Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kenyamanan dan peforma mesin yang baik menjadi suatu syarat

yang penting pada kendaraan dan pengendara itu sendiri, maka dari itu

mesin suatu kendaraan harus dilakukan tune up secara berkala, karena

dengan melakukan tune up secara berkala kondisi mesin akan selalu fit dan

normal digunakan keperluan sehari - hari.

Pemakaian sepeda motor secara terus-menerus berakibat kerja

mesin dan komponen-komponen di dalamnya sedikit demi sedikit akan

mengalami perubahan, sehingga dalam periode tertentu diperlukan suatu

penggantian atau penyetelan ulang dalam bentuk tune up atau servis


berkala.

B. Tujuan dan Manfaat

Tune up adalah suatu pekerjaan dimana melakukan berbagai

pengecekan, penyetelan, dan penggatian suku cadang pada kendaraan

bermotor. Tujuan Tune Up antara lain :

1. Kendaraan bisa berfungsi dengan baik dan optimal

2. Untuk Mengurangi kerusakan fatal pada kendaraan bermotor

3. Agar kendaraan tetap menghasilkan tenaga yang maksimal dan

senantiasa dalam kondisi baik.

Jika sepeda motor tidak diservis secara berkala bisa berakibat :


1. Berkurangnya tenaga sepeda motor

2. Terjadi kerusakan yang serius (fatal) pada komponen sepeda motor

3. Sepeda motor menjadi kurang nyaman untuk dikendarai

4. Sepeda motor menjadi tidak aman bahkan berbahaya untuk

dikendarai,dll.

Beberapa alasan diatas adalah mengapa sepeda motor wajib

dilakukan servis berkala (tune up), beberapa manfaat tune up:

1. Menjaga kondisi sepeda motor agar tetap prima

2. Sepeda motor menjadi aman dan nyaman untuk dikendarai

3. Meminimalisir kerusakan pada sepeda motor

4. Menghindari penggantian suku cadang dengan biaya yang cukup besar


(karena selalu dicek sacara berkala)

C. Tempat dan Pelaksanaan

Kegiatan PKL dan pekerjaan Tune up ini dilaksanakan di Bengkel

Astra Honda Motor Center Semarang, jalan Gajahmada nomor 88,

Semarang. Pelaksanaan PKL ini dimulai dari observasi Lokasi bengkel,

Permohonan izin PKL, distribusi surat penerjunan PKL, kegiatan PKL,

hingga penarikan kegiatan PKL.

Waktu pelaksanaan PKL mulai dari tanggal 20 Januari 2014 hingga

8 Maret 2014. Untuk pekerjaan tune up sendiri per sepeda motor selama

30-45 menit (jika tidak ada penggantian part tambahan / jasa lain).

3
D. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data diperoleh dengan pengamatan dan

mencoba langsung dengan arahan dan instruksi dari pembimbing

lapangan. Dan mencatat hasil pengamatan yang diperoleh.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Engine Tune Up

Seperti kita ketahui bahwa kendaraan seperti sepeda motor

memiliki banyak sistem dan komponen. Seiring berjalannya waktu dan

penggunaan kendaraan tersebut, kemampuan dan kondisi sepeda motor akan


berkurang, hal ini dikarenakan komponen yang bergerak, bergesekan, dan

berputar mengalami penurunan kualitas, sehingga akan langsung berpengaruh

terhadap kinerja sepeda motor tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan

pemeriksaan, pembersihan, penyetelan, ataupun penggantian komponen -

komponen agar sepeda motor tetap berada dalam kondisi yang optimal.

Sehingga akan tetap nyaman dan aman digunakan.

Dengan melakukan pemeliharaan berarti membatasi menurunnya

kemampuan, memperpanjang umur, dan mencegah terjadinya kerusakan lebih

besar pada kendaraan tersebut. Ataupun dengan kata lain, memelihara atau

menjaga kendaraan agar kondisinya sesuai dengan standarnya.

Hal ini memiliki banyak keuntungan, antara lain :


1. Umur sepeda motor akan lebih panjang.

2. Pemakaian bahan bakar lebih hemat.

3. Diharapkan bebas dan aman dari kerusakan yang sifatnya mendadak atau

tiba-tiba.

4. Kendaraan akan lebih aman dan nyaman dipakai.

B. Spesifikasi Kendaraan Honda Beat Injeksi

Dimensi dan Berat :

Panjang : 1.863 mm

Lebar : 675 mm

Tinggi : 1.072 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.255 mm

Jarak Terendah ke Tanah : 140 mm

Berat Kosong : 93 kg

Rangka dan Kaki - kaki

Tipe Rangka : Tulang Punggung

Tipe Suspensi Depan : Teleskopik

Tipe Suspensi Belakang : Lengan Ayun dengan peredam kejut

tunggal

Ukuran Ban Depan : 80/90 - 14 M/C 40P

Ukuran Ban Belakang : 90/90 - 14 M/C 46P

Rem Depan : Cakram hidrolik dengan piston tunggal


Rem Belakang : Tromol

Sistem Pengereman : Standar (Tipe SW dan CW)

