Anda di halaman 1dari 4

Konsep Umum Komunikasi Kesehatan

Nurul Gusti Khatimah


1606830814

Pendahuluan
Komunikasi merupakan proses manusia dalam merespon gerak tubuh atau simbol tubuh
orang lain. Komunikasi yang efektif diperlukan karena setiap manusia memiliki berbagai
suatu sudut pandang dalam informasi yang diterimanya.[1]
Definisi Komunikasi Kesehatan
Komunikasi merupakan suatu proses dalam penyampaian informasi untuk menyamakan
sudut pandang serta mempengaruhi seseorang, informasi ini digunakan untuk membuat
pilihan dan keputusan. Namun, bagi seorang pasien, informasi dapat memberikan suatu
kekuatan dan kepercayaan kepada tenaga kesehatan. Komunikasi bersifat berkelanjutan dan
merupakan simbol. Dalam berkomunikasi kita sering menganggukkan kepala dengan maksud
persetujuan, yang merupakan simbol (komunikasi non-verbal) dalam berkomunikasi.
Komunikasi kesehatan merupakan komunikasi mencangkup seluruh hal mengenai kesehatan.
[2,3]

Komunikasi itu adalah penting karena dengan baiknya komunikasi kesehatan maka
semakin efektifnya suatu pelayanan kesehatan. Komunikasi yang baik dapat berdampak baik
pada pasien seperti kepuasan, berkurangnya kegelisahan, setuju dan mengikuti saran dan
nasihat yang diberikan. Tidak hanya bagi pasien, bagi dokter juga berdampak baik seperti
semakin akuratnya diagnosa terhadap pasien. Sebaliknya, komunikasi yang buruk akan
berdampak buruk juga. Contohnya seperti kerusakan mental, kekerasan fisik, penuntutan,
bahkan kematian. Maka dari itu, komunikasi harus berorientasi kepada pasien, bersifat
informatif, dan terpercaya.[4,5]
Dalam meraih suatu komunikasi yang baik, diperlukan suatu pelatihan. Pelatihan tersebut
dapat berupa cara penyampaian informasi kepada berbagai kalangan, contohnya kepada
lansia, anak-anak, remaja, orang tua, IQ rendah, keterbelakangan mental, dan orang yang
tidak komunikatif.[6,7]
Terdapat delapan hal mengenai komunikasi kesehatan beserta dampaknya menurut
Toronto Consensus Statement, yaitu:[4]
1. Komunikasi adalah penting dan umum.
2. Apabila pasien merasa gugup dan tidak puas, hal itu terjadi karena kurangnya
informasi dan penjelasan yang cukup.
3. Menjelaskan dan memahami pasien dapat membuat pasien kurang gugup.
4. Dokter terkadang tidak merasa bahwa terdapat informasi yang tidak ingin diketahui
oleh psaien.
5. Adanya kualitas dalam informasi kesehatan berdampak pada positifnya hasil
kesehatan.
6. Besarnya partisipasi oleh pasien dapat meningkatkan kepuasan, kepatuhan, serta hasil
pengobatan.
7. Apabila pasien menerima informasi yang cukup, menyebabkan menurunnya tingkat
kesedihan.
8. Tenaga kesehatan harus sudah mempelajari teknik-teknik dalam berkomunikasi.

