Anda di halaman 1dari 20

Penyakit Hati Sombong, Iri, dan Dengki

dan Cara Mengobatinya

Hati (bahasa Arab Qalbu) adalah bagian yang


sangat penting daripada manusia. Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amal kita:

Rasulullah saw. bersabda, .Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal
daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka
rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati. (HR Imam Al-
Bukhari)

Sebaliknya, orang yang dalam hatinya ada penyakit, sulit menerima kebenaran dan akan mati
dalam keadaan kafir.

Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu
bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati
dalam keadaan kafir. [At Taubah 125]

Oleh karena itu penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa
mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi.

Kita perlu mengenal beberapa penyakit hati yang berbahaya serta bagaimana cara
menyembuhkannya.

Sombong

Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan
menganggap rendah orang lain. Bahkan Firaun yang takabbur sampai-sampai menganggap
rendah Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Firaun adalah manusia
yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.

Allah melarang kita untuk menjadi sombong:


Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung. [Al Israa 37]

Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. [Luqman 18]

Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:

Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya.


Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong . [Al Mumin 76]

Kita tidak boleh sombong karena saat kita lahir kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Kita
tidak punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Kecerdasan pun kita tidak punya.
Namun karena kasih-sayang orang tua-lah kita akhirnya jadi dewasa.

Begitu pula saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan kita lepas dari kita. Kita dikubur
dalam lubang yang sempit dengan pakaian seadanya yang nanti akan lapuk dimakan zaman.

Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Uluumuddiin menyatakan bahwa manusia


janganlah sombong karena sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani yang hina
dan dari tempat yang sama dengan tempat keluarnya kotoran.

Bukankah Allah mengatakan pada kita bahwa kita diciptakan dari air mani yang hina:

Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? [Al Mursalaat 20]

Saat hidup pun kita membawa beberapa kilogram kotoran di badan kita. Jadi bagaimana
mungkin kita masih bersikap sombong?

Ujub (Kagum akan diri sendiri)

Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal
seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.

Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ujub. Sebaliknya ucapkan
Alhamdulillah karena segala puji itu hanya untuk Allah.

Iri dan Dengki

Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan
usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki
ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada
bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [An Nisaa 32]
Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu.

Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta
lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan
kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

Jika kita mengagumi milik orang lain, agar terhindar dari iri hendaknya mendoakan agar yang
bersangkutan dilimpahi berkah.

Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang
menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan
barokah. Sesungguhnya pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Yala)

Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat orang lain
senang. Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan
orang yang dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. Oleh karena itu Allah
menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang dengki:

Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki. [Al Falaq 5]

Kedengkian bisa menghancurkan pahala-pahala kita.

Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-
pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)
l Kibr dan ujub

Al Kibr, takkab dan istikbar, memiliki makna yang berdekatam. Al


Kibr dialih bahasakan sebagai sombong , yang merupakan suatu keadaan yang
khusus bagi manusia karena ujub (bangga) dengan dirinya. Dan menganggap
dirinya lebih besar daripada lainnya. Jadi dapat dikatakan bahawa Al Kibr ,
adalah merasa dirinya lebih baik dan disertai dengan merendahkan atau
meremehkan orang lain.
Sedangkan pengertian ujub , adalah merasa dirinya itu baik (berbangga diri),
namun tidak disertai dengan merendahkan/ mengejek orang lain.
Rasulullah juga mendifinisikan sifat sombong, sebagaimana sabdanya, yang
artinya , Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia .
(Hr Muslim).
Jadi merasa sombong adalah orang yang menganggap dirinya itu besar. Dan
tidak ada orang bersifat demikian, kecuali meyakini bahwa dirinya mempunyai
satu sifat dari sifat-sifat kesempurnaan yang akan melebihkan dirinya daripada
orang lain.

Virus kesombongan bisa cepat masuk kepada kaum alim atau para ahli ilmu
yang tidak mau memberikan cahaya taufik dari ilmu itu kepada lainnya.
Sehingga ia merasa dirinya lebih besar dan akhirnya meremehkan manusia
lainnya. Dia memanadang dirinya lebih utama di sisi Allah daripada orang lain, ia
lebih mengkhawatirkan keselamatan mereka daripada keselamatan dirinya
sendiri. Dia mengharapkan lebih banyak untuk dirinya sendiri daripada apa yang
ia harapkan untukmereka.

