukan dalam rangka mendeskripsikan atau membahas hasil penelitian dengan
pendekatan analisis konseptual dan analisis teoritik.

Urgensi penelitian

Sebenarnya, definisi yang jelas tentang hal ini tidak ada. Secara intuitif, urgensi penelitian ini
dapat dikembangkan dari arti kata urgensi, yakni tingkat pentingnya (kepentingan). Urgensi
penelitian dapat dikatakan sebagai tingkat pentingnya melakukan penelitian. Analog dengan
kehidupan sehari-hari, sesuatu akan dapat dikatakan urgen jika sesuatu tersebut tidak ada atau
tidak dilakukan atau semacamnya maka hasil optimal atau terbaik tidak dipeoleh. Misalnya,
pada masa ujian tengah/akhir semester, belajar lebih intens bagi mahasiswa adalah sesuatu
yang urgen karena kalau hal tersebut tidak dilakukan maka hasil ujian tidak akan optimal.

Serupa dengan hal tersebut, dalam penelitian (termasuk skripsi), kegiatan meneliti akan
dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika pelaksanaan kegiatan tersebut akan memberikan
hasil yang bermanfaat. Dengan kata lain, suatu kegiatan penelitian dikatakan urgen jika
output penelitian dapat menyelesaikan masalah secara strategis.

Masalah penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan.
Untuk penelitian murni/akademis, masalah dapat dikaitkan dengan upaya untuk
memverifikasi teori atau upaya untuk menemukan teori baru. Untuk penelitian terapan,
masalah dapat dikonotasikan sebagai permasalahan yang dihadapi masyarakat/lembaga dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, suatu penelitian dapat dikatakan memiliki urgensi
yang tinggi jika output penelitian (atau simpulan penelitian) mampu memverifikasi teori atau
menemukan teori baru, untuk penelitian murni/akademis, atau mampu menyelesaikan
problematika riil masyarakat, untuk penelitian terapan.
Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang bersangkutan
dalam penelitian ini, baik manfaat secara praktis maupun secara teoretis.

Manfaat Praktis

Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
sastra lisan, serta untuk memperoleh pengalaman menganalisis Struktur puisi lisan,
konteks penuturan, proses penciptaan dan fungsi umpasa pernikahan Simalungun.

2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun
sebagai referensi mengenai sastra lisan yang ada di Batak Simalungun tepatnya
mengenai umpasa pernikahan Simalungun.

Manfaat Teoretis

Beberapa manfaat secara teoretis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Bagi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi study/kajian sastra lisan.

2. Bagi kajian kesusastraan, manfaat penelitian ini yaitu memberikan sumbangsih


maupun rujukan referensi bagi para peneliti sastra lisan,
khususnya umpasa Simalungun.

Pandangan-pandangan tentang penelitian

Padangan tentang penelitian adalah suatu alur pemikiran seseorang terhadap apa yang sedang
dipahaminya untuk dijadikan sebagai acuan dalam memecahkan suatu permasalahan yang
sedang diteliti secara logis dan sitematika. Setiap bagan atau kerangka berpikir yang dibuat
harus mempunyai kedudukan atau tingkatan yang dilandasi dengan teori-teori yang relevan
agar permasalahan dalam penelitian tersebut dapat terpecahkan.

1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat
di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

2. Kerlinger (1986: 17-18) Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol,


empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu
antarfenomena.

3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) Penelitian merupakan refleksi dari keinginan
untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.

4. David H. Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai


jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-
fakta.
5. J. Suprapto Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-
hati, serta sistematis.

6. Sutrisno Hadi Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan


dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

7. Mohammad Ali Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

8. Tuckman Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan


jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to
question). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.
Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip
baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya
yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan
metode.

9. Hilway (1956) Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang
hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang
tepat terhadap masalah tersebut.

10. Woody (1927) Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran
yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi
pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau
jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan
pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan
hipotesis.

11. Parson (1946) Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara
sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.

12. Nazir (1988) Penelitian adalah percobaan yang hati-hati dan kritis untuk
menemukan sesuatu yang baru.

13. Sutrisno Hadi (1987:3) Penelitian adalah usaha untuk menemukan,


mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan
metode-metode ilmiah.

14. Emzir (2007:3) Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.

15. Hamidi (2007:6) Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena
ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

16. Parson (1946) =>Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara
sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang
dapat dipecahkan.
17. John (1949) Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas
untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.

18. Dewey (1936) Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari
suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan
hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang
terpadu.

19. Soerjano Soekanto Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.

Tahapan penelitian

1. Mengidentifikasi masalah yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah


peneliti melakukan tahap pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan
masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam
penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah.
Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam
melakukan penelitian.

2. Membuat hipotesa. hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita
teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan
hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable
yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0
(H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral. Perlu
diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya
penelitian deskriptif. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai masalah ini akan
dibahas pada BAB V.

3. Studi Literature. pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian
pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis
sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk
mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan
pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai
dengan kerangka berpikir ilmiah.

4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel. Melakukan identifikasi dan menamai


variable merupakan salah satu tahapan yang penting karena hanya dengan mengenal
variabel yang sedang diteliti seorang peneliti dapat memahami hubungan dan makna
variable-variabel yang sedang diteliti.

5. Membuat Definisi Operasiona. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan


variable-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya
dengan proses pengukuran variable-variabel tersebut. Definisi operasional
memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional
sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.

6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel. Yang dimaksud dengan memanipulasi


variable ialah memberikan suatu perlakuan pada variable bebas dengan tujuan peneliti
dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau variable yang dipengaruhinya.
Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable ialah melakukan kontrol terhadap
variable tertentu dalam penelitian agar variable tersebut tidak mengganggu hubungan
antara variable bebas dan variable tergantung.

7. Menyusun Desain Penelitia., Apa yang dimaksud dengan menyusun desain


penelitian? Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti
tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang
dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan
proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan
analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak
mempunyai validitas yang tinggi.

8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran.


Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus melakukan
identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam hubungannya dengan
tujuan penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif
biasanya peneliti menggunakan kuesioner, khususnya dalam penelitian-penelitian
jenis Ex Post Facto.

9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview. Dalam penelitian yang menggunakan


pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu alat yang penting untuk
pengambilan data; oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat kuesioner dengan
baik. Cara membuat kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format pertanyaan dan
model jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data juga dapat dilakukan
dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur secara sistematis agar dapat
memperoleh informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai dengan yang
diinginkan oleh peneliti.

10. Melakukan Analisa Statistik. Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang
menggunanakan pendekatan kuantitatif ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik
digunakan untuk membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar variable.
Sampai saat ini, analisa statistik merupakan satu-satunya alat yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar
variable, untuk memprediksi pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung,
untuk melihat besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable yang kita
ukur.

11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data. Dengan berkembangnya teknologi


komputer yang semakin canggih dan dituntutnya melakukan penelitian secara lebih
cepat serta kemungkinan besarnya jumlah data, maka seorang peneliti memerlukan
bantuan komputer untuk melakukan analisa data. Banyak perangkat lunak yang telah
dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisa data, baik yang
bersifat pengelohan data maupun analisanya. Salah satu program yang popular ialah
program SPSS.

12. Menulis Laporan Hasil Penelitian Tahap. terakhir dalam penelitian ialah membuat
laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat
agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca atau
penyandang dana.
Jenis penelitian

Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan,
dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
kecendrungan yang tengah berlangsung. Fenomena disajikan secara apa adanya hasil
penelitiannya diuraikan secara jelas dan gamblang tanpa manipulasi oleh karena itu penelitian
ini tidak adanya suatu hipotesis tetapi adalah pertanyaan penelitian. Analisis deskriptif dapat
menggunakan analisis distribusi frekuensi yaitu menyimpulkan berdasarkan hasil rata-rata.
Hasil penelitian deskriptif sering digunakan, atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian
analitik. Jenis penelitian yang termasuk dalam kategori deskriptif adalah studi kasus dan
penelitian surey.

Penelitian Studi Kasus

Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian
secara intensif; Misalnya satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi. Meskipun
jumlah subyek cenderung sedikit, jumlah variabel yang ditiliti sangat luas. Oleh karena itu
sangat penting untuk mengetahui semua variabel yang berhubungan dengan masalah
penelitian. Penggalian data dapat melalui kuisioner, wawancara, observasi maupun data
dokumen. Deskripsi dari studi kasus tergantung dari keadaan kasus tetapi tetap
mempertimbangkan waktu. Keuntungan yang peling besar dari desain ini adalah pengkajian
secara rinci meskipun jumlah dari responden sedikit, sehingga akan didapatkan gambaran
satu unit subyek secara jelas. Misalnya, studi kasus tentang asuhan keperawatan pasien
dengan typoid di RS. Peneliti akan mengkaji variabel yang sangat luas dari kasus diatas mulai
dari menemukan masalah bio-psiko-sosio-spiritual.

Penelitian Survey

Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998).
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu
kelompok atau perilaku individu. Survey adalah suatu desain yang digunaan untuk
penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar
variabel dalam suatu popilasi. Pada survey tidak ada intervensi, survey mengumpulkan
informasi dari tindakan seseorang,pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai.
Penggalian data dapat melalui kuisioner, wawancara, observasi maupun data dokumen.
Penggalian data melalui kuisioner dapat dilakukan tanya jawab langsung atau melalui
telepon, sms, e-mail maupun dengan penyebaran kuisioner melalui surat. Wawancara dapat
dilakukan juga melalui telepon, video confeence maupun tatap muka-langsung. Keuntungan
dari survey ini adalah dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil dapat dipergunkan
untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat sering kali cenderung bersifat
superfisial. Oleh karena itu pada penelitian survey akan lebih baik jika dilaksanakan analisa
secara bertahap. Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data.
Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin
hasilnya mencerminkan populasi. Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud
penjajakan (eksploratif), menguraikan (deskriptif), penjelasan (eksplanatory) yaitu untuk
menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi, prediksi atau meramalkan
kejadian tertentu di masa yang akan dating, penelitian operational dan pengembangan
indikaor-indikator social.

Bagaimana cara melakukan penelitian

Seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan akan terdorong untuk melakukan
penelitian jika ia menemukan masalah (Mengapa PTK penting bagi seorang guru? lihat di
sini). Bagaimana ia menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakaukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Pertanyaan yang tampaknya sepele ini ternyata tidak selalu mudah
dijawab dan tidak herankaluapara peneliti menamakan bahwa perumusanmasalah
merupakan jantung penelitian. Uraian berikut membahas perumusan masalah yang terdiri
atas tahapan mengidentifikasi masalah, memfokuskan, dan merumuskan masalah.

