Anda di halaman 1dari 19

LAMPIRAN I

NOTULENSI FOCUS GROUP DISCUSSION

Tema : Pemilihan 10 indikator kinerja yang menjadi masalah utama di UPTD


Puskesmas Kecamatann Pontianak Barat.
Hari, tanggal` : Sabtu, 3 September 2016
Pukul : 19.00-20.30
Peserta : Koas stase puskesmas UPTD Puskesmas Kec. Pontianak Barat (5 orang)
Pimpinan : Muhammad Luthfi Taufik
Poin-poin hasil diskusi:
1. Pada tahap ini ialah memilih 10 dari 77 indikator konerja (output/outcome) yang
akan kami pertimbangkan menjadi prioritas masalah yang akan kami evaluasi
pelaksanaannya.
2. Terdapat tiga hal yang disepakati mengenai kriteria 10 besar masalah yang akan
dipilih untuk menjadi prioritas masalah yang akan kami evaluasi pelaksanaannya
yakni 1) indikator masalah yang dianggap paling krusial untuk ditingkatkan atau
dipertahankan pencapaiannya, 2) indikator masalah yang pencapaiannya menjadi
penentu pencapaian dari banyak indikator lainnya atau yang pencapainnya
memberikan efek domino terhadap program lainnya, 3) tidak memperhatikan
apakah indikator tersebut berhasil atau tidak mencapai targetnya terlebih apabila
indikator tersebut memenuhi kriteria 1 dan 2.
3. Indikator kunjungan ibu hamil 4 kali atau K4 sebagai salah satu prioritas masalah
yang diangkat. dan dipertimbangkan dalam evaluasi program karena menjadi
penentu keberhasilan lainnya terutama indikator yang berkaitan dengan kesehatan
ibu anak. Contohnya antara lain angka kematian ibu per 100.000 kelahiran, angka
kematian bayi per 1000.kelahiran, cakupan penemuan TT pada ibu hamil,
persentase ibu hamil yang mendapat Fe, cakupan komplikasi kebidanan yang dapat
diatasi, cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani,cakupan pertolongan
persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang berkompeten, cakupan pelayanan
ibu nifas, dan cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas.

85
86

4. Indikator persentase pelayanan kesehatan reproduksi remaja menjadi salah satu


indikator yang dipertimbangkan dalam evaluasi program karena merupakan
indikator program yang memberi dampak luas pada program lainnya. Dengan
pelayanan kesehatan reproduksi yang baik maka risiko yang menyangkut kesehatan
reproduksi dan seksual dapat dicegah antara lain infeksi menular seksual dan
kehamilan di usia muda. Indikator lainnya yang ikut dipengaruhi oleh keberhasilan
indikaator persentase pelayanan kesehatan reproduksi remaja antara lain persentase
kasus HIV, persentase infeksi menular seksual, dan indikator yang berhubungan
dengan kesehatan ibu dan anak.
5. Indikator Persentase Masyarakat Melakukan Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit
Tidak Menular (PTM) menjadi salah satu indikator yang dipertimbangkan dalam
evaluasi program karena data yang diperoleh dari profil UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Barat tahun 2015 menunjukkan bahwa beberapa penyakit
yang tergolong dalam PTM, seperti hipertensi dan diabetes mellitus, masih
menduduki sepuluh penyakit terbanyak di wilayah tersebut. PTM juga merupakan
faktor risiko penyumbang penyebab kematian terbanyak seperti jantung dan stroke.
Indikator ini mempengaruhi indikator antara lain angka kesakitan darah tinggi dan
angka kesakitan gula darah tinggi. Indikator ini juga harus mendapatkan perhatian
besar mengingat fokus pelayanan puskesmas saat ini mengacu pada prinsip
paradigma sehat sehingga hal-hal yang bersifat preventif perlu digalakkan.
6. Indikator Persentase Rumah Tangga Sehat ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
menjadi salah satu indikator yang dipertimbangkan dalam evaluasi program karena
berlandaskan pada definisi puskesmas menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014
menyatakan bahwa pelayanan puskesmas lebih diutamakan pada usaha promotif
dan preventif. Terdapat cukup banyak indikator lain yang dipengaruhi oleh indikator
ini antaraindikator yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak, angka bebas
jentik, penemuan penderita diare, persentase masyarakat melakukan deteksi faktor
risiko PTM, angka kesakitan tekanan darah dan gula darah tinggi serta menekan
87

angka kesakitan masyarakat sehingga pelayanan-pelayanan yang bersifat kuratif


dapat menurun.
7. Indikator Balita yang Ditimbang Berat Badannya (Jumlah Balita Ditimbang/Balita
Seluruhnya) (D/S) menjadi salah satu indikator yang dipertimbangkan dalam
evaluasi program karena merupakan indikator yang bertujuan untuk mendeteksi
gangguan pertumbuhan pada balita secara segera. Indikator ini juga menjadi
penentu keberhasilan program terkait dengan gizi anak ataupun mencegah penyakit
yang timbul akibat pertumbuhan anak yang terhambat. Beberapa program yang
keberhasilannya ditentukan oleh indikator ini antara lain cakupan pemberian
vitamin A pada balita, persentase kecamatan bebas rawan gizi, penemuan penderita
diare, penemuan penderita pneumonia, prevalensi balita dengan berat badan rendah/
kekurangan gizi, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, persentase balita
stunting, persentase balita yang naik berat badannya (N/D).
8. Indikator Prevalensi Balita dengan Berat Badan Rendah/Kekurangan Gizi menjadi
salah satu indikator yang dipertimbangkan dalam evaluasi program karena
merupakan indikator yang diperlukan untuk melaksanakan usaha
perbaikan/intervensi gizi dan mencegah penyakit yang timbul akibat gizi buruk.
Indikator ini juga menjadi penentu keberhasilan program terkait dengan gizi anak.
Beberapa indikator yang berhubungan dengan indikator ini antara lain persentase
kecamatan bebas rawan gizi, penemuan penderita diare, penemuan penderita
pneumonia, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, balita yang naik berat
badannya (N/D).
9. Indikator Persentase Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif menjadi salah satu
indikator yang dipertimbangkan dalam evaluasi program karena ASI memiliki
manfaat protektif dan nutrisi pada anak terutama yang berusia di bawah 6 bulan.
Beberapa penyakit dapat dicegah melalui ASI antara lain diare dan pneumonia
sehingga angka kesakitan diare dan kesakitan pneumonia dapat dicegah. Manfaat
nutrisi dari ASI sehingga indikatir ini menjadi penentu keberhasilan program
berkaitan dengan gizi antara lain persentase kecamatan bebas rawan gizi, persentase
kecamatan bebas rawan gizi, persentase balita yang naik berat badannya (N/D).
88

10. Angka bebas jentik merupakan salah satu indikator yang dipertimbangkan dalam
evaluasi program karena angka kesakitan DBD yang relatif tinggi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kec. Pontianak Barat. Oleh karena itu indikator ini berkaitan
dengan keberhasilan indikator antara lain angka kesakitan DBD per 100.000
pnduduk, cakupan penderita DBD yang ditangani. Terlebih lagi dalam 5 tahu
terakhir angka kesakitan DBD masih fluktuatif dan belum menurun.
11. Indikator Persentase Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) salah satu
indikator yang dipertimbangkan dalam evaluasi program karena imunisasi
merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar yang memegang peranan
dalam menurunkan angka kematian bayi dan ibu. UCI juga indikator yang
menunjukkan bahwa program imunisasi dapat dikatakan berhasil karena persentase
bayi yang mendapat imunisai sebesar > 90% akan menciptakan herd immunity
sehingga PD3I dapat dieradikasi di tengah masyarakat. Indikator yang dipengaruhi
keberhasilannya oleh indikator ini salah satunya adalah Acute Flaccid Paralysis per
100.000 penduduk.
12. Indikator Penemuan Pasien Baru TB BTA + menjadi salah satu indikator yang
dipertimbangkan dalam evaluasi program karena TB merupakan penyakit yang
memberikan dampak luas kepada masyarakat tidak hanya aspek kesehatan namun
juga aspek ekonomi dan sosial. Penemuan pasien baru BTA + diharapkan akan
memiliki manfaat yakni memutuskan penularan TB di masyarakat, mengobati
segera pasien TB sebelum penyakitnya berkembang, mencegah kematian akibat TB.
Indikator lainnya yang berhubungan dengan indikator ini yakni angka kesembuhan
TB paru BTA +.

