Makalah Sosiologi
Makalah Sosiologi
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengantar Sosiologi
Disusun oleh:
CIMAHI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa taala atas karunia, hidayah
dan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum
ini. Tak lupa shalawat serta salam kita curahkan dan limpahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW kepada keluarganya, para sahabatnya dan pada tabiin dan tabiitnya dan
pada kita semua umatnya hingga akhir zaman. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas Pengantar Sosiologi.
Makalah ini ditulis dari hasil ungkapan pemikiran dengan melihat panduan yang
bersumber dari internet dan buku sebagai referensi. Tak lupa penyusun mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, juga kepada rekan-rekan
mahasiswai yang telah mendukung dan berparti-sipasi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat dan sebagai
acuan atau refrensi bagi kita semua dalam mengkaji masalah Permasalahan Sosial, dan
semoga dapat menambah wawasan kita mengenai permasalah sosial di Indonesia,
khususnya bagi penulis, umumnya untuk para pembaca sekalian.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapan adanya koreksi,kritik, dan saran ke arah perbaikan.
Akhirnya penulis berharap, semoga malakah ini menjadi berguna dan bermanfaat,
khususnya bagi penulis umum nya bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB I........................................................................................................... 3
PENDAHULUAN............................................................................................ 3
1. Latar Belakang Penyebab Permasalahan Sosial..............................................3
2. Rumusan Masalah................................................................................... 7
BAB II.......................................................................................................... 7
PEMBAHASAN.............................................................................................. 7
a. Urbanisme............................................................................................ 7
b. Hedonisme............................................................................................ 8
c. Kriminalisme.................................................................................... 15
BAB III....................................................................................................... 60
PENUTUP................................................................................................... 60
1.Kesimpulan............................................................................................. 60
2.Saran..................................................................................................... 60
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari masalah, baik masalah
individu maupun sosial. Langkahawal untuk mengatasi masalah tersebut
adalah memahaminya.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur
yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
URBANISASI
Urbanisasi berasal dari kata Urban yang artinya sifat kekotaan. Arti
urbanisasi sangat luas, yang paling menonjol di Indonesia diartikan
sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Paul Knox
mendefinisikan urbanisasi sebagai suatu proses yang dimotori oleh
perubahan ekonomi yang mendorong dan didorong oleh faktor-faktor
manusia, sumber daya alam dan teknologi (sumber daya alam buatan)
dan menghasilkan keluaran keadaan ekonomi, sosial dan fisik serta
masalah-masalah yang menjadi bahan yang harus diatasi dalam
penentuan kebijakan pembangunan kota. Selanjutnya, Urbanisasi ditinjau
dari sejarahnya yang sangat tua adalah suatu proses perubahan yang
diinginkan manusia untuk mempertahankan hidupnya dan atau menuju
perbaikan nasib kehidupannya, hal tersebut telah berlangsung sejak
manusia itu ada didunia (Soetomo, 2009 : 44). Maka, dari definisi yang
ada, dapat diambil kesimpulan bahwa urbanisasi adalah suatu proses
terbentuknya kehidupan perkotaan yang berbeda dengan kehidupan
pedesaan, dalam konteks ekonomi, sosial dan mentalitas masyarakatnya.
Penyebab Urbanisasi
perpindahan penduduk pedesaan ke perkotaan terjadi karena adanya
daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factors)
dari perdesaan.
Timbulnya pengangguran.
Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk
masalah sosial lainnya.
HEDONISME
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang
akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin
dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang
menyakitkan.
Karakteristik Hedonisme :
a. Hedonisme Egoistis
b. Hedonisme Universal
2. Faktor Afatis
Faktor afatis ini sebenarnya kebalikan dari aktivis, dimana faham aktivis
lebih berfikir progressif serta kritis didalam menganalisis dan mengkaji
realita-realita disekitarnya dengan analisis yang obyektif dan efisien.