1. Mengidentifikasi Masalah. Di bidang ilmu apa pun, tak terkecuali pendidikan,


masalah selalu ada dan tak terhitung jumlahnya. Namun anehnya tidak semua orang
menyadarinya dan tak jarang mengalami kesulitan untuk menemukan masalah yang
akan ditelitinya. Apakah yang dimaksud dengan masalah? Dalam arti luas, masalah
sebenarnya adalah semua pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Walaupun masalah
merupakan titik tolak untuk melakukan penelitian, tidk semua masalah dapat
dijadikan objek untuk diteliti dan hal ini dapat diketahui dari karakteristik masalah itu
sendiri. Sebagai pedoman ada tiga karekteristik yang perlu diperhatikan dalam
mengidentifikasi masalah . Pertama, adalahmasalah tersebut layak teliti. Artinya
layak teliti di sini adalah pengkajian terhadap masalah tersebutdapat dilakukan dengan
cara yang terukur secara empiris melalui pengumpulan dan pengolahan data.
Karakteristi kedua, sifat dari masalah tersebut, yakni mempunyai nilai teoritis dan
praktis. Suatu masalah penelitian yang baik pada hakekatnya dapat memperbaiki
praktik atau penyelenggaraan pendidikan. Kita dapat menguji masalah tersebut
dengan pertanyaan apakah dampaknya apabila masalah tersebut terpecahkan. Apabila
jawabannya adalah : orang tak akan peduli, maka itu suatu indikasi bahwa kita perlu
mencari masalah yang lebih bermakna untuk diteliti. Karakteristik ketiga, adalah
realistis. Pengertian realistis di sini sangat luas, antara lain meliputi ketergantungan
kita dalam hal kedalaman bekal konsep serta ketersediaan waktu, tenaga dan biaya.

2. Memfokuskan Masalah. Apabila kita telah melakukan identifikasi masalah dengan


menggunakan pedoman berupa kriteri-kriteria di atas, ada kemungkinan mendapatkan
banyak masalah yang layak untuk diteliti. Sedikit banyaknya masalah yang dapat
diperoleh terganrung kepekaan kita menangkap aspek-aspek atau pernik-pernik yang
terdapat di dunia pendidikan itu sendiri. Suatu masalah yang bersifat terlalu umum
dan banyak jumlahnya kelak akan menyulitkan kita sendiri apabila masalah tersebut
tidak difokuskan sejal awal. Pengertian memfokuskan di sini adalah memilih dn
menentukan masalah yang diminati dan menguraikan masalah yang terlalu umum
tersebut menjadi masalah yang spesifik. Jika ini tidak dilakukan akan merepotkan diri
sendiri karena topik yang hendak diuji akan melebarke mana-mana.

3. Merumuskan Masalah. Dalam perumusan masalah, satu hal yang perlu diperhatikan
adalah rumusan tersebut hendaknya jelas dan opersional sehinggan tidak terbuka
peluang terjadinya salah tafsir jika rumusan tersebut dibaca orang lain. Masalah
tersebut hendaknya dirumuskan dengan menggunakan kaidah tata bahasa yang baku
sehinggan bebas dari kesalahan tata bahasa. Seseorang dapat merumuskan masalah
yang hendak ditelitinya dengan jelas apabila ia menguasai pengetahuan pada bidang
yang ingin ia teliti.

Berfikit logis : deduktif & induktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis
juga akan terbentuk proposisi proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang
diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya
tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut
konsekuensi.

Penalaran adalah suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Ciri pertama adalah proses berpikir logis, dimana berpikir logis diartikan
sebagai kegiatan berpikir menurut pola tertentu atau dengan kata lain menurut logika tertentu.
Ciri yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya.

Berpikir Deduktif

Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari
keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi adalah
cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus.

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Berpikir Induktif

Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus
untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran
secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai
ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan
pernyataan yang bersifat umum .

Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal
khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir
induktif. (www.id.wikipedia.com).

Jalan induksi mengambil jalan tengah, yakni di antara jalan yang memeriksa cuma satu bukti
saja dan jalan yang menghitung lebih dari satu, tetapi boleh dihitung semuanya satu persatu.
Induksi mengandaikan, bahwa karena beberapa (tiada semuanya) di antara bukti yang
diperiksanya itu benar, maka sekalian bukti lain yang sekawan, sekelas dengan dia benar
pula.

Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari penalaran deduktif dan induktif.
Dimana lebih lanjut penalaran deduktif terkait dengan rasionalisme dan penalaran induktif
dengan empirisme. Secara rasional ilmu menyusun pengetahuannya secara konsisten dan
kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan yang sesuai fakta
dengan yang tidak. Karena itu sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan
rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara, Penjelasan sementara ini
biasanya disebut hipotesis.

Hipotesis ini pada dasarnya disusun secara deduktif dengan mengambil premis-premis dari
pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya, kemudian pada tahap pengujian
hipotesis proses induksi mulai memegang peranan di mana dikumpulkan fakta-fakta empiris
untuk menilai apakah suatu hipotesis di dukung fakta atau tidak. Sehingga kemudian
hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa penalaran
deduktif dan penalaanr induktif diperlukan dalam proses pencarian pengetahuan yang benar

Daftar pustaka

o Hakekat Penelitian http://chilem-iam.blogspot.com/2010/05/hakekat-


penelitian.html

o Pengertian penelitian Definisi Penelitian


http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-definisi-penelitian-
adalah/

o Empat Komponen Utama Metode Penelitian


http://tesisdisertasi.blogspot.com/2009/12/empat-komponen-utama-metode-
penelitian.html

o Urgensi Penelitian http://hadiparamu.wordpress.com/2010/10/08/urgensi-


penelitian/

o Manfaat penelitian http://sigodangpos.blogspot.no/2011/11/manfaat-


penelitian.html

o Tahaph-tahap proses penelitian jenis-jenis penelitian


-http://rezafm.unsri.ac.id/index.php/posting/49

o Jenis-jenis penelitian http://basirunjenispel.blogspot.com/

o Bagaimana Cara Menemukan dan Merumuskan Masalah Sebelum


Melakukan Penelitian Tindakan Kelas?
http://karwapi.wordpress.com/2012/11/10/bagaimana-cara-menemukan-dan-
merumuskan-masalah-sebelum-melakukan-penelitian-tindakan-kelas/
o Berpikir Induktif & Berpikir Deduktif
http://hasanaguero.wordpress.com/2012/05/14/berpikir-induktif-dan-deduktif/

o Anonymous, 2012. Pengertian dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode


Penelitian, [blog]29 januari, Tersedia di:
http://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metode-penelitian-dan-
metode-penelitian/ [22 Febuari 2012].

Kelompok 3

RETNO SARI S [672010079] BUNGA MEKAR C [672010120] YOHANNA AMELIA


[682010007]

JUWITA ARTANTI K [682010008] NENCY NERISA [682010065

A. Penelitian

Apa itu penelitian?

Menurut Dharminto, penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka


pemecahan suatu permasalahan. Sehingga peelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan
masalah.

Dari sumber yang lain, Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah dalam mengkaji suatu
masalah.

Menurut kelompok kami, penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk mengkaji suatu masalah
sehingga masalah tersebut dapat terselesaikan.

B. Komponen Utama Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, terdapat beberapa komponen utama yang dibutuhkan.
Berdasarkan referensi terlampir yang kami pelajari, berikut ini adalah empat komponen
utama penelitian.

1) Sumber data

Sumber data, dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yang berbeda. Kategori-kategori
tersebut adalah sebagai berikut.

Sumber data primer kualitatif, meliputi sejumlah responden yang disebut sebagai
informan penelitian (dengan menggunakan transkrip wawancara)

Sumber data primer kuantitatif, meliputi sejumlah responden yang disebut sampel
penelitian (dengan menggunakan kumpulan skor jawaban)

Sumber data sekunder, meliputi buku-buku, dokumen-dokumen dan media cetak


lainnya yang berhubungan dan mendukung penelitian
2) Jenis data

Jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yang berbeda. Kategori-kategori
tersebut adalah sebagai berikut.

Jenis data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data
(contoh : data primer yang diperoleh secara langsung dari informan penelitian
sumber data kualitatif )

Jenis data sekunder, merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung dari
sumber data (contoh : data sekunder yang diperoleh dari buku, dokumen dan media
cetak lainnya)

3) Teknik pengumpulan data

Terdapat tiga kategori teknik pengumpulan data dalam penelitian. Berikut ini adalah
pembahasannya satu persatu.

Observasi, bisa juga disebut kunjungan lokasi. Merupakan teknik pengumpulan data
secara spontan ketika penelitian dilakukan

Kuisioner penelitian, bisa juga disebut angket. Merupakan teknik pengumpulan data
primer dari para responden yang berperan sebagai sampel penelitian

Studi kepustakaan, bisa juga disebut studi dokumen. Merupakan teknik pengumpulan
data yang diperoleh dari buku-buku dan dokumen serta media cetak lain yang
berhubungan dengan penelitian.

4) Metode analisis data

Terdapat dua jenis metode analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian. Berikut ini
adalah pembahasannya satu persatu.

Metode analisis data kuantitatif, mengolah dan menganalisis data kuantitatif berupa
angka-angka dengan rumusan-rumusan statistik.

Metode analisis data kualitatif, mengolah dan menganalisis data kualitatif berupa
kata-kata untuk membahas hasil penelitian

C. Urgensi Penelitian

Selain komponen utama penelitian, terdapat beberapa hal lain yang perlu diketahui juga saat
mempelajari hakekat penelitian, salah satunya adalah urgensi penelitian. Istilah ini mungkin
belum terlalu umum sehingga banyak pihak yang mungkin belum mengetahui apa yang
dimaksud dengan urgensi penelitian. Kembali belajar dari berbagai referensi, kelompok kami
berusaha merumuskan apa yang dimaksud dengan urgensi penelitian. Urgensi penelitian
menurut kelompok kami merupakan tingkat kepentingan dari dilakukannya sebuah penelitian.
Secara umum urgensi dari penelitian ialah untuk menemukan pengetahuan baru,
mengembangkan pengetahuan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
D. Manfaat Penelitian

Pada dasarnya, ketika suatu penelitian dilakukan tujuannya adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan. Sehingga manfaat penelitian itu sendiri adalah untuk menghasilkan solusi-
solusi terbaik bagi suatu permasalahan. Manfaat Penelitian ialah

Memahami masalah (peneliti memperjelas suatu masalah / informasi yang tidak


diketahui dan selanjutnya menjadi tahu)

Memecahkan masalah (peneliti meminimalkan / menghilangkan masalah)

Mengantisipasi masalah (peneliti mengupayakan agar masalah tidak terjadi)

E. Pandangan-pandangan tentang Penelitian

Banyak ahli yang mengemukakan pendapat dan pandangannya tentang penelitian. Salah satu
di antaranya adalah Zainal A. Hasibuan, PhD. Beliau mengatakan bahwa penelitian ilmiah
dilakukan untuk mencari jawaban dari permasalahan yang terjadi pada saat ini. Hasil
penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti makalah, laporan penelitian, buku-
buku ilmiah, atau karya ilmiah lainnya yang dipublikasikan. Bagi para peneliti publikasi
ilmiah pada tingkat nasional dan internasional dapat digunakan sebagai tolak ukur kualitas
dan keunggulan penelitian dalam memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi
masyarakat.

Selain Zainal A. Hasibuan, juga terdapat pandangan dari Prof. Dr. Sugiyono tentang
penelitian dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Beliau
menjelaskan bahwa melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum
data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau info yang tidak
diketahui dan selanjutnya menjadi tau, memecahkan berarti mengupayakan agar masalah
tidak terjadi.

