Anda di halaman 1dari 9

Nama : Anggela Tiana

NIM : 102013143
Kelas :B
Tahun : 2016 / 2017

KEGAWATDARURATAN PENYAKIT MATA


Kegawatdaruratan (emergency) di bidang oftalmologi (penyakit mata) diklasifikasikan menjadi itiga macam, yaitu:
1. Sangat gawat,
2. gawat, dan
3. semi gawat.
Berikut ini akan kami uraikan secara singkat dan padat.
1. Sangat Gawat
Yang dimaksud dengan keadaan "sangat gawat" adalah keadaan atau kondisi pasien memerlukan tindakan yang harus sudah diberikan
dalam waktu beberapa menit. Terlambatsebentar saja dapat mengakibatkan kebutaan.Adapun keadaan atau kondisi pasien yang
termasuk di dalam kategori ini adalah: luka bakarkimia (luka bakar kerena alkali/basa dan luka bakar asam)
2. Gawat
Yang dimaksud dengan keadaan "gawat" adalah keadaan atau kondisi pasien memerlukanpenegakan diagnosis dan pengobatan yang
harus sudah diberikan dalam waktu satu ataubeberapa jam.
Adapun keadaan atau kondisi pasien yang termasuk di dalam kategori ini adalah:
1. Laserasi kelopak mata
2. Konjungtivitis gonorhoe
3. Erosi kornea
4. Laserasi kornea
5. Benda asing di kornea
6. Descemetokel
7.Tukak kornea
8. Hifema
9. Skleritis
10. Iridosiklitis akut
11. Endoftalmitis
12. Glaukoma kongestif
13. Glaukoma sekunder
14. Ablasi retina (retinal detachment )
15. Selulitis orbita
16. Trauma tembus mata
17. Trauma radiasi

1
3. Semi Gawat
Yang dimaksud dengan keadaan "semi gawat" adalah keadaan atau kondisi pasienmemerlukan pengobatan yang harus sudah
diberikan dalam waktu beberapa hari atau minggu.Adapun keadaan atau kondisi pasien yang termasuk di dalam kategori ini adalah:
1. Defisiensi (kekurangan) vitamin A.
2. Trakoma yang disertai dengan entropion.
3. Oftalmia simpatika
4. Katarak kongenital
5. Glaukoma kongenital
6. Glaukoma simpleks
7. Perdarahan badan kaca
8. Retinoblastoma (tumor ganas retina)
9. Neuritis optika / papilitis
10. Eksoftalmus (bola mata menonjol keluar) atau lagoftalmus(kelopak mata tidak dapat menutup sempurna).
11. Tumor intraorbita
12. Perdarahan retrobulbar

GLAUKOMA
1. Definisi
Suatu penyakit yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular yang berpotensi progresif yang dapat
menyebabkan optic neuropathy dan gangguan penglihatan.
2. Faktor Resiko
Glaukoma lebih sering terjadi pada umur di atas 40 tahun. Beberapa faktor resiko lainnya untuk terjadi
glaukoma, antara lain:
- Faktor genetik, riwayat glaukoma dalam keluarga.
- Penyakit hipertensi
- Penyakit diabetes dan penyakit sistemik lainnya.
- Kelainan refraksi berupa miopi dan hipermetropi
- Ras tertentu
- TIO tinggi
- Miopi
- Obat steroid
- Kecelakaan/ operasimatasebelumnya
- Umur lebih 45 tahun

