Anda di halaman 1dari 175

LAPORAN TAHUNAN

PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
TAHUN 2013

BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH)


PEMERINTAH DAERAH DIY

PEMERINTAH DAERAH DIY


BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH)

Yogyakarta, 2014
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dapat
menyelesaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/Kegiatan 2013. Laporan ini memuat
berbagai informasi tentang potret kondisi organisasi seperti: profil pegawai, sarana prasarana,
aset, hasil pelaksanaan program/kegiatan, penggunaan anggaran serta hambatan/tantangan
dalam merealisasikan target dan capaian program/kegiatan tahun 2013.
Laporan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk laporan BLH DIY dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2008. Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi
kewajiban ketentuan Undang-Undang Nomor : 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP).
Laporan tahunan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada
berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha dan perguruan tinggi sebagai
mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Di
samping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan
dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup di masa mendatang.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun kesalahan,
sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan masukan yang konstruktif guna
menyempurnakan penyusunan laporan di waktu mendatang
Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya
sehingga Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/Kegiatan 2013 BLH DIY dapat terselesaikan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, April 2014
Kepala
BLH DIY

Ir. Joko Wuryantoro, M.Si


NIP. 19581108 198603 1 011

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |i


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN 2
1.3 MANFAAT PENYUSUNAN LAPORAN 2
1.4 DASAR HUKUM 2
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN 3

BAB II. KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY 4


2.1 VISI DAN MISI 4
2.1 STRUKTUR ORGANISASI 6
2.3 KEPEGAWAIAN 8
2.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI 9
2.5 TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAN BIDANG 10

BAB III. KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA 20


3.1 KEBIJAKAN 20
3.2 PROGRAM 23

BAB IV. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 26


4.1 SEKRETARIAT 26
4.1.1 SUBBAGAGIAN PROGRAM, DATA DAN TI 26
4.2 BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS 44
4.2.1 SUBIDANG PENGEMBANGAN SDM DAN KELEMBAGAAN 44
4.2.2 SUBBIDANG PENGEMBANGAN LABOTATORIUM LINGKUNGAN 68
4.3 BIDANG PENGENDALIAN PERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN 79
4.3.1 SUBBIDANG KONSERVASI LINGKUNGAN 79
4.3.2 SUBBIDANG PENGENDALIAN PERUSAKAN LINGKUNGAN 95
4.4 BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 102
4.4.1 SUBBIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA 102
4.4.2 BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, TANAH DAN B3 110

BAB V. KEUANGAN 145

BAB VI. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 152


I. PERMASALAHAN 152
II. SOLUSI PERMASALAHAN 153

BAB VII. PROGRAM KERJA TAHUNAN 2014 155

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | ii
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tangggungjawab pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup pada dasarnya
menjadi tanggungjawab berbagai pihak, baik instansi sektor, lembaga swadaya masyarakat, dunia
pendidikan, para-pelaku usaha dan masyarakat. Kondisi lingkungan hidup yang sekarang terjadi
merupakan perpaduan antara berbagai upaya yang telah dilakukan oleh para pemangku
kepentingan tersebut dalam merespon dampak negatif dari berbagai aktifitas pembangunan baik
yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Salah satu hal penting dalam
menentukan prioritas program/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah ketepatan
dan kecepatan merespon isu-isu strategis yang terjadi yang kemudian dijabarkan dalam
pembagian peran (role sharing) bagi para pemangku kepentingan.
Dalam pengelolaan lingkungan hidup, tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi perlu dilakukan secara berkala, berkesinambungan dan berkelanjutan. Dokumen tertulis
tentang hasil-hasil pelaksanaan kegiatan perlu dibuat tidak hanya untuk kepentingan administrasi
dan pertanggungjawaban publik, namun juga digunakan sebagai bahan evaluasi. Hasil evaluasi
selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.
Dengan telah berakhirnya pelaksanaan semua program/kegiatan dengan pembiayaan
berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun Anggaran 2013, yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran - Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor : 28/ DPA/ 2013 Tanggal: 16Januari 2013 Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Anggaran 2013, maka sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban publik
tentang efektifitas dan akuntabilitas Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dalam melaksanakan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran tersebut perlu menyusun Laporan Tahunan.
Laporan Tahunan ini dimaksudkan untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik sekaligus untuk memenuhi Peraturan
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan
Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2008 Nomor 7). Disamping itu untuk memberikan dokumen tertulis tentang hasil-hasil
kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan oleh BLH DIY pada tahun 2013.
Tentunya laporan tahunan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari siklus pelaksanaan
kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
Dalam laporan tahunan ini, hal-hal yang dituangkan meliputi; kondisi organisasi SKPD BLH
DIY, Sarana penunjang, hasil pelaksanaan kegiatan, penggunaan anggaran, program kerja tahun
2012. Laporan tahunan ini dibuat mendasarkan pada laporan pelaksanaan program/kegiatan
yang telah dibuat oleh masing-masing Sub Bidang dan Sub Baggian di lingkungan BLH DIY yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanakan kegiatan dimaksud.

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |1


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

1.2 Tujuan Penyusunan Laporan


Penyusunan Laporan Tahunan BLH DIY Tahun 2013 bertujuan :
Melaporkan hasil pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber
dana APBD DIY Tahun 2013;
Memberikan gambaran proses pelaksanaan program/kegiatan
Menyediakan informasi penting terkait pelaksanaa program/kegiatan tahun 2013;

1.3 Manfaat Penyusunan Laporan


Penyusunan Laporan Tahunan BLHDIY tahun 2013ini adalah sebagai berikut:
Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
Sebagai dokumen tertulis kepada berbagai pihak yang membutuhkan
Sebagai referensi pelaksanaan program/kegiatan pengelolaan Lingkungan Hidup di
waktu mendatang

1.4 Dasar Hukum


Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum atau landasan hukum pelaksanaan
kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah Istimewa


Jojakarta, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 1955;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 2008;

3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2011;

5. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2007, tentang


Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008;

6. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2013.

7. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun 2010 tentang


Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaiman telah diubah
dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2011;

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |2


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

8. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 12 Tahun 2013


tentang Standardisasi Harga Barang dan Jasa di Daerah Istimewa Yogyakarta;
9. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2013
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah
IstimewaYogyakarta Tahun Anggaran 2013.

1.5 Sistematika Penulisan


Laporan TahunanBadanLingkunganHidupDIY Tahun 2013 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
a. Kata Pengantar
b. Daftar Isi
c. Bab I. Pendahuluan
d. Bab II. Kondisi Umum BLHDIY
e. Bab III. Program Kerja
f. Bab IV. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
g. Bab V. Keuangan
h. Bab VI. Masalah Dan Solusi
i. Bab VII. Program Kerja Tahun 2013

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |3


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

BAB II
KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUPDIY

2.1 Visi dan Misi


2.1.1 Visi Instansi
Filosofi yang mendasari pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tercantum
dalam RPJMD DIY tahun 2012 - 2017 adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-
citaluhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai
budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.

Hamemayu Hayuning Bawono bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalu


mengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta
perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama
manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalam melaksanakan hidup dan
kehidupannya. Filosofi ini juga mengandung makna adanya kewajiban untuk melindungi,
memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan
masyarakat daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hamemayu Hayuning Bawana
bermakna sangat luas, karena Bawana sendiri dipahami sebagai yang tangible dan intangible
serta sebagai bawana alit dan bawana ageng. Dalam pemahaman seperti itu, maka konsep
ini memiliki kapasitas luas menjadi rujukan hidup bermasyarakat baik bagi lingkungan
keluarga, masyarakat maupun lingkungan yang lebih luas (negara). Konsep ini mengandung
makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia
dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi maupun
kelompok.
Hakikat budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu
yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini
sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis, budaya Jawa,
khususnya budaya Ngayogyakarta Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana untuk
mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, tititentrem, kertaraharja. Dengan perkataan lain,
budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian,
keamanan, keteraturan dan sejahtera.
Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti
tersebut di atas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai kondisi pada saat ini,
melakukanan alisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lima tahun kedepan,
tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan aspek-aspek potensial yang
berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu-isu lingkungan hidup strategis dan
perkembangan pengelolaan lingkungan hidup global yang cukup pesat perlu diwujudkan

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |4


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai
budaya yang adiluhung. Sehubungan dengan hal tersebut serta memperhatikan visi yang
hendak dicapai dalam RPJMD DIY tahun 2012 2017, maka rumusan visi Badan Lingkungan
Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang adalahsebagaiberikut:
Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan
Masyarakat DIY Berbudayadan Berwawasan Lingkungan

2.1.2 Misi Instansi


Sesuai dengan Misi Keempat RPJMD DIY (memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam
upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan
kesesuaian tataruang), maka tujuan yang hendak dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta selama kurun waktu 5 (lima) tahun adalah menjaga kelestarian
lingkungan dan kesesuaian tata ruang pada sasaran kualitas lingkungan hidup meningkat
dengan indikator sasaran Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan. Untuk memper jelas
hubungan misi, tujuan, sasaran dan indicator sasaran urusan wajib lingkungan hidup dalam
RPJMD DIY Tahun 2012 - 2017, disajikandalamTabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1
Misi, Tujuan, Sasaran, danIndikatorSasaran RPJMD DIY Tahun 2012-2017
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Misi 4: 1. Mewujudkan Layanan publik meningkat, Load factor angkutan
Memantapkan peningkatkan terutama pada penataan perkotaan
prasarana dan pelayanan publik. sistem transportasi dan meningkat.
sarana daerah akses masyarakat di
dalam upaya pedesaan.
meningkatkan
pelayanan 2. Menjaga 1. Kualitas lingkungan Persentase
publik dengan kelestarian hidup meningkat. Peningkatan Kualitas
memperhatikan lingkungan dan Lingkungan.
kelestarian
kesesuaian Tata
lingkungan dan 2. Pemanfaatan Ruang Kesesuaian
Ruang.
kesesuaian Tata terkendali. pemanfaatan ruang
Ruang. terhadap RTRW
Kab/Kota dan RTRW
Provinsi meningkat.

Dengan memperhatikan misi, tujuan, sasaran dalam RPJMD DIY Tahun 2012 2017 sertavisi
SKPD yang telah ditetapkan, maka misi yang akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan
Hidup DIY dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan;
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui
sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal;

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |5


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender;
4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungandan
pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas.

2.2 Struktur Organisasi


2.2.1 Susunan Organisasi
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta,
telah ditetapkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang
didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta.
Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan
pembagian urusan pemerintahan daerah dalam bidang lingkungan hidup adalah:
(1) Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas kepala Daerah di
bidang lingkungan hidup
(2) Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
(3) Kepala Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku

2.2.2 Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup


Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah
Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa
Yogyakarta, maka susunan struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa
Yogyakarta, adalah sebagai berikut:

a. Kepala
b. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris dan terdiri dari:
1). Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi
2). Subbagian Keuangan
3). Subbagian Umum
Setiap Subbagian dipimpin oleh seorang kepala Subbagian.

c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan
terdiri dari:
1). Sub bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
Lingkungan
2). Sub bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan
Setiap Sub bidang dipimpin oleh seorang kepala Subbidang.

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |6


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

d. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang dipimpin oleh


Seorang kepala bidang dan terdiri dari:
1). Sub bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan
2). Sub bidang Konservasi Lingkungan
Setiap Subbidang dipimpin oleh seorang kepala Subbidang.

e. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala


bidang dan terdiri dari:
1). Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara.
2). Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah serta
Bahan Berbahaya dan Beracun.
Setiap Subbidang dipimpin oleh seorang kepala Subbidang.

f. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang
dan terdiri dari:
1). Subbidang Penaatan Lingkungan
2). Subbidang Kajian Lingkungan
Setiap Subbidang dipimpin oleh seorang kepala Subbidang.

g. Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok jabatan fungsional tertentu pada tahun 2011 sudah terisi 2 (dua) orang,
yaitu jabatan fungsional tertentu pengendali dampak lingkungan. Kelompok jabatan
fungsional tertentu diperlukan untuk menampung personil-personil dengan keahlian
khusus antara lain PPNS dan PPLHD. Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan
dalam pembentukan kelompok jabatan fungsional tertentu sebagai berikut:
Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional.
Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.
47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004 tentang
Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004 tentang
Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang
Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2008
tentang Jenis dan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu.

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |7


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Personil Badan Lingkungan Hidup DIY yang telah menduduki jabatan fungsional
tertentu adalah jabatan fungsional pengendali dampak yaitu :
1. Nama : Cahyadi Imran, ST, MT
NIP : 19731027 199903 1 005
Pangkat/Gol : Penata Tk. I III/d
Jabatan : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat Ahli Muda

2. Nama : Cahyani Alfiah, SSi, MSc


NIP : 19740404 199903 2 009
Pangkat/Gol : Penata Tk. I III/d
Jabatan : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat Ahli Muda

2.3. Kepegawaian
Pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31
Desember 2013 berjumlah 61 orang, dengan rincian 31 orang pegawai laki-laki dan 23 orang
pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai BLH DIY tahun 2012
mengalami penurunan.
Adapun jumlah pegawai BLH DIY dilihat dari tingkat pendidikannya, sebagai berikut:

No Uraian Tahun 2013 Tahun 2012


1. Pendidikan Pasca Sarjana (S2) 12 orang 14 orang
2. Pendidikan Sarjana (S1) 26 orang 31 orang
3. Pendidikan Sarjana Muda/ D3 1 orang 1 orang
4. Pendidikan SLTA 11 orang 14 orang
5. Pendidikan SLTP -
6. Pendidikan SD 2 orang 1 orang
Jumlah 54 orang 61 orang

Berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai yang menduduki jabatan sebagai


Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/Ka Subbidang, Ka Subbagian, rata-rata memiliki
pendidikan S1 dan S2. Kondisi tersebut dilihat dari kwalitasnya cukup memadai, dan untuk
meningkatkan kualitas kemampuan teknis bidang lingkungan hidup, BLH DIY telah mengikut
sertakan sejumlah pegawai dalam diklat teknis seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan dan
PPNS/PPLHD. Dengan demikian kualitas pegawai BLH DIY baik staf maupun pejabatnya
memiliki kemampuan yang memadai dalam menangani pengelolaan lingkungan hidup di DIY.
Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2013dilihat dari pangkat dan
golongannya, sebagai berikut :
No. Uraian Tahun 2013 Tahun 2012
1. Pembina Utama Muda - IV/c 1 orang 1 orang
2. Pembina Tk. I - IV/b 4 orang 3 orang
3. Pembina - IV/a 5 orang 6 orang
4. Penata Tk. I - III/d 13 orang 16 orang
5. Penata - III/c 5 orang 6 orang
6. Penata Muda Tk.I - III/b 7 orang 9 orang
7. Penata Muda - III/a 15 orang 15 orang
8. Pengatur Tk.I - II/d 1 orang 3 orang
9. Pengatur II/c 1 orang 1 orang
10. Pengatur Muda Tk.I II/b - orang - orang

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |8


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

11. Pengatur Muda II/a 1 orang -orang


12. Juru Tk. I I/d - orang - orang
13. Juru I/c - orang - orang
14. Juru Muda Tk. I I/b 1 orang 1 orang
15. Juru Muda I/a 1 orang 1 orang

Jumlah jabatan berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional BLH DIY sebagai berikut :
NO Uraian Tahun 2013 Tahun 2012
1. Eselon II 1 orang 1 orang
2. Eselon III 5 orang 5 orang
3. Eselon IV 10 orang 11 orang
4. Jabatan Fungsional Umum 36 orang 42 orang
5. Jabatan Fungsional Tertentu 2 orang 2 orang
Jumlah 54 orang 61 orang

Berdasarkan jumlah formasi jabatan, BLH DIY memiliki 17 jabatan struktural, dan formasi
jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember 2013hanya terisi 16 jabatan struktural.

2.4. Tugas Pokok dan Fungsi


Dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis
Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya
termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan bahwa BLH
bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan
hidup.
Untuk melaksanakan tugasnya BLH mempunyai fungsi:
1. penyusunan program di bidang lingkungan hidup;
2. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;
3. pengendalian pencemaran dan/kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas
lingkungan hidup, konservasi lingkungan;
4. penyelenggaraan pembinaan pengendalian lingkungan;
5. penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup;
6. penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan;
7. pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup;
8. pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup Pemerintah
Kabupaten/Kota;
9. pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup;
10. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;
11. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |9


Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2.5. Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang


Tugas dan fungsi BLH didistribusikan ke seluruh unit kerja (Sekretariat dan Bidang) sebagai
berikut:
2.5.1 Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan
data dan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Sekretariat;


b. penyusunan program Badan;
c. koordinasi dan fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan
hidup;
d. penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan,
kepustakaan, serta efisiensi dan tatalaksana Badan;
e. penyelenggaraan administrasi kepegawaian Badan;
f. pengelolaan keuangan dan barang Badan;
g. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;
h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Badan;
i. fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;
j. evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat;
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.

Tugas dan fungsi Sekretariat didistribusikan ke seluruh Subbag yang ada dibawah
Sekretariat sebagai berikut:

a) Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi


Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas
penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi program, pengembangan data
dan sistem teknologi informasi. Untuk pelaksanaan tugas tersebut,
Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbagian Program, Data dan Teknologi
Informasi ;
b. penyusunan program Badan;
c. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem
informasi;
d. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;
e. pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan;
f. penyusunan laporan program Badan;
g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian
Program Data, dan Teknologi Informasi.

b) Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan. Untuk
pelaksanaan tugas tersebut Subbagian Keuangan mempunyai fungsi:
a. penyusunan program Subbagian Keuangan;

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 10
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

b. penyusunan rencana anggaran Badan;


c. pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan;
d. pelaksanaan akuntansi keuangan Badan;
e. pelaksanaan verifikasi anggaran Badan;
f. penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;
g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Sub bagian
Keuangan.

c) Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, kerumah
tanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan,
efisiensi dan tatalaksana Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut
Subbagian Umum mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbagian Umum;
b. pengelolaan kearsipan;
c. penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. pengelolaan barang Badan;
e. pengelolaan data kepegawaian Badan;
f. penyiapan bahan mutasi pegawai Badan;
g. penyiapan kesejahteraan pegawai Badan;
h. penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan;
i. penyelenggaraan kehumasan Badan;
j. pengelolaan kepustakaan Badan;
k. penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Badan;
l. evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum

2.5.2 Bidang Pengembangan Kapasitas


Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan bidang lingkungan hidup
serta pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai
fungsi :
a. penyusunan program Bidang Pengembangan Kapasitas;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan dan penyelenggaraan
pembinaan/peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan laboratorium
bidang lingkungan hidup;
c. pengelolaan data SDM dan kelembagaan serta laboratorium lingkungan
hidup;
d. pembinaan dan fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia
dan kelembagaan lingkungan hidup serta pengembangan laboratorium
lingkungan ;
e. fasilitasi pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup;
f. evaluasi dan monitoring pengelolaan laboratorium lingkungan;
g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan;
h. pembinaan dan pemantauan pelaksanaan konvensi internasional dan
protokol;

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 11
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

i. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program program Bidang


Pengembangan Kapasitas;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Tugas dan fungsi Bidang Pengembangan Kapasitas didistribusikan ke seluruh


Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengembangan Kapasitas sebagai berikut:

a) Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan


Lingkungan;
Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumberdaya
manusia di bidang lingkungan hidup serta pemberdayaan dan fasilitasi
organisasi/lembaga masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Kelembagaan Lingkungan;
b. pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia
(SNI) dan standar kompetensi personil di bidang pengelolaan
lingkungan hidup;
c. pembinaan dan pengembangan kapasitas dan kelembagaan
lingkungan hidup;
d. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kapasitas dan kelembagaan
lingkungan hidup;
e. pelaksanaan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan lingkungan hidup;
f. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
pengendalian dampak lingkungan;
g. penyiapan bahan kebijakan penerapan instrumen ekonomi
pengelolaan lingkungan hidup;
h. penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem
manajemen lingkungan hidup;
i. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan
Hidup.
b) Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan.
Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan
hidup. Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai
tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium
lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang
Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Pengembangan Laboratorium
Lingkungan;
b. penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis pengembangan
laboratorium lingkungan hidup;

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 12
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

c. penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan terhadap


laboratorium lingkungan hidup;
d. penyiapan bahan rekomendasi laboratorium lingkungan hidup;
e. pelaksanaan pembinaan pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium
lingkungan hidup;
f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan
hidup;
g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan
lingkungan;
h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengembangan Laboratorium Lingkungan;

2.5.3. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan


Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi
Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi
Lingkungan;
b. penyusunan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan;
c. penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian perusakan dan
konservasi lingkungan;
d. pembinaan dan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan;
e. monitoring dan evaluasi pengendalian perusakan serta konservasi
lingkungan;
f. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
konservasi sumber daya alam;
g. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi
internasional dan protokol;
h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang
Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan


didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian
Perusakan dan Konservasi Lingkungan sebagai berikut:

a) Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan


Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian kerusakan lingkungan. Untuk melaksanakan
tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai
fungsi :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 13
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Perusakan


Lingkungan;
b. penyiapan bahan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi
kerusakan lingkungan;
c. penyiapan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan
pesisir dan laut, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan
dan/atau lahan, serta akibat kegiatan produksi biomassa;
d. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian
kerusakan lingkungan;
e. penyelenggaraan pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan;
f. pemantauan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional
di bidang pengendalian dampak lingkungan;
g. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol;
h. penyiapan bahan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan
dan/atau lahan;
i. pelaksanaan pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir
dan laut;
j. pelaksanaan pelayanan penunjang terhadap penyelenggaraan
pengendalian kerusakan lingkungan oleh satuan kerja pemerintah
daerah;
k. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengendalian Kerusakan Lingkungan;

b) Subbidang Konservasi Lingkungan


Subbidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
Konservasi Lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang
Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Konservasi Lingkungan;
b. penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis konservasi dan
pemanfaatan sumber daya alam;
c. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan konservasi dan
pemanfaatan sumber daya alam;
d. penyiapan bahan penetapan lokasi konservasi sumber daya alam;
e. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
konservasi sumberdaya alam;
f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konservasi sumber daya
alam;
h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Konservasi Lingkungan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 14
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2.5.4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan


Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
pengendalian pencemaran udara, air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan mempunyai fungsi:
a. penyusunan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
b. penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran lingkungan;
c. pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, air, tanah dan B3;
d. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi
internasional dan protokol;
e. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan
protokol;
f. pemberian rekomendasi perizinan dalam rangka pengendalian
pencemaran lingkungan;
g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan didistribusikan ke
seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan sebagai berikut:

a) Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara


Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian pencemaran udara. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara;
b. penyiapan bahan penetapan dan penyusunan kebijakan teknis serta
pedoman pengendalian pencemaran udara;
c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pencemaran
udara;
d. pelaksanaan pemantauan dampak deposisi asam;
e. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional
di bidang pengendalian dampak lingkungan;
f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi
internasional dan protokol;
g. penyiapan bahan rekomendasi izin lembaga pengujian emisi;
h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengendalian Pencemaran Udara.

b) Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan


Berbahaya dan Beracun.
Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya
dan Beracun mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran air,
tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan
Berbahaya dan Beracun mempunyai fungsi :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 15
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan


Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun ;
b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pedoman
pengendalian pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan
laut;
c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi kualitas
lingkungan dan pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan
laut;
d. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kualitas air dan tanah;
e. penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan pemberian
izin pembuangan limbah cair;
f. penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengelolaan B3;
g. penyiapan bahan pemberian izin dan rekomendasi ijin
pengumpulan limbah B3 kecuali minyak pelumas dan oli bekas;
h. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian
internasional di bidang pengendalian Pencemaran Air dan Tanah
serta B3;
i. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol;
j. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya
dan Beracun.

2.5.5. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan


Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
penaatan hukum dan kajian lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan;
b. penyusunan bahan kebijakan penaatan dan kajian lingkungan;
c. pelaksanaan koordinasi penilaian dokumen Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL), menanggapi Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta
menilai Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)
sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan;
d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penaatan hukum dan
kajian lingkungan;
e. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
pengendalian dampak lingkungan;
f. pembinaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dokumen
pengelolaan lingkungan;
g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang
Penaatan dan Kajian Lingkungan.
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 16
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan didistribusikan ke


seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Penaatan dan kajian
Lingkungan sebagai berikut:

a) Subbidang Penaatan Lingkungan;


Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan fasilitasi penaatan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas
tersebut.
Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Penaatan Lingkungan;
b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis
penaatan lingkungan;
c. pelaksanaan pengawasan sistem tanggap darurat
pencemaran/kerusakan lingkungan;
d. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengawasan
lingkungan hidup;
e. penyiapan bahan pelaksanaan penyelesaian kasus lingkungan;
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Penaatan Lingkungan.

b) Subbidang Kajian Lingkungan;


Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian
lingkungan hidup.Untuk melaksanakan tugas tersebut.Subbidang Kajian
Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Kajian Lingkungan;
b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis
pengkajian lingkungan hidup;
c. penyiapan bahan pengkajian lingkungan;
d. penyiapan bahan penyelenggaraan penilaian dokumen lingkungan
hidup;
e. pembinaan dan evaluasi pelaksanaan dokumen lingkungan hidup;
f. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian lisensi komisi AMDAL
Kabupaten/Kota;
g. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
pengendalian dampak lingkungan.

2.5.6 Sarana dan Prasarana


a. Kantor
Luas tanah kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY 1.156 m2. Bangunan
kantor tiga lantai yang dipergunakan untuk ruang kerja, 3 ruang rapat ruang, 1
ruang aula, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium lingkungan, 1 kantin, 1
mushola, dan sarana pendukung lainnya.

b. Perpustakaan
Perpustakaan 1 unit yang mengkoleksi 123 judul buku yang berhubungan
dengan lingkungan hidup, dokumen Amdal,peraturan perungangan dan laporan
yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 17
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

c. Peralatan Kantor
Untuk operasional BLH DIY, peralatan mebeleur yang dimiliki sudah cukup
memadai. Sarana unit Desktop komputer PC yang tersedia sebanyak hanya 26
unit. Selain itu BLH DIY memiliki 13 unit note book/laptop, 4 (empat) buah LCD
Projector, 4 (empat) unit Over Head Projector, dan 4 (empat) buah screen
Proyector, 17 (tujuh belas) unit printer, 6 (enam) unit Kamera digital, dan 42
(empat puluh dua) unit Air Conditioner (AC) yang seluruhnya dalam kondisi layak
pakai. Dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerja pengelolaan arsip, di
BLH DIY telah tersedia 20 (dua puluh) buah rak arsip dan 34 (tiga puluh empat)
filling cabinet hasil pengadaan hingga tahun 2013. Untuk mengoptimalkan kinerja,
BLH DIY masih memerlukan perangkat komputer, laptop, LCD Proyector, dan
mesin ketik.

d. Peralatan Laboratorium
BLH DIY mempunyai satu ruang laboratorium yang dilengkapi dengan berbagai
peralatan untuk melakukan pemantauan kualitas lingkungan terutama analisis
kualitas air (sungai dan sumur) khususnya untuk parameter lapangan (pH, DHL,
TDS, chlor bebas, suhu) dan alat Spectrofotometer untuk menguji parameter
logam-logam yang ada di air sungai, sumur, dan air limbah. Pada tahun
2013,laboratorium BLH DIY memiliki 1 unit alat Intinger (pengukur kualitas udara)
dan 1 unit AAS (Spectrofotometri serapan atom) untuk mengukur kualitas air
dengan hasil yang lebih akurat. Peralatan pengujian dilaboratorium saat ini sudah
cukup memadai namun masih perlu dioptimalkan lagi dengan fasilitas uji
mikrobiologi. Saat ini tenaga uji laboratorium (analis) masih mengggunakan
tenaga out sourcing dengan sistem kontrak, hal ini menyebabkan laboratorium
belum dapat beroperasional secara optimal. Ke depan perlu adanya penambahan
ruangan, peralatan laboratorium, penambahan personil analis sekaligus
peningkatan kapasitas personil yang ada.

e. Kendaraan
Sampai akhir Desember 2013 BLH DIY hanya memliliki 7 (tujuh) mobil atau
kendaraan roda empat dan 8 (delapan) kendaraan roda 2. Seluruh kendaraan
tersebut dalam kondisi layak pakai. Meskipun demikian Kondisi alat transportasi
yang dimiliki oleh BLH DIY sangat kurang mencukupi kebutuhan operasional BLH
DIY, karena BLH DIY membutuhkan jumlah kendaraan yang cukup dan layak
untuk melakukan kegiatan seperti pemantauan kualitas lingkungan, koordinasi ke
kabupaten/Kota, pengawasan lingkungan maupun pembinaan ke kabupaten/kota.
Untuk memenuhi kebutuhan kendaraan masih dibutuhkan tambahan sejumlah 3
(tiga) buah kendaraan roda empat.

f. Aset Sarana dan Prasarana


Aset tetap Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung
sampai dengan 31 Desember 2013, sejumlah Rp. 8.097.312.234,00 secara rinci
sebagai berikut :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 18
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

NilaiAset Nilai Aset


No Uraian Tahun 2013 Tahun 2012
(Rp.) (Rp.)
1. 2. 3. 4.
1. Tanah 1.392.000.000 1.392.000.000

2. Peralatan dan Mesin 4.561.283.500 3.599.499.425


3. Gedung dan Bangunan 1.828.229.993 1.754.161.893
4. Jalan, Jaringan dan Instalasi 95.375.000 69.125.000
5. Aset tetap lainnya (Perpustakaan) 130.423.750 32.443.750
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0 0
7. Akumulasi Penyusutan 0 0
JUMLAH 8.097.312.234 6.847.230.068

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 19
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

BAB III
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA

3.1 Kebijakan
3.1.1 Strategi
Untuk mewujudkan pencapaian visi, misi serta tujuan yang ditetapkan dalam dokumen
Rencana Srategis (Renstra) Tahun 2012 2017 BLH DIY, maka upaya pencapaiannya
dijabarkan secara melalui perumusan strategi sebagai berikut :

Strategi Misi 1 :
Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan :
1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan Lingkungan Hidup
2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana
untuk meningkatkan kinerja Badan Lingkungan Hidup
3. Peningkatan peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengoptimalkan
peran para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas
lingkungan hidup dan sumber daya alam
4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan
dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan
5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan peran pemangku
kepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai

Strategi Misi 2 :
Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui
sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal :
1. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk meningkatkan komitmen
para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup
dan sumber daya alam
2. Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam
pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam
3. Fasilitasi pembentukan kader lingkungan
4. Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong kader lingkungan
hidup lokal sebagai motivator
5. Mendorong dan fasilitasi konservasi air tanah di daerah resapan
6. Peningkatan kerjasama pengelolaan Taman KEHATI dengan
Kabupaten/Kota
7. Peningkatan peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian
pencemaran udara
8. Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat
9. Peningkatan efektifias penegakan hukum terhadap pelanggaran regulasi
di bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 20
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Strategi Misi 3 :
Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender adalah :
1. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfaatkan kearifan lokal
dalam pengelolaan lingkungan
2. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan DIY
sebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan terkemuka
3. Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di tingkat
komunitas.
4. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) berbasis masyarakat.
5. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku
usaha/kegiatan.
6. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan dan
mengintensifkan monitoring pelaksanaan dokumen lingkungan
(UKL/UPL/AMDAL/RKL/RPL)

Strategi Misi 4 :
Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas :
1. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan basis data.
2. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan lingkungan hidup
3. Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hiudp
4. Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara lebih luas
5. Peningkatan penggunaan berbagai media publikasi dalam penyampaian data
dan informasi lingkungan hidup.
6. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup
7. Peningkatan instrumen pendukung pengelolaan dan perlindungan lingkungan
hidup

3.1.2 Arah Kebijakan


Penyusunan arah kebijakan Badan Lingkungan Hidup DIY 2012 2017 dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup mendasarkan pada Kebijakan dari
misi ke empat (Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan
pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata
Ruang) dalam RPJMD DIY 2012 2017 telah dijabarkan menjadi 4 misi BLH DIY.
Adapun arah Kebijakan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut :

Arah Kebijakan Misi I :


1. Meningkatkan kapasitas SDM para pegawai
2. Meningkatkan sarana dan prasarana operasional badan
3. Meningkatkan jumlah personil yang diperlukan
4. Meningkatkan jejaring kerja dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan
fungsi badan
5. Mengikuti kemajuan dan perkembangan metode, teknik, peralatan dan
pengetahuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi badan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 21
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Arah Kebijakan Misi II :


- Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup.
- Meningkatkan peranserta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
- Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan.
- Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung
dan daya tampungnya
- Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
- Meningkatkan efektifitas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan
- Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan
- Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam
pengendalian pencemaran air sungai
- Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam
pengendalian polusi.
- Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengendalian
perubahan iklim global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca.
- Meningkatkan sinergisitas dan memperjelas pembagian peran para pemangku
kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara ambien

Arah Kebijakan Misi III :


- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam
pengelolaan lingkungan
- Mengembangkan dan meningkatkan sistem hukum lingkungan untuk menjamin
terlaksananya supremasi hukum
- Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat pengelola sampah.
- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan masyarakat
dalam pengelolaan sampah
- Pemberian stimulan pembangunan sumur resapan air hujan (SPAH) bagi
masyarakat yang tinggal di daerah resapan air hujan.
- Peningkatan pembinaan bagi kelompok masyarakat peduli lingkungan.

Arah Kebijakan Misi IV :


- Mengembangkan sistem dan aksesibilitas informasi lingkungan
- Peningkatan pengadaan piranti keras dan lunak yang diperlukan untuk
pengelolaan data dan informasi
- Meningkatkan pengelolaan data dan informasi berbasis sistem informasi
geografis dan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi
- Meningkatkan kemudahan akses data dan informasi lingkungan hidup bagi
berbagai pohak secara lebih luas
- Meningkatkan pengunaan berbagai media publikasi yang memungkinkan untuk
penyampaian data dan informasi lingkungan hidup.
- Meningkatkan kerjasama, sharing dan integrasi data informasi lingkungan untuk
mendukung evaluasi dan perencanaan lingkungan hidup.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 22
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

3.2 Program
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
yang dilaksanakan oleh suatu instansi guna mencapai sasaran tertentu. Keberhasilan program
yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi. Maka untuk mendukung
kebijakan yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY telah menyusun program
Instansi.
Pada Tahun Anggaran 2013, penyelenggaraan urusan wajib bidang lingkungan hidup sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY.
Tahun 2013 Badan lingkungan Hidup (BLH) DIY melaksanakan 3 program pendukung (terdiri
atas 24 kegiatan) dan 6 program prioritas (terdiri atas 41 Kegiatan), sebagai berikut :

I. Program Prioritas
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan
2. Peningkatan Peran serta masyarakat masyarakat dalam Pengolahan
Persampahan

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup


1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
2. Koordinasi penilaian langit biru
3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
4. Pengkajian dampak lingkungan
5. Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih
6. Ekspose Hasil Pengelolaan LH
7. Pemantauan Kualitas Udara Ambien
8. Pemantapan Program Adiwiyata
9. Pemantauan Kualitas Air
10. Pembinaan teknis pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, dan DPL
11. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
12. Penerapan Eko Efisiensi
13. Pengembangan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup kawasan Sungai
14. Pengembangan sarana prasarana laboratorium lingkungan hidup
15. Peningkatan kapasitas laboratorium penguji lingkungan
16. Penyusunan Peraturan LH
17. Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup
18. Pondok Pesantren berwawasan lingkungan hidup
19. Pembinaan pelaksanaan pedoman pengelolaan laboratorium di lingkungan
pendidikan SMA/SMK dan PT
20. Pengendalian Pencemaran Air
21. Pengendalian B3 dan Limbah B3
22. Penyusunan SPM Bidang LH
23. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian LH
24. Pengendalian Pencemaran Tanah
25. Pembentukan Kader Lingkungan Hidup
26. Penyusunan Peraturan Pengelolaan Limbah B3
27. Festival Sungai Mendukung Kelestarian Lingkungan Hidup
28. Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Pemukiman (PPSP)
29. Penyusunan Peraturan Pengendalian Pencemaran Udara

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 23
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

c. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam


1. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-Sumber Air
2. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan
3. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air
4. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
5. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan konservasi SDA
7. Pengendalian kerusakan pesisir, pantai dan laut

d. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan Hidup
1. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan
2. Pengembangan data dan informasi lingkungan
3. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah
4. Penyusunan dan Penerbitan Buletin KALPATARU
5. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (LSLHD)
6. Penyusunan KLHS

e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi


1. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor
2. Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Produksi
3. Pengujian Kadar polusi Limbah padat dan limbah Cair
4. Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran

f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)


1. Penataan RTH
2. Pembuatan Demplot Kampung Hijau
3. DED Ruang Terbuka Hijau
4. Pembuatan RTH

g. Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya


1. Kajian Inisiasi Wanadesa

II. Program Pendukung :


a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /Penerangan Bangunan Kantor
9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
11. Penyediaan Makanan dan Minuman
12. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 24
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur


1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
2. Pengadaan Mebeleur
3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
5. Pemeliharan rutin /berkala perlengkapan gedung kantor
6. Rehabilitasi sedang /berat gedung kantor

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
2. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan


Keuangan
1. Penyusunan Laporan Kinerja SKPD
2. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
3. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan
Informasi
4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program kegiatan SKPD

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 25
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Sekretariat
4.1.1. Sub Bagian Program , Data dan Teknologi Informasi
4.1.1.1. Ekspose Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup DIY
4.1.1.1.1. FGD Penyusunan Materi Ekpose Pengelolaan LH
Penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Materi Ekpose
Pengelolaan LH dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 27 Mei 2013
Pukul : 08.00 13.00 wib
Tempat : Ruang Rapat lantai III, Kanator BLH DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta, No. 53 Yogyakarta
Peserta : 25 orang (Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan di DIY)

Narasumber :
1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si (Kepala BLH DIY) - Ekpose dan Percepatan Replikasi
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Maladi, SH., MM. (Sekrtaris BLH DIY) Teknik Berkomunikasi dan Penguasaan
Audiencedalam ekpose hasil pengelolaan LH
3. Drs. Setiawan Rineksa, MM . (Kasubag Program Data dan TI BLH DIY) Sistematika
ekpose hasil pengelolaan LH dan Alokasi Waktu Presentasi
4. Siswanto, SH . (Staf Subag Program Data dan TI BLH DIY) Teknik Presentasi
dengan Menggunakan Power Point dan audiovisual

Kesimpulan :
1. Hasil-hasil pengelolaan lingkungan hidup yang berbasisi masyarakat yang berhasil
dan layak dijadikan percontohan perlu difasilitasi untuk dapat diekpose secara lebih
luas sehingga dapat menjadi inspirasi bagi kelompk masyarakat lain untuk
mereplikasi, meniru atau mengembangkannya.
2. Para ketua kelompok peduli lingkungan terutama yang telah menunjukan hasil nyata
perlu dibina bagaimana teknis mendokumentasikan hasil kegiatan mereka yang telah
dilaksanakan sehingga mereka dapat mampu menyebarluaskan/menosialisasikan
hasil kegiatannya secara mandiri.
3. Hasil-hasil pengelolaan lingkungan hidup bebasis masyarakat perlu terus dinventarisir
didokumentasikan dan disebarluaskan kepada berbagai pihak untuk mendapatkan
respon secara terbuka.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 26
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.1.1.2. Terlaksananya Ekpose Hasil Pengelolaan LH


Penyelenggarakan Ekpose Hasil Pengelolaan LH dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali yaitu
pada :
Hari : Senin dan Selasa
Tanggal : 10 dan 11 Juni 2013
Pukul : 08.00 13.00 wib
Tempat : Hotel Grage, Jl Sosrowijayan Yogyakarta
Peserta : 2 kali/ @ 40 orang (Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan di DIY,
SKPD terkait baik di lingkungan Pemda DIY maupun Pemda
kabupaten/Kota )

Narasumber :
1. Bank Sampah Mekar Asri - Karangayar, Brontokusuman, Mergangsang Yogyakarta
oleh Ketua Kelompok Sarmidi, S.Pd., M.Pd
2. Pelaku konservasi pantai kelompok Tani Lestari - Poncosari, Srandakan, Bantul oleh
Ketua Kelompok : Sukijan
3. Nutrisi Hayati Dan Lingkungan Hidup - Karanggawang, Girikerto, Kecamatan Turi,
Sleman oleh Ketua Kelompok : Winarta
4. Motivator Peduli Lingkungan Bagi Masyarakat Pedesaan Paguyuban Aksara Green
(PAG) - Dengok, Playen, Gunungkidul (PAG) oleh Pelaku: Siti Badriyah, S.Pd

Kesimpulan :
1. Untuk dapat membentuk kelompok masyarakat peduli lingkungan yang berhasil
perlu adanya tokoh masyarkat yang menjadi penutan serta mempunyai wawasan
tentang lingkungan hidup yang memadahi.
2. Keberlanjutan dan pengembangan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang
dilakukan oleh masyarakat memerlukan pembinaan dan fasilitasi oleh pemerintah
baik berupa bantuan pendanaan hibah maupun barang yang diperlukan serta perlu
adanya wadah pembinaan
3. Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh masyarkat dan telah
menunjukan hasil nyata perlu utuk dikembangkan dan disebarluaskan kepada
berbagai pihak melalui berbagai media (sosialisasi, media cetak, media elektronik,
dll) agar dapat direplikasi, dikembangkan dan dimodifikasi oleh kelompok
masyarakat yang lain

4.1.1.1.3. Pembuatan Leaflet Pengelolaan LH Berbasis Masyarakat


Telah dicetak 4 judul leaflet, masing-masing judul 1000 lembar. Adapun materi leaflet terkait
kisah sukses pengelolaan lingkungan hidup berbasis masyarakat dengan judul sebagai
berikut :
1. Pelaku Konservasi Pantai Kelompok Tani Lestari
2. Nutrisi Hayati & Lingkungan Hidup
3. Motivator Peduli Lingkungan Bagi Masyarakat Pedesaan
4. Kampung Hijau RW 16 Bronto Kusuman, Kec. Mergangsan Yogya

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 27
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.1.2. Penerapan Eko Efisiensi


4.1.1.2.1. Sosialisasi Eko Efisiensi
Penyelenggarakan Sosilaisi Eko Efisiensi dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali dengan jadwal
pelaksanaan sebagai berikut :
No. Hari Tanggal /Waktu Tempat Peserta
1 Rabu, 24 Juli 2013 Hotel Grage, 30 orang Terdiri dari Unsur :
08.00 13.00 WIB Sosrowijayan - Aparatur Kecamatan Kabupaten Bantul
Yogyakarta - Kader Lingkungan Kabupaten Bantul
- Tokoh Masyarakat Bantul
2 Kamis, 25 Juli 2013 Hotel Grage, 30 orang Terdiri dari Unsur :
08.00 13.00 WIB Sosrowijayan - Aparatur Kecamatan Kota Yogyakarta
Yogyakarta - Kader Lingkungan Kota Yogyakarta
- Tokoh Masyarakat Kota Yogyakarta
3 Senin, 29 Juli 2013 Hotel Grage 30 orang Terdiri dari Unsur :
08.00 13.00 WIB Sosrowijayan - Aparatur Kecamatan Kab. Sleman
Yogyakarta - Kader Lingkungan Kab. Sleman
- Tokoh Masyarakat Kab. Sleman

4 Selasa, 30 Juli 2013 Hotel Grage 30 orang Terdiri dari Unsur :


08.00 13.00 WIB Sosrowijayan - Aparatur Kecamatan Kab. Gunungkidul
Yogyakarta - Kader Lingkungan Kab. Gunungkidul
- Tokoh Masyarakat Kab. Gunungkidul
5 Rabu, 31 Juli 2013 Hotel Garage 30 orang Terdiri dari Unsur :
08.00 13.00 WIB Sosrowijayan - Aparatur Kecamatan Kab. Kulon Progo
Yogyakarta - Kader Lingkungan Kab. Kulon Progo
- Tokoh Masyarakat Kab. Kulon Progo

Materi Paparan dan Narasumber :


1. Pengemasan Makanan Jamuan Pada Pertemuan/Rapat Yang Ramah Lingkungan
Drs.Joko Susilo, M.Kes (Poltekes Yogyakarta)
2. Eko Efisiensi Dan Manajemen Limbah Cair
Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. (Sekretaris Forum Eko Efisiensi DIY)
3. Eko Efisiensi Penggunaan Stasionery Perkantoran
Drs. Setiawan Rineksa, MM., (BLH DIY)
4. Tip Ekoefisiensi Dalam Pengelolaan Air Perkantoran
Drs. Sudjoko, M.Si (Puslit PKLH UNY)

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 28
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Kesimpulan :
1. Dengan menerapakan prinsip-prinsip eko efisiensi baik di rumah tangga,
perkantoran, maupun kegiatan usaha akan diperoleh 3 keuntungan sekaligus, yaitu
peningkatan kualitas lingkungan, Penghematan sumber daya yang diperlukan dan
keutungan secara ekonomi
2. Untuk menerapkan prinsip-prinsip eko efisiensi tidak harus dimulai investasi
dengan modal besar serta menggunakan peralatan canggih dan mahal harganya,
tetapi lebih pada perubahan pola pikir (mind set) dan dimulai dengan tindakan
yang sederhana.
3. Eko efisiensi menekankan pada perubahan pola pikir bahwa limbah/sampah bukan
merupakan sesuatu yang harus dibuang karena tidak mempunyai nilai namun
merupakan sesuatu yang masih dapat bermanfaat atau sering disebut sebagai
keluaran bukan produk (non output product)

4.1.1.2.2. Bimtek Penerapan Eko Efisiensi


Penyelenggarakan Bimtek Penerapan Eko Efisiensi IPLC dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 23 September 2013
Pukul : 08.00 13.00 wib
Tempat : Hotel Arjuna, Jl. Pangeran Mangkubumi Yogyakarta
Peserta : 30 orang (Kelompok Masyarakat Pengelola IPLC Komunal di DIY,
Aparatur Pemrintah Kabupaten/kota dan BLH DIY)

Materi Bimtek dan Narasumber :


1. Penerapan Eko Efisiensi Bagi Rumah Tangga Drs. Bambang Praswanto, M.Sc
Sekretaris Forum Eko Efisiensi DIY
2. Profil Pengelolaan IPLC Rumah Tangga Komunal Perum Minomartani Kabupaten
Sleman Drs Istiaji Ketua Pokmas Mina Sembada
3. Teknis pemanfaatan dan pemeliharaan IPLC Rumah Tangga Komunal Suryantoro
LPTP Yogyakarta
4. Strategi Pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan IPLC komunal
Rumah Tangga Mahmud Abdussalam, ST Lembaga C-BeTech L

