Rasulullah saw. bersabda, .Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal
daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka
rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati. (HR Imam Al-
Bukhari)
Sebaliknya, orang yang dalam hatinya ada penyakit, sulit menerima kebenaran dan akan mati
dalam keadaan kafir.
Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu
bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati
dalam keadaan kafir. [At Taubah 125]
Oleh karena itu penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa
mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi.
Kita perlu mengenal beberapa penyakit hati yang berbahaya serta bagaimana cara
menyembuhkannya.
Sombong
Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan
menganggap rendah orang lain. Bahkan Firaun yang takabbur sampai-sampai menganggap
rendah Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Firaun adalah manusia
yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.
Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. [Luqman 18]
Kita tidak boleh sombong karena saat kita lahir kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Kita
tidak punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Kecerdasan pun kita tidak punya.
Namun karena kasih-sayang orang tua-lah kita akhirnya jadi dewasa.
Begitu pula saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan kita lepas dari kita. Kita dikubur
dalam lubang yang sempit dengan pakaian seadanya yang nanti akan lapuk dimakan zaman.
Bukankah Allah mengatakan pada kita bahwa kita diciptakan dari air mani yang hina:
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? [Al Mursalaat 20]
Saat hidup pun kita membawa beberapa kilogram kotoran di badan kita. Jadi bagaimana
mungkin kita masih bersikap sombong?
Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal
seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.
Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ujub. Sebaliknya ucapkan
Alhamdulillah karena segala puji itu hanya untuk Allah.
Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan
usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki
ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada
bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [An Nisaa 32]
Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu.
Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta
lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan
kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
Jika kita mengagumi milik orang lain, agar terhindar dari iri hendaknya mendoakan agar yang
bersangkutan dilimpahi berkah.
Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang
menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan
barokah. Sesungguhnya pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Yala)
Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat orang lain
senang. Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan
orang yang dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. Oleh karena itu Allah
menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang dengki:
Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-
pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)
l Kibr dan ujub
Virus kesombongan bisa cepat masuk kepada kaum alim atau para ahli ilmu
yang tidak mau memberikan cahaya taufik dari ilmu itu kepada lainnya.
Sehingga ia merasa dirinya lebih besar dan akhirnya meremehkan manusia
lainnya. Dia memanadang dirinya lebih utama di sisi Allah daripada orang lain, ia
lebih mengkhawatirkan keselamatan mereka daripada keselamatan dirinya
sendiri. Dia mengharapkan lebih banyak untuk dirinya sendiri daripada apa yang
ia harapkan untukmereka.
Jika kita menginginkan bertambah nilai diri dan derajad maka hendaknya kita
berlemah lembut, merendahkan diri, dan meninggalkan kesombongan serta
berbangga diri.
Dari Iyadl bin Himar ra, ia berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang
artinya , Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku, bahwa hendaklah
kalian saling merendahkan diri sehingga seseorang tidak membanggakan diri
terhadap orang lain dan tidak menganiaya orang lain , (Hr Muslim).
Pengertian Kecemasan Menurut Para Ahli
Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin
angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat Lefrancois adalah pendapat Johnston yang
dikemukakan oleh (1971) yang menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi
karena kekecewaan, ketidakpuasan, perasaan tidak aman atau adanya
permusuhan dengan orang lain. Kartono (1981) juga mengungkapkan bahwa
neurosa kecemasan ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang
kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. Menurut
Wignyosoebroto (1981), ada perbedaan mendasar antara kecemasan dan
ketakutan. Pada ketakutan, apa yang menjadi sumber penyebabnya selalu dapat
ditunjuk secara nyata, sedangkan pada kecemasan sumber penyebabnya tidak
dapat ditunjuk dengan tegas, jelas dan tepat.
Menurut Nevid (2005), Kecemasan dapat menjadi reaksi emosional yang normal
dibeberapa situasi, tetapi tidak disituasi lain. Sumadinata (2004) mengatakan
bahwa seseorang yang merasa khawatir karena menghadapi situasi yang tidak
bisa memberikan jawaban yang jelas, tidak bisa mengharapkan sesuatu
pertolongan, dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil.
Kecemasan dan kekhawatiran yang ringan dan menjadi sebuah motivasi.
Sedangkan kecemasan dan kekhawatiran yang kuat dan negatif dapat
menimbulkan gangguan fisik maupun psikis.