F. Tahapan Penelitian

Dalam pelaksanaannya, terutama di bidang pendidikan, penelitian mempunyai beberapa


tahapan:

1. Tahap memilih masalah penelitian

Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan yang menyangkut persoalan yang cukup penting
untuk dijadikan masalah penelitian. Masalah tersebut harus merupakan masalah yang dapat
dijawab melalui penyelidikan ilmiah. Selain itu, masalah tersebut harus juga merupakan
masalah yang belum ada jawabnya (belum terjawab), tetapi sarana untuk mencari jawaban
itu, yakni melalui pengumpulan dan analisa data, dapat diperoleh.

2. Tahap analisis

Sesudah masalah yang akan diteliti didefinisikan, tahap berikutnya adalah tahap analisis.
Tahap ini memerlukan pengkajian yang mendalam atas hasil-hasil penelitian sebelumnya,
yang mungkin telah dilakukan tentang masalah tersebut. Pembahasan hasil penelitian yang
terkait ini sangat diperlukan guna memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai
masalah penelitian tersebut, serta agar dapat memberikan latar belakang bagi perumusan
hipotesis yang merupakan aspek penting dari tahap analisis ini.

3. Tahap memilih strategi penelitian dan membuat/memilih instrument

Masalah penelitian yang dipilih akan menentukan metode penelitian yang harus digunakan.
Ada masalah yang memerlukan eksperimehn, ada pula yang mungkin dapat diatasi dengan
memakai strategi penelitian deskriptif. Berikutnya, pemilihan metode penelitian akan
mempengaruhi penyusunan rancangan penyelidikan (design) dan prosedur pengukuran
variabel. Alat pengukur variabel ini mungkin sudah tersedia dan merupakan alat pengukur
baku, atau bisa juga masih harus dikembangkan dulu oleh peneliti sendiri.

4. Tahap mengumpulkan dan menafsirkan data

Konsekuensi-konsekuensi hipotesis penelitian yang dicapai melalui deduksi harus diuji


terlebih dahulu. Oleh karena itu, tahap ini memerlukan pengumpulan data. Berbeda dari
anggapan umum, tahap ini biasanya tidak memerlukan waktu yang lebih singkat daripada
tahap-tahap perencanaan sebelumnya.
Sesudah dikumpulkan, selanjutnya data (informasi) yang telah dikumpulkan itu harus
dianalisis, biasanya dengan menggunakan statistic. Setelah itu, peneliti melakukan penafsiran
yang tepat terhadap hasil penelitian yang diperoleh.

5. Tahap melaporkan hasil penelitian

Agar dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan pengetahuan, hasil
penelitian itu harus dikomunikasikan ke kalangan akademisi. Untuk itu, peneliti harus
berusaha agar prosedur, hasil, dan kesimpulan penelitiannya disajikan dalam bentuk yang
dapat dimengerti oleh orang lain, yang mungkin berminat terhadap masalah tersebut.
Biasanya diperlukan suatu penyajian yang jelas dan ringkas entang langkah-langkah yang
telah ditempuh dalam penelitian itu.

G. Jenis-Jenis Penelitian

Jenis-jenis penelitian sangat beraneka ragam. Berikut ini kelompok kami akan membahas
beberapa jenis penelitian berdasarkan kategori tertentu.

Berdasarkan Peggunaan

1) Penelitian Murni, penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah


atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu.

2) Penelitian Terapan, penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah


dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk
keperluan praktis.

Berdasarkan jenis datanya

1) Penelitian kualitatif
2) Penelitian kuantitatif

Berdasarkan Bidang yang diteliti

1) Penelitian Sosial (khusus meneliti di bidang sosial seperti Masyarakat, Ekonomi,


Pendidikan, Hukum dan lain-lain)

2) Penelitian Eksakta (khusus meneliti di bidang eksakta seperti Matematika, Fisika,


Kimia, Teknik dan lain-lain)

Berdasarkan Tempat Penelitian

1) Penelitian Lapangan (field research, penelitian dilakukan dengan terjun langsung di


lapangan)

2) Penelitian Kepustakaan (library research, penelitian dilakukan dengan menggunakan


literatur(kepustakaan) dari penelitian sebelumnya)

3) Penelitian Laboratorium (laboratory research, penelitian dilakukan di tempat tertentu


seperti laboratorium)

Berdasarkan Teknik yang digunakan

1) Analitis (menurunkan hubungan melalui sistem deduktif Matematika, Filsafat,


Hukum, Linguistik)

2) Historis (peristiwa dan perkembangan di masa lampau Kronologis (biografi), Spasial


(Komparatif), Historik & Legal Yuridis)

3) Deskriptif (menjelaskan kondisi yang ada Korelasi , Survey, Studi Kasus, Studi
pengembangan, Studi tindak lanjut, Studi kecenderungan)

4) Eksperimental (menguji hubungan sebab-akibat one group, more than one group)

Menurut Tingkat Eksplanasi

1) Penelitian Deskriptif (penelitian yang digunakan untuk menggambarkan satu variable


atau lebih tanpa menghubungkan satu variable dengan yang lain)

2) Penelitian Komparatif (penelitian yang digunakan untuk membandingkan suatu variable


(objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda)

3) Penelitian Asosiatif (penelitian yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dari


satu variable dengan variable lainnya (dapat meliputi hubungan simetris, kausal dan
interaktif)

H. Cara Melakukan Penelitian


Banyak sekali jenis penelitian yang ada dan dapat dilakukan saat ini. Cara melakukan
penelitian untuk jenis penelitian yang berbeda, pasti juga berbeda. Walaupun berbeda satu
dengan yang lain, namun terdapat cara melakukan penelitian secara universal. Berikut ini
cara untuk melakukan penelitian.

Langkah pertama, menentukan topik yang akan diteliti

Langkah kedua, membuat pertanyaan-pertanyaan penelitian

Langkah ketiga, menentukan alasan dari penelitian

Langkah keempat, merumuskan tesis penelitian dengan mempertimbangkan tiga


langkah sebelumnya

Langkah kelima, menentukan teknik pengolahan data

Langkah keenam, melakukan klasifikasi data

Langkah ketujuh, melakukan analisis data berdasarkan jenis penelitian atau metode
penelitian yang digunakan

Langkah kedelapan, membuat laporan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan

I. Berpikir logis : Deduktif dan Induktif

Berpikir logis terdiri dari dua akar kata, yaitu berpikir dan logis. Kelompok kami akan
mencoba untuk membahas satu persatu akar kata tersebut dengan berpaku pada pendapat
Zainal A Hasibuan, PhD dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Pada Bidang
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Berpikir merupakan proses yang terjadi ketika
seseorang berusaha untuk mengambil kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diketahui.
Sedangkan logis, berasal dari kata logika yang berarti studi tentang metode-metode dan
prinsi-prinsip yang digunakan dalam membedakan penalaran yang tepat dari penalaran yang
tidak tepat. Sehingga yang dimaksud dengan berpikir logis adalah proses yang terjadi ketika
seseorang berusaha mengambil kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diketahui
berdasarkan pada logika dengan membedakan benar dan salahnya.

Berpikir logis : Deduktif, menurut beliau Zainal A. Hasibuan PhD, merupakan sebuah
penalaran yang berdasarkan pada pengetahuan sebelumnya yang bersifat umum dan
kemudian menyampaikannya dalam pengetahuan baru yang bersifat khusus. Berpikir logis :
Induktif berbeda dengan berpikir logis : deduktif.

Berpikir logis : Induktif, menurut beliau Zainal A. Hasibuan PhD, merupakan sebuah
penalaran yang berdasarkan pada pengetahuan sebelumnya yang bersifat khusus dan
kemudian menyampaikannya dalam pengetahuan baru yang bersifat umum.

Daftar Pustaka
Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan
Teknologi Informasi:Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.

Pengertian Penelitian. http://www.kampus-info.com/2012/05/pengertian-penelitian.html.


Diakses tanggal 18 Januari 2013.

Empat Komponen Utama Metode Penilitian. 2009.


http://tesisdisertasi.blogspot.com/2009/12/empat-komponen-utama-metode-penelitian.html.
Diakses tanggal 18 Januari 2013.

Jenis-jenis Penelitian. 2010. http:// leopark62.wordpress.com/2010/10/27/jenis-jenis-


penelitian. Diakses tanggal 18 Januari 2013.

Cara Melakukan Penelitian. (n.d.). http://id.shvoong.com/how-to/writing/2178052-cara-


melakukan-penelitian. Diakses tanggal 18 Januari 2013.

Kelompok 4

Nelly Fela [682010011] Barbara C.B Seroan [682010070] Christy Susanti [682010027]
Rai Veronica Hanathacia [682010080] Feby Apriyanti Djoko Oes [682010053]

1. Penelitian adalah: Pemeriksaan yang teliti, Kegiatan pengumpulan, pengolahan,


analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum( Kamus besar Bahasa Indonesia (2001))

Tujuannya adalah untuk menemukan jawaban atas persoalan yang berarti, melalui penerapan
prosedur ilmiah.

Empat Komponen Utama Metode Penelitian

1. Sumber Data

Sumber Data Primer Kuantitatif :

Sumber data primer kuantitatif (kumpulan skor jawaban) adalah sejumlah responden yang
disebut Sampel Penelitian. Teknik atau cara yang digunakan untuk penarikan Sampel
Penelitian antara lain Teknik Pengambilan Sampel Dengan Cara Acak (Stratified Random
Sampling Technique), Teknik Pengambilan Sampel Dengan Cara Acak Proporsional
(Stratified Random Sampling Proporsional Technique), Teknik Slovin, dan Teknik Kluster.

Sumber Data Primer Kualitatif :

Sumber data primer kuantitatif (transkrip wawancara) adalah sejumlah responden yang
disebut Informan Penelitian. Informan ini diambil dengan cara tertentu dari para pihak yang
karena kedududkan atau kemampuannya dianggap dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan obyek penelitian. Teknik yang digunakan untuk menentukan penarikan Informan
Penelitian antara lain Purposive Sampling Technique dan Snow Ball Technique.
Sumber Data Sekunder :

Sumber data sekunder (teori, data dan informasi) adalah buku-buku, dokumen-dokumen,
internet, dan media cetak. Untuk pengutipan teori, pencantuman sumber data menggunakan
runningnote yang meliputi pencantuman last name, tahun penerbitan buku, dan nomor
halaman buku.

2. Jenis Data

Data Primer adalah jenis data yang langsung didapat dari sumbernya. Contoh : Data
Primer Kuantitatif didapat langsung dari Sampel Penelitian, Data Primer Kualitatif
didapat langsung dari Informan Penelitian.

Data Sekunder adalah jenis data yang tidak langsung didapat dari sumbernya.
Contoh : data sekunder dari berbagai buku, dokumen, internet, dan media cetak.

3. Teknik Pengumpulan Data

Studi Kepustakaan atau Studi Dokumen adalah teknik pengumpulan data sekunder
yang meliputi pengutipan dan pengkajian teori, data dan informasi dari berbagai buku,
dokumen, internet, dan media cetak.

Kuesioner Penelitian atau Angket adalah teknik pengumpulan data primer dari
sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian. Penyusunan Kuesioner atau
Angket menggunakan format pengskalaan tertentu seperti misalnya Likert Scale (skor
1 sampai 5), Rating Scale (skor 1 sampai 4), atau Guttman Scale (skor 1 sampai 2).

