DISUSUN OLEH :
Apakah Anda tahun berapa hektar jumlah hutan Indonesia? Dan sudah
berapa berkurang akibat pembakaran hutan dan ilegal loging? Sumber
mangatakan bahwa sekitar 50 % pemanasan global disebabkan oleh CO2,
dimana emisi CO2 disebabkan oleh penggunaan bahan bakarfosil dan
kerusakan/pembakaran hutan.
Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan
juga bisa mereduksi suhu panas bumi yang cendrung meningkat. Tapi apa
yang terjadi jika hutan sebagai warisan nenek moyang di bakar dan di
tebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?
Dalam mencegah pembakaran hutan dan ilegal loging, peran pemerintah
harus serius dalam menanganinya , karena sudah banyak terjadi dan terus
terjadi beberapa bulan lalu di provinsi Riau.
Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi
penyebab juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua,
pasti banyak penyakit yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit
yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta
banyak lagi yang lain.
Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah karena bumi sudah tua,
lalu pemasanan global tidak bisa di atasi? Jika ada solusi, bagaimana cara
mengatasi pemanasan global yang terjadi ? Anda bisa baca di sini untuk
jawaban dari pertanyaan tersebut.
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini
berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana
yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini
terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi
terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah
kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah
atau gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca
memantulkan cahaya ke udara, bukan menyerap sinar matahari. Jika satu
atau dua rumah saja maka tidak terlalu berdampak. Namun yang terjadi
bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun memakai konsep
bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah
prestasi yang di hasilkan dari banyak rumah dan gedung yang
bermodelkan kaca.
Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari
pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor.
Misal dengan keluarnya kendaraan terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa
di cabut atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah kendaraan
bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.
Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun
tidak di barengi dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi
udara yang berdampak kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun
selalu menghiasi jalan.
Pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Yoga, menilai
sejauh ini belum ada lonjakan persentase yang berarti terhadap jumlah
ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Jakarta, sebagaimana di lansir dari
media online _http://koran-jakarta.com.
Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun
ruang terbuka hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita
menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota seperti Bandung dan
Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh
bagi kota-kota lain.
1. Banjir
2. Pencairan es di kutub
3. Kabut asap
4. Kekeringan
5. Wabah