Anda di halaman 1dari 17

BAB

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama. Beragama merupakan


kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan
tempat bertopang. Manusia memerlukan agama untuk keselamatan hidupnya. Dapat
dikatakan bahwa agama menjadi sandaran vertikal manusia.

Dalam konsep Hindu, manusia pertama adalah Svambhu, yang artinya makhluk
berpikir pertama yang menjadikan dirinya sendiri. Secara etimologi kata manusia
berasal dari kata manu yang artinya pikiran atau berpikir, dalam bentuk genetif menjadi
kata manusya, artinya ia yang berpikir atau menggunakan pikirannya. Menurut
konsep Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan jasmani dan jiwa (atman)
menjadikan ia secara psikopisik terus berkembang. Secara kosmologis, manusia ( yang
berupa kesatuan jiwa badan jasmaninya ) yang sering disebut mikrokosmos ( bhuana
alit ) yang merupakan perwujudan dari makrokosmos ( bhuana agung ). Manusia juga
dikatakan sebagai makhluk Tri Pramana karena memiliki tiga kemampuan utama yaitu
berpikir, berkata dan berbuat, yang menyebabkan ia berbeda dengan makhluk lainnya.
Dengan kemampuan berpikir, berkata dan berbuat, manusia melakukan perbuatan baik
dan perbuatan buruk yang disebut subha asubha karma.

Pada dasarnya manusia juga harus memiliki rasa tanggung jawab . Tanggung jawab
itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Tanggung Jawab adalah suatu
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya baik disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggung Jawab juga berati berbuat sebagai wujudan atas perbuatannya.
Setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing. Diantaranya tanggung jawab
seorang pelajar atau mahasiswa akan belajar, tanggung jawab seorang dosen kepada
mahasiswa atau mahasiswinya, tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan
rakyatnya, tanggung jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung
jawab manusia kepada Tuhan yang telah Menciptakan kita. Dalam makalah ini akan
dibahas tentang hakekat, martabat dan tanggung jawab manusia.

2. Konsep Konsep Kunci


a. Konsep manusia dalam Agama Hindu
b. Hakekat manusia dalam ajaran Agama Hindu
c. Tujuan hidup manusia menurut Agama Hindu
d. Martabat manusia Hindu
e. Pengertian tanggung jawab
f. Macam macam tanggung jawab

3. Petunjuk Pembelajaran
a. Pelajari materi hakekat, martabat dan tanggung jawab manusia.
b. Penyajian setiap BAB meliputi : judul bab, latar belakang, konsep-konsep
kunci, petunjuk, tujuan pembelajaran, penyajian materi, tugas dan latihan,
rangkuman, tes akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban dan umpan balik
untuk mengetahui sejauh mana anda telah menguasai materi dan di akhir bab
diberikan sumber pendukung.
c. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan (embedded tests). Tes ini dapat
menjadi tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi
bagian. Bila anda ragu terhadap jawaban tes ini, maka ulang lagi membaca
bagian yang belum anda pahami.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin !
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan
wawasan anda.
f. Ikuti runtutan penyajian setiap bab tahap demi tahap !
g. Selamat belajar, semoga sukses.

4. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang Hakekat, Martabat dan
Tanggung Jawab Manusia yang akan kami bahas dan uraikan dalam makalah ini
demi memberikan pendidikan moral yang baik kepada mahasiswa.

b. Tujuan Pembelajaran Khusus


Mahasiswa mampu memahami :
1) Mengetahui konsep manusia dalam Agama Hindu
2) Mengetahui hakekat manusia dalam ajaran Agama Hindu
3) Mengetahui tujuan hidup manusia menurut Agama Hindu
4) Mengetahui martabat manusia Hindu
5) Mengetahui pengertian tanggung jawab
6) Mengetahui macam macam tanggung jawab

B. PENYAJIAN MATERI

1. KONSEPSI MANUSIA DALAM AGAMA HINDU

Hindu Mnawa dharmastra istilah manusia/manusya secara etimologis


berasal dari bahasa sansekerta yakni kata Manu (berarti pikiran) dan sya (bentuk
negative yang menyatakan arti: milik atau sifat yang dimiliki kata benda yang
dilekatinya) dengan demikian secara hafiah kata manusia/manusya berarti ia yang
memiliki pikiran atau ia yang senantiasa berfikir dan menggunakan akal pikirannya.
Menurut Ludwig Wittgenstein dalam bukunya Gallagher (dalam Wirawan, 2007:40)
menyatakana, bahwa kata/bahasa adalah logika, sehingga secara konsepsional dapat
kita pahami bahwa dalam kata manu dan manusia tersebut pada dasarnya telah
terumuskan tentang makna hakiki dari jenis mahluk hidup yang bernama manusia
sebagai subjek pengada yang berkesadaran, karena itu kepastian pertama dari
eksistensi manusia menurut Rene Descartes adalah Cogito, ergo sum: (Saya
berfikir, maka saya ada) dan selanjutnya dinyatakan dengan Cogito Ergo sum
cogitan yang maksudnya, Saya berpikir, maka saya adalah pengada yang bepikir,
yaitu eksistansi dari budi, sebuah subtansi sadar.
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama. Beragama merupakan
kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama untuk keselamatan
hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi sandaran vertikal manusia.
Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan manusia. Pemerintah
dengan berlandaskan pada GBHN memasukkan pendidikan agama ke dalam
kurikulum di sekolah mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi.
Dalam kitab Veda disebutkan (dan selanjutnya dijelaskan dalam kitab
upanisad), bahwa manusia pertama dalam konsepsi Hindu adalam Manu atau
Swayambu-Manu (Mahluk berpikir yang menjadikan dirinya sendiri). Dari konsepsi
(lingual dan filosofis) ini maka dalam sistem kondifikasi Veda kita mengenal Manu
sebagai maharsi pertama yang menuliskan (sabda suci/wahyu yang diterima) tentang
hukum Hindu (dharma) berdasarkan ingatan pikirannya sebagai kitab hukum
tersebut dikenal dengan nama Manusmerti atau Manawadharmasastra (kitab umum
Hindu dari Manu).

Dari konsep-konsep ini dapat dipahami bahwa secara dasar manusia mahluk
rasional karena berpikir dengan akal (budhi) pikirannya. Akal budi-pikiran yang
dimilikinya itu merupakan dasar yang penting dalam pengembangan Wiweka yakni
kemampuan akal-pikiran rasional untuk mempertimbangkan sesuatu secara arif.
Karena itu secara konseptual manusia Hindu adalah manusia yang mampu
mengembangkan dan mengedepankan daya berpikir dan pikiran rasional (manah)
untuk menjadikan dirinya sendiri sebagai manusia swayambu-manu) dalam tatanan
hidup dan kehidupan ini.

2. HAKEKAT MANUSIA DALAM AJARAN AGAMA HINDU

Realitas manusia sebagai pribadi yang memiliki badan jasmani dan jiwa
telah membuka beberapa pemikiran dalam pandangan filsafat manusia (kaum
carwaka di India), menganggap badan jasmani lebih bernilai (penting) dari pada
jiwa. Sebaliknya pandangan spiritualisme beranggapan bahwa jiwa jauh lebih
bernilai (penting) dibandingkan badan jasmani.
Akan tetapi dalam pandangan Veda (Hindu), baik badan jasmani maupun
jiwa memiliki hakikat yang sama pentingnya; jiwa-atma dapat menjadi dasar dalam
pemahaman badan jasmani (wadag) atau dapat juga sebaliknya. Ajaran Samkhya
Darsana sebagai salah satu cabang filsafat Veda yang bersifat dualistik-analisis
rupanya dapat membantu menjelaskan hakikat badan jiwa atau purusa-prakerti
(pradhana) atau cetana-acetana yang selanjutnya menjadi pokok kajian bagi bidang
Mayatatawa dan purusatatwa. menurut pandangan Shamkya, mahluk hidup dalam
hal ini adalah manusia pada dasarnya terbentuk dan tersusun atas 25 tatwa (unsur),
yakni:
a. Purusa : Unsur, rohani, spiritual, jiwa-atma.
b. Prakrti : Unsur badani, matri, material, jasmaniah.
c. Buddhi : Kesadaran, kecerdasan, intelektual.
d. Ahamkara : Ego, rasa aku (keakuan).
e. Manah : Pikiran, rasio.

