Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK PRODUKSI

BAB I
IPR OIL

IPR (Inflow performance relationship) adalah perilaku reservoir untuk


mengalirkan fluida ke dasar sumur. Berdasarkan jumlah fasa fluida yang
mengalir, IPR terbagi menjadi 3 yaitu :
1. IPR 1 Fasa
2. IPR 2 Fasa
3. IPR 3 Fasa

1. IPR 1 Fasa
IPR 1 fasa terjadi apabila fluida mengalir dari dalam reservoir ke
dasar lubang sumur pada tekanan diatas dari pressure bubble(Pb)
sehingga tidak ada gas yang berekspansi dan mengurangi jumlah oil yang
mengalir, IPR 1 Fasa berbentuk garis lurus seperti gambar berikut :

IPR 1 Fasa
3500
3000
2500
2000
P 1500
1000
500
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Flow Rate STBD

Untuk membuat kurva IPR 1 fasa, kita perlu untuk menentukan


productivity index (PI). Apa itu productivity index?. Productivity index
adalah kemampuan reservoir untuk mengalirkan fluida kedasar lubang
sumur tiap perbedaan tekanan 1psi, satuan dari PI adalah STBD/Psi. Nilai
dari PI dapat dihitung berdasarkan 2 metode yaitu menggunakan data
produksi atau menggunakan data sifat fisik batuan formasi (teorema
Darcy). Namun, sebelum mempelajari cara menghitung PI perlu teman-
teman ketahui beberapa istilah berikut:
a) Tekanan reservoir/Pressure reservoir (Pr). Ini mah udah jelas
tekanan reservoir kan hehehe XD
b) Q (flow rate) adalah laju alir yang terjadi di sumur, satuannya
adalah STB/day atau disingkat STBD
c) PWF (pressure well flow) adalah tekanan dasar lubang sumur
(posisinya ada di depan lubang perforasi)
d) PWH (pressure well head) adalah tekanan dikepala sumur, tekanan
ini akan berguna untuk menghitung nilai OPR yang akan dibahas
pada bab selanjutnya.
e) Qmax/AOF (Absolute Open Flow) adalah laju alir maksimum yang
mampu terjadi didalam sumur, hanya terjadi jika Pwf = 0 Psi

Nah, setelah teman-teman memahami istilah diatas, berikut akan


kami jelaskan cara menghitung nilai dari PI.

1) Menggunakan data produksi


Untuk menghitung nilai PI menggunakan data produksi, kita harus
mengetahui nilai dari tekanan reservoir (Pr), laju alir fluida pada
tekanan pwf tertentu. Contoh:
Pr = 3000 Psi
Pwf = 2500 Psi
Q @Pwf 2500 Psi = 500 STBD
Nah setelah teman-teman memiliki data ini, teman-teman dapat
mulai menghitung nilai PI dengan rumus.
Q
PI =
( PrPwf )

Jadi berdasarkan data produksi sumur diatas didapatkan nilai PI


sebesar

500 500
PI = = =1 STBD / psi
(30002500) 500

2) Menggunakan data sifat fisik batuan formasi (teorema Darcy)


Untuk menghitung nilai PI menggunakan data sifat fisik batuan
formasi, kita harus mengetahui nilai dari K(permeabilitas)dalam
satuan md, h(ketebalan formasi dalam satuan ft), Bo (faktor
volume formasi oil), o (viskositas oil) dalam satuan cp, S (skin), re
(jari-jari pengurasan sumur dalam satuan ft), dan rw (jari-jari
sumur dalam satuan ft). Rumus PI nya adalah :
0,00708 k h
PI =
o Bo(ln ( )

rw
0,75+S )

Contoh :
Diketahui suatu sumur memiliki data sebagai berikut :
K= 8,2 md o= 1 cp Bo= 1,1 BBL/STB
h= 100 ft re= 2000 ft rw= 0,328 ft
s= 1
maka PI nya adalah :
0,00708 x 8,2 x 100
PI = =0,588 STBD / Psi
2000
(
1 x 1,1 x( ln )
0,328
0,75+1)

Nah setelah teman-teman dapat menghitung nilai PI dari suatu


sumur, sekarang saatnya belajar membuat kurva IPR 1 fasa. Untuk
membuat kurva ipr 1 fasa data yang dibutuhkan adalah nilai PI dan
perbedaan tekanan (Pr-Pwf). Contoh :

Diketahui suatu sumur memiliki data sebagai berikut :

Pr = 3000 Psi

Pwf = 2500 Psi

Q @Pwf 2500 Psi = 500 STBD

Langkah pertama untuk membuat kurva IPR 1 fasa adalah dengan


menentukan nilai dari PI.

