Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
APRILIA NURFITRIDA 02150200007
ARIE RIZKA RULITA 02150200069
DEBY PUSPITASARI. E 02150200030
DWI TIARA SARI 02150200123
FITRI AMALIA MARLIAN 02150200049
FRISCA LESTARI 02150200042
LAILA SYAFITRI 02150200106
PRASASTI RESTUNINGSIH 02150200080
PUJI LESTARI 02150200040
RIWANA MANURUNG 02150200069
RUDI RUDOLF 02150200031
SUYITNO 02150200047
VIVIT YUANITA ROSVICKADEWI 02150200116
Pareto Chart
100%
58%
50%
17% 14% 11%
0%
frekuens
penyebab keluhan i % Total
waktu 21 58%
resep mahal 6 17%
pasien belum paham aturan pakai
obat 5 14%
nama pasien tidak sesuai 4 11%
total 36 100%
frekuen frekuensi %
Penyebab Masalah si kumulatif % defect kumulatif
Total 36 100%
Lembar data untuk pembuatan diagram Pareto
Diagram Pareto
Jenis masalah : Permasalahan yang dihadapi di Apotek Rawat Jalan RSMS dapat dinyatakan sebagai
berikut: pada bulan Januari dan Februari 2001 selama 59 hari kerja telah terjadi keluhan pasien pada
pelayanan resep di Apotek Rawat Jalan RSMS sebesar 58% waktu pelayanan resep lama, 17% resep
mahal, 14 % pasien belum paham, dan 11% nama pasien tidak sesuai .
RESEP
PENERIMAAN RESEP
PENGAMBILAN
(RESEP DIBERI
PENYERAHAN OBAT
NOMOR)
OBAT DAN
DISERTAI
OBATPEMBERIAN
DIPERIKSA
EDUKASI ETIKET
KEPADAKEMBALI
PASIEN HUBUNGI
PENYIAPAN/PERACIKAN OBAT
LENGKAP SKRINING DOKTER
TIDAK JELAS
PEMBAYARAN LENGKAP
Pengertian Control Chart
Control Chart atau Peta Kendali adalah suatu alat mutu yang dapat dipergunakan untuk
mendeteksi suatu proses apakah dalam kondisi terkontrol (secara statistik) ataukah tidak.
Sebagai pengontrol ditentukan nilai batas atas dan nilai batas bawah. Bila tidak dalam
kondisi terkontrol secara statistic, hal tersebut menunjukan suatu variasi yang berlebih
sebanding dengan perubahan waktu (ASQ, 2016; Juran & Godfrey, 1999; Poerwanto, 2016)
1. Untuk mengetahui apakah setiap titik pada grafik adalah normal atau tidak normal.
3. Dapat dipergunakan untuk membantu membedakan mana penyebab umum dan mana
penyebab khusus suatu masalah proses
Penggunaan
Control chart menjadi salah satu dasar dalam pengambilan keputusan. Keputusan dibuat
berdasarkan data terkini dan riwayat data sebelumnya. Keputusan tidak cukup hanya dengan
data yang ada saat ini saja. Control chart akan menyediakan data perkembangan suatu proses.
Dengan control chart juga dapat mendeteksi waktu yang tepat bagi manajemen untuk
melakukan suatu intervensi.
Intervensi yang dilakukan tidak sekedar intervensi begitu ada variasi. Intervensi harus
memiliki dasar yang kuat seperti : 1) Pelanggan menginginkan langsung, 2) Ada risiko
keselamatan orang atau lingkungan, 3) Ada pertaruhan substansi ekonomi bila tidak
diintervensi, 4) keakuratan diperlukan untuk pengendalian (Juran & Godfrey, 1999).
Karena, bisa jadi control chart hanya menciptakan pekerjaan tambahan dalam bentuk
tindakan korektif yang tidak perlu. Namun tetap saja control chart menjadi alarm awal yang
sangat berguna dan tidak boleh diabaikan.
Dalam suatu proses, variasi akan selalu ada. Perbedaan (variasi) hasil pengamatan
biasanya disebabkan oleh satu dari dua cara ini, yaitu: (1) Perilaku variabel utama dalam
proses (atau dengan masuknya variabel utama baru) atau (2) Interaksi dari beberapa variabel
kecil dalam proses.