LAMPIRAN II
PEDOMAN WAWANCARA
89

EVALUASI PROGRAM PENEMUAN PASIEN BTA POSITIF


DENGAN KEPALA PUSKESMAS

I. IDENTITAS INFORMAN (KEPALA PUSKESMAS)


Nama : .................................................................
Usia : .................................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Pendidikan Terakhir : .................................................................
Lama Menjabat : .................. tahun
II. PERTANYAAN UNTUK INFORMAN
A. PELATIHAN
1. Apakah terdapat pelatihan program penanggulangan TB selama Anda menjabat
sebagai kepala puskesmas? Jika tidak, mengapa ? Jika ya :
a. Kapan pelatihan tersebut diadakan?
b. Siapa saja yang mengikuti pelatihan tersebut ?
c. Apa saja materi yang didapat selama mengikuti pelatihan?
B. TUGAS RANGKAP PETUGAS
1. Apakah tugas fungsional penanggungjawab program selain sebagai petugas
program TB?
2. Mengapa petugas program TB memiliki tugas rangkap tersebut?
3. Apa saja kendala dan beban yang disampaikan oleh pemegang program terkait
dengan tugas rangkap tersebut?
4. Selain bertanggung jawab dengan programnya, petugas TB juga harus ikut serta
untuk menjalankan program lainnya, bagaimana cara puskesmas agar semua
program dapat sama-sama mecapai targetnya dengan sumber daya yang
tersedia ?
C. PELAKSANAAN, MONITORING DAN EVALUASI PENJARINGAN
SUSPEK
1. Apakah puskesmas pernah melakukan penjaringan suspek TB dalam kurun
waktu 1 tahun terakhir ? Berapa kali dan di mana saja dilakukan ? Siapa saja
sasarannya ? Apakah menjangkau tempat seperti pesantren, pekerja pelabuhan,
tempat pekerja kasar, pasar, ataupun wilayah kumuh ?
90

2. Bagaimana kegiatan penjaringan suspek itu dilakukan oleh petugas? Apakah


Anda sering melakukan pengawasan saat penjaringan suspek ? Kendala-kendala
apa saja yang ditemui selama penjaringan ? Bagaimana Anda membimbing
petugas dalam mengatasi kendala tersebut ?
3. Apakah puskesmas rutin dan memiliki jadwal penyuluhan atau kegiatan promosi
kesehatan kepada masyarakat mengenai TB ? Bila ya, kapan saja dan di mana
saja penyuluhan dilakukan ? Bila tidak, mengapa ?
4. Apakah puskesmas menyebar poster atau brosur mengenai TB ? Bila ya dimana
saja disebarkan ? Bila tidak, mengapa ?
5. Apakah kegiatan-kegiatan tersebut seperti penyuluhan, pembagian poster dan
penjaringan suspek telah disusun dalam perencanaan yang matang ?
6. Bagaimana peran Anda dalam kegiatan penemuan kasus baru? Bagaimana cara
Anda melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap petugas P2TB dalam
menjalankan tugas ?
7. Apakah lokakarya internal rutin dilakukan ? Bila ya, Apakah dalam lokakarya
tersebut penemuan TB selalu dibahas ? Bila ya, apa saja permasalahan dan
pemecahan masalah yang didapatkan selama pembahasan penemuan TB ?
8. Apakah pernah dilakukan diskusi lainnya untuk membahas mengenai penemuan
TB ? Bila ya, apa saja permasalahan dan pemecahan masalah yang didapatkan
selama pembahasan penemuan TB ?
9. Apakah program TB pernah dibahas dalam pertemuan lintas sektoral ? Bila ya,
Apa hasil pembahasan tersebut?
10. Apakah masyarakat terlibat dalam penemuan kasus TB ? Bagaimana usaha
puskesmas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha penemuan
TB? Apakah membentuk kader ? Apakah bekerja sama/ melibatkan ormas ?
11. Apakah Anda rutin melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap
program penemuan TB? Bagaimana cara Anda melakukan monev ? Apa hasil
monev yang Anda dapatkan ?
12. Apakah dinas kesehatan memberikan dukungan dan bantuan yang cukup bagi
puskesmas dalam melakukan upaya penemuan TB ? Bila ya, dukungan dan
bantuan apa yang telah diberikan ? Apakah cukup ? Bila tidak, bentuan dan
dukungan apa yang diharapkan ?
91

D. SIKAP DAN MOTIVASI


1. Menurut Anda apakah kunci keberhasilan penemuan kasus baru bagi penderita
TB paru berada di tangan petugas program TB paru?
2. Apakah target nasional (70%) menjadi target yang sulit dicapai oleh
Puskesmas ?
3. Bagaimana Anda mendorong situasi kerja dan menciptakan semangat petugas
dalam penyelesaian tugas terutama bila petugas program kurang termotivasi
dalam menjalankan program? Apakah ada insentif bagi petugas baik secara
material maupun non material ?
4. Apa yang puskesmas lakukan terhadap program yang tidak memenuhi target?
Apakah berupa punishment atau cara lainnya ?

