Anda di halaman 1dari 11

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan periode tahun 2017-2018 pada kawasan pengembangan

perhutanan sosial yaitu Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara

Barat. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling yaitu tersebar pada

ketiga Kabupaten di Pulau Lombok dengan ketentuan bahwa pada kebupaten tersebut

dikembangkan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau

Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat Adapun wilayah kabupaten sampel tersebut adalah

Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode gabungan atau kombinasi antara penelitian

deskriptif - partisipatif - eksploratif. Metode deskriptif merupakan metode yang mengkaji dan

memecahkan persoalan serta memberikan interpretasi dari fakta yang ada saat ini (Nazir 1998).

Metode deskriptif ini dilengkapi dengan daftar pertanyaan dan melalui wawancara mendalam

dilakukan secara reflektif/subyektif untuk menemukan faktor-faktor dominan yang menentukan

persoalan atau permasalahan dan memberikan interpretasi terhadap permasalahan yang ada

sekarang. Selanjutnya metode partisipatif merupakan metode penelitian yang memberikan

kesempatan penuh pada responden pakar dalam memberikan pendapat sebagai masukan dalam

penyusunan model. Kemudian penelitian eksploratif yaitu metode penelitian mengkaji dan

mengungkapkan sesuatu dari lapangan sebagai suatu temuan.- temuan yang dapat digunakan

untuk menyusun model dan menarik kesimpulan (Messerschmidt 1995).


3.2.1. Metode Pengumpulan Data

3.2.1.1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi yaitu pengumpulan data melalui kunjungan dan penilaian langsung

kelapangan terhadap kondisi biofisik Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok

Propinsi Nusa Tenggara Barat

b. Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu :

Wawancara yaitu dengan menggunakan bantuan daftar pertanyaan yang telah

dipersiapkan. Bentuk daftar pertanyaan yaitu tertutup dan terbuka serta semi-

terbuka. Wawancara dilakukan dengan pihak (responden dan pakar) yang

terlibat langsung dan tidak langsung dalam pengembangan Kawasan Geopark

Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat. yaitu para pihak

(stakeholders) secara individual.

Wawancara Mendalam yaitu wawancara yang dilakukan pada responden dan

pakar menggunakan arahan daftar pertanyaan (terbuka) yang berisikan kajian

khusus mengenai permasalahan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok

Propinsi Nusa Tenggara Barat dan sampai pada temuan faktor-faktor yang

diduga sebagai faktor utama dalam penelitian ini.

Diskusi Kelompok Terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) yaitu

pengumpulan data dan informasi melalui diskusi dengan pihak tertentu dalam

Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat yang

mengetahui kondisi dan perkembangan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau


Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk memperoleh data melalui diskusi

tersebut dilengkapi dengan arahan diskusi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

c. Participatory Rural Appraisal (PRA) yaitu teknik pengumpulan data dengan

melibatkan pakar dalam pengambilan keputusan (Messerschmidt 1995). Teknik PRA

ini dipergunakan khususnya untuk memperoleh faktor atau elemen (sub elemen) yang

dipergunakan dalam penyusunan model. Cara pengumpulan data dilakukan melalui

diskusi dengan pakar yang memiliki pendidikan, pengetahuan dan pengalaman

dibidang kehutanan.

3.2.1.2. Metode Penentuan Wilayah Sampel dan Responden

a. Penentuan Wilayah Sampel

Wilayah sampel ditentukan secara purposive sampling dengan pertimbangan wilayah

pembangunan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Adapun lokasi lokasi tempat pengambilan sampel adalah pada kawasan kawasan berkembang

seperti Kawasan Tiga Gili, Kawasan Senaru, Kawasan Narmada Suranadi Sesaot, Kawasan

Sembalun, Kawasan Kuliner dan Kawasan Souvenir.

b. Penentuan Responden dan Pakar

Jumlah responden secara keseluruhan ditentukan secara kuota samping sebesar 2 % dari jumlah

pelaku pariwisata Kawasan Geopark di Pulau Lombok. Dengan demikian, maka jumlah

responden sebesar 107 orang dari jumlah 5350 orang. Jumlah responden sampel pada setiap

Kawasan. Mengenai jumlah pakar dan informan kunci dipilih para pakar yang mengetahui
masalah pembangunan Geopark Rinjani serta pejabat pejabat yang berkompeten sebagai

pemegang otoritas pariwisata Geopark Rinjani.