Adapun keburukan dari sifat sombong adalah :

1. Batharulhaqqi (menolak kebenaran),


Seungguhnya orang yang telah mendengarkan kebenaran dari seorang hamba
diantara hamba-hamba Allah dan dia menyombongkan diri dari menerimanya ,
atau bahkan mengingkarinya, maka hal itu tidaklah terjadi kecuali karena
congkak, kesombongan dan merendahkan yang lainnya. Dia enggan untuk
mengakuinya, ini merupakan inti akhlak hamba yang tidak beriman.
Sebagaimana firman-Nya , yang artinya , Dan apabila dikatakan kepadanya ,
bertaqwalah kepada Allah !. Maka bangkitlah kesombongannya yang
menyebabkanny berbuat dosa , (Qs. Al-Baqarah : 206).

2. Merendahkan orang lain


Yaitu menganggap orang lain lebih rendah dan lebih hina. Setiap orang yang
melihat dirinya lebih baik daripada orang lain bahkan merendahkannya, maka ia
benar-benar sombong dan menantang Allah SWT.
Pada hakekatnya kesombongan adalah tidak melihat hak orang lain yang harus
diberikannya. Dai hanya melihat hak-haknya yang harus dilakukan oleh manusia
lainnya. Dia tidak melihat kebaikan orang lain atas dirinya namun ia hanya
melihat kebaikan nya sendiri atas mereka (orang lain).
Hendaklah seorang hamba menghentikan kemarahan dan kesombongan,
sehingga ia dapat mengatasi semua belenggu hatinya . Orang yang tidak lagi
terikat pada batin dan jasmani, yang telah bebas dari nafsu-nafsu, tak akan
menderita lagi.

Tanda-tanda kesombongan itu sangat banyak. Misalnya , seseorang yang diliputi


kesombongan tidak akan mampu mencintai saudaranya seiman sebagaimana ia
mencintai untuk dirinya sendiri. Tidak akan mampu bertawadhu, tidak akan
mampu meninggalkan hasad, sulit untuk berkata jujur, dan tidak dapat
meninggalkan amarah ataupun menahannya.

Jika kita menginginkan bertambah nilai diri dan derajad maka hendaknya kita
berlemah lembut, merendahkan diri, dan meninggalkan kesombongan serta
berbangga diri.

Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya , Dan hamba-hamba Tuhan Yang


Maha Penyayang itu (adalah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan
rendah hati , (Qs. Al-Furqan : 63).
Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya , Tidaklah seseorang diberi
tambahan ampunan oleh Allah, kecuali kemuliaanya akan bertambah. Dan
tidaklah seseorang bertawadhu kepada Allah, kecuali Allah akan mengangkat
derajadnya , (Hr Muslim).

Dari Iyadl bin Himar ra, ia berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang
artinya , Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku, bahwa hendaklah
kalian saling merendahkan diri sehingga seseorang tidak membanggakan diri
terhadap orang lain dan tidak menganiaya orang lain , (Hr Muslim).
Pengertian Kecemasan Menurut Para Ahli

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin
angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa kecemasan adalah


fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya
suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai.. Kecemasan
berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi
sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang
tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.

Konsep kecemasan memegang peranan yang sangat mendasar dalam teori-teori


tentang stres dan penyesuaian diri (Lazarus, 1961). Menurut Post (1978),
kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai
oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran
dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat. Freud (dalam Arndt,
1974) menggambarkan dan mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan
yang tidak menyenangkan, yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti
perubahan detak jantung dan pernafasan. Menurut Freud, kecemasan melibatkan
persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis,
dengan kata lain kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap
berbahaya.

Lefrancois (1980) juga menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosi


yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan. Hanya saja,
menurut Lefrancois, pada kecemasan bahaya bersifat kabur, misalnya ada
ancaman, adanya hambatan terhadap keinginan pribadi, adanya perasaan-
perasaan tertekan yang muncul dalam kesadaran.

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Lefrancois adalah pendapat Johnston yang
dikemukakan oleh (1971) yang menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi
karena kekecewaan, ketidakpuasan, perasaan tidak aman atau adanya
permusuhan dengan orang lain. Kartono (1981) juga mengungkapkan bahwa
neurosa kecemasan ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang
kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. Menurut
Wignyosoebroto (1981), ada perbedaan mendasar antara kecemasan dan
ketakutan. Pada ketakutan, apa yang menjadi sumber penyebabnya selalu dapat
ditunjuk secara nyata, sedangkan pada kecemasan sumber penyebabnya tidak
dapat ditunjuk dengan tegas, jelas dan tepat.
Menurut Nevid (2005), Kecemasan dapat menjadi reaksi emosional yang normal
dibeberapa situasi, tetapi tidak disituasi lain. Sumadinata (2004) mengatakan
bahwa seseorang yang merasa khawatir karena menghadapi situasi yang tidak
bisa memberikan jawaban yang jelas, tidak bisa mengharapkan sesuatu
pertolongan, dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil.
Kecemasan dan kekhawatiran yang ringan dan menjadi sebuah motivasi.
Sedangkan kecemasan dan kekhawatiran yang kuat dan negatif dapat
menimbulkan gangguan fisik maupun psikis.

