Anda di halaman 1dari 14

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas

http://trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/01/materi-biokimia-p2.doc.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri
web.

PERTEMUAN KEDUA
o Aspek biokimia 2. Oksidasi biologi & senyawa berenergi tinggi : proses
yang berpengaruh oksidasi, peran enzim/ko-enzim & logam dlm.oksidasi
dalam reproduksi biologi, transfer electron dlm. Sel, hubungan rantai
kesehatan ibu, respirasi dengan senyawa fosfot ber-energi tinggi,
janin, bayi dan anak oksidasi H dlm mitokondria, struktur & fungsi
mitokondria, proses transfer electron di mikrosom,
proses REDOKS dlm sel darah merah

3. Siklus Kreb sebagai rangkaian oksidasi lengkap bahan


makanan: sumber ostetik Ko.A, fungsi emfibolik sklus
Kreb, pembentukan energi dlm siklus Kreb.

OKSIDASI BIOLOGI dan


SENYAWA BERENERGI TINGGI

MANFAAT PELAJARAN INI BAGI ANDA :


Memahami bahwa pada kasus keracunan polutan dan
obat serta zat karsinogenik sering digunakan terapi
dengan pemberian oksigen pada penderita. Zat-zat
tersebut dimetabolisme oleh enzim OKSIGENASE
dalam system sitokrom P-450 di mitokondria, yang
merupakan salah satu enzim oksidoreduktase.
proses oksidasi BIOLOGI:
Reaksi Oksidasi biologi selalu diikuti reaksi reduksi.
Oksidasi TIDAK selalu menggunakan Oksigen, misal
Dehidrogenasi.
1. Pengertian : Oksidasi adalah proses pengeluaran
electron lawannya reduksi yaitu proses
penerimaan electron. Contoh : ion feri dioksidasi
menjadi ion fero, reaksinya sebagai berikut :
e- (electron)

Fe2+ Fe3+
ion fero ion feri

2. Reaksi REDOKS (REDUKSI & OKSIDASI)


memerlukan enzim OKSIDOREDUKTASE
3. Oksidasi biologi pada makhluk hidup tingkat
tinggi MUTLAK memerlukan adanya OKSIGEN.
Pada makhluk tertentu (bakteri anaerob) mampu
melakukan oksidasi biologi tanpa Oksigen bebas.
(INGAT KONSEP ORGANISME AEROBIK dan
ORGANISME ANAEROBIK)
4. Kemampuan suatu senyawaan melakukan
pertukaran electron (memberi atau menerima
electron) disebut sebagai POTENSIAL REDOKS
(dinyatakan dalam satuan volt)
5. Enzim/Ko-enzim dan Logam yang berperan dalam
oksidasi biologi ialah :

ENZIM / KO-ENZIM LOGAM


1. OKSIDASE Mg, Fe, Cu, Mo
2. DEHIDROGENASE
3. HIDROPEROKSIDASE
4. OKSIGENASE

PERAN ENZIM/KO-ENZIM DALAM OKSIDASI


BIOLOGIS

1. ENZIM OKSIDASE :
Oksidase merupakan enzim yang berperan
mengkatalisis Hidrogen yang ada dalam substrat
dengan hasil berupa H O dan H O .
2 2 2

Enzim ini berfungsi sebagai AKSEPTOR ion Hidrogen.


Enzim ini banyak terdapat dalam mioglobin,
hemoglobin, dan sitokrom lain.
Enzim ini merupakan zat terakhir dari rangkaian
proses respirasi yang berperan memindahkan electron
yang dihasilkan dari proses oksidasi sebelumnya yaitu
oleh enzim dehidrogenase.
Bentuk-bentuk lain yang perannya sama dengan enzim
oksidase yaitu Flavoprotein Mononukleotida (FMN)
dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) yang berasal
dari VITAMIN riboflavin.
FMN banyak terdapat dalam ginjal, usus halus, dan
hati.
FAD banyak terdapat dalam hati
ENZIM OKSIDASE memanfaatkan OKSIGEN sebagai
AKSEPTOR HIDROGEN
AH 2

A
AH 2

A
2

O 2

HO
2 2

HO2

OKSIDASE
OKSIDASE

2. ENZIM DEHIDROGENASE :
Enzim ini berperan sebagai pemindah ion Hidrogen
dari substrat satu ke substrat berikutnya dalam reaksi
REDOKS COUPLE. Contohnya ialah penggunaan
enzim dehidrogenase dalam pemindahan electron di
membrane dalam mitokondria, siklus Kreb, dan
GLIKOLISIS fase anaerob.
Enzim ini tidak menggunakan Oksigen sebagai
akseptor ion Hidrogen. Reaksi Redoks couple enzim ini
dapat dilihat sebagai berikut :
AH 2 (Reduksi)

A (Oksidasi)
Carrier (oksidasi)
DEHIDROGENASE SPESIFIK A

DEHIDROGENASE SPESIFIK B

Carrier- H2 (Reduksi)

B H (Reduksi)
2

B (Oksidasi)