Panca buddhi indriya (lima indria untuk mengetahui), diantaranya :


a. Cakswindriya : Indria pada mata.
b. Srotendriya : Indria pada telinga.
c. Granendriya : Indria pada hidung.
d. Jihvendriya : Indria pada lidah.
e. Twakindriya : Indria pada kulit.

Panca karmendriya (lima indria pelaku/penggerak), diantaranya :


a. Panindriya : Indria pada tangan.
b. Padendriya : Indria pada kaki.
c. Vakindriya : Indria pada mulut.
d. Abastendrya/Bhagendriya : Indria pada kelamin pria/wanita.
e. Paiwindriya : Indria pada pelepasan (anus).

Panca tan mantra (lima macam sari, benih, tak terukur), diantaranya :
a. Sabda yan matra : Benih suara.
b. Starsa tan matra : Benih raba.
c. Rupa tan matra : Benih warna.
d. Rasa tan matra : Benih rasa.
e. Gandha tan matra : Benih bau/penciuman.

Panca Maha Bhuta (lima unsur besar), diantanya :


a. Akasa : Eter, ruang.
b. Wahyu : Udara, hawa, atmosfer.
c. Teja : Api.
d. Apah : Air.
e. Pertiwi : Tanah.

Badan jasmani akan mati tetapi jiwa hidup terus. Matinya fisik bukan akhir
sebuah kehidupan. Antara roh dan kehidupan harus seimbang, semasih fisik itu
dijiwai oleh roh. Untuk menyeimbangkan diperlukan sebuah penetralisir. Jasmani
harus dijaga secara terus menerus agar selalu dalam keadaan sehat, maka perlu
dilakukan pengobatan baik melalui biomedis maupun biokultural, sehingga keadaan
jasmani tetap seimbang dengan rohani sampai menjelang jasmani ini ditinggalkan
oleh penghuninya.

3. TUJUAN HIDUP MANUSIA MENURUT AGAMA HINDU

Setiap kelahiran jika dipahami, sesungguhnya manusia membawa perannya


masing-masing. Manusia yang telah melakukan perenungan secara mendalam
dengan pikiran yang jernih akan bertanya, apa sesungguhnya yang menjadi tujuan
hidupnya. Ada 2 macam tujuan hidup manusia yaitu tujuan duniawi dan
spiritual.Tujuan duniawi berupa keinginan untuk mengejar harta, kekayaan dan
keinginan. Sedangkan tujuan spiritual yaitu keinginan untuk bersatu kepada yang
hakekat dan asal yang sesungguhnya. Dalam Hindu, tujuan hidup manusia terdapat
dalam Catur Purusartha. Yang terdiri dari 4 bagian yaitu : Dharma, Artha, Kama
Moksa. Dharma merupakan ajaran kebenaran, sebagai pandangan hidup, tuntunan
hidup manusia. Artha yaitu kekayaan yang berupa materi. Kama merupakan
keinginan dan Moksa yaitu bersatunya sang diri atau jiwatman dengan yang lebih
tinggi atau Paramaatman. Jadi jelas dalam hidup manusia selalu mengejar artha,
kama dan moksa. Namun dalam mengejar artha dan kama harus berdasarkan
dharma, kebajikan dan kebenaran, bukan dengan cara-cara yang tidak baik.
Penyatuan kepada yang hakekat merupakan tujuan yang harus dicapai manusia
dengan berdasarkan etika keagamaan dan dharma yang telah ditentukan.
Pembangkitan kesadaran bahwa kita merupakan salah satu bagian dari pada esensi
dunia ini merupakan hal yang harus dicapai agar pikiran dapat terbuka, menyadari
hakekat sang diri. Harapan tersebut dapat terwujud dengan mengimplementasikan
ajaran dharma. Dalam pustaka suci Hindu telah disebutkan bahwa menjelma
menjadi manusia merupakan suatu keberuntungan dan hal yang utama. Dengan
manas atau pikiran yang dimiliki, maka manusia dapat menolong dirinya sendiri dari
keadaan samsara dengan jalan berkarma yang baik. Kesadaran akan mampu
meluruskan pikiran yang selalu hanya mementingkan kehidupan duniawi.
Dalam Srsamuccaya 8 disebutkan ;
Mnusyam durlabham prpya vidyullasita cacalam,
bhavakayem ati ky bhavopakaraesu ca.