3. Klasifikasi

2
Klasifikasi glaukoma sendiri adalah :
Glaukoma primer, dimana penyebabnya timbul glaukoma tidak diketahui, yang dibagi atas 2 bentuk :
glaucoma sudut terbuka/glaukoma simpleks dan glaukoma sudut tertutup/glaukoma sudut sempit.
Glaukoma sekunder, dimana glaukoma timbul akibat kelainan didalam bola mata, yang dapat
disebabkan (kelainan lensa, katarak immature, hipermatur dan dislokasi lensa; kelainan uvea, uveitis
anterior; trauma, hifema, inkarserasi iris; pasca bedah, blokade pupil, goniosinekia)
Glaukoma Kongenital, terbagi menjadi kongenital primer (dengan kelainan kongenital lain) dan infantil
(tanpa kelainan kongenital lain).
Glaukoma Absolut Glaukoma asolut merupakan stadium akhir glaukoma (sempit/terbuka) dimana
sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut.
Klasifikasi Glaukoma:
I. Glaukoma sudut terbuka (Open-angle glaucomas)
A. Idiopatik
1. Glaukoma kronik (primer) sudut terbuka
2. Glaukoma tekanan normal
B. Akumulasi material yang menimbulkan obstruksi jalinan trabekula
1. Pigmentary glaucoma
2. Exfoliative glaucoma
3. Steroid-induced glaucoma
4. Inflammatory glaucoma
5. Lens-induced glaucoma
a. Phacolytic
b. Lens-particle
c. Phacoanaphylactic glaucomas
C. Kelainan lain dari jalinan trabekula
1. Posner-Schlossman (trabeculitis)
2. Traumatic glaukoma (angle recession)
3. Chemical burns
D. Peningkatan tekanan vena episklera
1. Sindrom SturgeWeber
2. tiroidopati
3. tumor Retrobulbar
4. Carotid-cavernous fistula
5. thrombosis sinus cavernosus

II. Glaukoma sudut tertutup (Angle closure glaucomas)


A. Blok pupil

3
1. Glaukoma primer sudut tertutup ( akut, subakut, kronik, mekanismecampuran)
2. Glaukoma dicetuskan lensa
a. Fakomorfik
b. Subluksasi lensa
c. Sinekia posterior
Inflamasi
Pseudofakia
Iris-vitreous
B. Anterior displacement of the iris/lens
1. Aqueous misdirection
2. Sindrom iris plateu
3. Glaukoma dicetuskan dari kelainan lensa
4. kista dan tumor iris dan korpus silier
5. kelainan koroid-retina
C. Obstuksi membran dan jaringan
1. glaukoma neovaskuler
2. glaukoma inflamasi
3. pertumbuhan epitel dan serabut yang terganggu
III. Kelainan perkembangan bilik mata depan
A. Glaukoma primer congenital (buftalmos)

B. Glaukoma berhubungan dengan gangguan pertumbuhan mata


1. Aniridia
2. AxenfeldRieger syndrome
3. Peters anomaly

4
4. Patofisiologi
Cairan aqueus diproduksi dari korpus siliaris, kemudian mengalir melaluipupil ke kamera okuli posterior
(COP) sekitar lensa menuju kamera okuli anterior(COA) melalui pupil. Cairan aqueus keluar dari COA melalui
jalinan trabekulamenuju kanal Schlemms dan disalurkan ke dalam sistem vena. 7 Gambar darialiran normal
cairan aqueus dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Aliran normal humor aqueus7


Beberapa mekanisme peningkatan tekanan intraokuler:4
a. Korpus siliaris memproduksi terlalu banyak cairan bilik mata, sedangkanpengeluaran pada jalinan trabekular
normal (glaukoma hipersekresi).
b. Hambatan pengaliran pada pupil sewaktu pengaliran cairan bilik matabelakang ke bilik mata depan (glaukoma
blokde pupil).
c. Pengeluaran di sudut bilik mata terganggu (glaukoma simpleks, glaukoma sudit tertutup, glaukoma sekunder
akibat goniosinekia).

Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka, dan kemampuan jalinan
trabekula untuk mengalirkan cairan aqueus menurun (gambar 2A). Glaukoma sudut tertutup ditandai dengan
tertutupnyatrabekulum oleh iris perifer, sehingga aliran cairan melalui pupil tertutup danterperangkap di belakang
iris dan mengakibatkan iris mencembung ke depan. Halini menambah terganggunya aliran cairan menuju
trabekulum.8 (gambar 2B).

Gambar 2. (A) Aliran humor aqueus pada glaukoma sudut terbuka, (B) Aliranhumor aqueus pada glaukoma
sudut tertutup8

5
Mekanisme utama kehilangan penglihatan pada glaukoma adalah apoptosis sel ganglion retina. Optik
disk menjadi atropi, dengan pembesaran cupoptik. Efek dari peningkatan tekanan intraokuler dipengaruhi oleh
waktu dan besarnya peningkatan tekanan tersebut. Pada glaukoma akut sudut tertutup,Tekanan Intra Okuler
(TIO) mencapai 60-80 mmHg, mengakibatkan iskemik iris,dan timbulnya edem kornea serta kerusakan saraf
optik. Pada glaukoma primersudut terbuka, TIO biasanya tidak mencapai di atas 30 mmHg dan kerusakan
selganglion retina berlangsung perlahan, biasanya dalam beberapa tahun.7

