Anda di halaman 1dari 7

1.1 SFAC No.

1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises


Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statement
ini merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa judgment penilaian yang
lebih berorientasi pada pengguna. SFAC No. 1 ini :
a) melanjutkan tradisi ber-orientasi pengguna sebagaimana dokumen yang ditinjau pada
bab 6, walaupun mengakui keragaman pengguna eksternal, statemen ini menyatakan
bahwa karakteristik inti yang sama dari semua pengguna eksternal adalah
kepentingan untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas pada
masa yang akan dating.
b) berpendapat bahwa laporan keuangan harus lebih bersifat general purpose daripada
mengarah pada kebutuhan kelompok pengguna tertentu.
c) mengasumsikan pengguna mempunyai pengetahuan tentang informasi dan pelaporan
keuangan, sebuah penyimpangan dari asumsi Trueblood report yang
menyatakan kemampuan yang terbatas pengguna laporan keuangan.
d) Seperti Trueblood Report, pengguna juga diasumsikan memilikiwewenang yang
terbatas
e) Statemen juga mencatat the importances of stewardship yang menentukan seberapa
baik manajemen menjalankan kewajiban dan obligasi pada pemilik dan kelompok
kepentingan lainnya. Gagasan ini muncul karena penafsairan yang sempit terhadap
pemeliharaan sumberdaya perusahaan yang layak untuk pertanggungjawaban.

Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal. Meskipun


demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna eksternal tersebut
mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa mendatang.
Oleh karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan secara umum dan tidak
menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja. Statement ini berasumsi bahwa
pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan dalam membaca informasi yang terdapat
didalamnya. Selain itu, statement ini juga menyatakan pentingnya stewardship untuk
menaksir seberapa baik manajemen melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada pemilik
dan pihak lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan beberapa judgment penilaian
penting yang dibuat melalui laporan:
1. Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk
menyediakan informasi tersebut.
2. Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.
3. Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning powerdan
aliran kas suatu perusahaan.
4. Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan dan
penaksiran mereka sendiri.
5. Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan bagaimana
formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus
menyediakan informasi mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan ekuitas
pemilik.
SFAC No. 1: Tujuan Laporan Keuangan
1. Fokus Luar : informasi untuk investasi dan Kredit
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi investor dimasa
yang akan dating, dan investor potensial serta kreditur dan pemakai lainnya dalam
mengambil keputusan investasi dan kredit yang rasional serta keputusan lainnya.
2. Fokus Sempit : Informasi Untuk Prospek Aliran Kas
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu investor potensial
dan investor dimasa yang akan dating serta kreditur dalam menaksir jumlah dan waktu
dan prospek penerimaan dari dividen dan bunga yang tidak menentu dan keuntungan dari
penjualan jatuh tempo surat-surat berharga atau pinjaman.
3. Focus final : informasi mengenai aktiva, passive, perubahan yang terjadi di dalamnnya
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber daya perusahaan
pemilikan sumber daya tersebut dan pengaruh transaksi-transaksi kejadian-kejadian dan
perputaran yang menyebabkan perubahan sumber daya dan pemilikan sumber daya
tersebut.