Jenis-Jenis Komunikasi
Dalam penyampaian informasi atau berkomunikasi dapat melalui verbal, nonverbal,
ataupun keduanya. Verbal berupa lisan dan tulisan, dan terbagi menjadi dua yaitu dengan diri
sendiri (intrapersonal) dan dengan orang lain (interpersonal).[8]
1. Verbal
Verbal saat berkomunikasi dapat disampaikan melalui lisan dan/ataupun tulisan.
Keduanya memiliki lexicon (kosakata) dan grammar (pengaturan kata).[9]
2. Nonverbal
Nonverbal dilakukan pada saat bertatap muka, karena nonverbal berupa gerakan, ekspresi
muka, dll. Berfungsi sebagai pengganti verbal (ketika menjelaskan sesuatu kata yang tidak
bisa disebut atau tidak pantas disebut), penguat dalam berkomunikasi (menggunakan verbal
diserta nonverbal untuk semakin meyakinkan pendengar), serta untuk berkomunikasi
mengenai emosi dan perasaan. Social leakage merupakan suatu kegiatan verbal (berbicara)
yang menyatakan sesuatu yang berlainan/bertolak belakang dengan gerak tubuh yang
ditunjukkan.[10]
Terdapat pula jenis-jenis komunikasi lain, seperti intrapersonal, interpersonal, komunikasi
dengan grup kecil, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan refleksi diri dan evaluasi terhadap diri sendiri
melalui interaksi dengan orang lain. Dalam menginterpretasikan sesuatu tergantung pada
pengetahuannya dan pengalamannya, apabila hasilnya berbeda sudut pandang maka interaksi
gagal. Komunikasi intrapersonal memiliki 4 elemen, yaitu:[8,11-2]
a. Inti diri
Inti diri merupakan self-image dan personalitas diri. Hal-hal yang terkait adalah tubuh
fisik, intelektual, dan kemampuan sosial. Ketiga hal tersebut merupakan komponen self-
esteem, apabila seseorang memiliki self-esteem yang tinggi, maka seseorang tersebut akan
lebih banyak berbicara, lebih terbuka, dan lebih ekspresif dibanding dengan seseorang yang
memiliki self-esteem yang rendah yang akan cendrung lebih berhati-hati.
b. Kebutuhan dan motivasi
c. Cognitions (menginterpretasikan, menghubungkan, mengingat, mengatur, dan
membagikan informasi)
d. Membaca reaksi orang yang diajak bicara (untuk mengatur perilaku kedepannya)

2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki delapan elemen yaitu bersangkutan dengan dua atau
lebih komunikator (terutama sumber dan penerima), konten pesan, medium penyampaian
informasi (presentasi: tubuh dan suara; representasi: buku dan foto; teknologi: televisi),
channel (gestur-visual), kode (bahasa Inggris), keributan (mempengaruhi kesuksesan
komunikasi), feedback, konteks interaksi.[12-3]
3. Komunikasi dengan Grup Kecil
Komunikasi dengan grup kecil contohnya adalah dalam keluarga, dimana didalam
keluarga terdapat pemimpin yang berpengaruh besar dan cara penyampaian informasinya.
Bahkan dapat menekan minoritasnya.[14]
4. Komunikasi Publik
Pada komunikasi publik memiliki banyak partisipasi dan tidak seimbang antara jumlah
pembicara dan pendengar, dan audien tidak dapat mengutarakan pendapatnya. Meskipun
dengan adanya sesi tanya-jawab, tetap saja terbatas dengan waktu dan tidak semua audien
berkesempatan.[14]
5. Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan komunikasi satu arah, disampaikan melalui brosur, iklan,
poster, Koran, radio, majalah, televisi, komputer, dan internet.[14-5]
Tujuan Komunikasi Kesehatan[16]

1. Penyebaran informasi mengenai kesehatan, seperti bahayanya merokok, bahaya


meminum minuman keras, tentang kanker, ibu hamil, dan masalah mental.
2. Menunjukkan sifat dan perilaku melalui komunikasi, seperti mengetahui tingkat
pengetahuan, tingkat kecerdasan, dan lain-lain.
3. Komunikasi dalam bersosialisasi, seperti membantu orang lain, mengajak bicara.

Kesimpulan
Komunikasi itu suatu hal yang wajar dan wajib bagi manusia sebagai makhluk sosial,
dapat berupa menyebaran informasi, dan hal lainnya. Dalam kesehatan juga diperlukan
komunikasi yang efektif, sehingga pasien dapat mengerti dan memahami informasi dengan
baik dan dampak yang baik terhadap kesehatannya.
Daftar Pustaka
1. Adler RB, Rodman G. Understanding Human Communication. 9 th ed. New York:
Oxford University Press; 2006. p. 4.
2. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 1.
3. Adler RB, Rodman G. Understanding Human Communication. 9 th ed. New York:
Oxford University Press; 2006. p. 6.
4. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 3.
5. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 4.
6. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 6.
7. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 8.
8. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 9.
9. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 13.
10. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 15-6.
11. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 10.
12. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 11.
13. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 12.
14. Adler RB, Rodman G. Understanding Human Communication. 9 th ed. New York:
Oxford University Press; 2006. p. 8.
15. Payne S, Horn S, editor. Health Psychology Theory and Practice. New York: Open
University Press; 2007. p. 25.
16. Adler RB, Rodman G. Understanding Human Communication. 9 th ed. New York:
Oxford University Press; 2006. p. 9-11.

Anda mungkin juga menyukai