Maramis (1995) menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa


tidak aman, kekhawatiran, yang timbul karena dirasakan akan mengalami
kejadian yang tidak menyenangkan.

Lazarus (1991) menyatakan bahwa kecemasan adalah reaksi individu terhadap


hal yang akan dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang
menyakitkan, seperti kegelisahan, kebingungan, dan sebagainya, yang
berhubungan dengan aspek subyektif emosi. Kecemasan merupakan gejala yang
biasa pada saat ini, karena itu disepanjang perjalanan hidup manusia, mulai lahir
sampai menjelang kematian, rasa cemas sering kali ada.

Saranson dan Spielberger (dalam Darmawanti 1998) menyatakan bahwa


kecemasan merupakan reaksi terhadap suatu pengalaman yang bagi individu
dirasakan sebagai ancaman. Rasa cemas adalah perasaan tidak menentu, panik,
takut, tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan
perasaan gelisah dan rasa cemas tersebut.

Tjakrawerdaya (1987) mengemukakan bahwa kecemasan atau anxietas adalah


efek atau perasaan yang tidak menyenangkan berupa ketegangan, rasa tidak
aman dan ketakutan yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang
mengecewakan tetapi sumbernya sebagian besar tidak disadari oleh yang
bersangkutan.

Sumber Rujukan ;

Miramis, W.F. 1995. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga


University Press theory of Emotion. American Psychologist

Calvin S. Hall. 1999. A Primer of Freudian Psychology. Plume Publisher

Suryabrata, Sumadi, 1986. Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV. Rajawali


Lazarus, Richard S. 1991. Progress on a cognitive-motivational-relational

Tjakrawerdaya, D. 1987. Rasa Bersalah Sebagai Motif Mekanisme Difensi Pada


Gangguan Cemas Secara Menyeluruh. Majalah Psikiatri Jiwa
oCD
Depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Ketika
mengalami depresi kita akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya
motivasi untuk beraktivitas, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya menghibur,
dan menyalahkan diri sendiri.

Semua orang pernah merasa sedih, tapi ketika kita mengalami depresi, suasana hati yang
sedih berlangsung hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Kondisi ini akan
sangat memengaruhi perasaan, perilaku, dan pola berpikir Anda.

Banyak orang yang menganggap depresi adalah sesuatu yang sepele dan bisa hilang dengan
sendirinya, padahal sebenarnya depresi adalah bentuk suatu penyakit yang lebih dari sekadar
perubahan emosi sementara. Depresi bukanlah kondisi yang bisa diubah dengan cepat atau
secara langsung.

Akibat depresi, kegiatan sehari-hari seperti bersekolah atau bekerja menjadi tidak
menyenangkan. Bahkan untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain maupun
keluarga sendiri terasa begitu berat. Depresi bisa membuat Anda merasa hidup ini tidak ada
gunanya, bahkan dapat memicu penderita untuk melakukan bunuh diri.

Menurut catatan WHO, setidaknya 350 juta orang mengalami depresi di dunia. Masih banyak
penderita depresi yang tidak mengakui kondisi mereka, sehingga tidak pernah ditangani atau
setidaknya dibicarakan. Depresi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.
Terdapat hampir satu juta orang di dunia melakukan bunuh diri akibat depresi. Diperkirakan
dari dua puluh orang yang berniat untuk melakukan bunuh diri, satu orang dari mereka
berakhir tewas.

Gejala yang Muncul pada Penderita Depresi


Gejala dan juga pengaruh depresi berbeda-beda pada berbagai orang. Berikut ini adalah
beberapa gejala psikologi yang muncul akibat depresi:

Kehilangan selera untuk menikmati hobi.

Merasa bersedih secara berkepanjangan.

Mudah merasa cemas.

Merasa hidup tidak ada harapan.

Mudah menangis.

Merasa sangat bersalah.

Tidak percaya diri.

Menjadi sangat sensitif atau mudah marah terhadap orang di sekitar.

Tidak ada motivasi untuk melakukan apa pun.

Gejala fisik akibat depresi:

Badan selalu merasa lelah.

Gangguan pada pola tidur.

Merasakan berbagai rasa sakit.

Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual.

Tanpa penanganan dan pengobatan yang tepat, depresi bisa mengganggu hubungan dengan
orang di sekitar Anda. Untuk depresi yang berat atau parah, depresi bisa berakibat pada
hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri.