Catatan : A dan B merupakan substrat


Aktivitas enzim Dehidrogenase juga punya
ketergantungan pada ko-enzim Nikotinamida --- NAD
(Vitamin Niasin) dan vitamin Riboflavin.
3. ENZIM HIDROPEROKSIDASE
Ada dua jenis hidroperoksidase : PEROKSIDASE dan
KATALASE.
a). Peroksidase :banyak terdapat dalam air susu,
leukosit, trombosit, dan jaringan tubuh lainnya yang
berperan dalam metabolisme EIKOSANOID (berkaitan
dengan ASAM LEMAK TAK JENUH).
Enzim peroksidase berperan penting menjaga lipid
membrane sel dan hemoglobin dari senyawaan
peroksida (H2O2 ) yang bersifat toksik. Reaksinya
sebagai berikut :
PEROKSIDASE
H2O2 + A H2
2H2O + A

b). Katalase : banyak terdapat dalam jaringan hati, sel


mukosa, darah, sumsum tulang, dan ginjal. Bagian
organel sel dari jaringan tersebut yang memiliki dua
fungsi sekaligus yaitu untuk menghasilkan dan untuk
menghancurkan hydrogen peroksida adalah ENZIM
PEROKSISOM.
Enzim ini berperan menghancurkan hydrogen
peroksida yang dihasilkan dari aktivitas enzim
oksidase. Reaksinya sebagai berikut :
KATALASE
H2O2 + A H2
2H2O + A

Hubungan kerja enzim peroksisom digambarkan dalam


reaksi berikut:
Hubungan kerja enzim peroksisom digambarkan dalam
reaksi berikut:
OKSIDASE
A H2 A
H2O2
KATALASE
O2
A H2 A
H2O2
O2
2H2O

4. ENZIM OKSIGENASE
Enzim ini berperan dalam sintesis atau penguraian
berbagai senyawaan Enzim ini banyak ditemukan
dalam hati.
Ada dua macam enzim Oksigenase yaitu :
DIOKSIGENASE dan MONOOKSIGENASE.
Dioksigenase berfungsi mengkatalisis penyatuan
oksigen ke dalam molekul substrat. Reaksi dasarnya
sebagai berikut :
DIOKSIGENASE

A + O2
AO2

Enzim Monooksigenase banyak ditemukan dalam sel-


sel hati yang bekerja bersama enzim SITOKROM P-
450 untuk HIDROKSILASI OBAT. Reaksi dasar
hidrosilasi obat oleh monoksigenase :
OBAT - H + O2 + 2 Fe2+ + 2H+ OHOBAT- + H2O + 2 Fe3+
(P-450) (P-450)

RANTAI RESPIRASI & SENYAWA FOSFAT ENERGI


TINGGI

Rantai respirasi yang dimaksud disini adalah rangkaian


proses transfer electron Hidrogen yang terjadi pada
bagian membrane dalam mitokodria dengan
melibatkan sejumlah enzim. Hasil akhir dari rangkaian
proses transfer electron ialah sejumlah energi
berbentuk ATP.
Rangkaian proses transfer electron dalam rantai
respirasi yang menghasilkan ATP tersebut dikenal
sebagai FOSFORILASI OKSIDATIF.
Pemahaman rangkaian proses respirasi ini
memungkinkan kita dapat melakukan tindakan
preventif dan kuratif terhadap kasus keracunan karena
obat (misal : AMOBARBITOL) dan racun (misal:
SIANIDA dan KARBONMONOKSIDA), maupun
kasus kematian karena kelainan DISFUNGSI RENAL
dan MIOPATI MITOKONDRIA INFANTILIS.
Urutan proses produksi energi dimulai dari pencernaan
makanan sampai dengan rantai respirasi berupa
transfer electron pada bagian membrane dalam
mitokondria.

RANGKAIAN RANTAI RESPIRASI :


A H2 (Reduksi)

A (Oksidasi)

NAD+

NADH

Fp H2

Fp

2Fe3+

2Fe2+

H2O

H+

H+

2H+

2H+

FLAVOPROTEIN

SITOKROM
Mekanisme FOSFORILASI OKSIDATIF dijelaskan
oleh 3 teori, yaitu :
1. TEORI KOPLING KONFORMASIONAL
2. TEORI KOPLING PERTENGAHAN
BERENERGI TINGGI
3. TEORI KOPLING KEMIOSMOTIK
Teori yang diakui saat ini adalah teori yang ke tiga
KEMIOSMOTIK.

Secara diagramatik urutan selengkapnya mengenai


produksi energi digambarkan sebagai berikut :

ASETIL KO.A

GLIKOLISIS

MAKANAN
PROTEIN

LEMAK

KARBO

HIDRAT

ASAM LEMAK

GLISEROL
GLUKOSA

AS.AMINO

PENCERNAAN & PENYERAPAN MAKANAN

RANTAI PERNAFASAN

SIKLUS

KREB

2H

H2O

O2

ATP

ADP

MITOKONDRIA
(dengan membran luar & membran dalam)

SIKLUS KREB
(SIKLUS ASAM TRIKARBOKSILAT=TCA CYCLE)

PIRUVAT

Asetil Ko.A
Asam Lemak

CO2

NAD+

NADH + H+

GLIKOLISIS

Sitrat

Iso-Sitrat

-Ketoglutarat + CO
2

NAD+

NADH + H+

Oksaloasetat

Malat

Fumarat

Suksinat

NAD+

NADH + H+

FAD

FADH2

Siklus TCA
SIKLUS KREB
NAD+

NADH + H+

Anda mungkin juga menyukai