Anda di halaman 1dari 3

KONSEP TEORI PENYAKIT

KONSEP KLINIS
A. Proses Menua (Aging Process)
1) Pengertian
Menua (Aging) adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya. Sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang di derita. Proses ini berlangsung terus-menerus
sepanjang hidup seseorang.
Aging proses, yaitu proses yang terjadi terus menerus (berlanjut) secara
alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup
(Nugroho, J , 2000).
2) Batasan-batasan lanjut usia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia lanjut usia meliputi:
a) Usia pertengahan (Midle age), kelompok usia 45 sampai 59 tahun
b) Lanjut usia (75 elderly), antara 60 dan 74 tahun
c) Lanjut usia tua (old) antara 75 dan 90 tahun
d) Usia sangat tua (Very old), diatas 90 tahun
3) Perubahan Sistem Menua
Penuaan didirikan dengan kehilangan banyak sel tubuh dan penurunan
metabolisme di sel lainnya. Proses ini menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan
perubahan komposisi tubuh. Daftar berikut akan membantu anda mengenali
perubahan bertahap pada fungsi tubuh yang normal meyertai penuaan sehingga
dapat menyesuaikan teknik pengkajian berdasarkan hal tersebut. Khususnya pada
system kardiouaskuler.
Sistem tubuh perubahan terkait usia :
a) Nutrisi : Kebutuhan protein, vitamin, dan mineral biasanya tidak berubah.
Kehilangan kalsium dan nitrogen (pada pasien yang tidak dapat ambulasi).
Penurunan absorpsi kalsium dan vitamin B1 dan B2 akibat menurunkan selera
makan). Penurunan mobilitas usus dan peristaltis usus besar. Gigi hancur
akibat penipisan enamel gigi. Penurunan kekuatan menggigit. Penurunan
refleks menelan
b) Kulit : Lambatnya penyembuhan luka akibat penurunan laju penggantian sel.
Penurunan elastisitas kulit (dapat terlihat hampir transparan). Bintik-bintik
coklat pada kulit akibat prolinerasi melanosit ledakalisasi. Membranmukosa
kering dan penurunan keluaran kelenjar keringat (seiring dengan penuruna
kelenjar keringat yang aktif)
c) Rambut : Penurunan pigmen, yang menyebabkan rambut berwarna abu-abu
atau putih. Penipisan seiring dengan penurunan jumlah melanosit. Rambut
pubik rontok akibat perubahan hormona. Rambut wajah meningkat pada
wanita pascamenopause dan menurun pada pria
d) Mata dan penglihatan : Konjungtiva menipis dan kuning, kemungkinan
penguekulus (bantalan lemak). Penurunan produksi air mata akibat kehilangan
jaringan lemak dalam apparatus lakrimal. Komea rata dan kehilangan kilauan.
Penipisan dan kekakuan sidera, pengunungan akibat deposit lemak. Gangguan
penglihatan warna akibat perburukan sel kerucut retina. Penurunan reabsorpsi
cairan intraokular yang menyebabkan glaucoma
e) Telinga dan pendengaran : Atrofi organ korti dan sarat auditonus (presbikusis
sonsok). Ketidak mampuan membedakan konsonen bernada tinggi. Perubahan
structural degeneratif dalam keseluruhan system pendengaran
f) Sistem pernapasan : Pembesaran hidung akibat pertumbuhan kartiliago yang
terus menerus. Atrofi umum tonsil. Deviasi trakea akibat perubahan di tulang
belakang yang menua. Penurunan kapasitas difusi. Penurunan kekuatan otot
inspirasi dan ekspirasi penurunan kapasitas vital. Penurunan saturasi oksigen
sebesar 50 %. Toleransi rendah terhadap debit oksigen
g) Sistem kardiovaskular : Ukuran jantung agak mengecil. Kehilangan kekuatan
kontraktif dan efisiensi jantung. Penurunan curah jantung sekitar 30% sampai
35% pada usia 70 tahun. Penebalan katup jantung, yang menyebabkan
penutupan yang tidak sempurna (mumur sistolik). Peningkatan ketebalan
dinding ventrikel kiri sekitar 20 % antara usia 30 dan 60 tahun. Dilatasi dan
peregangan vena. Penurunan sebesar 35 % dalam aliran darah arteri koroner
antara usia 20 dan 60 tahun. Perubahan elektrokardiogram peningkatan
interval PR, kompleks ORS, dan QT, penurunan amplitudokomplek ORS,
pergeseran aksis QRS ke kiri. Frekuensi jantung membutuhkan waktu yang
lebih lama agar kembali normal setelah berolahraga. Penurunan kekuatan dan
elastisitas pembuluh darah, yang berperan pada insufisiensi arteri dan vena.
Penurunan kemampuan berespon terhadap sters fisik dan emosional
h) Sistem GI : Penurunan elastisitas mukosa. Penurunan sekresi GI, yang
mengganggu digesti dan absomsi. Penurunan hati, penurunan berat badan,
kapasitas regeneratif, dan aliran darah
i) Sistem ginjal : Penurunan laju filtrasi glomerulus. Penurunan aliran darah
ginjal sekitar 53% sekunder akibat penurunan curah jantung dan perubahan
aterosiderotik. Penurunan ukuran dan jumlah nefron yang berfungsi.
Penurunan ukuran dan kapasitas kandung kemih. Penurunan ukuran ginjal.
Gangguan klirens obat. Penularan kemampuan untuk berespond terhadap
berbagai asupan natrium
j) Sistem reproduksi pria : Penurunan produksi testosterone, yang
mengakibatkan penurunan libio serta atrofi dan pelunakan testes. Pembesaran
kelenjar prostat dengan penurunan sekresi. Penurunan volume dan viskositas
cairan semen
k) Sistem reproduksi wanita : Penurunan kadar estrogen dan progesterone
(sekitar usia 50 tahun) karena. Berhentinya ovulasi, altofi, penebalan, dan
penurunan ukuran ovarium. Rontoknya rambut public dan labia mayora datar.
Penyusutan jaringan vulva, terbatasnya introitus, dan hilangnya elastisitas
jaringan. Atrofi vagina, laposan mukosa tipis dan kering, lingkungan pH
vagina lebiih basa. Penyusutan uterus. Atrofi serviks, kegagalan menghasilkan
mucus untuk melumasi, penebalan endometrum dan miometrium.
l) Sistem saraf : Perubahan degeneratif pada saraf-saraf pusat dan system saraf
perifer. Transmisi saraf lebih lambar. Hilangnya neuron dalam korteks serebral
sebanyak 20%. Refleks kornea lebih lambat. Peningkatan ambang batas nyeri
m) Sistem musculoskeletal : Peningkatan jaringan adipose. Penurunan tinggi
akibat penurunan kelengkungan tulang belakang dan penyempitan ruang
interveteora. Penurunan pembentukan kolagen dan massa otot
n) Sistem endokrin : Penurunan produksi progesterone. Penurunan kadar
aldosteron serum sebanyak 50 %. Penurunan laju sekresi kortisol sebanyak 25
%

B. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau

Anda mungkin juga menyukai