Shewhart menyebut (1) dan (2) sebagai "Assignable" dan "nonassignable" sebagai
penyebab masing-masing variasi (Shewhart, 1931). Kemudian Deming (1986) menciptakan
istilah "Special" dan "Common" sebagai penyebab variasi. Istilah Deming inilah yang kini
banyak dipergunakan. Penyebab "special" biasanya sporadis dan sering berasal dari variabel
tunggal. Kasus seperti itu biasanya relatif mudah untuk dideteksi dan diberikan solusi.
Penyebab "Common" biasanya kronis dan biasanya juga asal mereka pada interaksi antara
beberapa variabel minor. Sehingga menjadi sulit untuk didiagnosa dan diberikan solusi.
Penyebab special adalah subjek dari pengendalian kualitas sedangkan
Penyebab common adalah subjek dari peningkatan/perbaikan kualitas (Juran & Godfrey,
1999).
Data setelah perbaikan dapat digambarkan dalam bentuk bagan kendali dengan tujuan untuk
mendeteksi bila terdapat varians dalam prose palayanan sebagai berikut
Berdasarkan hasil perhitungan X-bar dan R-bar dengan jumlah pasien pada masing-masing
klinik adalah 10 orang (n=10) maka dapat dihitung nilai A pda tabel dengan batas kontrol 3
sigma, sebagai berikut:
= 45,3
= 37,07
Peta Kontrol R:
CL = R-Bar = 13,4
KESIMPULAN
1. Telah terjadi peningkatan kualitas pelayanan resep di Apotek Rawat Jalan Umum RS
X sesudah dilakukan perbaikan proses dengan waktu pelayanan lebih cepat 34,6 menit
dari 75,8 menjadi 41,2 menit.
2. Penggunaan Check sheet menunjukkan data tentang keluhan pasien di Apotik Rawat
Jalan Umum RS X sementara penggunaan diagram pareto bermanfaat dalam
menentukan masalah utama yaitu waktu pelayanan resep.
3. Penggunaan diagram tulang ikan (fishbone diagram) membantu dalam menentukan
akar permasalahan yang dirumuskan antara lain: penjadwalan tugas dipelayanan
belum dibuat dengan jelas, kurang pelatihan bagi tenaga pelaksana pelayanan, uraian
tugas pelaksana pelayanan belum lengkap. Berdasarkan penemuan ini maka telah
dilaksanakan beberapa program perbaikan antara lain: mengadakan pelatihan
customer satisfaction, keterampilan komunikasi, pelatihan penrimaan resep bagi
pelaksana, pelatihan teknik peracikan, membuat kesepakatan jadwal tugas dan piket,
melengkapi uraian uraian tugas agar lebih jelas bagi reseptir, asisten apoteker, gudang
farmasi dan tenaga administrasi.
4. Penggunaan bagan kendali sangat membantu dalam menentukan standar pelayanan
baru sebagai berikut: CL = 41,2 menit : UCL = 45,3 menit dan LCL = 37,07 menit.
5. Penggunaan ISO 9001 : 2000 Clause 8 sangat bermanfaat dalam mengukur dan
mengendalikan proses sebagai upaya peningkatan kualitas berkesinambungan
(kaizen). Untuk itu setiap anggota GKM perlu diberikan pendidikan dan
pelatihanyang berkaitan dengan Clause tersebut agar proses kerja GKM dapat berjalan
dengan efisien dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Chang R. Y dan Niedzwiecki, M.E., 1998, Alat Peningkatan Mutu, Jakarta: PT. Pustaka
Binama Pressindo
Evans, J.R. and Lindsay, W.M,1996, The Management and Control of Qualiti, USA, West
Publishing Company
Gasperz, V., 2003, ISO 9001 : 2000 Clause 8, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Juran J.M.,1995. Merancang Mutu: Ancangan Baru mewujudkan Mutu Ke Dalam Barang dan
Jasa, Jakarta: PPM.
7. LAILA
SYAFITRI
02150200106