Combi Brake (Tipe CBS)

Kapasitas

Kapasitas Tangki : 3,7 liter

Kapasitas Minyak Pelumas : 0,8 liter pada penggatian periodik

Tranmisi : Otomatis, V-Matic

Sistem Pengapian : Full Transisterized, Baterai

Kelistrikan : Baterai 12V-3Ah (Tipe MF)

Mesin
Tipe Mesin : 4 Langkah, OHC, pendingin dengan kipas

Diameter x Langkah : 50 x 55 cm

Volume Langkah : 108 cc

Perbandingan Kompresi : 9,2 : 1

Daya Maksimum : 6,27 kW (8,52 PS) / 8.000 rpm

Torsi Maksimum : 8,68 N.m (0,89 kgf.m) / 6.500 rpm

Kopling : Otomatis, sentrifugal, tipe kering

Starter : Pedal & Elektrik

Busi : NGK CPR9EA, DENSO U27EPR9

Sistem Bahan Bakar : Injeksi (PGM-FI)

7
C. Poin - poin Engine Tune Up dan Langkah - langkahnya

Perlu diperhatikan, bahwa dalam servis berkala antara satu

pekerjaan dengan pekerjaan lainnya saling berhubungan, dan untuk

memperoleh hasil pekerjaan yang diharapkan sebaiknya dilakukan sesuai

prosedur. Berikut adalah langkah - langkah beserta poin servis yang

dikerjakan.

1. Persiapkan Alat dan Bahan

2. Cek Kondisi Motor Kelengkapannya Sebelum Servis

3. Saluran Bahan Bakar

a. Lepaskan box bagasi.

b. Periksa selang pengaliran bahan bakar [1] terhadap pemburukan


kondisi, kerusakan atau kebocoran.

Gambar 1. Saluran Bahan Bakar ( BPR BEAT FI, 2012 )

c. Ganti selang bahan bakar bila perlu. Juga, periksa peralatan

pemasangan selang bahan bakar terhadap kebocoran. Pasang part -

part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.

4. Saringan Bahan Bakar

Pemeriksaan

a. Lepaskan pompa bahan bakar.

b. Periksa saringan bahan bakar [1] terhadap kerusakan atau tersumbat,

dan ganti bila perlu.


Gambar 2. Pompa Bahan Bakar ( BPR BEAT FI, 2012 )

Penggantian Saringan Bahan Bakar

Catatan :

Lakukan prosedur reset sensor TP setelah penggantian.

Ganti saringan bahan bakar sesuai dengan jadwal perawatan

berkala.

a. Lepaskan unit pompa bahan bakar.

b. Lepaskan kedua kaitan [1] saringan bahan bakar [2] dari kedua

stopper [3] dengan sedikit merentangkan kaitan, kemudian putar

saringan searah jarum jam. Tarik saringan ke atas dan lepaskanlah dari

pompa bahan bakar.


9

Gambar 3. Saringan Bahan Bakar ( BPR BEAT FI, 2012 )

c. Lepaskan O-ring. Oleskan sedikit mesin pada O-ring baru dan pasang.

Gambar 4. Melepas O-ring ( BPR BEAT FI, 2012 )

d. Pasang saringan baru [1] dalam arah yang benar sehingga tanda-tanda

segitiga pada saringan dan body pompa bahan bakar akan saling

bertepatan pada saat berkaitan.

e. Putar saringan berlawanan arah jarum jam hingga kedua kaitan [2]

benar-benar dikencangkan pada kedua stopper [3], hati-hati agar tidak

merusaknya.

f. Pasang unit pompa bahan bakar.


10

Gambar 5. Pemasangan Unit Pompa Bahan Bakar ( BPR BEAT FI, 2012 )

5. Cara Kerja Gas Tangan

Catatan :

Pemakaian kembali kabel gas yang rusak, tertekuk atau bengkok

secara tidak normal dapat mengganggu cara kerja kabel gas

yang benar dan dapat mengakibatkan hilangnya pengontrolan

atas gas pada saat pengendaraan.

a. Periksa terhadap pemburukan kondisi atau kerusakan pada kabel gas.

b. Periksa kelancaran cara kerja handel gas. Periksa bahwa gas membuka

secara otomatis menutup kembali pada semua posisi kemudi. Jika


handel gas tidak kembali dengan benar, lumasi kabel gas.

c. Untuk melumasi kabel. lepaskan kabel gas pada tiik-titik

perputarannya dan oleskan dengan pelumas kabel atau jenis oli "light

weight" yang tersedia di pasaran.

d. Jika handel gas tidak kembali dengan benar, ganti kabel gas.

e. Sementara mesin berputar stasioner, putar stang kemudi seluruhnya

ke kanan dan ke kiri untuk memastikan bahwa putaran stasioner tidak

11

berubah. Jika putaran stasioner naik, periksa jarak main bebas handel

gas dan alur kabel gas.

f. Ukur jarak main bebas handel gas pada flens handel gas
JARAK MAIN BEBAS : 2 - 6 mm ( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 6. Jarak Main Bebas Gas Tangan ( BPR BEAT FI, 2012 )

g. Jarak main bebas handel gas dapat disetel dengan memutar penyetel.

h. Lepaskan box bagasi. Longgarkan mur pengunci penyetel kabel gas

[1] dan putar mur penyetel [2] sebanyak diperlukan.

i. Kencangkan mur pengunci penyetel kabel gas sesuai torsi yang di

tentukan.