4.1.1.2.3. Pendampingan Penerapan Eko Efisiensi IPLC Rumah Tangga Komunal


Dalam pelaksanaan sub kegiatan ini disamping telah dilaksanakan Pendampingan
Penerapan Eko Efisiensi IPLC Rumah Tangga Komunal juga dilaksanakan FGD hasil
Pendampingan Monev Penerapan Eko Efisiensi IPLC komunal rumah Tangga. Adapun IPLC
Rumah Tangga Komunal yang menjadi sasaran pendampingan adalah sebagai berikut :
1. IPAL Komunal Rumah Tangga Kauman Baru, Pleret, Bantul
2. IPLC Rumah Tangga Komunal Perum Minomartani, Kabupaten Sleman
3. IPLC Black Water Rumah Tangga Komunal Cokrodiningratan Yogyakarta

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 29
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Adapun penyelenggaran FGD Hasil Pendampingan Monev Penerapan Eko Efisiensi untuk
IPLC Rumah tangga Komunal dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 21 November 2013
Pukul : 08.00 13.00 wib
Tempat : Ruang Rapat lantai III, Kantor BLH DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta No. 53 Yogyakarta
Peserta : 30 orang (Kelompok Masyarakat Pengelola IPLC Komunal di DIY,
Aparat, Kader lingkungan Hidup DIY)

Narasumber :
1. Maulana .S. Kom (Pengurus IPAL Komunal Rumah Tangga Kauman Baru) Judul
paparan : Profil IPALProfil Komunal Rumah Tangga Kauman Baru, Pleret, Bantul
2. Drs Istiaji Ketua Pokmas Mina Sembada. Judul paparan : Profil Pengelolaan IPLC
Rumah Tangga Komunal Perum Minomartani Kabupaten Sleman
3. Muslimin -Pengelolan IPAL Rumah Tangga Cokrodiningratan Yogyakarta Judul
paparan : Profil Pengelolaan IPLC Black Water Rumah Tangga Komunal
Cokrodiningratan Yogyakarta
4. Maladi SH, MM Sekretaris BLH DIY Judul paparan : Pembangunan IPLC komunal
Rumah Tangga Contoh Konkrit Penerapan Eko Efisiensi

4.1.1.2.4. Pembuatan Tas Belanja Ramah Lingkungan


Telah dibuat percontohan tas belanja ramah lingkungan sebanyak 225 buah yang digunakan
sebagai percontohan sederhana dalam penerapan eko efisiensi sehari-hari untuk
mengurangi sampah plastik. Tas tersebut dapat digunakan untuk berbelanja dan dapat
digunakan berulang kali serta untuk membiasakan membawa tas belanja sendiri dari rumah.
Tas telah disitribusikan kepada unsur unsur sebagai berikut :
1. Ibu rumah tangga
2. Kelompok PKK kabupaten/Kota di DIY
3. Aparatur pemerintah
4. Guru-guru sekolah
5. Tokoh masyarakat peduli lingkungan
6. Pegawai dan karyawan

4.1.1.3. Penyusunan SPM Bidang LH


4.1.1.3.1. Bimtek Penyusunan Pelaksanaan SPM Bidang Lingkunan Hidup
Penyelenggarakan bimbingan teknis pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup
dilaksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 20 Maret 2013
Pukul : 08.00 WIB - selesai
Tempat : Hotel Arjuna, Jl. Mangkubumi 44, Yogyakarta
Peserta : 30 orang (Instansi Terkait di DIY dan Kabupaten/Kota)

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 30
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Narasumber :
1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si (kepala BLHDIY) Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahaun
2009 2012
2. Dra. Eviphana K, MM (Kepala KLH Kab. Sleman) Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (Spm) Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Tahun 2009 2012
3. Maladi, SH, MM (Sekretaris BLH DIY) - Kewajiban Pelaporan Pelaksanaan SPM
Bidang LH Kabupaten/Kota
4. Drs. Setiawan Rineksa, MM. (Kasubag Program Data dan TI BLH DIY) Sistematika
Laporan Dan Lampiran Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup

Kesimpulan :
1. Laporan penerapan SPM bidang Lingkungan Hidup merupakan laporan yang wajib
dibuat oleh kabupaten/kota maupun provinsi yang akan digunakan oleh pemerintah
pusat dalam rangka menilai perkembangan kinerja kepala daerah dalam
pengelolaan lingkungan hidup
2. Jenis-jenis pelayanan SPM bidang lingkungan hidup yang telah ditetapkan dan telah
dibuat target capaiannya (2009 2013) pada dasarnya merupakan kewajiban yang
harus dicapai dengan menggunakan dana APBD.
3. Penyusunan sistematika laporan dan kelengkapan lampiran teknis menyesuaikan
dengan petunjuk teknis yang tertuang dalam Permen LH No 20 Tahan 2008

4.1.1.3.2. Pembinaan Pelaksanaan SPM Bidang LL Kabupaten/Kota


Pembinaan Pelaksanaan SPM Bidang LH Kabupaten/kota, dilaksanakan di 5 Kabupaten/kota
dengan jadwal sabagai berikut:

No Kegiatan Waktu Tempat


1 Pembinaan Pelaksanaan SPM Rabu, 2 Oktober 2013 Ruang Rapat KLH Kab
Bid LH Kab Kulonprogo Kulonprogo
2 Pembinaan Pelaksanaan SPM Kamis, 3 Oktober 2013 Ruang Rapat KLH Kab
Bid LH Kab Sleman Sleman
3 Pembinaan Pelaksanaan SPM Kamis, 10 Oktober 2013 Ruang Rapat BLH Kota
Bid LH Kota Yogyakarta Yogyakarta
4 Pembinaan Pelaksanaan SPM Rabu, 16 Oktober 2013 Ruang Rapat KLH Kab
Bid LH Kab Bantul Bantul
5 Pembinaan Pelaksanaan SPM Senin, 21 Oktober 2013 Ruang Rapat Kapedal
Bid LH Kab Gunungkidul Kab Gunungkidul

Kesimpulan :
1. Penyusunan laporan SPM Bidang lingkungan hidup untuk tahun 2013 adalah
periode terakhir pelaksanaan SPM bidang lingkungan hidup untuk periode2009-
2013,sehingga diharapkan Tingkat capaian untuk masing-masing jenis
pelayanandapatmencapai 100%.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 31
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2. Sistematika pelaporan belum ada perubahan, namun untuk saran-saran perbaikan


yang telah diberikan oleh Kementerian Lingkunan HIdup agar diperhatikan dan
dijadikan perbaikan penyusunan lapoaran SPM bidang LH tahun 2013.
3. Lampiran teknis untuk 4 jenis pelayann SPM bidang Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota hendaknya dilengkapi sesuai dengan petunjuk teknis yang tertuang
dalam Permen LH No. 20 Tahun 2008.
4. Penyusunan laporan hendaknya tetap mengunakan database yang telah dibuat
pada tahun 2009.

4.1.1.3.3. FGD PENYUSUNAN LAPORAN SPM BIDANG LH DIY


Penyelenggarakan FGD Penyusunan Laporan SPM Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan
pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 19 Maret 2013
Pukul : 08.00 WIB 13.00
Tempat : Kantor BLH DIY, Lantai III
Jln. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
Peserta : 30 orang (Instansi Terkait di DIY/ Kabupaten/Kota dan BLH DIY)

Narasumber :
1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si. (Kepala BLH DIY) - Kebijakan, Program dan Pendanaan
SPM Bidang LH DIY
2. Drs. Agus Setyanto, M.Si (Kabid Dalcem BLH DIY) - Laporan Pelaksanaan SPM Bidang
Lingkungan Hidup Jenis Pelayananan Informasi Status Mutu air dan Status Udara
Ambien Tahun 2012
3. Ag. Ruruh Haryata, SH, ST., M.Kes (Kasubid Penaatan Hukum Lingkungan BLH DIY) -
Laporan Pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup : Pelayanan Tindak Lanjut
Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan
Lingkungan Tahun 2012
4. Drs. Setiawan Rineksa, MM (Kasubag Prog, Data dan TI BLH DIY) Lampiran Teknis
Laporan SPM Bidang LH Tahun 2013

Kesimpulan :
1. Jenis Pelayananan Informasi Status Mutu air pada Tahun 2012 untuk DIY dapat
terpenuhi 100 persen dari target yang ditetapkan 80 persen
2. Jenis Pelayananan Informasi Status Mutu air dan Status Udara Ambien Tahun
2012 dapat terpenuhi 90 persen dari target yang ditetapkan 80 persen
3. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan
Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan Tahun 2012 dapat terpenuhi 100
persen dari target yang ditetapkan 80 persen
4. Pada pertengahan bulan April Laporan SPM DIY tahun 2014 diupaykan dapat
terkirim ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungn Hidup

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 32
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.1.4 Penigkatan Edukasi Dan Komunikasi Masyarakat Di Bidang Lingkungan


4.1.1.4.1. Pentas kesenian kearifan lokal:
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis , tanggal 25 Juli 2013, pukul 08.00 sampai selesai
bertempat di Embung Tambak Boyo, Depok, Sleman, dengan menampilkan 4 jenis kesenian
sebagai berikut :
- Jathilan dari Cangkringan
- C-plus band dari Wates
- Pertunjukan angklung dari SMP Immaculata
- Pertunjukan tunggal dari SD Muhammdiyah 3 Wirobrajan Yogyakarta

1.1.Jathilan
sebuah tarian drama yang menceritakan tentang pertempuran dua kelompok prajurit
berkuda dan bersenjatakan pedang. Tarian ini biasanya mengangkat cerita-cerita babad
tanah Jawa seperti era kerajaan Majapahit, Mataram, dan lain-lainnya Dalam
penampilanya sang penari menggunakan sebuah kuda tiruan yang biasanya terbuat dari
anyaman bambu dan disebut Kuda Kepang. Bak seorang kesatria yang gagah berani,
para penari beraksi sambil menunggangi kuda tiruan tersebut dengan diiringi gamelan
jawa.Untuk lebih menghidupkan suasana ditampilkan juga beberapa tokoh lain yang
diperankan oleh penari-penari bertopeng . Tokoh-tokoh bertopeng ini merupakan
gambaran tokoh pengganggu seperti Buto, Rasekso (raksasa), Genderuwo, Barongan,
dan tokoh penghibur/ pamomong yaitu Penthuldan Tembem.
Pertunjukan dimulai dengan alunan gamelan yang mainkan para penabuh (wiyogo).
Kemudian keluarlah para prajurit yang dipimpin senopati nya masing-masing. Adegan
selanjuntnya adalah tarian yang menggambarkan persiapan yang dilakukan sebelum
perang kemudian dilanjutkan dengan adegan peperangan. Saat peperangan akan dimulai,
keluarlah Buto, Rasekso, dan Barongan yang dimaksudkan sebagai gambaran makhluk
pengganggu.Seiring berjalanya waktu, kini seni tari Jathilan di variasikan dalam berbagai
versi baik segi musikalnya maupun segi tarianya. Ada yang mengkolaborasikan dengan
gerakan tari modern dan ada juga yang mengemas musiknya dengan musik-musikmasa
kini seperti dangdut, campursari dan sebagainya.

1.2. Koes Plusan


Bertempat di panggung peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Daerah
Istimewa Yogyakarta yang bertempat di Embung Tambak Boyo, Sleman itu makin
terasa hangat dan bersahabat dengan kehadiran band pelestari tembang Koes Plus C-
Plus dari Wates Kulonprogo. Tembang-tembang milik Koes Plus dan Koes Bersaudara
dilantunkan C-plus Band banyak melantunkan lagu-lagu bertema lingkungan disamping
lagu-lagu favorit lainnya seperti, Angin Laut, Pagi yang Indah, Bunga di Tepi Jalan,
Nusantara, Kembali, Laguku Sendiri, Kolam Susu, Diana, Amelinda, Aku dan Dirimu dan
puluhan tembang yang sanggup mempersatukan para hadirin ikut bernyanyi dengan
pelan-pelan.Bahkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta ikut
menyumbangkan beberapa Koesplus.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 33
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

1.3. Kesenian Angklung


Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional
berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik
ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh
benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam
susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun
1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-
pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ,
dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi.
Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non bendawi
Manusia dari UNESCO sejak November 2010. SMP Immaculata Yogyakarta adalah salah
satu kelompok yang melestarikan alat kesenian tradisonal tersebut sehingga layak
untuk ditampilkan pada publik.

1.4. Pertunjukan Tunggal


Nyanyi tunggal dengan membawakan lagu-lagu bertema lingkungan oleh murid SD
Muhammadiyah 3 Wirobrajan Yogyakarta. SD ini adalah salah satu sekolah adiwiyata di
Daerah Istimewa Yogyakarta yang dapat dijadikan contoh bagi SD-SD yang lainnya.

4.1.1.4.2. Siaran televisi bertema lingkungan hidup


Dalam rangka peningkatan edukasi masyarakat tentang lingkungan hidup, BLH DIY
menyelenggarakan kegiatan dialog interaktif yang bekerja sama dengan Jogja TV, dengan
tema Pembangunan Telaga Desa dan Wana Desa pada Lahan Tanah Kas Desa di DIY dalam
Upaya Perbaikan Kualitas Lingkungan, dalam program acara Bincang Hari Ini.

Adapun kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada:


Hari : Senin
Tanggal : 30 September 2013
Pukul : 16.00 17.00 wib disiarkan langsung
Tempat : Jogja TV, Jl. Wonosari KM 9, Sendang Tirto Berbah, Sleman,
Yogyakarta

Narasumber dalam acara tersebut adalah :


1. Biro Tata Pemerintahan Setda DIY dengan tema "Pemanfaatan Tanah Kas Desa di
DIY untuk Pembangunan Telaga Desa dan Wana Desa.
2. Kasubid Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY, Ir. Endro Waluyo, M.Si.,
(Kebijakan Pembangunan Telaga Desa dan Wana Desa dalam Kerangka
Keistimewaan DIY)

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 34
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.1.4.3. Siaran radio bertema lingkungan hidup (iklan layanan)


Bekerjasama dengan PT. Radio Yasika. Disiarkan selama bulan Juni 2013 dengan 2 kali
tayangan per hari @ 30 detik.

DATA UMUM ( GENERAL DATA )


Nama Station/ Call Station : YASIKA FM
Posisi / Positioning : Radionya Jogja A Cool Station
Badan Penyelenggara / Company : PT. Yasika AK2 Radio
Call Sign : PM 4 BMI / 1209
Alamat / Address : IT Mall Jogyatronik Jl.Brigjend.Katamso
no.75 - 77 Lt. Lower Ground no.34 Yogyakarta
Telephone : Commers : 0274 370275
DJ : 0274 372025
Fax : 0274 372418
Penanggung Jawab : Haris Kurniawan
Sales Executive : Ida Farida
Yahoo Messenger Chat : radionetcpp
1.1.1.1.1 DATA TEHNIK ( TECHNIQUE DATA )
Frekwensi : 95.4 FM
Daya Pancar / Output Power : Maksimum yang diijinkan pemerintah
Sistim Antena/ Antenna System : Vertikal, 60 meter
Radius Pancaran / Coverage Area : 40 km efektif, meliputi :
Yogyakarta, Bantul, Wonosari, Medari, Sleman,
Muntilan, Klaten, Wates, Imogiri, Parangtritis,
Godean, Prambanan, Kotagede
TX & Audio Equipment : Computerize , Digitally , Import Build Up.
BE , Harris , DB , RVR , Orban
Rolland , Yamaha , Tascam, etc
DATA SIARAN ( FORMAT )
Format Musik / Music Format : TEENS / MOR
Komposisi Lagu/Music Composition : Pop Indonesia / Pop Lokal : 60 %
Pop Barat / Pop Western : 40 %
Jam Siaran / On-Off Air : 05.00 01.00 ( 20 jam nonstop )
1.1.1.1.2 TARGET PENDENGAR ( TARGET AUDIENCE )
1.1.1.2 Umum, serupa dengan radio GenFM + Sonora , Jakarta
Usia / Age : 10 tahun 18 tahun : 30 %
19 tahun 24 tahun : 35 %
25 tahun 39 tahun : 25 %
40 tahun up : 10 %
2 Status Ekonomi Sosial / SES :A : 20 %
B : 40 %
C : 30 %
D : 10 %
Gender : Wanita / Female : 55 %
Pria / Male : 45 %

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 35
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Profesi : White Collar : 30 %


House Wife : 30 %
Student : 40 %
Total Pendengar / Total Listeners : 400.000 orang

4.1.1.5. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan


4.1.1.5.1. Rapat Koordinasi Validasi Data Lingkungan Hidup
Dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 31 Oktober 2013
Tempat : Hotel Brongto
Peserta : 40 Orang

Narasumber :
No Judul Paparan Narasumber
1 Potensi Sumber Pencemar LH dari Sektor Dinas Pertanian DIY
Pertanian/Peternakan DI DIY
2 Kualitas Air Sungai di DIY Tahun BLH DIY
3 Profil dan Status Flora dan Fauna di DIY BKSDA DIY
4 Potensi sumber pencemar LH dari sektor Dinas Pariwisata DIY
pariwisata DIY
Daftar Peserta terdiri unsur:
- Instansi sektor di lingkungan Pemda DIY Kabupaten/Kota

4.1.1.5.2. Data yang dipublikasikan secara online :


1. Sumber Pencemar
2. Data hasil uji emisi kendaraan bermotor
3. Data udara ambien
4. Data kualitas air laut
5. Data kualitas air sumur
6. Data kualitas air sungai
7. Data kualitas limbah cair
8. Data kuaitas limbah padat
Data tersebut dapat di unduh pada website www.blh.jogjaprov.go.id

4.1.1.6. PENGUATAN JEJARING INFORMASI PUSAT DAN DAERAH


4.1.1.6.1. Pelaksanaan Forum Komunikasi Data dan Informasi
1) Waktu Penyelenggaraan :

Hari : Rabu
Tanggal : 6 November 2013
Pukul : 08.30 WIB - selesai
Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta
Acara : Forum Komunikasi Data dan Informasi Lingkungan

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 36
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2) Peserta :
Peserta Workshop sebanyak 40 orang yang terdiri dari unsur :
1. Aparatur Pemerintah Daerah DIY
2. Aparatur Pemerintah Kabupaten Kota
3. Aparatur Pemerintah Kecamatan
4. Kader Lingkungan DIY
5. Aparatur Badan Lingkungan Hidup DIY

3) Materi dan Narasumber


Dalam acara workshop tersebut ada 4 narasumber dengan materi paparan sebagai
berikut:
1. Sistem Informasi Lingkungan Menuju Broadband Lingkungan oleh PPE Jawa
2. Sistem Informasi Berbasis GIS oleh AT Soft Developer Sistem Informasi
3. Sistem Informasi Sumber Daya Air SISDA oleh BBWS Serayu Opak DIY
4. Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup oleh Sekretaris BLH
DIY

4) Kesimpulan
Untuk mendukung Pengembangan sistem Informasi lingkungan diperlukan suatu sistem
informasi manajemen data lingkungan hidup yang handal baik dari aspek perangkat lunak
maupun perangkat keras. Dari aspek perangkat lunak Instansi Pemerintah pengelola
Lingkungan Hidup dapat mengadopsi software berbasis Open Source. Tahap selanjutnya
adalah mengembangkan Sistem Informasi tersebut agar mendukung proses pengambilan
keputusan atau decision support, artinya data yang diperoleh dari hasil pemantauan
kualitas lingkungan harus dapat diproses oleh sistem untuk menghasilkan sebuah analisis
yang mampu mendukung keputusan. Sebagai contoh adalah penggunaan sistem informasi
GIS dalam memetakan titik pantau pencemaran air dan udara, lokasi ruang terbuka hijau di
perkotaan dan informasi taman kehati di DIY, dengan memanfaatkan data kebumian atau
spasial yang didukung oleh atribut data angka terkait kondisi lingkungan, dapat secara
cepat diketahui informasi lingkungan lengkap dengan lokasi. Pemanfaatan Sistem Informasi
seringkali terkendala oleh sumber daya manusia dan birokrasi. Keengganan untuk belajar
para pegawai dan kurangnya dukungan pimpinan seringkali menyebabkan terbengkalainya
sistem informasi menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik. Badan Lingkungan Hidup DIY
telah membangun sistem informasi lingkungan berbasis web untuk menyimpan data-data
lingkungan hasil pemantauan parameter kualitas lingkungan di daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta. Selain data parameter lingkungan dalam sistem Informasi tersebut juga
disimpan semua laporan, film, foto dan dokumen digital dari hasil kegiatan di Badan
Lingkungan Hidup Prov DIY untuk dapat diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 37
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.1.6.2. Survey Kepuasan Tentang Pelayanan Lingkungan Hidup


Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan pihak ketiga
Nama Rekanan : CV. Madani Callysta Saibuyun
Alamat : Jl. Retnodumilah, Gg Perum Pengadilan Negeri No.10
Rejowinangun Yogyakarta
Direktur : Adi Trisusanto, ST
No. SPMK : 027/6085 tanggal 30 September 2013
Jumlah Responden : 150 orang
Waktu Penyelesaian : 60 hari kalender
Hasil Pekerjaan : Laporan Survey Kepuasan Pelanggan Terhadap
Pelayanan Lingkungan Hidup

4.1.1.7. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru


Telah dilaksanakan penyusunan dan penerbitan bulletin kalpataru sebanyak 2 edisi masing-
masing edisi dicetak sebanyak 550 (lima ratus lima puluh) eksemplar. Edisi Pertama terbit
bulan Juli 2013 dan edisi Kedua terbit bulan Desember 2013. Buletin tersebut telah
distribusikan kepada berbagai pihak seperi :
1. Instansi Pemerintah Di Lingkungan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota Di DIY
3. Dunia Pendidikan Di DIY (Sekolah Dasar , Sekolah Menengah Pertama , SLTA)
4. Pusat Studi Lingkungan Perguruan Tinggi
5. Para Kader Lingkungan
6. Kantor Kecamatan Di 5 Kab/Kota
7. Kleompok Peduli Lingkungan
8. Para Penulis Artikel Buletin

4.1.1.8.Penyusunan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup


4.1.1.8.1. Bimtek Penyusunan Buku SLHD
Penyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan Buku Laporan SLHD 2013, pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 30 September 2013
Pukul : 08.00 13.00 wib
Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta
Peserta : 30 orang (Anggota Tim SLHD Tahun 2013 DIY dan Koordinator Tim
SLHD Kabupaten/kota)

Narasumber :
1. Kepala KLH Sleman - Kendala dan Tantangan Penyusunan Laporan SLHD)
2. Maladi, SH (Sekretaris, BLH DIY) Pedoman Penyusunan SLHD Tahun 2013
3. Ir. Suparna, M.Si. (BPS DIY) - Sinkronisasi Data Kependudukan DIY dengan Kab/
Kota Sesuai Format SLHD)
4. Drs. Setiawan Rineksa, MM. (BLH DIY)- Teknis Penyusunan laporan SLHD 2013

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 38
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Kesimpulan :
1. Dalam Penyusunan Laporan SLHD Tahun 2013 baik untuk DIY maupun
Kabupaten/Kota disarankan menggunakan Pedoman yang terbaru Tahun 2013,
meskipun masih diperbolehkan untuk menggunakan pedoman yang lama. Hal ini
disebabkan karena untuk pedoman terbaru data yang diperlukan lebihfokus dan
lebih substntif
2. Dalam penyusunan laporan SLHD baik buku laporan maupun buku data perlu
disesuiakan dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup, karena dalam penilaian hasil laporan SLHD akan mendasarkan
pda kesesuaian dengan petunjuk/pedoman.
3. Keterlibatan instansi lain sebagai sumber data perlu dilibatkan karena
ketersedian data yang dapat dipenuhi oleh institusi lingkungan hidup baik yang
ada di Kabupaten/Kota maupun DIY hanya sekitar 30 persen

4.1.1.8.2. PEMBINAAN PENYUSUNAN LAPORAN SLHD KAB/KOTA


Pembinaan Penyusunan Laporan SLHD kab/kota dilaksanakan di Kabupaten/kota dengan
menghadirkan Koordinator tim dan anggota tim SLHD Kabupaten/Kota. Adapaun Waktu
pelaksanaannya adalah sabagai berikut:
No Kegiatan Waktu Tempat Peserta
1 Pembinaan Penyusunan 20 Agustus Ruang Rapat KLH Kab Tim SLHD 2013 Kab
Laporan SLHD Kab 2013 Kulonprogo Kulonprogo
Kulonprogo
2 Pembinaan Penyusunan 21 Agustus Ruang Rapat Kapedal Kab Tim SLHD 2013 Kab
Laporan SLHD Kab 2013 Gunungkidul Gunungkidul
Gunungkidul
3 Pembinaan Penyusunan 22 Agustus Ruang Rapat BLH Kab Kab Kulonprogo Kab
Laporan SLHD Kab Bantul 2013 Bantul Bantul
4 Pembinaan Penyusunan 23 Agustus Ruang rapat KLH Kab Tim SLHD 2013 Kab
Laporan SLHD Kab Sleman 2013 Sleman Sleman
5 Pembinaan Penyusunan 26 Agustus Ruang Rapat BLH Kota Kab Kulonprogo
Laporan SLHD Kota 2013 Yogyakarta Kota Yogyakarta
Yogyakarta

Kesimpulan:
1. Tim SLHD 2013 Kabupaten/Kota masih perlu diberikan pemahaman/penjelasan
terkait dengan tabel-tabel SLHD serta metode menarasikan tabel-tebel data.
2. Perlu adanya penyeragaman untuk penulisan data angka dibelakang koma
sampai dengan 2 digit atau lebih tergantung dari jenis datanya.
3. Tahun data diupayakan yang terbaru yaitu tahun 2013 dan untuk data paling
lama adalah tahun 2011

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 39
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.1.8.3. FGD PENYUSUNAN LAPORAN SLHD 2013 DIY


FGD Penyusunan laporan SLHD 2013 DIY diselenggarakan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 22 November 2013
Pukul : 08.00 11.30 WIB
Tempat : BLH DIY Lt. III, Jl. Tentara Rakyat Mataram 53,Yogyakarta
Peserta : 30 orang tim penyusun SLHD 2013

Narasumber :
1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si Kebijakan Pengembangan Data dan Informasi
Lingkungan Hidup
2. Maladi, SH., MM. (Sekrtaris BLH DIY) Permasalahan Pengisian Tabel Data SLHD
DIY tahun 2013
3. Drs. Setiwan Rineksa, MM (Kasubag Prog Data dan TI BLH DIY) Kaidah Penulisan
Narasi Buku Laporan SLHD 2013
4. Dra. R. Sutrawati Suprada Rini (Staf Subag Prog BLH DIY) Pengumpulan data
dan Narasi SLHD DIY

Kesimpulan:
1. Untuk pelengkapan data dari sumber data baik yang berasal dari institusi di DIY
maupaun Kabupaten/Kota yang belum final masih ditunggu sampai dengan
pertengahan bulan Desember 2013 untuk penyempurnaannya.
2. Narasi tabel a seditidaknya memuat hal-hal seperti membandingkan dengan data
tahun H-1, membndingkan antar lokasi, menganalisis secara statistik untuk nilai
angka terendah, tertinggi dan rata-ratanya.
3. Data-data yang tidak ada di SKPD sumber data dan perlu menghubungi pihak lain
seperti SKPD kabupaten-kota terkiat merupakan tugas anggota tim yang telah
ditunjuk sesuai dengan pembagian tugasnya.

Foto yang akan dituangkan dalam Buku Laporan SLHD DIY 2013 perlu diberikan
keterangan penjelas agar memudahkan bagi editor dalam menyusun laporan serta
memudahkan pembaca dalam memahami foto yang dilampirkan

4.1.1.9. Penyampaian Informasi Lingkungan


4.1.1.9.1. Publikasi LH melalui Videotron
Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap :
1. Pembuatan materi videotron 3 Judul bekerja sama dengan pihak ketiga :
Nama Rekanan : CV. Freelance Design Profesional
Alamat : Muja-muju UH II No.1083 RT 32 RW 10
Direktur : Agus Hertanto Widiantoro
Telp : 0274 6505669
No. SPMK : 027/ 1741 tanggal 21 Maret 2013
Hasil Pekerjaan : Iklan layanan masyarakat durasi 1 Menit (3 judul)
(Iklan Pencemaran air, Pencemaran udara dan Penegakan
Hukum)

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 40
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2. Penayangan iklan layanan Masyarakat di Videotron


Lokasi : Videotron Malioboro Yogyakarta
Durasi : 120 detik / 750 kali
Lama Tayang : Juni Desember 2013
Pihak Penayang : Bagian Humas Pemerintah Kota Yogyakarta

4.1.1.9.2. Pembuatan Sistem Informasi Lingkungan Berbasis GIS


Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan pihak ketiga :
Nama Rekanan : CV. Assalam Teknologi
Alamat : Perumahan Citra Mandiri Kalangan RT. 20
Baturetno Banguntapan, Bantul, DIY
Direktur : Sofyan Wijaya, ST
Telp : 0274 6887373
No. SPMK : 027/3653 tanggal 12 Juni 2013
Hasil Pekerjaan : Sistem Informasi Lingkungan Berbasis GIS

4.1.1.10. Laporan Kegiatan Sub Bagian Umum


4.1.1.10.1. Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup Tahun 2013
4.1.1.10.1.1. Hari Peduli Sampah
Dilaksanakan pada tanggal 21 Pebruari 2013 di halaman Gedung Taman Budaya Yogyakarta,
diawali dengan Aksi Peduli Sampah kegiatan bersih lingkungan dan pemungutan sampah
dimulai dari halaman Benteng Vredeburg sampai ke Taman Budaya Yogyakarta, diikuti para
petugas kebersihan, pedagang, dan unsur dinas instansi terkait.
Peringatan Hari Peduli Sampah dilaksanakan dengan susunan acara :
1. Sambutan Panitia disampaikan oleh Kepala BLH DIY;
2. Sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta disampaikan oleh Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, dilanjutkan kunjungan ke lokasi
pameran yang diikuti tamu undangan;
3. Pameran diikuti oleh BLH/KLH se Kab/Kota Se DIY;
4. Pelatihan Pengelolaan Sampah secara gratis yang diikuti oleh masyarakat
bekerjasama sengan Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) se Kabupaten/Kota
se DIY.

4.1.1.10.1.2. Peringaan Hari Bumi Daerah Istimewa Yogyakarta


Diselenggarakan bekerjasama dengan Tarupurwa Yogyakarta dan Pondok Pesantren di 5
Kabupaten/Kota se DIY dari tanggal 13 April 2013 sampai dengan 17 April 2013 dengan
kegiatan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Peringaan Hari Bumi di Pondok Pesantren Almubaarok Kecamatan
Turi Kabupaten Sleman pada tanggal 13 April 2013.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
- Aksi penanaman pohon dengan tema Nandur Wiji Sedulur
- Aksi bersih sungai dengan tema Nguripi Kali, Kali Nguripi
- Sarasehan dengan tema Paseduluran Istimewa Yogyakarta untuk Ekosistem
Indonesia Hijau

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 41
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

- Jenis pohon yang ditanam antara lain pohon Jati, pohon Gambelina, pohon
Mangga dan pohon Kepel.

2. Pelaksanaan Peringaan Hari Bumi di Pondok Pesantren Binaul Ummah, Kecamatan


Pleret Kabupaten Bantul pada tanggal 15 April 2013.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
- Aksi penanaman pohon dengan tema Nandur Wiji Sedulur
- Sarasehan dengan tema Paseduluran Istimewa Yogyakarta untuk Ekosistem
Indonesia Hijau
- Jenis pohon yang ditanam antara lain pohon Jati, pohon Gambelina, pohon
Mangga dan pohon Kepel.

3. Pelaksanaan Peringaan Hari Bumi di Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad,
Desa Ledoksari, Kecamatan Siyono, Kabupaten Gunung Kidul, pada tanggal 17
April 2013
Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah :
- Aksi penanaman pohon dengan tema Nandur Wiji Sedulur
- Sarasehan dengan tema Paseduluran Istimewa Yogyakarta untuk Ekosistem
Indonesia Hijau
- Jenis pohon yang ditanam antara lain pohon Jati, pohon Gambelina, pohon
Mangga dan pohon Kepel.

4. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh di Pondok Pesantren Nurul Fadhilah,


Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 16 April 2013
Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah :
- Aksi penanaman pohon dengan tema Nandur Wiji Sedulur
- Sarasehan dengan tema Paseduluran Istimewa Yogyakarta untuk Ekosistem
Indonesia Hijau
- Jenis pohon yang akan ditanam antara lain pohon Jati, pohon Gambelina, pohon
Mangga dan pohon Kepel.

4.1.1.10.1.3. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013
Tema : Think Eat Save, diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Ubah
Perilaku dan Pola Konsumsi untuk Selamatan Lingkungan.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Daerah
IstimewaYogyakarta Tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH)
DIY bekerjasama dengan Pusat Pengelolaan Eko Region Jawa Yogyakarta adalah :

A. Kampanye Lingkungan Hidup, kegiatannya antara lain :


1. Kerja bakti di lingkungan Badan Lingkungan Hidup DIY;
2. Rencana aksi penanaman pohon di lahan kritis di lereng Merapi Kecamatan
Cangkringan, Sleman;
3. Pentas kesenian kearifan local jathilan;
4. Work shop partisipasi pengelolaan LH;
5. Pembagian kaos.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 42
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6. Sepeda gembira dan Out bond bekerjasama dengan Becak Maju Sungai
Winongo, Tegalrejo, Yogyakarta.

B. Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia Daerah Istimewa Yogyakarta


dilaksanakan tanggal 4 Juli 2013 di Embung Tambakboyo dengan Susunan Acara :
- Pembukaan;
- Laporan Penyelenggara oleh Kepala BLH DIY;
- Lagu Indonesaia Raya;
- Penyerahan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2013;
- Sambutan :
* Menteri Lingkungan Hidup RI disampaikan oleh Kepala Pusat Pengelolaan
Eko Region Jaya Yogyakarta ;
* Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta disampaikan oleh Asisten Ekonomi
Pembangunan Sekda DIY
- Penanaman pohon secara simbolis dilingkungan Embung Tambakboyo;
- Penebaran bibit ikan di Embung Tambakboyo;
- Pentas Kesenian Tradisional Jathilan dan Koes Plusan

4.1.1.10.1.4. Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta
Dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 10 Nopember 2013 di Kantor Kecamatan Turi
Kabupaten Sleman, dengan tema: Lestarikan Puspa dan Satwa, Menuju Bumi Lestari
Tema ini mengajak semua pihak secara bersama baik masyarakat, dunia usaha maupun
pemerintah untuk berperan dalam upaya pengelolaan puspa dan satwa khususnya
pelestarian puspa dan satwa yang hampir punah. Masyarakat secara nyata berkontribusi
besar meningkatkan pelestarian puspa dan satwadengan membuat berbagai gerakan
masyarakat seperti penanaman puspa langka dan pelestarian satwa langka serta
pemeliharaannya.
Tujuan utama penyelenggaraanHari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah sebagai
berikut :
Untuk meningkatkan kepedulian perlindungan dan pelestarian puspa dan satwa
nasional;
Guna menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam
kehidupan kita.

Pelaksanaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dengan susunan acara :
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya;
Laporan Panitia disampaikan oleh Kepala BLH DIY;
Sambutan Gubernur DIY dibacakan oleh Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Sekda DIY.
Penanaman pohon secara simbolis di lingkungan Kantor Kecamatan Turi Kabupaten
Sleman;
Pelepasan Satwa (burung) sebanyak 10 pasang;
Sarasehan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang diikuti oleh pemerhati
lingkungan, tokoh masyarakat.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 43
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Lomba suara alam burung bekerjasama dengan Komunitas Pecinta Pleci Surodadi
( Kota Padi ) Yogyakarta;
Pemberian Piala Kejuaraan Lomba suara alam burung sebanyak 8 katagori oleh
Kepala Badan Lingkungan Hidup DIY, Camat Turi dan panitia.

4.2. BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS


4.2.1 Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan
4.2.1.1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura Tahun 2013 (P. 16.001)
4.2.1.1.1. Evaluasi Kebersihan dan keteduhan Lingkungan (K2LH)
Evaluasi K2LH merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan
pemerintah kabupaten/kota dalam menghadapi Pemantauan I Adipura periode 2013 2014.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan evaluasi di kabupaten/kota pada titik
pemantauan Adipura. Namun dengan terbatasnya waktu, evaluasi hanya dilaksanakan
terhadap salah satu titik Adipura untuk masing-masing komponen sebagai berikut :
a. Permukiman menengah dan sederhana;
b. Jalan arteri dan kolektor;
c. Pasar;
d. Perkantoran;
e. Sekolah;
f. Rumah sakit/puskesmas;
g. Hutan kota;
h. Taman kota;
i. TPA;
j. Pemilahan sampah; dan
k. Pengolahan sampah.
l. Permukiman pasang surut (bila ada);
m. Terminal bus/angkot;
n. Perairan terbuka;
o. Pelabuhan (bila ada);
p. Stasiun kereta api (bila ada); dan
q. Pantai wisata (bila ada).

Dalam pelaksanaan Evaluasi K2LH, dilakukan pembagian Tim Evaluasi sebagai berikut :
a. Kelompok Fisik I
Melaksanakan evaluasi terhadap Perumahan/Pemukiman, Jalan arteri/utama, Jalan
Kolektor/penghubung, Pasar, Pertokoan, Perkantoran.

b. Kelompok Fisik II
Melaksanakan evaluasi terhadap Sekolah, Rumah Sakit/Puskesmas,TamanKota,
HutanKota, Terminal Bus/Angkot,Sungai/Danau/Situ dan Saluran Terbuka.

Anggota Tim berjumlah 10 Orang terdiri dari unsur :


a. Badan Lingkungan Hidup DIY;
b. Lembaga Swadaya Masyarakat

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 44
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Evaluasi dilaksanakan di lokasi tersebut di atas sesuai dengan penunjukkan kabupaten/kota.


Namun demikian, dalam rapat koordinasi Persiapan Evaluasi K2LH, disarankan agar titik
yang dievaluasi adalah titik-titik yang nilainya rendah pada Pemantauan II Adipura Periode
2012 2013. Hal ini dimaksudkan agar dalam Pemantauan I Adipura Periode 2013 2014,
terhadap titik-titik tersebut telah dilaksanakan perbaikan.

Evaluasi K2LH tahun 2013 dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :


No. Hari/Tanggal Kabupaten/Kota
1. Selasa, 1 Oktober 2013 Bantul
2. Rabu, 2 Oktober 2013 Kulon Progo
3. Kamis, 3 Oktober 2013 Yogyakarta
4. Selasa, 8 Oktober 2013 Gunungkidul
5. Rabu, 9 Oktober 2013 Sleman
Output dari Evaluasi K2LH adalah berupa rekomendasi terhadap titik-titik yang dievaluasi
sebagaimana terlampir dalam laporan ini. Rekomendasi tersebut secara langsung telah
disampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan. Adapun rekomendasi
tersebut akan disampaikan dan dibahas pada Acara Workshop Hasil Evaluasi K2LH yang akan
dilaksanakan setelah Evaluasi K2LH.

4.2.1.1.2. Workshop Hasil Evaluasi K2LH


Seminar ini dilaksanakan untuk menyampaikan dan mendiskusikan rekomendasi hasil
Evaluasi K2LH yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selain itu dalam workshop ini akan
dibahas strategi dan kebijakan terkait dengan pelaksanaan Program Adipura yang akan
datang. Kegiatan Evaluasi K2LH dan Workshop hasil evaluasi K2LH merupakan kegiatan
yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan pemerintah kabupaten/kota dalam
menghadapi Pemantauan I Adipura Periode 2013 2014.
Seminar ini dilaksanakan pada :

Hari : Rabu
Tanggal : 25 Oktober 2013
Tempat : Hotel Gowongan In.
Jl. Gowongan Kidul No. 50, Yogyakarta
Pukul : 08.00 s/d selesai

Materi yang disampaikan dalam Workshop Hasil Evaluasi K2LH adalah :


a. Kebijakan dan Strategi Pemerintah DIY dalam Mendukung Program Adipura
Oleh : Ir. Joko Wuryantoro, M.Si, Kepala BLH DIY
b. Pemaparan Hasil Evaluasi K2LH DIY Tahun 2013 (Fisik I)
Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA BLH DIY
c. Pemaparan Hasil Evaluasi K2LH DIY Tahun 2013 (Fisik II)
Oleh : Drs. Jito BLH DIY

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 45
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Peserta adalah instansi yang terkait dengan Pelaksanaan Program Adipura di


kabupaten/kota masing-masing sebanyak 6 instansi termasuk instansi lingkungan hidup.
Pertanyaan-pertanyaan dan Saran/Masukan :
a. KAPEDAL Kabupaten Gunungkidul
Kota Wonosari sudah mendapat predikat Kota Sehat dan Wahana Tata Nugraha,
tetapi Adipura belum dapat, kira-kira yang kurang apanya? Apakah perlu perintah
tertulis atau tidak tertulis / lisan dari Bapak Sultan untuk semacam himbauan agar
dapat meraih Adipura?

b. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta


Bagaimana penjelasan dari Bapak Suyono yang mengatakan sebetulnya ketentuan
dari Adipura hanya dari Peraturan Menteri?

c. Terminal Giwangan
Tanggal 3 7 Oktober 2011 akan ada penilaian dari Tim Perhubungan untuk
penilaian Wahana Tata Nugraha. Hal-hal apa yang harus dipersiapkan?

Jawaban dan Kesimpulan :


a. Dalam waktu dekat ada Surat Edaran yang intinya mengingatkan akan persiapan
Adipura, untuk mengawali semangat Adipura di Kabupaten/Kota.
BLH Kota Yogyakarta sudah punya jadwal yang pasti dalam persiapan Adipura.
b. Nilai dipaparkan oleh Dewan Adipura yang anggotanya mantan-mantan menteri.
c. Yang perlu dipersiapkan dalam Wahana Tata Nugraha : Terminal : sampah, tempat
sampah, drainase, sebaran dan fungsi RTH, tanaman hias, TPS. Sarana Terminal :
tempat sampah ruang tunggu, sampah, kebersihan WC dan air bersih.

4.2.1.1.3. Penilaian Adipura


Pemantauan Adipura tahun 2013 terdapat beberapa perubahan terkait dengan
diberlakukannya Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Adipura pada periode ini pemilahan dan pengolahan sampah berdiri sendiri didalam
struktur penilaian untuk masing-masing komponen. Dalam rangka meningkatkan kinerja
pernerintah dan masyarakat untuk lebih Intensif dalam memilah dan mengolah sampah,
sehingga apa yang menjadi tujuan UU No.18 tahun 2008 mengolah sampah dari sumbernya
dapat dicapai. Pasal-pasal dalam Undang-undang tersebut mengamanatkan untuk
dilaksanakandalam program Adipura sebagai berikut:

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 46
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

1 Pengelolaan Sampah dalam tata Ruang


Pasal 9 ayat (1)
Penetapan lokasi TPST dan TPA dalam Tata Ruang
2 Pengurangan sampah
Penetapan target pengurangan sampah
Penetapan rencana fasilitasi kegiatan 3R (jumlah dan
kapasitas) Pasal 20 ayat (2)
Penetapan rencana pemberian insentif dan
disinsentif dalam pengurangan sampah
Volume sampah terolah
3 Penanganan sampah
Penyediaan fasilitas pemilahan Pasal 22 ayat (1)
Penyediaan fasilitas pengolahan
4 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Pasal 44 ayat (1)
Penetapan rencana penutupan TPA open dumping Pasal 44 ayat (2)
Penutupan TPA open dumping
5 Penyusunan Perda pengelolaan sampah Pasal 47ayat (2)
6 Pembakaran sampah Bab X Pasal 29 ayat
(1g)

Pada Tahun 2013 dilaksanakan 2 (dua) kali pemantauan Adipura yang terdiri dari :
1. Pemantauan II Adipura Tahun 2012/2013
a. Kota Besar (Yogyakarta), Tanggal 4 - 6April 2011
b. Kota Sedang(Sleman), Tanggal 9 April 2011
c. Kota Kecil (Wates, Bantul dan Wonosari) Tanggal 11 13 April 2011.

2. Pemantauan I Adipura Tahun 2013/2014


a. Kota Besar (Yogyakarta), Tanggal 21 24 November 2011
b. Kota Sedang(Sleman), Tanggal 14 - 15 November 2011
c. Kota Kecil (Wates, Bantul dan Wonosari) Tanggal 16 - 18 November 2011

Nilai Mentah Hasil Pemantauan I Adipura 2013 2014 Terlampir.