Q 500 500
PI = = = =1 STBD / psi
( PrPwf ) (30002500) 500

Langkah kedua adalah menentukan harga laju alir lubang sumur pada
tekanan tertentu yang dihitung dengan rumus :

Q=PI x ( PrPwf )

Untuk membuat kurva IPR kita perlu mengetahui laju alir suatu sumur
yang terjadi pada beda tekanan tertentu minimal 4 buah, yang pertama
pada saat Pr=Pwf, kedua pada saat pwf=0, dan 2 yang lain bersifat
tentative, contoh untuk penyelesaian kasus diatas adalah sebagai
berikut :

Q@Pwf 3000 Psi = PI x (Pr-Pwf) = 1 STBD/psi x (3000-3000) = 0 STBD

Q@Pwf 2000 Psi = PI x (Pr-Pwf) = 1 STBD/psi x (3000-2000) = 1000 STBD

Q@Pwf 1000 Psi = PI x (Pr-Pwf) = 1 STBD/psi x (3000-1000) =2000 STBD

Q@Pwf 0 Psi = PI x (Pr-Pwf) = 1 STBD/psi x (3000-0) = 3000 STBD


Setelah diperoleh laju alir pada beda tekanan tertentu, langkah ketiga
adalah membuat tabulasinya seperti ini.

PWF Q (STBD)
(Psi)
3000 0
2000 1000
1000 2000
0 3000

Langkah terakhir untuk membuat kurva IPR 1 fasa adalah memplotkan


hasil tabulasi pada langkah ke 4 pada grafik kartesian, dan hasilnya
adalah seperti ini.

IPR 1 Fasa
3500
3000
2500
2000
Pwf (Psi) 1500
1000
500
0
0 1000200030004000500060007000

Flow Rate STBD

Sekarang teman-teman telah bisa membuat IPR 1 fasa, baik dengan


menggunakan data produksi maupun menggunakan teorema darcy,
namun yang perlu teman-teman ketahui adalah bahwa Kurva IPR 1 fasa
hanya dapat terjadi apabila tekanan Pwf>Pb sehingga tidak terjadi
ekspansi gas terlarut. Hal ini tentu saja sangat sulit tercapai karena tidak
mungkin suatu fluida reservoir memiliki nilai Pb mendekati titik 0 Psi, hal
inilah yang menyebabkan kurva IPR 1 fasa hanya dijadikan sebagai
metode pendekatan pembelajaran dan tidak digunakan secara riil
dilapangan.

Latihan soal !

1. Diketahui suatu sumur memiliki data produksi sebagai berikut,


tentukan nilai PI dan buat kurva IPR nya :

Pr = 2800 Psi
Pwf = 2300 Psi
Q @Pwf 2300 Psi = 300 STBD

2. Diketahui suatu sumur memiliki data produksi sebagai berikut,


tentukan nilai PI dan buat kurva IPR nya :
Pr = 4500 Psi
Pwf = 3700 Psi
Q @Pwf 3700 Psi = 1200 STBD

3. Diketahui suatu sumur memiliki data sebagai berikut :


K= 8,2 md o= 0,42 cp Bo= 1,32
BBL/STB
h= 100 ft re= 1000 ft rw= 9 inch
s= 0,7
4. Diketahui suatu sumur memiliki data sebagai berikut :
K= 14,7 md o= 0,62 cp Bo= 1,2
BBL/STB
h= 70 ft re= 1000 ft rw= 6 inch
s= 2,1
2. IPR 2 Fasa
IPR 2 Fasa adalah kurva IPR yang digunakan untuk sumur yang
memiliki nilai Pr < Pb, atau bisa juga untuk sumur dengan karakteristik
tekanan Pr > Pb > Pwf, kurva IPR 2 fasa dicirikan dengan bentuknya yang
melengkung ketika tekanan pwf semakin rendah, hal ini disebabkan
adanya gas yang melepaskan diri dari minyak. Kurva IPR 2 fasa biasa
dibuat dengan menggunakan persamaan Vogel ataupun Fetkovitch,
namun kita hanya akan membahas pembuatan kurva IPR dengan
menggunakan persamaan Vogel, berikut adalah contoh kurva IPR 2 Fasa.