TORSI:

Mur pengunci penyetel kabel gas:

8,5 N.m (0,9 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

12
Gambar 7. Penyetel Gas Tangan ( BPR BEAT FI, 2012 )

j. Periksa kembali cara kerja kabel gas.

k. Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.

6. Saringan Udara

Catatan :

Viscous paper element (element kertas berperekat ) tidak dapat

dibersihkan oleh karena element mengandung perekat debu.

Jika skuter dipakai di daerah yang luar biasa basah ata

berdebu, diperlukan pemeriksaan yang lebih sering.

a. Lepaskan sekrup-sekrup [1], cover rumah saringan udara [2], dan

elemen saringan udara [3].


b. Ganti elemen saringan udara sesuai dengan jadwal perawatan berkala

atau setiap saat sudah sangat kotor atau rusak.

c. Bersihkan bagian dalam rumah saringan udara dan cover.

d. Pastikan semua seal karet [4] pada rumah dan cover sudah pada

tempatnya dan dalam kondisi baik.

13

e. Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.

TORSI:

Sekrup cover rumah saringan udara:

1,1 N.m (0,1 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 8. Saringan Udara ( BPR BEAT FI, 2012 )


7. Pernapasan Crankcase

Catatan :

Servis lebih sering jika dikendarai dalam hujan, pada gas

penuh, atau setelah skuter dicuci atau telah terjungkir.

Lakukan servis bila tinggi permukaan endapan dapat terlihat

pada bagian tembus pandang dari sumbat pembuangan.

a. Lepaskan baut-baut/washer- washer [1].

b. Tarik rumah saringan udara ke atas sedikit untuk melepaskan sumbat

pernapasan crankcase [2] dan buang endapan-endapan ke dalam

penampung yang sesuai.

c. Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.


15

8. Busi

Catatan :

Bersihkan di sekitar dasar busi dengan udara dari kompresor

sebelum melepaskan busi, dan pastikan bahwa kotoran tidak

memasuki ruang bakar. Lepas cover center.

a. Lepas tutup busi [1] dan bersihkan daerah di sekitar dasar busi.

b. Lepaskan busi [2].

Gambar 11. Letak Busi ( BPR BEAT FI, 2012 )

c. Periksa atau ganti busi seperti dijelaskan pada jadwal perawatan

berkala.
d. Periksa berikut ini dan ganti bila perlu :

Insulator [1] terhadap kerusakan

Elektroda tengah [2] dan elektroda samping [3] terhadap

keausan

Kondisi terbakar, perubahan warna :

Coklat tua sampai coklat muda menunjukkan kondisi baik.

16

Warna muda yang berlebihan menunjukkan sistem pengapian

yang tidak normal atau campuran bahan bakar yang miskin.

Endapan yang basah atau hitam arang menunjukkan campuran

bahan bakar yang terlalu kaya.


e. Jika elektroda terkontaminasi dengan endapan karbon, bersihkan

elektroda dengan menggunakan spark plug cleaner.

f. Selalu pakai busi sesuai spesifikasi pada skuter ini.

BUSI SESUAI SPESIFIKASI:

Standard:

CPR9EA-9 (NGK) / U27EPR9 (DENSO)

Gambar 12. Pemeriksaan Busi ( BPR BEAT FI, 2012 )

g. Ukur jarak renggang busi antara elektroda tengah dan samping dengan

feeler gauge.

h. Bila perlu, setel celah busi dengan cara membengkokkan elektroda

samping dengan hati - hati.


CELAH BUSI: 0,80 0,90 mm ( BPR BEAT FI, 2012 )

17

Gambar 13. Celah Busi ( BPR BEAT FI, 2012 )

i. Pasang busi [1] dengan tangan pada cylinder head, kemudian

kencangkan busi dengan torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 16 N.m (1,6 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

j. Pasang tutup busi [2]. Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan

terbalik dari pelepasan.

Gambar 14. Pemasangan Busi ( BPR BEAT FI, 2012 )

18

9. Jarak Renggang Valve


Pemeriksaan

Catatan :

Periksa dan stel jarak renggang valve sementara mesin dalam

keadaan dingin (di bawah 35 o C).

Lepaskan berikut ini :

Cover cylinder head

Cover kipas pendingin

Putar crankshaft searah perputaran jarum jam dengan memutar

kipas pendingin [1] dengan perlahan dan menepatkan tanda "T" [2]
pada

flywheel dengan garis penunjuk [3] pada crankcase kanan.

Pastikan bahwa pisrton berada pada TMA (Titik Mati Atas) pada
langkah kompresi. Posisi ini dapat dipastikan dengan memeriksa bahwa

ada kerenggangan pada rocker arm. Jika tidak ada kekenduran, hal ini

disebabkan karena piston sedang bergerak melalui langkah pembuangan

ke TMA. Putar crankshaft satu putaran penuh dengan memutar kipas

pendingin dengan perlahan dan menepatkan tanda "T" lagi.