Nilai Hasil Pemantauan I Adipura 2013 2014 dari Kementerian Negara Lingkungan
Hidupbelum secara resmi diumumkan.
Tim Penilai Adipura DIY Tahun 2013 terdiri dari unsur :
1. Pemerintah DIY
2. LSM

4.2.1.1.4. Workshop Hasil Pemantauan I (P1) Adipura


Workshop ini dilaksanakan untuk menyampaikan dan mendiskusikan rekomendasi hasil
Penilaian I (P1) tahun 2013 2014 yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selain itu dalam
workshop ini akan dibahas strategi dan kebijakan terkait dengan pelaksanaan Program
Adipura yang akan datang. Kegiatan Penilaian I (P1) Adipura dan Workshop hasil Penilaian I
(P1) Adipura merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 47
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

pemerintah kabupaten/kota dalam menghadapi Pemantauan II Adipura Periode 2013


2014. Workshop ini dilaksanakan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 20 Desember 2011
Tempat : Ruang Mahoni Hotel Gowongan Inn
Jln. Gowongan Kidul No. 52 Yogyakarta.
Pukul : 08.00 s/d selesai

Materi yang disampaikan dalam Workshop Hasil Penilaian I (P1) Adipura adalah :
a. Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Program Adipura di DIY
Oleh : Ir. Drajad Ruswandono, MT
b. Paparan hasil Pemantauan I Adipura 2011-2012 (Kota Sedang dan Kecil)
Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA
c. Paparan hasil Pemantauan I Adipura 2011-2012 (Kota Besar)
Oleh : Cahyo Widayat, SH.,M.Si

Peserta Workshop adalah instansi yang terkait dengan Pelaksanaan Program Adipura di
kabupaten/kota masing-masing termasuk instansi lingkungan hidup.
Diskusi :
Kesimpulan :

1. Masukan dan usulan ang berhubungan dengan upaya peningkatan kualitas


pelaksanaan Program Adipura akan dipertibangkan pada perencanaan kegiatan
tahun-tahun mendatang
2. Perubahan titik pantau pada periode tahun 2011-2012 memanfaatkan momen
perubahan pedoman Adipura, yaitu pengantian 50% titik pantau untuk
meningkatkan keterwakilan area pemantauan.
3. Apresiasi bagi kab/kota yang telah berkomitmen mewujudkan kota bersih dan
teduh
4. BLH DIY akan tetap berupaya obyektif dalam penilaian Adipura
5. Komponen yang tidak ada di suatu wilayah perkotaan tidak masuk dalam
perhitungan nilai Adipura, sehingga tidak adanya suatu komponen fisik tidak
mengurangi nilai Adipura suatu kota.
6. Pada prinsipnya Ekposs nilai P1 Adipura hanya inisiatif BLH DIY, dan tidak diijinkan
oleh Kementerian LH, sehingga penyampaian nilai P1 secara formal tidak bisa
dilaksanakan.
7. Surat Edaran Gubernur tentang Program Adipura merupakan upaya Pemerintah DIY
dalam memotivasi kab/kota untuk mewujudkan kota bersih dan teduh melalui
Program Adipura, dimana salah satunya dengan pembentukan Tim Pembina
Adipura. Mekanisme pembentukan dan pembagian tugas Tim diserahkan pada
kebijakan masing-masing kab/kota.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 48
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.2.1.1.4. Bimbingan Sosilaisai Pedoman Adipura


Bimbingan Teknis ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman
kepadaBLH/KLH/Kapedal Kabupaten/Kota dalam hal penyusunan Daftar Isian Non Fisik
Adipura sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 01
Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
07 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adipura.Bimbingan Teknis ini
sangat berguna untuk meningkatkan kesiapan pemerintah kabupaten/kota dalam
menghadapi Pemantauan II Adipura Periode 2011 2012.

4.2.1.3. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN


SUNGAI
4.2.1.3.1 Workshop Pengembangan Kelembagaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai
Workshop ini dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali bertempat di wilayah bantaran sepanjang
Sungai Winongo di kabupaten Sleman, Kota dan Bantul .Pemilihan lokasi di bantaran Sungai
Winongo dikarenakan untuk mendukung kegiatan Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA).
Pada tahun 2013 kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kawasan Sungai juga dilaksanakan di Bantaran Sungai Winongo. Hal ini selain untuk
mendukung Prokasih DIY, dimana sasarannya adalah Sungai Winongo, juga untuk mendukung
kegiatan Forum Komunikasi Winongo Asri. Forum Komunikasi Winongo Asri merupakan
Lembaga Swadaya Masyarakat pengelola Bantaran Sungai Winongo. Pelaksanaan di Bantaran
Sungai Winongo sebanyak 4 (empat) kali.
Adapun pelaksanaan Workshop adalah sebagai berikut :

a. Rabu, 30 Agustus 2013 bertempat di RT 38 RW 08 PAKUNCEN WIROBRAJAN


YOGYAKARTA Peserta sejumlah 30 orang berasal dari wilayah Pakuncen.

Narasumber :
1. Ir. Kuncara HP,MMA
2. Drs. Jito
3. Endang Rohjiyani, SH

Materi :
Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008
Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Penguatan Kelembagaan Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA)

Hasil Diskusi dan Kesimpulan :


1. Pengelolaan sungai di lakukan dengan tujuan utamanya yaitu agar sungai
dapat terus terjaga kebersihannya.
2. Sungai yang terjaga kebersihannya dapat di gunakan sebagai sumber air
utama bagi warga yang berada di sepanjang aliran sungai tersebut dan juga
dapat di gunakan sebagai rumah oleh hewan sungai

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 49
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

3. Cara menjaga kebersihan sungai :


a. Bila sungai yang di tanggul baiknya menggunakan tanggul kosong /
bronjong
b. Jangan membuang sampah ke sungai
c. Jangan membuang limbah ke sungai
4. Pendapat masyarakat : Minta di didik cara membuat kerajinan daur ulang
dari bahan anorganik
5. Uji air sumur untuk mengetahui kandungan bakteri E-coli
6. Manajemen bank sampah (ingin belajar) ketua RT 38 ingin bantuan IPAL
komunal
7. FKWA tgl 8/9, pelatihan pengelolaan sampah RT 09 Ngampilan
8. Rencana ke depan, buat jalan pinggir sungai, taman, RTH, Kuliner, industri,
batik, bangun jembatan pakuncen-ngampilan
9. Breskap (titik 4) baru akan menguatkan organisasi

b. Senin, 2 September 2013 bertempat di FKWA PANDUWIJAYAN, SINDUREJAN


WIROBRAJAN YOGYAKARTA Peserta sejumlah 30 orang berasal dari warga
Kelurahan Sindurejan Wirobrajan, Yogyakarta.

Narasumber :
1. Ir. Kuncara HP, MMA
2. Drs. Jito
3. Endang Rohjiyani, SH

Materi :
Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008
Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Penguatan Kelembagaan Forum Komunikasi Winongo Asri

Hasil Diskusi dan Kesimpulan :


1. Untuk menjamin kuantitas dan kualitas air sungai, dari segi kuantitasnya
keberadaan air sungai pada musim kemarau maupun musim penghujan tetap
dan tidak terlalu mencolok perbedaannya, dari segi kualitasnya air sungai
tersebut bebas dari bahan pencemar baik itu dari industri maupun dari
rumah tangga.
2. Untuk mewujudkan kali bersih perlu di lakukan 2 hal berikut :
Kelola sampah : sampah tidak boleh di buang ke sungai
Kelola limbah : limbah harus diolah sebelum di buang ke sungai
3. Sampah : 1. Organik : kompos, briket arang
4. anorganik : 3R (Re-use, Re-duce, Re-cyle)
5. kurangi penggunaan plastik karena plastik yang di bakar maupun yang
terkena panas dapat mengeluarkan dioxin. Steroform tidak bisa hancur.
6. Fungsi sempadan sungai :
Sebagai pengaman bila terjadi banjir
Penyerap bahan pencemar

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 50
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Sebagai habitat binatang amphibi

c. Selasa, 3 September2013 bertempat di Kricak RW 10Bawah, Kecamatan Ngampilan,


Yogyakarta (Eks. Kelurahan Ngampilan).
Peserta sejumlah 30 orangberasaldariwilayahTitik I Becak Maju (Bener dan Kricak).

Narasumber :
1. Ir. Kuncara HP, MMA
2. Iswanto, SPd, Mkes
3. Endang Rohjiyani, SH

Materi :
Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008
Kondisi Sanitasi di Indonesia
Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Penguatan Kelembagaan FKWA di Titik 5 Kelompok Pakalan oleh FKWA
Yogyakarta

Hasil Diskusi dan Kesimpulan :


1) Perlu adannya pertemuan intensif untuk membahas permasalahan dan
rencana aksi untuk pengelolaan sampah sungai yang difasilitori oleh
kelurahan maupun lembaga terkait.
2) Karena sampah disinyalir berasal dari kawasan hulu maka untuk mengatasi
permasalahan terkait pengelolaan sampah sungai maka sebaiknya
dilaksanakan dari hulu.
3) Dalam setiap sosialisasi pengelolaan sampah supaya melibatkan ibu-ibu PKK,
agar makin banyak yang sadar dan peduli dengan pengelolaan sampah, serta
tidak membuang sampah di sungai.

d. Rabu, 4 September2013 bertempat di Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Bantul.Peserta


sejumlah 30 orang berasal dari wilayahKecamatanKasihandan Tirtonirmolo, Bantul.

Narasumber :
1. Ir. Kuncara HP, MMA
2. Drs. Jito
3. Endang Rohjiyani, SH

Materi :
Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008
Filosofi Pembangunan di DIY
Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Penguatan Kelembagaan FKWA di Titik 5 Kelompok Pakalan oleh FKWA
Yogyakarta

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 51
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Hasil Diskusi dan Kesimpulan :


1. Sudah ada kelompok peduli kali bersih rebo kliwon Drainasebantuan dari
DPU langsung di buang ke sungai winongo, untuk mewujudkan kali bersih di
perlukan kerjasama dari hulu ke hilir.
2. Ada saluran dari samitex yang di buang langsung ke saluran irigasi letaknya
di pojok bank providana.

e. Kamis, 5 September 2013 bertempat di FKWA Mlati Kec. Sleman. Peserta sejumlah
30 orang berasal dari wilayah Kecamatan Sleman dan Mlati.

Narasumber :
1. Ir. Kuncara HP, MMA
2. Drs. Jito
3. Endang Rohjiyani, SH

Materi :
Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008
Filosofi Pembangunan di DIY
Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Penguatan Kelembagaan FKWA di Titik 5 Kelompok Pakalan oleh FKWA
Yogyakarta

Hasil Diskusi dan Kesimpulan :


usul pemerintah agar menutup lahan-lahan cekungan yang akhirnya di
gunakan sebagai tempat sampah.
jembatan di tutup agar masyarakat tidak membuang sampah ke kali
buat larangan / reklame untuk tidak buang sampah sembarangan

4.2.1.3.2 Lomba Lukis Anak 2013


1. Lomba Lukis Anak ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 31 Maret 2013, yang
bertempat di tepi Sungai RW 02 Serangan Wirobrajan Salah satu upaya untuk memberi
kesadaran pada masyarakat akan perlunya melestarikan fungsi sungai salah satunya
dengan mengenalkan lebih dekat sungai kepada anak- anak, Salah satunya dengan
kegiatan lomba lukis untuk anak anak Paud, Taman Kanak kanak dan sekolah Dasar.
2. Kegiatan ini bekerjasama denga Forum Komunikasi Winongo Asri, khususnya kelompok
Wiranata. Lokasi kegiatan ada di kelompok Wiranata tepatnya di sebelah selatan
jembatan Serangan Wirobrajan.
3. Target peserta berjumlah 300 orang, untuk kategori lomba mewarnai tk Paud dan Taman
Kanak kanak. Lomba lukis tingkat Sekolah dasar Kelas 1 3 dan kelas 4 6.
4. Dalam pelaksanaan lomba nanti juga akan dibuka Stand untuk pengelolaan sampah,
orang tua yang mengantar putra putrinya mengikuti lomba dapat menambah
pengetahuannya dalam hal pengelolaan sampah dan membuat kreasi dari limbah kertas
dan plastik. Untuk stand pengelolaan sampah bekerja sama dengan Jari polah.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 52
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Lomba Lukis Anak ini dilaksanakan pada :


Hari : Minggu
Tanggal : 31 Maret 2013
Tempat : Tepi Sungai RW 02 Serangan, Wirobajan.
Pukul : 08.00 s/d 12.00

PERSONIL YURI LOMBA LUKIS ANAK


DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN SUNGAI
TAHUN 2013
INSTANSI/ INSTITUSI
No. Nama

1 Ir.Kuncara HP, MMA Badan Lingkungan Hidup DIY

2 Wahyana Giri MC Majalah Kuncup

3 Seto Trisasongko, S.Sn ISI Yogyakarta

4 Oleg Yohan FKWA Yogyakarta

5 EndangRohfiani, SH FKWA Yogyakarta

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 53
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

PEMENANGLOMBA LUKIS ANAK


DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN SUNGAI
TAHUN 2013
No. Kategori / Nama AsalSekolah Keterangan Alamat
A. Kategori MewarnaiTK
1. Nasywa A.T. TK Assyyah Pembina Juara I Kharisma Cepoko B-2
Banguntapan, Bantul telp. 0857 2990 5279
2. Zahra Rokhadatul TK ABA Mejing, Sleman Juara II Mejing Wetan
3. Chiquita Faradilla TK Pelangi Anak/ Umbul harjo Juara III Nitikan
4. Ryo Naufal Sanditya P. TK ABA Karangkajen, Juara Wirobrajan
Yogyakarta Harapan I
5. Deswita Wulandari TK ABA Kadisoka, Kalasan, Juara Kepuh, Berbah
Putri Sleman Harapan II
B. Kategori Menggambar
Kelas 1 3 SD
1. Meyra Zihan SD N Barang Lor Prambanan, Juara I Jetak Lor RT II/ I c Barang
Klaten Lor Klaten Utara
2. Dewi Dayati SD Karangjati Juara II Kasihan RT 03
Tamantirto, Bantul.
085228555888
3. Anggita Cahya Kumala SD Muhammadiyah Karang Juara III Jl. Parangtritis No. 40
4. I Gusti Bagus A. SD N Krapyak, Gamping, Juara Mejing Kidul
Sleman Harapan I Ambarketawang,
Gamping, Sleman.
081558854719
5. Nazwa Nurannisa P.S. SD Muhammadiyah Sapen, Juara Perum Vangunjiwo
Yogyakarta Harapan II Sejahtera G 15 Bantul
C. Kategori Menggambar
Kelas 4 6 SD
1. Buah Kasih K. SD N Ungaran 1Yogyakarta Juara I Bausasran DN 3/ 973
Yogyakarta
2. Tasha Maylita SD Tamansari 1, Gamping Juara II Perum Jatiswit Asri Blok
J 18 Gamping, Sleman
3. Laily Novrisa K.P. SD N Nggandok, Bantul Juara III Tiane, Sumber Agung,
Jetis, Bantul
4. Afifah Hanin Nur A. SD N Kalasan, Sleman Juara Jl. HOS Cokroaminoto 54
Harapan I Bantul
5. Lutfi Nur Afifah SD N 4 Percobaan, Wates Juara Karang tengah lor,
Harapan II Margosari, Pengasih,
Kulon Progo.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 54
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.2.1.4. Pemantapan program adiwiyata


4.2.1.4.1. Verifikasi Sekolah Adiwiyata DIY ( Adiwiyata Mandiri)
Evaluasi Sekolah Adiwiyata Mandiri dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 berlokasi di
SD Kanisius Kadirojo, Kalasan, Kabupaten Sleman dan di SD Tarakanita Bumijo, Kota
Yogyakarta, tanggal 22 Maret 2013. Sekolah Adiwiyata Mandiri mempunyai kewajiban
membina minimal 10 sekolah menjadi Sekolah Adiwiyata Tingkat kabupaten dengan nilai
EDS minimal 64.

4.2.1.4.2. Verifikasi Sekolah Adiwiyata DIY


Verifikasi Sekolah Adiwiyata ini diselenggarakan selain untuk mewujudkan sekolah yang
peduli dan berbudaya lingkungan hidup juga untuk mencari pemenang yang akan diajukan
sebagai sekolah adiwiyata mandiri dan maju ke tingkat nasional. Daftar pemenang sekolah
adiwiyata tahun 2013 adalah:

PERINGKAT DAN PENGHARGAAN PEMENANG SEKOLAH ADIWIYATA


TINGKAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2013

NO KATEGORI NAMA SEKOLAH PERINGKAT PENGHARGAAN

Uang (Rp)
1 2 3 4 5
1. SD Kanisius Sorowajan
I 4.500.000,-
Banguntapan, Bantul
2. SD Muhammadiyah
Wirobrajan, Wirobrajan, Kota II 3.500.000,-
1. SD/MI
Yogyakarta
3. SDN Gombang
III 2.500.000,-
II,Ponjong,Gunungkidul
1. SMP Muhammadiyah 2
I 4.500.000,-
Yogyakarta, Kota Yogyakarta
2. SMP/MTs
2. SMPN 1 Girisubo, Gunungkidul II 3.500.000,-
3. SMPN I Pandak,Bantul III 2.500.000,-
1. SMA N 2 Banguntapan
Glondong, Wirokerten, I 4.500.000,-
Banguntapan, Bantul
2. SMA Muhammadiyah I
Yogyakarta
3. SMA/SMK/MA Jl. Gotongroyong II, Petinggen, II 3.500.000,-
Karangwaru, Tegalrejo,
Yogyakarta
3. SMA N 1 Temon
Kebonrejo, Kebonrejo, III 2.500.000,-
Temon, KulonProgo

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 55
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Kesimpulan :
a. Dari 5 kabupaten / kota yang mengikuti Evaluasi Sekolah Adiwiyata di dapat hasil
pemenang evaluasi sekolah adiwiyata.
b. Trofi dan sertifikat pemenang Sekolahh adiwiyata peduli dan berbudaya
Lingkungan diserahkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada
Puncak Acara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 65,
bertempat di Bangsal Kepatihan Danurejan Yogyakarta.
c. Penghargaan kepada pemenang Seleksi berupa uang tunai dan Trophy untuk Tk
SD,SMP,SMA atau yang sederajat masing masing:

- Juara I Rp 4.500.000,00
- Juara II Rp 2.500.000,00
- Juara III Rp 2.500.000,00

4.2.1.4.3. Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Guru


Dunia pendidikan sebagai media pembentukan moral dan perilaku, mempunyai peran
strategis dalam upaya untuk mendukung peningkatan pengelolaan lingkungan hidup.
Jenjang pendidikan mulai SD, SMP dan SMA merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan
pondasi kesadaran lingkungan hidup. Untuk itu diperlukan penyampaian informasi
lingkungan hidup pada siswa baik secara monolitik maupun terintegrasi. Tidak dipungkiri
bahwa pengetahuan dan wawasan lingkungan hidup para guru masih belum optimal, karena
lingkungan hidup bukanlah materi utama dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Dengan tujuan untuk mendukung upaya pengelolaan lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan melalui pendidikan, guru-guru, baik mulai dari SD, SMP maupun SMA harus
terus mengikuti perkembangan pemikiran dan pendekatan pengelolaan lingkungan agar
mampu memberikan bekal pengetahuan bagi anak didik. Melalui pendidikan lingkungan ini
diharapkan para pendidik akan lebih memahami bahwa bekal pendidikan lingkungan bagi
anak didik sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin berat.
Berhubungan dengan hal-hal tersebut di atas, diperlukan personil-personil yang mempunyai
kemampuan, pengetahuan dan wawasan yang cukup dibidang lingkungan hidup. Untuk itu
Pemerintah DIY melalui BLH DIY menyelenggarakan Pendidikan Lingkungan Hidup bagi Guru.
Peserta Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru diharapkan menjadi penanggungjawab
lingkungan hidup di sekolahnya masing-masing.
Peserta Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru Tahun 2013 sejumlah 30 orang dengan
perincian :
a. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kabupaten Sleman 6 (Enam) orang
b. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kabupaten Gunungkidul 6 (Enam)
orang
c. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kabupaten Bantul 6 (Enam) orang
d. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kabupaten Kulonprogo 6 (enam)
orang
e. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kota Yogyakarta 6 (Enam) orang

Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru Tahun 2013 diselenggarakan pada Tanggal 25 s/d
27Maret 2013, jadwal sebagai berikut :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 56
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

JADWAL
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI GURU
Tanggal, 25, 26, dan 27Maret 2013
Tempat : Ruang Kalpataru, BLH DIY
2.1 Senin, 25 Maret 2013
WAKTU MATERI PEMATERI
07.30 08.00 Registrasi Panitia
08.00 - 08.15 Pembukaan Ka. BLH Prov DIY
08.15 08.45 Perkenalan Panitia
08.45 09.30 Pre Test Panitia
09.30 10.00 REHAT Panitia
10.00 10.45
Program Adiwiyata Drs. Agusti Thamrin, M.Pd
10.45 11.30
11.30 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 13.45
Program Adiwiyata Drs. Agusti Thamrin, M.Pd
13.45 14.30
14.30 14.45 REHAT Panitia
14.45 15.30
Program Adiwiyata Drs. Agusti Thamrin, M.Pd
15.30 16.15

2.2 Selasa, 26Maret 2013


WAKTU MATERI PEMATERI
08.00 08.45 Drs, Setiawan Rineksa,
Etika Lingkungan
08.45 09.30 MM
09.30 09.45 REHAT Panitia
09.45 10.30 Ag. Ruruh Haryata, SH, ST,
10.30 11.15
Peraturan Perundangan LH
M.Kes
11.15 12.00 Teknik Memanen Air Hujan (Secara Vegetatif dan Cahyo Widayat, SH, M.Si
12.00 12.45 Civil Technis)
12.45 13.30 ISHOMA Panitia
13.30 14.15 Pembangunan dan Dampaknya Terhadap IrKuncara HP.,MMA
14.15 15.00 Lingkungan Hidup
Rabu, 27Maret 2013
WAKTU MATERI PEMATERI
08.00 08.45 Kebijaksanaan LH dan Pembangunan Kepala BLH DIY
08.45 09.30 Berkelanjutan
09.30 09.45 REHAT Panitia
09.45 10.30 Sumber Pencemar, Pencemaran LH dan Ir. Endro Waluyo, M.Si
10.30 11.15 Dampaknya bagi Lingkungan di DIY
11.15 12.00 Kerusakan Lingkungan dan Konservasi Drs. Bambang Wahyu
12.00 12.45 Indriya
12.45 13.30 ISHOMA Panitia
13.30 14.15 Post Test Panitia
14.15 15.00 Penutupan

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 57
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Dari pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru Tahun 2013, dapat diambilke
simpulan sebagai berikut :

1. Pendidikan lingkungan hidup bagi guru telah diselenggarakan mulai tanggal 25 s/d
27Maret2013, dengan target peserta terpenuhi sejumlah 30 orang.
2. Peserta terdiri dari 15 guru SMP dan 15 Guru SMA, SMK dan MAN dari Kabupaten
dan kota se-DIY.
3. Penyelenggaraan belajar dan mengajar telah berjalan sesuai dengan jadwal yang
dibuat, seluruh nara sumber mempergunakan waktu mengajar, diskusi dan sesekali
diselingi dengan permainan yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
4. Peserta diberi Pre test pada hari pertama pendidikan dan post test pada saat
sebelum penutupan pendidikan. Hasil test menunjukan adanya peningkatan
pengetahuan dari peserta khususnya tentang lingkungan hidup.
5. Selain fasilitas makan- minum , makalah dan uang transport, peserta juga mendapat
sertifikat dan diberi peralatan biopori masing- masing 1 buah untuk sekolahnya
masing- masing.
6. Karena permasalah lingkungan hidup cukup komplek, banyak peserta menginginkan
informasi yang lebih mendalam lagi untuk itu panitia menyarankan untuk
menghubungi atau datang ke Badan lingkungan Hidup Prov. DIY atau di kabupaten /
kota masing- masing agar diskusi dan informasi yang diperolah dapat ditangani oleh
Bidang atau seksi yang sesuai.

4.2.1.5. PONDOK PESANTREN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP


4.2.1.5.1. Evaluasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan
Evaluasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup Tahun 2013
dilaksanakan dengan jadwal dan lokasi sebagai berikut :
Pondok
No Hari/Tanggal Lokasi Alamat
Pesantren
Jl. Raya Yogya - Wonosari
Kabupaten
1 Senin, 17 Juni 2013 Ibnul Qoyyim Km10, 5 Tegalyoso,
Bantul
Piyungan, Bantul
Kabupaten
2 Rabu, 26 Juni 2013 Hidayatullah Balong, Donoharjo, Sleman
Sleman
Jl. Nyi Pembayun 21 RT
Kota Fauzul
3 Kamis, 27 Juni 2013 021/ 05 Prenggan,
Yogyakarta Muslimin
Kotagede Yogyakarta
Kabupaten Zahrotul Giripeni, Wates, Kulon
4 Senin, 1 Juli 2013
Kulon Progo Jannah Progo
Kabupaten Ngawu, Playen,
5 Selasa, 2 Juli 2013 Al I'anah
Gunungkidul Gunungkidul
Juri Seleksi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan tahun 2013
berasal dari :
1. Badan Lingkungan Hidup DIY;
2. Kanwil Kementerian Agama DIY;

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 58
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

NO. NAMA INSTANSI

1. Ir. Kuncara HP, MMA BLH DIY


2. Rohwan, S.Ag, M.Pd.I Kanwil Kemenag DIY
3. Drs. Jito BLH DIY
4. Barul Budiati, SE BLH DIY
5. Balau Eko Purwanto, ST BLH DIY

Hasil Penilaian Evaluasi Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup 2013


Komponen PP. Ibnul PP. PP. Fauzul PP. Zahrotul PP. Al I'nah
Qoyim Hidayatullah Muslimin Jannah
A. Manajemen 1.557 1.544 1.294 1.406 1.566
B. Fisik Pontren 4.019 4.035 3.507 3.909 3.901
C. Pemberdayaan 455 450 365 405 454
JUMLAH 6.031 6.029 5.166 5.720 5.921
PERINGKAT I II V Harapan I Harapan II
Rp. Rp. Rp. Rp.
PENGHARGAAN Rp. 3.250.000
8.000.000 6.000.000 5.000.000 3.250.000

Kesimpulan yang diperoleh selama Pelaksanaan Evaluasi Pontren Berwawasan Lingkungan :


Berdasarkan hasil Seleksi terdapat beberapa catatan mengenai PenyelenggaraanPondok
Pesantren Berwawasan Lingkungan sebagai berikut :
1. Kebijakan pondok pesantren dalam pengelolaan lingkungan hidup belum seperti yang
diharapkan.
2. Pengembangan kurikulum di pondok pesantren yang terkait dengan pengelolaan lingkungan
hidup belum dilaksanakan secara konkrit.
3. Sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup di pondok pesantren banyak yang belum
memadai.
4. Peningkatan peran kabupaten/kota, baik instansi lingkungan hidup maupun intansi terkait
lainnya, dalam pembinaan pondok pesantren untuk mewujudkan pondok pesantren
berwawasan lingkungan.
5. Peningkatan koordinasi dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren, Kemenag
Kabupaten/kota dan Kanwil Kemenag dalam pembinaan pondok pesantren berwawasan
lingkungan.
6. Peningkatan peran Instansi Vertikal di Kementerian Agama untuk mendukung program
Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 59
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.2.1.5.2. Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah Mandiri


Pondok Pesantren memiliki potensi sampah yang cukup besar dari aktifitas sehari-harinya.
Sampah tersebut berasal dari kegiatan warga pondok pesantren, aktifitas ibadah dan dapur.
Apabila tidak dikelola dengan baik, sampah tersebut dapat menimbulkan dampak negatif
bagi warga pondok pesantren sendiri maupun bagi warga sekitar. Untuk itu, Badan
Lingkungan Hidup beerupaya untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan teknis bagi
pengelola pondok pesantren dalam mengelola sampah di pondok pesantrennya.
Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah Mandiri dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013,
bertempat di Ruang Kalpataru Lantai III Badan Lingkungan Hidup DIY. Peserta Bimtek
sejumlah 30 orang yang berasal dari Pondok Pesantren di DIY. Agar pelaksanaan Bimtek
tepat sasaran, penentuan peserta Bimtek dikoordinasikan dengan Forum Komunikasi
Pondok Pesantren dan Kandepag di masing-masing kabupaten/kota.

Narasumber/pemateri dalam Bimtek Pengelolaan Sampah Mandiri berasal dari :


1) Badan Lingkungan Hidup DIY
2) Kanwil Kemenag DIY
3) Poltekkes Kemenkes DIY.

Materi yang disampaikan dalamBimbinganTeknis Pengelolaan Limbah Padat adalah sebagai


berikut :
1) Pontren Berwawasan Lingkungan, Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA
2) Peran Kemenag dalam Mewujudkan Pontren Ramah Lingkungan, Oleh : Drs.
Masrudin, M.Pd.I
3) Iswanto, S.Pd, M.Kes
4) Pengelolaan sampah Model Bank Sampah di Pondok Pesantren, Oleh :
Bambang Suwerda, S.ST, M.Si

4.2.1.5.3. Pembinaan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan


Dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan, Peserta: Santri dari Pondok dan warga masyarakat
di sekitar pondok yang berjumlah 30 orang / pertemuan.Narasumber pembinaan pondok
pesantren berwawasan lingkungan dari BLH DIY dan BLH/KLHKapedal Kabupaten/Kota.
Dengan Materi pengelolaan lingkungan untuk pondok pesantren.
a. Tanggal 23 April 2013 Kabupaten Kulon Progo, Bertempat di ruang rapat KLH
Kulon Progo
b. Tanggal 24 April 2013 Kabupaten Gunungkidul, Bertempat di Ruang rapat
Kapedal Gunungkidul.
c. Tanggal 25 April 2013 Kabupaten Bantul, Bertempat di Ruang rapat BLH Bantul.
d. Tanggal 29 April 2013 KabupatenSleman, bertempat di ruang rapat BLH Sleman.
e. Tanggal 26 April 2013 Kota Yogyakarta, Bertempat di ruang rapat BLH Kota
Yogyakarta

Beberapa catatan yang dapat dirangkum selama Pembinaan pengelolaanLingkungan hidup


di Pesantren sebagai berikut :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 60
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

1) Pengelolaan lingkungan hidup di pondok pesantren sudah mulai digalakkan, tetapi


dalam pelaksanaannya masih memerlukan pembinaan secara berkala.
2) Penyampaian informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup kepada santri perlu
diperluas, terutama melalui forum pondokpesantren, bimbingan teknis, maupun
dari sumber-sumber lain, misalnya dari internet.
3) Warga pondok pesantren (santri, Ustadz, Kyai) dapat menjadi contoh efektif
sekaligus agen penyampai informasi pengelolaan lingkungan hidup kepada
masyarakat, khususnya warga sekitar pondok pesantren.
4) Semangat pengelolaan lingkungan hidup di pondok pesantren perlu terus
didukung dengan sarana prasarana yang memadai.
5) Penggunaan komposter belum maximal digunakan, karena beberapa alasan
diantaranya santri yang pernah diberi bimbingan dalam penggunaan komposter
sudah tidak mukim lagi dipesantren tersebut. Seksi lingkungan Hidup belum
terbentuk di pontren ini. Permasalahan sampah yang ada selama ini hanya di
buatkan lubang sampah dan sebagian lagi dibakar. Sampah belum dipilah.
6) Setelah adanya pembinaan ini, warga pondok tumbuh kesadarannya untuk
memelihara lingkungan hidup agar lestari, mengurangi dampak resiko yang
ditimbulkan akibat aktifitas manusia. Bisa mengelola sampah dengan baik dan
bijaksana.
7) Keberhasilan ditentukan oleh seberapa kuat para santri untuk mau mengelola
sampah dan dorongan dari pimpinan pondok.

HAMBATAN DAN SOLUSI


a. HAMBATAN
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pembinaan Pondok Pesantren
Berwawasan Lingkungan antara lain:
Masih banyak warga Pondok yang belum peduli terhadap lingkungan termasuk
kebersihan, keindahan dan pengelolaan sampah.
Masih kurangnya pengetahuan Kyai tentang pemahaman bahwa bumi dan
segala isinya adalah titipan Tuhan, manusia sebagai khalifah wajib menjaga
lingkungan (bumi) dari kerusakan dan pencemaran.
Warga Pondok Pesantren belum dapat mengamalkan hadist Nabi kebersihan
adalah sebagian dari Iman.
b. SOLUSI
Untuk mengatasi hambatan maupun kendala tersebut solusi yang dilakukan adalah:
Melaksanakan sosialisasi kepada warga pondok pesantren agar mau dan
mampu mengelola lingkungan pondok agar bersih, sehat dan indah.
Melaksanakan Bimbingan teknis pelaksanaan Pondok Pesantren Berwawasan
Lingkungan secara berkelanjutan.
Menghimbau mengajak para Kyai dan Ustad pengelola dan pembimbing
Pondok Pesantren untuk mengajarkan para santri peduli dan berbudaya
lingkungan.
Melaksanakan Evaluasi Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan sebagai
media memotivasi warga Pondok menjadi warga yang peduli dan berbudaya
lingkungan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 61
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.2.6. PENATAAN RTH


4.1.2.6.1. Evaluasi KampungHijau
a. Evaluasi KampungHijau
Untuk mengetahui sejauhmana implementasi Program Kampung-Hijau, Badan
Lingkungan Hidup menyelenggarakan Evaluasi Kampung-Hijau. Pada tahun 2013 jadwal
dan lokasi adalah sebagai berikut :

No Hari/Tanggal Kabupaten/ Kota Lokasi

1 Senin, 21Oktober 2013 Kabupaten Bantul Dusun Puton, Trimulyo, Jetis

2 Selasa, 22 Oktober 2013 Kabupaten Kulon Progo Dusun Kembang, Margosari, Pengasih

3 Rabu, 23 Oktober 2013 Kabupaten Sleman Desa Lumbungrejo, Tempel

4 Kamis, 24 Oktober 2013 Kabupaten Gunungkidul Desa Semoyo, Patuk

5 Senin, 28 Oktober 2013 Kota Yogyakarta RW 09 Taman, Patehan, Kraton

EVALUASI KAMPUNG HIJAU


TAHUN 2013
No. Nama Jabatan Komponen INSTANSI/ INSTITUSI
1. Ir.Kuncara HP, MMA*) Koordinator Yuri Manajemen BLH DIY
LSM Secercah Harapan
2. Maulana Sriyono, S.Kom Anggota Manajemen
Indonesia
3. Drs.Jito *) Anggota Fisik BLH DIY
Masyarakat Peduli
4. BambangSudaryono, B.Sc Anggota Fisik Lingkungan Hidup
Yogyakarta
Masyarakat Peduli
5. Siswanto Budiadi, S.IP Anggota Fisik Lingkungan Hidup
Yogyakarta
6. Barul Budiati, SE* Anggota Budaya/Tradisi/Adat BLH DIY
7. B. Eko Purwanto, ST Anggota Budaya/Tradisi/Adat BLH DIY
Peran serta BLH DIY
8. Ir. Sri Lestari, M.Si* Anggota
Masyarakat
Peran serta PSL Universitas
9. Sri Hendarto Kunto Anggota
Masyarakat Janabadra Yogyakarta
Peran serta
10. Chaidir Anggota SKH Kedaulatan Rakyat
Masyarakat
Keterangan :
MerangkapKoordinatorKomponen
Hasil Evaluasi KampungHijau
Dari hasil Evaluasi KampungHijau tahun 2013, peserta mendapat bantuan penghargaan
sebesar Rp 7.000.000,00 dan Bibit Tanaman untuk masing-masing lokasi Kampung Hijau di
Kabupaten/Kota.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 62
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

LOKASI/ NILAI
No. Komponen Kabupaten Kabupaten KabupatenKulon Kabupaten Kota
Sleman Bantul Progo Gunungkidul Yogyakarta
1 Fisik 4.599 4.619 4.578 4.553 2.944
2 Manajemen 2.620 2.272 2.283 2.230 1.307
3 Budaya 1.200 1.010 1.146 1.146 625
Peran serta
4 3.085 3.050 2.925 2.880 2.735
Masyarakat
JUMLAH 11.504 10.951 10.932 10.809 7.611

4.1.2.6.2. Pembentukan Jejaring Kampung Hijau


Pembentukan Pengurus Jejaring Kampung Hijau DIY, tanggal 25 Juli 2013 bertempat di
Ruang Kalpataru Lantai III, BLH DIY. Dengan susunan pengurus sebagai berikut :
Pelindung/ Pensehat : Kepala BLH DIY
Ketua : Rahmad Tobadiyana
Sekretaris : BLH DIY (Subbid SDM danKelembagaan)
Anggota : Semua komnitas sejak tahun 2008
Seksi-seksi :

No Koordinator Wilayah Nama Alamat


1 Kota Yogyakarta M. Djazuli RW 05 Namburan Lor
2 Kabupaten Bantul Jumali Mayungan Potorono
3 Kabupaten Kulon Progo Suratiman Jetis, Gerbosari, Samigaluh KP
4 Kabupaten Gunungkidul Widodo Bohol, Rongkop, GK
5 Kabupaten Sleman Risman Cebongan Lor, Tlogoadi, Mlati, Sleman

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 63
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.2.6.3. Pengadaan Bibit Tanaman Penghijauan dan Penanaman pada RTH


Penanaman sebanyak 120 titik, 40 titik di Bantul, 80 titik di Wates. Sesuai SPK nomor : 027/
6553 Tanggal 18Oktober 2013

Nama penyedia jasa : CV Karya Semitama


Alamat : Jogokaryan, MJ 3/699 Yogyakarta
- Pekerjaan Persiapan
1) Pengukuran dan Penentuan Titik
Spesifikasi : Penanaman

2) Pembuatan Rambu Lalu Lintas Sementara

- Pekerjaan Penanaman
1) Bongkar devider

2) Bongkar aspal

3) Galian tanah keras

4) Buang tanah galian/ bongkaran

5) Pasang buis beton diameter 40 cm

6) Tanah urug media tanam

7) Penanaman bibit tanjung

8) Penanaman bibit angsana

9) Pagar bamboo

10) Pupuk kandang

Rp 51.168.000,- (Lima puluh satu juta seratus


Harga :
enam puluh delapan ribu rupiah).

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 64
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.1.2.6.4. Pengadaan Bibit Tanaman Kampung Hijau

Sesuai SPK nomor : 027/6640 Tanggal 23 Oktober 2013

Nama penyedia jasa : UD. Permata Hijau

Panggungan RT 001/ RW 032 Triharjo,


Alamat :
Gamping Sleman
Bibit durian, bibit mangga, bibit sirsat, bibit
Spesifikasi : nangka, bibit belimbing, bibit jambu
Jamaica
Rp 20.600.000,00 (Dua puluh juta enam
Harga :
ratus ribu rupiah).

Bibit tanaman diberikan kepada peserta Kampung-Hijau 2013:


1) Desa Semoyo, Kec. Patuk, KabupatenGunungkidul.
2) Dusun Kembang, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
3) Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.

4) Dusun Puton, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.


5) RW 09 Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton,Kota Yogyakarta.

HAMBATAN DAN SOLUSI


a. HAMBATAN

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kegiatan Penataan RTH:


Sangat terbatasnya lahan yang tersedia yang dapat dimanfaatkan sebagai RTH,
terutama di wilayah perkotaan.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan
pekarangan untuk ditanami pohon perindang .
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kentenuan Building
Coverage Ratio
b. b. SOLUSI

Untuk mengatasi hambatan maupun kendala tersebut solusi yang dilakukan adalah:
Melaksanakan pembinaan kepada masyarakat melalui forum komunikasi
kampong hijau.
Melaksanakan Evaluasi Kampung Hijau sebagai upaya memotivasi masyarakat
dalam mewujudkan Kampung hijau dan RTH.
Melaksanakan pengadaan lahan untuk dimanfaatkan sebagai lokasi RTH.
Melaksanakan penanaman pohon perindang di lokasi publik dan memberikan
bantuan bibit pohon perindang kepada msyarakat.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 65
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.2.1.6. PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN LINGKUNGAN


HIDUP
4.2.1.6.1 Workshop Pelopor Peduli Lingkungan
Untuk memonitor kegiatan para tokoh lingkungan, maka BLH DIY memfasilitasi untuk
mengundang mereka dalam bentuk Workshop Workshop Pelopor Peduli lingkungan.
Tujuannya agar kepedulian dan tanggung jawab terhadap permasalahan lingkungan masih
terus terjaga. Workshop Pelopor Peduli lingkungan dilaksanakan pada bulan April Mei
2013. Workshop ini dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali dengan mengambil lokasi di
kabupaten/kota. Peserta Workshop Peduli Lingkungan Hidup berasal dari masyarakat yang
menjadi pelopor lingkungan di wilayah masing-masing yang selama ini peduli dengan
permasalahan lingkungan yang ada disekitarnya. Beberapa peserta telah mendapat
pengakuan sebagai pelopor atau tokoh lingkungan baik tingkat nasional, propinsi maupun
kabupaten. Dalam Workshop ini BLH DIY juga berkesempatan untuk menjaring beberapa
tokoh yang pantas untuk mendapatkan penghargaan lingkungan (Kalpataru). Untuk
selanjutnya dapat ditindak lanjuti dalam bentuk seleksi tokoh lingkungan. Adapun
pelaksanaan Workshop adalah sebagai berikut :

a. Rabu, 1 Mei 2013 bertempat di Kantor BLH kota Yogyakarta.


Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, Pengelola Sampah
mandiri, instansi terkait (BLH Kota Yogyakarta, dll). Adapun Narasumber berasal dari
Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan
BLH DIY dandari SCP (Sustainable Consumption and Production).

b. Kamis, 2 Mei 2013 bertempat di Kantor KAPEDAL Kabupaten Gunungkidul.


Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, Pengelola Sampah
mandiri, instansi terkait (KAPEDAL Kab. Gunungkidul, dll). Adapun Narasumber
berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang Pengendalian Kerusakan
Lingkungan BLH DIY.

c. Senin, 6 Mei 2013 bertempat di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul.


Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, instansi terkait (BLH
Kabupaten Bantul, Pemerintah Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, dll).Adapun
Narasumber berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang Pengendalian
Kerusakan Lingkungan BLH DIY.

d. Selasa, 7 Mei 2013 bertempat di rumah Bpk. Maryono, Triharjo, Wates.


Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, Pengelola Sampah
Mandiri, Aktivis Lingkungan, serta instansi terkait (KLH Kabupaten Kulon Progo).
Adapun Narasumber berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang
Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY.

e. Rabu, 8 Mei 2013 bertempat di Pendopo Desa Tangkilan, godean, Sleman.


Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, Pengelola Sampah
Mandiri, Aktivis Lingkungan, warga sekitar serta instansi terkait (KLH Kabupaten

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 66
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Sleman). Adapun Narasumber berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan


Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY.

Dari Workshop Pelopor Peduli Lingkungan, diperoleh HasilDiskusi dan Kesimpulansebagai


berikut :

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan


lingkungan, perlu diadakan kampanye pengelolaan lingkungan hidup melalui
berbagai sektor, diantaranya lewat sekolah, karangtaruna, Kelurahan, perkantoran.
Perlu pendampingan dari BLH kabupaten/propinsi dalam pelaksanaan kegiatan
kepariwisataan, terutama dengan wisata pantai, agar dapat berdampingan dengan
pengelolaan lingkungan hidup.
Kegiatan ini harap tetap berkelanjutan, serta perlu dibentuk Paguyuban pengelola
lingkungan.
Perlu adanya monitoring pengelolaan lingkungan secara periodik di tempat wisata,
misaltiap 3 bulan, sehingga kader-kader termotivasi.

4.2.1.6.2. Workshop Perguruan Tinggi Peduli Lingkungan


Perguruan Tinggi di Yogyakarta perlu diajak untuk bertukar pikiran dalam masalah
lingkungan hidup yang terjadi di DIY, untuk memberi masukan dan peran apa saja dilakukan
oleh masing-masing perguruan tinggi, agar dalam pelaksanaannya tidak berbenturan pada
sasaran yang sama. Workshop Perguruan Tinggi Peduli Lingkungandilaksanakan pada hari
Kamis, 11 April 2013bertempat di Hotel Gowongan Inn, Yogyakarta. Pesertasejumlah 30
orang, yang terdiri daripelopor lingkungan berasaldariPerguruan Tinggi/ Akademisi serta
PSLH Perguruan Tinggi di DIY. Adapun Narasumber berasal dari BLH DIY, dan dari Fakultas
MIPA UNY.

Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari Workshop Perguruan Tinggi Peduli Lingkungan
adalah sebagai berikut :

Ada beberapa perguruan tinggi yang telah mempunyai program LH untuk DIY baik
melalui LPM, PSLH maupun Program KKN. Perguruan tinggi dapat berpartisipasi
dalam pengelolaan LH baik melalui kampanye atau aksi nyata, dan hasilnya akan
lebih baik jika dikoordinasikan dengan pihak terkait, dalam hal ini BLH DIY atau
BLH/KLH/KAPEDAL Kabupaten/kota.
diusulkan adanya mekanisme reward bagi perguruan tinggi yang sudah secara aktif
melakukan upaya-upaya pengelolaan lingkungan, misal dalam kemudahan
mengakses bantuan ke pemda.
Perlu ada forum komunikasi antar perguruan tinggi dan BLH DIY untuk secara
berkala bertemu untuk berdiskusi masalah lingkungan yang sedang berkembang di
DIY, baik isu lokal maupun isu global.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 67
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.2.1.6.3. Bimtek Pengelolaan Limbah Industri Kecil (Nata de Soya)


Dalam rangka Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup,
terutama untuk penanganan limbah cair dari kegiatan Industri Tahu, BLH DIY mengajak
masyarakat pelaku industri tahu untuk mengolah limbah cairnya untuk di olah menjadi Nata
de Soya. BLH DIY melaksanakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah Industri Kecil (Nata
de Soya) untuk para pengusaha tahu di wilayah Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul
dan Kecamatan Brosot Kabupaten Kulon Progo masing-masing diikuti 60 peserta. Adapun
Narasumber berasal dari BLH DIY, BLH/KLH Kabupaten Bantul dan Kulon progo, serta Bpk.Ag.
Agus Hariyanta, S.Pd LSM ICBC. Bimbingan teknis dilaksanakan dua kali sbb :
a. Selasa, 17 September 2013, bertempat di Balai Desa Brosot, Kecamatan Galur,
Kulon Progo.
b. Rabu, 18 September 2013, bertempat di Balai Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan,
Bantul.

Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari BimtekPengelolaanLimbahIndustriKecil (Nata de


Soya) adalah sebagai berikut :
a. Peserta diberi pengetahuan tentang bagaimana mengolah limbah cair yang
dihasilkan dari kegiatan industri tahu menjadi Nata de Soya, dengan dibuat produk
yang layak untuk dijual (produk baru) diharapkan limbah tahu tidak mencemari
lingkungan dan dapat menambah pendapatan masyarakat.
b. Cara pembuatan Nata de Soya disosialisasikan kepada para Kader Lingkungan Hidup
di Kecamatan sebagai pembekalan para Kader untuk dapat disebarluaskan di
wilayah yang ada industri tahu.
c. Selain dibuat Nata de Soya limbah industri tahu skala besar/komunal dapat
dikumpulkan dalam Biodegester untuk dimanfaatkan gas Methannya sebagai Bahan
Bakar Gas.