Sumber Rujukan ;
Semua orang pernah merasa sedih, tapi ketika kita mengalami depresi, suasana hati yang
sedih berlangsung hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Kondisi ini akan
sangat memengaruhi perasaan, perilaku, dan pola berpikir Anda.
Banyak orang yang menganggap depresi adalah sesuatu yang sepele dan bisa hilang dengan
sendirinya, padahal sebenarnya depresi adalah bentuk suatu penyakit yang lebih dari sekadar
perubahan emosi sementara. Depresi bukanlah kondisi yang bisa diubah dengan cepat atau
secara langsung.
Akibat depresi, kegiatan sehari-hari seperti bersekolah atau bekerja menjadi tidak
menyenangkan. Bahkan untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain maupun
keluarga sendiri terasa begitu berat. Depresi bisa membuat Anda merasa hidup ini tidak ada
gunanya, bahkan dapat memicu penderita untuk melakukan bunuh diri.
Menurut catatan WHO, setidaknya 350 juta orang mengalami depresi di dunia. Masih banyak
penderita depresi yang tidak mengakui kondisi mereka, sehingga tidak pernah ditangani atau
setidaknya dibicarakan. Depresi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.
Terdapat hampir satu juta orang di dunia melakukan bunuh diri akibat depresi. Diperkirakan
dari dua puluh orang yang berniat untuk melakukan bunuh diri, satu orang dari mereka
berakhir tewas.
Mudah menangis.
Tanpa penanganan dan pengobatan yang tepat, depresi bisa mengganggu hubungan dengan
orang di sekitar Anda. Untuk depresi yang berat atau parah, depresi bisa berakibat pada
hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri.
Ketika merasakan beberapa gejala depresi yang bertahan lebih dari beberapa hari, segera
menemui dokter agar proses pemulihan bisa dimulai dan dilakukan sepenuhnya.
Melahirkan.
Masalah keuangan.
Selain hal-hal di atas, beberapa kondisi medis juga bisa memicu depresi pada penderitanya
seperti penyakit jantung koroner, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan akibat cedera pada
kepala sebelumnya.
Perubahan hidup seperti sering berolahraga dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol
dapat memberikan keuntungan bagi penderita depresi. Anda juga bisa bergabung dengan
kelompok-kelompok terapi untuk berbagi cerita dan saling memberi dukungan.
Akibat dari depresi yang paling parah adalah kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.
Cobalah untuk selalu berbagi cerita kepada orang-orang terdekat Anda tentang masalah yang
sedang dihadapi. Penderita juga sangat disarankan untuk menemui dokter terutama jika
depresi telah berlangsung lama atau parah. Makin dini penanganan depresi, kemungkinan
pemulihan secara menyeluruh bisa didapatkan.
Gejala
Merasa sedih dan depresi memang mirip, bahkan tanda atau gejalanya hampir sama.
Kesedihan adalah reaksi alami dan normal dari manusia ketika kehilangan sesuatu atau
sedang menghadapi masa-masa sulit. Reaksi perasaan sedih yang normal bisa membaik
seiring waktu, tapi pada kasus depresi, penderita merasa sedih secara berkelanjutan atau
bahkan memburuk.
Selain rasa sedih yang berkelanjutan, penderita depresi juga merasa putus asa dan tidak bisa
berpikir positif tentang masa depan. Depresi akan berdampak kepada produktivitas
penderitanya dan kepada hubungan sosial dengan orang-orang terdekatnya juga.
Penderita depresi akan merasa kesulitan dalam bekerja dengan baik. Mereka juga menjauhi
kegiatan sosial atau bahkan mengasingkan diri sepenuhnya. Bahkan, depresi bisa membuat
kita tidak bisa menikmati hobi atau kegiatan yang sebelumnya disukai. Keluarga dan orang-
orang terdekat cenderung dijauhi.
Mudah menangis
Tidak ada motivasi hidup dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di
lingkungan
Konstipasi
Pergerakan tubuh dan cara bicara yang lebih lambat dari biasanya
Penyebab Depresi
Penyebab dan faktor pemicu munculnya depresi bisa berbeda-beda. Kombinasi beberapa
faktor penyebab mengakibatkan munculnya depresi. Depresi biasanya tidak disebabkan oleh
satu kejadian saja.
