KEPUTUSAN
KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
Nomor : SK. 99/Dik-2/2012
tentang
KURIKULUM DIKLAT
PEMBENTUKAN PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT AHLI
KEPALA PUSAT,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengelolaan sumberdaya hutan secara lestari
dan memberdayakan masyarakat sekitar hutan diperlukan peran
aktif pejabat fungsional penyuluh kehutanan yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk menyampaikan berbagai
kegiatan pembangunan kehutanan kepada masyarakat;
b. bahwa untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta
pembinaan sikap pejabat fungsional penyuluh kehutanan
sebagaimana butir a dapat dilakukan melalui Diklat Pembentukan
Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli;
c. bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b, perlu
ditetapkan kurikulum diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat
Kehutanan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT PEMBENTUKAN
PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT AHLI
PERTAMA : Kurikulum Diklat Pembentukan Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli
sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini.
KEDUA : Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan
dalam menyelenggarakan Diklat Pembentukan Penyuluh Kehutanan
Tingkat Ahli di lingkup Kementerian Kehutanan dan atau Lembaga
Diklat Pemerintah Lainnya.
KETIGA : Dengan ditetapkannya keputusan ini maka keputusan Kepala Pusat
Diklat Kehutanan Nomor SK. 230/DIK-1/2010 tanggal 21 Juni 2010
tentang Kurikulum Diklat Pembentukan Penyuluh Kehutanan Tingkat
Ahli dinyatakan tidak berlaku lagi;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya
akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 18 Juni 2012
3. Latar Belakang :
Penyuluhan kehutanan pada hakekatnya merupakan pemberdayaan masyarakat, dunia
usaha dan para pihak lainnya dalam pembangunan kehutanan dengan prinsip
pengelolaan hutan secara lestari dan masyarakat sejahtera. Oleh karena itu penyuluhan
kehutanan memiliki peranan yang strategis, baik dalam rangka meningkatkan kapasitas
dan kemandirian masyarakat maupun dalam upaya pelestarian sumberdaya hutan. Dua
hal penting dalam penyuluhan kehutanan adalah penguatan kelembagaan dan
pendampingan ke arah masyarakat mandiri yang berbasis pembangunan kehutanan.
Dalam rangka melaksanakan dan mengelola usaha-usaha kehutanan yang dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di sekitar hutan
sekaligus mempunyai kepeduliaan dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian hutan dan
lingkunannya perlu ada pembinaan dan bimbingan dari para petugas/aparat pemerintah
yang diberi tugas untuk melakukan penyuluhan.
Untuk maksud tersebut di atas maka dibutuhkan petugas pelaksana kegiatan
penyuluhan yang mempunyai wawasan, pengetahuan dan keterampilan yang memadai
serta mempunyai jenjang karier yang jelas. Sesuai dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor : 272 / Kpts.II / 2003 tanggal 12 Agustus 2003 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya, Pegawai Negeri
Sipil yang akan diangkat menjadi tenaga fungsional Penyuluh Kehutanan harus
mengikuti Diklat Pembentukan Penyuluh Kehutanan. Oleh sebab itu pelaksanaan Diklat
Pembentukan Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli perlu dilaksanakan. Diklat Pembentukan
Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli bertujuan membekali para Penyuluh Kehutanan
dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar memiliki kemampuan untuk dapat
melaksanakan tugas sebagai Penyuluh Kehutanan Pertama.
5. Tujuan Diklat:
Setelah menyelesaikan diklat ini peserta diharapkan dapat melaksanakan tugas sebagai
Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli Jenjang Pertama.
6. Sasaran Diklat:
Setelah menyelesaikan diklat ini, peserta diharapkan mampu :
a. Menjelaskan kebijakan penyuluhan kehutanan,
b. Melakukan komunikasi dialogis dalam penyuluhan kehutanan,
c. Mengorganisasikan masyarakat,
d. Melakukan kegiatan perencanaan penyuluhan kehutanan,
e. Membuat materi dan alat bantu penyuluhan serta menggunakannya dalam kegiatan
penyuluhan,
f. Memilih dan menerapkan metoda penyuluhan dalam kegiatan penyuluhan,
g. Melakukan pendampingan kegiatan kehutanan,
h. Menjelaskan kewirausahaan dan kemitraan usaha,
i. Menjelaskan pengembangan penyuluhan kehutanan,
j. Melakukan pengembangan profesi
k. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan penyuluhan kehutanan
l. Menyusun dan menilai DUPAK
8. Pengajar :
a. Persyaratan Pengajar :
- Menguasai materi yang diajarkan.
- Mampu menerapkan metode pembelajaran partisipatif / orang dewasa
- Mampu menilai hasil belajar peserta.
b. Asal Pengajar :
- Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan
- Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan
- Instansi lingkup Kementerian Kehutanan terkait
- Lembaga lain yang terkait.
9. Tempat Diklat :
Diklat dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan/Balai Diklat Kehutanan dan atau Lembaga
Diklat Pemerintah Lainnya.
I. Teori 54
1 Bina Suasana Pelatihan 2
2 Kecerdasan Emosional Spiritual (ESQ) 2
3 Kebijakan Penyuluhan Kehutanan 2
4 Komunikasi dalam Penyuluhan 6
5 Pengorganisasian Masyarakat 4
6 Perencanaan Penyuluhan Kehutanan 6
7 Metode, Materi dan Alat bantu Penyuluhan 6
8 Teknik Pendampingan 4
9 Kewirausahaan dan Kemitraan Usaha 4
10 Pengembangan Penyuluhan Kehutanan 2
11 Pengembangan Profesi 6
12 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan kehutanan 4
13 Penyusunan dan Penilaian DUPAK Jabatan Fungsional Penyuluh 6
Kehutanan
II. Praktek 76
1 Perencanaan Penyuluhan Kehutanan 20
2 Komunikasi dalam Penyuluhan 8
3 Pengorganisasian Masyarakat 10
4 Metode, Materi dan Alat bantu Penyuluhan 10
5 Teknik Pendampingan 10
6 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan kehutanan 6
7 Penyusunan dan Penilaian DUPAK Jabatan Fungsional Penyuluh 12
Kehutanan
JUMLAH 130