III. MATERIAL (SARANA DAN PRASARANA) DALAM PROGRAM P2TB


PUSKESMAS
1. Bagaimanakah dengan ketersediaan laboratorium di puskesmas ini?

IV. MONEY (PENDANAAN)


1. Apakah ada dana yang dialokasikan khusus untuk pelaksanaan program/kegiatan
P2TB terutama untuk kegiatan penjaringan kasus dan promosi TB ? Jika tidak,
mengapa? Bila ya, berapa besar alokasi pendanaan untuk program tersebut?
2. Apakah dana tersebut cukup untuk pelaksanaan program P2TB puskesmas? Jika
tidak, mengapa?
3. Darimanakah sumber dana tersebut berasal?
92

LAMPIRAN III
PEDOMAN WAWANCARA
EVALUASI PROGRAM PENEMUAN PASIEN BTA POSITIF
DENGAN PEMEGANG PROGRAM TB PARU

I IDENTITAS INFORMAN (PEMEGANG PROGRAM TB PARU)


Nama : .................................................................
Usia : .................................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Pendidikan Terakhir : .................................................................
Lama Menjabat : .................. tahun
II PERTANYAAN UNTUK INFORMAN
A PETUGAS
93

1 Berapa kali Anda mengikuti pelatihan TB selama menjabat sebagai petugas


program TB di puskesmas?
2 Mengapa selama menjabat menjadi petugas TB Anda hanya mendapatpelatihan
< 2 kali?
B TUGAS RANGKAP PETUGAS
1 Apakah Anda memiliki tugas rangkap yang lain selain sebagai petugasprogram
TB? Tugas apa yang Anda emban sekarang?
2 Mengapa Anda memiliki tugas rangkap tersebut?
3 Apakah Anda mendapat kendala dan beban dengan tugas rangkaptersebut ?
C PENJARINGAN SUSPEK
1 Bagaimana penjaringan suspek TB dalam kurun waktu 1 tahun terakhir ?
2 Berapa kali dan di mana saja dilakukan ? Siapa saja sasarannya ? Apakah
menjangkau tempat seperti pesantren, pekerja pelabuhan, tempat pekerja kasar,
pasar, ataupun wilayah kumuh ?
3 Apakah terdapat jadwal dalam melakukan usaha tersebut ?
4 Berapa pasien yang dijaring saat penjaringan suspek?
5 Apakah penyuluhan masyarakat rutin dilakukan? Bagaiamana puskesmas ini
melakukannya ?
6 Dari pengamatan kami, kami tidak menemukan leaflet/pamphlet, poster yang
berkaitan dengan TB. Bagaiamana puskesmas melakukan promosi mengena TB?
Media informasi apa yang digunakan ?
7 Bagaimana peran dan kontribusi kader dalam upaya penemuan TB ? Hingga saat
ini berapa pasien suspek TB telah mereka rujuk ? Bila kurang apa penyebabnya ?
8 Apakah protap pemeriksaan Dahak SPS selalu dilakukan pada pasien suspek
TB ? Bila tidak apa penyebabnya ?
9 Apakah laboratorium puskesmas pernah menjalani pengendalian mutu eksetrnal?
10 Apakah program TB bekerja sama dengan program lainnya ?
11 Apakah program TB bekerja sama dengan pihak masyarakat seperti LSM, ormas
ataupun swasta?
12 Apakah Anda berdiskusi dan berkonsultasi kepada kepala puskesmas mengenai
hambatan dalam upaya penemuan kasus TB ? Apa saran yang diberikan
puskesmas dalam upaya meningkatkan penemuan TB?
13 Apakah Anda ada membuat laporan hasil kerja setiap bulannya ? Triwulan ?
Tahunan ?
94