Observasi atau kunjungan lokasi adalah teknik pengumpulan data secara spontan
ketika penelitian dilakukan.

4. Metode Analisis Data

Metode Analisis Kuantitatif adalah teknik pengolahan data kuantitatif (angka-angka)


yang menggunakan rumus-rumusan statistik antara lain untuk Pengujian Persyaratan
Analisis, Pengukuran dan Pengujian Hipotesis.

Metode Analisis Kualitatif adalah teknik pengolahan data kualitatif (kata-kata) yang
dilakukan dalam rangka mendeskripsikan atau membahas hasil penelitian dengan
pendekatan analisis konseptual dan analisis teoritik.

1. Secara intuitif, urgensi penelitian dapat dikembangkan dari arti kata urgensi, yakni
tingkat pentingnya (kepentingan). Urgensi penelitian dapat dikatakan sebagai tingkat
pentingnya melakukan penelitian. Dalam penelitian (termasuk skripsi), kegiatan
meneliti akan dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika pelaksanaan kegiatan
tersebut akan memberikan hasil yang bermanfaat. Dengan kata lain, suatu kegiatan
penelitian dikatakan urgen jika output penelitian dapat menyelesaikan masalah secara
strategis.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam
penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan
akurat. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan
(secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada
pada objek yang diteliti.

Beberapa pandangan penelitian secara umum menurut para ahli :

a) Kerlinger (1986) adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis,


terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.
Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oleh kerlinger agar kegiatan penelitian
memang berbeda dengan kegiatan profesional lainnya.

b) Woody (dalam Danim, 2002):

Penelitian merupakan metode untuk menemukan kebenaran , disamping itu juga merupakan
suatu pemikiran kritis.

c) Pearson (dalam Whitney, 1960):

Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematik dan dilakukan terhadap masalah-
masalah yang dapat dipecahkan.

d) penny (1975): penelitian adalah pemikiran yang sistematik mengenai berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpuylan dan penafsiran fakta-fakta.

Dalam pelaksanaannya, penelitian mempunyai beberapa tahapan yaitu Identifikasi masalah,


studi pustaka / literature, rancangan penelitian, pengolahan data dan kesimpulan, atau lebi
jelasnya sebagai berikut:

1. Tahap memilih masalah penelitian

Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan yang menyangkut persoalan yang cukup penting
untuk dijadikan masalah penelitian. Selain itu, masalah tersebut harus juga merupakan
masalah yang belum ada jawabnya (belum terjawab), tetapi sarana untuk mencari jawaban
itu, yakni melalui pengumpulan dan analisa data, dapat diperoleh.

2. Tahap analisis

Sesudah masalah yang akan diteliti didefinisikan, tahap berikutnya adalah tahap analisis.
Tahap ini memerlukan pengkajian yang mendalam atas hasil-hasil penelitian sebelumnya,
yang mungkin telah dilakukan tentang masalah tersebut. Pembahasan hasil penelitian yang
terkait ini sangat diperlukan guna memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai
masalah penelitian tersebut, serta agar dapat memberikan latar belakang bagi perumusan
hipotesis yang merupakan aspek penting dari tahap analisis ini.

3. Tahap memilih strategi penelitian dan membuat/memilih instrument

Masalah penelitian yang dipilih akan menentukan metode penelitian yang harus digunakan.
Ada masalah yang memerlukan eksperimehn, ada pula yang mungkin dapat diatasi dengan
memakai strategi penelitian deskriptif. Berikutnya, pemilihan metode penelitian akan
mempengaruhi penyusunan rancangan penyelidikan (design) dan prosedur pengukuran
variabel.

4. Tahap mengumpulkan dan menafsirkan data

Konsekuensi-konsekuensi hipotesis penelitian yang dicapai melalui deduksi harus diuji


terlebih dahulu. Oleh karena itu, tahap ini memerlukan pengumpulan data. Berbeda dari
anggapan umum, tahap ini biasanya tidak memerlukan waktu yang lebih singkat daripada
tahap-tahap perencanaan sebelumnya. Sesudah dikumpulkan, selanjutnya data (informasi)
yang telah dikumpulkan itu harus dianalisis, biasanya dengan menggunakan statistic. Setelah
itu, peneliti melakukan penafsiran yang tepat terhadap hasil penelitian yang diperoleh.

5. Tahap melaporkan hasil penelitian

Agar dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan pengetahuan, hasil
penelitian itu harus dikomunikasikan ke kalangan akademisi. Untuk itu, peneliti harus
berusaha agar prosedur, hasil, dan kesimpulan penelitiannya disajikan dalam bentuk yang
dapat dimengerti oleh orang lain, yang mungkin berminat terhadap masalah tersebut.
Biasanya diperlukan suatu penyajian yang jelas dan ringkas entang langkah-langkah yang
telah ditempuh dalam penelitian itu.

1. Jenis-jenis penelitian Kline (1980):

2. Berdasarkan Tujuan:

1.1. Penelitian Dasar

1.2. Penelitian Terapan

1.3. Penelitian Evaluasi

2. Berdasatkan Metode:

2.1. Penelitian Historis

2.2. Penelitian Deskriptif

2.3. Penelitian Perkembangan

2..4. Penelitian Kasus atau Studi Lapangan

2.5. Penelitian Korelasional

2.6. Penelitian Tindakan

2.7. Penelitian Komparatif

2.8. Penelitian Eksperimental


2.9. Penelitian Kualitatif

3. Berdasarkan tingkat penjelasan:

3.1. Penjelasan deskriptif

3.2. Penjelasan Asosiatif

3.3. Penjelasan Kausalitas.

Cara melakukan penelitian :

1.

1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.

2. Identifikasi masalah

3. Studi pustaka / literature

4. Rancangan penelitian

5. Pengolahan data

6. Kesimpulan

7.

8. Berpikir Logis :

1. Pendekatan Deduktif

Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari
keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi adalah
cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya
dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

1. Pendekatan Induktif

Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus
untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran
secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai
ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan
pernyataan yang bersifat umum. Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam
berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena
yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk
dari metode berpikir induktif.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : PT Universitas Terbuka.

Sutrisno Hadi, (2001), Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas


Gajah Mada

Winarno Suratman, (2000). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsindo

http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian http://de-
kill.blogspot.com/2008/11/konsep-dasar-metodologi-penelitian.html

Kelompok

Stella Lie [682010023] Adrian Wenno [682010010] Mariana Andatu [702010139]

BAB I : Pendahuluan

Penelitian atau riset merupakan terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan
gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain
menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat
penelitian adalah mencari kembali. Banyak sekali definisi tentang penelitian yang muncul,
salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Websters New Collegiate Dictionary yang
mengatakan bahwa penelitian adalah penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh,
khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta,
revisi atas teori atau dalil yang telah diterima.

T. Hillway dalam bukunya berjudul Introduction to Research menambahkan bahwa penelitian


adalah studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut. Ilmuwan lain bernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah
metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis).

Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah


(unscientific method). Pencarian kebenaran secara ilmiah dan non-ilmiah sudah saya bahas di
artikel berjudul hakekat kebenaran. Tapi kalau kita lihat dari definisi diatas, penelitian banyak
bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya
penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak dan disepakati umum
dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami
dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut
dengan penelitian ilmiah (scientific research).

Ketidakpuasan manusia terhadap cara-cara non-ilmiah (unscientific) membuat manusia


menggunakan cara berpikir deduktif atau induktif. Kemudian orang mulai memadukan cara
berpikir deduktif dan induktif, dimana perpaduan ini disebut dengan berpikir reflektif
(reflective thinking). Diperkenalkan oleh John Dewey, yang akhirnya menjadi dasar metode
penelitian ilmiah.

BAB II : Pembahasan

1. Apa itu penelitian ?

Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses
pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan
sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.

Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1996) penelitian adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di
sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Pada dasarnya riset
atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan

2. Komponen utama penelitian

Sumber Data Primer Kualitatif :

Sumber data primer kuantitatif (transkrip wawancara) adalah sejumlah responden yang
disebut Informan Penelitian. Informan ini diambil dengan cara tertentu dari para pihak yang
karena kedududkan atau kemampuannya dianggap dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan obyek penelitian. Teknik yang digunakan untuk menentukan penarikan Informan
Penelitian antara lain Purposive Sampling Technique dan Snow Ball Technique. Purposive
Sampling Technique adalah cara penentuan sejumlah Informan sebelum penelitian
dilaksanakan, dengan menyebutkan secara jelas siapa yang dijadikan informan serta
informasi apa yang diinginkan dari masing-masing informan. Snow Ball Technique adalah
cara penentuan informan dari satu informan ke informan lainnya yang dilakukan pada saat
penelitian dilaksanakan, hingga dicapai sejumlah informan yang dianggap telah
merepresentasikan berbagai informasi yang diperlukan. Pencatuman sumber data harus
disertai dengan nama dan identitas yang jelas. Contoh identitas : Nama lengkap, Jenis
Kelamin, Umur, Pekerjaan/Jabatan, Pendidikan Terakhir.

Sumber Data Sekunder :

Sumber data sekunder (teori, data dan informasi) adalah buku-buku, dokumen-dokumen,
internet, dan media cetak. Untuk pengutipan teori, pencantuman sumber data menggunakan
runningnote yang meliputi pencantuman last name, tahun penerbitan buku, dan nomor
halaman buku. Contoh : jika diletakan dimuka kutipan : Robbins (1999:87) atau Robbins
(dalam Thoha, 2001 :32); jika diletakan dibelakang kutipan : (Robbins,1999:87). Untuk
pengutipan data, pencantuman sumber data menggunakan footnote yang diletakan di bawah
tabel data. Contoh : Sumber : Bappeda Kabupaten Bogor, 2005. Untuk pengutipan informasi,
pencantuman sumber data menggunakan runingnote. Contoh : (Harian Kompas, Senin,
2/8/2005) atau http://www.aseansec.org/5804.html

Jenis Data
Data Primer adalah jenis data yang langsung didapat dari sumbernya. Contoh : Data Primer
Kuantitatif didapat langsung dari Sampel Penelitian, Data Primer Kualitatif didapat langsung
dari Informan Penelitian.

Data Sekunder adalah jenis data yang tidak langsung didapat dari sumbernya. Contoh : data
sekunder dari berbagai buku, dokumen, internet, dan media cetak.

Teknik Pengumpulan Data

Studi Kepustakaan atau Studi Dokumen adalah teknik pengumpulan data sekunder yang
meliputi pengutipan dan pengkajian teori, data dan informasi dari berbagai buku, dokumen,
internet, dan media cetak.

Kuesioner Penelitian atau Angket adalah teknik pengumpulan data primer dari sejumlah
responden yang menjadi sampel penelitian. Penyusunan Kuesioner atau Angket
menggunakan format pengskalaan tertentu seperti misalnya Likert Scale (skor 1 sampai 5),
Rating Scale (skor 1 sampai 4), atau Guttman Scale (skor 1 sampai 2)

Observasi atau kunjungan lokasi adalah teknik pengumpulan data secara spontan ketika
penelitian dilakukan.