IPR 2 Fasa Vogel


3500
3000
2500
2000
IPR 2 Fasa
Pwf (Psi) 1500
1000
500
0
0 1000 2000 3000 4000 5000

Q (STBD)

Kurva IPR 2 Fasa dimana Pr < Pb

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000
Kurva IPR 2 Fasa dimana Pr > Pb > Pwf

Perbandingan Kurva IPR


3500
3000
2500
2000 IPR 2 Fasa
Pwf (Psi) 1500 IPR 1 Fasa
1000
500
0
0 2000 4000 6000 8000

Q (STBD)

Perbandingan Kurva IPR 2 Fasa dan 1 Fasa

Cara Pembuatan Kurva IPR 2 Fasa (Pr < Pb)

Untuk membuat kurva IPR 2 fasa sebenarnya memiliki cara yang


sama dengan membuat kurva IPR 1 fasa, yang membedakan adalah
persamaan yang digunakan untuk membentuk kurva IPR tersebut guna
menghitung pengaruh ekspansi gas.

A) Menggunakan data sifat fisik batuan formasi


Langkah pertama adalah tentukan dulu nilai PI dari reservoir dengan
rumus yang sama dengan penentuan kurva IPR 1 fasa.
Langkah kedua adalah hitung laju alir dari dasar sumur pada tekanan
tertentu dengan rumus :

[ ) ( ( ) )]
2
PI x Pr Pwf Pwf
Q=
1,8 (
X 1 0,2 x
Pr
0,8 x
Pr

Langkah ketiga adalah membuat tabulasi dari nilai Q pada tekanan


Pwf Tertentu.
Langkah keempat adalah memplot kurva IPR nya pada diagram
kartesian, Contoh :

Diketahui suatu sumur produksi memiliki karakteristik sebagai berikut


K= 8,2 md o= 1 cp Bo= 1,1 BBL/STB
h= 100 ft re= 2000 ft rw= 0,328 ft
s= 1 Pr= 4000 Psi Pb= 5000 Psi
1) Menentukan PI
0,00708 k h 0,00708 x 8,2 x 100
PI = = =0,588 STBD /Psi
2000
o Bo(ln( )
rw (
0,75+S ) 1 x 1,1 x ( ln
0,328 )
0,75+1)

2) Menentukan laju alir pada tekanan tertentu dengan rumus

[ ) ( ( ) )]
2
PI x Pr Pwf Pwf
Q=
1,8 (
X 1 0,2 x
Pr
0,8 x
Pr

Q @ Pwf 4000 Psi = 0 STBD (nggak usah dihitung karena Pwf =


Pr, hasilnya udah pasti 0)
Q @ Pwf 3000 Psi =

[ ) )]=522,6667 STBD
2
0,588 x 4000
1,8
X 1 0,2 x
3000
(
4000 )( (
0,8 x
3000
4000

Q @ Pwf 2000 Psi =

[ ) )]=914,6667 STBD
2
0,588 x 4000
1,8
X 1 0,2 x
2000
(
4000 )( (
0,8 x
2000
4000

Q @ Pwf 1000 Psi =

[ ) )]=1176 STBD
2
0,588 x 4000
1,8
X 1 0,2 x
1000
(
4000 )( (
0,8 x
1000
4000

Q @ Pwf 0 Psi =

[ ) )]=1306,667 STBD
2
0,588 x 4000
1,8
X 1 0,2 x
0
(
4000 )( (
0,8 x
0
4000

3) Buat tabulasi nilai Q pada pwf tertentu

Pwf Q
4000 0
3000 522,666
7
2000 914,666
7
1000 1176
0 1306,66
7

4) Kurva IPR
5000

4000

3000
Pwf (Psi)
2000

1000

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Flow Rate (STBD)

B) Menggunakan data Produksi


Langkah pertama adalah mencari data Pr, Qo max, dan nilai Q pada
tekanan tertentu.
Langkah kedua adalah hitung laju alir dari dasar sumur pada tekanan
tertentu dengan rumus :