14 Apakah Wasor TB pernah melakukan supervisi ke puskesmas ? Apa saja kegiatan


wasor TB selama di puskesmas ? apa hasil diskusi puskesmas dengan wasor TB ?
15 Dalam pengamatan kami, cukup banyak pasien TB yang ditemukan di puskesmas
ini berasal dari RS ataupun praktik swasta. Apakah semua pasien TB yang
ditemukan di tempat tersebut harus dirujuk di puskesmas? Apakah puskesmas
memiliki kerja sama dengan dokter atau bidan praktik swasta dalam penemuan
TB?
D MOTIVASI DAN SIKAP
1 Bagaiamana perasaan Anda selama memegang program ini ? Jika jenuh, usaha
Apa yang Anda lakukan ?
2 Insentif atau penghargaan apa yang Anda dapatkan selama memegang program
ini ?
3 Apakah petugas program lain di Puskesmas memberikan dukungan dan dorongan
kepada Anda dalam menjalankan kegiatan penemuan kasus TB?
4 Apakah target nasional (70%) menurut Anda sulit dicapai?
5 Apakah Anda memiliki inovasi atau ide beru dalam upaya penemuan kasus TB
baru?

III. MONEY (PENDANAAN)


1. Apakah ada dana yang dialokasikan khusus untuk pelaksanaan program/kegiatan
P2TB terutama untuk kegiatan penjaringan kasus dan promosi TB ?

IV. MATERIAL (SARANA DAN PRASARANA)


1. Bagaimana dengan ketersediaan laboratorium di puskesmas ini?
2. Bagaimana dengan ketersediaan buku pedoman penanggulangan tuberkulosis
(TB) dan buku pedoman pemeriksaan mikroskopis dahak TB?
3. Bagaimana ketersediaan formulir TB?
95

LAMPIRAN IV
PEDOMAN WAWANCARA
EVALUASI PROGRAM PENEMUAN PASIEN BTA POSITIF
DENGAN KADER TB

I. IDENTITAS INFORMAN (KADER TB)


Nama : .................................................................
Usia : .................................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Pendidikan Terakhir : .................................................................
Lama Menjabat : .................. tahun
II. PERTANYAAN UNTUK INFORMAN
A. PELATIHAN
1. Jumlah pelatihan yang pernah diikuti ?
2. Apa saja ?
B. PENJARINGAN SUSPEK
1. Apakah Anda pernah melakukan penyuluhan ? Jika pernah berapa kali ?
2. Di mana saja Anda melakukan penyuluhan ?
3. Apa saja yang Anda sampaikan dalam penyuluhan tersebut ?
4. Apakah sesudah melakukan penyuluhan Anda ada melakukan evaluasi ? Jika Iya
apa saja jenis evaluasi yang Anda lakukan ?
5. Apakah Anda pernah melakukan kunjungan rumah ? Jika pernah berapa kali ?
6. Siapa saja yang Anda kunjungi sewaktu kunjungan rumah ?
7. Jika mengunjungi PMO atau keluarga apa saja yang Anda sampaikan ?
8. Jika mengunjungi pasien TB, apa saja yang Anda sampaikan ?
9. Jika Anda menemukan pasien yang disuspek ada menderita TB, apa yang Anda
lakukan?
96

10. Jika Anda menemukan pasien TB yang tidak mau memakan obat, apa yang Anda
lakukan ?
11. Jika Anda menemukan pasien yang belum memiliki PMO, apa yang Anda
lakukan ?
12. Apakah Anda pernah membagikan brosur tentang TB ? Jika pernah berapa kali ?
13. Apa yang Anda sampaikan dalam brosur tersebut ?
14. Kendala apa saja yang Anda hadapai sebagai Kader TB ?
15. Bagaimana koordinasi Anda dengan pihak puseksmas ?
16. Selama aktivitas Anda sebagai kader TB, berapa banyak kasus TB positif yang
Anda temukan ?
C. MOTIVASI DAN SIKAP
1. Apakah Anda memiliki motivasi cukup besar untuk menjadi kader ?
Ya/Tidak/Biasa saja
2. Apa saja motivasi Anda menjadi kader TB ?
3. Insentif/Penghargaan yang Anda dapatkan selama menjadi kader?
4. Insentif/penghargaan apa saja yang Anda harapkan ?
5. Apakah kegiatan Anda mendapatkan dukungan yang cukup dari pihak lain ? Bila
ada, apa saja?
6. Dukungan Apa yang Anda harapkan pada kegiatan Anda ?