1.2 SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information


menjelaskan tentang karakteristik informasi akuntansi agar bisa digunakan dalam pembuatan
keputusan. Para pembuat keputusan membutuhkan informasi untuk digunakan dalam
keputusan investasi, kredit, dan keputusan yang serupa lainnya. SFAC ini diterbitkan oleh
FASB pada tahun 1980. Dalam Statement ini terdapat dua karakteristik utama yang membuat
informasi akuntansi bermanfaat dalam pembuatan keputusan, yaitu relevance dan reliability.
Menurut statement ini, informasi yang relevan harus tepat waktu dan harus memiliki nilai
prediktif atau nilai umpan balik atau keduanya. Sementara informasi yang reliabel harus
memiliki representational faithfulness dan harus dapat diverifikasi dan netral. Disisi lain,
statement ini juga memasukkan comparability yang mencakup consistency sebagai kualitas
skunder yang berhubungan dengan relevance dan reliability untuk mendukung kegunaan
informasi.
Relevance
Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna untuk
memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan atau
untuk mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki dua aspek penting
dan satu aspek tambahan, yaitu:
Predictive Value
Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power.
Feedback Value
Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil keputusan.
Untuk menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana manajemen
menjalankan fungsinya. Jika dilihat lebih luas, maka feedback value ini juga berhubungan
dengan akuntabilitas. Informasi yang disediakan oleh kualitas ini juga mempengaruhi
predictive value.
Timelines.
Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan bila
disajikan tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan. Sering terjadi trade-off antara timeliness dengan
komponen lain relevansi. Terdapat kemungkinan terjadi konflik antara predictive value
dan feedback value. Misalnya dalam kasus akuntansi manfaat dana pension.
Reliability
Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational faithfulness, dan neutrality.

Verifiability
Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).
Representational faithfulness
Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.
Neutrality
Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada relevansi dan
reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada kelompok pengguna
secara spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.
Karakteristik terakhir yang disebutkan dalam SFAC nomor 2 adalah materiality yang
merupakan bagian sifat ambang batas untuk pengakuan (threshold for recognition).
Materialitas adalah sebuah konsep luas yang berhubungan dengan karakteristik kualitatif,
terutama relevansi dan keandalan. Materialitas dan relevansi keduanya didefinisikan dalam
hal apa yang mempengaruhi atau membuat suatu perbedaan bagi pembuat keputusan. Sebuah
keputusan untuk tidak mengungkapkan informasi yang pasti mungkin bisa dibuat, karena
investor tidak memiliki kebutuhan informasi semacam itu (tidak relevan) atau karena jumlah
yang terlibat terlalu kecil untuk membuat perbedaan (tidak material). Suatu item akan
dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau
mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Baik faktor-faktor kuantitatif
maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu item material
atau tidak.

1.3 Conceptual Framework for Financial Reporting (SFAC No. 8)


SFAC No. 8 mencankup dua bab konseptual baru. SFAC No. 8 menetapkan tujuan-tujuan
dan konsep-konsep fundamental yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengembangan
akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan. Konsep-konsep fundamental arti bahwa
konsep-konsep lain yang mengalir dari pengakuan dan pengukuran serta pengulangan
referensi akan diperlukan untuk membentuk, menafsirkan dan menerapkan pedoman
akuntansi dan pelaporan. SFAC nomor 8 ini diterbitkan oleh FASB pada tahun 2010 yang
merupakan pengganti dari SFAC nomor 1 dan 2. Langkah awal dari diterbitkannya statement
ini adalah sebagai hasil dari kerjasama yang dilakukan antara FASB dan IASB sejak tahun
2004 sebagai sebuah tambahan terhadap Norwalk Agreement, dimana kerjasama tersebut
merupakan suatu upaya untuk melakukan konvergensi masing-masing kerangka konseptual
FASB-IASB (Wolk, et al. 2013).
Karakteristik kualitatif yang dijelaskan dalam statement ini terdiri dari dua karakteristik
fundamental dan empat karakteristik tambahan yang sifatnya meningkatkan mutu dari dua
karakteristik fundamental tersebut. Dua karakteristik fundamental tersebut
yaitu relevance danfaithful representation. Kemudian, agar kegunaan suatu informasi
keuangan semakin meningkat, maka harus didukung oleh empat karakteristik tambahan yaitu
comparability, verifiability, timeliness, dan understandability.
Dua karakteristik fundamental tersebut memerlukan comparability, verifiability, timeliness,
dan understandability untuk meningkatkan kualitas informasi yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan. Comparability merupakan karakteristik kualitatif yang
memungkinkan pengguna mengidentifikasi dan memahami persamaan dan perbedaan antara
dua item ataupun dua perangkat fenomena ekonomi, misalnya dua perangkat statemen
keuangan yang merepresentasi kegiatan dua badan usaha (Suwardjono, 2012). Sedangkan
verifiability berarti bahwa suatu informasi mampu memberikan keyakinan yang tinggi
kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara
independen kebenaran informasi tersebut. Selain itu, kualitas informasi akan semakin
meningkat ketika informasi itu tersedia secara tepat waktu (timeliness) pada saat dibutuhkan
oleh para pembuat keputusan. Informasi tersebut juga harus mampu dicerna atau dipahami
(understandability) maknanya oleh para pemakai. Suatu laporan keuangan disediakan untuk
pengguna yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis dan kegiatan ekonomi serta
bagi mereka yang melakukan review dan analisis informasi ekonomi dengan rajin.

