KERJA
TIM PONEK
MITRA KELUARGA
JL. BUKIT GADING RAYA KAV. 2
KELAPA GADING PERMAI
JAKARTA 2016
1. PENDAHULUAN
Ponek merupakan pelayanan obstetri neonatal esensial / emergensi
komperhensif, dari proses pelayanan berkesinambungan yang berorientasi pada
keselamatan pasien. Dalam perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu
pelayanan rumah sakit tidak hanya dinilai dari aspek klinisnya saja namun juga dari
aspek keselamatan pasien dan pemberian asuhan serta pelayanannya.
Tujuan dari ponek itu sendiri adalah menurunkan AKI dan AKB dirumah sakit
dengan peningkatan mutu melalui program yang disusun secara objektif dan sistematis
untuk memantau dan menilai mutu asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk
meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-masalah yang terungkap.
Rumah sakit mitra keluarga kelapa gading sebagai salah satu organisasi
penyedia jasa pelayanan kesehatan yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas terhadap karyawan rumah sakit, pasien maupun pengunjung.
2. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang
adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 16.
Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam
komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs).
Dalam MDGs terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu target
4 (menurunkan angka kematian anak), target 5 (meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6
(memerangi HIV dan AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya), serta 2 target
lainnya yang tidak terkait langsung yaitu target 1 (menanggulangi kemiskinan dan
kelaparan) dan target 3 (mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan).
Kementerian Kesehatan telah menyusun strategi untuk pencapaian target-target tersebut.
Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat
Badan Lahir Rendah (40,4%), asfiksia (24,6%) dan infeksi (sekitar 10%). Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan (25%), infeksi
(15%), pre-eklampsia / eklampsia (15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat
kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses
3. TUJUAN
A. Umum
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang pelayanan obstetrik neonatal
emergensi komprehensif.
b. Agar mengetahui bagaimana sistem pelayanan PONEK.
c. Untuk mengetahui apa saja yang harus ditangani oleh tim PONEK rumah
sakit.
d. Untuk mengetahui kriteria rumah sakit yang boleh malakukan PONEK
B. Khusus
a. Rumah Sakit mampu PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang mampu
menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara
komprehensif dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.
b. Peningkatan kemampuan layanan kesehatan PONEK di RS.
4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK adalah
a. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis
1. Pelayanan Kehamilan
2. Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif
3. Pelayanan Nifas
4. Asuhan Bayi Baru Lahir
5. Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)
6. Intensive Care Unit (ICU)
7. NICU
8. Endoskopi
2. Masa intranatal
a) Persalinan dengan parut uterus
b) Persalinan macet
d. Pelayanan Ginekologis
1. Kehamilan ektopik
2. Perdarahan uterus disfungsi
3. Perdarahan menoragia
4. Kista ovarium akut
5. Radang Pelvik akut
6. Abses Pelvik
7. Infeksi Saluran Genitalia
8. HIV AIDS
e. Perawatan Intensif Neonatal
f. Pelayanan Penunjang Medik
1. Pelayanan Darah
a. Jenis Pelayanan
4. Lain-lain
a. Senam Nifas
Waktu Pelaksanaan : Fleksibel dan tentatif (rencana februari - april 2015)
Tempat Pelaksanaan : Auditorium RSMKKG Lantai 6
b. Senam Hamil
Waktu Pelaksanaan : setiap Sabtu dalam seminggu, setiap bulannya
Tempat Pelaksanaan : Auditorium RSMKKG Lantai 6
c. Pijat Bayi
8.2 Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan format
yang terdapat pada buku pedoman AMP yaitu :
1. Laporan dari RS ke Dinkes (Form RS)
8.3 Pemantauan
Pemantauan dilakukan oleh institusi yang berada secara fungsional satu tingkat
diatasnya secara berjenjang dalam satu kesatuan sistem. Hasil pemantauan harus
dimanfaatkan oleh unit kesehatan masing-masing dan menjadi dasar untuk
melakukan perbaikan serta perencanaan ulang manajemen pelayanan melalui :
1. Pemanfaatan laporan
Laporan yang diterima bermanfaat untuk melakukan penilaian kinerja dan
pembinaan
2. Umpan Balik
Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai umpan balik dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan dari Dinas Kesehatan ke RS PONEK atau disampaikan melalui
pertemuan Review Program Kesehatan Ibu dan Anak secara berkala, Umpan
balik dikirimkan kembali dengan tujuan untuk melakukan tindak lanjut
terhadap berbagai masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan PONEK.
8.4 Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK/ dilakukan secara berjenjang dan
dilaksanakan pada setiap semester dalam bentuk evaluasi tengah tahun dan akhir
tahun. Kegiatan evaluasi dilakuan melalui pertemuan evaluasi Kesehatan Ibu dan
Anak.Hasil evaluasi disampaikan melalui Pertemuan Pemantapan Sistem Rujukan
kepada pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral dalam untuk
dapat dilakukan penyelesaian masalah dan rencana tindak lanjut.
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi semakin meningkat dan tidak
mengalami perubahan berarti pada 5 tahun terakhir. Keadaan ini akan cenderung meningkat
bila tidak segera di antisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal. Karakteristik kasus
kebidanan yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu hamil
dan bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi mendatang.
Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar program Pelayanan Obstetri
dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dijadikan prioritas, yang terlihat pada
( _______________ ) ( _________________ )