artinya ;
Menjelma menjadi manusia itu, sebentar sifatnya, tidak berbeda dengan kerdipan
petir, sungguh sulit (didapat), karenanya pergunakanlah penjelmaan itu untuk
melaksanakan dharma yang menyebabkan musnahnya penderitaan. Sorgalah
pahalanya.
Tentang tujuan hidup manusia, setiap orang tentunya mempunyai pandangan
masing-masing, dan berdasarkan pandangannya itu mereka mengusahakan untuk
mencarinya. Dalam mewujudkan tujuan hidupnya itu, tidak sedikit orang yang
hanya mementingkan diri, egois merasa benar sendiri dan harus selalu menang dan
mampu mengalahkan yang lain. Pendidikan yang keliru, misalnya sejak anak-anak
telah ditanamkan bahwa orang tuanya berasal dari golongan yang kaya, derajatnya
tinggi, bangsawan dan memandang rendah mereka para rakyat jelata, para pekerja,
buruh, pembantu rumah tangga dan sebagainya, padahal belum tentu orang yang
dipandang rendah martabatnya, karena lahir dari keluarga yang dianggap rendah
tidak memiliki budhi pekerti yang luhur. Dalam kehidupan masyarakat, tidak sedikit
kita memperhatikan di lingkungan kita anak-anak yang sejak dini menganggap
orang yang karena kelahiran dari keluarga petani, peternak, buruh, nelayan dan
pekerja pada umumnya derajat dianggap rendah, mengembangkan sifat yang arogan,
egostis, tidak peduli dengan lingkungan dan minta selalu dihormati. Dalam
kehidupan modern dewasa ini, seseorang menghargai orang lain dari
penampilannya, sikapnya yang sopan, lemah lembut, tutur katanya manis dan ramah
dan memancarkan budhi pekerti yang luhur. Orang-orang yang demikian
keadaannya, apalagi sangat giat belajar, giat bekerja, rendah hati dan ramah, serta
memiliki keimanan yang tinggi senantiasa akan mendapatkan perlindungan Tuhan
Yang Maha Esa, karena pada dirinya memancarkan kasih sayang yang sejati. Ketika
seseorang merenung dengan dalam tentang arti dan tujuan hidupnya, maka bagi
mereka yang mendalami ajaran Agama Hindu, tujuan hidup yang pertama adalah
mewujudkan Dharma yakni kebajikan, kebaikan, kebenaran, kasih sayang, taat
kepada hukum dan taat kepada ajaran agama. Dan tujuan akhir adalah untuk
mencapai moksa yaitu bersatunya atma dengan paramatma.
4. MARTABAT MANUSIA HINDU

Martabat manusia selalu dikaitkan dengan penguasaan mereka pada masalah


keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Sang Hyang Widi Wasa, maupun masalah
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemahaman akan tingginya martabat
manusia itu bagi manusia modern tercermin dalam berbagai aspek seperti:
a. Tingkat pendidikan dan wawasan pengetahuan yang dimiliki,
b. Profesi atau bidang pekerjaan dan tingkat social ekonomi,
c. Peran dan kedudukan dalam hidup social-kemasyarakatan-kemanusiaannya,
d. Keimanan dan ketakwaan serta hidup berkeanekaragaman.
Semua yang dilakukan oleh manusia Hindu pada umumnya untuk pencapaian
tujuan hidup manusia itu sendiri yaitu Catur Purusa Artha, meliputi : Dharma, Artha,
Kama, Mokhsa. Dharma menjadi dasar dan pedoman kita dalam menunaikan tugas
hidup kita sebagai manusia, yang dilahirkan kembali diberikan kesempatan untuk
memperbaiki taraf hidupnya.
Berdasarkan panduan Veda secara awam dikemukakan disini beberapa aspek
yang langsung dan tidak langsung dianggap mengindikasikan dan
mempresentasikan tentang rumusan hakekat-martabat manusia Hindu:
a. Jati (kelahiran),
b. Dharma (kewajiban hidup, kebenaran, serta kedudukan dan peran social
kemasyarakatan-keagamaan),
c. Warna/kasta (profesi bidang pekerja),
d. Karma (secara luas meliputi Manacika, dan Wacika, Kayika),
e. Guna (Sattwam, Rajas, dan Tamas),
f. Tingkat kebrahmacarian dan wawasan pengetahuan (Vedja, Vedapraga,
strja, dan Gunawan),
g. Tingkat keimanan dan kerohanian (rdham dan Satyam). Mahr s Katilya
menyatakan Apa yang gunanya terlahir dikalangan keluarga terhormat tetapi
tidak memiliki pengetahuan suci. Walaupun seorang lahir dari keluarga rendah,
tetapi ia terpelajar, memiliki pengetahuan suci, dan bijaksana patutlah dia
dihormati seperti Dev.

5. Pengertian tanggung jawab


Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk
individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani
tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan
pengorbanan. Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri
manusia. Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul
jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan
kewajibannya.Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia
merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik, atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian
dan pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung
jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

6. Macam Macam Tanggung Jawab


a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan menganai dirinya sendiri menunrut sifat dasarnya manusia adalah
mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan
seorang pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan-
angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan-angan
masnusia berbuat dan bertindak.

Contohnya :

1) Menjaga kebersihan diri

2) Menjauhkan diri dari narkoba,minuman keras dan rokok.

3) Menjaga sikap/perilaku diri

4) Menjauhkan diri dari free sex

5) Belajar dengan sungguh-sungguh

b. Tanggung jawab terhadap keluarga


Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri, ayah
ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung
jawab ini menyangkut nama baik keluarga tapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan kehidupan

Contohnya :

1) Menghormati Orang Tua

2) Menyayangi adik

3) Menghormati saudara yang lebih tua dari kita

4) Menjaga adik bila orang tua pergi bekerja

5) Mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan orang tua

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain,
sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan
manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.
Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang
tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat.

Contohnya :

1) Ikut dalam kegaiatan masyarakat seperti rapat, pemilihan kepala desa,


siskambling dan lainnya.

2) Menghormati orang tua maupun tetangga disekitar rumah

3) Menjaga kebersihan lingkungan masyarakat


d. Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara

Bahwa setiap manusia adalah warga Negara suatu Negara dalam berpikir,
berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya
sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab
kepada Negara.

Contohnya :
1) Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia
internasional sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat,
berperadaban, dan bermartabat.
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghindari sikap dan
perilaku yang diskriminatif.
3) Membina solidaritas sosial sebagai sesama warga negara Indonesia.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,


melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab
langsung terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lepas dari
hukuman-hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan
segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika perungatan yang keraspun manusia
masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab
dengan mengabaikan perintah perintah Tuhan. Berarti meninggalkan tanggung
jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan
untuk memenuhi tanggungjawabnya manusia harus berkorban.

Contohnya :

1) Berbuat baik antarumat beragama

2) Rajin melaksanakan persembahyangan

3) Membersihkan tempat suci


4) Menjauhkan diri dari perbuatan dosa

5) Menghormati Hari Besar Agama lainnya

C. TUGAS DAN LATIHAN


1. Dalam ajaran Agama Hindu manusia pertama kali disebut
a. Swayambu
b. Yambu
c. Swayambu-manu
d. Manu
e. Manah

2. Manusia pada dasarnya terbentuk dan tersusun dari unsur rohani, spiritual, jiwa-
atma adalah
a. Prakerti
b. Purusa
c. Manah
d. Buddhi
e. Ahamkara

3. Lima indria pelaku atau penggerak disebut


a. Panca karmendriya
b. Panca buddhi indriya
c. Panca Tan Mantra
d. Panca Srada
e. Panca maha bhuta

4. Dalam panca tan mantra benih bau atau penciuman sering disebut
a. Gandha tan matra
b. Rasa tan matra
c. Sabda tan matra
d. Starsa tan matra
e. Rupa tan matra

5. Dalam panca bhuta (lima unsur besar ) unsur air disebut


a. Akasa
b. Teja
c. Pertiwi
d. Apah
e. Wahyu

6. Pemahaman akan tingginya martabat manusia itu bagi manusia modern


tercermin dalam berbagai aspek seperti, kecuali
a. Tingkat pendidikan dan wawasan pengetahuan yang dimiliki
b. Profesi atau bidang pekerjaan dan tingkat social ekonomi
c. Keimanan dan ketakwaan serta hidup berkeanekaragaman
d. Kehidupan politik
e. Peran dan kedudukan dalam hidup social-kemasyarakatan-kemanusiaannya

7. Semua yang dilakukan oleh manusia Hindu pada umumnya untuk pencapaian
tujuan hidup manusia itu sendiri dalam Catur Purusa Artha tujuan akhir itu
disebut
a. Dharma
b. Moksa
c. Artha
d. Kama
e. Adharma

8. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu


ditempuh usaha meliputi, kecuali
a. Pendidikan penyuluhan
b. Menghindar dari tugas-tugas yang ada
c. Keteladanan
d. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
e. Mematuhi peraturan yang ada

9. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi merupakan tanggung jawab terhadap
a. Tanggung jawab terhadap keluarga

b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

c. Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara

d. Tanggung jawab kepada Tuhan


e. Tanggung jawab terhadap masyarakat

10. Tanggung jawab terhadap Tuhan dapat diterapkan dengan melaksanakan


a. Menjauhi agama lain
b. Mendekati diri pada peruatan dosa
c. Mengganggu agama lain saat beribadah
d. Menghina hari besar Agama lain
e. Rajin melaksanakan persembahyangan

D. PENUTUP
1. RANGKUMAN
Hindu Mnawa dharmastra istilah manusia/manusya secara etimologis berasal
dari bahasa sansekerta yakni kata Manu (berarti pikiran) dan sya (bentuk negative
yang menyatakan arti: milik atau sifat yang dimiliki kata benda yang dilekatinya)
dengan demikian secara hafiah kata manusia/manusya berarti ia yang memiliki
pikiran atau ia yang senantiasa berfikir dan menggunakan akal pikirannya. Dalam
pandangan Veda (Hindu), baik badan jasmani maupun jiwa memiliki hakikat yang
sama pentingnya; jiwa-atma dapat menjadi dasar dalam pemahaman badan jasmani
(wadag) atau dapat juga sebaliknya. Dalam Hindu, tujuan hidup manusia terdapat
dalam Catur Purusartha. Martabat manusia selalu dikaitkan dengan penguasaan
mereka pada masalah keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Sang Hyang Widi
Wasa, maupun masalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia di
dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung
jawab, mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.
Macam macam tanggung jawab antara lain : tanggung jawab terhadap diri sendiri,
tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap masyarakat, tanggung
jawab kepada Bangsa dan Negara, dan tanggung jawab terhadap Tuhan.

2. TES AKHIR BAB

a. Soal

1. Dalam ajaran Agama Hindu manusia pertama kali disebut


a. Swayambu
b. Yambu
c. Swayambu-manu
d. Manu
e. Manah

2. Manusia pada dasarnya terbentuk dan tersusun dari unsur rohani, spiritual,
jiwa-atma adalah
a. Prakerti
b. Purusa
c. Manah
d. Buddhi
e. Ahamkara

3. Lima indria pelaku atau penggerak disebut


a. Panca karmendriya
b. Panca buddhi indriya
c. Panca Tan Mantra
d. Panca Srada
e. Panca maha bhuta

4. Dalam panca tan mantra benih bau atau penciuman sering disebut
a. Gandha tan matra
b. Rasa tan matra
c. Sabda tan matra
d. Starsa tan matra
e. Rupa tan matra

5. Dalam panca bhuta (lima unsur besar ) unsur air disebut


a. Akasa
b. Teja
c. Pertiwi
d. Apah
e. Wahyu

6. Pemahaman akan tingginya martabat manusia itu bagi manusia modern


tercermin dalam berbagai aspek seperti, kecuali
a. Tingkat pendidikan dan wawasan pengetahuan yang dimiliki
b. Profesi atau bidang pekerjaan dan tingkat social ekonomi
c. Keimanan dan ketakwaan serta hidup berkeanekaragaman
d. Kehidupan politik
e. Peran dan kedudukan dalam hidup social-kemasyarakatan-
kemanusiaannya

7. Semua yang dilakukan oleh manusia Hindu pada umumnya untuk


pencapaian tujuan hidup manusia itu sendiri dalam Catur Purusa Artha
tujuan akhir itu disebut
a. Dharma
b. Moksa
c. Artha
d. Kama
e. Adharma

8. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu


ditempuh usaha meliputi, kecuali
a. Pendidikan penyuluhan
b. Menghindar dari tugas-tugas yang ada
c. Keteladanan
d. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
e. Mematuhi peraturan yang ada
9. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian
sebagai manusia pribadi merupakan tanggung jawab terhadap
a. Tanggung jawab terhadap keluarga

b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

c. Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara

d. Tanggung jawab kepada Tuhan


e. Tanggung jawab terhadap masyarakat

10. Tanggung jawab terhadap Tuhan dapat diterapkan dengan melaksanakan


a. Menjauhi agama lain
b. Mendekati diri pada peruatan dosa
c. Mengganggu agama lain saat beribadah
d. Menghina hari besar Agama lain
e. Rajin melaksanakan persembahyangan

b. Kunci jawaban :
1. C
2. B
3. A
4. A
5. D
6. D
7. B
8. B
9. B
10. E

E. DAFTAR PUSTAKA

Dear diary. 2010. Hakekat Manusia Hindu.


(http://itahasri.blogspot.co.id/2010/12/manusia-hindu.html. Diunduh pada tanggal 26
oktober 2015 pada pukul 14.35)

Linda. 2014. Manusia dan Tanggung Jawab.


(http://lindahanda.blogspot.co.id/2014/05/makalah-tentang-manusia-dan-
tanggung.html. Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2015 pada pukul 15.15)
Wayan Sedikit Jutek. 2014. Hakekat Manusia Menurut Hindu.
(http://wayansedikitjutek.blogspot.co.id/2014/11/hakekat-manusia-menurut-
hindu.html. Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2015 pada pukul 14.44)

Yogiearieffadillah. 2013. Manusia dan Tanggung Jawab.


(https://yogiearieffadillah.wordpress.com/2013/06/04/makalah-manusia-dan-
tanggung-jawab/. Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2015 pada pukul 15.06)

Anda mungkin juga menyukai