19

Gambar 15. Penempatan tanda TMA ( BPR BEAT FI, 2012 )

Periksa jarak renggang valve dengan memasukkan feeler gauge [1] antara

sekrup penyetel valve dan valve stem.

Jarak Renggang Valve : ( BPR BEAT FI, 2012 )

In : 0,16 0,02 mm
Ex : 0,16 0,02 mm

Gambar 16. Mengukur Celah Valve ( BPR BEAT FI, 2012 )

Jika jarak renggang valve tidak sesuai, longgarkan mur pengunci

sekrup penyetel valve [1] dan setel jarak renggang valve dengan memutar

sekrup penyetel [2] sampai ada tahanan sedikit pada feeler gauge.

Oleskan oli mesin pada ulir-ulir mur pengunci sekrup penyetel valve dan

permukaan duduk. Tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur pengunci.

TOOL:

Valve adjusting wrench [3] 07908-KE90000

TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

20
Periksa ulang jarak renggang valve. Pasang berikut ini:

Cover cylinder head

Cover kipas pendingin

Gambar 17. Penyetelan Celah Valve ( BPR BEAT FI, 2012 )

10. Oli Mesin

Pemeriksaan Tinggi Permukaan Oli

Letakkan skuter posisi standard tengah di atas tanah mendatar.

Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner selama 3 5 menit.

Matikan mesin dan tunggu selama 2 3 menit. Lepaskan tutup pengisian

oli/tangkai pengukur [1] dan seka oli dari tangkai pengukur dengan kain

bersih.
21

Gambar 18. Tutup Pengisian Oli ( BPR BEAT FI, 2012 )

Masukkan tutup pengisian oli / tangkai pengukur [1] tanpa

mengulirkannya ke dalam, lepaskan dan periksa tinggi permukaan oli.

Tinggi permukaan harus berada di antara garis tinggi permukaan

"UPPER" (TERATAS) [2] dan "LOWER" (TERBAWAH) [3] dari

tutup pengisian oli/tangkai pengukur.

Jika tinggi permukaan oli berada di bawah atau dekat garis tinggi

permukaan terbawah dari tangkai pengukur oli, tambahkan oli yang

direkomendasikan sampai ke tinggi permukaan teratas.

OLI MESIN YANG DIANJURKAN:


"Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi servis

API: SG atau lebih tinggi ( BPR BEAT FI, 2012 )

Standard JASO T 903 : MB

Viskositas : SAE 10W-30

Pastikan bahwa O-ring [4] dalam kondisi baik dan ganti bila perlu.

Lapisi O-ring dengan oli mesin dan pasang tutup pengisian oli/tangkai

pengukur.

Gambat 19. Tinggi Permukaan Oli ( BPR BEAT FI, 2012 )

22

PENGGANTIAN OLI

Catatan :
Ganti oli mesin sewaktu mesin dalam keadaan panas dan skuter

di atas tanah mendatar untuk memastikan pengeluaran secara

menyeluruh.

Gambar 20. Letak Baut Pembuangan Oli ( BPR BEAT FI, 2012 )

Posisikan skuter pada standar tengahnya dan pastikan pada tempat

yang mendatar. Hidupkan mesin, panaskan dan matikan. Lepaskan tutup

pengisian oli / tangkai pengukur [1].

Gambar 21. Tutup Pengisian Oli ( BPR BEAT FI, 2012 )

23

Letakkan loyang pembuangan oli di bawah mesin untuk

menampung oli, kemudian lepaskan baut pembuangan oli mesin [1] dan
washer sealing [2]. Jalankan kickstarter dengan perlahan dan keluarkan

oli mesin. Setelah mengeluarkan oli secara menyeluruh, pasang washer

sealing baru dan baut pembuangan oli. Kencangkan baut pembuangan oli

dengan torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 24 N.m (2,4 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

Isi crankcase dengan oli mesin yang direkomendasikan.

KAPASITAS OLI MESIN:

0,7 liter pada penggantian periodik

0,8 liter setelah pembongkaran mesin

Periksa tinggi permukaan oli . Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli.

11. Saringan Kasa Oli Mesin


Buang oli mesin

Lepaskan tutup saringan kasa oli [1], O-ring [2], spring [3] dan

saringan kasa oli [4]. Cucilah saringan kasa secara menyeluruh dalam

larutan pembersih yang tidak dapat terbakar atau mempunyai titik nyala

api tinggi sampai semua kotoran yang telah terkumpul telah dibersihkan.

Keringkan saringan dengan udara kompresor untuk

membersihkannya benar-benar. Sebelum memasang saringan, periksalah

dengan teliti terhadap kerusakan dan pastikan bahwa sealing rubber

berada dalam kondisi baik. Pastikan O-ring berada dalam kondisi baik

24

dan ganti bila perlu. Pasang saringan oli dan spring dengan karet seal
saringan menghadap ke crankcase. Lapisi O-ring dengan oli mesin

dan pasang tutup saringan oli. Kencangkan tutup saringan oli dengan

torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 20 N.m (2,0 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

Isi crankcase dengan oli mesin yang direkomendasikan dan periksa

tinggi permukaan oli mesin.

Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli.

Gambar 22. Saringan Kasa Oli Mesin ( BPR BEAT FI, 2012 )

12. Putaran Stasioner Mesin

Perhatian :

Apabila anda tidak mematuhi instruksi, maka bisa


menyebabkan putaran stasioner kasar atau mesin sering mati.

a. Sebelum memeriksa putaran stasioner mesin, periksalah hal-hal

berikut ini :

Tidak ada kedipan MIL

25

Kondisi busi

Kondisi saringan udara

b. Periksa dan setel putaran stasioner mesin setelah semua bagian

perawatan mesin yang lain telah

c. dilakukan dan sesuai dengan spesifikasi.

d. Pakailah tachometer dengan skala 50 menit atau lebih kecil yang


dapat dengan akurat menunjukkan perubahan sebesar 50 menit.

e. Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner selama 20 menit.

f. Periksa putaran stasioner mesin.

PUTARAN STASIONER MESIN 1.700 100 menit

( BPR BEAT FI, 2012 )

g. Apabila diperlukan penyetelan, buka jok dan lepaskan tutup lubang

idle air screw [1]. Putar idle air screw [2] untuk memperoleh

putaran stasioner mesin sesuai spesifikasi.

CATATAN :

Idle air screw dapat diputar sampai dengan 1/4 putaran setiap

kalinya. Biarkan mesin berputar stasioner selama 10 detik atau


lebih untuk memastikan putaran stasioner setelah penyetelan.

Apabila putaran stasioner masih belum sesuai dengan putaran

stasioner mesin yang dispesifikasikan, ulangi kembali

langkah-langkah tersebut di atas.

Pembukaan Standard Idle Air Screw :

2 1/8 putaran keluar dari posisi duduk penuh

26

( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 23. Tutup Lubang Idle Air Screw ( BPR BEAT FI, 2012 )

13. Drive Belt

a. Lepaskan cover crankcase kiri.


b. Periksa drive belt [1] terhadap retak-retak, pemisahan atau keausan

tidak normal atau berlebihan dan ganti bila perlu.

Gambar 24. Pemeriksaan Drive Belt ( BPR BEAT FI, 2012 )

c. Dengan menggunakan dua pelat datar, ukur lebar drive belt [1]

seperti diperlihatkan.

BATAS SERVIS: 18,5 mm ( BPR BEAT FI, 2012 )

27

d. Ganti drive belt apabila sudah kurang dari batas servis.

Gambar 25. Pengukuran Drive Belt ( BPR BEAT FI, 2012 )

14. Oli Final Drive (Transmisi)

Pemeriksaan Tinggi Permukaan Oli


a. Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli pada final reduction

case.

b. Posisikan skuter pada standar tengahnya.

c. Lepaskan baut pengecekan oli [1] dan washer sealing [2]. Periksa

apakah oli mengalir keluar dari lubang baut pengecekan.

d. Jika tinggi permukaan rendah (oli tidak mengalir keluar),

tambahkan oli yang direkomendasikan seperti diuraikan di bawah.

e. Oli Final Reduction (Transmisi) Yang Direkomendasikan :

"Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi

servis API: SG atau lebih tinggi ( BPR BEAT FI, 2012 )

Standard JASO T 903 : MB


Viskositas : SAE 10W-30

28

f. Pasang baut pengecekan oli dengan washer sealing baru dan

kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 26. Baut Pengecekan Oli Final Drive ( BPR BEAT FI, 2012 )

Penggantian Oli

a. Letakkan loyang pembuangan oli di bawah final reduction case

untuk menampung oli, kemudian lepaskan baut pengecekan oli [1],

baut pembuangan oli [2] dan semua washer sealing [3].

b. Putar roda belakang dengan perlahan dan keluarkan oli.


c. Setelah mengeluarkan oli secara menyeluruh, pasang baut

pembuangan oli dengan washer sealing baru dan kencangkan baut

pembuangan oli dengan torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

d. Isilah final reduction case dengan oli yang direkomendasikan sampai

ke tinggi permukaan yang tepat.

Kapasitas Oli Final Reduction (Transmisi):

0,14 liter pada penggantian periodik

0,16 liter setelah pembongkaran mesin

29

e. Pasang baut pengecekan oli dengan washer sealing baru dan


kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 27. Baut Pengisian dan Pembuangan

Oli Final Drive ( BPR BEAT FI, 2012 )

15. Minyak Rem

Perhatian :

Minyak rem yang tertumpah dapat merusak part-part yang

dicat, terbuat dari plastik atau karet. Tutuplah part- part ini

dengan kain lap setiap kali sistem diservis.

CATATAN :

Jangan mencampurkan bermacam-macam jenis minyak rem,


oleh karena jenis-jenis minyak rem tersebut tidak cocok satu

sama lain.

Jangan sampai ada benda asing yang masuk ke sistem rem

pada saat mengisi reservoir.