LAMPIRAN V
97

KUESIONER PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI TB DAN PERILAKU


MASYARAKAT DALAM PENGOBATAN TB

A. Karakteristik Responden (Masyarakat)

Nama :
Usia :
Alamat:
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Pekerjaan:
Pendidikan Terakhir :

B. Pengetahuan
A. Pengetahuan
1. Apakah Anda pernah mendengar TB ?
a. Ya
b. Tidak
2. Dari mana saja Anda memperoleh informasi tentang TB ?
a. Penyuluhan Petugas kesehatan
b. Radio
c. Televisi
d. Majalah/Koran
e. Brosur/poster/selebaran
f. Penyuluhan Tokoh agama/masyarakat
g. Penyuluhan kader kesehatan
h. Teman/keluarga/tetangga/orangtua
i. Lainnya, sebutkan .
3. Apakah Anda pernah mendapatkan penyuluhan tentang TB dari petugas kesehatan
atau kader ? Ya/Tidak. Bila ya, berapa kali ?
4. Tuberkulosis paru adalah ?
a. Penyakit infeksi paru kronis
b. Penyakit infeksi paru ringan
c. Penyakit kanker paru
5. Apa penyebab TB ?
a. Guna-guna/kutukan/roh jahat
98

b. Penyakit keturunan
c. Kuman/Bakteri
6. Apa saja gejala dan tanda penderita tuberkulosis? (Boleh pilih lebih dari satu)
a. Batuk lebih dari 2 minggu dan Sesak Napas
b. Batuk lebih dari 4 minggu
c. Nyeri tenggorokan
7. Bagaimana penularan Tuberkulosis Paru?
a. Percikan dahak dari batuk atau bersin penderita TB
b. Polusi udara
c. Bersentuhan dengan penderita TB
8. Kuman tuberkulosis banyak terdapat di
a. Dahak dan air liur
b. Darah
c. Keringat
9. Bagaimana cara mencegah penularan penyakit tuberkulosis?
a. Menutup hidung dan mulut ketika penderita TB batuk atau bersin
b. Tidak melakukan hubungan suami istri
c. Tidak bersentuhan dan mencuci tangan ketika bersentuhan dengan penderita TB
10. Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan tuberkulosis di
puskesmas?
a. Pengukuran berat badan.
b. Pemeriksaan dahak.
c. Pemeriksaan tensi
11. Menurut Anda berapa lama penderita TB harus minum obat?
a. 1-2 minggu
b. 2 bulan
c. > 6 bulan
12. Bagaimana penderita TB dapat disembuhkan ?
a. Istirahat cukup
b. Minum obat batuk dan demam
c. Minum obat TB secara teratur
99

13. Jika penderita TB tidak minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran, apa
akibatnya ?
a. Tidak masalah bahkan sembuh
b. Tidak sembuh hingga meninggal
c. Kebal terhadap obat
14. Setahu Anda bagaimana pemeriksaaan dan pengobatan pasien TB di puskesmas ?
a. Bayar
b. Gratis
c. Sebagian bayar, sebagian gratis
15. Media informasi manakah yang paling Anda sukai untuk mendapatkan informasi
TB ?
a. Penyuluhan
b. Radio
c. Televisi
d. Majalah/Koran
e. Brosur/poster/selebaran
f. Papan reklame/Billboard
16. Informasi kesehatan apa saja yang Anda butuhkan tentang penyakit TB ?

C. Perilaku dalam Pencarian Pengobatan


1. Jika Anda mengalami batuk berdahak > 2 minggu, apa yang Anda lakukan?
a. Pergi ke RS Pemerintah
b. Pergi ke RS Swasta
c. Pergi ke Puskesmas
d. Pergi ke praktik dokter
e. Pergi ke praktek bidan/mantra
f. Pergi ke RS khusus Paru/BP4
g. Pergi ke pengobatan alternatif
h. Berobat sendiri
i. Dibiarkan
j. Lainnya, sebutkan.
2. Jika Anda mengalami batuk berdahak > 2 minggu, kapan Anda akan berobat
ke pelayanan kesehatan ?
a. Segera ke pelayanan kesehatan
b. Jika pengobatan sendiri tidak ada perbaikan
c. Jika dibiarkan keluhan memberat
d. Tidak akan pergi ke pelayanan kesehatan, alasan
e. Lainya, sebutkan
100