Ketika merasakan beberapa gejala depresi yang bertahan lebih dari beberapa hari, segera
menemui dokter agar proses pemulihan bisa dimulai dan dilakukan sepenuhnya.

Penyebab Munculnya Depresi


Tidak ada satu pun penyebab depresi secara spesifik. Depresi terpicu oleh kombinasi
beberapa faktor. Jika di dalam riwayat kesehatan keluarga Anda terdapat orang yang
menderita depresi, maka terdapat kecenderungan bagi Anda untuk mengalaminya juga.
Beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya depresi antara lain:
Kejadian tragis atau signifikan seperti kehilangan seseorang atau pun pekerjaan.

Melahirkan.

Masalah keuangan.

Terisolasi secara sosial.

Trauma masa kecil.

Ketergantungan terhadap narkoba dan/atau alkohol.

Selain hal-hal di atas, beberapa kondisi medis juga bisa memicu depresi pada penderitanya
seperti penyakit jantung koroner, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan akibat cedera pada
kepala sebelumnya.

Pengobatan pada Depresi


Teknik pengobatan dan perawatan depresi sangat tergantung kepada jenis dan penyebab dari
depresi yang dialami. Terdapat berbagai jenis obat antidepresan yang bisa digunakan dan
beberapa penanganan yang bisa dilakukan sendiri.

Perubahan hidup seperti sering berolahraga dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol
dapat memberikan keuntungan bagi penderita depresi. Anda juga bisa bergabung dengan
kelompok-kelompok terapi untuk berbagi cerita dan saling memberi dukungan.

Akibat dari depresi yang paling parah adalah kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.
Cobalah untuk selalu berbagi cerita kepada orang-orang terdekat Anda tentang masalah yang
sedang dihadapi. Penderita juga sangat disarankan untuk menemui dokter terutama jika
depresi telah berlangsung lama atau parah. Makin dini penanganan depresi, kemungkinan
pemulihan secara menyeluruh bisa didapatkan.

Gejala

Merasa sedih dan depresi memang mirip, bahkan tanda atau gejalanya hampir sama.
Kesedihan adalah reaksi alami dan normal dari manusia ketika kehilangan sesuatu atau
sedang menghadapi masa-masa sulit. Reaksi perasaan sedih yang normal bisa membaik
seiring waktu, tapi pada kasus depresi, penderita merasa sedih secara berkelanjutan atau
bahkan memburuk.

Selain rasa sedih yang berkelanjutan, penderita depresi juga merasa putus asa dan tidak bisa
berpikir positif tentang masa depan. Depresi akan berdampak kepada produktivitas
penderitanya dan kepada hubungan sosial dengan orang-orang terdekatnya juga.

Penderita depresi akan merasa kesulitan dalam bekerja dengan baik. Mereka juga menjauhi
kegiatan sosial atau bahkan mengasingkan diri sepenuhnya. Bahkan, depresi bisa membuat
kita tidak bisa menikmati hobi atau kegiatan yang sebelumnya disukai. Keluarga dan orang-
orang terdekat cenderung dijauhi.

Berikut ini adalah gejala psikologis akibat depresi yang diderita:

Selalu dibebani rasa bersalah

Merasa putus asa

Selalu merasa cemas

Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan

Mudah marah atau sensitif

Mudah menangis

Perasaan khawatir yang berlebihan

Merasa sangat rendah diri

Kesulitan dalam mengambil keputusan

Gerakan tubuh, ucapan dan pemikiran yang lambat

Tidak ada motivasi hidup dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di
lingkungan

Tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup seperti dari berhubungan intim

Berkeinginan untuk bunuh diri

Sedangkan gejala non-psikologis yang ditimbulkan akibat depresi adalah:

Selalu merasa kelelahan

Rasa sakit atau nyeri tanpa alasan yang jelas

Perubahan siklus menstruasi pada wanita

Gangguan pola tidur

Konstipasi

Pergerakan tubuh dan cara bicara yang lebih lambat dari biasanya

Tidak ada gairah seksual

Sulit berkonsentrasi dan susah mengingat


Kehilangan selera makan dan berat badan menurun

Depresi dan Kehamilan


Masa kehamilan adalah masa ketika wanita menjadi lebih rentan untuk mengalami depresi.
Depresi umumnya terjadi mendekati waktu atau setelah melahirkan. 10-20% wanita yang
baru melahirkan mengalami depresi. Depresi setelah melahirkan akan ditangani seperti kasus
depresi lain yaitu dengan obat-obatan antidepresan, dengan menjalani terapi dan konsultasi.

Fase Depresi pada Gangguan bipolar


Kondisi ini sering disebut sebagai depresi manik. Gangguan bipolar adalah kelainan suasana
hati yang kompleks. Penderita bipolar bisa merasa sedih atau depresi pada tingkatan ekstrem.
Sebaliknya, dia juga bisa merasa bahagia secara berlebihan. Perasaan bahagia yang ekstrem
bisa membuat penderita melakukan kegiatan yang merugikan, misalnya menghabiskan
seluruh tabungan atau melakukan seks bebas dengan sembarangan.

Penyebab Depresi
Penyebab dan faktor pemicu munculnya depresi bisa berbeda-beda. Kombinasi beberapa
faktor penyebab mengakibatkan munculnya depresi. Depresi biasanya tidak disebabkan oleh
satu kejadian saja.

Depresi bisa terjadi pada usia berapa pun, tapi risiko mengalami depresi meningkat seiring
dengan usia. Berikut ini adalah beberapa faktor pemicu atau pun penyebab munculnya
depresi:

Kejadian yang menimbulkan trauma. Banyak kejadian bisa mengakibatkan


depresi. Orang terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk menerima kejadian
yang menimbulkan trauma. Jika tidak bisa menerimanya, orang akan lebih berisiko
mengalami depresi. Beberapa contoh kejadiannya adalah penyiksaan atau pelecehan,
kematian seseorang yang dikasihi, kesepian akibat terisolasi, masalah dalam
hubungan (pernikahan, persahabatan, keluarga, percintaan, dan rekan kerja), serta
kesulitan ekonomi.

Penyakit serius. Terkadang depresi muncul secara bersamaan atau sebagai reaksi dari
penyakit yang serius. Beberapa penyakit kronis dan mengancam nyawa bisa
meningkatkan risiko terjadinya depresi. Contohnya HIV/AIDS, penyakit jantung
koroner, diabetes, dan kanker.

Kepribadian. Merasa rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri dan
ketergantungan pada orang lain bisa berakibat kepada munculnya depresi.
Kepribadian seperti ini bisa diturunkan dari orang tua. Pengalaman yang dialami dan
cara asuhan orang tua juga berperan dalam kepribadian seseorang.

Faktor keturunan atau riwayat kesehatan keluarga. Memiliki keluarga yang


memiliki sejarah depresi, gangguan bipolar, kecanduan alkohol dan bunuh diri bisa
meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi.
Setelah melahirkan. Perubahan hormon dan juga fisik pada wanita setelah
melahirkan sangat berpengaruh dalam pola pikir wanita tersebut. Ditambah lagi,
penambahan tanggung jawab serta kehidupan baru karena adanya sang bayi juga bisa
meningkatkan risiko terjadinya depresi pascakelahiran.

Minuman keras dan narkoba. Banyak orang berusaha melarikan diri dari
permasalahannya dengan minum minuman keras atau mengonsumsi narkoba. Justru,
minuman keras dianggap sebagai obat depresan kuat sehingga memicu dan
memperparah depresi yang dialami.

Obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan bisa meningkatkan risiko Anda terkena


depresi. Misalnya obat tidur, obat untuk hipertensi, obat untuk mengatasi jerawat dan
kortikosteroid. Tanyakan kepada dokter tentang efek samping obat-obatan dan jika
ingin berhenti mengonsumsi obat, tanyakan pada dokter terlebih dahulu.

Pengobatan Depresi

Sebelum menentukan langkah pengobatan, dokter akan menanyakan beberapa hal tentang
kondisi mental dan juga mengenai kondisi kesehatan Anda secara umum. Dokter akan
bertanya seputar gejala-gejala depresi yang Anda alami dan menyelidiki apa saja pemicu-
pemicunya. Selain konsultasi secara lisan, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk
memastikan bahwa gejala yang terjadi adalah akibat depresi dan bukan masalah kesehatan
seperti gangguan keseimbangan hormon tiroid.

Terkadang saat seseorang mengalami depresi, mereka sulit membayangkan ada pengobatan
yang bisa membantu. Pada kenyataannya, depresi akan lebih mudah disembuhkan jika lebih
cepat ditangani. Bersikaplah terbuka kepada dokter Anda.

Penanganan yang dilakukan oleh dokter tergantung kepada jenis dan penyebab depresi yang
sedang diderita.

Penanganan Sendiri

Jika depresi tergolong ringan yaitu depresi dengan gejala-gejala yang tidak terlalu
mengganggu rutinitas sehari-hari penderitanya, penanganan sendiri bisa cukup efektif.
Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan sendiri untuk menangani depresi. Langkah-
langkah yang bisa dijalankan adalah:

Belajar tentang depresi. Memahami lebih jauh tentang penyakit yang


dialami bisa membantu dan memotivasi Anda dalam menjalani
pengobatan yang dilakukan. Agar keluarga memberikan dukungan
sepenuhnya, mintalah mereka mempelajari tentang depresi.