Depresi bisa terjadi pada usia berapa pun, tapi risiko mengalami depresi meningkat seiring
dengan usia. Berikut ini adalah beberapa faktor pemicu atau pun penyebab munculnya
depresi:
Penyakit serius. Terkadang depresi muncul secara bersamaan atau sebagai reaksi dari
penyakit yang serius. Beberapa penyakit kronis dan mengancam nyawa bisa
meningkatkan risiko terjadinya depresi. Contohnya HIV/AIDS, penyakit jantung
koroner, diabetes, dan kanker.
Kepribadian. Merasa rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri dan
ketergantungan pada orang lain bisa berakibat kepada munculnya depresi.
Kepribadian seperti ini bisa diturunkan dari orang tua. Pengalaman yang dialami dan
cara asuhan orang tua juga berperan dalam kepribadian seseorang.
Minuman keras dan narkoba. Banyak orang berusaha melarikan diri dari
permasalahannya dengan minum minuman keras atau mengonsumsi narkoba. Justru,
minuman keras dianggap sebagai obat depresan kuat sehingga memicu dan
memperparah depresi yang dialami.
Pengobatan Depresi
Sebelum menentukan langkah pengobatan, dokter akan menanyakan beberapa hal tentang
kondisi mental dan juga mengenai kondisi kesehatan Anda secara umum. Dokter akan
bertanya seputar gejala-gejala depresi yang Anda alami dan menyelidiki apa saja pemicu-
pemicunya. Selain konsultasi secara lisan, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk
memastikan bahwa gejala yang terjadi adalah akibat depresi dan bukan masalah kesehatan
seperti gangguan keseimbangan hormon tiroid.
Terkadang saat seseorang mengalami depresi, mereka sulit membayangkan ada pengobatan
yang bisa membantu. Pada kenyataannya, depresi akan lebih mudah disembuhkan jika lebih
cepat ditangani. Bersikaplah terbuka kepada dokter Anda.
Penanganan yang dilakukan oleh dokter tergantung kepada jenis dan penyebab depresi yang
sedang diderita.
Penanganan Sendiri
Jika depresi tergolong ringan yaitu depresi dengan gejala-gejala yang tidak terlalu
mengganggu rutinitas sehari-hari penderitanya, penanganan sendiri bisa cukup efektif.
Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan sendiri untuk menangani depresi. Langkah-
langkah yang bisa dijalankan adalah:
Meditasi atau yoga. Kegiatan ini bisa membantu dalam hal relaksasi.
Dengan belajar cara mengendalikan dan menenangkan pikiran, gejala
depresi bisa menjadi lebih ringan.
Ketika Anda mengalami depresi, usahakan untuk membicarakan apa pun yang Anda rasakan
dengan orang dekat Anda. Setidaknya Anda bisa menjelaskan kepada dokter yang menangani.
Jangan pernah membuat keputusan apa pun saat Anda merasa sedih atau sedang mengalami
gejala-gejala depresi.
Terapi Bicara
Selain perubahan gaya hidup dan relaksasi, berikut ini adalah beberapa pilihan terapi yang
umumnya digunakan untuk mengatasi depresi:
Diterapkan pada orang-orang yang tersandera oleh pola pikir tertentu yang merugikan
mereka. Sebagai contoh, ada seorang wanita yang sangat tidak percaya diri dan tidak berani
melakukan apa pun karena sejak kecil ibunya sering mengkritik. CBT akan membantunya
untuk melepaskan diri dari pikiran dan perasaan negatif akibat hal tersebut dan menggantinya
dengan respons positif seperti saya wanita mandiri yang dapat mencapai apa pun yang saya
inginkan.
Prinsip dasar IPT adalah bahwa meningkatkan pola komunikasi dan interaksi dengan orang
lain dapat membantu meringankan depresi. IPT membantu menganalisis penyebab konflik
dengan orang lain seperti pertengkaran dengan anggota keluarga atau konflik dengan rekan
kerja.
Terapi Psikodinamis
Terapi ini membantu memahami bagaimana emosi memengaruhi perilaku pengidap depresi.
Pasien akan dibantu untuk memahami dan mencari jalan keluar atas masalahnya.
Terapi-terapi di atas umumnya dilakukan oleh psikiater, psikolog atau terapis ahli.