3. Jika keluarga Anda ada yang menderita TB, apa yang akan Anda lakukan ?
a. Membawa ke pelayanan kesehatan
b. Merahasiakannya
c. Pergi ke pengobatan alternatif
d. Berobat sendiri
e. Dibiarkan
f. Menghindari penderita karena takut tertular
g. Lainnya, sebutkan

LAMPIRAN VI
HASIL KUESIONER PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI TB DAN
PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGOBATAN TB

No Pengetahuan Frekuensi Proporsi (%)


1 Pernah mendengar TB
Ya 10 40,0
Tidak 15 60,0
2 Asal informasi TB
Radio 2 10,0
TV 5 25,0
Penyuluhan petugas kesehatan 5 25,0
Majalah/koran 1 5,0
Brosur/poster/selebaran 5 25,0
Teman/keluarga/tetangga/orangtua 2 10,0
3 Pernah mendapatkan penyuluhan tentang TB
dari petugas kesehatan/kader
Ya 5 20,0
Tidak 20 80,0
4 TB paru adalah
Penyakit infeksi paru kronis 9 36,0
Penyakit infeksi paru ringan 3 12,0
Penyakit kanker paru 13 52,0
5 Penyebab TB
Guna-guna/kutukan/roh jahat 2 8,0
11 44,0
101

Penyakit keturunan 12 48,0


Kuman/Bakteri
6 Gejala dan tanda penderita TB
Batuk lebih dari 2 minggu dan sesak 12 48,0
napas
Batuk lebih dari 4 minggu 11 44,0
Nyeri tenggorokan 2 8,0
7 Penularan TB paru
Percikan dahak dari batuk atau bersin 18 72,0
penderita TB
Polusi udara 7 28,0
Bersentuhan dengan pasien TB 0 0,00
8 Keberadaan kuman TB
Dahak dan air liur 17 68,0
Darah 7 28,0
Keringat 1 4,0
9 Pencegahan penularan penyakit TB
Menutup hidung dan mulut ketika 20 80,0
penderita TB batuk atau bersin
Tidak melakukan hubungan suami istri 0 0,0
Tidak bersentuhan dan mencuci tangan
ketika bersentuhan dengan penderita 5 20,0
TB

10 Jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk


memastikan TB di puskesmas
Pemeriksaan dahak 23 92,0
Pemeriksaan tensi 0 0,0
Pemeriksaan berat badan 2 8,0
11 Lama penderita TB harus minum obat
1-2 minggu 2 8,0
2 bulan 7 28,0
6 bulan 16 64,0
12 Cara penderita TB disembuhkan
Istirahat cukup 1 4,0
Minum obat batuk dan demam 2 8,0
Minum obat TB secara teratur 22 88,0
102

13 Akibat jika penderita TB tidak minum obat


teratur
Tidak masalah bahkan sembuh 1 4,0
Tidak sembuh hingga meninggal 16 64,0
Kebal terhadap obat 8 32,0

14 Pembayaran pemeriksaan TB di puskesmas


Bayar 1 4,0
Gratis 19 76,0
Sebagian bayar, sebagian gratis 5 20,0
15 Media informasi yang disukai untuk
mengetahui TB
Penyuluhan 8 32,0
Radio 0 0,0
TV 6 24,0
Majalah/koran 3 12,0
Brosur/poster/selebaran
Papan reklame/Billboard 7 28,0
1 4,0
16 Informasi kesehatan yang dibutuhkan Apa itu TB
mengenai TB Gejala TB

No Perilaku pencarian pengobatan Frekuensi Proporsi (%)


1 Jika batuk berdahak >2 minggu apa yang
akan dilakukan
Pergi ke RS pemerintah 2 8,0
Pergi ke Puskesmas 3 12,0
Pergi ke praktik dokter 7 28,0
Pergi ke RS khusus paru/BP4 4 16,0
Berobat sendiri 7 28,0
Dibiarkan 2 8,0
Berobat ke alternatif 0 0,0
2 Jika batuk berdahak >2 minggu kapan akan
berobat
Segera ke pelayanan kesehatan 16 64,0
Jika pengobatan sendiri tidak ada 7 28,0
perbaikan
103

Jika dibiarkan keluhan memberat 2 8,0


3 Jika keluarga yang menderita TB apa yang
akan dilakukan
Membawa ke pelayanan kesehatan 15 60,0
Pergi ke pengobatan alternatif 1 4,0
Berobat sendiri 9 36,0

Anda mungkin juga menyukai