Berolahraga. Kegiatan ini bisa membantu mengurangi gejala depresi.


Lakukan olahraga seperti berjalan, berenang, lari, berkebun atau aktivitas
fisik lainnya. Fungsi utama berolahraga adalah meningkatkan rasa
kepercayaan diri dan mengurangi perasaan cemas serta sedih. Selain itu,
olahraga juga mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang.
Tidur secukupnya. Tidur yang cukup juga sangat penting bagi kesehatan
mental dan juga fisik.

Meditasi atau yoga. Kegiatan ini bisa membantu dalam hal relaksasi.
Dengan belajar cara mengendalikan dan menenangkan pikiran, gejala
depresi bisa menjadi lebih ringan.

Menghindari minuman keras dan narkoba. Rokok, minuman keras


maupun narkoba pada awalnya mungkin terlihat membantu, sebenarnya
ini hanya akan menambah masalah untuk jangka panjang.

Komunitas pendukung. Membicarakan masalah Anda dengan


sekelompok orang dengan pengalaman yang sama bisa mengurangi
beban yang dirasakan. Anda bisa memulai dengan berbicara dengan
teman atau keluarga terdekat. Cari tahu tentang kelompok pendukung di
daerah Anda.

Ketika Anda mengalami depresi, usahakan untuk membicarakan apa pun yang Anda rasakan
dengan orang dekat Anda. Setidaknya Anda bisa menjelaskan kepada dokter yang menangani.
Jangan pernah membuat keputusan apa pun saat Anda merasa sedih atau sedang mengalami
gejala-gejala depresi.

Terapi Bicara

Selain perubahan gaya hidup dan relaksasi, berikut ini adalah beberapa pilihan terapi yang
umumnya digunakan untuk mengatasi depresi:

Cognitive Behavior Therapy (CBT)

Diterapkan pada orang-orang yang tersandera oleh pola pikir tertentu yang merugikan
mereka. Sebagai contoh, ada seorang wanita yang sangat tidak percaya diri dan tidak berani
melakukan apa pun karena sejak kecil ibunya sering mengkritik. CBT akan membantunya
untuk melepaskan diri dari pikiran dan perasaan negatif akibat hal tersebut dan menggantinya
dengan respons positif seperti saya wanita mandiri yang dapat mencapai apa pun yang saya
inginkan.

Interpersonal Therapy (IPT)

Prinsip dasar IPT adalah bahwa meningkatkan pola komunikasi dan interaksi dengan orang
lain dapat membantu meringankan depresi. IPT membantu menganalisis penyebab konflik
dengan orang lain seperti pertengkaran dengan anggota keluarga atau konflik dengan rekan
kerja.

Terapi Psikodinamis

Terapi ini membantu memahami bagaimana emosi memengaruhi perilaku pengidap depresi.
Pasien akan dibantu untuk memahami dan mencari jalan keluar atas masalahnya.
Terapi-terapi di atas umumnya dilakukan oleh psikiater, psikolog atau terapis ahli.

Obat-obatan yang Dipakai Untuk Mengatasi Depresi


Selain penanganan sendiri, depresi juga bisa ditangani dengan obat-obatan. Terutama untuk
kasus depresi yang lebih parah, langkah-langkah di atas akan perlu ditunjang dengan obat-
obatan berikut:

Antidepresan. Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala-gejala depresi.


Ada banyak pilihan obat antidepresan. Obat ini diberikan sesuai resep
dokter. Tingkat keberhasilan dan dampak dari obat antidepresan berbeda-
beda pada tiap orang. Contoh obat antidepresan adalah fluoxetin,
citalopram dan amitriptylin. Pemakaian obat antidepresan umumnya akan
memerlukan pemantauan dokter secara teratur terutama pada awal
pemakaian.

Lithium. Terdapat dua jenis dari obat ini, yaitu lithium karbonat dan
lithium sitrat. Obat ini digunakan jika antidepresan tidak cukup kuat untuk
meredakan gejala depresi yang dirasakan. Lithium bisa berubah menjadi
racun jika kadarnya terlalu tinggi di dalam darah. Oleh karena itu,
penderita yang mengonsumsi lithium perlu melakukan tes secara teratur
untuk mengawasi tingkat lithium dalam darah. Konsumsi garam juga perlu
dikurangi karena dapat memicu efek keracunan akibat lithium.