5. Manifestasi Klinis
Pasien dengan glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronik sudut terbuka) dapat tidak
memberikan gejala sampai kerusakan penglihatan yang berat terjadi, sehingga dikatakan sebagai pencuri
penglihatan. Berbeda pada glaukoma akut sudut tertutup, peningkatan tekanan TIO berjalan cepat dan
memberikangejala mata merah, nyeri dan gangguan penglihatan.
a. Peningkatan TIO
Normal TIO berkisar 10-21 mmHg (rata-rata 16 mmHg). Tingginya TIO menyebabkan kerusakan saraf
optik tergantung beberapa faktor, meliputi tingginya TIO dan apakah glaukoma dalam tahap awal atau lanjut.
Secaraumum, TIO dalam rentang 20-30 mmHg biasanya menyebabkan kerusakandalam tahunan. TIO yang
tinggi 40-50 mmHg dapat menyebabkan kehilanganpenglihatan yang cepat dan mencetuskan oklusi pembuluh
darah retina.
b. Halo sekitar cahaya dan kornea yang keruh
Kornea akan tetap jernih dengan terus berlangsungnya pergantian cairan olehsel-sel endotel. Jika
tekanan meningkat dengan cepat (glaukoma akut suduttertutup), kornea menjadi penuh air, menimbulkan halo di
sekitar cahaya.
c. Nyeri.
Nyeri bukan karakteristik dari glaukoma primer sudut terbuka.
d. Penyempitan lapang pandang
Tekanan yang tinggi pada serabut saraf dan iskemia kronis pada saraf optikmenimbulkan kerusakan
dari serabut saraf retina yang biasanya menghasilkankehilangan lapang pandang (skotoma). Pada glaukoma
stadium akhirkehilangan lapang penglihatan terjadi sangat berat (tunnel vision), meski visuspasien masih 6/6
(gambar 4).

Gambar 4. Penglihatan tunnel vision pada penderita Glaukoma.6

6
e. Perubahan pada diskus optik.
Kenaikan TIO berakibat kerusakan optik berupapenggaungan dan degenerasi papil saraf optik.
f. Oklusi vena
g. kesulitan melihat benda dekat
h. penglihatan buram mendadak atau intermitten
i. Kesulitan melihat objek bergerak
j. Adaptasi gelap-terang buruk
k. Pembesaran mata
Pada dewasa pembesaran yang signifikan tidak begitu tampak. Pada anak-anak
dapat terjadi pembesaran dari mata (buftalmus).

6. Penatalaksana
Terapi
Kerusakan serabut saraf akibat glaucoma irreversibel,
Prinsip terapi menurunkan TIO dengan obat atau operasi untuk mempertahankan kondisi yang ada,
Tujuan menurunkan TIO adalah mengurangi progresifitas kerusakan serabut saraf dan defek lapang
pandang,
Early finding.

Medikamentosa
Mengurangi produksi aquous humor
Carbonic anhydrase inhibitor
acetazolamide 250 mg 4xsehari p.o,
dorzolamide eye drop 3x sehari
Beta-adrenergic antagonist:
beta-blocker (timolol maleat 0.25-0.5%) 2x/hr
betaxolol 0.25% - 0.5% 2x/hr.
Adrenergic agonist:depefeprine0.5% - 2% 2x/hr.
Antiglaukoma lainnya
Parasympathomimetic agents:
pilocarpin eye drop 2-4%, 2-6 x / hari
carbachol 0.75% digunakan setelah ops katarak operation
Latanoprost: meningkatkan aliran uvea sklera
Hyperosmotic fluid
glycerol 50% 1-2 ml/kg bb, diminum sekaligus
manitol 20% perinfus pre operasi, 1.5-3 ml/kg bb.

7
Indikasi bedah glaukomasimplek
TIO tidak terkontrol dg terapi maksimal
Kerusakan diskus optic progresif dan defek lapang pandang
Intoleransi obat
Tidak dapat membeli obat
Tidak dapat control teratur

7. Prognosis
Diagnosis dini dan tepat,
TIO terkontrol dengan obat-obat/ bedah,
Kesadaran pasien untuk cek TIO dan pemberian obat-obat,
Penemuan kasus diantara keluarga glaukoma.

Sumber : http://documents.tips/download/link/kegawatdaruratan-matadocx-563106443b2cf

8
9

Anda mungkin juga menyukai