4.2.2. Subbidang Laboratorium


4.2.2.1. PENINGKATAN KAPASITAS LABORATORIUM PENGUJI LINGKUNGAN (16.031)
4.2.2.1.1. Sarasehan Laboratorium Lingkungan
Maksud diselenggarakan Sarasehan Laboratorium Lingkungan dalam wadah Jaringan
Kerjasama Berbagai Laboratorium di DIY (JASA BALAB DIY) adalah untuk memberikan
informasi tentang Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 termutakhir,
dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 tentang
Laboratorium Lingkungan.
Adapun tujuannya adalah agar laboratorium pengujian di DIY, dapat mengerti dan
memahami serta menerapkan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025
edisi termutakhir, dan persyaratan tambahan sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan
dalam pengelolaan laboratorium.
Sarasehan Laboratorium Lingkungan dilaksanakan pada :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 68
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Tanggal : 11 Maret 2013


Tempat : Hotel Gowongan Iin,
Jl. Gowongan Kidul No. 50 Yogyakarta
Peserta : 30 Orang ; terdiri dari laboratorium lingkungan, laboratorium
terakreditasi dan laboratorium penguji, baik institusi milik pemerintah,
perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Materi : 1. Jaminan Mutu Hasil Pengujian disampaikan oleh Dr. Julia


Kantasubrata dari Pusat Penelitian Kimia LIPI, Bandung;
2. Pengambilan Contoh Uji Parameter Lingkungan disampaikan oleh
Dr. Erini Yuwatini dari Pusarpedal, Kementerian Lingkungan
Hidup, Jakarta;
Hasil pelaksanaan sarasehan laboratorium lingkungan adalah sebagai berikut:
Laboratorium penguji parameter lingkungan harus memiliki kebijakan dan prosedur
yang terdokumentasi untuk keselamatan dan kesehatan kerja personil laboratorium,
pengelolaan limbah laboratorium serta harus menerapkan program minimalisir
limbah laboratorium, mulai dari pengambilan dan atau penerimaan sampel uji,
preparasi dan pengujian;
Laboratorium penguji parameter Lingkungan mampu menghasilkan data hasil
pengujian yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan menerapkan
Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008 termutakhir
dan Persyaratan Tambahan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009, yang terdiri dari Pengelolaan
Limbah Laboratorium, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Personil Laboratorium;
Laboratorium Penguji harus menerapkan jaminan mutu hasil pengujian mulai dari
pengambilan sampel, pengujian dan pelaporan hasil uji, dengan tujuan untuk
memastikan bahwa tahapan proses pengujian dapat berjalan secara efektif dan
efisien dengan cara mengendalikan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi;
Diharapkan Laboratorium penguji parameter Lingkungan di DIY dapat menerapkan
Jaminan Mutu Hasil Pengujian dan merencanakan pengambilan sampel uji dengan
tujuan yang jelas, sehingga akan dihasilkan data hasil uji yang absah dan dapat
dipertanggungjawabkan;

4.2.2.1.2. Pembinaan Laboratorium Penguji


Maksud diselenggarakan Pembinaan Laboratorium Penguji adalah memberikan informasi,
arahan dan motivasi bagi laboratorium penguji binaan BLH DIY untuk tetap
mempertahankan, bahkan meningkatkan pengelolaan laboratorium dan menjamin kualitas
data hasil pengujian.
Adapun tujuannya adalah menjaga eksistensi dan menjamin mutu data hasil pengujian serta
untuk mendapatkan predikat sebagai Laboratorium Terakreditasi dan ditunjuk oleh
Gubernur sebagai Laboratorium Lingkungan Daerah.
Pembinaan Laboratorium Penguji dilaksanakan BLH DIY pada Bulan September 2013,
bekerjasama dengan Balai Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan DIY.
Sasaran Pembinaan Laboratorium Penguji adalah sebagai berikut :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 69
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

1) Laboratorium BPIPBPJK, Dinas PU & ESDM;


2) Laboratorium Lingkungan FTSP UII;
3) Laboratorium Terpadu UII;
4) Laboratorium KLH Kabupaten Kulon Progo;
5) Laboratorium KLH kabupaten Sleman;
6) Laboratorium Kapedal Kabupaten Gunungkidul;

Hasil Pelaksanaan Pembinaan laboratorium penguji adalah sebagai berikut :


Bahwa untuk dapat di rekomendasi menjadi Laboratorium Lingkungan harus
memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
06 Tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan antara lain :
a. ISO/IEC 17025 termutakhir tentang Persyaratan Umum Kompetensi
Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi;
b. Identitas registrasi yang diterbitkan oleh Menteri, dengan mengajukan
formulir permohonan Registrasi Laboratorium Lingkungan sebagaimana
tercantum pada Lampiran II, Peraturan tersebut;
Secara umum Laboratorium Terakreditasi binaan BLH DIY yang menjadi sasaran
pembinaan pada Tahun 2013 tersebut di atas, sebagian besar belum menerapkan
Persyaratan Tambahan untuk dapat ditunjuk sebagai Laboratorium Lingkungan
sebagaimana termuat dalam Lampiran I Permen LH No 06 Tahun 2009, yang terdiri
dari pengelolaan limbah laboratorium, keselamatan kerja dan kesehata kerja (K3)
personil laboratorium, pengambilan dan penanganan contoh uji parameter
lingkungan;
Laboratorium penguji binaan BLH DIY, belum sepenuhnya menerapkan Persyaratan
Manajemen dan Persyaratan Teknis dalam pengelolaan laboratorium sesuai Sistem
Manajemen Mutu Laboratorium yaitu ISO/IEC 17025 termutakhir;
Perlu dilakukan pembinaan kepada laboratorium penguji dan laboratorium
terakreditasi di DIY, yang berkelanjutan terkait pengelolaan laboratorium termasuk
pengelolaan limbah laboratorium, K3 dan pengambilan contoh uji perameter
lingkungan, agar laboratorium penguji tersebut dapat segera memperoleh predikat
sebagai laboratorium terakreditasi dan teregistrasi serta ditunjuk oleh Gubernur
sebagai Laboratorium Lingkungan Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

4.2.2.1.3. Audit Laboratorium


Maksud diselenggarakan Audit Laboratorium adalah memberikan motivasi bagi
Laboratorium Terakreditasi dan atau Laboratorium Lingkungan Daerah untuk tetap
mempertahankan dan meningkatkan eksistensi dalam pengelolaan laboratorium dan
menjamin kualitas data hasil pengujian.
Adapun tujuannya adalah membantu laboratorium terakreditasi dan atau laboratorium
lingkungan daerah dalam memeriksa ketidaksesuaian terhadap penerapan ISO/IEC 17025 :
2008 atau edisi termutakhir dan Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan hidup
Nomor 06 tahun 2009, sehingga dapat dihasilkan data pengujian yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum maupun ilmiah.
Audit laboratorium dilaksanakan BLH DIY bekerjasama dengan Laboratorium Lingkungan
Daerah yaitu : PTAPB-BATAN Yogyakarta, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 70
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Pemberantasan Penyakit (BBTKL PP) Yogyakarta, Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Dinas
Kesehatan DIY.
Audit Laboratorium dilaksanakan pada: Bulan Februari April 2013.
Sasaran Audit Laboratorium adalah sebagai berikut :
Laboratorium BBKKP Yogyakarta;
Laboratorium Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY;
Laboratorium BPIPBPJK, Dinas PU & ESDM DIY;
Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Air Fakultas Geografi UGM;
Laboratorium Lingkungan FTSP UII;
Laboratorium Terpadu UII;

Hasil Audit Laboratorium, adalah sebagai berikut :


Masih ditemukan ketidaksesuaian Kategori 2 yaitu ketidaksesuaian yang tidak
mempengaruhi hasil uji, terhadap penerapan Dokumen Sistem Manajemen Mutu
Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008, edisi termutakhir dan Lampiran I
peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 yakni masih
terdapat alat rusak yang tidak diidentifikasi/dilabeli;
Laboratorium Terakreditasi yang menjadi sasaran Audit Laboratorium Tahun 2013,
belum menerapkan pengelolaan limbah laboratorium, keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) personil laboratorium, pengambilan dan penanganan contoh uji
parameter lingkungan, sebagaimana yang diamanatkan pada Lampiran I Permen LH
No. 06 Tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan;
Perlu dilakukan pembinaan dan audit laboratorium terhadap laboratorium
terakreditasi di DIY, secara periodik, untuk membantu mempertahankan bahkan
meningkatkan eksistensi dalam pengelolaan laboratorium, menjamin kualitas data
hasil pengujian yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan
ilmiah, membantu mempersiapkan laboratorium sebelum dilakukan assesment dari
KAN dan memotivasi laboratorium terakreditasi untuk dapat ditunjuk sebagai
laboratorium lingkungan daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

4.2.2.1.4. Uji Banding Antar Laboratorium Penguji


Maksud diselenggarakan Uji Banding Antar Laboratorium Penguji adalah untuk mengetahui
tingkat kemampuan / unjuk kerja suatu laboratorium dalam menganalisis suatu sampel uji.
Adapun tujuannya adalah agar laboratorium pengujian yang ikut dalam uji banding ini,
dapat mengukur kemampuannya dan meningkatkan kemampuan untuk dapat mencapai
kinerja yang lebih baik lagi.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 71
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Uji banding Antar Laboratorium Penguji dilaksanakan pada :


Bulan : Juli September 2013
Peserta : 15 (lima belas) Laboratorium Penguji binaan BLH DIY terdiri dari :
Laboratorium Lingkungan, Laboratorium Terakreditasi dan
Laboratorium Penguji, baik dari institusi milik pemerintah, Perguruan
Tinggi Negeri maupun Swasta.

Hasil Penyelenggaraan Uji Banding Antar Laboratorium Penguji adalah sebagai berikut :
Uji banding antar laboratorium penguji merupakan salah satu upaya pengendalian
mutu pengujian suatu laboratorium penguji, karena data hasil uji banding tersebut,
dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan / unjuk kerja suatu laboratorium;

Hasil uji banding dari laboratorium penguji peserta uji banding antar laboratorium
penguji termasuk dalam kategori memuaskan, yang mencapai 100 % yaitu untuk
Parameter Nitrat dan Parameter Khlorida;

Hasil pengolahan data uji banding antar laboratorium penguji dari laboratorium
penguji peserta uji banding, untuk parameter :
- Besi, yang termasuk kategori diperingatkan ($) adalah Laboratorium Hidrologi
dan Kualitas Air Fakultas Geografi UGM, Laboratorium PKA Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul, sedangkan yang termasuk dalam kategori outlier ($$)
adalah Laboratorium Terpadu UII;
- Mangan, yang termasuk kategori outlier ($$) adalah PTAPB-BATAN Yogyakarta;
sedangkan yang termasuk dalam kategori diperingatkan ($) adalah BLK, Dinas
Kesehatan DIY; Laboratorium BLH Kabupaten Bantul;
- Kesadahan, yang termasuk kategori diperingatkan ($) adalah Laboratorium
BLH Kabupaten Bantul, Laboratorium Terpadu UII, sedangkan yang termasuk
dalam kategori outlier ($$) adalah Laboratorium BLH Kota Yogyakarta dan
Laboratorium PKA Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta;
- Nitrit, yang termasuk kategori diperingatkan ($) adalah Laboratorium PKA
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta;
- Sulfat, yang dinyatakan masuk kategori diperingatkan ($) adalah LPPT UGM
dan UPT Labkes Dinkes Kabupaten Sleman;

Investigasi penyebab kesalahan yang mungkin terjadi dari hasil uji banding yang
termasuk kategori outlier ataupun diperingatkan adalah personil yang kurang
kompeten, bahan kimia yang digunakan telah kadaluwarsa, bahan kimia yang
digunakan bukan bahan kimia acuan bersertifikat (standar reference material /
SRM), kesalahan dalam pelaporan penghitungan hasil uji, peralatan belum
dikalibrasi;

Bagi laboratorium penguji peserta uji banding antar laboratorium penguji yang hasil
ujinya termasuk kategori outlier, harus melakukan tindakan perbaikan dengan hasil
investigasi tersebut dan menerapkan Prosedur Sistem Manajemen Mutu
Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008 termutakhir dalam pengelolaan
laboratorium;

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 72
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Bagi laboratorium penguji yang hasil uji bandingnya termasuk kategori memuaskan,
maka perlu mempertahankan dan meningkatkan kinerja dalam pengelolaan
laboratorium sesuai Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 :
2008 termutakhir.

Perlu diselenggarakan uji banding antar laboratorium penguji secara rutin setiap
tahun dan disertai sertifikat uji banding serta didokumenkan dalam laporan yang
diserahkan kepada peserta uji banding antar laboratorium penguji

4.2.2.2. PEMBINAAN PELAKSANAAN PEDOMAN PENGELOLAAN LABORATORIUM DI


LINGKUNGAN PENDIDIKAN SMA/ SMK DAN PT (16.046.)
4.2.2.2.1 Pembinaan Pengelolaan Laboratorium Di SMA
Maksud diselenggarakannya Pembinaan Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA adalah
untuk membantu SMA dalam menerapkan Buku Pedoman Pengelolaan Laboratorium,
sehingga dapat mengelola laboratorium sesuai acuan, dan mengetahui gambaran mengenai
kondisi, kekurangan dan kendala yang dihadapi.
Adapun tujuannya adalah agar Sekolah Menengah Atas yang ada di wilayah DIY dapat
melakukan pengelolaan laboratorium secara benar dan sesuai acuan yang berlaku.
Pembinaan Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA dilaksanakan pada bulan Mei - Juni
2013.
Sasaran Pembinaan Pengelolaan Labotarorium adalah sebagai berikut :
SMA Stella Duce Yogyakarta, Kota Yogyakarta
SMA N 1 Sanden, Kabupaten Bantul
SMA N 1 Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo
SMA N 1 Depok , Kabupaten Sleman
SMA N 1 Playen, Kabupaten Gunungkidul
Hasil Pelaksanaan Pembinaan pengelolaan laboratorium di SMA adalah sebagai berikut :
Dari hasil pembinaan, secara keseluruhan masih banyak laboratorium yang belum
maksimal dalam mengelola laboratorium terutama untuk pengelolaan bahan kimia,
pengelolaan limbah laboratorium dan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerjanya.

Tujuan Pembinaan Pengelolaan Laboratorium adalah agar pengelolaan laboratorium


IPA Kimia SMA sesuai dengan acuan yang ada serta dapat mengetahui kendala
maupun hal-hal yang perlu dilengkapi dan diperhatikan dalam pengelolaan
laboratorium.

Pembinaan pengelolaan laboratorium SMA dilaksanakan secara kontinu setiap tahun


dimana SMA yang dibina tahun ini akan mengikuti seleksi pengelolaan laboratorium di
tahun mendatang.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 73
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.2.2.2.2. Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA KimiaSMA


Maksud diselenggarakannya Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA adalah
untuk memberikan pemahaman dengan memotivasi kepada laboratorium-laboratorium IPA
Kimia SMA dalam pengelolaan laboratorium.
Adapun tujuannya adalah Laboratorium IPA Kimia Sekolah Menengah Atas dapat
mengimplementasikan pengelolaan laboratorium secara benar dan sesuai acuan yang
berlaku.
Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA dilaksanakan pada Bulan Mei Juni 2013.
Sasaran Evaluasi Pengelolaan Laboratorium tersebut adalah sebagai berikut :
o SMA Bopkri 2 Yogyakarta, Kota Yogyakarta
o SMA N 2 Banguntapan, Kabupaten Bantul
o SMA N 1 Temon, Kabupaten Kulon Progo
o SMA N 1 Godean, Kabupaten Sleman
o SMA N 1 Panggang, Kabupaten Gunungkidul
Hasil pelaksanaan Evaluasi Pengelolaan Laboratorium adalah sebagai berikut:
Evaluasi Pengelolaan Laboratorium SMA sangat mendukung dalam kegiatan
pembinaan pengelolaan laboratorium karena kegiatan tersebut dapat membantu
SMA untuk lebih memaksimalkan dalam pengelolaan laboratorium dan memotivasi
SMA peserta evaluasi untuk menjadi yang terbaik.

Hasil Evaluasi Pengelolaan Laboratorium SMA, diperoleh urutan kategori dalam


pengelolaan laboratorium SMA Kabupaten/Kota se DIY sebagai berikut:
1. SMA Bopkri 2 Yogyakarta
2. SMA N 1 Panggang, Gunungkidul
3. SMA N 2 Banguntapan, Bantul
4. SMA N 1 Godean, Sleman
5. SMA N 1 Temon, Kulon Progo

4.2.2.2.3. Workshop Hasil Seleksi Pengelolaan Laboratorium di SMA


Maksud diselenggarakan Workshop Hasil Seleksi Pengelolaan Laboratorium di SMA adalah
adalah memberikan informasi mengenai hasil dari Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA
Kimia SMA dan materi lain terkait Pengelolan Laboratorium di SMA.
Adapun tujuannya adalah untuk memaparkan hasil evaluasi pengelolaan laboratorium IPA
Kimia SMA dan memberikan arahan dalam pengelolaan laboratorium sesuai acuan serta
memberikan kejuaraan pengelolaan laboratorium di SMA.

Hari/ : Rabu, 24 Juli 2013


Tanggal
Tempat : Hotel Gowongan Iin,
Jl. Gowongan Kidul No. 50 Yogyakarta
Peserta : 30 orang, terdiri dari:
Koordinator laboratorium atau penanggung jawab
laboratorium kimia atau laboran SMA yang telah mengikuti
pembinaan dan evaluasi .
Instansi-instansi terkait antara lain Dinas Pendidikan

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 74
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Provinsi,Kabupaten/Kota se DIY dan BLH/KLH/KPDL


Kabupaten/Kota se DIY.

Materi : 1. Kebijakan Pengelolaan Laboratorium SMA,


Oleh : Ir. Kuncara HP, M.MA (BLH DIY);
2. Pengelolaan Bahan Kimia di Laboratorium,
Oleh : Dra. Endang Astuti, Msi. (PSLH UGM);
3. Hasil Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA
Oleh : Ir. Sri Lestari,M.Si (BLH DIY)

Hasil Penyelenggaraan Workshop Hasil Seleksi Pengelolaan Laboratorium SMA sebagai


berikut :
Adanya kebijakan dari instansi Pendidikan baik pusat maupun daerah untuk peduli
mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan, khususnya laboratorium IPA
Kimia SMA, sehingga pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah laboratorium
dapat dikendalikan.

Salah satu fasilitas pembelajaran di SMA adalah laboratorium IPA Kimia yang dalam
operasionalnya tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia serta limbah
laboratorium hasil praktikum siswa, akibat kegiatan laboratorium akan
menghasilkan limbah laboratorium yang salah satunya termasuk dalam kategori
limbah B3 dan limbah tersebut dilarang dibuang langsung ke lingkungan tanpa
pengolahan terlebih dahulu.

Menekan jumlah bahan kimia kadaluarsa dan rusak kemasan yang disertai
identifikasi dan sifat Material Safety Data Sheet (MSDS) dan melakukan penanganan
limbah cair, Padat dan Gas yang dihasilkan laboratorium.

Memotivator dan mendorong sekolah melakukan pengelolaan laboratorium IPA


Kimia sesuai pedoman, adapun acuan yang digunakan adalah : Buku Pedoman
Pengelolaan Laboratorium di Sekolah Menengah Atas yang diterbitkan oleh BLH DIY
dan Permendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana
untuk sekolah SD/MII, SMP/MTs,SMA/MA.

4.2.2.2.4. Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA


Maksud diselenggarakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium SMA adalah untuk
memberikan informasi dan pemahaman secara teknis tentang pengelolaan laboratorium
SMA. Adapun tujuannya adalah Laboratorium IPA Kimia SMA dapat mengimplementasikan
pengelolaan laboratorium secara benar dan sesuai acuan yang berlaku
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium IPA kimia SMA dilaksanakan 2
(dua) angkatan yaitu :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 75
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Tanggal : Angkatan I : tanggal 25 26 Juli 2013


Angkatan II: tanggal 29 30 Juli 2013
Tempat : Hotel Gowongan Iin,
Jl. Gowongan Kidul No. 50 Yogyakarta
Peserta : 25 orang per angkatan, berasal dari sekolah sekolah SMA IPA Kimia
se DIY, dengan latar belakang penanggung jawab laboratorium
kimia atau laboran SMA, usulan dari Dinas Pendidikan dan
BLH/KLH/KPDL Kabupaten/Kota se DIY.
Materi : 1. Pedoman Pengelolaan laboratorium IPA Kimia SMA.
Oleh : Ir. Kuncara, HP., MMA.
2. Pengelolaan Bahan Kimia diLaboratorium IPA Kimia SMA
Oleh : Drs. Bambang Supramono H.,Mkes.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium Kimia
Oleh : Endang S. Ediningsih,ST.,MM.
( Hyperkes Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY)

Hasil Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA adalah sebagai berikut :
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, beberapa Sekolah
Menengah Atas dan Kejuruan melengkapi fasilitas pendidikan dengan mendirikan
laboratorium yang merupakan fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah.

Bimbingan teknis Pengelolaan laboratorium IPA Kimia SMA ini mengulas tentang
kebijakan pengelolaan laboratorium terdiri dari : Administrasi dan Manajemen
laboratorium, Sarana dan Prasarana Laboratorium, Utilitas laboratorium, Bahan
Kimia dan peralatan laboratorium serta pengelolaan limbah laboratorium SMA IPA
Kimia.

Cara untuk mengurangi bahan kimia yang kadaluarsa, maka sebelum membeli
bahan kimia, dilakukan penghitungan dengan seksama mengenai jumlah yang
dibutuhkan agar tidak sisa terlalu banyak, dan apabila disimpan tidak melampaui
batas kedaluwarsa.

Bahan-bahan kimia yang akan disimpan dikelompokkan sesuai dengan sifatnya, agar
tidak terjadi interaksi antara bahan yang satu dengan bahan yang lainnya, dan
bahan bersifat korosif harus diletakan dibawah batas mata, bahan dengan titik didih
<400C simpan dalam almari es.

Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium SMA akan dilaksanakan secara kontinu


setiap tahun, sehingga dapat memotivasi SMA-SMA di wilayah DIY dalam
mengoptimalkan pengelolaan laboratorium sesuai dengan Pedoman Pengelolaan
Laboratorium yang sudah ada.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 76
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.2.2.3. PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP


(16.029)
4.2.2.3.1. Inhouse Training
Maksud diselenggarakan Inhouse Training adalah untuk memberikan informasi, pemahaman,
dan cara-cara penyusunan Dokumen Sistem Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008
serta Pengendalian Mutu Data Hasil Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan.
Adapun tujuannya adalah agar Laboratorium Penguji parameter Kualitas Lingkungan dapat
mengimplemetasikan cara Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
sesuai ISO/ IEC 17025 : 2008 serta dapat mengendalian Mutu data Hasil Pengujian Parameter
Kualitas Lingkungan secara benar dan sesuai dengan acuan yang berlaku.
Pelaksanaan Inhouse Training dilaksanakan pada :

Pertama
Tanggal : 19, 20 dan 25 Juni 2013
Ruang Prokasih Lt. III BLH DIY,
Tempat :
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta.
10 Orang ; terdiri dari laboratorium penguji institusi pemerintah,
Peserta :
perguruan tinggi swasta, PPEJ dan BLH DIY.
Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai
ISO/IEC 17025 : 2008 disampaikan oleh : Prof. Samin Prihatin, APU,.
mencakup :
1. Refreshing ISO/IEC 17025 : 2008;
Materi : 2. Pemahaman ISO/IEC 17025 : 2008 tentang Akreditasi Laboratorium;
3. Sistem Dokumentasi ISO/IEC 17025 : 2008;
4. Praktek Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu.

Kedua
Tanggal : 26, 27 dan 28 Juni 2013
Ruang Prokasih Lt. III BLH DIY,
Tempat :
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta.
Peserta 10 Orang ; terdiri dari laboratorium penguji institusi pemerintah,
: perguruan tinggi swasta, PPEJ dan BLH DIY.
Materi : 1. Kendali Mutu Data Hasil Pengujian disampaikan oleh : Drs. Bambang
Supramono M.Kes., mencakup :
Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Blanko, Duplo
dan Metode Detection Level (MDL);
Praktek Metode Detection Level (MDL).
2. Kendali Mutu Data Hasil Pengujian disampaikan oleh : Rudi Priyanto,
ST. mencakup :
Kendali Mutu metode Kontrol Chart;
Praktek Pembuatan Kontrol Chart.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 77
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.2.2.3.2. Pengadaan Peralatan Air


a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor: 027/6006, tanggal 26 September 2013;
b. Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor : 027/6704, tanggal 25 Oktober 2013;
c. Metode pengadaan barang/jasa: Pemilihan langsung;
d. Pihak ke III (penyedia barang/jasa) adalah : CV. Widya Nareswari yang beralamat di
Perum Ottawa Blok A. 20, Telukan, Grogol Sukoharjo, Jawa Tengah;
e. Jenis pengadaan peralatan air yaitu :
1) Waterproof Portable PH/MV Meter : 1 buah
2) Waterproof Hand Held Conductivity / TDS Meter: 1 buah
3) Dial Thermo-Hygrometer : 5 buah.

4.2.2.3.3. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Penunjang Laboratorium


a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor : 027 / 5386, tanggal 30 Agustus 2013;
b. Berita Acara Serah Terima Nomor: 027 / 7075, tanggal 12 Nopember 2013;
c. Metode pengadaan barang/jasa : Pemilihan langsung;
d. Pihak ke III (penyedia barang/jasa) adalah : CV. Anggi yang beralamat di Jatimulyo TR I/
836, RT.012/003, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta;
e. Jenis pekerjaan pengadaan sarana dan prasarana yaitu :
1) Pemasangan BRC IPAL
2) Ruang Preparasi
3) Pembuatan pintu almari sliding
4) Ruang AAS
5) Runga Bahan
6) Ruang Gas
7) Ruang Instrumen
8) Perbaikan lemari asam.

4.2.2.3.4. Pengadaan Peralatan AAS


a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor : 027 / 5735, tanggal 18 September 2013;
b. Berita Acara Serah Terima Nomor: 027 / 7567, tanggal 3 Desember 2013;
c. Metode pengadaan barang/jasa : Lelang;
d. Pihak ke III (penyedia barang/jasa : PT. Triandar Jastektama yang beralamat di Ruko
Mega Grosir Cempaka Mas Blok E1 No. 15, Jakarta Pusat 10640.
e. Jenis pengadaan peralatan AAS yaitu :
1) Automic Absorption Spectrophotometer (AAS) 1 unit;
2) Mercury Vapour Unit (MVU) 1 unit;
3) Hydride Vapour Generator (HVG) 1 unit;
4) Dilengkapi dengan :
a) Oil-less Compressor;
b) High Temperature Burner;
c) Mist Separator Kit;
d) N2O Gas with Cylinder and Regulator;
e) C2H2 Gas with Cylinder and Regulator;
f) Argon Gas with Cylinder and Reulator;
g) Ducting, System for Exhaust Gas;

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 78
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

h) Hollow Cathode Lamp;


i) Standart Solution;
j) Computer and Printer;
k) Pengikat / Pengaman Tabung Gas.

4.2.2.3.5. Pengadaan Peralatan Udara


a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor: 027/6976, tanggal 7 Nopember 2013;
b. Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor : 027/7667, tanggal 6 Desember 2013;
c. Metode pengadaan barang/jasa: Pemilihan langsung;
d. Pihak ke III (penyedia barang/jasa) adalah : PT. Hepilab Sukses Bersama yang beralamat di
Jl. Kauman V No. 02, RT 004 RW 008, Palebon, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah.
e. Jenis pengadaan peralatan udara yaitu : Impinger Air Sampler 1 unit dilengkapi dengan:
1. Aluminium craying case
2. Impinger Tabung Reaksi 5 buah
3. Air Flow control 1 buah
4. Pompa Independent 5 buah
5. Humidity dan Temperatur 1 buah

4.3. BIDANG PENGENDALIAN PERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN


4.3.2. Sub Bidang Konservasi Lingkungan
4.3.2.1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air (17.001)
4.3.2.1.1. Pembangunan SPAH
Pembangunan Sumur Peresapan Air Hujan pada tahun 2013 sejumlah 350 (tiga ratus lima
puluh) unit. Pembangunan SPAH pada tahun 2013 dilaksanakan dengan swakelola oleh
masyarakat penerima bantuan. Dengan sistem ini, BLH DIY memberikan bantuan kepada
kelompok masyarakat penerima SPAH berupa material SPAH dan uang harian non PNS (upah
mandor, upah tukang dan upah pekerja).

Proses pembangunan SPAH dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut :


1) Seleksi proposal masuk (Bulan Maret 2013)
2) Survey lokasi (bulan April 2013)
3) Penetapan lokasi kuota SPAH (Bulan April 2013)
4) Rapat koordinasi dengan calon penerima (Bulan Mei 2013)
5) Sosialisasi kepada calon penerima (Bulan Mei 2013)
6) Pengadaan material SPAH (Bulan Juli 2013)
7) Pengiriman material SPAH (Bulan September Oktober 2013)
8) Monitoring pengiriman material SPAH (Bulan September Oktober 2013)
9) Penyerahan uang harian non pns (Bulan September 2013)
10) Pembangunan SPAH oleh masyarakat (Bulan November 2013)
11) Monitoring dan pendampingan (Bulan November Desember 2013)
12) Pelaporan (bulan Desember 2013)

Berdasarkan hasil seleksi proposal dan hasil survey lokasi maka ditetapkan lokasi dan kuota
SPAH sebagai berikut :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 79
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Daftar penerima SPAH tahun 2013


Jumlah SPAH
No Alamat Penanggungjawab
(Unit)
SLEMAN
LPMD dsn Jaban Kel. Sinduharjo,
1 Sogiman 087839044571 10
Ngaglik, Sleman
Padukuhan Gentan, Ds Sinduharjo, HD Sumarno-
2 15
Ngaglik, Sleman 02746592682/081328767895
Yatiman (3053569)/Sugiyono
3 LPMD Dsn Drono, ds tridadi, Sleman 15
(865285)
LPMD Dsn Pangukan, Tridadi, H. Purwanto (869687)/ Ariyanto
4 15
Sleman 082134535461
Andang (RW) Harjiyo (Kadus
RW I Dsn Randugunting , Desa
5 085747400065/Widi 15
Tamanmartani, kalasan, Sleman
081329392021
RT 16, RW 06, Sariasih, Manggung, Bambang Sucahyo
6 10
Caturtunggal, Depok, Sleman (888542/08164885052)
Kring XIV, Ledokwareng dan
7 Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, 7880361 (sekretariat) Tarjo 15
Sleman
RW 9, Candikarang, Sardonoharjo,
8 Joko 085729742928 15
Ngaglik, Sleman
Mulyono-
9 Mraen Sendangadi Mlati Sleman 08122748202/Sukarmin - 15
08562555581
Karyono 7844210/Kahono
10 Nyamplung Kidul Balecatur Gamping 085326198555/Sukarmin 15
08562555581
BANTUL
BKM Dsn Keyongan,Sabdodadi,
1 Fauzan (7893271) 15
Bantul
BKM Dsn Kadibeso, Sandodadi, Sukarno
2 15
bantul (9189005/087739036996)
RT 06 Dsn Manggung, Wukirsari, Sabari (08174123701) Desa
3 15
Imogiri, Bantul (8284321)
KSM Dsn Neco RT 05, Sabdodadi, Sunardi (7419439) /
4 15
Bantul 087739538617
KSM Dsn Neco RT 04, Sabdodadi,
5 Sumadi (6645986) 15
Bantul
RT 01, dsn Soka, Seloharjo, Pundong,
6 Rismanto-087738318608 10
Bantul
RT 02, Dsn Soka, Seloharjo, Pundong,
7 Rismanto-087738318608 10
Bantul

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 80
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Bardan-
RT 05 dsn Nambangan, Seloharjo,
8 087838379178/Sudarwanto 10
Pundong, Bantul
08174104322
Bardan-
RT 06, dsn Nambangan, Seloharjo,
8 087838379178/Sudarwanto 10
Pundong, Bantul
08174104322
Maryono (087839152274)Yoko
9 Pencitrejo Terong Dlingo Bantul 10
087839435117
Maryono (087839152274)Sudari
10 Kebokuning Terong Dlingo Bantul 10
081804172898
BMW Brajan, Tamantirto, Kasihan,
11 Tri Purwo Widodo-08122952725 15
Bantul
Wanujoyo, Srimartani, Piyungan,
12 Lilik (085743102004) 10
Bantul
Murtijo RT6-
13 Kalisat, Triharjo, pandak 082134401775/Lurah 10
(02747493454)
14 Bendo Wukirsari Btl Marsudi (087838173618 10
15 Sindet Wukirsari Btl Gendro Wiyono-081804226564 10
Gunungkidul
LPMD Widoro kulon Bunder, Kec.
1 Pak Dukuh 081931782572 10
Patuk, Gunungkidul
2 Semoyo Patuk Gunungkidul Suratimin 081392111079 10
Jumlah 350
Sesuai dengan alokasi sesuai dengan daftar tersebut di atas, selanjutnya dilakukan
pengiriman material SPAH sesuai dengan jumlah SPAH yang akan dibangun di masing-
masing lokasi.

4.3.2.1.2. Sosialisasi Konservasi Sumberdaya Air


Pelaksanaan Sosialisasi konservasi sumberdaya air dilakukan sebanyak 18 (delapn belas) kali.
Adapun kegiatan ini telah dilaksanakan sebagai berikut :
No Lokasi Tanggal
1 KPDL Kab. Gunungkidul 4-3-2013
2 KLH Kab. Kulonprogo 5-3-2013
3 KPDL Kab. Gunungkidul 11-3-2013
4 SD Wates, Kab. Kulonprogo 13-3-2013
5 KPDL Kab. Gunungkidul 14-3-2013
6 KLH Kab. Kulonprogo 15-3-2013
7 BLH Kab. Bantul 5-4-2013
8 Lemahrubuh, Panggang, Kab. Bantul 7-4-2013
9 BLH Kab. Bantul 9-4-2013
10 Neco, Kab. Bantul 10-4-2013
11 BLH Kab. Bantul 14-4-2013
12 Tempel Merdikorejo Sleman 12-4-2013

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 81
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

13. KLH Kab. Sleman 16-4-2013


14. KPDL Kab. Gunungkidul 20-5-2013
15. Jaban, Sleman 21-5-2013
16. Sokabinangun Sleman 24-5-2013
17. KLH Sleman 3-6-2013
18. KLH Sleman 4-6-2013

Materiyang diberikan dalamSosialisasiKonservasi sumberdaya air adalah mengenai konsep


dasar konservasi sumberdaya air dan teknologi terapan konservasi sumberdaya air, dengan
narasumber dari BLH DIY.

Sosialisasi Konservasi Sumberdaya Air di BLH Kab. Bantul dan KLH Sleman

4.3.2.1.3. Penyusunan Buku Konservasi Sumber Daya Air


Pada era saat ini konservasi air merupakan hal yang telah seharusnya dilakukan.
Pertambahan penduduk dan kemajuan pembangunan di bidang industri mensyaratkan air
sebagai bahan kebutuhan pokok yang tidak tergantikan. Apabila air diambil terus tanpa ada
upaya untuk memperbanyak kuantitas maupun kualitasnya, maka lambat laun akan terjadi
kekurangan air. Hal ini tentu tidak diinginkan, karena air merupakan kebutuhan pokok
semua makhluk hidup di bumi ini, tanpa air tidak akan ada kehidupan.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi masih perlu ditingkatkan. Salah satu
faktor yang menyebabkan kurangnya kesadaran tersebut adalah minimnya informasi terkait
dengan metode-metode konservasi air yang dapat dilakukan secara swadaya oleh
masyarakat. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan wawasan masyarakat dalam upaya
konservasi sumberdaya air, BLH DIY perlu membuat pedoman dalam bentuk buku. Selain itu,
buku saku pedoman konservasi sumberdaya air digunakan sebagai materi dalam acara
sosialisasi konservasi sumberdaya air. Buku pedoman disusun oleh Tim Pedoman Konservasi
Sumberdaya Air.

4.3.2.2. PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM (17.010)


4.3.2.2.1. Workshop Forum Karst
Bahwa karst merupakan salah satu ekosistem esensial yang mempunyai potensi ekonomi
dan ekologi yang harus dijaga kelestariannya dan diatur pemanfaatannya. Pengelolaan karst
merupakan salahsatu prioritas dari program pembangunan yang berkeadilan. Sehubungan
dengan hal tersebut, telah diterbitkan Surat Keputusan Gubernur Daserah Istimewa
Yogyakarta Nomor : 5/KEP/2011 tentang Pembentukan Forum Pengelolaan Karst. Forum

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 82
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

karst tersebut diantaranya bertugas untuk : (1) melaksanakan rapat-rapat dalam rangka
mensinergikan penyelenggaraan kegiatan di kawasan karst, (2) melakukkan pengkajian
pengelolaan kawasan karst. Sebagai upaya menindaklanjuti Surat Keputusan Gubernur
tersebut, maka BLH DIY menyelenggarakan Workshop Forum Karst dengan tujuan untuk
membahas pengelolaan kawasan karst di DIY.
Workshop Forum Karst dilaksanakan pada :

Hari : Senin
Tanggal : 27 Mei 2013
Tempat : Hotel Gowongan In Yogyakarta
Waktu : 08.00 - Selesai

Materi/Narasumber :
a. Kebijakan Pengelolaan karst DIY
oleh Kepala BLH DIY
b. Fungsi dan Potenasi Karst dalam Konservasi Lingkungan Hidup Masa Depan
oleh Ir. Agus Hendatno, M.T.
c. Pesona dan keindahan karst sebagai Alternatif Pemanfaatan Karst
selainpertambangan.
oleh Agus Yulianto (Yayasan ASC)
d. Kawasan Bentang Alam Karst DIY
oleh Kepala Dinas PUP-ESDM DIY

Peserta terdiri dari unsur :


1. Instansi terkait tingkat DIY
2. PPE Jawa
3. Instansi terkait tingkat kabupaten/Kota se DIY
4. Perguruan Tinggi
5. LSM Lingkungan

Kesimpulan :
1. Perlu dibuat materi sosialisasi dan edukasi tentang karst yang berisikan muatan
lokal yang berbentuk audio visual, film dokumenter maupun bentuk-bentuk lain.
2. Pada tahun 2012 Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa (PPEJ) akan melakukan
rangkaian kegiatan dalam rangka menyusun Zonasi Ekosistem Karst Berbasis
Kesepakatan di kawasan karst Gunungsewu yang melibatkan berbagai
insitusi/pihak yang berkepentingan dengan karst, untuk selanjutnya diusulkan ke
KLH.
3. Balai KSDA Yogyakarta akan melakukan upaya mengembangkan ekonomi
alternatif bagi masyarakat yang bermukim di kawasan karst, melalui kegiatan
pelatihan maupun studi banding (pemberdayaan masyarakat )
4. Masyarakat penambang perlu mendapatkan perhatian dan akomodasi dalam
rangka meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan-kegiatan yang tidak
merusak lingkungan. Untuk mengakomodasikan kegiatan masyarakat tersebut,

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 83
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

perlu keterlibatan berbagai institusi sesuai kewenangan dan ketugasan masing-


masing dalam rangka pendampingan kepada masyarakat .
5. Penegakan hukum harus tetap dilakukan terhadap kegiatan/usaha
pertambangan yang tidak memiliki ijin, sesuai dengan ketentuan dan
kewenangan
6. Perlu dibentuk Tim Kecil Permanen yang merupakan bagian dari Forum Karst
7. Bappeda baik Provinsi maupun Kabupaten diharapkan berperan lebih aktif dalam
mewadahi, memfasilitasi sekaligus mengkoordinasikan usulan kegiatan dan
penganggarannya dalam rangka pengelolaan karst
8. Forum Karst Yogyakarta perlu merumuskan hasil-hasil kerja Forum selama ini
secara sistematis dan dikemas kedalam informasi yang menarik dan Strategis,
untuk selanjutnya disampaikan/menghadap Gubernur untuk mendapatkan
arahan mapun dukungan.

Workshop Forum Karst II


Tindak lanjut dari Workshop Forum Kart I adalah Workshop Forum Karst II yang
dilaksanakan untuk menyusun rencana aksi pengelolaan Karst DIY. Adapun Worshop forum
Karst II diselenggarakan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 28 Juni 2013
Pukul : 07.30WIB selesai
Tempat : Hotel Grage
Jl. Sosrowijayan No. 33 Yogyakarta

Materi/Narasumber :
a. Pengelolaan Kawsan Karst sebagai Komoditas pariwisata
oleh PUSPAR UGM
b. Rencana Aksi Pengelolaan kawasan karst DIY
- oleh Kepala BKSDA Yogyakarta
c. Pengelolaan vegetasi di kawasan karst
oleh Dr. Lies Rahayu (Fakultas kehutanan UGM)

Peserta terdiri dari unsur :


1. Instansi terkait tingkat DIY
2. PPE Jawa
3. Instansi terkait tingkat kabupaten/Kota se DIY
4. Perguruan Tinggi
5. LSM Lingkungan

Kesimpulan :
1. Sumber daya alam kawasan karst mempunyai manfaat yang banyak, yaitu :
a. Kemampuan menyimpan air yang sangat besar;
b. Menjaga keseimbangan ekologi karena keanekaragaman hayatinya tinggi;
c. Menjelaskan tentang zaman prasejarah, karena mampu menyimpan fosil-
fosil dan gambar simbolik;

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 84
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

d. Daerah gua dan daerah sumber air menjadi tempat acara-acara


kebudayaansecara turun temurun;
e. Mempunyai nilai estetika tinggi sehingga menarik untuk wisata alam;
f. Batuan karst mengandung senyawa-senyawa yang bagus untuk bahan
tambang.

2. Konsep pengembangan wilayah kawasan karst, antara lain :


a. Eksplorasi sumberdaya alam serta sumber daya budaya untuk
dikembangkan menjadi atraksi wisata;
b. Minimalisasi bangunan-bangunan permanen;
c. Minimalisasi perubahan lingkungan akibat adanya pengembangan
pariwisata;
3. Sosialisasi Karst perlu dilakukan tidak hanya terhadap masyarakat di sekitar
kawasan karst, tetapi pada pejabat-pejabat nenetu kebijakan sehingga ada
kesamaan visi antara pemerintah dan masyarakat tentang pengelolaan karst.

4. Perlu media sosialisasi yang lebih mudah difahami masyarakat, seperti film karst
sesuai dengan sasarannya.

5. Balai KSDA Yogyakarta akan melakukan rencana aksi pengelolaan ekosistem karst
berdasarkan isu strategis pengelolaan karst, antara lain : penyusunan zonasi,
dialog tematik, desiminasi informasi sektor usaha non tambang, reklamasi lahan
bekas tambang dengan reboisasi tanaman keras, mengembangkan ekonomi
alternatif bagi masyarakat yang bermukim di kawasan karst, melalui kegiatan
pelatihan maupun studi banding (pemberdayaan masyarakat ) dan masih
banyak lagi.

6. Masyarakat penambang perlu mendapatkan perhatian dan akomodasi dalam


rangka meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan-kegiatan yang tidak
merusak lingkungan. Untuk mengakomodasikan kegiatan masyarakat tersebut,
perlu keterlibatan berbagai institusi sesuai kewenangan dan ketugasan masing-
masing dalam rangka pendampingan kepada masyarakat .

7. Penegakan hukum harus tetap dilakukan terhadap kegiatan/usaha


pertambangan yang tidak memiliki ijin, sesuai dengan ketentuan dan
kewenangan.

8. Bappeda baik Provinsi maupun Kabupaten diharapkan berperan lebih aktif dalam
mewadahi, memfasilitasi sekaligus mengkoordinasikan usulan kegiatan dan
penganggarannya dalam rangka pengelolaan karst .

9. Forum Karst Yogyakarta perlu merumuskan hasil-hasil kerja Forum selama ini
secara sistematis dan dikemas kedalam informasi yang menarik dan Strategis,
untuk selanjutnya disampaikan/menghadap Gubernur untuk mendapatkan
arahan mapun dukungan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 85
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.3.2.2.2. Sosialisasi Kehati


Di kalangan masyarakat luas, keanekaragaman hayati belum dikenal dengan baik, walaupun
dalam kesehariannya mereka selalu memanfaatkannya, dalam hal ini yang berkaitan
dengan sandang, pangan maupun papan tempat mereka tinggal. Namun keberadaan
keanekaragaman hayati belum disadari sepenuhnya, apalagi upaya untuk melestarikannya.
Oleh karen itu, pengenalan keanekaragaman hayati perlu dilakukan pada masyarakat dan
dilakukan sejak dini. Sehubungan dengan itu BLH DIY mengadakan sosialisasi KEHATI
dengan sasaran para peserta didik dan guru sekolah tingkat SD, SMP dan SMA. Dan
diharapkan keanekaragaman hayati akan menjadi salah satu kurikulum dalam
pembelajaran.Sosialisasi keanekaragaman hayati dilakukan di 5 Kabupaten/Kota se-DIY
dengan jadwal sebagai berikut:
1. Tanggal 21 Oktober 2013 : di Kab. Bantul
2. Tanggal 22 Oktober 2013 : di Kab. Gunungkidul
3. Tanggal 23 Oktober 2013 : di Kab. Sleman
4. Tanggal 24 Oktober 2013 : di Kab. Kulonprogo
5. Tanggal 25 Oktober 2013 : di Kota Yogyakarta
Dengan peserta masing-masing Kabupaten/Kota sebanyak 30 orang.

Materi yang disampaikan dalam sosialisasi keanekaragaman hayati ini meliputi :


- Mengenal keanekragaman hayati Indonesia - oleh Kabid Dalrus dan Konservasi
Lingkungan BLH DIY
- Pengelolaan keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar kita - oleh Ir. Setyo
Indroprahasto, M.Si. dari INTAN Yogyakarta

Kesimpulan :
1. Keanekaragaman hayati penting untuk dikenal dan dipahami oleh masyarakat agar
keberadaan keanekaragaman hayati tetap terjaga antar generasi.
2. Untuk lebih meningkatkan pengelolaan keanekaragaman hayati maka perlu
dimasukkan dalam kurikulum pendidikan.
3. Sekolah perlu mendukung pengenalan keanekaragaman hayati untuk para siswanya,
agar keanekaragaman hayati pengelolaannya semakin berkembang dan bisa
memunculkan ide-ide kreatif bagi siswanya.
4. Pekarangan sekolah dapat dijadikan demplot taman keanekaragaman hayati
miniatur untuk media pembelajaran bagi siswanya.
5. Para siswa perlu dikenalkan dengan flora fauna identitas sebagai kontrol sosial di
lingkungannya. Selain itu mengembalikan jenis pohon atau binatang tertentu yang
menjadi nama jalan atau nama desa pada lokasi masing-masing. Hal ini akan
menjaga dari kepunahan.