[ ) ( ( ) )]
2
Qo Pwf Pwf
Qo max (
= 1 0,2 x
Pr
0,8 x
Pr

Langkah ketiga adalah membuat tabulasi dari nilai Q pada tekanan


Pwf Tertentu.
Langkah keempat adalah memplot kurva IPR nya pada diagram
kartesian, Contoh :

Diketahui suatu sumur produksi memiliki karakteristik sebagai berikut


:
Pr= 4000 Psi Pb= 5000 Psi Qo= 1176 STBD
Pwf= 1000 Psi

Langkah Pertama
Pr = 4000 Psi, Q @ Pwf 1000 Psi = 1176 STBD, Qo max dicari dengan
rumus

Qo
Qomax=

[ ) ( ( ) )]
2
Pwf Pwf
(
1 0,2 x
Pr
0,8 x
Pr
1176
Qomax= =1306,667 STBD

[ ) )]
2

(
1 0,2 x
1000
4000 )( (
0,8 x
1000
4000

Langkah Kedua
Hitung laju alir pada tekanan tertentu dengan rumus

[ ) ( ( ) )] X Qmax
2
Pwf Pwf
(
Qo= 1 0,2 x
Pr
0,8 x
Pr

Q @ Pwf 4000 Psi = 0 STBD (nggak usah dihitung karena Pwf = Pr,
hasilnya udah pasti 0)

Q @ Pwf 3000 Psi

[ ) )] X 1306,667=522,6667 STBD
2

(
Qo= 1 0,2 x
3000
4000)( (
0,8 x
3000
4000

Q @ Pwf 2000 Psi

[ ) )] X 1306,667=914,6667 STBD
2

(
Qo= 1 0,2 x
2000
4000 )( (
0,8 x
2000
4000

Q @ Pwf 1000 Psi = 1176 STBD (udah diketahui dari data produksi)

Q @ Pwf 0 Psi = Qo max = 1306,667

Langkah ketiga

Buat tabulasi nilai Q pada pwf tertentu

Pwf Q
4000 0
3000 522,666
7
2000 914,666
7
1000 1176
0 1306,66
7
Langkah keempat
5000

4000

3000
Pwf (Psi)
2000

1000

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Flow Rate (STBD)

Cara Pembuatan Kurva IPR 2 Fasa (Pr > Pb > Pwf)

Kurva IPR 2 Fasa dimana Pr > Pb > Pwf disebut juga dengan IPR
kombinasi, ketika kita menghitung laju alir dasar sumur dengan nilai Pwf
> Pb maka kita menghitungnya dengan menggunakan persamaan untuk
membuat kurva IPR 1 Fasa, sedangkan ketika nilai Pwf < Pb maka kita
akan menghitung laju alir dasar sumur dengan persamaan Vogel yang
telah dimodifikasi. Untuk memudahkan teman-teman dalam
memahaminya, langsung saja kita masuk ke sesi latihan soal.

Diketahui suatu sumur produksi memiliki karakteristik sebagai berikut

K= 8,2 md o= 1 cp Bo= 1,1 BBL/STB


h= 60 ft re= 2000 ft rw= 0,328 ft
s= 1 Pr= 5000 Psi Pb= 2800 Psi

1) Tentukan PI dari sumur tersebut


0,00708 k h 0,00708 x 8,2 x 60
PI = = =0,353 STBD / Psi

(( )
o Bo x ln

rw ) 2000
(( )
0,75+ S 1 x 1,1 x ln 0,328 0,75+1 )
2) Tentukan nilai Qb (Q saat Pwf = Pb)

Qb=PI x ( PrPb ) =0,353 x ( 50002800 )=777,046 STBD

3) Hitung nilai laju alir dengan Pwf dibawah nilai Pb hingga mencapai
angka 0 Psi. Rumus yang digunakan adalah :
[ ) ( ( ) )]
2
PI x Pb Pwf Pwf
Q=Qb +
1,8 (
X 1 0,2 x
Pb
0,8 x
Pb

Q @ Pwf 2000 Psi

[ ) )]=1023,728 STBD
2
Q=777,046+
0,353 x 2800
1,8
X 1 0,2 x(2000
2800 )( (
0,8 x
2000
2800

Q @ Pwf 1000 Psi

[ ) )]=1231,164 STBD
2
Q=777,046+
0,353 x 2800
1,8 (
X 1 0,2 x
1000
2800 )( (
0,8 x
1000
2800