Metode Analisis Data

Metode Analisis Kuantitatif adalah teknik pengolahan data kuantitatif (angka-angka) yang
menggunakan rumus-rumusan statistik antara lain untuk Pengujian Persyaratan Analisis,
Pengukuran dan Pengujian Hipotesis.

Metode Analisis Kualitatif adalah teknik pengolahan data kualitatif (kata-kata) yang
dilakukan dalam rangka mendeskripsikan atau membahas hasil penelitian dengan pendekatan
analisis konseptual dan analisis teoritik.

Contoh Penyususunan Metode Penelitian

Penerapan Metode Penelitian dalam penyusunan Proposal Penelitian disusun berdasarkan


sistematika sebagai berikut :

3.1 Disain Penelitian

3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.5 Metode Analisis Data

3.6 Rancangan Uji Hipotesis

3.7 Jadual Penelitian


3. Urgensi penelitian ?

Menurut Hadi Paramu Secara intuitif, urgensi penelitian ini dapat dikembangkan dari arti kata
urgensi, yakni tingkat pentingnya (kepentingan). Urgensi penelitian dapat dikatakan
sebagai tingkat pentingnya melakukan penelitian. Analog dengan kehidupan sehari-hari,
sesuatu akan dapat dikatakan urgen jika sesuatu tersebut tidak ada atau tidak dilakukan atau
semacamnya maka hasil optimal atau terbaik tidak dipeoleh.

Contoh : pada masa ujian tengah/akhir semester, belajar lebih intens bagi mahasiswa adalah
sesuatu yang urgen karena kalau hal tersebut tidak dilakukan maka hasil ujian tidak akan
optimal.

4. Manfaat Penelitian

Menurut Acynolstat

Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Manfaat praktis bermanfaat bagi
berbagai pihak yang memerlukannya untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah,
guru, dan siswa serta seseorang untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Contoh Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
baiksecara langsung maupun tidak langsung antara lain:

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan
ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan
hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di kelas.

2. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru
agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa
meningkat.

3. Bagi Siswa

Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa untuk menemukan pengetahuan dan
mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah melalui
pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif.

4. Bagi Guru atau Calon Peneliti

Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan
menumbuhkan budaya meneliti agar terjadi inovasi pembelajaran.

5. Bagi Peneliti
Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun
langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik
pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien.

5. Pandangan-pandangan tentang penelitian

* Menurut David H Penny, Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai
jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

* Menurut J. Suprapto, Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati,
serta sistematis.

* Menurut Mohammad Ali, Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu,
yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

* Menurut Sutrisno Hadi, Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

* Menurut Fellin, Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di
sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

* menurut Kerlinger (1986: 17-18) =>Penelitian adalah investigasi yang sistematis,


terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu
antarfenomena.

6. Tahapan Tahapan Penelitian

Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang

lainnya. Dimana tahapan-tahapan itu pada umumnya terdiri dari:

1. Identifikasi masalah

2. Perumusan masalah

3. Penelusuran pustaka

4. Rancangan penelitian

5. Pengumpulan data

6. Pengolahan data

7. Penyimpulan Hasil.

7. Jenis Jenis Penelitian


1.PenelitianDeskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan,
dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
kecendrungan yang tengah berlangsung.
Fenomena disajikan secara apa adanya hasil penelitiannya diuraikan secara jelas dan
gamblang tanpa manipulasi oleh karena itu penelitian ini tidak adanya suatu hipotesis tetapi
adalah pertanyaan penelitian. Analisis deskriptif dapat menggunakan analisis distribusi
frekuensi yaitu menyimpulkan berdasarkan hasil rata-rata. Hasil penelitian deskriptif sering
digunakan, atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian analitik.
Jenis penelitian yang termasuk dalam kategori deskriptif adalah studi kasus dan penelitian
surey.

2. Penelitian Studi Kasus


Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian
secara intensif; Misalnya satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi. Meskipun
jumlah subyek cenderung sedikit, jumlah variabel yang ditiliti sangat luas. Oleh karena itu
sangat penting untuk mengetahui semua variabel yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
Penggalian data dapat melalui kuisioner, wawancara, observasi maupun data dokumen.
Deskripsi dari studi kasus tergantung dari keadaan kasus tetapi tetap mempertimbangkan
waktu. Keuntungan yang peling besar dari desain ini adalah pengkajian secara rinci meskipun
jumlah dari responden sedikit, sehingga akan didapatkan gambaran satu unit subyek secara
jelas. Misalnya, studi kasus tentang asuhan keperawatan pasien dengan typoid di RS. Peneliti
akan mengkaji variabel yang sangat luas dari kasus diatas mulai dari menemukan masalah
bio-psiko-sosio-spiritual.

3. Penelitian Survey

Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998).
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu
kelompok atau perilaku individu. Survey adalah suatu desain yang digunaan untuk
penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar
variabel dalam suatu popilasi. Pada survey tidak ada intervensi, survey mengumpulkan
informasi dari tindakan seseorang,pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai.
Penggalian data dapat melalui kuisioner, wawancara, observasi maupun data dokumen.
Penggalian data melalui kuisioner dapat dilakukan tanya jawab langsung atau melalui
telepon, sms, e-mail maupun dengan penyebaran kuisioner melalui surat. Wawancara dapat
dilakukan juga melalui telepon, video confeence maupun tatap muka-langsung. Keuntungan
dari survey ini adalah dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil dapat dipergunkan
untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat sering kali cenderung bersifat
superfisial. Oleh karena itu pada penelitian survey akan lebih baik jika dilaksanakan analisa
secara bertahap.
Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut
aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya mencerminkan
populasi. Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud penjajakan (eksploratif),
menguraikan (deskriptif), penjelasan (eksplanatory) yaitu untuk menjelaskan hubungan
kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi, prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa
yang akan dating, penelitian operational dan pengembangan indikaor-indikator social.

4. Penelitian Hubungan/korelasional (minimal 2 variabel penelitian).


Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antara variabel.
Peneliti mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkenalkan, menguji berdasarkan teori
yang ada. Desain yang sering digunakan adalah cross-sectinal.
Penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel,
Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel diikuti variasi
variabel yang lain. Dengan demikian, dalam rancangan penelitian korelasional peneliti
melibatkan minimal dua variabel.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (H1) yang berbunyi
Ada hubungan antara variabel x dan y dan hipotesis nol (HO) yang berbunyi Tidak ada
hubungan antara variabel x dan y.

Skema Penelitian Deskriprif Korelasional

Variabel X Variabel Y
Interpretasi Hub.
Penilaian dari interpeasi ini adalah semakin mendekati nilai positif atau negatif satu (-/+ 1)
adalah semakin signifikan atau semakin erat hubungannya.
Nilai ( + 1 )berarti semakin tinggi nilai variabel x semakin tinggi
Nilai variabel y

dan Nilai( 1) berarti semakin rendah nilai vari abel x semakin rndah pula nilai variabel y
nya.

5. Jenis Penelitian Komparasi/ Perbedaan


Penelitian komparasi atau perbedaan adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
membedakan atau membandingkan hasil penelitian antara dua kelompok penelitian.
Ada dua hal kelompok penelitian yaitu dua kelompok penelitian yang berbeda dan tidak
saling berhubungan dan dua kelompok penelitian yang saling berhubungan.
Analisis yang digunakan adalah:
1. Analisis T. Test, Analisis Wilcoson atau mc nemar analisa ini digunakan untuk uji beda dua
kelompok untuk data interval , rasio, dua kelompok yang berbeda tidak saling berhubungan
(independent-sampel T test).
2. Analisis Paired t test, Jika dua kelompok mempunyai anggota yang sama dan mempunyai
korelasi maka dipergunakan uji sampel berpasangan .
6. Jenis Penelitian pengaruh
Penelitian ini ditujukan untuk menguji variabel independen terhadap variabel dependen.
Karakteristik desain pengaruh adalah sebagai berikut:
1. variable independent menentukan intensitas variabel dependen
2. Dapat dijelaskan mekanisme perubahannya, (Tetapi) bukan sebagai penyebab (causation)
3. Jenis desain yang dipergunakan adalah eksperimental yaitu
a. True Expeimental (satu kelompok tidak dilakukan intervensi)
b. Quasy Experimental (satu kelompok dilakukan intervensi sesuai dengan metode yang
dikehendai, kelompok lainnya dilakukan seperti biasanya)
c. Pre-Experimental: post only; pre-post. Satu kelompok dilakukan intervensi X dan
kelompok lain dilakukan intervensi Y.

8. Cara Melakukan Penelitian

1. Penetapan Permasalahan (State General Problem)

Ungkapkan sesuatu secara umum (ide). Bila kita ingin melakukan kegiatan penelitian ilmiah
maka mulailah dengan menetapkan masalah yang ingin kita angkat dalam suatu penelitian.
Penetapan permasalahan berisikan pernyataan yang bersifat umum terhadap permasalahan
yang akan diamati. Misalnya bagaimana mengatasi pertumbuhan jumlah manusia di dunia ini
yang berlangsung secara eksponsial. Pada perumusan permasalahan harus ada statement yang
dihancurkan sebagai general problemnya. Kita juga perlu mempelajari scientific reasoning
agar kita bisa lebih memahami dan memanfaatkan informasi ilmiah dalam kehidupan sehari-
hari. Berikut ini diberikan beberapa contoh pertanyaan yang memerlukan jawaban secara
ilmiah (riset):

Benarkah alam ini terus mengalami perkembangan (expanding) ?

Apakah krisis energi benar-benar terjadi?

Apakah merokok menyebabkan penyakit kanker paru-paru ?

Semua pertanyaan diatas dapat dijawab dengan melakukan penelitian untuk memberikan
jawaban dan fakta-fakta yang didukung oleh teori dan data-data yang akurat serta dapat
dipercaya kebenarannya.

2. Pencarian literatur (Conduct Literature Search)

Untuk mendukung ide yang kita dapatkan, kita mesti mencari literatur yang terkait dengan
ide. Baik berupa buku, artikel, majalah, jurnal dan lain sebagainya. Bahanbahan yang kita
dapatkan dari literatur ini berupa posisi relatif dari topik, ide, atau problem yang diteliti dan
digambarkan dalam suatu kerangka penelitian, dimana nantinya kerangka tersebut akan
memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan (knowladge).

Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu
mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah
dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai
masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan
yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.

Daftar literatur yang dikumpulkan harus terkait dengan permasalahan. Literatur tersebut
berupa berbagai teori, teknik, metode, temuan-temuan lainnya yang pernah digunakan oleh
orang lain untuk mengatasi/menjawab permasalahan di atas. Selain itu, dalam mencari
literatur perlu dilakukan analisa terhadap kelemahan, kelebihan, persamaan, perbedaan, dari
berbagai teori, teknik, metode dari hasil rangkuman dan ringkasan dari literatur tersebut. Hal
ini dimaksudkan untuk menginterpretasikan penelitian yang akan kita lakukan dibandingkan
dengan penelitian terdahulu yang disajikan dalam konteks yang berbeda. Setelah semua
bahan terkumpul, daftarkan atau cantumkan semua literatur yang terkait dengan masalah
(buat list-nya) pada bagian daftar pustaka.
3. Merancang masalah yang Lebih Spesifik (State Spesific Problem)

Uraikan permasalahan yang dimulai dari permasalahan yang bersifat umum ke masalah yang
lebih khusus (spesifik), misalnya:

Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan alam terus mengalami perkembangan?