4.3.2.2.3. Pemeliharaan Taman Kehati


Taman Kehati Daerah Istimewa Yogyakarta, berlokasi di Kabupaten Gunungkidul seluas
15 ha Hutan Wonosadi di Dusun Duren Desa Beji Kec. Ngawen, seluas 5 Ha; Hutan
Konservasi Tanaman Langka Telaga Jurug Dusun Danggolo Desa Purwodadi Kec. Tepus,
seluas 4 Ha; Hutan Konservasi Tanaman Langka Gunung Bajo dan Bekas Telaga Sengon
Desa Purwodadi Kec. Tepus seluas 6 Ha. Taman Kehati ini merupakan hibah dari

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 86
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Kementerian Lingkungan Hidup pada Tahun 2009. Untuk itu menjadi kewajiban dari
Pemerintah DIY untuk memelihara, mengelola dan mengembangkan Taman Kehati
tersebut. Namun, dikarenakan keterbatasan anggaran, maka pada Tahun 2013,
Pemerintah DIY c.q BLH DIY hanya dapat memfasilitasi pemeliharaan Taman Kehati
berupa stimulan upah pemeliharaan taman kehati, pemberian bibit tanaman dan
pemberian bantuan air untuk pemeliharaan Taman Kehati.

Bibit tanaman untuk Taman Kehati yang diberikan berupa :


No Nama Barang Banyaknya
1 Bibit Nangkadak 100 batang
2. Bibit Sirsak 100 batang
3. Bibit Mangga Arumanis 100 batang
4. Bibit Jeruk 100 batang

Bibit tersebut akan ditanam di Taman KEHATI Telaga Jurug Dusun Danggolo, Hutan
Konservasi Tanaman Langka Gunung Bajo dan Bekas Telaga Sengon Desa Purwodadi
Kec. Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Selain itu juga diserahkan pupuk organik sebanyak
5.000 kg untuk penanaman bibit tanaman.

Untuk penyiraman tanaman diberikan bantuan air sebanyak 30 tangki dan peralatan
untuk penyaluran Sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Pipa paralon 400 m
2. Selang 200 m
3. Kran 20 buah

4.3.2.2.4. Penyusunan MIH DIY


Menurut Permen LH no. 1 Tahun 2012, Program menuju Indonesia Hijau adalah Program
pembinaan dan Pengawasan dalam pelaksanaan konservasi kawasan berfungsi lindung,
pengendalian kerusakan lingkungan dan penanganan perubahan iklim yangdilaksanakan
melalui penilaian kinerja pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten.
Program MIH dilaksanakan oleh Menteri dan Gubernur dengan masing-masing peserta
pemerintah dengan hierarkhi di bawahnya. Gubernur menyampaikan pekerjaan MIH paling
sedikit sekali dalam satu tahun. berdasarkan aturan tersebut, maka Pemerintah DIY cq. BLH
melaksanakan Program MIH dan menyusun laporannya. Untuk penyusunan laporan MIH,
maka BLH DIY bekerjasama dengan Instansi terkait tingkat Provinsi untuk memenuhi
kebutuhan data. Untuk kelancaran pelaksanaan program MIH ini maka dibentuk Tim MIH
DIY yang beranggotakan 15 orang, selama tiga bulan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 87
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.3.2.2.5. Evaluasi MIH DIY


Badan Lingkungan Hidup DIY mempunyai kewajiban salah satunya adalah mengevaluasi
laporan MIH ke Kabupaten, baik nominator nasional ataupun bukan nominator. Aspek yang
dievaluasi meliputi aspek fisik, manajemen, peranserta masyarakat dan kegiatan plus.
Adapun aspek fisik ditinjau dari peta koreksi tutupan vegetasi. Aspek manajemen terdiri dari
kelembagaan dan pendanaan, RTRW, alih fungsi lahan, pengendalian kerusakan lingkungan,
perubahan iklim, penanaman pohon, pengelolaan bencana, dan peningkatan ekonomi
masyarakat. Aspek peranserta masyarakat terdiri dari kearifan lokal, kelompok masyarakat
peduli dan dunia usaha peduli. Sedangkan kegiatan plus terdiri dari taman keanekaragaman
hayati, permata/gerakan sumur resapan, inventarisasi emisi GRK, kajian resiko adaptasi
(KRAPI), rehabilitasi pantai berbasis masyarakat.
Evaluasi MIH dilakukan terhadap 4 Kabupaten penyusun MIH, yaitu Kabupaten Sleman,
Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. Evaluasi dilakukan oleh Yuri MIH DIY yang
beranggotakan tujuh orang terdiri dari instansi BLH DIY, LSM dan Perguruan Tinggi. Evaluasi
MIH dilaksanakan pada tanggal 24 27 Juni 2013.Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk
pendampingan terhadap Pemerintah Kabupaten dalam menyusun Profil Pengelolaan
Tutupan Vegetasi dalam rangka pelaksanaan Program Menuju Indonesia Hijau. Profil
pengelolaan tutupan vegetasi merupakan dokumen informasi yang memberikan gambaran
tentang kebijakan, program dan kegiatan pemerintah daerah serta partisipasi masyarakat
dan dunia usaha dalam konservasi kawasan berfungsi lindung, pengendalian kerusakan
lahan dan mitigasi perubahan iklim. Profil pengelolaan tutupan vegetasi disusun untuk
keperluan pelaksanaan penilaian kinerja pemerintah daerah melalui Program Menuju
Indonesia Hijau. Ketentuan penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi bagi provinsi
dan kabupaten diatur melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun
2012 tentang Program Menuju Indonesia Hijau. Profil Pengelolaan Tutupan Vegetasi
tersebut berisikan kuesioner yang harus dijawab oleh masing-masing kabupaten sesuai
dengan keadaan dan kegiatan yang dilakukan (kegiatan riil) yang telah dilakukan pada kurun
waktu tahun 2012 sampai pertengahan 2013. Penyusunan Profil ini dikoordinasikan oleh
Badan atau Kantor Lingkungan Hidup yang berada di masing-masing Kabupaten. Adapun
hasil dari evaluasi Menuju Indonesia Hijau (MIH) tahun 2013 Sebagai Berikut :

No Kabupaten Hasil Evaluasi Keterangan


1 Sleman Pada dasarnya semua ketentuan penulisan Kabupaten Sleman
telah dapat dipenuhi. Untuk pencantuman tidak memiliki
rencana penanggulangan tidak hanya di wilayah pesisir
fokuskan kepada bencana Merapi, tetapi maupun laut
termasuk bencana yang lain yang
semuanya dicantumkan kedalam peta
rawan bencana.
Hasil inventarisasi Kearifan lokal belum
direvisi sehingga perlu disesuaikan dengan
kondisi yang ada.

Penanaman yang dilakukan oleh pihak-

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 88
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

pihak yang bekerjasama dengan


Pemerintah Kabupaten masih bersifat
sporadis, sehingga perlu diarahkan sesuai
dengan program yang sudah disusun.
Data mengenai kegiatan Plus tahun 2013
sudah dicantumkan walaupun kriterianya
belum sesuai dengan ketentuan dari
Kementerian LH (sebagai informasi
tambahan)
2 Bantul Semua pertanyaan/kuesioner dapat diisi Tahun 2013
dan sesuai dengan format penyusunan. Pemerintah
Untuk kuesioner yang tidak terjawab sudah Kabupaten Bantul
diberikan keterangan yang menjelaskan memperoleh Piagam
alasannya. penghargaan
Raksaniyata
3 Kulonprogo Format Profil sudah sesuai dengan Data kelas kelerengan
pedoman.Jawaban kuesioner untuk lahan yang tersedia di
Kelerengan belum sesuai dengan kelas Kabupaten berbeda
lereng yang dimaksudkan dalam kuesioner, dengan kelas
sehingga perlu dilakukan kelerengan pada
penyesuaian.Untuk jawaban pertanyaan kuesioner
yang kosong, telah diberikan keterangan
dan alasannya.Untuk data realisasi
penanaman agar merujuk kepada kegiatan
tahun 2012 dan 2013 pada wilayah
kawasan berfungsi lindung (bukan wilayah
yang lain).Pencantuman Kegiatan Plus agar
mengacu kepada kegiatan prioritas yang
dikeluarkan oleh Kementerian LH saja
4 Gunungkidu Penyusunan Profil telah sesuai dengan Data kelas kelerengan
l Pedoman yang dikeluarkan oleh lahan yang tersedia di
Kementerian LH. Pengisian untuk jawaban Kabupaten berbeda
kuesioner pada Kelerengan Lahan belum dengan kelas
sesuai dengan Kelas Kelerengan Lahan kelerengan pada
yang tercantum dalam kuesioner. Data kuesioner. Realisasi
perencanaan dan realisasi penanaman penanaman lebih luas
belum sesuai, karena kegiatan dilakukan daripada
tidak sebatas pada wilayah yang berfungsi perencanaan
lindung.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 89
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.3.2.2.6. Bimtek Menuju Indonesia Hijau


Program Menuju Indonesia Hijau dilaksanakan melalui tahapan:
a. penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi dan kabupaten;
b. pemantauan perubahan tutupan vegetasi;
c. penilaian kinerja pemerintah daerah;
d. penetapan hasil penilaian kinerja pemerintah daerah; dan
e. pemberian penghargaan.

Hal-hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2012
tentang Program Menuju Indonesia Hijau. Dalam rangka untuk mensosialisasikan Peraturan
Menteri terbaru tersebut serta untuk mengkonsolidasikan pelaksanaan Program MIH di DIY
baik tingkat DIY maupun tingkat kabupaten, maka BLH DIY menyelenggarakan Bimbingan
Teknis Menuju Indonesia Hijau. Bimtek tersebut dilaksanakan pada :

Hari : Jumat
Tanggal : 7 Juni 2012
Tempat : Ruang Kalpataru Lt. III BLH DIY
Waktu : 08.00 s/d selesai

Materi dan Narasumber :


1. Draft Profil MIH DIY dan Form Kebutuhan Data MIH oleh Kabid Dalrus dan
Konservasi BLH DIY
2. Penyusunan Profil MIH DIY Oleh : Ir. Setyo Indroprahasto, M.Si.

Peserta terdiri dari unsur :


1. Instansi terkait tingkat DIY;
2. BLH DIY
3. LSM

4.3.2.3. Peningkatan Peranserta Masyarakat Dalam Perlindungan Dan Konservasi Sumber


Daya Alam (17.014)
4.3.2.3.1. Seleksi Kalpataru
Kegiatan Seleksi Kalpataru dilaksanakan setiap tahun dengan peserta dari Kabupaten/Kota
se DIY. Adapun kategori penilaian terdiri dari :
1. PerintisLingkungan
2. PenyelamatLingkungan
3. Pembina Lingkungan
4. PengabdiLingkungan
Penilaian/evaluasi dilakukan dikoordinatori oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY
bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi, dalam halini INTAN Yogyakarta, dan instansi
terkait lainnya, yaitu BAPPEDA DIY dan BPPM Yogyakarta serta LSM.
Kehadiraninstansidankelembagaanlaindalamevaluasiinidimaksudkanuntukmengakomodasik
ebutuhansumberinformasidankeahliandalam proses evaluasi.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 90
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Lokasi dan waktu Kegiatan


Lokasi kegiatan ditetapkan berdasarkan usulan dari masing-masing Kabupaten/Kota se DIY.
Pada tahun 2013, lokasi penilaian dan waktu pelaksanaannya dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :

Waktu dan Lokasi Seleksi Kalpataru 2013


KATEGORI
HARI/
KAB/KOTA Perintis Penyelamat Pembina Pengabdi
TGL
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
22 April Kulonprogo Ngadino -Pengkol, Kelompok Tani - Puniman(Penyul
2013 Gulurejo Lendah Ontorejo uh BP3K Kec.
Soropati Hargotirto Kokap)
Kokap Hargorejo Kokap
23 April Sleman Winarta Bank Sampah H. Habib Muslikah, AMKL
2013 Karanggawang RT Sayuti Melik Habibudin Sanitarian
02/25 Kadilobo kejambon Lor Puskesmas
Karanggawang Purwobinangun RT 04/RW 13 Sleman
GirikertoTuri Pakem
24 April Bantul Joko Pekik Kec. Kelompok Catur Sukijan Singgih Pranowo
2013 Kasihan Makaryo Poncosari Kecamatan
Karangrejek Srandakan Pleret
Karangtengah
Imogiri
25 April Gunungkidul Riyadi Pantai Kelompok Tani Dra. Endang Sugiyana (PKL
2013 Kukup Kemadang Subur Natah Sri Kec. Gedangsari)
Tanjungsari Wetan Natah Sumiyartini Rejosari Serut
Nglipar Balai Desa Gedangsari
Karangasem
Paliyan
Kelompok Dr (cant) Sarmidi, S.Pd.
pengolah Sampah Purbudi Karanganyar MG
MIGUNANI Jl. Wahyuni SE 3/1278
26 April Kota Pandawa Mrican UH Yogyakarta
-
2013 Yogyakarta RT.09/RW.03 Kel. 7/336 RT.22
Demangan kec. RW.08
Gondokusuman Yogyakarta
Yogyakarta

4.3.2.3.2. Hasil Seleksi Kalpataru


Seleksi Kalpataru diikuti oleh 18 peserta dari Kabupaten/Kota se DIY, diambil 12 pemenang
dari keempat kategori, yang terdiri dari Juara I, II dan III.Berdasarkanhasil penilaiandan rapat
evaluasi tim dengan memperhatikan beberapa pertimbangan, maka diputuskan para
pemenang sebagai berikut :
Pemenang Seleksi Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2013.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 91
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

No Kategori Juara Nama/Alamat Uang Penghargaan (Rp)

1. PERINTIS I Riyadi
LINGKUNGAN RT. 02 RW. 01 Dusun Ngepung, 3.000.000,-
Desa Kemadang, Kecamatan
Tanjungsari, Kab. Gunungkidul
II Winarta 2.500.000,-
RT. 02 RW. 25 Dusun
Karanggawang, Desa Girikerto,
Kecamatan Turi, Kabupaten
Sleman
III JokoPekik
Dusun Sembungan, Desa 2.000.000,-
Bangunjiwo, Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul
2. PENYELAMAT I KelompokTani ONTOREJO
LINGKUNGAN Dusun Soropati, Desa 3.000.000,-
Hargotirto, KecamatanKokap,
Kabupaten Kulonprogo
II Kelompok Tani Penghijauan 2.500.000,-
NGUDI SUBUR
Dusun Natah Wetan, Desa
Natah, KecamatanNglipar,
Kabupaten Gunungkidul
III Kelompok CATUR MAKARYO 2.000.000,-
RT. 03 Dusun Mojolegi, Desa
Karangtengah, Kecamatan
Imogiri, Kabupaten Bantul
3. PEMBINA I Dra. Endang Sri Sumiyartini
LINGKUNGAN RT. 02 RW. 02 DusunTrowono, 3.000.000,-
Desa Karangasem, Kecamatan
Paliyan, Kabupaten Gunungkidul
II Sukijan 2.500.000,-
Dusun Ngentak, Desa Poncosari,
Kecamatan Srandakan,
Kabupaten Bantul
III H. HabibHabudin, AMd 2.000.000,-
RT.04 RW.13 Desa
Sindumartani,
KecamatanNgemplak,
Kabupaten Sleman
4. PENGABDI I Sugiyana
LINGKUNGAN Jl. Matahari RT. 02 RW. 01 3.000.000,-
Dusun Cupuwatu II, Desa

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 92
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Purwomartani, Kecamatan
Kalasan, Kabupaten Sleman
II SinggihPranowo 2.500.000,-
RT. 02 DusunKadisoro, Desa
Gilangharjo, Kecamatan Pandak,
Kabupaten Bantul
III Muslikah, AMKL 2.000.000,-
Desa Tridadi, Kecamatan
Sleman, Kabupaten Sleman

Selanjutnya daftar pemenang tersebut ditetapkan dengan Keputusan Gubernur DIY, kepadanya
diberikan sertifikat dan penghargaan. Juara I dari masing-masing kategori akan diikutkan dalam
babak selanjutnya mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti Seleksi Tingkat
Nasional sebagai Calon Pemenang Kalpataru Tingkat Nasional.
Pada tahun 2013 ini, Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendapat anugerah Satyalencana
Pembangunan di Bidang Lingkungan Hidup, yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. Sunjoto, DEA., Dip. HE.
Bidang yang beliau tekuni adalah konservasi sumber daya air.

4.3.2.3.3. MONITORING DAN PEMBINAAN


Kegiatan monitoring dan pembinaan ini merupakan tindak lanjut dari Seleksi Kalpataru yang
dilaksanakan sebelumnya. Sasaran kegiatan ini adalah Juara-Juara I dari seleksi Kalpataru
yang berhak untuk maju Seleksi Kalpataru Tingkat Nasional. Kegiatan ini bertujuan untuk
memonitor dan membina pelaksanaan kegiatan para pemenang Kalpataru. Dengan
pelaksanaan monitoring dan pembinaan ini, diharapkan para pemenang terbaik Seleksi
Kalpataru :
a. Lebih mengoptimalkan kegiatan lingkungannya.
b. Menjaga keberlanjutan pelaksanaan kegiatan
c. Lebih siap dalam menghadapi seleksi kalpataru tingkat nasional, dari aspek fisik,
mental, dan administratif.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan bertatap muka secara langsung dengan Juara I Seleksi
Kalpataru DIY Tahun 2013 beserta dengan pihak-pihak terkait, yaitu :
1) Riyadi.
RT. 02 RW. 01 DusunNgepung, DesaKemadang,
KecamatanTanjungsariKabupatenGunungkidul
2) KelompokTani ONTOREJO.
DusunSoropati, DesaHargotirto, KecamatanKokap, KabupatenKulonprogo
3) Dra. Endang Sri Sumiyartini.
RT. 02 RW. 02 DusunTrowono, DesaKarangasem, KecamatanPaliyan,
KabupatenGunungkidul
4) Sugiyana
Jl. Matahari RT. 02 RW. 01 DusunCupuwatu II, DesaPurwomartani,
KecamatanKalasan, KabupatenSleman
Dalam acara pembinaan dan monitoring ini, disampaikan beberapa hal sebagai
berikut :

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 93
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Prosedur pengajuan calon ke Pusat


Syarat-syarat yang harus dipenuhi
Data dan informasi yang harus disiapkan untuk membuat laporan
Kelengkapan untuk mengisi Form pengajuan calon penerima kalpataru
tingkat pusat
Upaya pengembangan kegiatan
Pembinaan tersebut di atas disampaikan oleh Tim Pembina Kalpataru DIY yang
terdiri dari :
1) BLH DIY
2) LSM Tirta Kamandanu
3) LSM Lestari Indonesia
4) Perguruan Tinggi (INTAN Yk)

4.3.2.3.4. SELEKSI KEHATI AWARD

Pada tahun 2013 BLH DIY mengadakan Seleksi KEHATI Award yang dilaksanakan pada bulan
Juni 2013. Kehati Award merupakanpenghargaantertinggi yang diberikanolehYayasan
KEHATI kepadaperseorangan (individu) maupunkelompok/organisasi yang
telahmelakukanupayadankaryaluarbiasauntukmendukungpelestariankeanekaragamanhayati
Indonesia.

Kategori pilihan dalam Seleksi KEHATI Award, adalah sebagai berikut :


1. Prakarsa Lestari Kehati
Perseorangan atau kelompok/organisasi dari komunitas masyarakat lokal, seperti
masyarakat adat, rukun warga desa, Karang Taruna, Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM), Organisasi non-pemerintah (Ornop) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
serta kelompok lain yang berbasis masyarakat lokal.
2. Pendorong Lestari Kehati
Perseorangan atau unit/bagian dari suatu lembaga kedinasan, badan pelayanan publik
atau instansi pemerintahan/lembaga negara di tingkat pusat ataupun di daerah
(provinsi, kabupaten, kota, kecamatan atau desa).
3. Peduli Lestari Kehati
Perseorangan atau kelompok/unit usaha dari sektor dunia usaha, baik perusahaan
swasta (domestik/asing), Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,
ataupun koperasi.
4. Cipta Lestari Kehati
Perseorangan atau kelompok/institusi dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi atau
masyarakat ilmiah, baik insan akademik (perguruan tinggi, institut pendidikan, sekolah)
maupun para peneliti dari lembaga penelitian dan pengembangan.
5. Citra Lestari Kehati
Perseorangan atau kelompok/organisasi dari kalangan media dan komunikasi massa
(termasuk jurnalis media cetak dan elektronik) serta pekerja seni dan budaya.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 94
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Waktu dan Lokasi Kegiatan


Tanggal Peserta Lokasi
17 Juni 2013 Sudarli Purwodadi, Tepus, Kab. Gunungkidul
18 Juni 2013 Murni Samigaluh, Kab. Kulonprogo
21 Juni 2013 Beja Wiryanto Hargobinangun, Kab. Sleman
29 Juni 2013 Nasirun Bayeman, Kab. Bantul
30 Juni 2013 TO. Suprapto Seyegan, Kab. Sleman

Pemenang Seleksi KEHATI Award Tingkat DIY Tahun 2013.


No. Nama Kategori Alamat Uang
Penghargaan
(Rupiah)
1. Sudarli, S.Sos. Prakarsa Pringsanggar, Purwodadi, Tepus, 2.500.000,-
Lestari KEHATI Kab. Gunungkidul
2. Beja Wiryanto Pendorong Kaliurang Selatan, 2.500.000,-
Lestari KEHATI Hargobinangun, Pakem, Kab.
Sleman
3. Nasirun, S.Sn. Citra Lestari Perumahan bayeman Permai, Jl. 2.500.000,-
KEHATI Wates Km. 3, Kab. Bantul
4. TO. Suprapto Prakarsa Mandungan I, margoluwih, 2.500.000,-
Lestari KEHATI Seyegan, Kab. Sleman

Selanjutnya daftar pemenang tersebut ditetapkan dengan Keputusan Gubernur DIY,


kepadanya diberikan sertifikat dan penghargaan. Keempat pemenang tersebut akan
diajukan menjadi peserta seleksi KEHATI Award di tingkat nasional melalui Yayasan KEHATI
di Jakarta pada tahun berikutnya.

4.3.2. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkunagan


4.3.2.1 Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
4.3.2. 1.1. Reklamasi Lahan Bekas Penambangan
Lokasi : Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel Kabupaten
Sleman.
Luas Lahan yang Ditanami : 8 ha
Jenis Tanaman : Sengon, Mangga, Jati, Sukun, Sirsat serta bantuan
Pupuk Kandang 40000kg.
Jumlah Tanaman : 4000 batang
Waktu Penanaman : November Desember 2013
Mitra Kerja : Kelompok Tani Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel
Kabupaten Sleman.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 95
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

A. Hasil dan Kesimpulan


Kegiatan penanaman telah dilaksanakan di daerah bekas penambangan lahan, yang
penting untuk mengembalikan fungsi lahan seperti sedia kala dan bermanfaat bagi
masyarakat untuk melindungi sumber air yang berada di kawasan mereka serta untuk
mencegah terjadinya bencana lainnya yang dapat ditimbulkan.
Sebelum kegiatan utama, yaitu penanaman, beberapa sosialisasi juga diberikan
kepada masyarakat.
Pengadaan bibit dan pupuk kandang dilakukan dengan penunjukan langsung, karena
kurang dari 100 juta, dan diserahkan langsung kepada masyarakat.
Beberapa sosialisasi dan koordinasi yang dilakukan yaitu:
1. Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan
Yaitu koordinasi dengan instansi dinas terkait di Kabupaten, untuk menentukan
lokasi mana yang akan diprioritaskan untuk melaksanakan kegiatan penanaman
lahan bekas penambangan. Dari hasil koordinasi ditentukan bahwa
dilaksanakan di Desa Merdikorejo, Kec. Tempel, Kab. Sleman.

2. Sosialisasi tentang kegiatan penanaman lahan bekas penambangan langsung


oleh masyarakat.
Sosialisasi diberikan, khususnya untuk masyarakat Desa Merdikorejo, sebagai
tempat atau lokasi untuk kegiatan penanaman. Sosialisasi berupa pentingnya
menjaga lingkungan dan menghentikan kegiatan penambangan pasir secara
illegal merupakan beberapa isi materi yang diberikan. Alasan masyarakat
menambang pasir di sekitar sempadan sungai kebanyakan karena alasan
ekonomi.
Target peserta sosialisasi adalah 150 orang dan tercapai. Sosialisasi
dilaksanakan sebanyak 3 kali, yaitu, 1. Tanggal 16 April 2013 dengan jumlah
peserta 45 orang, 2. Tanggal 17 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 53
orang, 3. Tanggal 21 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 52 orang.

3. Analisis Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa


Kegiatan yaitu pengambilan sampel tanah di beberapa titik yang telah
ditentukan. Jumlah sampel tanah yang diambil yaitu sejumlah 40 sampel
tanah, yang diambil di seluruh kabupaten dan kota yang ada di DIY. Jenis lahan

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 96
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

yang diguankan untuk pengambilan sampel tanah yaitu persawahan. Kegiatan


pengambilan sampel ini merupakan lanjutan kegiatan tahun 2011, yaitu
Pembuatan Peta Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa. Hasil dari
pengukuran laboratorium menunjukkan hasil di atas rata rata yang telah
ditetapkan. Kriteria baku masuk kedalam kriteria tidak kritis.

4. Sisa Anggaran
Sisa anggaran dari seluruh DPA kegiatan yaitu: Rp. 3.405.000,- (dari sisa uang
panjar perjalanan dinas luar daerah)

4.3.2. 1.2. Peningkatan Konservasi DTA dan Sumber-Sumber Air


1. Penanaman Daerah Tangkapan Air
Lokasi : Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten
Gunungkidul.
Luas Lahan yang Ditanami : 3 Lokasi Telaga
Jenis Tanaman : Jati, Nangka, Mangga, Sukun, Sirsak serta bantuan
Pupuk Kandang 35000kg.
Jumlah Tanaman : 3500 batang
Waktu Penanaman : November Desember 2013
Mitra Kerja : Kelompok Tani Desa Candirejo, Kecamatan Semanu
Kabupaten Gunungkidul.

A. Hasil dan Kesimpulan


Kegiatan penanaman difokuskan didaerah sekitar sumber mata air atau daerah
tangkapan air. Sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini kegiatan penanaman di
fokuskan di telaga yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Keberadaan telaga bagi
masyarakat Gunungkidul sangat penting untuk kebutuhan air tawar / air permukaan.
Topografi Kabupaten Gunungkidul yang merupakan kawasan karst, mengakibatkan
air langsung turun ke sungai bawah permukaan, akibatnya cadangan air permukaan
menjadi sedikit. Fungsi telaga yang mampu menampung air hujan untuk persediaan
air permukaan inilah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal itulah yang
membuat konservasi sekitar telaga sangat diperlukan.
Pengadaan bibit dan pupuk kandang dilakukan dengan penunjukan langsung karena
kurang dari 100juta, dan diserahkan langsung ke masyarakat.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 97
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Beberapa sosialisasi yang diberikan yaitu:


1. Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan
Selama 2 tahun berturut turut, kegiatan penanaman daerah tangkapan air
difokuskan untuk penanaman daerah sekitar telaga di Kabupaten Gunungkidul.
Kapedal Gunungkidul mengundang beberapa Kecamatan yang berpotensi
untuk dijadikan lokasi kegiatan. Pemilihan lokasi berdasarkan prioritas wilayah
dan berbeda dengan lokasi pada tahun sebelumnya.

2. Sosialisasi kegiatan penanaman sekitar telaga langsung oleh masyarakat.


Sosialisasi diberikan ke masyarakat, dengan tujuan masyarakat semakin
menyadari akan arti penting keberadaan telaga dan upaya konservasi telaga
yang akan dilakukan oleh BLH DIY. Desa Candirejo terpilih untuk dijadikan
lokasi penanaman pada tahun 2013, dengan memilih 3 telaga yang paling
segera untuk di konservasi.
Target peserta sosialisasi sebanyak 150 orang dan tercapai.
Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 3 kali, yaitu pada: 1. Tanggal 3 Juli 2013
dengan jumlah peserta 45 orang. 2. Tanggal 2 Oktober 2013 dengan jumlah
peserta 52 orang, 3. Tanggal 31 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 53 orang.

3. Monitoring Fluktuasi Muka Air Tanah / Sumur


Monitoring dilakukan 2 kali dalam satu tahun, yang pertama dilakukan saat
akhir musim penghujan atau awal musim kemarau (Maret April 2013), dan
yang kedua dilakukan saat awal musim penghujan atau akhir musim kemarau
(Oktober 2013). Monitoring dilakukan untuk mengetahui besar tingkat
penurunan/kenaikan permukaan air tanah di beberapa titik sumur air dangkal
yang telah ditentukan. Ada 90 titik sumur (dengan SPAH dan tanpa SPAH) yang
dipantau dan terbagai dalam beberapa lokasi yang berbeda. Rerata fluktuasi
tahun 2013 untuk Sumur dengan SPAH mencapai 3,42. Sementara untuk sumur
tanpa SPAH, daerah recharge air mencapai 1,220 dan daerah discharge 0,779.

4. Sisa Anggaran
Sisa anggaran dari seluruh DPA kegiatan ini yaitu: Rp. 350.000,- (dari sisa TU
honorarium tim penerima hasil pekerjaan).

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 98
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.3.2. 1.3. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA


1. Penanaman Daerah Rawan Longsor
Lokasi : Dusun Nglinggo Barat, Kecamatan Samigaluh,
Kabupaten Kulonprogo.
Luas Lahan yang Ditanami : 9 ha
Jenis Tanaman : Sukun, Sirsat, Mangga, Petai, dan Sengon
Pupuk Kandang 45000kg
Jumlah Tanaman : 4500 batang
Waktu Penanaman : November Desember 2013
Mitra Kerja : Kelompok Tani Mekartani Dusun Nglinggo Barat, Desa
Pagerejo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten
Kulonprogo.
A. Hasil dan Kesimpulan
Daerah rawan bencana merupakan daerah yang menjadi prioritas untuk fokus
kegiatan, terutama kegiatan yang berupa pencegahan terjadinya bencana. Kabupaten
Kulonprogo sebagian besar wilayahnya berada di pegunungan menoreh dan dengan
ketinggian dan kemiringan wilayah yang termasuk dalam daerah rawan bencana
terutama longsor. Di beberapa kecamatan di kabupaten Kulonprogo terjadi kejadian
longsor setiap tahunnya, kecil dan besar. Hal inilah yang mendasari Kabupaten
Kulonprogo menjadi prioritas kegiatan penanaman daerah rawan longsor tahun 2013
ini.
Pengadaan bibit dan pupuk kandang dilakukan dengan penunjukan langsung karena
kurang dari 100juta, dan diserahkan langsung ke masyarakat.
Beberapa sosialisasi yang diberikan yaitu:
1. Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan
Selama 2 tahun berturut turut, kegiatan penanaman daerah rawan longsor
difokuskan di Kabupaten Kulonprogo. KLH Kulonprogo dan BLH DIY
mengundang beberapa instansi terkait untuk melakukan koordinasi dan
kerjasama untuk menentukan pilihan lokasi yang tepat, dan ditetapkan Dusun
Nglinggo Barat di Kecamatan Samigaluh yang dipilih untuk kegiatan
penanaman tahun 2013. Pemilihan lokasi berdasarkan prioritas wilayah dan
berbeda dengan lokasi pada tahun sebelumnya.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 99
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2. Sosialisasi kegiatan penanaman daerah rawan longsor.


Sosialisasi diberikan ke masyarakat yang setiap harinya mereka bersinggungan
dan hidup langsung di daerah yang rawan bencana. Pentingnya menjaga
lingkungan dan mencegah kejadian bencana sebelum terjadi bencana serta
pengetahuan langsung tentang lokasi tempat tinggal mereka yang
bersinggungan langsung dengan bencana yang bisa terjadi kapanpun, sangat
diperlukan untuk mereka. Kesadaran akan bahaya bencana yang suatu saat
akan terjadi sangat penting untuk dikenalkan kepada masyarakat agar mereka
bisa mawas diri dan hidup damai berdampingan dengan bencana. Sosialisasi
banyak diberikan ke warga Kecamatan Samigaluh serta Dusun Nglinggo Barat.
Target peserta sosialisasi sebanyak 150 orang dan tercapai.
Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 4 kali, yaitu pada: 1. Tanggal 26 Agustus
2013 dengan jumlah peserta 25 orang, 2. Tanggal 13 September 2013 dengan
jumlah peserta 42 orang, 3. Tanggal 19 September 2013 dengan jumlah
peserta 41 orang, 4. Tanggal 20 September 2013 dengan jumlah peserta 42
orang.

3. Sisa Anggaran
Sisa anggaran dari seluruh DPA kegiatan ini yaitu: Rp. 3.244.120,- (dari sisa
uang panjar perjalanan dinas)

4.3.2. 1.4. Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut


1. Penanaman Vegetasi Pantai
Lokasi : Pasirmendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon,
Kabupaten Kulonprogo.
Lahan yang Ditanami : Pesisir sepanjang pantai Pasirmendit
Jenis Tanaman : Cemara Udang dan Pandan Pantai.
Pupuk Kandang 30000kg.
Jumlah Tanaman : 2500 batang
Waktu Penanaman : November Desember 2013
Mitra Kerja : Kelompok Tani Wana Tirta Pasirmendit, Desa
Jangkaran, Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 100
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

A. Hasil dan Kesimpulan


Kondisi pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa tahun belakang ini, sangat
memprihatinkan. Kondisi iklim serta cuaca yang mengalami perubahan sangat
mempengaruhi kondisi pesisir DIY. Perbuatan masyarakat yang mengubah kawasan
pesisir juga menjadi salah satu penyebab rusaknya sebagian besar pesisir DIY
terutama pesisir Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo. Besarnya angin dan
gelombang pantai laut selatan mampu menghancurkan dan mengandaskan
bangunan serta vegetasi penahan ombak yang telah dibangun di sepanjang pesisir
selatan DIY. Bahkan beberapa bangunan penahan ombak dan abrasi hancur tak
bersisa. Vegetasi cemara udang pun hilang hingga beberapa lapisan, daratan
berkurang hingga beberapa ratus meter. Kejadian ini sangat memprihatinkan
mengingat kawasan pesisir mempunyai peranan penting, tidak hanya untuk
lingkungan tetapi dari segi pariwisata. Hal inilah yang mendasari konservasi dan
perlindungan daerah pesisir perlu untuk segera dilaksanakan.
Pengadaan bibit dan pupuk kandang dilakukan dengan penunjukan langsung karena
kurang dari 100juta, dan diserahkan langsung ke masyarakat.
Beberapa sosialisasi yang diberikan yaitu:
1. Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan
Koordinasi dilakukan antara BLH DIY dengan instansi terkait dan dengan
kabupaten yang mempunyai wilayah pesisir. Kabupaten Gunungkidul Kabupaten
Kulonprogo dan Kabupaten Bantul masing masing mempunyai prioritas kegiatan
dan rencana untuk daerah pesisir mereka. koordinasi untuk memilih lokasi yang
mendesak untuk segera dikonservasi dan kabupaten tidak mempunyai pos
kegiatan di tempat tersebut. Terpilihlah di Pasirmendit, Desa Jangkaran,
Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo.

2. Sosialisasi kegiatan penanaman vegetasi pantai.


Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang mempunyai peranan penting
untuk keberlanjutan ekosistem pesisir dan sudah sepatutnya mereka
diperhatikan. Bentuk perhatian yang diberikan tidak hanya sebatasmateri atau
uang. Tambahan pengetahuan tentang pentingnya fungsi pesisir bagi
perencanaan perkembangan suatu wilayah kedepannya perlu masyarakat
ketahui. Kerusakan pesisir akan berpengaruh terhadap keadaan wilayah
dibelakang wilayah pesisir dan hingga mampu merubah kondisi alam wilayah

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 101
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

tertentu. Keterlibatan masyarakat untuk menjaga pesisir sangat diperlukan, agar


kesadaran masyarakat terhadap bencana dan upaya perlindungan semakin
tinggi.
Target peserta sosialisasi sebanyak 150 orang dan tercapai.
Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 4 kali, yaitu pada: 1. Tanggal 27 Agustus 2013
dengan jumlah peserta 40 orang, 2. Tanggal 22 Oktober 2013 dengan jumlah
peserta 40 orang 3. Tanggal 11 November 2013 dengan jumlah peserta 40
orang, 4. Tanggal 28 November 2013 dengan jumlah peserta 30 orang.

3. Sisa Anggaran
Sisa anggaran dari seluruh DPA kegiatan ini yaitu: Rp. 1.608.250,- (dari sisa
honorarium tim penerima pekerjaan dan perjalanan dinas dalam daerah).

4.4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan


4.4.1 Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara
4.4.1.1. Koordinasi Penilaian Langit Biru
4.4.1.1.1. Bimbingan Teknis Pemakaian Refrigeran
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pemakaian Refrigeran:
Hari : Rabu
Tanggal : 26 Juni 2013
Pukul : 08.30 12.00 WIB
Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY
Jumlah Peserta : 30 orang
Unsur Peserta : Teknisi Bengkel Servis AC/Refrigerasi dan personil dari
BLH/KLH/Kapedal Kabupaten/Kota

Materi dan Narasumber:


a. Kebijakan Lingkungan Hidup oleh Kepala BLH DIY;
b. Penjelasan Pelaksanaan Program Perlindungan Lapisan Ozon di DIY oleh
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH DIY;
c. Penanganan Servis dan Retrofit AC dengan mesin 2R/3R oleh Dr. Ir. Dipl. Ing.
Berkah Fajar;
d. Praktek Servis dan Retrofit AC dengan Mesin 2R/3R oleh Muhammad, ST., MT.

Kesimpulan :
a. Hampir seluruh peserta aktif dalam mengikuti materi Bimtek baik teori
maupun saat praktek.
b. Perlunya pembinaan berkelanjutan kepada bengkel-bengkel Servis
AC/Refrigerasi.
Sosialisasi terkait dengan penggunaan refrigeran/bahan pendingin juga perlu
dilakukan kepada masyarakat umum

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 102
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.4.1.1.2. Bimbingan Teknis Pelaku Usaha


Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaku Usaha:
Hari : Kamis
Tanggal : 12 September 2013
Pukul : 09.00 selesai
Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY
Jumlah Peserta : 30 orang
Unsur Peserta : Pelaku usaha dari kegiatan perhotelan/pariwisata,
industri penambangan, industri gula dan rumah sakit.

Materi dan Narasumber :


1. Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara khusus dari Emisi Sumber Tidak
Bergerak oleh Kabid Pengendalian Pencemaran BLH DIY;
2. Ketentuan Teknis Pengendalian Emisi Sumber Tidak Bergerak Kebijakan, Sumber
dan Dampak oleh Dr. Sarto, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

3. Ketentuan Teknis Pengendalian Emisi Sumber Tidak Bergerak Pengendalian Emisi


oleh Dr. Budhijanto, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Kesimpulan Penting :
a. Diperlukan komunikasi dan koordinasi antara pelaku usaha dan pemangku
kepentingan.
b. Pelaku Usaha tetap harus melengkapi sarana-prasarana teknis cerobong emisi.
c. Pelaku Usaha tetap berkewajiban untuk melaksanakan swapantau dan
melaporkannya kepada Bupati/Walikota melalui Insatansi pengelola Lingkungan
Hidup setempat.

4.4.1.1.3. Rapat Koordinasi Program Langit Biru (Prolabir)


Pelaksanaan Rapat KoordinasiProgram Langit Biru (Prolabir) I :
Hari : Jumat
Tanggal : 26 Juli 2013
Pukul : 08.30 selesai
Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY
Jumlah Peserta : 30 orang
Unsur Peserta : Aparatur Pemerintah DIY dan Kabupaten/Kota, wakil
Perguruan Tinggi dan LSM.

Materi dan Narasumber :


a. Kebijakan Daerah terkait Pengendalian Pencemaran Udara, disampaikan oleh
Kepala BLH DIY.
b. Paparan Pergub Nomor 8 Tahun 2010 tentang Program Langit Biru Tahap II Tahun
2009 2013 oleh Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH DIY.
c. Paparan Pelaksanaan Program Langit Biru melalui Program Penghijauan di Kota
Yogyakarta oleh BLH Kota Yogyakarta.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 103
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Kesimpulan :
a. Kota Yogyakarta sejak tahun 2010 telah siap untuk melaksanakan wajib uji emisi
namun terkendala dengan wilayah pengujian. Sehingga saat ini pelaksanaannya
masih terbatas di lingkungan pemerintah Kota Yogyakarta saja dan belum bisa
mewajibkan kepada masyarakat karena belum ada payung hukum terkait dengan
wajib uji emisi kendaraan bermotor tersebut.
b. Untuk mengatasi kondisi pencemaran udara, Pemerintah Kota Yogyakarta telah
melakukan program penghijauan di wilayah kota.
c. Mengingat bahwa program langit biru tahap II ini akan berakhir pada tahun 2013,
maka ada usulan dari peserta yang kemudian disepakati bersama bahwa DIY masih
perlu untuk melanjutkan Program Langit Biru ini ke Tahap III.

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Program Langit Biru (Prolabir) II :


Deskripsi Hasil Kegiatan:
Hari : Selasa
Tanggal : 3 Desember 2013
Pukul : 08.30 selesai
Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY
Jumlah Peserta : 30 orang
Unsur Peserta : Aparatur Pemerintah DIY dan Kabupaten/Kota, dan
pihak bengkel yang berpotensi menjadi Calon Lembaga
Uji Emisi Kendaraan Bermotor.

Materi dan Narasumber :


a. Kebijakan Daerah terkait Pengendalian Pencemaran Udara, disampaikan oleh Kepala
BLH DIY.
b. Paparan Pergub Nomor 8 Tahun 2010 tentang Program Langit Biru Tahap II Tahun
2009 2013 oleh Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH DIY.
c. Paparan Pencermatan Matriks Program Langit Biru oleh Kasubbid Pengendalian
Pencemaran Udara BLH DIY.

Kesimpulan:
Dalam pencermatan matriks Program langit biru tahap II Tahun 2009 2013, terdapat
beberapa revisi dan penyesuaian agar matriks lebih ringkas namun tetap mewakili
kegiatan Prolabir.

4.4.1.1.4. Rakor Program Perlindungan Lapisan Ozon


Pelaksanaan Rakor Program Perlindungan Lapisan Ozon :
Hari : Senin
Tanggal : 2 Desember 2013
Pukul : 09.00 selesai
Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY
Jumlah Peserta : 40 orang
Unsur Peserta : Aparatur Pemerintah DIY dan Kabupaten/Kota, LSM,perwakilan
bengkel AC/refrigerasi dan pengusaha perhotelan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 104
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Materi dan Narasumber:


a. Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perlindungan Lapisan Ozon disampaikan oleh
Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH DIY.
b. Hasil Pelaksanaan kegiatan Perlindungan Lapisan Ozon di Daerah Istimewa
Yogyakarta oleh Kasubbid Pengendalian Pencemaran Udara.
c. Permasalahan dan Penipisan Lapisan Ozon dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Kesimpulan :
a. Bengkel servis AC / Refrigerasi di wilayah DIY secara umum telah menggunakan
BPO yang lebih ramah lingkungan.
b. Permasalahan yang timbul adalah beberapa bengkel yang telah menampung
refrigeran bekas, kesulitan untuk menampung karena volume tinggi dan belum
mempunyai cara pemusahannya.