3.3.2. Variabel yang Diamati

1. Kebijakan berupa dokumen (Keputusan Menteri dan Peraturan Pemerintah) yang


menempatkan para pihak berupa hak dan kewajibannya dalam pembangunan Kawasan
Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

2. Mekanisme pelibatan masyarakat dan stakeholders lainnya dalam pembangunan Kawasan


Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

3. Kebutuhan dan Kepentingan stakeholders yang terlibat dalam pembangunan Kawasan


Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

4. Karakteristik kelembagaan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa


Tenggara Barat. berupa struktur organisasi dan aturan main organisasi.

5. Faktor sosial ekonomi dan kelembagaan

a. Faktor sosial berupa tingkat usia, tingkat pendidikan, ukuran rumahtangga, persepsi,
pengetahuan tentang Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara
Barat, sejarah demografi, kohesifitas ketua dengan anggota, tipe kepemimpinan/kelembagaan
dan status kepengurusan dalam kelembagaan

b. Faktor ekonomi berupa tingkat kesejahteraan rumahtangga, pendapatan dari lahan


Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat, luas lahan yang
dikelola, jarak rumah dengan lokasi Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi
Nusa Tenggara Barat. sejarah aktivitas ekonomi dan pekerjaan pokok sekarang serta
keterlibatan perempuan dalam pengelolaan.
7. Tingkat partisipasi masyarakat pada tiga tahapan yaitu merupakan total nilai (skor)
keterlibatan masyarakat dalam tahapan pembangunan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau
Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

8. Tipe partisipasi yaitu ragam kontrol keputusan partisipasi masyarakat dalam tahapan
pembangunan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.
dinilai dalam skor. adapun sub variabel yang dikaji yaitu :

a. Contractual participation yaitu aktor sosial memberikan hak pengambilan keputusan pada
aktor sosial lainnya.

b. Consultative participation yaitu sebagaian besar keputusan dipengang oleh satu kelompok
stakeholder tetapi penekanannya adalah pada konsultasi dan mengumpulkan informasi dari
yang lain.

c. Collaborative participation yaitu aktor yang berbeda berkolaborasi dan mengutamakan


kesamaan hak melalui pertukaran pengetahuan, kontribusi dan distribusi kekuatan dalam
pengambilan keputusan.

d. Collegiate partisipation yaitu aktor yang berbeda berkerjasama sebagai kolega atau parner
dalam pengambilan keputusan.
9. Bentuk partisipasi yaitu partisipasi masyarakat dalam bentuk aktif, kurang aktif dan tidak
aktif (pasip) pada tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi/monitoring. Bentuk aktif
dan pasif berhubungan dengan frekuensi kehadiran dan proses keputusan partisipan dalam
tahapan perencanaan, implementasi dan evaluasi/monitoring.

10. Tingkat pertumbuhan tanaman berupa presentase tumbuh tanaman kayu-kayuan (hutan)
dan MPTS (Multi-Purpose Tree Crop Species).
11. Elemen dan sub elemen penyusun rancangan model dan strategi yaitu elemen tujuan
program Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat. ,
kebutuhan program Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara
Barat dan kendala program Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa
Tenggara Barat serta aktor terlibat dalam pembangunan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau
Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

3.3.3. Metode Analisis Data


Penelitian ini menggunakan analisis yang berbeda pada setiap tujuan sebagai berikut:

1. Tujuan pertama dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis


sebagai berikut :

a. Analisis Isi (Content Analysis) yaitu mengkaji dan menganalisis kebijakan pemerintah
tentang Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

b. Analisis Deskriptif untuk menganalisis mekanisme pelibatan masyarakat dalam


kelembagaan Kawasan Geopark Rinjani di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

c. Analisis Stakeholder yaitu untuk menganalisis kebutuhan dan kepentingan stakeholder dan
menghasilkan posisi stakeholders yaitu kepentingan dan kekuatan (Antlov 2005;
Suporahardjo 2005).