Lithium. Terdapat dua jenis dari obat ini, yaitu lithium karbonat dan
lithium sitrat. Obat ini digunakan jika antidepresan tidak cukup kuat untuk
meredakan gejala depresi yang dirasakan. Lithium bisa berubah menjadi
racun jika kadarnya terlalu tinggi di dalam darah. Oleh karena itu,
penderita yang mengonsumsi lithium perlu melakukan tes secara teratur
untuk mengawasi tingkat lithium dalam darah. Konsumsi garam juga perlu
dikurangi karena dapat memicu efek keracunan akibat lithium.
Penyakit depresi yang parah dan tidak ditangani dapat menyebabkan penderita kehilangan
motivasi untuk hidup dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Usahakan untuk
membicarakan masalah apa pun dengan orang-orang terdekat Anda atau dengan dokter.
Kenali gejala-gejala depresi jika terjadi pada orang-orang di sekitar Anda. Makin cepat
penanganan dan pengobatan yang dilakukan, maka peluang kesembuhan secara menyeluruh
menjadi lebih tinggi.
GHIBAH MENDEKATKAN FITNAH
Ghibah adalah menceritakan saudara kita dengan sesuatu yang tidak disukainya. Kalau kita
menceritakan yang tidak sebenarnya, maka itu adalah fitnah. Baik ghibah ataupun fitnah,
keduanya sama-sama haram.
Sebagai contoh: Misalnya ketika kita melihat ada satu peristiwa yang tidak enak pada diri
teman kita. Sebagai contoh, teman kita itu tanpa sengaja bertengkar dengan suaminya atau
orang tuanya di depan kita. Bagi dia, itu peristiwa yang tidak dia sukai atau memalukan.
Tetapi kemudian kita ceritakan kepada orang lain dan akhirnya peristiwa itu tersebarluas.
Nah itu namanya ghibah. Yang saat ini terkategori ghibah juga adalah apa yang dilakukan di
berita-berita infotainment. Misalnya berita perceraian artis, pertikaian dalam rumah tangga
mereka, kondisi anak yang tidak bahagia. Namun ternyata berita-berita ini ditunggu-tunggu
oleh wartawan, sehingga mereka mengejar kemana-mana. Dalam satu kondisi kita sering
melihat mereka justru lari-lari menghindari wartawan dengan wajah yang sedih, menangis
dsbnya. Tetapi sepertinya ini berita yang justru sangat disukai. Di era kapitalisme seperti
sekarang ini bagi media ada ungkapan Bad News is Good News.
Kadang-kadang tanpa sadar kita bisa saja melakukan ghibah. Bagaimana batasan-batasan
dalam ngobrol, agar tidak jatuh ke dalam ghibah.
Mungkin ghibah ini memang aktivitas yang disukai manusia. Kita sendiri sering
menyaksikan, betapa asyiknya ketika menggunjingkan atau membicarakan orang lain.
Bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan urusan kita, itu sering sekali kita bicarakan dan
bahas. Padahal bisa jadi ini adalah ghibah. Dan ketika terjadi ghibah, tidak jarang kemudian
terserempet kepada fitnah. Ini jauh lebih berbahaya lagi. Misalnya, kita melihat ada tetangga
kita A (laki-laki) datang ke rumah tetangga kita yang lain, kebetulan perempuan (B).
Kemudian kita bercerita kepada tetangga kita yang lain lagi (C);
"Eh saya tadi liat A datang ke rumah B lho.. Dengan membawa bungkusan. Wajahnya
senyum-senyum".
Mungkin saja memang sampai berita ini faktanya benar. Tetapi kemudian dilanjutnya:"Eh
sepertinya suaminya B lagi keluar kota tuh. Ada apa ya kok A datang ke rumah B padahal
suaminya lagi keluar kota."
Nah sampai titik ini mulai muncul dugaan (karena ada kata"sepertinya"). Kemudian ketika
melanjutkan dengan kalimat:"Jangan-jangan mereka selingkuh tuh". Mulai muncul tuduhan.
Kemudian sesudah pertemuan itu, beredar berita bahwa A selingkuh dengan B, berita ini dari
C. Berkembanglah fitnah. Karena memang faktanya tidak demikian. Bisa jadi A menitipkan
bungkusan dari istrinya untuk B, Kemudian B ini suaminya sudah pulang dari luar kota, dan
masih banyak fakta lain yang sebenarnya dalam perbincangan tadi sifatnya masih menduga-
duga. Membicarakan yang benar saja, sudah masuk dalam ghibah, ketika tidak benar maka
sudah terjerumus dalam fitnah.