Sedangkan afatis lebih memandang realita-realita di sekitarnya tidak
berarti apa-apa didalam kehidupannya dan membiarkan realita-realita
tersebut berlalu begitu saja seperti angin yang meniup dedaunan dan
terjatuh begitu saja, tanpa berfikir serta menganalisis dan mengkaji
realita tersebut terlebih dahulu. Lalu apa kaitannya dengan faham
hedonisme dikalangan mahasiswa. ? tentu ada kaitannya, karena afatis
melahirkan sifat individualis yang berlebihan dari mahasiswa yang
memandang segala sesuatu itu harus di telaah dengan perasaan terlebih
dahulu. Apakah sesuatu itu dikatakan baik atau tidak oleh perasaan
maka itu yang di percayai untuk di lakukan, sementara dalam paradigma
mahasiswa menganalisis suatu masalah dengan perasaan pasti
berbenturan dengan kondisi subjektif yang menghasilkan rasa malu,
sungkan dan lain-lain, maka otomatis hasilnya akan selalu salah dengan
realita yang sedang di hadapinya. Dengan begitu mahasiswa lebih
memilih hal-hal yang tidak memberatkan fikiran serta daya analisis tinggi
di dalam mengkaji realita-realita yang terjadi di sekitarnya dan lebih
memilih have fun seperti santai ke pantai, dugem dan shopping sampai
jalan-jalan malam yang sebenarnya tidak ada artinya jikalau itu hanya
menguras goceng alias duit yang berlebihan.
3. Faktor Perfectsionis
Faktor perfectsionis timbul karena adanya faktor gaya hidup mewah yang
mengharuskan mahasiswa itu mengikuti style kehidupan modern saat ini,
terlebih dengan kemajuan teknologi baru yang mau tidak mau
mahasiswa itu bersaing didalam mendapatkan teknologi baru tersebut
yang tujuannya hanya memuaskan kehidupan pribadi mahasiswa itu
sendiri agar tidak di anggap remeh oleh orang disekitarnya, padahal
menjadi mahasiswa itu tidak sekedar ngmpus dan hanya mendapatkan
ilmu yang hanya sedikit saja tanpa didukung oleh ilmu lainnya di sekitar
kampus seperti masuk organisasi. Kaitannya dengan hedonisme dalam
kalangan mahasiswa, karena sifat perfectsionisme sangat dekat
hubungannya dengan faham hedonisme itu sendiri. Terlebih faham
hedonisme menganggap bahwa kebahagiaan itu lah tujuan hidupnya
serta tolak ukur tindakan manusia maka secara tidak langsung
menghasilkan sifat perfectsionis yang memandang bahwa kesempurnaan
dalam segala hal itu adalah merupakan sebuah keharusan dalam
hidupnya. Tanpa memandang bahwa orang sekitarnya yang lebih
membutuhkan belaian kasih akan kehidupan yang bahagia juga sering
kali di abaikan olehnya.
4. Faktor Lingkungan
A. Faktor ekonomi
1) Sistem ekonomi
Sistem ekonomi baru dengan produksi besar-besaran, persaingan bebas,
menghidupkan konsumsi dengan jalan periklanan, cara penjualan
modern dan lain-lain, yaitu menimbulkan keinginan untuk memiliki
barang dan sekaligus mempersiapkan suatu dasar untuk kesempatan
melakukan penipuan-penipuan.
4) Pengangguran
Di antara factor-faktor baik secara langsung atau tidak, mempengaruhi
terjadinya kriminalitas, terutama dalam waktu-waktu krisis,
pengangguran dianggap paling penting. 18 macam factor ekonomi yang
berbeda dapat dilihat dari statistic-statistik tersebut, bekerja terlalu
muda, tak ada pengharapan maju, pengangguran berkala yang tetap,
pengangguran biasa dan kekhawatiran dalam hal itu, berpindahnya
pekerjaan dari satu tempat ke tempat yang lain, perubahan gaji sehingga
tidak mungkin membuat anggaran belanja, kurangnya libur, sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengangguran adalah factor yang paling
penting.
DAFTAR PUSTAKA
http://dirtyfarms.blogspot.co.id/2012/12/masalah-sosial-yang-terjadi-
di.html
http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-penyebab-dampak-
urbanisasi.html
http://anca45-kumpulan-makalah.blogspot.co.id/2011/11/urbanisasi-
dampak-dan-strategi.html
(http://michaelgunnrose.blogspot.co.id/2013/10/hedonisme.html?m
http://ronikurosaky.blogspot.co.id/2014/05/hedonisme-kehidupan-
mahasiswa.html?m=1
http://click-gtg.blogspot.com/2008/08/teori-kejahatan-dari-aspek-sosiologis.html
http://ittemputih.wordpress.com/2012/04/27/kriminalitas/