4.4.1.2. Pemantauan Kualitas Udara Ambien


4.4.1.2.1. Data Dan Informasi Udara Dalam Ruangan
Waktu Pemantauan:
- Metode Pasif:Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2013 (lokasi grid)
- Metode Aktif : Maret 2013 (Lokasi Roadside) dan Agustus 2013 (lokasi grid)

Obyek Pemantauan:
a. Lokasi Roadside
A. Depan Ruko Bayeman, Jl. Wates Yogyakarta
B. Depan Kantor Kecamatan Jetis, Jl. P. Diponegoro Yogyakarta
C. Depan Ruko Janti, Jl. Laksda Adisutjipto, Sleman
D. Depan Kantor Stasiun TVRI, Jl. Magelang Yogyakarta
E. Depan Pizza Hut, Jl. Jend. Sudirman Yogyakarta
F. Depan Mirota, Jl. Godean Bantul
G. Depan Hotel Matahari, Jl. Parangtritis Yogyakarta
H. Depan Hotel Shapir, Jl. Laksda Adisutjipto Yogyakarta
I. Depan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
J. Depan Kampus STTL, Jl. Gedongkuning Bantul
K. Depan Pasar Beringharjo, Jl. Malioboro Yogyakarta
L. Depan Mirota Kampus, Jl. C Simanjuntrak Yogyakarta
M. Depan Pasar Sepeda, Jl. Menteri Supeno Yogyakarta
N. Depan Toko Besi, Perempatan Dongkelan Selatan Ring Road, Jl.Bantul, Bantul
O. Depan bekas Kantor Merapi Golf, Jl. Kaliurang Km 6,4 Sleman
P. Depan GKBI Medari, Jl.Magelang, Sleman
Q. Simpang empat Denggung,Beran, Jl.Magelang Sleman
R. Simpang empat Ngemplang, Sentolo,Kulon Progo
S. Simpang tiga Toyan Wates, Kulon Progo
T. Simpang lima Karangnongko Wates, Kulon Progo
U. Simpang tiga Terminal Wates, Kulon Progo
V. Simpang empat Wojo, Jl.Imogiri Barat, Bantul
W. Simpang empat Druwo,Jl.Parangtritis, BAntul

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 105
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

X. Perempatan Gose, Jl. Bantul, Bantul


Y. Depan Kampus UPN Veteran Ring Road Utara Sleman
Z. Depan Kecamatan Pathuk, Wonosari, Gunungkidul
AA. Perempatan Gading, Wonosari, Gunungkidul
BB. Simpang Empat, Siyono, Wonosari, Gunungkidul
CC. Terminal Wonosari, Gunungkidul
DD. Perempatan RSUD Wonosari, Gunungkidul

b. Lokasi Grid
G1. Perum Nogotirto II RT. III F, Nogotirto, Gamping, Sleman
G2. Depan Rumah Bapak Santosa RT. 15 RW.9, Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman
G3. Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta
G4. Asrama Susteran Cabang Gejayan
G5. Perumahan Fakultas Teknik UGM, Seturan, Caturtunggal, Sleman
G6. Halaman Dinas Kimpraswil, Jl. Solo KM 6 (perempatan Janti)
G7. Depan Hotel Saphir, Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta
G8. Jl. Sabirin No. 22 Kotabaru, Yogyakarta
G9. Kompleks Makam Tompeyan, Yogyakarta
G10. Bendung Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman
G11. Depan Rumah Bpk. Slamet RT 07, RW 25, Sonopakis, Ngestiharjo, Kasihan,Bantul
G12. Depan Rumah Bpk. Hadi Santosa RT 08, RW 2, Serangan, Notoprajan, Ngampilan,
Yogyakarta
G13. Depan Asrama Rohadi Oesman/Kalimantan Barat, Jl. Bintaran Tengah,Yogyakarta
G14. Depan Rumah Bpk. Setyo Utomo RT 41 RW 11, Kusumanegara, Muja-muju,
Yogyakarta
G15. Depan Rumah Bpk. Wardani RT 6 RW 24, Wonocatur No. 60B, Banguntapan,
Bantul
G16. Utara AMP PB Suradi, Pinggir Ring Road Selatan, Bantul
G17. Samping Rumah Dinas Pengadilan Negeri, Jl. Gambiranom, Yogyakarta
G18. Jl. Kalijogo, Gg. Ampel RT 60 RW 16 Brontokusuman, Karanganyar, Mergangsan,
Yogyakarta
G19. Joglo Boxing Premier Camp, Jl. Bantul No. 95, KM 3
G20. Dusun Tersan, Nirmolo, Kasihan, Bantul
G21. Kompleks Makam Trah Semangun, Pule, Sembungan, Sempu, Bangunjiwo, Bantul
G22. Utara SD Inpres Sawit, Kweni, Panggungharjo, Sewon, Bantul
G23. Depan Rumah Ibu Yumiati, Jl. Imogiri KM 6 Bantul
G24. RT 06 Pedukuhan 6 Dusun Ngebleng, Tamanan, Banguntapan, Bantul
G25. RT 02 RW 15 Dusun Balong Lor, Potorono, Banguntapan, Bantul

Laboratorium Penguji :
1. Balai Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan DIY (untuk metode Pasif)
2. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dinas Nakertrans (metode aktif)

Parameter yang dipantau


1. NO2 (metode pasif)

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 106
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2. NO2, SO2, CO, HC, O3, PM10, Pb (metode aktif)

Kesimpulan Penting :
1. Dari pemantauan kualitas udara Tahun 2013 dengan metode aktif di 30 lokasi
pemantauan selama 2 periode, terdapat parameter yang telah melampaui baku Mutu
Udara Ambien adalah parameter Kebisingan.
2. Kualitas udara untuk Industri dilakukan di lokasi pabrik PG Madu Baru, PT Yogyatek, PT.
Aneka Sinendo dan PC GKBI Medari. Analisis kualitas udara pada industri ini dinilai dari
indikator O3, HC, PM10, Pb, SO2, NO2, dan Kebisingan, dimana secara keseluruhan
konsentrasi masing-masing masih dibawah baku mutu
3. Secara umum hampir semua parameter kualitas udara ambien yang tercatat masih
memenuhi baku mutu, namun tetap perlu kewaspadaan terhadap kemungkinan
kenaikan konsentrasi.
4. Hasil perhitungan ISPU (A-AD) di D.I.Yogyakarta untuk parameter PM.10 secara
keseluruhan hasilnya baik dengan skor 47.17. Parameter CO hasil perhitungan baik
dengan hasil akhir rata-rata baik (skor 4.07). Parameter O3 secara keseluruhan
hasilnya baik dengan skor 1.17. Parameter SO2 secara keseluruhan juga baik dengan
skor 41.93. Sedangkan untuk parameter NO3 tidak dimasukkan dalam perhitungan
karena data terlalu kecil.
5. Secara keseluruhan hasil ISPU dengan parameter PM.10, CO, O3, SO2 menghasilkan
perhitungan kualitas udara yang baik/sehat (skor 23.58) dengan parameter dominan
SO2
6. pada 20 lokasi pemantauan kualitas udara di Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah:
- Indeks Standar Pencemar Udara : 23.58
- Kualitas Udara : Sehat/Baik
- Parameter Dominan : SO2
- Dengan demikian, kondisi kualitas udara di DIY, pada Tahun 2013, dapat
diindikasikan masuk kategori sehat dengan parameter SO2 yang paling dominan.
Dominasi parameter SO2 ini relevan dengan kondisi parameter kebisingan yang
sebagian besar telah melebihi baku mutu. Sehingga, dapat diasumsikan bahwa
sumber pencemar udara, di D.I.Yogyakarta berasal dari polusi kendaraan
bermotor.

4.4.1.2.2. Pemantauan Kualitas Udara Dalam Ruangan


Pelaksanaan Pemantauan
Waktu : Oktober 2013
Lokasi : 2 (dua) Ruang Kerja di masing-masing BLH/KLH/Kapedal5
Kabupaten/Kota di Wilayah DIY
Pelaksana Kegiatan : BLH DIY dan Balai Hiperkes dan KK Dinas Nakertrans DIY
Parameter : Kebisingan, Debu, Iklim, NO2, SO2, CO, H2S, dan NH3.

Kesimpulan :
a. Hasil pengukuran gas SO2, NO2, CO, NH3, H2S, kebisingan, debu dan iklim kerja di
10 titik terukur semuanya masih menunjukkan dibawah Nilai Ambang Batas.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 107
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

b. Mengingat udara dalam ruang sangat dipengaruhi udara ambien, maka upaya-
upaya yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas udara ambien masih tetap
perlu didukung terus.

4.4.1.3 Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor (20.001)


4.4.1.3.1. Data Hasil Uji Petik Emisi Kendaraan Bermotor
Pelaksanaa Uji Petik :
Waktu Uji Petik : Maret April 2013
Obyek Uji Petik : Pengguna Kendaraan Bermotor di wilayah DIY
Pelaksana Kegiatan : Unsur dari BLH DIY, Dinas Perhubungan DIY, Ditlantas
POLDA DIY, PPLH Regional Jawa, BLH/KLH/Kapedal
Kabupaten/Kota, dan Dinas Perhubungan Kominfo
Kabupaten/Kota.
Parameter : CO dan HC (untuk bahan bakar bensin) dan Opasitas
(bahanbakar solar).
Penyelenggara : Subbid Pengendalian Pencemaran udara

Kesimpulan Penting :
a. Dari hasil uji petik diperoleh sebanyak 2440 kendaraan bermotor.
b. Dari 2440 kendaraan bermotor yang diuji baik roda 2 maupun roda 4, (77.17 %)
sampel dinyatakan lulus uji emisi karena memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
yaitu sesuai dengan Pergub No. 39 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang
Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor dan sisanya sebesar (22,83 %). Dinyatakan
tidak lulus

4.4.1.4. Pengujian Emisi / Polusi Udara Akibat Aktivitas Produksi (20.002)


4.4.1.4.1. Data Hasil Uji Emisi Akibat Aktivitas Industri
Pelaksanaan Uji Emisi Akibat Aktivitas Industri:
Waktu Uji Petik : Juni Juli 2013
Obyek Uji Petik : 46 Cerobong emisi dari 36 kegiatan/usaha di wilayah DIY
Laboratorium Penguji : Balai Hiperkes dan KK Dinas Nakertrans DIY.
Parameter : SO2, NO2, Opasitas, dan Total Partikel/Debu (TSP).
Penyelenggara : Subbid Pengendalian Pencemaran udara

Lokasi Uji Petik :


1. Hotel Ibis, Jl. Malioboro Yogyakarta
2. Hotel Inna Garuda, Jl. Malioboro, Yogyakarta
3. Hotel Phoenix, Jl. Jend. Sudirman, Yogyakarta
4. Hote Santika, Jl. Jend. Sudirman, Yogyakarta
5. Hotel Quality, Jl. Laksda Adisutjipto KM 8, Sleman
6. Hotel Sheraton Mustika, Jl. Laksda Adisutjipto KM 8, Sleman
7. Kurnia Agung, Kulonprogo
8. PG Madukismo, Bantul
9. PT Agung Saputratex, Bantul
10. PT AMP Suradi, Bantul

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 108
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

11. PT Aneka Dharma, Bantul


12. PT Aneka Sinendo, Banguncipto, Sentolo, Kulonprogo
13. PT Aneka Reka Buana, Sleman
14. PT Astra Internasional Honda, Jl. Magelang KM 6.2, Sleman
15. PT Berlico Mulia Farma, Sleman
16. PT Kurnia Bumi Pertiwi, Kulonprogo
17. PT Margo Agung, Sleman
18. PT Medarindotex, Jl. Magelang KM 12.5 Sleman
19. PT Perwita Karya Furniture, Sleman
20. PT Pulung Jaya, Gunungkidul
21. PT Samitex, Panggungharjo, Sewon, Bantul
22. PT Sinar Obor, Sleman
23. PT Selo Adikarto, Kulonprogo
24. PT Wanghort, Gunungkidul
25. PT Yogyatek, Jl. Sorosutan 1 Yogyakarta
26. PT Jaya Readymix, Bantul
27. Rapi Furniture, Yogyakarta
28. RS PKU Muhammadiyah Bantul, Jl. Jend. Sudirman, Bantul
29. RS Bethesda, Jl. Jend. Sudirman, Yogayakarta
30. RS Panti Baktiningsih, Sleman
31. RS Panti Nugroho, Sleman
32. RS Panti Rapih, Jl. Cik Di Tiro, Yogyakarta
33. RSUD Panembahan Senopati, Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Bantul
34. RSUD Wates, Jl. Tentara Pelajar, Wates, Kulonprogo
35. RSUD Wonosari, Jl. Kesatriyan, Wonosari, Gunungkidul
36. UD Muncul Karya, Kulonprogo.

Kesimpulan :
a. Terdapat 522 sumber pencemar udara tidak bergerak di DIY dan tertinggi di Kota
Yogyakarta yaitu sebesar 40.2%.
b. Kegiatan yang berpotensi menjadi sumber pencemar udara tidak bergerak
terbanyak adalah kegiatan industri sebesar 59.1%.
c. Kualitas emisi akibat aktivitas industri/kegiatan usaha yang dapat dianalisa pada
kegiatan ini yaitu parameter TSP, SO2 dan NO2hampir kesemuanya menunjukkan
bahwa tidak ada parameter yang melebihi baku mutubaik pada Generator Set
danBoiler namun khusus untuk Incenerator terdapat parameter TSP yang melebihi
baku mutu.
d. Tren emisi TSP untuk sampel Genset maupun Boiler yang diambil rata-rata
menunjukkan adanya variasi antara kenaikan dan penurunan konsentrasi.
e. Tren emisi SO2 untuk sampel Genset maupun Boiler yang diambil rata-rata
menunjukkan adanya variasi antara kenaikan dan penurunan konsentrasi.
f. Tren emisi NO2 untuk sampel Genset maupun Boiler yang diambil rata-rata
menunjukkan penurunan konsentrasi, khususnya untuk Boiler.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 109
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

g. Parameter di semua titik pantau masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
sesuai dengan Keputusan Gubernur DIY Nomor 169 Tahun 2003 tentang Baku
Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
h. Perlunya peningkatan keterlibatan instansi lingkungan hidup Kabupaten/Kota
dalam pemantuan Emisi/Polusi Udara akibat Aktifitas Produksi.
i. Perlunya peningkatan kesadaran dari pengusaha/pemilik industri dalam penataan
swapantau dan pelaporannya.

4.4.2. Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan
Beracun
4.4.2.1. Koordinasi Pengelolaan Prokasih Dan Superkasih
Dalam rangka Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih, kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan pada tahun 2013 meliputi :
No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
1 Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih 4 kali / @ 30 orang
Superkasih
2 Pembinaan Teknis bagi Pelaku Usaha / Kegiatan 2 kali / @ 30 orang
Pelaksanaan Kegiatan adalah sebagai berikut :

4.4.2.1.1. Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih


a) Rapat Koordinasi Tahap I
1) Pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih Superkasih
Hari : Selasa
Tanggal : 2 April 2013
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta
2) Peserta
Peserta Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih sebanyak 30
orang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, Dinas PUP ESDM,
Dinas Kimpraswil, FKWA, Camat, Ketua Karang Taruna, Koramil, dan Tokoh
Masyarakat dari Kecamatan Pandak, Sewon, Turi dan Kasihan.
3) Materi
Materi Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih tahap I tahun 2013
adalah sebagai berikut:
Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja
Program Kali Bersih tahun 2012-2016
Peran Sektor dalam Pengelolaan Sungai

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 110
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

b) Rapat Koordinasi Tahap II


1) Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 16 April 2013
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Badan Lingkungan Hidup
Jalan Tentara Mataram 53 Yogyakarta
2) Peserta
Peserta Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih sebanyak 30
orang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, Dinas PUP ESDM,
Dinas Kimpraswil, BBWS Serayu Opak, FKWA, Camat, Ketua Karang Taruna,
Koramil, dan Tokoh Masyarakat dari Kecamatan Pandak, Sewon, Turi dan
Kasihan.
3) Materi
Materi Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih tahap II tahun
2013 adalah sebagai berikut:
Inventarisasi Kegiatan dalam rangka Pelaksanaan Program kali Bersih
Pembagian Wilayah kerja Sungai Winongo berdasarkan Kabupaten

c) Rapat Koordinasi III


1) Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 10 Juni 2013
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Badan Lingkungan Hidup
Jalan Tentara Mataram 53 Yogyakarta
2) Peserta
Peserta rapat koordinasi ini terdiri dari instansi lingkungan hidup di Kabupaten
Kota, BAPPEDA, Dinas Perindustrian, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas
Peternakan di seluruh Kabupaten/Kota sejumlah 30 orang.
3) Materi
Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air oleh Drs. Y. Agus Setianto, M.Si.
Inventarisasi dan Identifikasi Sumber Pencemar Air oleh Ir. Reni Anggraeni,
M.Sc.

d) Rapat Koordinasi IV
1) Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 16 September 2013
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Mataram 53 Yogyakarta
2) Peserta
Peserta rapat koordinasi ini berjumlah 30 orang yang berasal dari Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, Dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 111
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

PUP-ESDM, BAPPEDA, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pertanian, FKWA


Kota, Mlati dan Bantul serta perwakilan masyarakat di sekitar Sungai Winongo.
3) Materi
Pelaksanaan Program Kali Bersih tahun 2013
Persiapan Festival Sungai Winongo 2013
Partisipasi masyarakat dalam program kali bersih dirasa masih kurang,
untuk itu kegiatan festival sungai Winongo bisa menjadi momen yang
tepat untuk memaksimalkan peran serta masyarakat dalam rangka turut
serta menjaga kualitas sungai.
Badan Lingkungan Hidup DIY telah berusaha menambahkan anggaran
pada anggaran perubahan 2013 untuk pelaksanaan Festival Sungai 2013
yang diwujudkan dalam bentuk sarasehan dan bantuan fisik.

4.4.2.1.2. Pembinaan teknis bagi Pelaku Usaha/Kegiatan


a. Bimbingan Teknis Tahap Pertama
Tujuan bimbingan teknis tahap pertama adalah meningkatkan pemahaman pelaku
usaha/kegiatan khususnya dari sektor pelayanan kesehatan terkait kewajiban
pengelolaan limbah cair dan teknis pengelolaan limbah cair dalam rangka
mempertahankan kualitas air.

1) Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tahap Pertama


Hari :Selasa
Tanggal :11 Juni 2013
Pukul :09.00 WIB
Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta
2) Peserta Bimbingan Teknis Tahap Pertama adalah perwakilan dari sektor
pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit di seluruh wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta sebanyak 30 orang.
3) Materi yang disampaikan dalam bimbingan teknis tahap pertama ini adalah:
Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air oleh Ir. Reni Anggraeni, M.Sc.,
Kepala Subbidang Pengendalian Pencemaran Air, tanah dan B3.
Teknologi Pengolahan Air Limbah Medis/Rumah Sakit oleh Ir. P. Nugro
Rahardjo dari Pusat Teknologi Lingkungan BPPT.

b. Bimbingan Teknis Tahap Kedua


Tujuan bimbingan teknis tahap kedua adalah meningkatkan pemahaman pelaku
usaha/kegiatan khususnya dari sektor industri kecil batik terkait kewajiban
pengelolaan limbah cair dan teknis pengelolaan limbah cair yang dihasilkan dalam
pembuatan batik dalam rangka mempertahankan kualitas air.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 112
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

1. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tahap kedua


Hari : Kamis,
Tanggal : 20 Juni 2012
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY,
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta
2. Peserta Bimbingan Teknis Tahap kedua adalah pengusaha batik dari Sentra
Batik di Lendah, Kabupaten Kulonprogo; Pandak dan Giriloyo, Kabupaten
Bantul sebanyak 30 orang.
3. Materi yang disampaikan dalam bimbingan teknis Pengelolaan Limbah Batik ini
adalah:
Batik Ramah Lingkungan dan Ekoefisiensi dalam proses pembuatan batik
oleh Drs. Bambang Praswanto, M.Sc.
IPAL Komunal Batik Laweyan oleh Ir. Alpha Febela P.
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Batik oleh Dr. Ir. Sarto, M.Sc.

4.4.2.2. PEMANTAUAN KUALITAS AIR


No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
1 Terlaksanannya pemantauan kualitas air sungai 3 periode
2 Terlaksananya pemantauan kualitas air laut 2 periode
3 Terlaksananya pemantauan air sumur 2 periode
4 Terlaksananya rapat koordinasi status mutu air 3 kali/@ 30 orang

4.4.2.2.1. Pemantauan Kualitas Air Sungai


Kegiatan pemantauan kualitas air sungai dilakukan pada (10) sepuluh sungai yang melewati
Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Sungai Winongo, Code, Gajahwong, Oyo, Tambakbayan,
Bedog, Kuning, Konteng, Belik dan Bulus. Periode pemantauan sebanyak tiga kali yaitu pada
bulan Februari, Mei dan September 2013. Pelaksanaan pemantauan bekerjasama dengan
Balai Pengujian, Informasi Permukiman dan Bangunan dan Pengembangan Jasa Konstruksi
(BPIPBPJK) Dinas PUP ESDM DIY. Dari hasil pemantauan ini selanjutnya dilakukan analisis
dengan metode storet dan metode indeks pencemaran untuk mengetahui tingkat
pencemaran yang terjadi

4.4.2.2.2. Pemantauan Air Sumur/Air Tanah


Sasaran kegiatan pemantauan kualitas air tanah di DIY tahun 2013 ini adalah 68 sumur
warga yang terletak di lima kabupaten/kota. Perincian jumlah sampel/sumur yang dipantau
dapat dilihat pada Tabel 2.1.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 113
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Tabel Persebaran lokasi pengambilan sampel air tanah tahun 2013


Jumlah sumur yang dipantau
Lokasi bulan Jumlah
Mei Oktober
Kota Yogyakarta 5 12 17
Sleman 7 3 10
Bantul 8 11 19
Kulonprogo 7 4 11
Gunungkidul 7 4 11

TOTAL 68

Sumur yang dipantau tersebut dipilih yang berlokasi di sekitar sumber pencemar. Sumber
pencemar tersebut dapat berupa kegiatan industri, peternakan, pelayanan kesehatan dan
juga TPA sampah. Daftar sumber pencemar dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel
Sumber pencemar di sekitar lokasi pemantauan air tanah tahun 2013
Kabupaten/Kota Sumber Pencemar

Sleman Rumah Pemotongan Hewan dan Pabrik Roti

Kulonprogo Industri wig, RPH, TPA, Kolam ikan lele, Kandang sapi
Industri batik, kerajinan perak dan penyepuhan, kompleks
Bantul
industri Piyungan, IPAL Komunal
Gunungkidul SPBU, Sanitasi berbasis masyarakat, Rumah Sakit, Pool bis

Yogyakarta Pabrik Kulit, Sungai Winongo dan Sungai Gajahwong

Lokasi pengambilan sampel air tanah pada bulan Oktober di 68 lokasi.

Dalam analisis data kualitas air tanah ini dilakukan peninjauan terhadap kualitas air tanah
yang meliputi parameter fisika, kimia dan biologi sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air. Parameter fisika yang diuji adalah suhu, kekeruhan dan zat padat
terlarut (total dissolved solids). Parameter kimia yang diuji adalah pH, klorida, kesadahan,
zat organik, silfat, fluorida, nitrit, nitrat, besi, mangan, sianida dan daya hantar listrik.
Sedangkan parameter biologi yang diuji adalah bakteri koli tinja dan total koli. Secara
keseluruhan jumlah parameter yang diuji adalah 15 parameter.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 114
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Kesimpulan :
1. Parameter yang banyak ditemukanmelebihi baku mutu adalah bakteri coliform dan
bakteri koli tinja.
2. Untuk parameter suhu air sampel yang tidak memenuhi baku mutu ditemukan di 4
sumur di Kabupaten Bantul, yaitu:
a) Sumur bapak Raidin, Sitimulyo, Piyungan
b) Sumur bapak Tukimin, Sitimulyo, Piyungan
c) Sumur bapak Sutadirejan, Dusun Banyakan 2 Piyungan
d) Sumur Ibu Darwanti, Dusun Banyakan 2 Piyungan
3. Untuk parameter pH ditemukan di bawah baku mutu, yaitu dibawah angka 6,5
ditemukan di 6 sumur di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, yaitu :
a) Sumur bapak Marjono. Gondang Panen, Sendangdadi, Miati, Sleman
b) Sumur bapak Nurtubi. Gondang Panen, Sendangdadi, Miati, Sleman
c) Sumur bapak Yatiman. Gondang Panen, Sendangdadi, Miati, Sleman
d) Sumur bapak Slamet Riwanto, Nandan 113-D RT.05 RW.39 Sariharjo,
Ngaglik, Sleman
e) Sumur KUA Kecamatan Umbulharjo, Jl. Glagahsari No 99 Yogyakarta
f) Sumur bapak Trisgianto, Glagahsari UH 4, No. 5.94 Warungboto
Umbulharjo, Yogyakarta
4. Hanya ada satu sampel air sumur yang tidak memenuhi baku mutu untuk parameter
kekeruhan dan TDS, yaitu: sumur mbah Niti, Kasatriyan RT 26 RW.12 Giripeni, Wates,
Kulonprogo
5. Parameter mangan yang melebihi baku mutu ditemukan di 3 sumur yang tersebar di
Kabupaten Bantul, yaitu :
a) Sumur bapak Sardono, Bergan, Wijirejo, Pandak, Bantul
b) Sumur bapak Kirno, Pulutan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul
c) Sumur bapak Purwanto, Pulutan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul
6. Sampel yang memenuhi baku mutu untuk parameter bakteri total koli hanya 26,47%
dan sampel yang memenuhi baku mutu untuk parameter bakteri koli tinja hanya
7,35%.

4.4.2.2.3. Pemantauan Kualitas Air Laut


Untuk mengetahui secara lebih detail kualitas lingkungan pesisir terutama kualitas air laut,
maka diperlukan tersedianya data yang menggambarkan kondisi kualitas air laut.
Sehubungan dengan kebutuhan data tersebut, maka Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY
melakukan pemantauan kualitas air laut secara kontinyu di 8(delapan) pesisir dan laut
dalam 2 (dua) periode yang mewakili musim penghujan dan musim kemarau.Data kualitas
air laut tersebut nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar pengelolaan lingkungan
wilayah pesisir dan laut dan pengambilan kebijakan regulasi, serta sebagai wujud pelayanan
kepada masyarakat, khususnya dalam rangka penyediaan informasi lingkungan hidup.
Disamping itu, juga penting bagi upaya pengendalian pencemaran lingkungan pesisir dan
laut.
Pada tahun 2013 ini, pemantauan kualitas air laut dilaksanakan dua kali dalam satu tahun
anggaran, yaitu pada bulan Maret dan Agustus 2013. Pengambilan sampel dan Pengujian
bekerjasama dengan Laboratorium Kimia Analitik Pusat Teknologi Akselerator dan Proses

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 115
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Bahan BATAN, Babarsari. Lokasi pemantauan mencakup tujuh pantai untuk setiap periode,
yaitu Pantai Depok dan Kuwaru di Kabupaten Bantul, Pantai Glagah dan Trisik di Kabupaten
Kulonprogo serta Pantai Baron, Sundak, Sadeng dan Kukup di Kabupaten Gunungkidul.
Parameter yang dianalisis meliputi :
a. Fisika, yaitu suhu
b. Kimia, yaitu pH, salinitas, Resistensi, Konduktivitas, Minyak dan Lemak, Nitrat (NO 3),
Fosfat (PO4), Radioaktivitas (, , ).
c. Logam terlarut, yaitu Kadmium (Cd), Krom heksavalen (Cr), Tembaga (Cu), Besi (Fe),
Nikel (Ni), Seng (Zn), Timbal (Pb)
d. Biologi, yaitu Koli tinja dan Total Koli.

Kesimpulan dari Kegiatan Pemantauan Air Laut tahun 2013 adalah :


1. Kualitas Fisik
Parameter fisik air laut berupa suhu air laut menunjukkan bahwa suhu air laut sejuk
sampai dengan panas, yaitu antara 26C - 31C. Pada pemantauan bulan Agustus
suhu air laut lebih rendah daripada bulan April, yaitu maksimum 28C. Untuk
wisata bahari suhu 31C termasuk kurang nyaman.

2. Kualitas Kimia
a. Derajat keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) air laut antara 8,16 8,43, rata-rata masih
beradadibawah ambang batas, dan tetapi sudah mendekati ambang batas. pH air
lautcenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
b. Salinitas
Salinitas air laut di DIY berada dalam batas normal, yaitu antara 1,44
3,19 %0.Kadar salinitas lebih tinggi pada bulan Agustus daripada bulan daripada
musim penghujan akibat curah hujan yang lebih tinggi.Berdasarkan tahun
pemantauan, terdapat peningkatan salinitas dari tahun 2011 sampai 2012.
Sedangkan kadar salinitas pada tahun 2012 hampir sama dengan tahun 2013.
c. Resistensi
Kadar resistensi air laut di DIY antara 0,21 0,43 m. Kadar resistensi berbanding
terbalik dengan salinitas. Kadar resistensi antar titik pengambilan sampel tidak
jauh berbeda, demikian halnya antara duaperiode menunjukkan hasil yang
hampir sama. Terjadi penurunan nilai resistensi air laut dari tahun 2011 sampai
dengan 2013.
d. Konduktivitas
Nilai konduktivitas air laut antara 2,41 S/m 4,97 S/m. Rata-rata nilai
konduktivitas pada semua pantai hampir sama. Konduktivitas berbanding lurus
dengan salinitas dan berbanding terbalik dengan resistensi. Pada pemantauan
tahun 2011 dan 2012 konduktivitas lebih rendah daripada pemantauan tahun
2013.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 116
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

e. Minyak dan Lemak


Kandungan minyak dan lemak air laut pada semua titik pengambilan sampel
semuanya telah melampaui ambang batas diperkenankan untuk wisata bahari (1
mg/L), kecuali di pantai Glagah periode Agustus. Kandungan minyak dan lemak
antara antara 1 8 mg/L. Kadar minyak dan lemak pada tahun 2011 cenderung
menurun pada tahun 2012 kemudian mengalami sedikit kenaikan pada tahun
2013. Pencemaran minyak dan lemak menyebabkan terganggunya kehidupan
biota laut dan mengurangi estetika.
f. Nitrat (NO3)
Kadar Nitrat air laut telah melampaui baku mutu yang diperkenankan (0,008
mg/L), yaitu berkisar antara <0,285 - <0,325 mg/L pada kedua periode. Kadar
nitrat dari tahun ke tahun nilainya rata-rata hampir sama pada dua tahun terakhir,
yaitu tahun 2012 dan 2013. Sedangkan pada pemantauan tahun 2011 kadar
nitrat air laut sangat berbeda, yaitu berkisar antara 0,387 2601,457 mg/L.
Tingginya kadar nitrat menunjukkan kualitas air laut yang buruk karena
ketidakdisiplinan para pelaku usaha dalam pengolahan limbahnya.
g. Fosfat (PO4)
Berdasarkan hasil analisa, kadar fosfat pada periode Maret dan Juli 2012 telah
melampaui batas yang dipersyaratkan yaitu antara < 2,625 - <4,628 mg/L, dan
semuanya telah melebihi NAB : 0,015 mg/L. Kadar fosfat mengalami kenaikan
dari tahun 2011 ke tahun 2012, kemudian mengalami penurunan pada tahun
2013. Fosfat yang tinggi akan mengganggu kelangsungan hidup organisme lautan
karena stabilitas ekosistem yang terganggu.
h. Radioaktivitas
Kadar radioaktivitas , , , air laut di DIY hasilnya beragam dan masih berada
di bawah ambang batas, yaitu antara 0,004 + 0,003 Bq/L sampai dengan < 0,279
0,342 Bq/Luntuk radioaktivitas. Radioaktivitas air laut antara 0,167 + 0,016
Bq/L sampai dengan < 0,515 Bq/L. Dan kadar radioaktivitas antara 0,500
0,072 Bq/L sampai dengan 1,539 0,164 Bq/L. Baku mutu yang diperkenankan
untuk wisata bahari adalah 4 Bq/L. Rata-rata kadar radioaktivitas lebih tinggi
pada bulan Agustus.
Radioaktivitas mengalami penurunan konsentrasi dari tahun 2011 ke tahun
2012, dan dari tahun 2012 mengalami kenaikan pada tahun 2013. Radioaktivitas
pada tahun 2011 sangat tinggi bahkan melebihi baku mutu di pantai Depok dan
Baron, kemudian turun pada tahun 2012 dan turun lebih rendah lagi pada tahun
2013. Kadar radioaktivitas tertinggi terjadi pada tahun 2012, sedangkan pada
tahun 2011 dan 2013 lebih rendah, namun masih tetap berada di bawah baku
mutu.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 117
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

3. Kualitas Biologi
Kandungan Koli tinja dalam dua periode menunjukkan hasil berkisar antara 0 -
24.000 JPT/100ml. Pada periode April di empat pantai yaitu Depok, Kuwaru,
Baron dan Sadeng kandungan bakteri Koli melampaui baku mutu, sedangkan
pada periode Agustus tidak ada bakteri koli. Ambang batas yang diperkenankan
adalah 200 JPT/100 ml. Kandungan bakteri koli air laut dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
Kandungan Total Koli, berkisar antara 0 sampai dengan 24000 JPT/mL, telah
melampaui batas. Tingginya Koli tinja dan total koli menunjukkan bahwa
pengolahan limbah manusia dan hewan masih buruk.
Kandungan total koli air laut fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 ke
tahun 2012, kandungan total koli mengalami peningkatan cukup pesat, tetapi
pada tahun 2012 sampai tahun 2013 terjadi penurunan kandungan total koli.

4. Kualitas Logam Terlarut


a) Kandungan Besi (Fe)
Air laut di DIY mengandung besi antara (0,264 0,006) (0,603 0,007)
mg/L yang diwakili delapan titik pengukuran dalam dua periode, April dan
Agustus. Sementara ini kadarbesi dalam air laut wisata bahari belum
ditentukan ambang batasnya. Kadar Fe pada tahun 2011 berkisar antara
0,269 0,601 mg/L, sedangkan pada tahun 2012 kandungan Fe antara
0,085 0,482 mg/L. Kadar Fe tahun 2011 tinggi kemudian turun pada tahun
2012 dan naik lagi pada tahun 2013.
b) Kandungan Kromium (Cr)
Kandungan krom pada pemantauan air laut dalam dua periode dan dua
lokasi pengambilan sampel bernilai antara 0,221 - < 0,300 mg/L. Kondisi
tersebut menunjukkan bahwa air laut telah tercemar logam berat Kromium
karena telah melampaui ambang batas yang diperkenankan untuk laut
wisata bahari, yaitu 0,002 mg/L. Kandungan krom dalam air laut dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2013, rata-rata hampir sama dan telah
melampaui ambang batas yang diperkenankan.
c) Kandungan Tembaga (Cu)
Kandungan tembaga dalam air laut di DIY pada duaperiode berkisar antara <
0,005 0,071 0,006 mg/l, dimana pada beberapa pantai telah melampaui
baku mutu (0,05 mg/L). Adapun kandungan Cu yang telah melampaui baku
mutu adalah di pantai Depok, Baron dan Sadeng. Kandungan Cu sejk tahun
2011 sampai dengan tahun 2013 cenderung mengalami peningkatan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 118
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

d) Kandungan Timbal (Pb)


Kualitas air laut berdasarkan kandungan Timbal (Pb) menunjukkan telah
melebihi baku mutu (0,005 mg/L), dengan hasil pengukuran antara 0,271
0,357 mg/L pada semua titik dan periode pengukuran. Kandungan timbal air
laut dalam 3 tahun terakhir menunjukkan nilai tertinggi terukur pada tahun
2012.
e) Kandungan Kadmium (Cd)
Hasil pengukuran logam Kadmium pada air laut di DIY dalam dua periode
menunjukkan hasil berkisar antara 0,062 0,093 mg/L, dimana semuanya
telah melampaui baku mutu untuk wisata bahari, yaitu 0,002 mg/L. Pada
tahun 2011, kadar Cd berkisar antara 0,024 0,112 mg/l, sedangkan pada
tahun 2012 kadar Cd berkisar antara 0,02 0,114 mg/l.
f) Kandungan Nikel (Ni)
Hasil pengukuran Nikel air laut pada dua periode menunjukkan kandungan
nikel yang melampaui ambang batas (0,075 mg/L), yaitu berkisar antara
0,477 0,611 mg/L. Konsentrasi nikel pada periode April lebih tinggi
daripada bulan Agustus. Terjadi fluktuasi nikel air laut pada tiga tahun
terakhir, yaitu penurunan nikel dari tahun 2011 sampai tahun 2012 dan
kenaikan nikel pada tahun 2013.
g) Kandungan Seng (Zn)
Hasil pengukuran Seng air laut pada dua periode menunjukkan kandungan
seng yang masih berada di bawah ambang batas (0,095 mg/L), yaitu
berkisar antara 0,011 0,052 mg/L. Ditinjau dari kandungan seng, maka
kualitas air laut masih baik karena kandungan masih seng di bawah ambang
batas. Kandungan seng air laut cenderung turun dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013, yang artinya kualitas air laut dari sisi kandungan seng
lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

5. Antara parameter satu dengan yang lain saling terkait, seperti pH dan suhu
berpengaruh terhadap kelarutan logam, senyawa atau unsur kimia serta faktor-
faktor fisik lainnya.

6. Secara umum, kualitas air laut di DIY kurang baik ditinjau dari kualitas kimia dan
logam terlarutnya, dimana sebagian besar parameternya melampaui ambang batas
yang diperkenankan. Sedangkan untuk parameter biologi mencapai 50 - 62,5% yang
melebihi baku mutu.

7. Faktor akurasi dalam pengambilan sampel dan analisis, serta alat merupakan faktor
yang menentukan ketepatan data.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 119
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.4.2.2.4. Rapat Koordinasi Status Mutu Air


a) Pelaksanaan
Rapat Koordinasi Status Mutu air sungai, air tanah dan air laut
Hari, tanggal pelaksanaan : Jumat, 29 November 2013
Waktu : Pukul 09.00-selesai
Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta
b) Peserta
Rapat koordinasi status mutu air ini dihadiri oleh instansi terkait seperti dinas/kantor
lingkungan hidup Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, laboratorium penguji,
BAPPEDA, Dinas Kelautan, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas
PUP-ESDM, Balai Besar Wilayah Sungai sebanyak 30 orang.

4.4.2.3. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
1 Terlaksananya rapat koordinasi NSPK Dalcem Air 4 kali / 30 orang
2 Terlaksananya Pembinaan Pengendalian 2 kali/ @ 50 orang
Pencemaran Air bagi Pelaku Usaha/Kegiatan
3 Terlaksananya Evaluasi W2M bagi Pelaku Kab/Kota
Usaha/Kegiatan
4 Terlaksananya Kajian Daya tampung sungai 1 dokumen
5 Terlaksananya Penyusunan profil Sungai 1 dokumen
6 Terlaksananya Pembuatan Alat Penangkap Sampah 1 paket
7 Terlaksananya pembuatan biogas peternakan sapi 1 paket

4.4.2.3.1. Rapat Koordinasi NSPK Pengendalian Pencemaran Air


a) Rapat Koordinasi Tahap I
1) Tujuan
Mengidentifikasi permasalahan pencemaran air Kabupaten/Kota terkait tingginya
angka bakteri Koli di air sungai dan air sumur.
Mengkoordinasikan penanggulangan pencemaran air di Kabupaten/Kota
2) Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 1 April 2013
Waktu : 09.00
Tempat : BLH DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
3) Peserta
Peserta rapat Koordinasi tahap pertama ini adalah instansi lingkungan hidup di
Kabupaten-Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, BAPPEDA,
dan Dinas PUP-ESDM sebanyak 30 orang.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 120
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4) Hasil/Kesimpulan
Perlu ada upaya untuk menurunkan E coli di badan air (sungai dan air tanah) dan
sumber air minum PDAM;
Bagi kabupaten/kota yang belum memiliki regulasi tentang sampah dan limbah
cair, mohon untuk segera dibuat;
Diperlukan upaya secara terpadu dari instansi terkait untuk mengefektifkan
upaya penurunan kandungan E coli di badan air baik melalui sosialisasi ke
masyarakat dan media yang lain baik terhadap rumah tangga (sampah dan
kotoran manusia dari septic tank) dan kotoran hewan ternak.

b) Rapat Koordinasi tahap II


1) Pelaksanaan
Hari :Senin
Tanggal : 15 April 2013
Waktu : 09.00
Tempat : BLH DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
2) Peserta
Peserta rapat Koordinasi tahap pertama ini adalah instansi lingkungan hidup di
Kabupaten-Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian,
BAPPEDA, Dinas Pariwasata dan Dinas PUP-ESDM sebanyak 30 orang.

c) Rapat Koordinasi tahap III


1) Tujuan
Sosialisasi Pembuatan Alat penangkap sampah yang akan dipasang di Sungai
Winongo kepada instansi terkait dan masyarakat serta FKWA.
2) Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 23 Juli 2013
Waktu : 09.00
Tempat : BLH DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
3) Peserta
Peserta berasal dari instansi lingkungan hidup Kabupaten-Kota, dan Dinas terkait
seperti Kimpraswil, DPUP-ESDM, Dinas Pariwisata, FKWA dan masyarakat sekitar
lokasi pemasangan alat penangkap sampah.

d) Rapat Koordinasi tahap IV


1) Tujuan
Melakukan peninjauan kembali terhadap parameter dalam Peraturan Gubernur
No 7 tahun 2010 yang perlu dievaluasi berdasarkan penilaian Proper yaitu
parameter minyak & lemak nabati, TDS dan konduktivitas.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 121
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2) Pelaksanaan
Hari : Jumat
Tangga : 26 Juli 2013
Waktu : 09.00
Tempat : BLH DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
3) Peserta
Peserta rapat Koordinasi tahap pertama ini adalah instansi lingkungan hidup di
Kabupaten-Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian,
BAPPEDA, Dinas Pariwasata, Dinas PUP-ESDM, dan Bidang Penaatan Lingkungan
BLH DIY sebanyak 30 orang.

4.4.2.3.2. Pembinaan Teknis Pengendalian Pencemaran Air


a. Bimbingan Teknis Tahap Pertama
1) Pelaksanaan
Hari : Senin,
Tanggal : 27 Mei 2013
Waktu : 09.00
Tempat : BLH DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
2) Peserta
Peserta rapat Koordinasi adalah instansi lingkungan hidup di Kabupaten-Kota,
Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, BAPPEDA, dan Dinas PUP-
ESDM sebanyak 30 orang.

b. Bimbingan Teknis Tahap Kedua


1) Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 30 Oktober 2013
Waktu : 09.00
Tempat : BLH DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
2) Peserta
Peserta bimbingan teknis berjumlah 50 orang merupakan peternak sapi dari
kelompok ternak yang memperoleh bantuan biogas di Kabupaten Sleman dan
Kabupaten Bantul.

4.4.2.3.3. Evaluasi/Penilaian W2M DIY


a. Pelaksanaan
Kegiatan Evaluasi/Penilaian W2M dilaksanakan pada bulan April dan Mei tahun 2013.
Penilaiannya dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Instansi BLH DIY.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 122
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

b. Sasaran
Sasaran evaluasi W2M adalah usaha dan/atau kegiatan yang dalam operasionalnya
menghasilkan dan membuang limbah cair ke lingkungan, baik kegiatan industri, rumah
sakit dan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2012 ini tercatat 30 kegiatan yang mengikuti
evaluasi W2M
c. Hasil Evaluasi W2M
Berdasarkan surat edaran dan pengumuman yang disampaikan oleh Badan Lingkungan
Hidup DIY kepada pelaku usaha, bahwa usaha dan/atau kegiatan yang mengajukan untuk
dinilai pengelolaan limbahnya tercatat 30 kegiatan, terbagi dalam tiga kategori, yaitu
Pelayanan Kesehatan, Industri, dan Jasa pariwisata. Adapun hasil evaluasi berdasarkan
skor atau peringkatnya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Jasa Pariwisata


No Nama Total Nilai Kategori

1 Hotel Melia Purosani 72,72 Biru

2 PT Grahawita Santika (Hotel Santika 64,03 Biru


Premiere Jogja)

3 PT Adichandra Grahawisata 61,82 Biru


(Jogjakarta Plaza Hotel)

4 Hotel Hyatt Regency Yogyakarta 59,73 Kuning

5 Hotel Royal Ambarrukmo 40,96 Merah

6 Hotel Novotel Yogyakarta 39,10 Merah

7 Hotel Phoenix Yogyakarta 39,00 Merah

8 Hotel Sahid Raya Yogyakarta 38,89 Merah

9 Hotel Ibis Yogyakarta Malioboro 36,81 Merah

10 Grand Quality Hotel 33,23 Merah

11 PT Bumyagara Prawatya (Hotel 32,78 Merah


Brongto)

12 Hotel Inna Garuda 17,92 -

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 123
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Kegiatan Industri
No Nama Total Nilai Kategori

1 Pabrik Cambric GKBI 66,67 Biru

2 PT Samitex Sewon 58,60 Kuning

3 PT Sinar Obor 38,47 Merah

4 PT Kusuma Sandang Mekarjaya 36,50 Merah

5 PT GE Lighting Indonesia 36,14 Merah

6 PT Sari Husada Generasi 34,10 Merah


Mahardhika Unit I Yogyakarta

7 PT Budi Makmur Jaya Murni 32,79 Merah

8 PT Mirota KSM 29,50 Merah

9 PT Bintang Alam Semesta 19,28 Merah

10 PT BP Kedaulatan Rakyat 18,20 Merah

Kegiatan Pelayanan Kesehatan


No Nama Total Nilai Kategori

1 RSU PKU Muhammadiyah 36,50 Merah


Bantul

2 Rumah Sakit Bethesda 29,58 Merah

3 Rumah Sakit Nur Rohmah 26,47 Merah

4 RSU Rajawali Citra 25,49 Merah

5 Rumah Sakit JIH 23,77 Merah

6 Rumah Sakit Panti Nugroho 22,98 Merah

7 RSUD Panembahan Senopati 21,37 Merah


Bantul

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 124
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.4.2.3.4. Kajian Daya Tampung Sungai Gajahwong


Pelaksanaan
Dalam penyusunanPemetaan sumber pencemar Badan Lingkungan Hidup DIY bekerjasama
dengan PT. Kurnia Sejahtera Konsultan
Jalan Nitiprayan DK. VII Jomegatan RT 03/20 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul

4.4.2.3.5. Penyusunan Profil Sungai


a. Tujuan
Tujuan Penyusunan profil Sungai Bedog adalah:
Mengenali karakteristik, panjang sungai utama, jumlah anak-anak sungai, jumlah
inlet-outlet, lebar sungai utama, luas Daerah Aliran Sungai (DAS), elevasi titik
pantau, titik pusat gravitasi, penampang basah badan sungai dan potongan
melintang badan sungai;
Memperoleh bahan perencanaan dalam rangka pengendalian pencemaran air
dan pengelolaan sumber daya air secara umum.

b. Pelaksanaan
Dalam penyusunan Profil Sungai Bedog, BLH DIY bekerjasama dengan pihak ketiga
yaitu CV Cipta Buana Sejati alamat : Plumbongan Gedangrejo, Gunungkidul

4.4.2.3.6. Pembuatan Alat Penangkap Sampah


a. Pelaksanaan
BLH DIY bekerjasama dengan CV Shinta Indotech yang beralamat di Taman Sedayu Blok G
No. 3 Argorejo, Sedayu, Bantul.

b. Lokasi Pemasangan
Alat penangkap sampah tersebut dipasang di Bendungan Tamansari Sungai Winongo, Jl.
Tamansari, Kelurahan Patangpuluhan, Yogyakarta

4.4.2.3.7. Pembuatan Biogas Peternakan Sapi


a. Pelaksanaan
BLH DIY bekerjasama dengan CV Utama Graha, Alamat : Perum Candi Asri F-10,
Bendungan, Simo, Boyolali.
Dibangun 3 unit biogas di Kabupaten Sleman 1 unit dan di Kabupaten Bantul 2 unit yaitu
di :
1) Kelompok Ternak Murakabi, Karanglo, Pondokrejo, Kec. Tempel, Kabupaten Sleman
2) Kelompok Ternak Karangrejo, Dusun Karanganyar, Desa Gadingharjo, Kecamatan
Sanden, Bantul
3) Kelompok Ternak Andini Rejo, Dusun Gunungpuyuh, Desa Panjangrejo, Kecamatan
Pundong, Bantul.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 125
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.4.2.4. Pengendalian B3 Dan Limbah B3

No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja


1 Terlaksananya sosialisasi pengelolaan Limbah B3 3 kali / @25 orang
2 Terlaksananya pembinaan bagi pelaku 1 kali / @ 30 orang
usaha/kegiatan pengguna bahan dan penghasil
limbah B3
3 Terlaksananya pembinaan teknis pengelolaan a. kab/kota
limbah B3 di lapangan

4.4.2.4.1.Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3


Sosialisasi pengelolaan B3 dan limbah B3 dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali:
a. Sosialisasi tahap I
1) Tujuan Sosialisasi pengelolaan B3 dan Limbah B3 dalam rangka Pengelolaan B3
dan Limbah B3 adalah:
Memberikan informasi mengenai peraturan pengelolaan limbah B3 yaitu
Peraturan Daerah DIY No 2 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Limbah B3
Mensosialisasikan perijinan penyimpanan sementara LImbah B3;

2) Pelaksanaan
Hari :Jumat
Tanggal :7 Juni 2013
Pukul :08.30 s/d selesai
Tempat :Badan Lingkungan Hidup DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta

3) Peserta
Peserta sosialisasiadalah dari Instansi lingkungan hidup di kabupaten-kota,
instansi kesehatan, pertanian, perindustrian tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Tahap I sebanyak 25
orang.