Penyakit depresi yang parah dan tidak ditangani dapat menyebabkan penderita kehilangan
motivasi untuk hidup dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Usahakan untuk
membicarakan masalah apa pun dengan orang-orang terdekat Anda atau dengan dokter.
Kenali gejala-gejala depresi jika terjadi pada orang-orang di sekitar Anda. Makin cepat
penanganan dan pengobatan yang dilakukan, maka peluang kesembuhan secara menyeluruh
menjadi lebih tinggi.
GHIBAH MENDEKATKAN FITNAH
Ghibah adalah menceritakan saudara kita dengan sesuatu yang tidak disukainya. Kalau kita
menceritakan yang tidak sebenarnya, maka itu adalah fitnah. Baik ghibah ataupun fitnah,
keduanya sama-sama haram.

Apa yang masuk dalam kategori ghibah dan fitnah?

Sebagai contoh: Misalnya ketika kita melihat ada satu peristiwa yang tidak enak pada diri
teman kita. Sebagai contoh, teman kita itu tanpa sengaja bertengkar dengan suaminya atau
orang tuanya di depan kita. Bagi dia, itu peristiwa yang tidak dia sukai atau memalukan.
Tetapi kemudian kita ceritakan kepada orang lain dan akhirnya peristiwa itu tersebarluas.

Nah itu namanya ghibah. Yang saat ini terkategori ghibah juga adalah apa yang dilakukan di
berita-berita infotainment. Misalnya berita perceraian artis, pertikaian dalam rumah tangga
mereka, kondisi anak yang tidak bahagia. Namun ternyata berita-berita ini ditunggu-tunggu
oleh wartawan, sehingga mereka mengejar kemana-mana. Dalam satu kondisi kita sering
melihat mereka justru lari-lari menghindari wartawan dengan wajah yang sedih, menangis
dsbnya. Tetapi sepertinya ini berita yang justru sangat disukai. Di era kapitalisme seperti
sekarang ini bagi media ada ungkapan Bad News is Good News.

Kadang-kadang tanpa sadar kita bisa saja melakukan ghibah. Bagaimana batasan-batasan
dalam ngobrol, agar tidak jatuh ke dalam ghibah.

Mungkin ghibah ini memang aktivitas yang disukai manusia. Kita sendiri sering
menyaksikan, betapa asyiknya ketika menggunjingkan atau membicarakan orang lain.
Bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan urusan kita, itu sering sekali kita bicarakan dan
bahas. Padahal bisa jadi ini adalah ghibah. Dan ketika terjadi ghibah, tidak jarang kemudian
terserempet kepada fitnah. Ini jauh lebih berbahaya lagi. Misalnya, kita melihat ada tetangga
kita A (laki-laki) datang ke rumah tetangga kita yang lain, kebetulan perempuan (B).
Kemudian kita bercerita kepada tetangga kita yang lain lagi (C);
"Eh saya tadi liat A datang ke rumah B lho.. Dengan membawa bungkusan. Wajahnya
senyum-senyum".
Mungkin saja memang sampai berita ini faktanya benar. Tetapi kemudian dilanjutnya:"Eh
sepertinya suaminya B lagi keluar kota tuh. Ada apa ya kok A datang ke rumah B padahal
suaminya lagi keluar kota."
Nah sampai titik ini mulai muncul dugaan (karena ada kata"sepertinya"). Kemudian ketika
melanjutkan dengan kalimat:"Jangan-jangan mereka selingkuh tuh". Mulai muncul tuduhan.
Kemudian sesudah pertemuan itu, beredar berita bahwa A selingkuh dengan B, berita ini dari
C. Berkembanglah fitnah. Karena memang faktanya tidak demikian. Bisa jadi A menitipkan
bungkusan dari istrinya untuk B, Kemudian B ini suaminya sudah pulang dari luar kota, dan
masih banyak fakta lain yang sebenarnya dalam perbincangan tadi sifatnya masih menduga-
duga. Membicarakan yang benar saja, sudah masuk dalam ghibah, ketika tidak benar maka
sudah terjerumus dalam fitnah.
Bagaimana hukumnya orang yang melakukan ghibah?

Hukumnya haram, sebagaimana firman Allah dalam QS al Hujurat: 12:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, Karena sebagian dari
prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:Tahuk ah kalian apa ghibah
itu? Para shahabat berkata,Allah dan RasulNya lebih mengetahui. Rasulullah Saw
bersabda: Dzikruka akhaaka bimaa yakrahu. Ghibah adalah jika engkau menceritakan
saudaramu dengan sesuatu yang tidak dia sukai. Para shahabat berkata,Bagaim ana
pendapat engkau jika apa yang kukatakan itu ada padanya? Rasulullah Saw bersabda,Apabi
la apa yang kau katakan ada padanya, maka engkau telah menggunjingnya. Apabila yang
engkau katakan tidak ada padanya, maka engkau telah memfitnahnya. (HR Muslim)

Terkait dengan desas desus, apakah dikategorikan dengan ghibah atau fitnah?