30

Jika tinggi permukaan minyak rem rendah, periksalah

brake pad terhadap keausan (hal. 3-14).

Tinggi permukaan minyak rem yang rendah mungkin

diakibatkan oleh keausan brake pad. Jika brake pad aus, piston

caliper akan terdorong keluar, dan ini menyebabkan tinggi

permukaan yang rendah di dalam reservoir. Jika kedua brake


pad tidak aus dan tinggi permukaan minyak rem rendah,

periksalah keseluruhan sistem terhadap kebocoran (hal. 3-14).

a. Posisikan skuter pada standar tengahnya.

b. Putar stang kemudi ke kiri sehingga reservoir mendatar dan periksa

tinggi permukaan minyak rem di dalam reservoir rem depan

melalui kaca pengintaian.

c. Jika tinggi permukaan dekat dengan tanda batas permukaan terendah

[1], periksa kedua brake pad terhadap keausan.

Gambar 28. Indikator Ketinggian Minyak Rem ( BPR BEAT FI, 2012 )

31

16. Keausan Kanvas Rem / Brake Pad


Brake Pad Cakram Rem Depan

Periksa brake pad terhadap keausan. Ganti brake pad jika salah

satu pad telah aus sampai ke alur batas keausan[1]. Untuk penggantian

brake pad.

Gambar 29. Alur Batas Keausan Brake Pad ( BPR BEAT FI, 2012 )

Kanvas Rem Tromol Belakang

Periksa posisi indikator keausan [1] ketika handel rem ditarik. Jika

indikator bertepatan dengan tanda " " [2], periksa tromol rem. Apabila

D.D. tromol masih di dalam batas servis, ganti kedua kanvas rem.

Gambar 30. Indikator Keausan Tromol Belakang ( BPR BEAT FI, 2012 )

32
17. Sistem Rem

Rem Cakram Depan

a. Tarik handel rem dengan kuat dan periksa bahwa tidak ada udara

yang masuk ke dalam sistem. Jika handel terasa lunak atau seperti

sepons ketika dijalankan, buanglah angin palsu dari sistem.

b. Untuk prosedur pembuangan angin palsu. Lepaskan cover front

stang kemudi.

c. Periksa selang rem [1] dan fitting-fitting terhadap pemburukan

kondisi, retak-retak, atau tanda-tanda kebocoran.

d. Kencangkan fitting-fitting yang longgar. Ganti selang dan fitting-

fitting sesuai keperluan. Pasang cover front stang kemudi.


Gambar 31. Selang Rem ( BPR BEAT FI, 2012 )

Rem Tromol Belakang

a. Periksa sambungan longgar, jarak main bebas yang berlebihan atau

kerusakan lain pada kabel rem dan handel rem.

b. Ganti atau perbaiki bila perlu.

c. Ukur jarak main bebas handel rem belakang pada ujung handel.

33

JARAK MAIN BEBAS: 10 20 mm ( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 32. Jarak Main Bebas Rem Belakang ( BPR BEAT FI, 2012 )

d. Setel jarak main bebas handel rem belakang dengan memutar mur

penyetelan arm rem belakang [1].


Gambar 33. Penyetel Main Bebas Rem Belakang ( BPR BEAT FI, 2012 )

Pemeriksaan

Sebelum pemeriksaan, periksa dulu berikut ini:

Sistem rem belakang

Sistem rem depan

a. Posisikan skuter pada standar tengahnya. Tarik handel rem belakang.

34

b. Pastikan bahwa roda belakang tidak berputar pada saat handel rem

belakang ditarik.

c. Angkat roda depan sampai tidak menyentuh permukaan

dan putar dengan tangan.


d. Pastikan bahwa roda depan berputar secara halus.

e. Angkat roda depan sampai tidak menyentuh permukaan dan tarik

handel rem belakang dengan kuat.

f. Pastikan bahwa roda depan tidak berputar pada saat handel rem

belakang ditarik.

g. Jika ada ketidak normalan, setel CBS.

Penyetelan

a. Lepaskan cover front stang kemudi.

b. Putar penyetel [1] sehingga permukaan ujung knocker [2] duduk

pada permukaan ujung body master cylinder.

Gambar 34. Pemeriksaan CBS ( BPR BEAT FI, 2012 )


c. Periksa bahwa tidak ada jarak di antara pin knocker [1] dan ujung

celah joint knocker [2].

35

d. Apabila ada jarak, putar penyetel [3] sampai tidak ada jarak antara

pin knocker dan ujung celah joint knocker.

e. Setelah penyetelan, tahan penyetel dan kencangkan mur pengunci [4]

dengan torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 6,4 N.m (0,7 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 35. Penyetelan CBS ( BPR BEAT FI, 2012 )

f. Setelah mengencangkan mur pengunci, periksa bahwa tidak ada

jarak di antara pin knocker dan ujung celah joint knocker.


g. Tarik handel rem belakang beberapa kali dan periksa bahwa jarak

antara ujung-ujung tidak berubah setelah dilakukan pengereman.

h. Periksa ulang bahwa permukaan ujung knocker [1] telah duduk

pada permukaan ujung body master cylinder.

i. Setel jarak main bebas handel rem belakang. Pasang cover front

stang kemudi.