4) Materi Sosialisasi
a) Kebijakan pengelolaan limbahB3
b) Peraturan Daerah DIY No. 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah B3

b. Sosialisasi Tahap 2 dan 3

1) Pelaksanaan
Hari : Senin dan Selasa
Tanggal : 26 dan 27 Agustus 2013
Pukul : 08.30 s/d selesai
Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 126
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2) Peserta
Peserta Sosialisasiadalah dari pelaku usaha/kegiatan yang menggunakan
bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berasal dari sektor industri, hotel,
maupun pelayanan kesehatan seperti dari RSUD Kota, RSUD Wates, RSUD
Wonosari, RSUD Panembahan Senopati, PC GKBI, PC Samitex, PT ASA, PT BAS
dll sejumlah 25 orang untuk setiap pelaksanaan.

3) Materi
a) Pokok-pokok Kebijakan Pengendalian Limbah B3;
b) Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah B3
c) Kewenangan pengendalian limbah B3 antara Kabupaten/ Kota dengan
Provinsi.

4.4.2.4.2. Pembinaan Bagi Pelaku Usaha/Kegiatan Pengguna bahan dan penghasil Limbah B3
a) Pelaksanaan
Hari, tanggal : Senin, 23 September 2013
Waktu : 09.00 selesai
Tempat : Hotel Ibis Styles Yogyakarta

b) Peserta
Peserta Pembinaan berjumlah 30 orang yang merupakan pelaku usaha di bidang
industri, pelayanan kesehatan, dan perhotelan yang menangani pengelolaan limbah
B3.

c) Materi
Pokok-pokok Kebijakan Pengendalian Limbah B3;
Pembuatan dan Pengisian Neraca Limbah B3

4.4.2.4.3. Pembinaan Teknis pengelolaan Limbah B3 di Lapangan


Merupakan kunjungan lapangan yang bertujuan memperoleh gambaran nyata mengenai
pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh pelaku usaha dan memberikan pembinaan
teknis terkait kewajiban pengelolaan limbah B3.
Pelaksanaan : Bulan Februari 2013
Sasaran : Perusahaan penghasil limbah B3 di DIY

Hasil :
1) Sebagian besar perusahaan belum memiliki TPS Limbah B3, antara lain : PT BP
Kedaulatan rakyat, PT Ameya, PT Digitone, RS Nur Rohmah, RS Pelita Husada, RS St.
Yusuf Boro, PT Dong Young Trees.
2) Perusahaan yang menghasilkan oli bekas seperti : Astra Daihatsu dan PT Bimo
Transport agar melakukan kerjasama dengan pengumpul oli bekas yang memiliki izin.
3) CV Sidoraharjo Energi merupakan salah satu pengumpul oli bekas yang telah
memiliki izin pengumpulan dari KLH RI. Namun demikian sampai sekarang, mereka
belum memiliki manifest untuk pengelolaan limbah B3.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 127
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4) Hampir semua kegiatan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan PT Arah dalam
hal transportasi/pengangkutan limbah medis.
5) Beberapa perusahaan sama sekali belum mengetahui tentang limbah B3 dan sama
sekali belum melakukan pengelolaan antara lain : PT Mustika Energi Pratama, PT
Digitone, PT Maesindo.
6) PT Setiaji Mandiri belum pernah melakukan pelaporan pengelolaan limbah B3
namun telah membuat TPS limbah B3 yang cukup baik, walau belum memperoleh
izin TPS dari KLH Sleman.
7) Sebagian besar pelaku usaha baru melakukan pencatatan limbah secara sederhana,
terutama yang bukan peserta PROPER masih sangat asing dengan neraca limbah B3
sehingga diperlukan pembinaan/sosialisasi lebih lanjut tentang pembuatan neraca
limbah B3.

4.4.2.5. Pengendalian Pencemaran Tanah


No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
1 Terlaksananya ekspose hasil pemantauan kualitas 1 kali / @ 30 orang
tanah
2 Terlaksananya pemantauan kualitas tanah 30 sampel

4.4.2.5.1. Ekspose Hasil Pemantauan Kualitas Tanah


Pelaksanaan Kegiatan Rakor Pengendalian Pencemaran Tanah 2013 dilaksanakan pada
tanggal 12 Desember 2013 di Kantor BLH DIY. Peserta Kegiatan ini sejumlah 30 (tiga puluh)
peserta dari instansi terkait di Pemerintah Daerah DIY, Kabupaten/Kota dengan narasumber
berasal dari BLH DIY. Tujuan dari rakor ini adalah mencari masukan dalam upaya penyiapan
penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran tanah dan melakukan sosialisasi kegiatan
pengendalian pencemaran tanah yang dilakukan oleh BLH DIY.

Hasil :
1. Diperlukan upaya pembinaan dan sosialisasi terhadap dampak pencemaran tanah bagi
penanggung jawab kegiatan dan masyarakat oleh Pemerintah Daerah.
2. Diperlukan pengawasan terhadap penggunaan zat logam berat (kategori Bahan
Limbah B3 dan Limbah B3) yang dapat menimbulkan pencemaran tanah kepada
pemrakarsa kegiatan serta masyarakat di sekitar kegiatan dan pengawasan limbah cair
maupun padat yang dihasilkan oleh pemrakarsa kegiatan/usaha yang dibuang ke
media lingkungan.
3. Perlu adanya instalasi pengolahan limbah cair untuk semua jenis usaha sehingga
diharapkan dapat menekan timbulnya pencemaran Tanah.
4. Perlu adanya kajian dalam penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran tanah
sehingga hasil kajian tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat
kegiatan di Instansi pemerintah.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 128
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.4.2.5.2. Pemantauan Kualitas Tanah


Kegiatan pengambilan sampel kualitas tanah tahun 2013 dilakukan oleh Petugas Badan
Lingkungan Hidup dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit
Menular (BTKL & PPM) Yogyakarta sebagai Laboratorium penguji.
Pada Tahun 2013 ini pengambilan sampel kualitas tanah sejumlah 30 (tiga puluh) sampel di
sekitar sumber pencemar. Adapun lokasinya adalah sebagai berikut :

No Lokasi Alamat GPS


1 Batik Darminto Mendiro, Gulurejo, Lendah RT 45 S : 07 54.831''
RW 21 E : 110 16.087''
2 Batik Estin Mendiro, Gulurejo, Lendah S: 07 54.727''
E : 110 16.070''
3 Batik Farras Sembungan, Gulurejo, Lendah S : 07 54.228''
E : 110 15.666''
4 PT Samitex Dekat batu bara S: 07 49.689''
E: 110 21.535''
5 PT Samitex Boiler, sumur S: 07 49.679''
E: 110 21.548''
6 PT Sunchang Jl. Purwejo Wates KM 2 S: 07 52.286''
Tamabk Triharjo E: 110 08.176''
S: 07 52.253''
7 PT Sunchang Jl. Purwejo Wates KM 2 Tamabk S: 07 52.253''
Triharjo E: 110 08.140''
8 PT Komitrando Sawah Selatan IPAL, Jl. Wonosari S: 07 49.491''
KM 8 E: 110 25.404''
9 PT Komitrand0 Sawah Utara Selatan IPAL, Jl. S: 07 49.466''
Wonosari KM 8 E: 110 25.413''
10 Lab BBKKP Tumpukan Bulu S : 07 50.940''
E: 110 26.086''
11 Lab BBKKP Tumpukan Sludge S: 07 50.939''
E: 110. 26.084''
12 Kawasan Industri dekat UD. Reka Prima Pratama S: 07 51.422''
Piyungan E: 110 26.232''
13 Kawasan Industri Parit, irigasi sawah S: 07 51.431''
Piyungan E: 110 26.223''
14 Kawasan Industri Barat kawasan industri kulit S: 07 51.380''
Piyungan (persawahan) E: 110 26.014''
15 TPA Piyungan Tanah sekitar IPAL S: 07 52.077''
E: 110 25.818''
16 TPA Piyungan tumpukan sampah S: 07 52.085''
E: 110 25.733''
17 Madukismo Tumpukan bloton dekat S : 07 46.716''

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 129
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

jembatan cempor E : 110 24.889''


18 Madukismo Belakang pabrik MK S: 07 50.154''
E : 110 20.693''
19 CV Sidoraharjo Energi perusahaan pengepul oli pekat S : 07 50 58.14''
dkt sumur penampung (utara) E : 110 18 46.26''
20 CV Sidoraharjo Energi perusahaan pengepul oli pekat S : 07 50.154''
dkt sumur penampung (barat) E : 110 20.693''
21 Batik Wijirejo Batik Dirjo dekat selokan S : 07 50.154''
E : 110 20.693''
22 Batik Wijirejo Batik Tugiran dekat pengolah S : 07 53.909''
IPAL E : 110 18 062''
23 TPA Baleharjo Bak kontrol IPAL S : 07 59.297''
E : 110 36.969''
24 TPA Baleharjo Tumpukan sampah S : 07 59.208''
E : 110 37.016''
25 Pool Bis Pool Bis Birowo S : 08 11.922''
E : 110 18.848''
26 Pool Bis Pool Bis Rawit Mulyo S : 08 01.953''
E : 110 20.672''
27 Kerajinan Perak Jagalan 17 A-C Kota Gede S : 07 58.330''
Jagalan Bantul bangunrejo E : 110 35.586''
28 Kerajinan Perak P. Edilis Bodon RT 07 RW 05 S : 07 49.689''
Jagalan Bantul E : 110 23.706''
29 Batik Giriloyo Batik Sri Kuncoro Karangkulon, S : 07 49.660''
Nuklir Sari, Imogiri E : 110 23.703''
30 Batik Giriloyo Batik Kusumo Daljiah, S : 07 49.660''
Karangkulon E : 110 23.703''

Adapun parameter yang diujikan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Jumlah
No Lokasi Parameter yang Diperiksa
sampel
Batik Lendah (Kulonprogo) 1 As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn
1 Batik Lendah (Kulonprogo) 1 As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn
Batik Lendah (Kulonprogo) 1 As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn
Samitex 2 As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn
2
PT Sunchang 2 Cr, Pb, Hg, Sn, Cu
Kawasan Industri Piyungan 3 Cr, Pb
Lab BBKKP 2 Cr, Pb
3
PT Komitrando 2 Cd, Cr, Cu, Pb, As, Hg, Zn
TPA Piyungan 2 Pb, Cd
Madukismo 2 Pb, Cr
4
CV Sidoraharjo Energi 2 Pb

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 130
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Batik Wijirejo 2 As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn


TPA Baleharjo 2 Pb, Cd
5
Pool Bis 2 Pb
Kerajinan Perak, Jagalan Bantul 2 Hg.
6
Batik Giriloyo 2 As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn
JUMLAH 30

4.4.2.5.3. Analisa Data Kualitas Tanah


Pemantauan kualitas tanah dilakukan terhadap 30 (tiga puluh) sampel tanah yang berasal
dari 16 (enam belas) lokasi yang ada di sekitar sumber pencemar. Parameter yang diuji
sebanyak 3 (tiga) parameter lapangan yaitu : Suhu, Kelembaban dan Ph, dan 8 (Delapan)
parameter yang diuji dilaboratorium, yaitu : As, Cd, Cr total, Pb, Cu, Zn, Hg, dan Sn.

Hasil Pengujian
Dari analisa data kualitas tanah tahun 2013 yang lakukan terhadap 30 (tiga puluh)
sampel di 16 (enam belas) lokasi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil uji laboratorium menunjukan kandungan tanah untuk parameter Timbal (Pb)
terdapat di seluruh titik pantau, parameter Krom Total terdapat di 24 (dua empat)
titik sampel, parameter Kadmium terdapat di 19 (Sembilan belas) titik sampel,
Parameter Seng terdapat di 14 (empat belas) titik pemantauan, Parameter Tembaga
dan Tembaga terdapat di 13 (tiga belas) titik pemantauan sedangkan parameter
Mercuri dan Arsen tidak ditemukan kandungan di semua titik pemantauan.
2. Kualitas Tanah di sekitar Kawasan Industri Piyungan Sitimulyo Piyungan, 7 (tujuh)
lokasi sampel Penrajin Batik dan Penrajin Logam Murni Imitasi di Bodon Jagalan
174-C Banguntapan sudah ditemukan kandungan logam berat berupa Timbal, Krom
Total, Kadmium, Seng dan Tembaga.
3. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh perusahaan dibuang ke media
lingkungan setelah proses treatment melalui IPALC sedang untuk usaha penrajin
Batik dan logam mulia Imitasi langsung di buang tanpa adanya IPALC.
4. Untuk limbah padat sebagian besar hanya ditumpuk di sekitar perusahaan tanpa
ada perlakuan khusus sehingga apabila ada hujan akan bisa menimbulkan
pencemaran tanah di sekitar perusahaan tersebut.

4.4.2.6. PENGUJIAN KADAR POLUSI LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR

No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja


1 Terlaksananya Pengujian Mutu Limbah Padat 20 sampel
2 Terlaksananya Pengujian Mutu Limbah Cair 60 sampel
3 Terlaksananya Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah padat 1 kali / 20 orang
4 Terlaksananya Evaluasi hasil pengujian mutu limbah cair 2 kali / @ 30 orang

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 131
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.4.2.6.1. Pengujian Mutu Limbah Padat


1. Lokasi
Pelaksanaan kegiatan pengujian kualitaslimbah padat dilakukan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang berlokasi di Kabupaten dan Kota se-Daerah Istimewa
Yoyakarta.

2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pengambilan sampel limbah padat dilaksanakan pada bulan Agustus
September 2013.

3. Instansi pelaksana
Kegiatan pemantauan kualitas limbah padat dilaksanakan oleh Badan Lingkungan
Hidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Laboratorium Kimia
Analitik, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN)Yogyakarta.

4. Uraian Kegiatan
Kegiatan pengujian kualitas limbah padat merupakan salah satu bentuk pengawasan
dalam rangka pengendalian pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3),
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Pada tahun 2013 ini dilakukan terhadap 20 (dua puluh) titik sampel dari 15 (lima belas)
usaha dan/atau kegiatan yang terdiri dari kegiatan industri sebanyak 17(tujuh belas),
pelayanan kesehatan sebanyak 2 (dua) dan Pengolahan Limbah terpusat (IPAL Sewon)
sebanyak 1 (satu) lokasi. Dari 20 titik sampel tersebut, jumlah parameter yang diuji
meliputi: Timbal (Pb), Krom (Cr), Tembaga (Cu), Fe (Ferro), Kadmium (Cd), Arsen (As),
Air Raksa (Hg).
Usaha dan/atau kegiatan yang menjadi sasaran pemantauan limbah padat adalah
sebagai berikut :
Tabel
Daftar usaha dan/atau kegiatan yang menjadi sasaran

No Nama Perusahaan Alamat

Industri
1 Pabrik Cambric GKBI Jl. Magelang KM 14 Medari, Sleman
2 PT Kusuma Sandang Jl. Wates Gamping - Sleman
3 PT Samitex Sewon Jl. Bantul Km 3,8 Desa Krapyak, Sewon
4 PT Adi Satria Abadi Kompleks Industri Piyungan
5 PT Bintang Alam Semesta Dusun Banyakan 1, Sitimulyo, Piyungan
6 PT Kedaulatan Rakyat Jl. Solo Berbah Sleman
7 PT Setiaji Mandiri Jl. Solo Km. 12,5 Karang Kalasan Sleman
8 PT Mustika Energi Pratama Salakan, Tirtomartani Kalasan Sleman

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 132
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

9 CV Karya Hidup Sentosa JL. Magelang Kota Yogyakarta


10 Laboratorium Kulit BBKKP Sitimulyo, Piyungan
11 PT Ameya Living Style Gupawarak, Sendangsari-Pajangan, Btl
12 Batik Sekar Ayu Lendah, Kulonprogo
Pelayanan Kesehatan
13 RSUD Kabupaten Sleman Jl. Magelang - Sleman
14 Rumah Sakit Panti Rini Jl. Solo Kalasan Sleman
Lain-Lain
15 IPAL Sewon Jl. Bantul Km 8, Sewon, Bantul

Jumlah Sampel Yang Diambil Dan Jenis Parameter Yang Diuji


Jumlah Parameter yang
No Nama Perusahaan
sampel diuji
Industri
1 Pabrik Cambric GKBI 2
Bottom Ash Pb
Sludge IPAL Pb, Cr, Cu, Fe
2 PT Kusuma Sandang (Bottom Ash) 1 Pb
3 PT Samitex Sewon 3
Fly Ash Pb
Bottom Ash Pb
Sludge IPAL Pb, Cr, Cu, Fe
4 PT Adi Satria Abadi (Sludge IPAL) 1 Cr
5 PT Bintang Alam Semesta (Sludge IPAL) 1 Cr
6 PT Kedaulatan Rakyat (Sludge IPAL) 1 Pb, Cd
7 PT Setiaji Mandiri 2
Rejected Asbestos Pb, Cr, Cd
Sludge IPAL Pb, Cr, Cd
8 PT Mustika Energi Pratama Sludge IPAL) 1 Pb, Cr, Cu
9 CV Karya Hidup Sentosa (Sludge IPAL) 1 Pb, Cr, Cd
10 Laboratorium Kulit BBKKP 2
Limbah Shaving Cr
Sludge IPAL Cr
11 Batik Sekar Ayu (Tanah terkena limbah cair) 1 Pb, Cr
12 PT Ameya Living Style (Sludge IPAL) 1 Pb, Cr, Cu,Fe
Pelayanan Kesehatan
13 RSUD Kabupaten Sleman ( Sludge IPAL) 1 Hg, As
14 Rumah Sakit Panti Rini ( Sludge IPAL) 1 Hg, As
Lain-Lain
15 IPAL Sewon ( Sludge IPAL) 1 Pb, Cr, Cu,Fe, As
TOTAL 20

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 133
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

5. Hasil Pengujian
Pemantauan kualitas limbah padat dilakukan terhadap 20 sampel yang berasal dari 15
usaha dan/atau keggiatan yang ada di wilayah DIY. Pengujian limbah padat tersebut
dilakukan oleh Laboratorium Kimia Analitik, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Hasil pengujian akan dibandingkan dengandaftar
yang ada dalam Pemerintah Pemerintah Nomor 1 8 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah
Nomor 85 Th 1999 ttg Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, sebagai limbah
yang masuk dalam katagori limbah B3. Hal ini sangat terkait dengan kewajiban
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan apabila limbah padat yang dihasilkan
merupakan limbah B3.
a. Parameter Timbal (Pb)
Hasil pengujian laboratorium parameter timbal (Pb)menunjukkan konsentrasi
terendah adalah 21,748 g/g ( bottom ash PC GKBI) dan 148,654 g/g yang
terkandung dalam fly ash PT Samitex.

b. Parameter Krom (Cr)


Hasil pengujian parameter Chromium (Cr) menunjukkan konsentrasi terendah
tercatat pada Sludge IPAL BBKKP di Piyungan yaitu sebesar 0,186 g/g. Sedangkan
konsentrasi tertinggi berada di Sludge PT Setiaji Mandiri yang bergerak dibidang
pembuatan eternity yaitu sebesar 290,196 g/g .

c. Parameter Tembaga (Cu)


Hasil pengujian laboratorium parameter Cu menunjukkan konsentrasi terendah
terdapat pada Sludge IPAL PT Samitex dengan konsentrasi sebesar 61,989 g/g dan
konsentrasi tertinggi pada limbah IPAL (pengolahan limbah domestik terpusat)
yaitu sebesar 505,424 g/g.

d. Parameter Kadmium (Cd)


Hasil pengujian laboratorium parameter Cd menunjukkan konsentrasi terendah
Sludge CV Karya Hidup sentosa sebesar 1,858 g/g dan tertinggi Rejected Asbestos
PT Setiaji Mandiri sebesar 58,571 g/g.

e. Arsen (As)
Hasil Pengujian Laboratorium untuk parameter As menunjukkan konsentrasi
terendah RSUD Kabupaten Sleman sebesar 0,743 g/g dan tertinggi RS Panti Rini
sebesar 0,823 g/g.

f. Air Raksa (Hg)


Hasil pengujian laboratorium parameter Hg menunjukkan bahwa konsentrasi RSUD
Kabupaten Sleman sebesar 1.004 g/g dan RS Panti Rini sebesar 1.201 g/g ,
keduanya menunjukkan telah melebihi baku mutu yang dipersyaratkan yakni
sebesar 0.01 mg/l (ppm).

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 134
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

g. Besi (Fe)
Hasil pengujian laboratorium parameter Hg menunjukkan bahwa konsentrasi
terendah PT Samitex sebesar 12,841 g/gdan tertinggi PT PC GKBI sebesar 109,804
g/g.
Melihat adanya kandungan parameter-parameter tersebut dalam limbah padat
yang diuji berarti bahwa limbah padat tersebut masuk dalam kategori limbah
bahan berbahaya dan beracun, sehingga perlu pengelolaan secara khusus sesuai
aturan atau menyerahkan limbahnya kepada pihak ketiga sebagai pengolah limbah
B3 yang berizin. Selain itu perlu adanya pengawasan intensif agar pengelolaan
limbah dapat dilakukan oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan sesuai
aturan yang berlaku.

4.4.2.6.2. Pengujian Kadar Polusi Limbah Cair


1. Lokasi
Pelaksanaan kegiatan pengujian kualitas limbah cair dilakukan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang berlokasi di Kabupaten dan Kota se-Daerah Istimewa
Yoyakarta.

2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pengambilan sampel limbah cair dilaksanakan pada bulan Juli September
2013.

3. Instansi pelaksana
Kegiatan pemantauan kualitas limbah cair dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup
(BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Balai Laboratorium Kesehatan
(BLK) Dinas Kesehatan DIY sebagai laboratorium penguji.

4. Uraian Kegiatan
Kegiatan pengujian kualitas limbah cair merupakan salah satu bentuk pengawasan
dalam rangka pengendalian pencemaran air, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
Pengendalian Pencemaran Air. Pada tahun 2013 ini dilakukan terhadap 60 sampel dari
41 jenis usaha dan/atau kegiatan yang terdiri dari kegiatan industri, jasa pariwisata
dan pelayanan kesehatan, Pusat Perbelanjaan, Tempat Pembuangan Akhir Sampah
dan Instalasi Pengolah Limbah Domestik terpusat yang ada di wilayah DIY dengan
rincian sebagai berikut :
a. 20 sampel dari kegiatan perhotelan;
b. 2 sampel dari kegiatan jasa perdagangan/pariwisata;
c. 18 sampel dari kegiatan industri;
d. 11 sampel dari kegiatan pelayanan kesehatan;
e. 1 sampel dari IPAL domestik komunal;
f. 1 sampel dari TPA sampah;
g. 1 sampel dari kegiatan laboratorium kulit;
h. 3 sampel dari kegiatan laundry;
i. 3 sampel dari kegiatan Pencucian Motor.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 135
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Adapun jenis usaha dan/atau kegiatan itu adalah seperti pada tabel berikut.

Tabel
Kegiatan yang diambil sampel limbah cair pada Tahun 2013

No Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Alamat

Jasa Pariwisata
1 Hotel Melia Purosani Hotel Jl. Suryotomo no. 31 Yk
2 Hotel Jogjakarta Plaza Hotel Jl. Affandi, Gejayan Sleman
3 Hotel Santika Premiere Hotel Jl. Jend Sudirman no 19 Yk
4 Hyatt Regency Hotel Jl. Palagan Tentara Pelajar Sleman
5 Hotel Novotel Hotel Jl. Jend Sudirman Yk
6 Hotel Quality Hotel jl. Laksda Adisucipto 38 Yk
7 Hotel Phoenix Hotel Jl. Jend Sudirman no 9 Yk
8 Hotel Saphir Hotel jl. Laksda Adisucipto 38 Yk
9 Hotel Jayakarta Hotel jl. Laksda Adisucipto 38 Seman
10 Hotel Grand Aston Hotel Jl. Jend Sudirman no 9 Yk
11 Hotel Tentrem Hotel Jl Monjali Yk
12 Hotel Royal Ambarukmo Hotel jl. Laksda Adisucipto 38 Sleman
13 Hotel Sheraton Hotel jl. Laksda Adisucipto 38 Sleman
Industri
14 Pabrik Cambric GKBI Tekstil Jl. Magelang KM 14 Medari, Sleman
15 PT Samitex Tekstil Jl. Bantul Km 3,8 Krapyak Bantul
16 Percetakan Kanisius Percetakan Jl, Cempaka 9 Deresan, Depok, Sleman
17 PT Adi Satria Abadi Kulit Kompleks Industri Piyungan
18 PT Ameya Living Style Garmen Gupawarak, Sendangsari-Pajangan,
Bantul
19 PT Sun Chang Wig Triharjo, Wates
20 PT. Dong Young Wig Sitimulyo Piyungan
21 Batik Pandak Batik Pajangan - Bantul
22 Batik Giriloyo Batik Giriloyo Imogiri Bantul
23 Batik Lendah Batik Lendah Kulonprogo
24 Loundry Loundry Kota Yogyakarta dan Kab. Gunungkidul
25 Pencucian Motor Pencucian Kab. Sleman
Pelayanan Kesehatan
26 RSUD Kota Yogyakarta Rumah Sakit Jl. Wirosaban no. 1 Yogyakarta
27 RSUD Bantul Rumah Sakit Jl. Dr. Wahidin S. Bantul
28 RSUD Sleman Rumah Sakit Jalan Bhayangkara No. 48, Sleman
29 RSUD Wates Rumah Sakit Jl. Tentara Pelajar Km. 1 No. 5 Wates
30 RSUD Gunungkidul Rumah Sakit Jl. Taman Bakti No 1 Wonosari - Gk
31 RS. Kharisma Paramedika Rumah Sakit Jalan Khudori No. 34, Wates
32 RSA UGM Rumah Sakit Jl. Kronggahan, Gamping Sleman
33 RS Rajawali Citra Rumah Sakit Jl. Pleret Km 2,5 Potoprono BTP Bantul

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 136
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

34 RS Nur Rohmah Rumah Sakit Jamburejo, Bandung- Playen GK


35 RS Nur Hidayah Rumah Sakit Pleret Bantul
36 RS Panti Rini Rumah Sakit Jl. Solo Km 14 Sleman
Pusat Perbelanjaan
37 Ambarukmo Plaza Perdagangan Jl. Laksda Adisucipto Sleman
38 Galeria Mall Perdagangan Jl. Jend Sudirman Kota Yk
Lain-Lain
39 IPAL Sewon Pengolah Limb. Kasihan, Sewon, Bantul
40 TPA Piyungan TPA Sampah Sitimulyo, Piyungan Bantul
41 Lab Kulit BBKKP Lab Sitimulyo, Piyungan Bantul
5. Hasil Pengujian
Pengujian sampel limbah cair dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Dinas
Kesehatan DIY yang beralamat di Ngadinegaran MJ. III/62 Yogyakarta. Hasil pengujian
akan dibandingkan dengan Baku Mutu yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta No. 7 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Industri, Pelayanan Kesehatan dan Jasa Pariwisata.
Evaluasi hasil pengujian kualitas limbah cair dilakukan dengan menitikberatkan pada
kesesuaian kualitas limbah cair dengan baku mutu yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Gubernur No. 7 tahun 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Industri, Jasa Pariwisata dan pelayanan Kesehata. Berdasar pada hal tersebut maka
akan mendapat gambaran secara umum terhadap tingkat ketaatan dari para
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan upaya pengendalian kualitas limbah
cair.
Tabel
Presentase Kesesuaian Kualitas Limbah Cair

Jumlah Memenuhi % Tidak %


No Asal Limbah Uji sampel Jumlah Memenuhi
uji Jumlah
1 Hotel 20 2 18
2 Rumah Sakit 11 - 11
3 Industri Kulit 2 - 2
4 Industri Tekstil 6 2 4
5 Industri Wig 2 - 2
6 Percetakan 1 - 1
7 Pusat Perbelanjaan 2 2 --
8 IPAL Sewon 1 1 -
9 TPA Piyungan 1 1
10 Industi Batik (IKM) 8 - 8
11 Loundry 3 - 3
12 Pencucian Motor 3 3
Jumlah 60 7 11,67 53 88,3

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 137
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Hasil pengujian terhadap 60 sampel limbah cair yang dipantau pada tahun 2013 ini dapat
diprosentase bahwa hanya 7 usaha dan/atau kegiatan ( 11,67 % ) saja yang memenuhi syarat
ketentuan, sedangkan sisanya sebesar sebanyak 53 usaha dan/atau kegiatan (88,3 %) tidak
memenuhi syarat kadar mutu limbah cair.

Mencermati hasil pemantauan terhadap kualitas limbah cair dari usaha dan/atau kegiatan
yang menjadi sasaran di tahun 2013, maka perlu dilakukan beberapa hal, yaitu :
1. Perlu dilakukan pembinaan secara rutin bagi usaha dan /atau kegiatan yang belum
diberikan pemahaman terkait pengelolaan lingkungan, seperti kegiatan pencucian
motor dan kegiatan laundry.
2. Perlu ada kejelasan terkait dengan perizinan usaha bagi kegiatan laundry yang
banyak tumbuh di berbagai lokasi dan berpotensi mencemari lingkungan.
3. Perlu adanya peningkatan pengawasan dan penaatan terhadap kegiatan dan/atau
usaha terkait dengan pengelolaan, pengolahan, dan pembuangan limbah cairnya,
terutama dalam hal konsistensi pengoperasian IPLC bagi usaha dan/atau kegiatan
skala menengah keatas.
4. Perlu adanya peringatan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang sudah dilakukan
pembinaandan pengawasansecara rutin dan untuk lebih mengoptimalkan proses
pengolahan limbah cairnya dengan teknologi yang memadai.
5. Perlu adanya terobosan teknologi sederhana dalam upaya pengolahan parameter
phosphat (recovery phosphate), dimana pengurangan kadar parameter tersebut
merupakan kendala terberat bagi pengelola IPLC, utamanya hotel dan rumah sakit.
6. Untuk Industri Kecil Menengah (IKM), perlu adanya koordinasi di tingkat kabupaten
dengan institusi yang membidangi yang menjadi kewenangannya untuk melakukan
pengendalian dengan mengantisipasi penurunan kualitas limbah cair.
7. Memberikan saran kepada pelaku usaha untuk melakukan upaya efisiensi air melalui
program reduce-reuse-recyle, terutama untuk kegiatan industri, sehingga dapat
mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan yang pada akhirnya menghemat biaya
dalam pengolahan limbah.

4.4.2.6.3. Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Limbah Padat


a. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 10 Desember 2013
Waktu : 09.00
Tempat : Ruang Rapat BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta

b. Peserta
Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah padat ini dihadari oleh pelaku usaha/kegiatan
yang diambil sampel limbah padatnya pada tahun 2013 antara lain PC GKBI Medari, PT
Samitex Sewon, RSUD Kota Yogyakarta, PT ASA, PT BAS, Lab Penyamakan Kulit BBKKP,
Rumah sakit Panti Rini, RSUD Sleman, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD
Wates, dll sebanyak 20 orang.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 138
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.4.2.6.4. Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Limbah Cair


a. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Rabu, 11 Desember 2013
Waktu : 09.00
Tempat : Ruang Rapat BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta

b. Peserta
Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah cair ini dihadiri oleh pelaku usaha/kegiatan yang
diambil sampel limbah cairnya pada tahun 2013 meliputi kegiatan perhotelan : Hotel
Santika, Hotel Melia Purosani, Hotel Jogjakarta Plaza, Hotel Saphir; Kegiatan pelayanan
kesehatan : RSUD Sleman, RSUD Wates, RSUD Kota Yogyakarta; RSUD Wonosari, RSUD
Panembahan Senopati, Rumah Sakit Panti rini, Rumah sakit Nur Rohmah, Rumah sakit
Rajawali Citra; Kegiatan Industri : PC GKBI, PT Samitex, PT BAS, PT ASA, PT Sunchang,
PT Dong Young dan lain-lain sejumlah 30 orang.

4.4.2.7. FESTIVAL SUNGAI MENDUKUNG KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja


1 Terlaksananya rapat koordinasi 1 kali 30 orang
2 Terlaksananya sarasehan dengan masyarakat 5 kali / @ 40 orang
3 Terlaksananya pembelian motor roda tiga 1 unit
pengangkut sampah di sungai
4 Terlaksananya pembelian alat kebersihan sungai 1 paket

4.4.2.7.1. Rapat Koordinasi


a. Pelaksanaan Rapat Koordinasi
Hari : Sabtu
Tanggal : 7 Desember 2013
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta

b. Peserta
Peserta Rapat Koordinasi berjumlah 30 orang yang berasal dari pengurus Forum
Komunikasi Winongo Asri (FKWA), masyarakat di Badran, Kricak, Bener, Tegalrejo di
sekitar Sungai Winongo dan dari Badan Lingkungan Hidup DIY.

c. Materi
Materi Rapat Koordinasi dalam rangka Festival Sungai Mendukung Kelestarian
Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut:
Program Kali Bersih di Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan Peraturan
Gubernur No. 32 Tahun 2011
Pelaksanaan Festival Sungai Winongo 2013

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 139
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.4.2.7.2. Sarasehan dengan Masyarakat


Sarasehan dilaksanakan lima (5) kali sebagai berikut :
Sarasehan Ke- Tanggal pelaksanaan Lokasi
Pertama 2 November 2013 Kota Yogyakarta
Kedua 4 November 2013 Kab. Bantul
Ketiga 9 November 2013 Kota Yogyakarta
Keempat 12 November 2013 Kab. Sleman
Kelima 16 November 2013 Kota Yogyakarta

Peserta
Peserta Sarasehan Festival Sungai ini berasal dari Forum Komunikasi Winongo Asri
(FKWA) baik FKWA Kota Yogyakarta, FKWA Mlati Sleman, FKWA Bantul, dan masyarakat
di sekitar Sungai Winongo di daerah Kricak, Bener, Badran, Tegalrejo, dan lain-lain
sejumlah 40 orang pada setiap sarasehan.

4.4.2.7.3. Pembelian Kendaraan Pengangkut Sampah dan Alat Kebersihan Sungai


a. Tujuan
Dalam rangka mendukung Festival Sungai, Badan Lingkungan Hidup DIY memberikan
bantuan hibah berupa Kendaraan Pengangkut sampah dan alat kebersihan sungai.
Alat kebersihan sungai digunakan dalam kegiatan pembersihan sungai Winongo
dalam rangka Festival Winongo 2013 dan kendaraan pengangkut sampah ini
digunakan untuk mengangkut sampah yang telah diambil/dikumpulkan dari sungai.

b. Spesifikasi Kendaraan Pengangkut Sampah

No Jenis /Spesifikasi Barang Jumlah /Unit


1 Sepeda Motor type New Hercules TOSSA CC 150 1 unit
No Rangka : MK 3 TSZDILDLOO1589
No Mesin : TSA 161 FMJ 8D700005
Warna merah, isi silinder 150 cc

4.4.2.7.4. Alat kebersihan Sungai


Satu paket alat kebersihan sungai berupa sapu lidi, sarung tangan, kantong plastik dan
keranjang sampah

4.4.2.8. Monitoring Dan Evaluasi PPSP

No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja


1 Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi PPSP 5 Kab/Kota
2 Terlaksananya Rapat Evaluasi hasil monitoring PPSP 2 kali / @ 35orang

Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 660/4919/SJ Tahun 2012
tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
di Daerah, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah membentuk Struktur

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 140
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Keanggotaan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi melalui Keputusan Gubernur Daerah


Istimewa Yogyakarta Nomor 70/KEP/2013 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Sanitasi
Permukiman. Dalam Keputusan Gubernur tersebut Pokja Sanitasi Permukiman
keanggotaannya terdiri dari 5 (lima) bidang yaitu Bidang Perencanaan (Koordinator :
Bappeda), Bidang Pendanaan (Koordinator : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah = DPPKA), Bidang Teknis (Koordinator : Dinas PUP-ESDM), Bidang
Penyehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan (Koordinator : Dinas Kesehatan) dan Bidang
Monitoring dan Evaluasi (Koordinator : Badan Lingkungan Hidup).
Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 660/4919/SJ Tahun 2012
teersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) selaku Bidang Monitoring dan Evaluasi
(Monev) mempunyai tugas :

1. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program sanitasi regional.


2. Melakukan pemantauan dan evaluasi program PPSP di Provinsi.
3. Menyiapkan bahan pelatihan aspek pemantauan dan evaluasi untuk BPS, SSK dan
MPS.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi program PPSP di Kabupaten/ Kota.
5. Menyiapkan bahan pelatihan monitoring dan evaluasi Program PPSP.
6. Memberikan saran dan pertimbangan terkat dengan hasil monoring dan evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan PPSP di Kabupaten/Kota.
7. Menyampaikan laporan triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang Monev
kepada Ketua Pokja Sanitasi Provinsi.
8. Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang Monev yang ditugaskan oleh Ketua
Pokja Sanitasi Provinsi.
9. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugaa kepada Ketua Pokja Sanitasi Provinsi.

Sehubungan dengan hal tersebut, tahun 2013 melalui anggaran perubahan, BLH telah
melakukan kegiatan Monev pelaksanaan Program PPSP di Kabupaten/Kota. Monev
tersebut dilakukan terhadap 5 (lima) Pokja Sanitasi kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten
Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Kabupaten
Kulonprogo.

4.4.2.8.1. Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap 5 (lima) Pokja Sanitasi
kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul,
Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo. Monitoring - evaluasi meliputi 4 (empat)
sektor yaitu Sektor Air Limbah, Persampahan, Drainase dan PHBS/Prohisan. Dari
masing-masing sektor ini di pantau kesesuaiannya antara rencana (program) yang
tertuang dalam Dokumen MPS dengan realisasinya dari target yang ditetapkan oleh
masing-masing Kabupaten/Kota. Untuk Sektor air limbah meliputi peningkatan
pengelolaan air limbah, peningkatan kinerja pelayanan air limbah, peningkatan
cakupan penanganan air limbah. Untuk Sektor persampahan meliputi peningkatan
pengelolaan persampahan, penngurangan sampah, peningkatan cakupan
penannganan sampah di llingkungan, sementara untuk sector drainase meliputi
peningkatan pengelolaan drainase, pebgurangan genangan, peningkatan operasional

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 141
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

dan pemeliharan drainase. Untuk sector PHBS/Prohisan meliputi optimalisasi lembaga


pendukung gerakan PHBS dan Optimalisasi kinerja gugus tugas antara sector
pendukung gerakan PHBS.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dilakukan dalam bentuk :


1. Perjalanan ke Pokja Kabupaten khususnya Kabupaten Sleman, Bantul dan
Gunungkidul yang telah lebih dahulu menyusun MPS. Kegiatan ini diikuti oleh
anggota Tim Monitoring-evaluasi pokja sanitasi DIY, yaitu wakil dari Bappeda,
Dinas PUP ESDM, Dinas Kesehatan dan BLH DIY.

2. Evalusi terhadap kegiatan monitoring evaluasi pelaksanaan Memorandum


Program Sanitasi (MPS) dan Review MPS terhadap 3 (tiga) kabupaten yaitu
Sleman, Bantul dan Gunungkidul dan evaluasi terhadap program MPS bagi Pokja
Kabupaten Kulonprogo dan Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti 30 (tiga puluh)
orang dari pokja sanitasi provinsi kabupaten/kota dan konsultan program PPSP
dari masing-masing pokja dan dilaksankan pada :

4.4.2.8.2. Evaluasi Monev PPSP dilaksanakan dalam dua (2) tahap yaitu :
a) Tahap Pertama
Hari, tanggal : Jumat, 13 Desember 2013
Waktu : 13.00 selesai
Tempat : Hotel Gowongan Inn Yogyakarta

b) Tahap Kedua
Hari, tanggal : Rabu, 18 Desember 2013
Waktu : 09.00 selesai
Tempat : Hotel Brongto Yogyakarta

Adapun hasil kegiatan Monitoring dan Evaluasi:


1. Dari sisi kelembagaan, Pokja Kabupaten/Kota belum seluruhnya membentuk
Struktur Organisasi Pokja Sanitasi sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
Nomor 660/4919/SJ Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah yang ditungkan dalam
Surat keptusan Bupati/Walikota (masih dalam proses).

2. Kabupaten/Kota walaupun sudah menyusun BPS, SSK dan MPS, namun belum
melakukan evaluasi terhadap implementasi dari program/rencana yang telah
dituangkan dalam Memorandum Program Sanitasi (MPS), baik anggaran maupun
fisiknya.

3. Pokja Kabupaten Bantul sampai dengan Monitoring dilakukan belum melakukan


review MPS dari hasil Lokakarya yang telah diselenggarakan.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 142
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4. Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota belum melakukan pelaporan terhadap realisasi


capaian target dari program PPSP yang tertuang dalam dokumen Memorandum
Program Sanitasi (MPS) sesuai format yang ditetapkan.

5. Bidang Monev Pokja Santasi DIY belum dapat membuat laporan hasil Monitoring
Evaluasi terhadap capaian program PPSP karena masih menunggu laporan dari
pokja Sanitasi kabupaten/Kota.

4.4.2.9. PENYUSUNAN PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3


No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
1 Terlaksananya penyusunan Rapergub Tanggap 1 Dokumen
Darurat Pengelolaan Limbah B3
2 Terlaksananya Penyusunan Perizinan dan 1 Dokumen
Rekomendasi Pengumpulan Limbah B3

Maksud pelaksanaan tujuan Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata


Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25
Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk dijadikan payung hukum dalam pelaksanaan
Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun bagi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.

Manfaat
Manfaat dari kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara
Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun adalah :

a. memberikan pemahaman teknis dan praktis bagi berbagai pihak atau penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan dalam pengajuan Permohonan Izin dan
Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.

b. Sebagai pedoman teknis bagi aparatur pemerintah dalam melakukan pengelolaan


Perizinan dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.

Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara
Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun adalah mencakup:

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 143
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

a. Koordinasi dengan Instansi terkait


b. Pengumpulan peraturan-peraturan tentang limbah B3
c. Pembuatan Draf Rapergub Limbah B3.
d. Studi Banding ke Pemerintah Daerah Provinsi Kalimatan Timur
e. Melakukan FGD Rancangan Peraturan Gubernur
f. Finalisasi Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin
dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
g. Pengiriman Nota Dinas Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara
Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

4.4.2.9.1. Pelaksanaan Penyusunan Rapergub


- Rapat Persiapan Penyusunan Rapergub
Dalam penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan
Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun pertama yang dilakukan yaitu dengan mengundang rapat dari
pihak-pihak yang berkompenten, yaitu Biro Hukum Setda DIY, Kementerian Hukum
dan HAM DIY, Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa Kementerian Lingkungan Hidup,
Perindustrian DIY, Dinas Kesehatan. Tujuannya mencari masukan materi Rapergub DIY.

- Perjalanan Dinas Ke Pemerintah Daerah Kalimantan Timur.


Tujuan diadakan perjalanan dinas ini adalah untuk mencari masukan materi
penyempurnaan dari draf rapergub. Hal ini dipandang perlu karena di Pemda Provinsi
Kaltim banyak ditemukan permasalahan yang timbul mengenai perijinan limbah B3
dan upaya yang sudah dilakukan dalam melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan
limbah B3. Dilaksanakan pada tanggal : 19 sampai dengan 21 November 2013

- Focus Group Discusion


Tujuan diadakan FGD adalah untuk sosialisasi draf Rapergub kepada instansi
pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Adapun Narasumber
FGD berasal dari BLH DIY, Biro Hukum Setda DIY dan Kanwil Kementerian Hukum dan
HAM DIY. FGD ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari Instansi di Lingkungan
Pemda DIY, Pemda Kabupaten/Kota dan Kegiatan/Usaha yang menghasilkan Limbah
B3.
Dilaksanakan pada tanggal : 17 Desember 2013
Waktu : 09.00 selesai
Tempat : Hotel Gowongan Inn Yogyakarta

4.4.2.9.1. Naskah Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin
dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 144
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

BAB V
KEUANGAN

Anggaran BLH DIY pada tahun 2013 sebesar Rp 15.595.207.357 (lima belas milyar lima ratus
Sembilan puluh lima juta dua ratus tujuh ribu tiga ratus lima puluh tujuh rupiah), dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 14.236.474.595 (Empat belas milyar dua ratus tiga puluh enam juta empat
ratus tujuh puluh empat ribu lima ratus Sembilan puluh lima rupiah) atau 91,28%, sehingga
terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.358.732.762(Satu milyar tiga ratus lima puluh delapan juta
tujuh ratus tiga puluh dua ribu tujuh ratus enam puluh dua rupiah) atau 8,71%.

Anggaran tersebut terdiri dari :


1. Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Gaji Pegawai sebesar Rp 2.998.811.277 (Dua
milyar sembilan ratus sembilan puluh delapan juta delapan ratus sebelas ribu dua ratus
tujuh puluh tujuh rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 2.957.994.717 (Dua milyar
Sembilan ratus lima puluh tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh empat ribu tujuh
ratus tujuh belas rupiah) atau 98,63 %, sehingga ada sisa anggaran tahun 2013 sebesar
Rp 40.816.560 (Empat puluh juta delapan ratus enam belas ribu lima ratus enam puluh
rupiah) atau 1,36 %;

2. Belanja Langsung, sebesar Rp12.596.396.080(Dua belas milyar limaratus Sembilan puluh


enam ribu delapan puluh rupiah) dengan realisasi sebesarRp 11.278.479.878 (Sebelas
milyar dua ratus tujuh puluh delapan juta empat ratus tujuh puluh Sembilan delapan
ratus tujuh puluh delapan rupiah) atau 89,53 %, sehingga terdapat sisa anggaran sebesar
Rp 1.317.916.202 (Satu milyar tiga ratus tujuh belas juta Sembilan ratus enam belas ribu
dua ratus dua rupiah) atau 10,46 %.