Desas-desus, adalah satu berita yang belum jelas faktanya. Sehingga membicarakan hal ini,
selain kategorinya ghibah ketika memang benar faktanya. Maka bisa termasuk dalam fitnah
ketika faktanya keliru. Di sinilah kita harus berhati-hati dan menghindari memperbincangka n
atau bahkan menghukumi suatu fakta berdasarkan desas desus. Apalagi kalau itu terkait
dengan seorang muslim.
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:"Setiap muslim atas muslim
yang lain haram darahnya, kehormatannya dan hartanya". (HR.Muslim)

Dari Aisyah ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda kepada para shahabat:"Maukah kalian
mengetahui riba yang paling besar di sisi Allah? Mereka berkata,Allah dan rasulNya lebih
mengetahui. Rasulullah Saw bersabda, Sesungguhnya riba yang paling besar di sisi Allah
adalah menghalalkan kehormatan seorang muslim untuk dicemari. Kemudian Rasulullah Saw
membacakan firman Allah (QS al Ahzab:58):Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang
mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka
telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.

Orang yang tidak berusaha menjaga kehormatan saudaranya padahal ia mampu


melakukannya, berarti ia telah menghinakannya.
Hadits Jabir riwayat Abu Dawud, al Haitsami berkata:Sanadn ya hasan, sesungguhnya
Rasulullah Saw bersabda:"Seorang muslim yang menghinakan muslim yang lain pada saat
dirusak kehormatannya dan harga dirinya, maka pasti Allah akan menghinakannya pada saat
ia menginginkan pertolongan dari Allah. Seorang yang membela seorang muslim pada saat
dicemari harga dirinya dan dirusak kehormatannya, maka Allah akan membelanya pada saat
ia menginginkan pertolongan dari Nya."
Apa yang harus dilakukan seorang muslim ketika mendengar desas-desus? Karena khawatir
bisa terperosok dalam perbuatan ghibah dan fitnah?

Terkait dengan masalah ghibah dan fitnah ini, memang yang terpenting adalah diri kita
sendiri. Agar kita bisa menghindari perbuatan tersebut. Secara khusus adalah melihat kepada
diri kita sendiri (introspeksi diri), apakah kita masih berghibah, sehingga bagaimana caranya
agar kita menjauhkan diri dari ghibah. Jadi bukan sekedar mengklaim orang lain berghibah
atau tidak, karena orang lain, biarkan itu menjadi urusan Allah. Tapi tentu pribadi kita sendiri,
semoga saja selamat dari perbuatan tersebut. Karena desas-desus adalah hal yang bisa
menjerumuskan dalam ghibah dan fitnah sekaligus, maka kita harus menghindari. Pertama
bila mendengar desas-desus, maka jangan dipedulikan. Jauhilah. Anggaplah itu godaan setan
yang bisa menjerumuskan. Kemudian dalam menerima berita, sangat sulit menerimanya dari
yang bukan sumbernya. Untuk itu anggaplah desas-desus yang harus dijauhi, sehingga kita
tidak terjebak dalam kesalahan. Termasuk berita-berita infotaintmen, sebenarnya itu termasuk
berita yang kategorinya banyak yang masih desas-desus.

Apakah ada kondisi tertentu, kita dibolehkan membicarakan orang?

Ada hal tertentu, dimana para ulama membolehkan ghibah. Yakni karena enam alasan:
(1) mengadukan kezhaliman
(2) menjadikan ghibah sebagai jalan mengubah kemungkaran
(3) meminta fatwa
(4) memberikan peringatan kepada kaum muslimin dari kejahatan (Hal ini termasuk dalam
kategori nasihat),
(5) menceritakan orang yang terang-terangan melakukan kefasikan.
(6) mencari rawi dan saksi yang cacat.

Ini semua ditujukan untuk melakukan kebaikan. Tentu harus sangat berhati-hati karena
semuanya harus dilakukan untuk kepentingan yang baik dalam rangka menegakkan hukum
syara'. Bukan yang lain, seperti mencari manfaat atau kepentingan yang lain selain penegakan
hukum syara. Di sinilah keimanan dan ketaqwaan yang kuat harus melekat pada diri setiap
muslim.

Ashalaatu wassalaamu'alaika wa'ala aalaika yaa sayyidii yaa rasuulallah...


Nya sehingga terhindar dari sifat ghibah dan fitnah. Amiin..

Anda mungkin juga menyukai