36

Gambar 36. Pemeriksaan CBS ( BPR BEAT FI, 2012 )

18. Switch Lampu Rem

Catatan :

Switch lampu rem pada handel rem tidak dapat disetel. Jika
aktivasi switch lampu rem dan pengereman rem tidak sinkron,

ganti switch atau part-part yang rusak dari sistem.

a. Periksa bahwa lampu rem menyala tepat sebelum pengereman

terjadi.

b. Untuk pemeriksaan switch lampu rem.

19. Cara Kerja Pengunci Rem

Tipe Cast Wheel / Spoke Wheel

Catatan :

Periksa cara kerja pengunci rem setelah jarak main bebas handel

rem belakang telah diperiksa dan disetel.

37
a. Tarik handel rem belakang [1] dan gunakan lock lever (tangkai

pengunci) [2].

b. Periksa bahwa roda belakang telah benar-benar terkunci sepenuhnya.

Gambar 37. Pemeriksaan Pengunci Rem ( BPR BEAT FI, 2012 )

Tipe Cbs

Catatan :

Periksa cara kerja pengunci rem setelah jarak main bebas handel

rem belakang telah diperiksa dan disetel.

a. Tarik handel rem belakang [1] dan gunakan lock lever (tangkai

pengunci) [2].

b. Periksa bahwa roda belakang telah benar-benar terkunci sepenuhnya.


Gambar 38. Pemeriksaan Pengunci Rem CBS ( BPR BEAT FI, 2012 )

38

20. Arah Sinar Lampu Depan

Catatan :

Setel sinar jauh lampu depan sesuai dengan ketentuan undang-

undang dan peraturan.

a. Letakkan skuter di atas permukaan mendatar.

b. Setel arah sinar lampu depan secara vertikal dengan mengendurkan

baut penyetel arah sinar lampu depan [1].

c. Tahan baut penyetel arah sinar lampu depan dan

d. kencangkan dengan torsi yang di tentukan.


TORSI: 2,0 N.m (0,2 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 39. Baut Penyetel Arah Sinar

Lampu Depan ( BPR BEAT FI, 2012 )

39

21. Keausan Sepatu Kopling

a. Lepaskan assy kopling.

b. Periksa ketiga sepatu kopling [1] terhadap keausan tidak normal.

c. Ukur ketebalan dari masing-masing kanvas.

BATAS SERVIS: 2,0 mm ( BPR BEAT FI, 2012 )

d. Ganti sepatu kopling jika sudah kurang dari batas servis.

e. Pasang assy kopling.


Gambar 40. Sepatu Kopling ( BPR BEAT FI, 2012 )

22. Standar Samping

a. Posisikan skuter pada standar tengahnya.

b. Posisikan skuter pada standar tengahnya.

c. Periksa pegas standar samping terhadap kerusakan atau

kehilangan tegangan.

d. Periksa assy standar samping terhadap kebebasan pergerakan dan

lumasi as standar samping bila perlu.

40

e. Periksa sistem saklar pemati mesin pada standar samping:

1) Tarik standar samping ke atas.


2) Hidupkan mesin.

3) Gerakkan standar samping sepenuhnya ke bawah.

4) Mesin harus berhenti berputar sewaktu standar samping

diturunkan.

f. Jika ada masalah dengan sistem, periksa switch standar samping.

23. Suspensi

Depan

a. Periksa cara kerja fork dengan menarik handel rem depan dan

menekan suspensi depan beberapa kali.

b. Periksa keseluruhan assy terhadap tanda-tanda kebocoran, kerusakan

atau pengencang yang longgar.


c. Ganti komponen-komponen rusak yang tidak dapat diperbaiki.

d. Kencangkan semua baut dan mur. Untuk servis fork.

Belakang

a. Periksa cara kerja shock absorber dengan menekannya beberapa

kali.

b. Periksa keseluruhan assy shock absorber terhadap tanda-tanda

kebocoran, kerusakan atau pengencang yang longgar.

c. Ganti komponen-komponen rusak yang tidak dapat diperbaiki.

d. Kencangkan semua baut dan mur.

41

e. Untuk menyervis shock absorber belakang.


f. Dukung skuter dengan kokoh dan naikkan roda belakang

lepas dari permukaan.

g. Periksa semua bushing pemasangan mesin yang aus dengan cara

memegang mesin dan mencoba untuk menggerakkannya dari sisi ke

sisi.

24. Mur, Baut, Pengencang

Periksa bahwa semua baut dan mur rangka telah dikencangkan

dengan torsi pengencangannya masing- masing dengan benar. Periksa

bahwa semua pin split, klip pengaman, klem selang dan dudukan kabel

ada pada tempatnya dan terpasang dengan erat.

25. Roda/Ban
a. Posisikan skuter pada standar tengahnya.

b. Pastikan bahwa fork tidak dapat bergerak, naikkan roda depan dan

periksa terhadap kelonggaran.

c. Periksa semua bearing roda depan yang aus dengan memegang roda

depan dan mencoba untuk menggerakkan roda dari sisi ke sisi.

d. Ganti semua bearing roda depan jika diketahui ada kelonggaran.

e. Putar roda dan periksa bahwa roda berputar dengan halus tanpa

adanya suara-suara tidak normal.