Q @ Pwf 0 Psi

[ ) )]=1326,473 STBD
2
Q=777,046+
0,353 x 2800
1,8 (
X 1 0,2 x
0
2800 )( (
0,8 x
0
2800

4) Buat tabulasi nilai laju alirnya

Pwf Q
(Psi) (STBD)
5000 0
2800 777,046
2000 1023,72
8
1000 1231,16
4
0 1326,47
3

5) Buat kurva IPR dalam diagram kartesian


3000

2500

2000

1500
Pwf (STBD)
1000

500

0
700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400

Flow Rate (STBD)

Kurva IPR Kombinasi

C) Future IPR (Vogel Method)


Seiring dengan lamanya waktu produksi, suatu reservoir akan
mengalami penurunan tekanan, penurunan tekanan ini akan
berpengaruh dengan kemampuan suatu reservoir untuk mengalirkan
fluida kedalam sumur, sehingga perlu dilakukan perhitungan ulang
terhadap kurva IPR sumur yang bersangkutan, selain penurunan
tekanan perubahan sifat fisik fluida seperti viskositas dan faktor
volume formasi juga dapat mempengaruhi bentuk kurva IPR dimasa
yang akan datang, begitu juga dengan sifat fisik batuan seperti
kerusakan formasi (nilai skin). Kurva IPR dibuat untuk
memprediksikan sampai kapan suatu sumur dapat diproduksikan
dengan ukuran tubing tertentu, untuk memuadahkan kita dalam
memahami pembuatan kurva future IPR mari kita coba contoh soal
berikut ini :

Pr= 3000 Psi Pwf= 2000 Psi Qo = 2000 STBD

Setelah diproduksi selama 6 bulan, tekanan reservoir menurun


menjadi 2500 Psi, buat kurva IPR nya!

Pembahasan :
Langkah Pertama
Tentukan Qo max normal
2000
Qomax= =3913,043 STBD

[ ) )]
2

(
1 0,2 x
2000
3000 )( (
0,8 x
2000
3000

Q @ Pwf 3000 Psi = 0 STBD (nggak usah dihitung karena Pwf = Pr,
hasilnya udah pasti 0)

Q @ Pwf 2000 Psi = 2000 STBD (udah diketahui dari data produksi)

Q @ Pwf 1000 Psi

[ ) )] X 3913,043=3304,348 STBD
2

(
Qo= 1 0,2 x
1000
3000)( (
0,8 x
1000
3000

Q @ Pwf 0 Psi = Qo max = 3913,043 STBD

Pwf Q
(Psi) (STBD)
3000 0
2000 2000
1000 3304,34
8
0 3913,04
3

Buat kurva IPR dalam diagram kartesian

IPR Present
3500

3000

2500

2000 IPR Present

1500

1000

500

0
0 1000 2000 3000 4000 5000

Langkah kedua
Menentukan harga Qo max setelah tekanan reservoir menurun, kita
menyebutnya dengan Qo max future (Qo max f). Untuk menentukan
nilai Qo maxf kita menggunakan persamaan :

Qomax f =Qo max p X


Pr f
Pr p [
X 0,2+0,8 ( )]
Pr f
Pr p

Jadi
Qomax f =3913,043 X
2500
3000 [
X 0,2+ 0,8
2500
(
3000 )]
=2826,087 STBD

Langkah ketiga
Setelah nilai Qo max future diperoleh, kita dapat membuat kurva IPR
future dengan cara yang sama seperti kalian membuat kurva IPR
biasa.

Q @ Pwf 2500 Psi = 0 STBD (nggak usah dihitung karena Pwf = Pr,
hasilnya udah pasti 0)

Q @ Pwf 2000 Psi

[ ) )] X 2826,087=926,957 STBD
2

(
Qo= 1 0,2 x
2000
2500)( (
0,8 x
2000
2500

Q @ Pwf 1000 Psi

[ ) )] X 2826,087=2238,261 STBD
2

(
Qo= 1 0,2 x
1000
2500 )( (
0,8 x
1000
2500

Q @ Pwf 0 Psi = Qo max = 2826,087 STBD

IPR Present IPR Future


Pwf Q Pwf Q
3000 0 2500 0
2000 2000 2000 926,957
1000 3304,34 1000 2238,26
8 1
0 3913,04 0 2826,08
3 7
Perbandingan Kurva IPR
3500