Bagaimana hukumnya orang yang melakukan ghibah?
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, Karena sebagian dari
prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:Tahuk ah kalian apa ghibah
itu? Para shahabat berkata,Allah dan RasulNya lebih mengetahui. Rasulullah Saw
bersabda: Dzikruka akhaaka bimaa yakrahu. Ghibah adalah jika engkau menceritakan
saudaramu dengan sesuatu yang tidak dia sukai. Para shahabat berkata,Bagaim ana
pendapat engkau jika apa yang kukatakan itu ada padanya? Rasulullah Saw bersabda,Apabi
la apa yang kau katakan ada padanya, maka engkau telah menggunjingnya. Apabila yang
engkau katakan tidak ada padanya, maka engkau telah memfitnahnya. (HR Muslim)
Terkait dengan desas desus, apakah dikategorikan dengan ghibah atau fitnah?
Desas-desus, adalah satu berita yang belum jelas faktanya. Sehingga membicarakan hal ini,
selain kategorinya ghibah ketika memang benar faktanya. Maka bisa termasuk dalam fitnah
ketika faktanya keliru. Di sinilah kita harus berhati-hati dan menghindari memperbincangka n
atau bahkan menghukumi suatu fakta berdasarkan desas desus. Apalagi kalau itu terkait
dengan seorang muslim.
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:"Setiap muslim atas muslim
yang lain haram darahnya, kehormatannya dan hartanya". (HR.Muslim)
Dari Aisyah ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda kepada para shahabat:"Maukah kalian
mengetahui riba yang paling besar di sisi Allah? Mereka berkata,Allah dan rasulNya lebih
mengetahui. Rasulullah Saw bersabda, Sesungguhnya riba yang paling besar di sisi Allah
adalah menghalalkan kehormatan seorang muslim untuk dicemari. Kemudian Rasulullah Saw
membacakan firman Allah (QS al Ahzab:58):Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang
mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka
telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
Terkait dengan masalah ghibah dan fitnah ini, memang yang terpenting adalah diri kita
sendiri. Agar kita bisa menghindari perbuatan tersebut. Secara khusus adalah melihat kepada
diri kita sendiri (introspeksi diri), apakah kita masih berghibah, sehingga bagaimana caranya
agar kita menjauhkan diri dari ghibah. Jadi bukan sekedar mengklaim orang lain berghibah
atau tidak, karena orang lain, biarkan itu menjadi urusan Allah. Tapi tentu pribadi kita sendiri,
semoga saja selamat dari perbuatan tersebut. Karena desas-desus adalah hal yang bisa
menjerumuskan dalam ghibah dan fitnah sekaligus, maka kita harus menghindari. Pertama
bila mendengar desas-desus, maka jangan dipedulikan. Jauhilah. Anggaplah itu godaan setan
yang bisa menjerumuskan. Kemudian dalam menerima berita, sangat sulit menerimanya dari
yang bukan sumbernya. Untuk itu anggaplah desas-desus yang harus dijauhi, sehingga kita
tidak terjebak dalam kesalahan. Termasuk berita-berita infotaintmen, sebenarnya itu termasuk
berita yang kategorinya banyak yang masih desas-desus.
Ada hal tertentu, dimana para ulama membolehkan ghibah. Yakni karena enam alasan:
(1) mengadukan kezhaliman
(2) menjadikan ghibah sebagai jalan mengubah kemungkaran
(3) meminta fatwa
(4) memberikan peringatan kepada kaum muslimin dari kejahatan (Hal ini termasuk dalam
kategori nasihat),
(5) menceritakan orang yang terang-terangan melakukan kefasikan.
(6) mencari rawi dan saksi yang cacat.
Ini semua ditujukan untuk melakukan kebaikan. Tentu harus sangat berhati-hati karena
semuanya harus dilakukan untuk kepentingan yang baik dalam rangka menegakkan hukum
syara'. Bukan yang lain, seperti mencari manfaat atau kepentingan yang lain selain penegakan
hukum syara. Di sinilah keimanan dan ketaqwaan yang kuat harus melekat pada diri setiap
muslim.