42

f. Jika ada keraguan adanya kondisi-kondisi tidak normal, periksa

kedua bearing roda depan.


g. Dukung skuter dengan kokoh dan naikkan roda belakang.

h. Periksa semua bearing final gear shaft yang aus dengan memegang

roda belakang dan mencoba untuk menggerakkan roda dari sisi ke

sisi.

i. Ganti semua bearing final gear shaft bila diketahui ada kelonggaran.

j. Putar roda dan periksa bahwa roda berputar dengan halus tanpa

adanya suara-suara tidak normal.

k. Jika ada keraguan adanya kondisi-kondisi tidak normal, periksa final

reduction.

l. Periksa tekanan udara ban dengan air pressure gauge (meter

pengukur tekanan udara ban) sewaktu ban dalam keadaan dingin.


Tekanan udara ban yang direkomendasikan:

Pengemudi saja:

DEPAN : 200 kPa (29 psi)

BELAKANG : 225 kPa (33 psi)

Pengemudi dan pembonceng:

DEPAN : 200 kPa (29 psi)

BELAKANG : 225 kPa (33 psi)

m. Periksa ban terhadap sayatan, paku yang tertancap, atau kerusakan

lain.

43

n. Periksa apakah roda depan dan roda belakang terletak lurus dalam
satu bidang.

Ukuran Ban Dan Merek Ban Yang Direkomendasikan:

Tabel 1. Ukuran Ban

o. Ukur kedalaman alur telapak ban pada bagian tengah ban. Ganti ban

jika kedalaman alur telapak ban mencapai batas-batas sebagai

berikut.

Kedalaman Minimum Alur Telapak Ban: Depan/Belakang:

Sampai ke indikator

p. Periksa pelek-pelek dan jari-jari terhadap kerusakan. Kencangkan

jari-jari yang kendur sesuai torsi sesuai spesifikasi dengan

menggunakan special tool.


TOOL:

Spoke wrench, 5.8 x 6.1 mm [1] 07701-0020300

TORSI: 3,7 N.m (0,4 kgf.m) ( BPR BEAT FI, 2012 )

Gambar 41. Pengencangan Jari - jari Pelek ( BPR BEAT FI, 2012 )

44

26. Bearing Kepala Kemudi

Catatan :

Periksa bahwa kabel-kabel pengaturan tidak mengganggu

perputaran stang kemudi.

a. Letakkan skuter pada standard utamanya dan naikkan roda depan

lepas dari permukaan.


b. Periksa bahwa stang kemudi bergerak dengan bebas dari sisi-ke- sisi.

c. Jika stang kemudi bergerak secara tidak merata atau mengikat,

periksa semua bearing kepala kemudi.

d. Tahan skuter dan periksa semua bearing kepala kemudi terhadap

keausan dengan menggerakkan fork ke depan dan belakang.

e. Jika ada pergerakan secara vertikal pada poros kemudi, periksalah

bearing kepala kemudi.

45

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Servis berkala ( tune up ) merupakan usaha untuk mengembalikan atau

menjaga kondisi kendaraan agar selalu dalam kondisi baik sesuai

standarnya atau boleh dikatakan pemeliharaan kendaraan. Dengan

melakukan pemeliharaan berarti membatasi menurunnya kemampuan,

memperpanjang umur, dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih

berat pada kendaraan.

2. Pada servis berkala ( tune up ) yang terpenting adalah mengikuti prosedur

atau spesifikasi yang telah diberikan pabrikan kendaraan tersebut.

B. SARAN

1. Pastikan kendaraan selalu dalam kondisi baik, karena dengan terpenuhinya

hal tersebut maka keamanan dan kenyamanannya terjamin. Maka dari itu
diperlukan servis yang sesuai meliputi pemeriksaan, penyetelan,

pembersihan, penggantian, dan perbaikan agar kondisi kendaraan tetap

baik dan optimal.

2. Saat penggantian suku cadang gunakanlah selalu suku cadang asli yang

dikeluarkan oleh pabrikan agar terjamin kualitasnya.

3. Lakukan servis berkala sesuai anjuran dari pabrikan.

46

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Reparasi (BPR) Honda Beat FI,2012

http://djolodoen.blogspot.com/2010/09/pengertian-tune- up-untuk- sepeda-

motor.html
http://201252028.blogspot.com/2013/04/langkah-langkah- tune-up- pada-

mesin.html

http://infoloper.mywapblog.com/pengertian-tune- up-dan- tujuannya.xhtml

http://otomotif.selkid.com/2013/07/tune-up.html

http://smkristek.wordpress.com/otomotif/pengertian-tune- up-untuk- sepeda-motor/

http://technicalrepair.blogspot.com/2009/02/tune-up- motor-bensin_01.html

47

LAMPIRAN

48

49

LAY OUT BENGKEL

Anda mungkin juga menyukai