3000

2500
IPR Present
2000 IPR Future
1500

1000

500

0
0 1000 2000 3000 4000 5000

D) Future IPR Apabila terjadi perubahan sifat batuan dan fluida


Seiring dengan lamanya waktu porduksi, performa dari suatu
reservoir dapat menurun akibat tekanan reservoir menurun, namun
penurunan tekanan reservoir bukanlah satu-satunya faktor yang
menyebabkan performa reservoir menjadi berkurang. Ada beberapa
faktor lainnya yang menyebabkan performa reservoir menurun
seperti nilai permeabilitas oil pada batuan dapat menurun,
peningkatan viskositas fluida reservoir, perubahan nilai Bo, serta
terjadinya perubahan pada nilai skin. Untuk memahami lebih jauh
mari kita simak contoh kasus berikut ini.

Diketahui suatu sumur produksi memiliki karakteristik sebagai berikut


:

K= 0,815 md o= 3,11 cp Bo= 1,173


BBL/STB
PI= 1,01 STBD/Psi Pr= 2250 Psi
Diperkirakan setelah 1 tahun berproduksi, data sumur tersebut
adalah sebagai berikut:
K= 0,685 md o= 3,59 cp Bo= 1,15 BBL/STB
Pr= 1800 Psi
Tentukan future IPR nya (menggunakan metode Vogel)

Langkah 1
Tentukan nilai PI future dari sumur dengan rumus :
K
PI future=PI Present X
( o . Bo )
future

( oK. Bo ) present
Jadi hasil perhitungannya adalah :
0,685
PI future=1,01
STBD
X
( 3,59.1,15 ) =0,75 STBD / psi
Psi
( 3,110,815
.1,173 )

Langkah 2
Tentukan laju alir dasar sumur
Q @ Pwf 1800 Psi = 0 STBD (nggak usah dihitung karena Pwf =
Pr, hasilnya udah pasti 0)
Q @ Pwf 1500 Psi =

[ ) )]=208 STBD
2
0,75 x 1800
1,8 (
X 1 0,2 x
1500
1800)( (
0,8 x
1500
1800

Q @ Pwf 1000 Psi =

[ ) ( ( ) )]=482 STBD
2
0,75 x 1800 1000 1000
1,8 (
X 1 0,2 x
1800
0,8 x
1800

Q @ Pwf 500 Psi =

[ ) ( ( ) )]=662 STBD
2
0,75 x 1800 500 500
1,8 (
X 1 0,2 x
1800
0,8 x
1800

Q @ Pwf 0 Psi =

[ ) ( ( ) )]=750 STBD
2
0,75 x 1800 0 0
1,8 (
X 1 0,2 x
1800
0,8 x
1800

Langkah 3
Buat tabulasi harga laju alir dasar sumur

Pwf Q
(Psi) (STBD)
1800 0
1500 208
1000 482
500 662
0 750
Langkah 4
Penyajian kurva IPR
2500

2000

1500

Pwf (Psi)
1000 future IPR
Present IPR
500

0
0 500 1000 1500

Flow Rate (STBD)

Perbandingan antara future & present IPR

Catatan: kurva IPR presentnya nggak kutulis, kalian aja yang buat ya hehehe.

Nah sekarang kalian sudah menguasai yang namanya pembuatan kurva


IPR dengan menggunakan Vogel method, maka sekarang waktunya
latihan soal ya.

Latihan Soal

1)
Construct IPR of a vertical well in
an undersaturated oil reservoir using the generalized Vogel
equation. The following data are given:
Porosity: 0,19
Effective horizontal permeability: 8.2 md
Pay zone thickness: 53 ft
Reservoir pressure: 5,651 psia
Bubble point pressure: 3,000 psia
Fluid formation volume factor: Bo 1,1
Fluid viscosity: 1,7 cp
Total compressibility: 0,0000129 /psi
Drainage area: 640 acres
re 2,980 ft
Wellbore radius: rw 0,328 ft
Skin factor: 0

2)
Construct IPR of a wells in an
undersaturated oil reservoir using the generalized Vogel
equation. The following data are given:
Reservoir pressure: 5,000 psia
Bubble point pressure: 3,000 psia
Tested flowing bottom-hole
pressure in Well : 4,000 psia
Tested production rate
from Well : 300 stbd

3)
Based on data from number 2, please make a future IPR from the well if
Reservoir pressure is 3500 Psi after 1 year of production!