Tabel 7. Nilai Skor Partisipasi Masyarakat pada Setiap Tahapan Perencanaan, Implementasi dan

Monitoring dan Evaluasi

No Tahapan Kegiatan Nilai Skor


1 Perencanaan
a. Sosialisasi 1-5
b. Penataan batas 1-5
c. Pembentukan kelembagaan 1-5
d. Pemberdayaan 1-5
e. Pengurusan ijin 1-5
2 Implementasi
a. Penataan areal kerja 1-5
b. Penyusunan rencana kerja 1-5
c. Pemanfaatan 1-5
d. Rehabilitasi hutan 1-5
e. Perlidungan hutan 1-5
3. Monitoring dan Evaluasi
a. Pengawasan/Monitoring 1-5
b. Evaluasi 1-5
Total 12-60

Bentuk partisipasi dianalisis secara kualitatif berdasarkan kontrol keputusan pengambilan

keputusan dalam partisipasi sebagai berikut :

Partisipasi Kontraktual, bila masyarakat mendelegasikan hak pengambilan keputusan pada

pihak lainnya.

Partisipasi Konsultatif, bila masyarakat hanya berkonsultasi dalam pengambilan keputusan.

Partisipasi Kolaboratif, bila masyarakat berkolaborasi dengan pihak lainnya dalam

pengambilan keputusan

Partisipasi Kolega, bila masyarakat dengan kolega lainnya bersama-sama dalam

pengambilan keputusan.

c. Bentuk partisipasi dapat dinyatakan dalam bentuk aktif dan tidak aktif, sehingga

pengukurannya dapat berupa pernyataan kehadiran dalam setiap aktivitas atau kegiatan.

Untuk pengukuran tipe partisipasi, dilakukan dengan penilaian terhadap tingkat kehadiran

yang dinyatakan sebagai berikut :

Aktif, bila selalu hadir dalam setiap kegiatan (skor 3)

Kurang Aktit, bila kadang-kadang hadir dalam setiap kegiatan (skor 2)

Tidak Aktif, bila tidak pernah hadir dalam setiap kegiatan (skor 1)
d. Analisis Regresi Logistik digunakan untuk menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi

dan kelembagaan terhadap bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan

(Farid 2008): Logit [P(Yj)] = j

Peubah Y ini terdiri dari dua yaitu bantuk partisipasi dan tingkat partisipasi seperti bentuk

partisipasi dinyatakan dalam Aktif (3), + Xi ; j = 1, 2, 3, .....c-1. Keterangan : a) P(Yj) =

Peluang peubah respon Y berada pada katagori :

kurang aktif (2) dan tidak aktif (1). Sementara itu tingkat partisipasi dinayatakan sebagai

berikut

Partisipasi Tinggi = 3

Partisipasi Sedang = 2

Partisipasi Rendah = 1

b) Xi = Peubah penjelas yang terdiri dari

X1 = Tingkat usia responden

X2 = Tingkat pendidikan responden dengan katagori :

1=Tidak Tamat SD;

2 = Tamat SD;

3=Tamat SMP;

4=Tamat Perguruan Tinggi.

X3 = Ukuran rumahtangga (jumlah anggota rumahtangga)

X4 = Persepsi terhadap Geopark Rinjani (1 bila setuju dan 2 bila tidak setuju)
X5 = Pengetahuan tentang Geopark Rinjani (2 bila paham Geopark Rinjani dan 1 bila tidak

paham).

X6 = Sejarah demografi (2 bila migran/pendatang dan 1 bila penduduk setempat)

X7 = Kohesififas anggota dengan ketua kelompok (2 bila dekat dengan ketua kelompok dan

1 bila tidak dekat dengan ketua kelompok)

X8 = Tipe kepemimpinan (2bila karismatik dan 1 bila representatif)

X9 = Kepengurusan ( 2 bila pengurus kelompok dan 1 bila bukan pengurus kelompok)

X10 = Kesejahteraan Rumahtangga (1 bila miskin dan 2 tidak miskin)

X11 = Pendapatan dari Geopark Rinjani (1 bila rendah, 2 bila sedang dan 3 bila tinggi)

X12 = Luas lahan yang dikelola (1 bila sempit, 2 bila sedang dan 3 bila tinggi)

