PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode
emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi
yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak
maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh
kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.1 Diperkirakan
sepertiga dari anak di bawah lima tahun dari total 178 juta anak mengalami
Pada tahun 2000, prevalensi gizi kurang pada anak balita di negara-
menunjukkan prevalensi gizi kurang pada anak balita di Indonesia sekitar 30,2 %.Pada
tahun 2003, lebih dari 100 kabupaten atau kota mempunyai prevalensi gizi
kurang di atas 30 %.3 Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global
Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat
hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi
segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu
(ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia
6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)sejak bayi berusia
6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberianASI sampai anak berusia 24
bulan atau lebih.1 Makanan Pendamping ASI/ MP-ASI adalah makanan atau minuman
selain ASI yang mengandung nutrient yang diberikan kepada bayi selama periode
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walupun hanya air
putih sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai dikenalkan dengan
makanan lain dan tetap deberikan ASI sampai bayi berumur dua tahun.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap
Air susu ibu secara khusus disesuaikan untuk bayinya sendiri misalnya ASI dari
seorang ibu melahirkan bayi prematur komposisinya akan berbeda dengan ibu yang
melahirkan cukup bulan. Selain itu, komposisi ASI dari seorang ibu juga berbeda-
beda dari hari kehari. ASI yang keluar pada menit-menit pertama menyusui disebut
foremilk, sedangkan ASI yang keluar pada saat menyusui disebut hindmilk. ASI
adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup
Bayi yang baru lahir, otomatis secara alamiah akan mendapatkan zat kekebalan
tubuh (imunoglobuloin) dari ibu melalui ari-arinya. Tetapi, kadar zat ini akan cepat
sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada saat zat kekebalan bayi mengalami
penurunan, maka peranan ASI sangatlah penting sekali karena ASI adalah cairan
hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. Badan bayi sendiri baru membuat
zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada usia sekitar 9
sampai 12 bulan.
Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matur.
Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit
diare dan menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk,
Kandungan gizi ASI paling baik adalah pada 3 hari pertama setelah bayi lahir.
Masa ini disebut kolostrom, kolostrom mengandung protein, mineral, aneka vitamin
(A, E dan B12) Kolostrom juga mengandung lebih sedikit lemak dibandingkan
dengan ASI setelahnya. Kolostrom lebih banyak mengandung protein, zat anti virus
dan anti bakteri dibandingakan dengan ASI pada umumnya. Zat anti virus dan anti
menetukan potensi genetik atau bawaan yang diturunkan oleh orang tua. Faktor ini
tidak dapat dimanipulasi ataupun direkayasa. Kedua faktor lingkungan adalah faktor
yang menentukan apakah faktor genetik akan dapat tercapai secara optimal. Faktor
pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikt sekali terdapat pada susu sapi
antara lain: Taurin, Laktosa, Asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega 3, omega
6)
Bayi yang sering dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih
sayang ibunya, ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat
mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan.
Perasaan terlindungi dan disayangi yang akan menjadi dasar perkembangan emosi
bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.6
karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna untuk
kontriksi atau penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat
berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan.
2. Menjarangkan kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil.
Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid 98% tidak akan hamil pada 6
bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12
bulan.
kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat
melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, di duga angka
yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang menyusui akan
6. Mengecilkan rahim
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim
kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak
air, juga tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu
panas. Pemberian susu botol akan lebih merepotakan terutama pada malam hari,
apalagi kalau persedian susu habis pada malam hari maka kita harus repot
mencarinya.
bayi, misalnya biaya jasa dokter, biaya pembelian obot-obatan, bahkan biaya
membawa berbagai alat untuk minim susu formula dan tidak perlu membawa alat
listrik untuk memasak atau penghangat susu. ASI dapat diberikan di mana saja dalam
keadaan siap dimakan / diminum, serta dalam keadaan suhu yang tepat.
D.Cara Menyusui
Menyusui adalah suatu proses yang terjadi secara alami, dan jarang sekali seorang ibu
harus dipelajari terutama oleh ibu-ibu yang baru pertama kali mempunyai anak.7 Hal
ini dimaksudkan agar mereka tahu bagaimana cara menyusui bayi yang benar. Selain
itu bayi yang baru lahir juga belajar tentang cara menyusu yang benar. Pada
dasarnya, kegiatan menyusui memerlukan kerjasama yang baik antar ibu dan bayi
Menyusui adalah suatu pengalaman belajar dan bagi ibu suatu masa penuh tantangan.
Memberi makan bayi dengan Asi bukan saja memberikan awal kehidupan yang sehat
dan bergizi, tetapi juga merupakan darah yang hangat, penuh kasih dan
menyenangkan.
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang sangat penting
sebab dengan persiapan yang lebih baik ibu akan lebih siap untuk menyusui bayinya.
Oleh karena itu, sebaikanya ibu hamil masuk dalam kelas bimbingan persiapan
menyusui atau dapat juga mencari informasi tentang menyusui yang benar pada
pusat pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, Rumah Bersalin atau Pukesmas.
2. Persiapan psikologis
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangatlah berarti,
karena keputusan atau sikap ibu yang positif harus sudah ada pada saat kehamilan.
tentang manfaat ASI, kehamilan diinginkan atau tudak. Dukungan dari suami,
dokter/petugas kesehatan, teman atau kerabat dekat sangat dibutuhkan terutama bagi
2. Pemeriksaan payudara
Tujuan pemeriksaan payudara ini adalah untuk mengetahuai lebih dini tentang
3. Teknik menyusui
Seorang ibu dengan bayi pertamanya akan menalami berbagai masalah, karena
misalanya cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan bayi yang
mengakibatkan putting terasa nyeri (Welford, 2001). Pada minggu pertama setelah
persalinan seorang ibu akan lebih peka dalam emosi. Untuk itu seorang ibu
pada saat menyusui. Orang yang dapat membantu adalah orang yang sangat
4. Posisi menyusui
posisi yang baik (Supriyadi, 2002). Hal ini perlu dipelajari baik oleh ibu maupun
bayi yang akan disusui. Untuk ibu antara lain adalah dapat mengatur posisi tubuh
(duduk, berdiri, dan berbaring), agar nyaman selama menyusui sedangkan untuk bayi
bukan hanya posisi tubuhnya yang harus benar tetapi posisi mulutnya juga harus
hanya dengan menuruti keinginan setiap waktu bayi ingin menyusu menurut cara
a. Persiapan
1) Cuci tangan anda untuk menghilangkan kuman dan cuci puting anda dengan air
2) Duduklah dengan posisi nyaman dan santai dengan menggunakan kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan agar tidak sakit. Gunakanlah dingklik untuk kaki
anda sebagai penyangga bayi sehingga bayi tidak perlu menarik-narik puting anda
3) Posisi berbaring, sangga kepala anda dengan tangan anda, sementara bayi dalam
posisi tidur menghadap anda. Posisi ini nyaman untuk menyusui di malam hari,
gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari
payudara
b. Menyusui
1) Mulai menyusui dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku
2) Letakkan lengan kiri bayi di di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang
3) Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan
ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae)
4) Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu bayi biasanya akan reflek membuka
5) Apabila puting susu sulit masuk ke mulut bayi, lakukakan trik sandwich , yaitu
tekan puting anda dengan jempol dan telunjuk sehingga segepeng mungkin,
parelel dengan alur bibir bayi, dan masukkan ke dalam mulut bayi.
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10-20 menit, lepaskanlah isapan bayi
dengan cara: Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
d. Menyendawakan bayi
payudara yang lain, dengan cara: Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah
1. Faktor ibu
a. Pengetahuan ibu
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca
indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Pengetahuan ibu dapat berguna sebagai motivasi dalam bersikap dan bertindak
dimana segala sesuatu yang diketahui responden tentang ASI eksklusif yang meliputi
pengertian, manfaat ASI eksklusif, kolostrum serta manajemen laktasi yang dapat
b. Sosial ekonomi
Hubungan pemberian ASI dengan sosial ekonomi, ibu yang mempunyai sosial
ekonomi rendah mempunyai peluang 4,6 kali untuk memberikan ASI dibanding ibu
dengan sosial ekonomi tinggi. Bertambahnya pendapatan keluarga atau status sosial
ekonomi yang tinggi serta lapangan pekerjaan bagi perempuan berhubungan dengan
c. Pendidikan
d. Sikap ibu
Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap mempunyai 3 komponen pokok, yaitu
kepercayaan (ide, konsep terhapat suatu objek), kehidupan emosional atau evaluasi
terhadap suatu objek, dan kencenderungan untuk bertindak.8 Sikap ibu merupakan
faktor yang penting dalam hal menyusui, karena sikap ibu nantinya akan menentukan
2. Faktor lingkungan
Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia yang dapat
mempengaruhi perilaku yang melibatkan faktor internal dan faktor eksternal. Lingkungan
yang beperan dalam hal ini adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sosial.
a. Dukungan keluarga
Keluarga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggota keluarganya dan anggota
keluarga memandang bahwa orang yang selalu bersifat mendukung, selalu siap
keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal sebagai akibatnya,
hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga.10 Kurangnya dukungan dari
keluarga terutama dukungan dari ayah bayi dan orangtua mengakibatkan bayi tidak
terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi karena merupakan titik awal bagi ibu
untuk memilih apakah tetap memberikan bayinya ASI eksklusif atau memberikan
susu formula yang diberikan oleh petugas kesehatan maupun nonkesehatan sebelum
ASInya keluar.
c. Adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan
Faktor keluarga mempengaruhi ibu untuk menyusui secara eksklusif, ibu yang baru
melahirkan lebih percaya kepada kebiasaan- kebiasaan keluarganya atau orang tuanya
petugas kesehatan
keunggulan yang dibuat menyerupai keunggulan ASI, serta dilengkapi dengan zat-zat
gizi yang dibutuhkan bayi dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, membuat
DAFTAR PUSTAKA
1 . P e d o m a n U m u m P e m b e r i a n M a k a n a n P e n d a m p i n g Ai r S u s u I b u ( M P -
Status Gizi Baik Usia 6-12 Bulan di Bogor Jawa Barat. Gizi
Surdayati Nasar. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. IDAI. 2011.
117-125
5. Fitria, A. 2007. Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta.
7. Poedianto, D. 2002. Kiat Sukses Menyusui: Seri Ayah Bunda. Cetakan I. Jakarta: EGC
Cipta.
10. Friedman, M. M. 1998. Keperawatan Keluarga. Alih bahasa: Ina Debora. Jakarta: EGC