Anda di halaman 1dari 9

2.

Dalam percobaan pembutan sikloheksena ini asam sulfat berperan sebagai


katalis guna membantu memprcepat dalam proses reaksi. Kemudian yang
menjadi bahan dasar dalam percobaan ini adalah sikloheksanol. Kedua
larutan tersebut digabung kemudian didestilasi, tetapi sebelum itu
ditambahkan batu didih untuk mengurangi letupan-letupan saat proses
destilasi. Setelah itu mengalirkan air melalui kondensor, pada saat
penyulingan suhunya tidak bleh lebih dari 95c, agar hasil dari destilasi
tersebut tidak kering dan kalau melebihi maka senyawa yang terbentuk
bukan sikloheksena lagi.
Hasil yang diperoleh setelah destilasi masih kotor karena, masih
bercampurnya sikloheksena, air, dan sedikit bahan-bahan lain yang bertitik
didih tinggi. Untuk itulah dilakukan ekstraksi,yang merupakan salah satu
teknik pemisahan yang berdasarkan teknik pemisahan yang berdasarkan
perbedaan kepolaran suatu zat campuran.
Kemudian mencuci lapisan organik berturut-turut dengan air dan larutan
NaHCO3 , hal ini bertujuan gar asam sulfat yang terdapat dalam hasil
destilasi dapat dihilangkan sehingga larutan sikloheksena dan asm sulfat
benar-benar terpisah dan larutan siklohesena yang diperoleh bebas dari
kandunganasam sulfat. Setiap pencucian tersebut, akan terbentuk dua
lapisan akibat perbedaankepolaran kompenen campura tersebut.
Selanjutnya, membuang lapisan bawah melalui kerang corong pisah dn
menuangkanlapisan atas lewat mulut corong pisah pada labu Erlenmeyer,
agar lapisan atas (sikloheksena) yang diperoleh bebas dari kandungan
lapisan bawah (air). Sikloheksena yang yang diperoleh kemudian dikeringkan
dikeringkan dengan 3-4 gram MgO anhidrat yang fngsinya untuk mengikat
sisa-sisa air yang masih ada. Sehingga diperoleh 27 gram larutan
sikloheksena setaelah bobotnya ditimbang.
Langkah selanjutnya dilakukan pengujian ketidakjenuhan, digunakan KMnO4
1% dan asam sulfat dingin dengan menambahkan 2 tetes sikloheksena yang
diperoleh. Hasil yang diperoleh yaitu terbentuk endapan coklat, hali ini positif
menandakan bahwa larutan yang dihasilkan pada hasil percobaan adalah
sikloheksena.
3. Untuk menghasilkan produk berupa alkena (sikloheksena) maka digunakan suatu asam kuat
dalam pelarut air sebagai pereaksinya. Apabila anion asam yang digunakan berupa nukleofil yang
baik seperti ion halida maka akan memungkinkan terjadinya persaingan antara produk reaksi
eliminasi dan produk reaksi substitusi. Apabila anion asam merupakan oksidator yang baik,
alkohol atau produk yang dihasilkannya dapat mengalami oksidasi seperti halnya asam kromat
akan mengoksidasi alkohol(Nurlita &Suja, 2004). Oleh karena itu, untuk menghasilkan produk
eliminasi saja, maka digunakan asam kuat dengan anion yang tidak menyebabkan terjadinya
reaksi substitusi seperti asam fosfat (H 3PO4) (Anwar, 1994). Katalis asam berfungsi untuk
memprotonasi gugus OH sehingga menjadi gugus lepas yang lebih baik yaitu H 2O. Dengan
lepasnya gugus H2O dihasilkan karbokation yang kemudian melepaskan proton untuk
menghasilkan alkena. Reaksi antara sikloheksanol dengan asam fosfat hanya akan menghasilkan
satu produk yaitu produk eliminasi berupa sikloheksena sekitar 84%.
Tp 2

Reaksi adisi halogen


Minyak Bumi

Pengolah Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi di peroleh
dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang di peroleh ditampung dalam kapal tanker
atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak mentah (Crude Oil)
berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Pengolahan minyak mentah
melalui beberapa proses di antaranya proses penyulingan, proses konversi, pemisahan
logam dan pencampuran fraksi.

Gambar. Pengeboran minyak bumi lepas pantai


Sumber:http://www.solarnavigator.net/images/oil_platform_rig_hibernia.jpg
Gambar. Kapal tanker untuk menampung minyak bumi
Sumber:http://resources.schoolscience.co.uk/ExxonMobil/infobank/images/tanker1.jpg

Proses Penyulingan (Distilasi Bertingkat)

Proses penyulingan (fraksionasi) minyak bumi, minyak mentah (Crude Oil) yang baru
diperoleh dari pengeboran tidak dapat digunakan secara langsung. Minyak mentah
merupakan campuran dengan komponen utama hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon rantai
atom C sederhana hingga rantai atom C kompleks.

Dengan memperhatikan perbedaan titik didih dari komponen minyak mentah dilakukan
pemisahan melalui proses distilasi bertingkat yaitu; penyulingan dengan menggunakan
fraksi-fraksi pendinginan sesuai rentang titik didih senyawa yang diinginkan. Dengan cara
ini, proses pengembunan terjadi dalam beberapa tahap dan disebut fraksinasi.

Proses Konversi (Conversion Processes)

Hampir 70% dari minyak mentah diproses secara konversi. Tujuan dari proses konversi
untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar.

Beberapa jenis konversi dalam kilang minyak adalah:


1. Cracking (perekahan)
Merupakan proses pemecahan molekul-molekul hidrokarbon besar menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil dengan adanya pemanasan atau katalis.

Contohnya perekahan fraksi minyak ringan/berat menjadi fraksi gas, bensin, kerosin,
dan minyak solar.

2. Reforming
Bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang/alisiklik,
aromatik. Contohnya komponen rantai lurus dari fraksi bensin diubah menjadi
aromatik.

3. Alkilasi
Adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar Contohnya
penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin.

4. Coking
Adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak bakar dan
hidrokarbon intermediat.

Pemisahan Pengotor dalam Fraksi

Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organik yang


mengandung S, N, O, air, logam dan garam anorganik. Pengotor dapat dipisahkan dengan
cara melewatkan fraksi melalui:

1. Berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa


oksigen, dan residu padat seperti aspal.

2. Mengandung agen pengering untuk memisahkan air

3. Berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa belerang


Gambar. Skema Pengolahan Minyak Bumi
Sumber:http://iekonomi-migas.blogspot.com

Pencampuran Fraksi

Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan
sebagai contoh:

1. Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang/alisiklik/aromatik dan


berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.

2. Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu.

3. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia. (Sumber:
buku kimia eksis kelas X)

Anda mungkin juga menyukai