X13 = Jarak rumah dengan lokasi Geopark Rinjani (1 bila jauh, 2 bila sedang dan 3 bila

dekat)

X14 = Sejarah aktivitas ekonomi sebelumnya (1 bila pertanian pangan dan 2 bila bukan

pertanian pangan)

X15 = Pekerjaan pokok sekarang (1 bila pertanian dan 0 bila bukan pertanian)

X16 = Keterlibatan perempuan dalam pengelolaan (1 bila pengelola perempuan dan 2 bila

pengelola laki-laki)

c) = Intersep

d) = Slope model garis regresi

e. Kemudian untuk mengkaji hubungan partisipasi masyarakat dengan kondisi ekologi

kawasan Geopark Rinjani digunakan Analisis Kolerasi Sperman sebagai berikut (Walpole

1995) : 6 di2 Rs = 1 - ------- n(n2 1) Keterangan : di = Selisih antara peringkat bagi Xi


dan Yi dan n adalah banyaknya pasanagan data. Xi= Skor partisipasi masyarakat/responden

dalam program pembangunan Geopark Rinjani Yi= Persentase pencapaian tumbuh

penanaman tanaman MPTS dan tanaman konservasi dalam kawasan Geopark Rinjani untuk

setiap responden.

Tujuan ke tiga dianalisis menggunakan sistem pakar yang memanfaatkan bantuan program

yang telah tersedia sebagai berikut: a. Untuk tujuan ke tiga dan untuk memilih hirarki pola

Geopark Rinjani eksisting digunakan Analysis Hierarchy Process (AHP) melalui langkah

pengolahan horizontal dan vertikal dari matriks sebagai berikut (Marimin 2005) :

Perkalian baris Z dengan rumus Z = aij

Pengolahan Horizontal. Pengolahan horizontal dimaksudkan untuk menyusun prioritas

elemen keputusan setiap tingkat hirarki keputusan dengan tahapan berikut :

j=1

Perhitungan vektor prioritas atau vektor eigen dengan rumus :

aij j=1 eVPi = ----------- ; eVPi = elemen vektor prioritas ke i j=1 aij i=1,

Perhitungan nilai eigen maksimum dengan formula ;

VA = aij x VP dengan VA = Vai

VB = VA/VP dengan VB = Vbi

2. Tujuan kedua dianalisis dengan kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut :


a. Tingkat partisipasi diukur dengan menggunakan tangga partisipasi Arnstein dan pemberian
skoring menggunakan skala likert (1-5) sebagai berikut:

Nilai skor 1 (satu) diberikan bila masyarakat tidak dilibatkan dalam kegiatan dan
berpendapat serta dalam pengambilan keputusan.
Nilai skor 2 (dua) diberikan bila masyarakat dilibatkan dalam kegiatan dan berpendapat,
namun tidak terlibat dalam pengambilan keputusan

Nilai skor 3 (tiga) diberikan bila masyarakat dilibatkan dalam kegiatan dan berpendapat
serta terlibat dalam pengambilan keputusan

Nilai skor 4 (empat) bila masyarakat dilibatkan dalam kegiatan dan berpendapat serta
masyarakat dapat bernegosiasi dalam pengambilan keputusan.

Nilai skor 5 (lima) bila masyarakat dilibatkan dan kegiatan dan berpendapat serta
masyarakat memegang kendali dalam pengambilan keputusan.

Nilai skor 1 (satu) diberikan bila masyarakat tidak dilibatkan dalam kegiatan dan
berpendapat serta dalam pengambilan keputusan.

Nilai skor 2 (dua) diberikan bila masyarakat dilibatkan dalam kegiatan dan berpendapat,
namun tidak terlibat dalam pengambilan keputusan

Nilai skor 3 (tiga) diberikan bila masyarakat dilibatkan dalam kegiatan dan berpendapat
serta terlibat dalam pengambilan keputusan

Nilai skor 4 (empat) bila masyarakat dilibatkan dalam kegiatan dan berpendapat serta
masyarakat dapat bernegosiasi dalam pengambilan keputusan.

Nilai skor 5 (lima) bila masyarakat dilibatkan dan kegiatan dan berpendapat serta
masyarakat memegang kendali dalam pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai