Anda di halaman 1dari 3

Skabies / No.

ICD 10 : B86 Scabies


No. Dokumen : /UKP/SOP/
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/
UPTD
dr. Hj.Siti Maisaroh
Puskesmas Ttd. Ka. UPTD Puskesmas Tanjung Enim
Nip.197401122002122001
Tanjung Enim
Pengertian Penatalaksanaan Skabies adalah penyakit yang disebabkan infestasi dan
sensitisasi kulit oleh tungau Sarcoptes scabiei dan produknya. Penyakit ini
berhubungan erat dengan higiene yang buruk. Prevalensi skabies tinggi
pada populasi yang padat
Tujuan Sebagai pedoman di dalam memberikan penatalaksanaan terhadap
Scabies agar pasien mendapatkan tindakan dan terapi yang cepat dan
tepat
Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Tanjung Enim Nomor Tahun
tentang Pemberian layanan klinis
Referensi Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer, Bakti Husada IDI Edisi revisi Tahun 2014
Alat & Bahan
Langkah- 1. Menegakkan Diagnosis
langkah Hasil Anamnesis (Subjective)
Gejala klinis:
1. Pruritus nokturna, yaitu gatal yang hebat terutama pada malam hari
atau saat penderita berkeringat.
2. Lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti di sela jari,
pergelangan tangan dan kaki, aksila, umbilikus, areola mammae dan
di bawah payudara (pada wanita) serta genital eksterna (pria).

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna putih atau abu-abu
dengan panjang rata-rata 1 cm. Ujung terowongan terdapat papul,
vesikel, dan bila terjadi infeksi sekunder, maka akan terbentuk pustul,
ekskoriasi, dan sebagainya

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit untuk menemukan tungau.

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Terdapat 4 tanda kardinal untuk diagnosis skabies, yaitu:
1. Pruritus nokturna.
Pasien mendaftar di loket

2. Penyakit menyerang manusia secara berkelompok.


Anamnesis
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang
Pemeriksaan
berwarna putih Fisik
atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok-kelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan
ditemukan papul atau vesikel.
4. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut.
Tanda
2. Penatalaksanaan
Kardinal
a. Non-medikamentosa
- Tidak menggunakan peraltan pribadi secara bersama-sama
- Alas tidur diganti bila ternyata pernah digunakan oleh
Ya penderita scabies Tidak
- Menghindari kontak langsung dengan penderita

b. Medikamentosa
Pioderma, Impetigo, Dermatitis, Pedikulosis korporis
Skabies
Terapi tidak dapat dilakukan secara individual melainkan harus
serentak dan menyeluruh pada seluruh kelompok orang yang ada
di sekitar penderita skabies. Terapi diberikan dengan salah satu
obat topikal (skabisid) di bawah ini:
a. Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama 3 hari
berturut-turut, dipakai setiap habis mandi.
Peresepan Obat
b. Krim permetrin 5%di seluruh tubuh. Setelah 10 jam, krim
permetrin dibersihkan dengan sabun.
Terapi skabies ini tidak dianjurkan pada anak < 2 tahun .

Pengambilan
3. Resep
Konseling dan ke Apotik
Edukasi
- Pengobatan harus melibatkan semua pihak agar upaya
eradikasi sakbies berhasil

4. Prognosis
Pasien
a. Ad vitampulang
: Bonam
b. Ad functionam : Bonam
c. Ad Sanationam : Bonam

Diagram Alir
Hal-hal yang Kriteria rujukan:
perlu - Pasien skabies dirujuk apabila keluhan masih diraskan setelah 1
diperhatikan bulan paska terapi
Unit Terkait
Dokumen
Terkait
Rekaman N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis o
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai