Administrasi secara etimologis berasal dari bahasa latin ad dan ministrare. Ad artinya
intensif, sedang ministrare berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi secara
etimologis administrasi adalah melayani secara intensif. Administrasi memiliki arti yang sempit
dan luas, dalam arti sempit administratie (bahasa Belanda) terbatas pada kegiatan ketatausahaan
yaitu suatu kegiatan dalam penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara
sistematis. Administrasi dalam arti yang luas tidak hanya sekedar kegiatan tata usaha tetapi juga
membentuk/mencipta dan mengembangkan organisasi, dan mencipta serta mengembangkan
sistem manajemen (Pradjudi Admosudirdjo, 1982: 36).
Administrasi pendidikan seringkali diartikan secara sempit sebagai semata-mata kegiatan
ketatausahaan seperti peyelenggaraan, surat menyurat, mengatur dan mencatat penerimaan,
penyimpanan, mendokumentasikan kegiatan, mempersiapakan laporan, penggunaan dan
pengeluaran barang-barang, menguruskan neraca keuangan, dsb.
Jadi dari berbagai devinisi diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan pada
intinya adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam
suatu aktivitas kelembagaan baik personal, spritual dan material yang bersangkutan dengan
pencapaian tujuan pendidikan.
A. Dasar administrasi
Adapun dasar administrasi adalah sebagai berikut;
a) Efesiensi,seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efesien dalam
menggunakansemua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
b) Prinsip pengelolaan,administrator akan memperoleh yang paling efektif dan efesien
melalui orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan menejemen yakni
merencanakan ,mengorganisasikan,mengarahkan dan mengontrol.
c) Prinsip mengutamakan tugas pengelolaan,maksudnya adalah sebagai petugas seorang
administrator harus mengutamakan tugas pokonya ketimbang tugas lain yang sifatnya
penunjang.
d) Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni memperhatikan dimensi-dimensi hubungan
antar manusia (human relationship) ,dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi
situasi(sikon) yang ada.
e) Prinsip kerja sama,seorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia
mampu mengemban kerja sama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara
horixontal maupun secara vertical.
2. Pengorganisasian.
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi para
pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di sekolah
terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan dan tanggung
jawab yang berbeda-beda.
Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian
tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang
diperlukan dalam menjalankan tugas.
Fungsi Organisasi dapat diartikan bermacam-macam yaitu;
a. Sebagai pemberi struktur terutama dalam penyusunan /penempatan personal,pekerjaan-
pekerjaan materilan dan pikiran-pikirandi dalam struktur.
b. Sebagai menetapkan hubungan antara orangorang,kewajiban-kewajiban,hak-hak dan
tanggung jawab masing-masing anggota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju
pada tercapainya tujuan .
c. Sebagai alat untukmempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan.
3. Pengkoordinasian,
Koordinasi adalah penerapan sisem formal untuk mencapai koordinasi lebih besar dari
pimpinan teras sebagai pengaman. Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-
tugas yang telah dibagi itu tidak dikerjakan menurut kendak yang mengerjakan saja tetapi
menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan. Menurut The Liang Gie
(1983) pengkoordinasian merupakan rangkaian aktivitas menghubungkan, menyatupadukan dan
menyelaraskan orang-orang da pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertibb dan
seirama menuju ke arah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran
kerja atau kekosongan kerja.
4. Penggerakan (actuatuing)
Menggerakkan menurut Terry (1977) berarti merangsang anggota-anggota kelompok
melaksanakan tugas-tugas dengan antusiasdan kemauan yang baik. Tugas menggerakkkan
dilakukan oleh pemimpin oleh karenan itu kepemimpinan kepala daerah dan kepemimpinan
sekolah mempunyai peran yang sangat penting menggerakkan personel melakasanakan program
kerja sekolah.
5. Pengarahan (directing)
Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang
telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.
Nawawi (1989) mengemukakan bahwa directing adalah memelihara, menjaga dan memajukan
organisasi melalui setiap personel baik secara struktural maupun fungsional agar setiap
kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan.
6. Pengawasan
Secara umum pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikan, membina dan
pelurusan sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Melalui pengawasan yang efektif,
roda organisasi, implementasi rencana, kebijakkan dan upaya pengendalian mutu dapat
dilaksanakan dengan baik. Pengawasan adalah fungsi administratif yang mana setiap
administrator memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki.
1. Administrasi organisasi
Merupakan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan bagian-bagian yang
ada dalam organisasi pendidikan serta kemungkinan hubungan yang dapat terjadi antara
satu bagian dengan bagian yang lain baik secara vertikal maupun horizontal, struktur
organisasi, pembagian tugas dll.
2. Administrasi Kurikulum
Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah meta pelajaran yang
diajarkan, waktu tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam
pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, buku yang dibutuhkan, program
semester, evaluasi, program tahunan dan kalender pendidikan.
3. Administrasi kepegawaian
Kegiatan ini meliputi pengadministrasian yang berkaitan dengan upaya perencanaan,
pengadaaan, pembinaan sampai kepada pendayaguanaan pegawai, baik edukatif (guru)
maupun non edukatif (pegawai tata usaha, pegawai perpustakaan dll)
4. Administrasi peserta didik/siswa
Merupakan semua kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan berhubungan dengan
calon siswa, siswa dan alumni seperti mengatur penerimaan siswa baru, pengelompokkan
menurut jurusan, program ekstrakurikuler dll.
7. Adminsitrasi pembiayaan
Adalah administrasi pendidikan yang berhubungan dengan pengelolaan pembiayaan
pendidikan mulai dari tingkat perencanaan sampai pada pengukuran efisien biaya dalam
proses pendidikan. Seperti administrasi uang SPP, DPP, sumber-sumber keuangan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.upi.edu/administrator/fulltext/d_adpen_009852_kardoyo_chapter4_a.pdf