ABM Tinjauan Bahan
ABM Tinjauan Bahan
1 Latar Belakang
1.A Konsep
b. Process View
Menyediakan informasi tentang mengapa suatu aktivitas dilaksanakan dan bagaimana
pelaksanaannya.Dimensi ini ingin mengetahui kinerja setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan
dalam menunjukan informasi tentang perbaikan terus menerus (continous improvement) yang
dilakukan perusahaan.
Menurut Hilton (2011:211-222) terdapat lima langkah yang menyediakan strategi untuk
mengidentifikasi dan menghilangkan biaya tak bernilai tambah pada perusahaan manufaktur dan
jasa, yaitu
a. Mengidentifikasi aktivitas
Langkah pertama adalah analisis aktivitas, yang mengidentifikasi semua aktivitas penting
organisasi.
b. Mengidentifikasi aktivitas tak bernilai tambah, tiga kriteria untuk menentukan aktivitas yang
bernilai tambah adalah:
1. Apakah aktivitas tersebut perlu ?
2. Apakah aktivitas tersebut efisien ?
3. Apakah aktivitas tersebut kadang bernilai tambah, kadang tidak ?
c. Memahami rantai aktivitas, akar masalah, dan pemicunya
Dalam mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah, sangat penting untuk
memahami jalan dimana aktivitas terhubung bersama.Misalnya :Pengerjaan ulang unit yang
rusak merupakan aktifitas tidak bernilai tambah. Dimana pengerjaan ulang tersebut dipicu
oleh identifikasi produk cacat selama inspeksi.Dari pembahas tersebut, kita harus mencari
akar penyebab bagaimana aktifitas sebelumnya dilakukan,apakah terdapat kesalahan di
spesifikasi barang, atau kesalahan dalam memilih vendor, atau kegiatan produksinya yang
salah. Satu set kegiatan yang saling berhubungan yang disebut proses. Kadang-kadang
analisis aktivitas ini disebut sebagai analisis nilai proses (PVA).
d. Menetapkan ukuran kinerja
Dengan pengukuran kenerja secara terus-menerus dan membandingkan kinerja dengan tolak
ukur, perhatian manajemen mungkin terarah pada aktivitas yang tidak perlu dan tidak
efisien.
e. Melaporkan biaya yang tidak berlilai tambah
Biaya tak bernilai tambah harus disoroti pada laporan pusat biaya. Dengan mengidintifikasi
aktivitas tak bernilai tambah, dan melaporkan biayanya, manajemen dapat bekerja keras
untuk mengembangkan proses dan menghilangkan biaya tak bernilai tambah.
4 Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya yang muncul karena kualitas yang buruk mungkin akan atau telah
terjadi. Biaya kualitas ini berhubungan dengan dua jenis aktivitas:
1. Aktivitas pengendalian (control activities), yaitu aktivitas yang dilakukan untuk
mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin
muncul). Aktivitas pengendalian terdiri dari aktivitas pencegahan dan aktivitas penilaian.
Biaya pengendalian adalah biaya yang digunakan untuk melakukan aktivitas
pengendalian.
2. Aktivitas kegagalan (failure activities), yaitu aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
atau pelanggannya dalam menanggapi kualitas yang buruk (kualitas yang buruk sudah
terjadi). Aktivitas kegagalan terdiri dari aktivitas kegagalan internal dan aktivitas
kegagalan eksternal. Biaya kegagalan adalah biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan akibat terjadinya aktivitas kegagalan.
Pembahasan tentang aktivitas yang terkait dengan kualitas menyebabkan munculnya empat
kelompok biaya kualitas, yaitu:
Biaya kualitas dapat dilihat dari data yang tersedia dalam catatan akuntansi perusahaan
(observable costs), namun ada biaya-biaya kesempatan yang muncul sebagai akibat adanya
kualitas yang buruk dan tidak terdapat dalam catatan akuntansi (hidden costs). Ada tiga metode
yang dapat digunakan untuk mengestimasi biaya kualitas yang tersembunyi, yaitu:
Bertujuan membuat perusahaan menjadi kurus dengan membuang segala aktivitas dan
biaya yang tidak memiliki nilai tambah. Dalam konsep lean, terdapat tujuh pemborosan yang
harus dihilangkan, antara lain :
1. Kelebihan produksi
2. Persediaan
3. Motion
4. Material Movement
6. Over Processing
7. Waiting
Penggunaan konsep value stream juga diharapkan dapat mempercepat proses pelaporan,
bahwa salah satu persyaratan sistem akuntansi manajemen yang baik adalah pelaporan yang
cepat, maka disarankan agar pelaporan lean dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Untuk sel sel produksi, maka laporan hasil kegiatan mereka akan dilaporkan untuk
setiap hari termasuk informasi yang bersifat non keuangan.
2. Untuk laporan keauangan masing masing value stream, akan dilaporkan per minggu,
hal ini dimungkinkan untuk dilakukan karena hanya terfokus pada kegiatan yang terdapat pada
value stream tersebut.