Anda di halaman 1dari 10

Makalah Pemanasan Global

DISUSUN OLEH :

Nama :Try Kurniawan Bastian


Kelas :XI MIA 2
A.Apa Pengertian
Pemanasan Global?

Pemanasan global atau yang sering juga disebut global


warming adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab.
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah
kaca Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim,
seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia
sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan
bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan
disebabkan kenaikan suhu.
B. Penyebab Pemanasan Global

Ada banyak yang menyebabkan Pemanasan Global


,contoh nya antara lain sebagai berikut :
1. Polusi asap dari industri Pabrik

Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia,


maka banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan
tidak bukan untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan
penghasilan dengan bekerja.
Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya
mendapatkan rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik
industri. Ini memang dilema, di satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi
lain mengorbankan eksistensi bumi.

2. Pembakaran Hutan dan ilegal loging

Apakah Anda tahun berapa hektar jumlah hutan Indonesia? Dan sudah
berapa berkurang akibat pembakaran hutan dan ilegal loging? Sumber
mangatakan bahwa sekitar 50 % pemanasan global disebabkan oleh CO2,
dimana emisi CO2 disebabkan oleh penggunaan bahan bakarfosil dan
kerusakan/pembakaran hutan.
Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan
juga bisa mereduksi suhu panas bumi yang cendrung meningkat. Tapi apa
yang terjadi jika hutan sebagai warisan nenek moyang di bakar dan di
tebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?
Dalam mencegah pembakaran hutan dan ilegal loging, peran pemerintah
harus serius dalam menanganinya , karena sudah banyak terjadi dan terus
terjadi beberapa bulan lalu di provinsi Riau.

3. Usia Bumi Yang sudah tua

Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi
penyebab juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua,
pasti banyak penyakit yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit
yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta
banyak lagi yang lain.
Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah karena bumi sudah tua,
lalu pemasanan global tidak bisa di atasi? Jika ada solusi, bagaimana cara
mengatasi pemanasan global yang terjadi ? Anda bisa baca di sini untuk
jawaban dari pertanyaan tersebut.

4. Bocornya lapisan ozon

Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi,


karena ada laipsan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika
memang lapisan ozon memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini
adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah bocor.
Sebuah sumber mengatakan bahwa: Berdasarkan pemantauan
menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada
satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah
lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub
5. Boros Listrik

Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku


manusia bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh
setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik
bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal
ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye
hemat listrik (save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak
rumah yang boros dalam pemakaian listrik.

6. Halaman Rumah tanpa pepohonan

Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk


dan menetralkan suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon
(tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika memang benar
demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di
pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah,
apakah lagi rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung
daripada menanam pepohonan hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman
rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang namanya pemanasan global itu
terjadi.

7. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini
berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana
yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini
terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi
terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah
kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah
atau gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca
memantulkan cahaya ke udara, bukan menyerap sinar matahari. Jika satu
atau dua rumah saja maka tidak terlalu berdampak. Namun yang terjadi
bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun memakai konsep
bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah
prestasi yang di hasilkan dari banyak rumah dan gedung yang
bermodelkan kaca.

8. Bahan Bakan Kenderaan

Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia,


juga bisa memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara
yang di hasilkan. Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada
pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun terus meningkat
penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah.
Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau
tetap di biarkan bereda

9. Jumlah kendaraan terus bertambah

Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari
pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor.
Misal dengan keluarnya kendaraan terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa
di cabut atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah kendaraan
bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.
Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun
tidak di barengi dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi
udara yang berdampak kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun
selalu menghiasi jalan.

10. Minimnya ruang terbuka hijau

Pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Yoga, menilai
sejauh ini belum ada lonjakan persentase yang berarti terhadap jumlah
ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Jakarta, sebagaimana di lansir dari
media online _http://koran-jakarta.com.
Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun
ruang terbuka hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita
menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota seperti Bandung dan
Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh
bagi kota-kota lain.

C. Dampak Pemanasan Global


Ada banyak dampak yang disebabkan dari
Pemanasan Global, contoh dampak akibat
Pemanasan Global yaitu antara lain

1. Banjir

Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan


dengan logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan
perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita
telah melihat fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan
dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan
bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.

2. Pencairan es di kutub

Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan


daerah Antartika (Kutub Selatan).Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar
dua sampai tiga kali lipat. Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di
bawah permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai
dan negara kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang akan
terpapar risiko tertinggi dalam skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan
menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan
mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada
kehidupan di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari
tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan
permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya
akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.

3. Kabut asap

Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi


kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap
pada akhirnya akan menyebabkan penyakit dan kematian.Kabut asap juga
mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk
bagi kehidupan.

4. Kekeringan

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris


menemukan bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan
besar dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga
mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought
Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering
telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan
tentu saja akan memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi
populasi dunia.

5. Wabah

Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah


penyakit. Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang
tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar
ke daerah lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA)
menyatakan bahwa Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan
mengakibatkan kenaikan 6 persen dalam penyebaran penyakit.
D. Solusi Mengurangi Pemanasan Global

a. Pisahkan sampah kertas, plastik, kaleng agar dapat didaur ulang


b. Daur ulang sampah organic
c. Jemur pakaian anda di bawah sinar matahari
d. Gunakan kipas angin
e. Beli makanan yang mengandung unsur organic
f. Kurangi belanja
g. Program menanam pohon
h. Kurangi bangunan Rumah Kaca

Anda mungkin juga menyukai