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah manusia?

Faktor-faktor apa saja yang membuat SI dapat meningkatkan kinerja perusahaan

Dengan statement permasalahan diatas banyak hal yang dapat kita uraikan untuk menjawab
problem statement-nya.

4. Membuat Desain Penelitian (Design Methodology)

Desain penelitian berisikan pengetahuan, algoritma, metode, produk (sistem), model dan lain
sebagainya. Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain
penelitian. Secara garis besar ada dua macam tipe desain, yaitu desain ex post facto dan
desain eskperimental. Faktor-faktor yang membedakan kedua desain ini ialah pada desain ex
post facto tidak terjadi manipulasi varaibel bebas sedang pada desain yang eksperimental
terdapat manipulasi variable bebas. Tujuan utama penggunaan desain yang ex post facto ialah
bersifat eksplorasi dan deskriptif, sedang desain eksperimental bersifat eksplanatori (sebab
akibat).

Untuk mencari jawaban dari specific problem, maka terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan antara lain adalah dengan melakukan setting experiment. Selain itu juga harus
dicari instrumen apa yang akan digunakan untuk membantu memecahkan permasalahan
tersebut. Tentukan objek dan variabel yang akan diukur dengan jelas dan tepat. List langkah-
langkah apa saja yang akan dilakukan untuk menjawab masalah yang telah ditetapkan
sebelumnya. Gunakan berbagai macam teknik, alat (tools), instrumen, dan sebagainya yang
tepat untuk setiap tahapan. Tahapan tersebut merupakan bagian dari metodologi yang
nantinya akan dapat membedakan antara metodologi yang satu dengan metodologi lainnya.

Bila kita ingin melakukan penelitian, maka objek yang diteliti harus jelas. Ada kalanya pada
saat akan melakukan penelitian peneliti belum mengetahui apa dan siapa yang akan menjadi
objeknya. Contoh, bila kita ingin membangun dan mengetahui Sistem Informasi bagi tenaga
eksekutif, tetapi yang diinterview bukan tenaga eksekutif melainkan tenaga pendukung. Hal
ini berarti objeknya tidak tepat atau tidak sesuai dengan apa yang ingin diteliti. Begitu juga
dengan penetapan variable yang juga harus jelas. Variable merupakan sesuatu yang berubah-
ubah dimana kinerjanya sebagai baseline, dimana dalam variable ada ketetapan waktu,
budget, tenaga yang diperlukan untuk mengukur maupun memproses sesuatu. Pengukurannya
bisa dilakukan dengan timer, simple numeric untuk mengukur kinerja, budget dan lain
sebagainya. Variabel ini erat kaitannya dengan validitas dan reliabilitas dari data yang
dikumpulkan.

5. Pengumpulan Data (Gather Data)

Data ada bermacam-macam, data yang didapatkan dalam penelitian tidak hanya berupa
angka-angka saja. Secara umum terdapat dua macam data yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Namun ada juga data yang didapatkan denngan menggabungkan atau
mengkombinasikan kedua data tersebut. Kumpulkan data-data dalam bentuk tabel, grafik,
gambar dan lain sebagainya Setiap penelitian harus ada data kuantitaif, data kualitatif serta
data kombinasi. Bila perlu susun dan katagorisasikan data berdasarkan waktu, produktivitas,
divisi dan sebagainya.

Banyak pilihan atau cara untuk menginterpretasikan dan menganalisis data. Analisis data
dipilih sesuai dengan data yang kita dapatkan. Bila sampelnya respresentatif bisa digunakan
uji-uji tertentu.

6. Analisa Data (Analyze Data)

Pengolahan data atau analisa data merupakan proses pra-analisa yang mempunyai tahapan-
tahapan sebagai berikut: 1) editing data, 2) pengembangan variable, 3) pengkodean data, 4)
cek kesalahan, 5) membuat struktur data, 6) cek preanalisa komputer, 7) tabulasi.
Interpretasikan hasil pengamatan atau hasil penelitian. Interpretasikan data yang sebelum
melakukan penelitian dengan data sesudah melakukan penelitian. Misalnya dalam sebuah
organisasi kinerjanya meningkat. Uraikan dengan jelas alasannya, misalnya karena bisnis
prosesnya sudah disederhanakan atau karena data yang terkumpul tingkat akurasinya tinggi,
dan lain sebagainya.

7. Hasil Penelitian (Report Results)

Dalam menulis laporan penelitian atau laporan akhir, kita harus berani mengemukakan dan
menuliskan apa yang kita dapatkan selama melakukan penelitian tersebut. Dengan kata lain
kita harus mampu menginterpretasikannya secara objektif. Bila hasilnya tidak pasti, ada
baiknya kita buat dalam bentuk statement berupa pertanyaan-pertanyaan saja. Yang perlu
diingat adalah bahwa jangan pernah membuat interpretasi penelitian secara subjektif.
Misalnya, sistem ini meningkat, sistem ini lebih baik, tapi tidak ada base linenya karena suatu
sistem bisa dikatakan baik namun belum tentu mampu meningkatkan kinerja yang ada.
Tuntaskan interpretasi yang kita buat. Bagaimana faktor-faktor tersebut memberikan
kontribusi bagi perusahaan yang menggunakan Sistem Informasi. Untuk membuat suatu
tulisan yang memaparkan hasil penelitian perlu di dukung dengan adanya berbagai literatur
serta sistematis tulisan ilmiah yang akan dibuat. Penulisan hasil laporan dibuat untuk
berbagai tujuan yang salah satunya adalah untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Membuat
laporan hasil penelitian merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
penelitian. Penulisan laporan penelitian sebaiknya mencakup langkah-langkah penulisan
laporan ilmiah yang baik dan benar. Penulisan laporan sangat terkait dengan jenis dan bentuk
laporan itu sendiri. Hal tersebut terkait dengan cara penyajian laporan yang akan dibuat agar
dapat dimengerti dan dipahami oleh orang yang membacanya.

Contoh, hipotesis awal (H0) kita buat bahwa SI yang akan dibangun akan meningkatkan
jumlah customer 10% dalam 1 tahun mendatang tanpa dibatasi dengan jarak. Bila jumlahnya
meningkat, hal ini bisa berarti karena jumlah customer tidak terbatas pada daerah
JaBoDeTaBek saja, tapi juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia yang bisa mengakses
web yang sudah kita buat. Namum waktu kita teliti setelah satu tahun ternyata kenyataannya
jumlah customer menurun. Interprestasinya diposting dalam pertanyaan. Ada kemungkinan
disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat dan juga bisa juga disebabkan oleh inflasi
yang signifikan. Padahal dalam penelitian ini kita tidak meneliti mengenai daya beli dan
inflasi, tapi peningkatan terjadi penurunan performance dalam perusahaan. Jika kasusnya
seperti itu ada baiknya dalam saran yang dibuat ditampilkan atau dijabarkan bahwa selain
faktor-faktor internal, faktor-faktor eksternal juga perlu mendapat perhatian.

8. Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua laporan hasil penelitian dilakukan. Setiap
kesimpulan yang dibuat oleh peneliti didasarkan pada data-data yang telah dikumpulkan.
Kesimpulan yang diambil harus berupa jawaban dari permasalahan. Untuk membuat
kesimpulan, review kembali kelemahan-kelemahan yang ada dalam penelitian serta jelaskan
kenapa kelemahan itu bisa terjadi dan berikan solusi untukmemperbaikinya. Rangkum isi
kesimpulan dengan tidak merumuskan kesimpulan berdasarkan pengetahuan umum dan
hindari kata-kata yang dapat menimbulkan keragu-raguan seperti kiranya, mungkin, dan lain
sebagainya. Yang terpenting dari bab ini adalah utarakan future research agar orang lain dapat
melanjutkan penelitian ini pada penelitian berikutnya.

Selain model umum yang telah dijelaskan di atas, masih ada model riset lainnya seperti:

Menetapkan permasalahan

Membuat pola pikir yang dibangun dari kerangka terlebih dahulu.

Lakukan statement-statement yang punya kebenaran

Formulasikan hipotesisnya

Uji hipotesis

Simpulkan

1. Penelitian Observasi

Dengarkan secara langsung keluhan-keluhan yang ada di lapangan dan adakan eksploratif
sendiri secara singkat.

2. Diskusi-diskusi

Diskusi ini termasuk di dalamnya diskusi resmi atau diskusi tidak resmi. Ikuti dengan
seksama diskusi tersebut dan kutip masalah-masalah yang timbul dalam diskusi tersebut.

3. Dosen-dosen atau ahli riset

Pada umumnya dosen menguasai suatu bidang ilmu tertentu secara lebih baik daripada orang
lain.

4. Bibliographi

Sumber bibliografi yang dapat dijadikan sumber problem adalah journal, encyclopedia,
review, skripsi/tesis, disertasi, buku-buku teks, majalah, buletin, research report dan lain
sebagainya.
9. Berpikir Logis : deduktif & induktif

* Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah penalaran yang berdasarkan pada pengetahuan sebelumnya yang
bersifat umum serta menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus. Penalaran
deduktif ini bersifat silogisme, dalam arti penalaran deduktif ini merupakan suatu argumen
yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan
dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut
dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi
1.

*Penalaran Induktif

Penalaran induktif berasal dari pengetahuan sebelumnya mengenai sejumlah kasus sejenis,
bersifat khusus, individual dan konkrit. Logika induktif berasal dari pengetahuan baru yang
disimpulkan dari pengetahuan yang sebelumnya. Pengetahuan baru tersebut bersifat umum.
Pada prinsipnya berpikir induktif alur pikirnya dimulai dari hal yang spesifik (khusus) ke
arah yang lebih umum. Argumen induktif yang baik merupakan argumen yang benar dengan
premis yang bisa memberikan alasan yang jelas dan benar tentang kebenaran dari
kesimpulan. Ada beberapa hal yang terkait dengan berpikir induktif yaitu fakta-fakta, premis,
kesimpulan dan argumen.

Premis:

Jarak Jakarta-Surabaya kurang dari 750 km, atau antara 750 dan 1500 km, atau lebih besar
dari 1500 km.

Jarak Jakarta-Surabaya tidak lebih kecil dari 750 km.

Jarak Jakarta-Surabaya tidak lebih besar dari 1500 km.

Kesimpulan:

Maka jarak Jakarta-Surabaya antara 750 km sampai 1500 km.

Apakah argumen di atas sahih (valid)?

Berikut ini adalah beberapa tipe berpikir induktif (types of inductive argument):

A strong inductive argument: suatu argumen dimana premis-premisnya memberikan bukti


yang kuat untuk mendukung kesimpulan.

A weak inductive argument: suatu argumen dimana premis-premisnya tidak memberikan


bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulan.

A good inductive argument: suatu induktif argumen yang kuat dengan premispremis yang
benar.