4)
Based on data from number 1, please make a future IPR from the well if
Reservoir permability is 6.3 md, Bo = 1.05 , oil viscosity is 1.85 after 1
year of production!

5)
Based on data from number 1, please make a future IPR from the well if
Reservoir data is same with number 4 but skin factor increase to 1,3

3) IPR 3 Fasa (Wiggins Method)


IPR 3 adalah kurva IPR yang dibuat untuk menggambarkan laju alir
dasar sumur dimana fluida yang mengalir berupa gas, oil, dan air. kurva
IPR 3 fasa digunakan ketika nilai WC (water cut) dari suatu sumur minyak
sudah mencapai 50% atau lebih. Namun pada kenyataannya, parameter
penggunaan IPR 3 fasa dapat berbeda-beda, misalnya pada perusahaan
minyak Chevron penggunaan IPR 3 fasa digunakan ketika WC mencapai
30% atau lebih, di lain sisi Pertamina tidak menggunakan IPR 3 fasa pada
kondisi apapun (pertamina hanya menggunakan kurva IPR 2 fasa tanpa
memperhatikan nilai WC).

Pada dasarnya proses pembuatan kurva IPR 3 fasa sama dengan


pembuatan kurva IPR 2 fasa, hanya saja kita juga menghitung nilai dari
laju air serta laju alir total fluida kedasar sumur. Untuk pembuatan kurva
IPR ini penulis hanya menerangkan cara pembuatan dengan
menggunakan data produksi, untuk pembuatan kurva IPR 3 fasa dengan
menggunakan karakteristik reservoir penulis masih belum tau caranya
(hehehe, kalian yang cari lah yaw, kalo dah dapat jangan lupa dibagi). Ok
enough for a little chit-chat, rumus untuk bikin kurva IPR ini adalah :

Laju alir oil

[ ( ) )]
2
Q oil
Q oil max
= 1 0,52 x
Pwf
(Pr )(
0,48 x
Pwf
Pr

Laju alir air

[ ( ) )]
2
Q water
Q water max
= 1 0,72 x
Pwf
(
Pr )(
0,28 x
Pwf
Pr

Laju alir total

Qtotal=Qoil+Qwater

Contoh soal :

Pr = 4000 Psi
Pwf = 3000 Psi
Qo = 2000 STBD
Water cut = 80%
Tentukan !
a) Qo max dan Qw max
b) Buat grafik IPR oil
c) Buat grafik IPR water
d) Buat grafik IPR gabungan

Penyelesaian :
a)

[ ( ) )]
2
Q oil
Q oil max
= 1 0,52 x
Pwf
(Pr )(
0,48 x
Pwf
Pr

Maka rumus Q oil max adalah :


Q oil
Q oil max

[ ( ) )]
2

(
1 0,52 x
Pwf
Pr )(
0,48 x
Pwf
Pr
2000 STBD
Q oil max =5882,353 STBD

[ ) )]
2

(
1 0,52 x
3000
4000 )(
0,48 x
3000
4000(

Untuk mencari nilai Q water max, maka perlu diketahui terlebih dahulu
nilai Q water dari sumur saat Pwf = 3000 Psi, cara mencarinya adalah
dengan menggunakan perbandingan dari nilai water cut (water cut adalah
perbandingan antara volume water dengan total volume liquid). Karena
nilai WC adalah 80% maka nilai oil cut adalah 20%, ini berarti nilai water
= 4x nilai oil (80/20). Karena nilai oil adalah 2000 STBD maka Qw @
Pwf=3000 Psi adalah 8000 STBD.

karena

[ ( ) )]
2
Q water
Q water max
= 1 0,72 x
Pwf
Pr( 0,28 x )(
Pwf
Pr

Maka

Q water
Q water max

[ ( ) )]
2

(
1 0,72 x
Pwf
Pr)(
0,28 x
Pwf
Pr

Sehingga

8000
Q water max =26446,281 STBD

[ ) )]
2

(
1 0,72 x
3000
4000 )(
0,28 x
3000
(
4000

Nah untuk soal b sampai d dikerjakan sendiri yah, anggap soal latihan.

Anda mungkin juga menyukai