Anggaran Belanja Langsung tersebut telah dimanfaatkan untuk melaksanakan Program/kegiatan


sebagai berikut :
a. Program/kegiatan Pendukung, sebesar Rp 2.108.911.810 (Dua milyar seratus delapan
juta Sembilan ratus sebelas ribu delapan ratus sepuluh rupiah) dengan realisasi sebesar
Rp 1.929.699.483 (Satu milyar Sembilan ratus dua puluh Sembilan juta enam ratus
Sembilan puluh Sembilan ribu empat ratus delapan puluh tiga rupiah) atau 91,50 %,
sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp 106.434.410 (Seratus enam juta empat ratus
tiga puluh empat ribu empat ratus sepuluh rupiah) atau 8,49 % dengan perincian
program/kegiatan sebagai berikut :

Pagu Anggaran Keuangan Fisik


No Program/Kegiatan
(Rp) Target Realisasi Target Realisasi
1 Program Pelayanan 806.387.200 100 82,23 100 100
Administrasi
Perkantoran
1.1 Pelayanan Jasa Surat 6.500.000 100 100 100 100
Menyurat
1.2 Penyediaan Jasa 200.000.000 100 74,67 100 100
Komunikasi, Sumber
Daya Air Dan Listrik

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 145
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

1.3 Penyediaan Jasa 8.000.000 100 77,48 100 100


Pemeliharaan Dan
Perizinan Kendaraaan
Dinas/Operasional
1.4 Penyediaan Jasa 28.800.000 100 100 100 100
Administrasi Keuangan
1.5 Penyediaan Jasa 70.000.000 100 99,92 100 100
Kebersihan Kantor
1.6 Penyediaan Alat Tulis 24.914.400 100 100 100 100
Kantor
1.7 Penyediaan Barang 19.759.800 100 100 100 100
Cetakan Dan
Penggandaan
1.8 Penyediaan Komponen 8.499.200 100 100 100 100
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
1.9 Penyediaan Peralatan 6.588.800 100 100 100 100
Rumah Tangga
1.1 Penyediaan Bahan 4.320.000 100 100 100 100
Bacaan Dan Peraturan
Perundang-Undangan
1.11 Penyediaan Makanan 27.495.000 100 99.99 100 100
Dan Minuman
1.12 Rapat-Rapat Koordinasi 400.000.000 100 77.32 100 100
Dan Konsultasi Ke Luar
Daerah
2 Program Peningkatan 1.184.256.610 100 98,38 100 100
Sarana Dan Prasarana
Aparatur
2.1 Pengadaan Peralatan 340.068.610 100 99,16 100 100
Gedung Kantor
2.2 Pengadaan Mebeleur 90.000.000 100 99.94 100 100
2.3 Pemeliharaan 111.000.000 100 99.48 100 100
Rutin/Berkala Gedung
Kantor
2.4 Pemeliharaan 290.000.000 100 96,61 100 100
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
2.5 Pemeliharaan 54.098.000 100 97,71 100 100
Rutin/Berkala
Perlengkapan Gedung
Kantor
2.6 Rehabilitasi 299.090.000 100 98,89 100 100
Sedang/Berat Gedung
Kantor
3 Program Peningkatan 110.000.000 100 71,81 100 100
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 146
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

3.1 Pendidikan dan 100.000.000 100 75 100 100


Pelatihan Formal
3.2 Bimbingan Teknis 10.000.000 100 40 100 100
Implementasi Peraturan
dan Perundang-
undangan
4 Program Peningkatan 118.268.000 100 85,70 100 100
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
4.1 Penyusunan Laporan 15.425.000 100 87,10 100 100
Kinerja SKPD
4.2 Penyusunan Laporan 33.643.000 100 81.10 100 100
Keuangan SKPD
4.3 Penyusunan Rencana 55.850.000 100 88,46 100 100
Program Kegiatan SKPD
serta Pengembangan
Data dan Informasi
4.4 Monitoring dan Evaluasi 13.350.000 100 84,11 100 100
Pelaksanaan Program
Kegiatan SKPD

b. Program/Kegiatan Prioritas, sebesar Rp 10.377.484.270 (Sepuluh milyar tiga ratus tujuh


puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh rupiah)
dengan realisasi sebesar Rp 9.032.499.595 (Sembilan milyar tiga puluh dua juta empat
ratus Sembilan puluh Sembilan ribu lima ratus Sembilan puluh lima rupiah) atau 87,03%
sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp 1.344.984.675 (Satu milyar tiga ratus empat
puluh empat juta Sembilan ratus delapan puluh empat ribu enam ratus tujuh puluh lima
rupiah) atau 12,96 %, terdiri dari program/kegiatan sebagai berikut :

Keuangan Fisik
Pagu Anggaran
No Program/Kegiatan
(Rp)
Target Realisasi Target Realisasi

1 Program 419.306.125 100 98,68 100 100


Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
1.1 Pengembangan 279.253.875 100 98,48 100 100
Teknologi Pengolahan
Persampahan
1.2 Peningkatan Peran 140.052.250 100 99,08 100 100
Serta Masyarakat
Dalam Pengelolaan
Persampahan
2 Program Pengendalian 4.700.452.805 100 90,88 100 100
Pencemaran Dan
Kerusakan Lingkungan
Hidup

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 147
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2.1 Koordinasi Penilaian 80.000.000 100 98,68 100 100


Kota Sehat/Adipura
2.2 Koordinasi Penilaian 99.945.000 100 77,37 100 100
Langit Biru
2.3 Pengawasan 77.495.000 100 89,07 100 100
Pelaksanaan
Kebijakan Bidang
Lingkungan Hidup
2.4 Pengkajian Dampak 144.475.000 100 80,60 100 100
Lingkungan
2.5 Koordinasi 77.395.000 100 69,64 100 100
Pengelolaan
Prokasih/Superkasih
2.6 Ekspos Hasil 49.814.225 100 96,47 100 100
Pengelolaan LH
2.7 Pemantauan Kualitas 100.000.000 100 97,80 100 100
Udara Ambien
2.8 Pemantapan Program 90.838.000 100 96,36 100 100
Adiwiyata
2.9 Pemantauan Kualitas 223.820.800 100 93,38 100 100
Air
2.10 Pembinaan teknis 93.500.000 100 96,01 100 100
Pelaksanaan AMDAL,
UKL-UPL dan DPL
2.11 Penegakan Hukum 70.000.000 100 41,20 100 100
Lingkungan Hidup
2.12 Penerapan Eko 79.758.500 100 99.84 100 100
Efisiensi
2.13 Pengembangan 54.441.000 100 99,31 100 100
Kelembagaan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kawasan Sungai
2.14 Pengembangan 1.075.892.980 100 96.17 100 100
Sarana Dan Prasarana
Laboratorium
Lingkungan Hidup
2.15 Peningkatan 75.000.000 100 96.83 100 100
Kapasitas
Laboratorium Penguji
Lingkungan
2.17 Peringatan Hari 193.100.000 100 85,76 100 100
Penting Terkait
Lingkungan Hidup
2.18 Pondok Pesantren 65.880.500 100 100 100 100
Berwawasan
Lingkungan Hidup
2.19 Pembinaan 43.410.000 100 100 100 100
Pelaksanaan
Pedoman

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 148
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Pengelolaan
Laboratorium Di
Lingkungan
Pendidikan SMA/SMK
Dan PT*
2.20 Pengendalian 293.000.000 100 98,55 100 100
Pencemaran Air
2.21 Pengendalian B3 Dan 22.104.000 100 97,78 100 100
Limbah B3
2.22 Penyusunan SPM 49.803.800 100 96,17 100 100
Bidang LH
2.23 Peningkatan Peran 55.760.000 100 98,92 100 100
Serta Masyarakat
Dalam Pengendalian
LH
2.24 Pengendalian 86.700.000 100 56,25 100 100
Pencemaran Tanah
2.25 Pembentukan Kader 550.000.000 100 95,70 100 100
Lingkungan
2.26 Penyusunan 69.659.000 100 48,12 100 100
Peraturan
Pengelolaan Limbah
B3
2.27 Festival Sungai 50.000.000 100 96,60 100 100
Mendukung
Kelestarian
Lingkungan Hidup
2.28 Monitoring dan 29.800.000 100 59,84 100 100
Evaluasi Program
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi Permukiman
(PPSP)
2.29 Penyusunan 98.860.000 100 91,63 100 100
Peraturan
Pengendalian
Pencemaran Udara
3 Program 1.597.515.150 100 94,67 100 100
Perlindungan Dan
Konservasi Sumber
Daya Alam
3.1 Konservasi Sumber 633.075.000 100 96,57 100 100
Daya Air Dan
Pengendalian
Kerusakan Sumber-
Sumber Air
3.2 Pengendalian 242.607.500 100 97.60 100 100
Kerusakan Hutan Dan
Lahan

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 149
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

3.3 Peningkatan 143.370.000 100 97,48 100 100


Konservasi Daerah
Tangkapan Air Dan
Sumber-Sumber Air
3.4 Pengendalian Dan 206.517.200 100 95,75 100 100
Pengawasan
Pemanfaatan SDA
3.5 Pengelolaan 115.945.000 100 98,36 100 100
Keanekaragaman
Hayati dan Ekosistem
3.6 Peningkatan 138.050.000 100 97,26 100 100
Peranserta
Masyarakat Dalam
Perlindungan
Konservasi SDA
3.7 Pengendalian 117.950.450 100 94,39 100 100
Kerusakan Pesisir,
Pantai Dan Laut
4 Program Peningkatan 680.324.990 100 90,02 100 100
Kualitas Dan Akses
Informasi Sumber
Daya Alam Dan
Lingkungan Hidup
4.1 Peningkatan Edukasi 49.971.200 100 100 100 100
dan Komunikasi
Masyarakat Di Bidang
Lingkungan
4.2 Pengembangan Data 29.231.990 100 91,17 100 100
Dan Informasi
Lingkungan
4.3 Penguatan Jejaring 45.924.400 100 98,63 100 100
Informasi Lingkungan
Pusat Dan Daerah
4.4 Penyusunan Dan 64.173.500 100 99,99 100 100
Penerbitan Buletin
Kalpataru
4.5 Penyusunan Laporan 52.064.900 100 96,47 100 100
Status Lingkungan
Hidup Daerah

4.6 Penyusunan KLHS 333.959.000 100 82,41 100 100

4.7 Penyampaian 105.000.000 100 94,63 100 100


Informasi Lingkungan
5 Program Peningkatan 269.028.800 100 88,19 100 100
Pengendalian Polusi
5.1 Pengujian Emisi 72.625.000 100 99,82 100 100
Kendaraan Bermotor
5.2 Pengujian 59.950.000 100 95,92 100 100
Emisi/Polusi Udara

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 150
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Akibat Aktifitas
Industri
5.3 Pengujian Kadar 67.740.000 100 74,53 100 100.00
Polusi Limbah Padat
Dan Limbah Cair
5.4 Penyuluhan dan 68.713.800 100 82,63 100 100
Pengendalian Polusi
dan Pencemaran
6 Program Pengelolaan 2.210.856.400 100 80,12 100 100
Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
6.1 Penataan RTH 161.841.000 100 90,11 100 100
6.2 Pembuatan Demplot 1.574.015.400 100 76,99 100 100
Kampung Hijau
6.3 Ded Ruang Terbuka 375.000.000 100 84,29 100 100
Hijau
6.4 Pembuatan RTH 100.000.000 100 97,06 100 100
7 Program Pengelolaan 500.000.000 100 90,08 100 100
Lingkungan Berbasis
Budaya
7.1 Kajian Inisiasi 500.000.000 100 90,08 100 92,58
Wonodeso

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 151
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

BAB VI
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

I. Permasalahan
A. Permasalahan Internal SKPD
1. Keterbatasan Jumlah Personil pegawai yang ada di SKPD BLH sampai dengan
akhir tahun 2013 terpenuhi hanya 46,95 % atau 54 orang dari kebutuhan 115
pegawai.
2. Keterbatasan ruang rapat dan ruang parkir
3. Keterbatasan Sarana Kerja : komputer, Kamera DSLR, mesin ketik manual,
4. Keterbatasan Petugas Caraka dan tenaga pengelola arsip.
5. Keterbatasan gudang, garasi kendaraan, ruang perpustakaan, ruang arsip dan
taman
6. Kendaraan operasional kantor banyak yang sudah tua atau melewati batas
pemakaian efisien.

B. Pemasalahan Umum
1. Peningkatan aktifitas transportasi akibat peningkatan aktifitas perekonomian
dan bisnis memang terus diupayakan, kondisi ini suka tidak suka menyebabkan
meningkatnya pencemaran udara terutama parameter CO, NO2, HC dan
partikulat pada titik-titik tertentu di wilayah perkotaan.
2. Sebagian para pelaku usaha (penanggungjawab usaha dan atau kegiatan) serta
masyarakat masih beranggapan bahwa untuk melakukan pengolahan limbah cair
(IPLC) dari proses produksi memerlukan biaya yang mahal sehingga menghambat
investasi dalam pengembangan usaha. Hal ini merupakan tantangan dalam upaya
pengendalian dan pencegahan pencemaran lingkungan, terutama pencemaran
air sungai, khususnya parameter BOD (kondisi saat ini masih fluktuatif
kualitasnya) .
3. Masih terbatasnya jumlah kelompok masyarakat yang peduli lingkungan serta
terbatasnya pemahaman terhadap pentingnya menjaga kulaitas kesehatan
lingkungan, sehingga menyebabkan replikasi percontohan/demplot pengelolaan
lingkungan (biogas, IPLC, Komposter) belum bisa berjalan secara baik. Kondisi ini
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, terutama kandungan bakteri koli
dalam air sungai dan air tanah masih tinggi.
4. Belum adanya kesadaran perusahaan dalam pengelolaan lingkungan terbukti
masih banyak perusahaan yang belum memiliki Sumber Daya Manusia (SDM)
yang diberi tugas khusus untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang menjadi kewajiban perusahaan, sehingga kecenderungan

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 152
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

adanya pelanggaran dari perusahaan dalam melaksanakan kewajiban


pengelolaan lingkungan dan menimbulkan masalah/dampak terhadap
lingkungan.
5. Masih banyaknya kasus yang muncul karena tidak dilaksanakannya ketentuan
dalam RTRW Kabupaten/Kota yang ada. Misal peternakan ayam berlokasi
ditengah permukiman penduduk, sehingga menimbulkan permasalahan bau bagi
masyarakat sekitarnya.

II. Solusi Permasalahan

A. Solusi Permasalahan internal SKPD


1. Melakukan pemetaan ulang tugas dan fungsi masing-masing unit kerja dengan
prioritas menempatkan pegawai sesuai latar belakang pendidikan dan
kompetensi.
2. Mengefisiensikan penggunaan ruang rapat sesuai kebutuhan. Untuk lahan parkir
penggunaannya diutamakan untuk kendaraan dinas selain itu juga menghimbau
pegawai untuk menggunakan sepeda motor atau kendaran umum.
3. Para pegawai menggunakan milik pribadi untuk sementara menunggu pengadaan
peralatan kantor.
4. Memperbanyak penggunaan media digital seperti email dan internet untuk
keperluan undangan dan surat menyurat
5. Mengefektifkan penggunaan ruangan dengan prioritas sesuai kebutuhan
6. Mengajukan usulan pengadaan kendaraan dinas baru menggantikan kendaraan
lama.

B. Solusi Permasalahan Umum


1. Mendorong kepada Kabupaten/kota untuk membuat peraturan sebagai
tindaklanjut tentang pengendalaian pencemaran udara dengan mewajibkan
setiap sumber bergerak (kendaraan bermotor) untuk melakukan uji emisi,
kerjasama dengan instansi terkait untuk melaksanakan upaya perbaikan sistem
transportasi dan mendorong pengembangan/pembangunan ruang terbuka hijau
(RTH ) maupun jalur hijau.
2. Melakukan upaya koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah
kabupaten/kota dan para emangku kepentingan melalui rapat koordinasi,
sosialisasi dan pembinaan kepada pelaku usaha (penanggungjawab

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 153
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

usaha/kegiatan) serta menjalin kerjasama yang kondusif sesusai dengan kapaitas


dan kewenangannya.
3. Mendorong kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan edukasi dan
fasilitasi pembangunan IPLC komunal bagi masyarakat yang menjadi
kewajibannya sesuai dengan regulasi yang berlaku (Perda Limbah Domistik)
4. Pembinaan yang intensif terhadap perusahaan agar kewajiban-kewajibannya
dilaksanakan dengan baik sehingga potensi dampak bisa dikendalikan.
Pembinaan dalam pelaksanaan kewajiban yang tertuang dalam dokumen RKL-RPL
dan juga pelaporannya.
5. Mendorong Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk lebih tegas terhadap kegiatan
usaha yang melakukan pelanggaran tata ruang. Dalam memberikan izin
Kabupaten/Kota perlu lebih berhati-hati dan para penanggungjawab usaha
/kegiata diwajibkan untuk menyusun dokumen lingkungan terlebih dahulu
sebelum memulai membangun/konstruksi untuk kegiatan/usahanya.

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 154
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

BAB VII
PROGRAM KERJA TAHUN 2014

Program kerja Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 pada dasarnya
melanjutkan program pengelolaan lingkungan hidup tahun sebelumnya. Adapun kegiatan dari
masing-masing program yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Keterangan

1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


1.1 Penyediaan Jasa Surat Keluaran :
Menyurat 1. Pembelian Materai Rp 6.000 : 700 buah
2. Pembelian Materai Rp 3.000 : 700 buah
3. Pembayaran Jasa Pengiriman Paket/Surat : 12 bulan
Hasil :
Meningkatnya kelancaran surat menyurat BLH DIY.
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Keluaran :


Sumber Daya Air Dan Listrik 1. Kebutuhan jasa internet, telepon, hosting : 12 bulan
2. Kebutuhan jasa air : 12 bulan
3. Kebutuhan jasa listrik : 12 bulan
Hasil :
Terwujudnya administrasi perkantoran yang mendukung
kelancaran Tugas dan Fungsi SKPD
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

1.3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan Keluaran :


dan Perizinan Kendaraan 1. Perpanjangan Pajak STNK kendaraan roda 4 : 7 unit
Dinas/Operasional 2. Perpanjangan Pajak STNK kendaraan roda 2 : 8 unit
Hasil :
Meningkatnya kelancaran jasa pemeliharaan dan perijinan
kendaraan dinas/operasional
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

Hasil :
Terkelolanya administrasi keuangan dan kepegawaian sesuai
aturan
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 155
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

1.5 Penyediaan Jasa Kebersihan Keluaran :


Kantor 1. Honor pengelolaan sampah : 12 bln
2. Biaya cleaning service : 1 paket
3. Biaya pengurasan IPAL Kantor BLH DIY : 2 kali
Hasil :
Meningkatnya kenyamanan lingkungan tempat bekerja
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.6 Penyediaan Alat Tulis Kantor Keluaran :
Tersedianya Alat Tulis Kantor : 73 Jenis
Hasil :
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tupoksi BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

1.7 Penyediaan Barang Cetakan Keluaran :


dan Penggandaan 1. Tersedianya barang cetakan : 15 jenis
2. Penggandaan surat-surat, buku pedoman/peraturan
: 88.076 lembar
Hasil :
Mendukung kelancaran kegiatan/operasional kantor
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

1.8 Penyediaan Komponen Keluaran :


Instalasi LIstrik/Penerangan Tersedianya Komponen Instalasi Listrik/penerangan bangunan
Bangunan Kantor kantor : 19 jenis
Hasil :
Berfungsinya instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

1.9 Penyediaan Peralatan Rumah Keluaran :


Tangga Tersedianya Peralatan Rumah Tangga dan Bahan Pembersih :
37 Jenis
Hasil :
Mendukung kelancaran kegiatan/operasional kantor
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

1.1 Penyediaan Bahan Bacaan dan Keluaran :


Peraturan Perundangan 1. Tersedianya bahan bacaan : 3 SKH dan 2 mjlh
2. Tersedianya buku pengetahuan lingkungan hidup : 1 Paket
3. Tersedianya buku peraturan perundang-undangan
lingkungan hidup : 1 Paket

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 156
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

Hasil :
Meningkatnya ilmu pengetahuan pegawai BLH DIY

Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :


2014-01-01 s/d 2014-12-31

1.11 Penyediaan Makanan dan Keluaran :


Minuman Tersedianya jamuan rapat: 3500 orang
Hasil :
Mendukung kelancaran kegiatan/operasional kantor
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

1.12 Rapat-rapat Koordinasi dan Keluaran :


Konsultasi ke Luar Daerah Terlaksananya koordinasi dan konsultasi dengan lembaga di
dalam dan luar DIY : 1 tahun
Hasil :
Peningkatan kinerja jejaring kerja SKPD BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR


2.1 Pengadaan Peralatan Gedung Keluaran :
Kantor Pembelian Peralatan Gedung Kantor : 18 Jenis
Hasil :
Mendukung kelancaran kegiatan/operasional kantor
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

2.2 Pengadaan Mebeleur Keluaran :


Pembelian Meubelair Kantor BLH DIY : 1 Paket / 4 jenis
Hasil :
Hasil Meningkatnya kelancaran kegiatan SKPD
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 157
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

2.3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Keluaran :


Gedung Kantor 1. Pemeliharaan instalasi air minum : 12 bulan / 1 jenis
2. Pemeliharaan jaringan listrik : 12 bulan / 1 jenis
3. Pengecatan gedung : 12 bulan / 1 jenis
4. Pemeliharaan taman : 12 bulan / 1 jenis
5. Pemeliharaan resapan air hujan : 12 bulan / 1 jenis
6. Perbaikan talang : 12 bulan / 1 jenis
7. Perbaikan sekat ruangan kantor : 12 bulan / 1 jenis
8. Perbaikan pintu : 12 bulan / 1 jenis
9. Jasa keamanan kantor : 12 bulan
Hasil :
Hasil Terpeliharanya kenyamanan kerja pegawai BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

2.4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Keluaran :


Kendaraan Dinas/Operasional 1. Pemeliharaan Kendaraan dinas/operasional Roda 4 :
7 unit /12 bulan
2. Pemeliharaan Kendaraan dinas/operasional Roda 2 :
8 unit / 12 bulan
3. Pemeliharaan Genset : 1 unit / 12 bulan
Hasil :
Terpeliharanya kendaraan dinas pegawai BLH
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

2.5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Keluaran :


Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan rutin/berkala perlatan kantor :
29 jenis / 12 bulan
Hasil :
Terpeliharanya kelancaran opersional kegiatan kantor
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

2.6 Rehabilitasi Sedang/Berat Keluaran :


Gedung Kantor Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor : 1 paket
Hasil :
Meningkatnya kenyamanan tempat kerja dan operasional
kegiatan

Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :


2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 158
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

3 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR


3.1 Pendidikan dan Pelatihan Keluaran :
Formal 1.Mengikuti Kursus Amdal ,kursus pengelolaan LH : 1 Paket
2.Mengikuti Kursus/pelatihan bidang laboratorium : 9 orang
Hasil :
Meningkatnya ilmu pengetahuan pegawai BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

3.2 Bimbingan Teknis Keluaran :


Implementasi Peraturan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Peundang-
Perundangan undangan : 1 paket
Hasil :
Meningkatnya ilmu pengetahuan pegawai BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

3.3 Pengembangan ISO Keluaran :


Pembuatan Dokumen Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 : 1 dokumen
Hasil :
Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

4 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN


KEUANGAN
4.1 Penyusunan Laporan Kinerja Keluaran :
SKPD 1.Laporan LAKIP SKPD BLH Tahun 2013 : 1 Dokumen
2.Laporan Tahunan Kegiatan BLH DIY Tahun 2013 : 1 Dokumen
Hasil :
Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

4.2 Penyusunan Laporan Keluaran :


Keuangan SKPD 1. Laporan Keuangan Semesteran dan prognosis realisasi
anggaran : 1 Dokumen
2. Laporan Keungan Akhir Tahun : 1 Dokumen
Hasil :
Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 159
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

4.3 Penyusunan Rencana Program Keluaran :


Kegiatan SKPD serta 1. Renja SKPD BLH Tahun 2015 : 1 dokumen
Pengembangan Data dan 2. ROPK SKPD BLH Tahun 2014 : 1 dokumen
Informasi 3. DPA SKPD BLH Tahun 2015 : 1 dokumen
Hasil :
Tersedianya dokumen kinerja perencanaan SKPD BLH DIY
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

4.4 Monitoring Pelaksanaan Keluaran :


Program dan Kegiatan SKPD Tersusunnya Laporan Monev SKPD BLH DIY Tahun 2014 : 1
Dokumen
Hasil :
Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD BLH DIY

Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :


2014-01-01 s/d 2014-12-31

5 PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN


5.1 Pengembangan Teknologi Keluaran :
Pengolahan Persampahan 1.Pembinaan Pengelolaan Sampah : 19 kali/30 orang
2.Pengadaan Peralatan Komposter : 300 unit
3.Pengadaan Peralatan Briket Arang Sampah : 19 unit
4.Pengadaan Peralatan Pengrajin Sampah(Mesin Jahit) : 19 unit
Hasil :
Dukungan 59% terhadap tercapainya target RPJMD sumber
pencemar yang dibina sebesar 360 unit usaha

Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :


2014-01-01 s/d 2014-12-31

5.2 Peningkatan Peran Serta Keluaran :


Masyarakat Dalam Workshop Pengembangan Jejaring Penelolaan Sampah
Pengelolaan Persampahan Mandiri : 5 kali/@ 5 orang

Hasil :
Dukungan 40% terhadap tercapainya target RPJMD sumber
pencemar yang dibina sebesar 360 unit usaha

Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :


2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 160
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6 PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP


6.1 Koordinasi Penilaian Kota Keluaran :
Sehat/Adipura 1.Evaluasi Kebersihan dan Keteduhan Lingkungan(K2LH) : 4
kabupaten/1 kota
2.Pemantauan Adipura : 4 kabupaten/1 kota
3. Workshop Hasil Evaluasi K2LH : 30 orang
4.Workshop Hasil Pemantauan 1 Adipura : 30 orang
Hasil :
Dukungan 1.6% terhadap tercapainya target RPJMD peningkatan
kualitas lingkungan sebesar 2%

Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :


2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.2 Koordinasi Penilaian Langit Keluaran :


Biru 1.Rapat Kerja(RAKER) Prolabir : 3 kali/@30 orang
2.Bimbingan Teknis kepada Pelaku Utama : 1kali/@30 orang
3.Rapat(RAKER) Progam Perlidungan Lapisan Ozon :
1kali/@30 orang
4.Bimbingan Teknis Pemakaian Refrigeran : 1kali/@30 orang

Hasil :
Dukungan terhadap 4.8% terhadap target RPJMD peningkatan
Kualitas lingkungan hidup sebesar 2%

Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :


2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.3 Pengawasan Pelaksanaan Keluaran :


Kebijakan Bidang 1.Pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang berpotensi
Lingkungan Hidup sebagai sumber pencemaran dari sumber bahan perusak
ozon : 160 perusahaan
2.Ekspose hasil pengawasan : 80 perusahaan
Hasil :
Dukungan terhadap 1.9% terhadap target RPMJD peningkatan
kualitas lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 161
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6.4 Pengkajian Dampak Keluaran :


Lingkungan Penilaian dokumen Amdal UKL-UPL dan DPL dan Penerbitan
Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan /Rekomendasi
Dokumen AMDAL,UKL-UPL,dan DPL : 5 dokumen
Hasil :
Dukungan terhadap 2.8% terhadap target RPJMD peningkatan
kualitas lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.5 Koordinasi Pengelolaan Keluaran :


Prokasih/Superkasih 1.Workshop Penelolaan Prokasih/Superkasih : 2 kali/@30
orang
2.Pembinaan Teknis Prokasih Bagi Pelaku Usaha/Kegiatan : 2 kali
/@30 orang
3.Sarasehan Prokasih Bagi Masyarakat : 8 kali/@30 orang
4.Sosialisasi Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai
Winongo : 1 kali/@30 orang
5.Investasi Sumber Pencemaran : 5Kabupaten/Kota
6.Pedoman Teknologi Pengolahan Limbah : 1 dokumen
7.Pembuatan IPAL Puskesmas Rawat Inap : 1 unit
8.Pembuatan perangkat lunak aplikasi sistem informasi
sungai di sasaran Sungai Prokasih : 1unit
9.Kompilasi dan Input data Sungai Winongo ke dalam sistem
informasi sungai : 1paket
Hasil :
Dukungan 3% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.6 Ekspose Hasil Pengelolaan Keluaran :
Lingkungan Hidup 1.Ekspose hasil percontohan pengelolaan Lingkungan Hidup :
2 kali/60 orang
2.Pembuatan leaflet Pengelolaan Lingkungan Hidup : 4 judul/
400 lembar
3.FGD Penysunan Materi Percontohan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Berbasis Masyarakat : 1kali / 25orang
4.Publikasi Melalui Media Televisi : 1kali
5.Profil Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat : 1
Dokumen
Hasil :
Dukungan 1.2% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 162
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6.7 Pemantauan Kualitas Udara Keluaran :


Ambien 1.Data dan Informasi kualitas udara di DIY : 300sampel
2.data dan Informasi kualitas udara dalam ruangan : 10sampel
Hasil :
Dukungan 2.3% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.8 Pemantapan Program Keluaran :


Adiwiyata 1.Verivikasi Sekolah Adiwiyata(usulan mandiri) : 6 sekolah
2.Verivikasi Sekolah Adiwiyata(usulan Nasional) : 10 sekolah
3.Seleksi Sekolah Adiwiyata DIY : 4 kabupaten/1kota
4.Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Guru : 3kali / @30
orang

Hasil :
Dukungan terhadap 2.7% target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.9 Pemantauan Kualitas Air Keluaran :
1. Pemantauan Kualitas Air Sungai : 3periode(150 titik)
2. Pemantauan Kualitas Air Laut : 2periode(14 titik)
3. Pemantauan Kualitas Air Tanah : 2periode
4. Workshop Status Mutu Air : 2kali/@30 orang
Hasil :
Dukungan 4.8% terhadap target RPJMD peingkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.1 Pembinaan Teknis Keluaran :


Pelaksanaan AMDAL, UKL- 1.Pengelolaan Lingkungan Hidup sesuai Dokumen AMDAL,UKL-
UPL dan DPL UPL,dan DPL : 3 kali/@25usaha
2.Sosialisasi AMDAL,UKL-UPL,dan DPL : 5 kali/@50 orang
3.Bimbingan teknisi penyusunan laporan dokumen lingkungan : 2
kali/@40 orang
Hasil :
Dukungan 1.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 163
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6.11 Penegakan Hukum Keluaran :


Lingkungan Hidup 1.Penegakan Hukum Lingkungan Melalui Pengadilan : 8kasus
2.Bimbingan Teknis Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Di
Luar Pengadilan : 35 orang
Hasil :
Dukungan 1.9% terhadap target RPJMD peningkatan kuaitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.12 Penerapan Eko Efisiensi Keluaran :


1.Sosialisasi Eko Efisiensi : 5 kali,150 orang
2.Bimbingan Teknologi Penerapan Eko Efisiensi : 1kali,30 orang
3.Pendampingan Penerapan Eko Efisiensi : 3 lokasi
4.Pembuatan Tas Percontohan ramah lingkungan : 430 buah
Hasil :
Dukungan 1.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.13 Pengembangan Keluaran :


Kelembagaan Pengelolaan 1.Workshop Pengebangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan Hidup Kawasan Hidup kawasan Sungai : 10 lokasi
Sungai 2.Publikasi melalui media TV lokal : 1paket
Hasil :
Dukungan 1.2% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.14 Pengembangan Sarana dan Keluaran :


Prasarana Laboratorium 1.Pengadaan Bahan Kimia : 1paket
Lingkungan Hidup 2.Tersedianya penunjang laboratorium : 1paket
3.Kalibrasi peralatan air dan udara :1 kali
4.Pengujian parameter kualitas lingkungan : 2 jenis
5.Pengadaan peralatan air dan udara : 2 paket
Hasil :
Dukungan 6.8% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 164
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6.15 Peningkatan Kapasitas Keluaran :


Laboratorium Penguji 1.Sarasehan Laboratorium Lingkungan : 2kali @ 25 orang
Lingkungan 2. Pembinaan Laboratorium Lingkungan : 5 lab
3.Audit Laboratorium : 5 lab
4.Uji Banding antar Laboratorium Penguji : 1 kali
5.Bimbingan Teknologi Pengelolaan Lab Penguji : 3 kali @ 20 orang
6.Temu Teknis Lab Penguji : 2 kali @ 20 orang
Hasil :
Dukungan 2.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.16 Penyusunan Peraturan LH Keluaran :
1.Rapenda Pembangunan Berwawasan Lingkungan : 1 dokumen
draft Raperda
2.Raperda Habitat Alami : 1dokumen draft Raperda
3.Workshop Raperda Pembangunan Berwawasan Lingkungan :
6 kali
4.Workshop Raperda Habitat Alami : 6 kali
Hasil :
Dukungan 3.6% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.17 Peringatan Hari Penting Keluaran :
Terkait Lingkungan 1.Peringatan Hari Lingkungan Hidup : 1 kali
2.Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa : 1 kali
3.Peringatan Hari Peduli Sampah : 1kali
4.Peringatan Hari Bumi : 1 kali
Hasil :
Dukungan 4.8% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.18 Pondok Pesantren Keluaran :
Berwawasan Lingkungan 1.Evaluasi pondok pesantren berwawasan lingkungan : 4
kabupaten/1 kota
2.Bimbingan Teknologi mandiri pontren : 1 kali/30 orang
3.Pembinaan pontren berwawasan lingkungan : 10 lokasi
Hasil :
Dukungan 1.5% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 165
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6.19 Fasilitasi/Pengembangan Keluaran :


Teknologi Berwawasan 1.IPAL Laboratorium IPA kimia SMA : 1paket
Lingkungan 2.Panduan IPAL Lab Kimia SMA : 1 dokumen
3.Pembinaan dan pendampingan operasional IPAL : 5 kali
4.Workshop Evaluasi Hasil Opersional IPAL LAB IPA Kimia SMA : 2
kali
5.Demplot IPAL limbah batik SMK : 1paket
Hasil :
Dukungan 5.4% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.2 Pembinaaan Pelaksanaan Keluaran :


Pedoman Pengelolaan 1.Pembinaan pengelolaan laboratorium IPA Kimia SMA : 5 sekolah
Laboratorium di 2.Evaluasi pengelolaan laboratorium IPA kima SMA : 5 sekolah
Lingkungan Pendidikan 3.Workshop hasil evaluasi pengelolaan laboratorium IPA kima
SMA/SMK dan PT SMA : 2 kali @25 orang
4 Bimbingan teknis pengelolaan laboratorium IPA kimia SMA : 2kali
@ 25 orang
Hasil :
Dukungan 1.5% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.21 Pengendalian Pencemaran Keluaran :
Air 1.Workshop Pengendalian Pencemaran Air : 4kali/@30 orang
2.Evaluasi W2M bagi Pelaku usah/kegiatan : 5 kabupaten/kota
3.Pembinaan Pengendalian Pencemaran air : 3 kali/@ 30 orang
4.Sosialisasi peraturan perundang Perda Limbah Domestik :
5kali/@30 orang
5.Sosialisasi Biogas kepada masyarakat : 4kali/@30 orang
6.Workshop Monev PPSP : 2 kali/@30 orang
7.Penyusunan Profil Sungai : 1 dokumen
8.Penyusunan Kajian Daya Tampung Sungai : 1dokumen
9.Pembuatan biogas dari peternakan sapi kelompok : 4unit
10.DED Pengelolaan IPAL Komunal : 1dokumen
11.Bantuan IPAL kegiatan Batik : 2unit
12.Naskah Akademik Perda Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan
industri,pelayanan kesehatan dan Jasa Pariwisata : 1dokumen
13.Sosialisasi Hasil Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran
Sungai : 1kali/@30 orang
Hasil :
Dukungan 23% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 166
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6.22 Pengendalian B3 dan Keluaran :


Limbah B3 1 Inventaris usaha dan atau kegiatan yang sudah melakukan
pengelolaan limbah B3 : 5Kabupaten/Kota
2.Workshop pengendlian B3 dan Limbah B3 : 2kali/30 orang
3.Pembinaan bagi pelaku usaha/kegiatan penggunga bahan dan
penghasil limbah B3 : 5kali @30 orang
Hasil :
Dukungan 1.1% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.23 Penyusunan SPM Bidang Keluaran :
Lingkungan 1.Bimbingan Teknologi Penyusun Pelaksana SPM Bidang
Lingkungan Hidup : 1 kali/30 orang
2.Pembinaan Pelaksana SPM Bindang Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota : 5kabupaten/kota
3.FGD Penyusunan laporan SPM bidang Lingkungan Hidup DIY :
1kali/30 orang
4.Penyusunan Laporan SPM Bidang Lingkungan Hidup DIY tahun
2013 : 1dokumen
Hasil :
Dukungan 0.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.24 Pengendalian Pencemaran Keluaran :
Tanah 1.Pemantauan kualitas tanah : 30 sempel
2.Workshop Pengendalian Pencemaran Tanah : 1kali/30 orang
Hasil :
Dukungan 1.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

6.25 Pengembangan Kapasitas Keluaran :


Kader Lingkungan 1.Penyegeran materi Lingkungan Hidup bagi kader lingkungan
hidup : 78 orang
2.Fasilitas kader lingkungan : 78 orang
Hasil :
Dukungan 47% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 167
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

6.26 Pengendalian Sistem Keluaran :


Manajemen Mutu 1.Dokumen sistem manajemen mutu laboratourium : 1 dokumen
Laboratorium 2.FGD Pengendalian Sistem Manajemen Mutu Laboratorium :
2 kali
3.Bimbingan Teknologi Sistem manajemen mutu laboratorium :
3 kali
4.Pendampingan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
Hasil :
Dukungan 2.5% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
7 PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
7.1 Konservasi Sumber Daya Keluaran :
Air dan Pengendalian 1.Pembangunan SPAH : 320buah
Kerusakan Sumber-Sumber 2.Sosialisasi Konservasi Sumberdaya Air : 20 kali/@30 orang
Air Hasil :
Dukungan 36% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang
Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
7.2 Pengendalian Kerusakan Keluaran :
Hutan dan Lahan 1.Pengembalian Sampel Tanah untuk dianalisis dan Monitoring
Produksi Biomassa : 47sampel / 4 kabupaten
2.Reklamasi Lahan Bekas Penambangan : 5000 batang / 9 Ha
3.Monitoring Perkembangan Hasil Reklamasi : 6lokasi
4.Ekspose Hasil Monev Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
: 1kali
Hasil :
Dukungan 13% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang
Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
7.3 Peningkatan Konservasi Keluaran :
Daerah Tangkapan Air dan 1.Penanaman Pohon Sekitar Embung/Mata Air/Telaga : 4900
Sumber-Sumber Air batang ,6 telaga
2.Pembinaan Masyarakat terhadap Konservasi Air di Sekitar
Embung/Mata Air/Telaga : 150 orang
3.Monitoring Fluktuasi Muka Air Tanah : 90 titik
Hasil :
Dukungan 7.8% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang
Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 168
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

7.4 Pengendalian dan Keluaran :


Pengawasan Pemanfaatan 1.Penanaman Tanaman di Daerah Rawan Longsor : 4500 btg / 9 Ha
SDA 2.Pemberdayaan Masyarakat dalm Pengelolaan Daerah Rawan
Longsor : 150 orang
3.Kajian Rawan Longsor : 1 paket
Hasil :
Dukungan 11% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang
Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
7.5 Pengelolaan Keluaran :
Keanekaragaman Hayati 1.Workshop Forum Karst : 2 kali / 60 orang
dan Ekosistem 2.Workshop Pengembangan Taman Kehati : 1kali/30 orang
3.Pengelolaan Taman Kehati : 1 paket
4.Penyusun Laporan MIH DIY : 1 dokumen
5.Sosialisai Kehati : 5kali/150 orang 6.Evaluasi MIH DIY :
4Kabupaten/1kota
6.Evaluasi MIH DIY : 4Kabupaten/1Kota
7.Pembinaan MIH : 1kali / 30 orang
8.Fasilitasi Taman Kehati : 1 paket
Hasil :
Dukungan 13% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang
Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
7.6 Peningkatan Peran Serta Keluaran :
Masyarakat Dalam 1.Seleksi Kalpataru : 4Kategori
Perlingdungan dan 2.Monitoring dan Pembinaan Kalpataru : 4 Nominator
Konservasi SDA 3.Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat : 5kali/150 orang
4.Film Profil Pemenang Kalpataru : 1film/judul
Hasil :
Dukungan 10% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang
Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

7.7 Pengendalian Kerusakan Keluaran :


Pesisir, Pantai dan Laut 1.Penanaman Vegetasi Pantai : 2760 batang
2.Sosialisasi kepada Masyarakat Pesisir/Pantai untuk Menuju
Pantai Lestari : 100 orang
3.Kajian Kebijakan Pengendalian Kerusakan Pantai dan Laut : 1
paket
Hasil :
Dukungan 6.8% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang
Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 169
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

8 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES INFORMASI SUMBER DAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
8.1 Peningkatan Edukasi dan Keluaran :
Komunikasi Masyarakat di 1.Pentas Kesenian kearifan lingkungan : 1kali
Bidang Lingkungan 2.Publikasi Melalui Televisi Bertema Lingkungan Hidup : 1 kali
3. Publikasi Melalui Radio Bertema Lingkungan Hidup : 20 kali
4.Publikasi melalui Media Cetak Bertema Lingkungan Hidup :
1kali/40 orang
5.Pembuatan audiovisualisasi profil Lingkungan Hidup 1dokumen
6.Workshop Partisipasi Lingkungan Hidup : 60 orang/1 kali
Hasil :
Dukungan 11% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses
Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

8.2 Pengembangan Data dan Keluaran :


Informasi Lingkungan 1.Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup : 1kali/40 orang
2.Data dan Informasi Lingkungan Hidup secara online : 8 jenis
3.pembuatan sistem aplikasi data Lingkungan Hidup : 2buah
4.Publikasi Lingkungan Hidup Melalui di Videotron : 1paket
Hasil :
Dukungan 26% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses
Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

8.3 Penguatan Jejaring Keluaran :


Informasi Lingkungan Pusat 1.Forum Komunikasi Data dan Informasi Lingkungan Hidup :
dan Daerah 1kali/40 orang
2.Survei Kepuasan Pelanggan tentang pelayanan Lingkungan Hidup
oleh BLH DIY : 1dokumen
Hasil :
Dukungan 5.7% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses
Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
8.4 Penyusunan dan Keluaran :
Penerbitan Buletin Tersusunnya Buletin Kalpataru : 2 edisi/@525 eks
Kalpataru Hasil :
Dukungan 7.5% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses
Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 170
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

8.5 Penyusunan Laporan Status Keluaran :


Lingkungan Hidup Daerah 1.Tercetaknya Buku Laporan SLHD Tahun 2013 : 35 set
2.Bimbingan Teknologi Penyusunan Buku Laporan SLHD : 3 kali /30
orang
3.FGD Penyusun laporan SLHD DIY : 1kali/30 orang
4.Draft Buku Analisis SLHD Tahun 2014 : 1dokumen
5.Pembinaan Penyusunan Laporan SLHD Kabupaten/kota : 5
kabupaten/kota
Hasil :
Dukungan 8% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10%
Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
8.6 Penyusunan KLHS Keluaran :
Kajian Lingkungan Hidup Strategis : 1 dokumen
Hasil :
Dukungan 40% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses
Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10%
Waktu Pelaksanaan/ Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
9 PROGRAM PENINGKATAN PENGENDALIAN POLUSI
9.1 Pengujian Emisi Kendaraan Keluaran :
Bermotor 1.Data Hasil Uji Petik Emisi Kendaraan Bermotor : 200 motor
Hasil :
Dukungan 39% terhadap target RPJMD Peningkatan Penataan
Lingkungan bagi Kegiatan Usaha sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

9.2 Pengujian Emisi/Polusi Keluaran :


Udara Akibat Aktivitas 1.Data hasil uji Emisi akibat aktivitas produksi : 46 sampel
Industri Hasil :
Dukungan 31% terhadap target RPJMD Peningkatan Penataan
Lingkungan bagi Kegiatan Usaha sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31
9.3 Pengujian Kadar Polusi Keluaran :
Limbah Padat dan Limbah 1.Pengujian Mutu Limbah Padat : 20 sampel
Cair 2.Pengujian Mutu Limbah Cair : 60 sampel
3.Workshop Mutu Limbah Padat : 1kali /@20 orang
4.Workshop Mutu Limbah Cair : 2kali /@30 orang
Hasil :
Dukungan 29% terhadap target RPJMD Peningkatan Penataan
Lingkungan bagi Kegiatan Usaha sebesar 2%
Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 171
Laporan Tahunan BLH DIY 2013

10 PROGRAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)


10.1 Penataan RTH Keluaran :
1.Evaluasi Kampung hijau : 4 kabupaten/1kota
2.Forum komunikasi Kampung Hijau : 1 kali /30 orang
3.Pengadaan bibit Penghijauan dan penanaman pada RTH : 120
titik
4.Pengadaan bibit tanaman kampung hijau : 800 batang
5.Monitoring dan pendampingan demplot kampung hijau : 30
lokasi
6.Penanaman RTH pedesaan : 1000 batang
7.Verifikasi usulan Proklim : 10 lokasi
Hasil :
Dukungan 100% terhadap target RPJMD Presentase pemenuhan
penyediaan ruang tebuka hijau di kawasan perkotaan sebesar 7%
Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

11 PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS BUDAYA


11.1 Pengembangan wanadesa Keluaran :
dalam Mendukung 1. Terbangunnya Wanadesa DIY : - Banguntapan, Sewon, Kasihan
Pembangunan Bantul - Kalasan, Berbah, Mlati, Sleman - Depok, Gamping,
Berkelanjutan Godean, Sleman : 3 paket
2. Kajian Naskah Akademik Wanadesa : 1 dokumen
3. Sosialisasi Wanadesa : 8 kali @ 40 orang
4. Workshop Pembangunan Wanadesa : 4 kali @ 30 orang
5. Penyusunan Buku Wanadesa : 100 buku
Hasil :
Dukungan 10.75 % terhadap target RPJMD peningkatan kualitas
lingkungan hidup sebesar 2 %
Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak :
2014-01-01 s/d 2014-12-31

L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 172

Anda mungkin juga menyukai