Contoh Penalaran Induktif


Premis:

1. Apel 1 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam

2. Apel 2 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam

3. Apel 3 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam

Kesimpulan:

Jadi semua apel keras, warnanya hijau, dan rasanya masam

BAB III : Penutup

A. Kesimpulan

Jenis-jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan
dasar keilmuan yang dimiliki oleh para pakar dalam memberikan klasifikasi akan jenis peneli
tian yangdiungkapkan. Namun demikian, jenis penelitian secara umum dapat digolongkan
sebagaimana yang akandipaparkan berikut ini.

Jenis Penelitian Menurut Tujuan

Jenis penelitian menurut tujuan terdiri dari:

a.Penelitian Eksploratif

Jenis penelitian eksploratif, adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan
sesuatuyang baru. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa pengelompokkan suatu gejala,
fakta, dan penyakittertentu. Penelitian ini banyak memakan waktu dan biaya.

b.Penelitian Pengembangan

Jenis penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan aspek ilmu pengetahuan.Mi


salnya: penelitian yang meneliti tentang pemanfaatan terapi gen untuk penyakit-penyakit
menurun.

c.Penelitian Verifikatif

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu fenomena. Misalnya saja,masya
rakat mempercayai bahwa air sumur Pak Daryan mampu mengobati penyakit mata dan
kulit.Fenomena ini harus dibuktikan secara klinik dan farmakologik, apakah memang air
tersebut mengandungzat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit mata.

Jenis Penelitian Menurut Waktu)

Penelitian Longitudinal

Penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan ciri: waktu penelitian
lama,memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi yang mendiami
wilayah tertentu, dandipusatkan pada perubahan variabel amatan dari waktu ke waktu.
Penelitian ini secara umum bertujuanuntuk mempelajari pola
dan urutan perkembangan dan/atau perubahan sesuatu
hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Jenis penelitian ini sering digunakan p
ada penelitian lingkup Epidemiologi dengan beberapa rancangan yang khas, seperti kohort,
cross-sectional, dan kasus kontrol.

a.Kohort

Penelitian kohort sering juga disebut penelitian followup atau penelitian insidensi, yang
dimulaidengan sekelompok orang (kohor) yang bebas dari penyakit, yang diklasifikasikan ke
dalam sub-kelompok tertentu sesuai dengan paparan terhadap sebuah penyebab potensial
terjadinya penyakit atau outcome

Penelitian kohort memberikan informasi terbaik tentang penyebab penyakit dan


pengukurannyayang paling langsung tentang resiko timbulnya penyakit. Jadi ciri
umum penelitian kohort adalah :

dimulai dari pemilihan subyek


berdasarkan status paparan. b.melakukan pencatatan terhadap perkembangan subyek dalam k
elompok studi amatan.c.dimungkinkan penghitungan laju insidensi (ID) dari masing-masing
kelompok studi.d.peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit dan tidak
dengan sengajamengalokasikan paparan.Oleh karena penelitian kohort diikuti dalam suatu
periode tertentu, maka rancangannya dapat bersifat restropektif dan prospektif, tergantung
pada kapan terjadinya paparan pada saat peneliti maumengadakan penelitian.Rancangan
penelitian kohort prospektif, jika paparan sedang atau akan berlangsung, pada
saat penelitian memulai penelitiannya. Rancangan kohort retrospektif, jika paparan telah
terjadi sebelum peneliti memulai penelitiannya. Jenis penelitian ini sering disebut sebagai
penelitian prospektif historik.

b.Penelitian cross-sectional (Lintas-Bagian)

Penelitian lintas-bagian adalah penelitian yang mengukur prevalensi penyakit. Oleh karena
ituseringkali disebut sebagai penelitian prevalensi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
hubungan penyakit dengan paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit
secara serentak padaindividu dari populasi tunggal pada satu saat atau periode
tertentu.Penelitian lintas-bagian relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakan oleh peneliti
dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada karakteristik masing-masing
individu. Data yang berasal dari penelitian ini bermanfaat untuk: menaksir besarnya
kebutuhan di bidang pelayanan kesehatandari populasi tersebut. Instrumen yang sering
digunakan untuk memperoleh data dilakukan melalui:survei, wawancara, dan isian kuisioner.

Jenis Penelitian Menurut Bidang Ilmu

i. Pendidkan

ii. Ekonomi

Daftar Pustaka
http://romisatriawahono.net/2007/03/06/hakekat-penelitian/

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2073472-pengertian-penelitian-menurut-
para-ahli/

http://tesisdisertasi.blogspot.com/2009/12/empat-komponen-utama-metode-penelitian.html

http://hadiparamu.wordpress.com/2010/10/08/urgensi-penelitian/

http://wayanweb.wordpress.com/ptk/pendahuluan/kegunaan-hasil-penelitian/

http://rieajah.wordpress.com/2012/01/07/metode-penelitian-tugas-rie-mata-kuliah-metode-
penelitian/

http://basirunjenispel.blogspot.com/

http://materi.uniku.ac.id/Ebook/DISC%204%20-%20KUMPULAN%20EBOOK/BUKU
%20METODE%20PENELITIAN%20PADA%20BIDANG%20IKOM%20%26%20TI
%20(ZAINAL%20A%20HASIBUAN).pdf

Kelompok

Amos Styven Sunbanu [682006710] Krisaldi Pampei [672010170]

Aleksandro S. Mone [672010266] Jodha Dwi Wira Buji [672010281]

1. Pengertian Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam waktu yang relatif
lama dengan menggunakan metode ilmiah dengan prosedur maupun aturan yang berlaku.

Kegiatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan dengan
penelitian. Penelitian itu sendiri bertujuan untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru atau
menerapkan teknologi untuk memecahkan suatu masalah. Penelitian dilakukan dengan
metode ilmiah. Jadi, penelitian adalah kegiatan yang menggunakan metode ilmiah untuk
mengungkapkan ilmu pengetahuan atau menerapkan teknologi.

Perkembangan suatu bidang ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari
kepentingan atau kebutuhan lahirnya teori baru, keberadaan teori lama sebagai batu pijakan,
pengaruh teori dari bidang ilmu pengetahuan lainnya, serta metodologi ilmu pengetahuan
yang dipergunakan.

2. Komponen Utama Penelitian

Untuk komponen utama penelitian sendiri dapat kita lihat dari beberapa bagian:

2.1 Sumber Data


Sumber data primer kuantitatif (kumpulan skor jawaban) adalah sejumlah responden yang
disebut Sampel Penelitian. Sampel ini diambil dengan cara tertentu dari keseluruhan populasi
yang dijadikan subyek penelitian. Sejumlah responden yang dijadikan Sampel Penelitian
dipandang sebagai sumber data yang dianggap dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan obyek penelitian. Teknik atau cara yang digunakan untuk penarikan Sampel
Penelitian antara lain Teknik Pengambilan Sampel Dengan Cara Acak (Stratified Random
Sampling Technique), Teknik Pengambilan Sampel Dengan Cara Acak Proporsional
(Stratified Random Sampling Proporsional Technique), Teknik Slovin, dan Teknik Kluster.
Teknik-teiknik pengambilan sampel ini digunakan bila subyek yang dijadikan populasi
penelitian terlalu banyak jumlahnya. Namun bila subyek yang menjadi populasi penelitian
jumlahnya tidak mencapai 100 orang, maka sebaiknya digunakan Teknik Sensus (seluruh
subyek diambil).

Sumber Data Primer Kualitatif :

Sumber data primer kuantitatif (transkrip wawancara) adalah sejumlah responden yang
disebut Informan Penelitian. Informan ini diambil dengan cara tertentu dari para pihak yang
karena kedududkan atau kemampuannya dianggap dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan obyek penelitian. Teknik yang digunakan untuk menentukan penarikan Informan
Penelitian antara lain Purposive Sampling Technique dan Snow Ball Technique. Purposive
Sampling Technique adalah cara penentuan sejumlah Informan sebelum penelitian
dilaksanakan, dengan menyebutkan secara jelas siapa yang dijadikan informan serta
informasi apa yang diinginkan dari masing-masing informan. Snow Ball Technique adalah
cara penentuan informan dari satu informan ke informan lainnya yang dilakukan pada saat
penelitian dilaksanakan, hingga dicapai sejumlah informan yang dianggap telah
merepresentasikan berbagai informasi yang diperlukan. Pencatuman sumber data harus
disertai dengan nama dan identitas yang jelas. Contoh identitas: Nama lengkap, Jenis
Kelamin, Umur, Pekerjaan/Jabatan, Pendidikan Terakhir.

Sumber Data Sekunder :

Sumber data sekunder (teori, data dan informasi) adalah buku-buku, dokumen-dokumen,
internet, dan media cetak. Untuk pengutipan teori, pencantuman sumber data menggunakan
runningnote yang meliputi pencantuman last name, tahun penerbitan buku, dan nomor
halaman buku. Contoh : jika diletakan dimuka kutipan : Robbins (1999:87) atau Robbins
(dalam Thoha, 2001 :32); jika diletakan dibelakang kutipan : (Robbins,1999:87). Untuk
pengutipan data, pencantuman sumber data menggunakan footnote yang diletakan di bawah
tabel data. Contoh : Sumber : Bappeda Kabupaten Bogor, 2005. Untuk pengutipan informasi,
pencantuman sumber data menggunakan runingnote. Contoh : (Harian Kompas, Senin,
2/8/2005).

2.2 Jenis Data

Data Primer adalah jenis data yang langsung didapat dari sumbernya. Contoh : Data Primer
Kuantitatif didapat langsung dari Sampel Penelitian, Data Primer Kualitatif didapat langsung
dari Informan Penelitian. Data Sekunder adalah jenis data yang tidak langsung didapat dari
sumbernya. Contoh : data sekunder dari berbagai buku, dokumen, internet, dan media cetak.

2.3 Teknik Pengumpulan Data


Studi Kepustakaan atau Studi Dokumen adalah teknik pengumpulan data sekunder yang
meliputi pengutipan dan pengkajian teori, data dan informasi dari berbagai buku, dokumen,
internet, dan media cetak. Kuesioner Penelitian atau Angket adalah teknik pengumpulan data
primer dari sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian. Penyusunan Kuesioner atau
Angket menggunakan format pengskalaan tertentu seperti misalnya Likert Scale (skor 1
sampai 5), Rating Scale (skor 1 sampai 4), atau Guttman Scale (skor 1 sampai 2) Observasi
atau kunjungan lokasi adalah teknik pengumpulan data secara spontan ketika penelitian
dilakukan.

2.4 Metode Analisis Data

Metode Analisis Kuantitatif adalah teknik pengolahan data kuantitatif (angka-angka) yang
menggunakan rumus-rumusan statistik antara lain untuk Pengujian Persyaratan Analisis,
Pengukuran dan Pengujian Hipotesis.

Metode Analisis Kualitatif adalah teknik pengolahan data kualitatif (kata-kata) yang
dilakukan dalam rangka mendeskripsikan atau membahas hasil penelitian dengan pendekatan
analisis konseptual dan analisis teoritik.

3. Urgensi Penelitian

Apa urgensi penelitian itu?