1.4 SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business


Enterprises (1984)

Statement ini berkaitan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Pada paragraph 2 disebutkan
bahwa kriteria dan pedoman pengakuan yang terdapat pada statement ini umumnya konsisten
dengan praktik yang dilakukan saat ini. Perubahan akan dilakukan secara evolusi atau
perlahan.
Ruang lingkup statement ini meliputi format dalam menyajikan laporan keuangan. SFAC
menyatakan bahwa disclosure (pengungkapan) yang disajikan terpisah dari laporan keuangan
akan sama efektifnya bila ia disajikan bersamaan dengan laporan keuangan. Selain itu,
statement ini juga menyinggung mengenai earning dan comprehensive income. Salah satu
perhatian khusus SFAC adalah format dan penyajian perubahan ekuitas pemilik yang tidak
berasal dari transaksi dengan pemilik. Earning akan menggantikan dan berbeda dari
comprehensive income dengan mengeluarkan efek kumulatif dalam perubahan prinsip
akuntansi pada periode sebelumnya.
SFAC ini juga mengatur mengenai kriteria pengakuan dimana untuk mengakui atau mencatat
revenue dan gain, asset yang diterima harus realized or realizable atau revenue tersebut sudah
dihasilkan (earned). Sedangkan untuk mengakui biaya dan rugi, asset yang digunakan harus
telah digunakan atau asset tersebut tidak memiliki manfaat lagi di masa mendatang. Metode
pengakuan biaya termasuk matching revenue, write- off selama periode saat kas dihabiskan
atau kewajiban terjadi untuk item biaya dalam jangka waktu yang sangat pendek, atau
prosedur sistematik rasional yang lain.

1.5 SFAC No. 6 Elements of Financial Statements; A Replacement of FASB Concepts


Statement No.3 Also Incorporating an Amendment of FASB Concepts Statement No. 2
(1985)

Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi 10 elemen
laporan keuangan sebagai berikut:
1. Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
2. Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa
mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk
memindahkan asset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang
sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas yang masih
tersisa setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan
kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki kepentingan
(hak) kepemilikan seperti pada entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas
berdasarkan ada atau tidaknya donor- imposed restrictions yaitu: permanently
restricted, temporarily restricted, dan unrestricted net asset.
4. Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari transfer
sesuatu yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk
memperoleh atau meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik pada
umumnya menerima asset sebagai investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan
atau konversi liabilitas (kewajiban) perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas (perusahaan) yang
dihasikan dari perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian pinjaman dari
perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan mengurangi ekuitas
pemilik di perusahaan tersebut.
6. Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama satu periode
dari transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang bersumber bukan dari pemilik.
Meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas selama satu periode kecuali yang dihasilkan
dari investasi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik.
7. Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah entitas atau
pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari mengantarkan atau
memproduksi barang, menyewakan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi aktivitas
operasi utama perusahaan.
8. Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran yang terkait
dengan liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari mengantarkan, menyewakan jasa,
atau melakukan aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
9. Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi insidental
sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang
mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
10. Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral atau transaksi
incidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan
yang mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari
pemilik.

Anda mungkin juga menyukai