Dalam dunia perkuliahan, istilah penelitian itu tidak asing lagi, karena pada akhirnya nanti
kita dituntut untuk mampu meneliti. Secara umum meneliti sering diartikan mengungkap
suatu hal, kejadian yang nantinya dapat menemukan sebuah jawaban yang dapat berguna bagi
kemaslahatan umat manusia. Sebenarnya, definisi yang jelas tentang hal ini tidak ada. Secara
intuitif, urgensi penelitian ini dapat dikembangkan dari arti kata urgensi, yakni tingkat
pentingnya (kepentingan). Urgensi penelitian dapat dikatakan sebagai tingkat pentingnya
melakukan penelitian. Analog dengan kehidupan sehari-hari, sesuatu akan dapat dikatakan
urgen jika sesuatu tersebut tidak ada atau tidak dilakukan atau semacamnya maka hasil
optimal atau terbaik tidak dipeoleh. Misalnya, pada masa ujian tengah/akhir semester, belajar
lebih intens bagi mahasiswa adalah sesuatu yang urgen karena kalau hal tersebut tidak
dilakukan maka hasil ujian tidak akan optimal.

Serupa dengan hal tersebut, dalam penelitian (termasuk skripsi), kegiatan meneliti akan
dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika pelaksanaan kegiatan tersebut akan memberikan
hasil yang bermanfaat. Dengan kata lain, suatu kegiatan penelitian dikatakan urgen jika
output penelitian dapat menyelesaikan masalah secara strategis.

Masalah penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan.
Untuk penelitian murni/akademis, masalah dapat dikaitkan dengan upaya untuk
memverifikasi teori atau upaya untuk menemukan teori baru. Untuk penelitian terapan,
masalah dapat dikonotasikan sebagai permasalahan yang dihadapi masyarakat/lembaga dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, suatu penelitian dapat dikatakan memiliki urgensi
yang tinggi jika output penelitian (atau simpulan penelitian) mampu memverifikasi teori atau
menemukan teori baru, untuk penelitian murni/akademis, atau mampu menyelesaikan
problematika riil masyarakat, untuk penelitian terapan.

4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang bersangkutan
dalam penelitian ini, baik manfaat secara praktis maupun secara teoretis.

1. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu


pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian.

2. Manfaat praktis bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya untuk


memperbaiki kinerja dalam melakukan penelitian lebih lanjut.

5. Pandangan Pandangan tentang Penelitian

Pengertian penelitian menurut pendapat para ahli:

1. Menurut Penny (1975) penelitian adalah pemikiran yang sistematik mengenai


berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran
fakta-fakta.

2. Kerlinger (1986) mengatakan bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang


sistematis , terkendali, empiris, dan kritis mengenai fenomena-fenomena alam yang
dibimbing oleh teori dan hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga ada di
antara fenomena-fenomena tersebut.

3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), penelitian adalah pemeriksaan yang
teliti atau kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

4. Menurut Woody (Danim, 2002), penelitian merupakan metode untuk menemukan


kebenaran , disamping itu juga merupakan suatu pemikiran kritis.

5. Pearson ( Whitney, 1960) mengatakan bahwa penelitian adalah pencarian atas sesuatu
secara sistematik dan dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.

6. Menurut Kepmendikbud (1999), penelitian merupakan kegiatan taat kaidah dalam


upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

7. Pakar lainnya mengatakan bahwa penelitian merupakan pekerjaan ilmiah yang


bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-
bukti yang lengkap dan kokoh.

Berdasarkan pengertian penelitian menurut pendapat para ahli tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis, terkendali,
empiris dan kritis terhadap fenomena-fenomena untuk mencari suatu teori baru, hipotesis dan
kebenaran.

6. Tahapan Penelitian

6.1 Mengidentifikasi Masalah


Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama
dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini
merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian
akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti
akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.

6.2 Membuat Hipotesa

Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa
biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari
oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan
hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral
dan H1 bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan
hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif.

6.3 Studi Literature

Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu
mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah
dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai
masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan
yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.

6.4 Mengidentifikasi dan Menamai Variabel

Melakukan identifikasi dan menamai variable merupakan salah satu tahapan yang penting
karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti dapat
memahami hubungan dan makna variable-variabel yang sedang diteliti.

6.5 Membuat Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti
menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variable-variabel
tersebut. Definisi operasional memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan
suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.

6.6 Memanipulasi dan Mengontrol Variabel

Yang dimaksud dengan memanipulasi variable ialah memberikan suatu perlakuan pada
variable bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau
variable yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable ialah
melakukan kontrol terhadap variable tertentu dalam penelitian agar variable tersebut tidak
mengganggu hubungan antara variable bebas dan variable tergantung.

6.7 Menyusun Desain Penelitian

Apa yang dimaksud dengan menyusun desain penelitian? Desain penelitian khususnya dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian
dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian
yang sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam
melakukan proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data
dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak
mempunyai validitas yang tinggi.

6.8 Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran

Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus melakukan
identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam hubungannya dengan tujuan
penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif biasanya peneliti
menggunakan kuesioner, khususnya dalam penelitian-penelitian jenis Ex Post Facto.

6.9 Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview

Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu
alat yang penting untuk pengambilan data; oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat
kuesioner dengan baik. Cara membuat kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format
pertanyaan dan model jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data juga dapat
dilakukan dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur secara sistematis agar
dapat memperoleh informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai dengan yang
diinginkan oleh peneliti.

6.10 Melakukan Analisa Statistik

Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang menggunanakan pendekatan kuantitatif
ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk membantu peneliti
mengetahui makna hubungan antar variable. Sampai saat ini, analisa statistik merupakan
satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung
besarnya hubungan antar variable, untuk memprediksi pengaruh variable bebas terhadap
variable tergantung, untuk melihat besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable
yang kita ukur.

6.11 Menggunakan Komputer untuk Analisa Data

Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin canggih dan dituntutnya


melakukan penelitian secara lebih cepat serta kemungkinan besarnya jumlah data, maka
seorang peneliti memerlukan bantuan komputer untuk melakukan analisa data. Banyak
perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisa
data, baik yang bersifat pengelohan data maupun analisanya. Salah satu program yang
popular ialah program SPSS.

6.12 Menulis Laporan Hasil Penelitian

Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian secara
tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil
penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang dana.

7. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan
analisis & jenis data.
7.1 Penelitian Menurut Tujuan

1. Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi


yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

2. Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk


memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan
hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak
memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar
berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.

7.2 Penelitian Menurut Metode.

Penelitian Survey

Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun
psikologis.

Penelitian Ex Post Facto

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian
merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian
tersebut.

Penelitian Eksperimen

Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel
yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi
oleh peneliti.

Penelitian Naturalistic

Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis.

Policy Research

Yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah
sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.

Action Research

Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling
efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk
struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
Penelitian Evaluasi

Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu
kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.

Penelitian Sejarah

Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa
lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau
sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah
adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif,
melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan
fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.

7.3 Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi

Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi
adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti
serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

1. Penelitian Deskriptif

Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel
yang lain.

2. Penelitian Komparatif

Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. VariabelPenelitian expost Facto,


Deskriptif, Komperatif, Penelitian Asosiatifnya masih sama dengan penelitian varabel
mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3. Penelitian Asosiatif/Hubungan

Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau
lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

7.4 Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis

Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama
yaitu data kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat,
skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan (scoring). Untuk penelitian kualitatif dan kuantitatif ini akan di bahas lebih depai
pada bab tersendiri.

8. Cara Melakukan Penelitian

1.
1. Cari topik yang menarik perhatian anda;

2. Buat pertanyaan penelitian yang menarik (mengapa, bagaimana, di mana,


apa);

3. Tentukan alasan/rationale dari penelitian anda;

4. Rumuskan tesis penelitian anda dengan mempertimbangkan tiga langkah


sebelumnya (topik, tujuan dan rationale);

5. Tentukan metode pengolahan data (kualitatif/kuantitatif);

6. Klasifikasi data :

1. Identifikasi variabel ;

2. Berikan alasan mengapa variabel tersebut dipilih dan perlu


diidentifikasi ;

3. Tentukan pola paradigma penelitian anda ;

4. Tentukan khasanah buku-buku teks, jurnal-jurnal, artikel-artikel


dengan mempertimbangkan elemen variabel yang ada,

5. Analisis data berdasarkan jenis penelitian atau metode penelitian


(analisis data statistik atau non statistik, dan

6. beri kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis data penelitian anda.

9. Berpikir Logis: Deduktif & Induktif

9.1 Pengertian Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif / deduksi adalah
merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah
ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Dari
pengalaman-pengalaman hidup kita, kita sudah membentuk bermacam-macam proposisi, baik
yang bersifat umum maupun bersifat khusus. Proposisi baru itu tidak lain dari kesimpulan
kita mengenai suatu fenomena yang telah kita identifikasi dengan mempertalikannya dengan
proposisi yang umum. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-
fakta. Yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang
mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan suatu proposisi umum tadi.
Bila identifikasi yang dilakukannya itu benar, dan kalau proposisinya itu juga benar, maka
dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar.

Uraian mengenai proses berpikir deduktif ialah seperti silogisme kategorial, entimem, rantai
deduksi, silogisme alternatif, silogisme hipotesis dan sebagainya. Contoh: Masyarakat
Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus)
dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup
konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :

1. Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme


disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan
fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan.

2. Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula
silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama
diketahui.

9.2 Penalaran Induktif

Penalaran Induktif Induksi / induktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini
mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomena-fenomena yang ada. Karena semua
fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke
penalaran induktif, maka proses penalaran itu juga disebut sebagai corak berpikir yang
ilmiah. Namun induksi sendiri tak akan banyak manfaatnya kalau tidak diikuti oleh proses
penalaran deduktif. Pengertian fenomena-fenomena individual sebagai landasan penalaran
induktif harus diartikan pertama-tama sebagai data-data maupun sebagai pernyataan-
pernyataan, yang tentunya bersifat factual pula.

Proses penalaran induktif dapat dibedakan lagi atas bermacam-macam variasi seperti
generalisasi, hipotese dan teori, analogi induktif, kausal dan sebagainya.

Macam-macam Penalaran Induktif:

1. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar
gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik,
dan lain-lain.

2. Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang
diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa
pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan
yang sebelumnya.

Daftar Pustaka

1. Indrayanto , 2010, Jenis-jenis Penelitian, http://id.shvoong.com/social-


sciences/education/2026135-jenis-jenis-penelitian

2. Hasibuan, Zainal, A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan
Teknologi Informasi : Konsep, Teknik dan Aplikasi, Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.

3. http://www.pendidikanislam.net/index.php/untuk-siswa-a-mahasiswa/40-
penelitian/59-apakah-penelitian-itu
4. http://tesisdisertasi.blogspot.com/2009/12/empat-komponen-utama-metode-
penelitian.html

5. http://arhamulwildan.blogspot.com/2012/03/metode-penalaran-deduktif-dan-
induktif.html

6. Kesatria, 2008, Pengertian Penelitian Menurut para ahli, http://id.shoving.com/social-


sciences/education/2285759-pengertian-penelitian-menurut-para-ahli/

7. Alex Sobur, 2011, Cara Melakukan Penelitian, http://id.shoving.com/how-


to/writing/2178052-cara-melakukan-penelitian

8. http://id.shoving.com/social-sciences/eeducation/2026135-jenis-jenis-
penelitian/#ixzz2JTCBcQuL

Anda mungkin juga menyukai