dan
Tatalaksananya
Nurmiati Amir
Departemen Kesehatan Jiwa FKUI/RSUPN Ciptomangunkusumo
RSCM, Jakarta, 24 April 2016
05/05/2016 1
S
Objektif
o Pendahuluan
o Etiologi Insomnia
o Dampak Insomnia
o Tatalaksana Imsomnia
o Simpulan
05/05/2016 2
Pendahuluan
05/05/2016 3
Pendahuluan
05/05/2016 4
Pendahuluan (lanjutan)
Sadocks BJ, dkk. Dalam: Kaplan& Sadocks Synopsis of Psychiatry. 11th Ed. 2015. hal: 533-538
05/05/2016 5
Gangguan Tidur-Bangun
(DSM-5TM)
05/05/2016 6
Gangguan Tidur-Bangun (DSM-5TM)
Gangguan Insomnia
Gangguan Perilaku
tidur REM Sinrom kegelisahan Gangguan tidur
kaki diinduksi zat/medikasi
8
Kriteria Diagnosis Gangguan
Insomnia (DSM-5TM)
05/05/2016 9
Kriteria Diagnosis
Gangguan Insomnia
o Gangguan kuantitas dan kualitas tidur (sulit
A menginisiasi dan memertahankan tidur, serta
terbangun dini hari dan tidak bisa tidur kembali
o Buruknya kualitas
tidur
Nonrestorative sleep o Tidak segar meski
durasi tidur cukup
o Dikaitkan dengan
13 gangguan tidur lain
Etiologi Insomnia
14
Etiologi Insomnia
15
Ohayon MM, dkk. Sleep 2004; 27:1255-73.
Arausal Spectrum of Sleep and
Wakefulness
16
Arausal Spectrum of Sleep and
Wakefulness
hypervigilant/insom
inattentive nia
awake
alert
creative
disfungsi problem disfungsi
kognitif/ solving kognitif/
stimulasi stimulasi
sangat mengantuk (seimbang) panik/takut
di siang
HA, DA, NE, 5-HT dan ACh
hari/sedasi/seranga
(the ascending reticular
Halusinasi/psi
n tidur activating system kosis
Arausal Arausal
Stahl SM. Stahls Essential Psychopharmacology. 2013; hal. 446
17
Insomnia: excessive nighttime aurosal
sangat
mengantuk HA, DA, NE, 5-HT dan Ach
di siang (the ascending reticular
hari/sedasi activating system)
arausal di arausal
siang hari
Stahl SM. Stahls Essential Psychopharmacology.
19 2013; hal. 447
Sleep/Wake Switch On and Awake
Korteks o Hypot kunci
utama tidur-
Neuron Lat Hy bangun
HA oreksin/hipok
retin sebagai
penyetabil
Neuron
GABA Ventrolateral preoptic
Tuberomammilary
(VLPO) nucleus off
Nucleus (TMN) on
switch sebagai sleep
switch sebagai wake
promoter
promoter
SCN
Internal clock
21
Fungsi Tidur
22
Fungsi Tidur
. Memerbaiki metabolisme otak, otak aktif selama tidur
Menambah penyimpanan glikogen di glia, mengatasi
kelelahan sinaps, mengistirahatkan mitokondria,
memerbaiki membran, mentransfer protein ke akson dan
dendrit
24
Dampak Insomnia
25
Dampak Insomnia
Kualitas Gangguan
hidup fisik
Rasa lapar
Obesitas
Rasa kenyang frekuensi makan
(makan banyak
dan rakus) Resistensi
hormon insulin
Diabetes
Melitus
Insomnia Usaha adrenal memompakan
(Aksis- HPA aktivitas kortisol (hormon stres)
adrenal
Kelelahan Kelenjar
Adrenal
Hiperkortisolemia
Memori
DHEA estrogen,
Insomnia progesteron,
Glukosa testosteron
Hipertensi,
penyakit
DM jantung
koroner, Kelelahan, massa
sistem imun tulang, otot ,
gairah seks
Tatalaksana Insomnia
29
Tatalaksana Insomnia
05/05/2016 30
Pengobatan Penyakit Dasar
o Penyakit fisik
o Penyakit psikiatri
o Penggunaan Obat-obatan
o Alkohol, kopi, rokok, dll
31
Terapi Farmakologik
Pada Insomnia
32
Terapi Farmakologi
S Jangka pendek
S Sebaiknya intermiten
Edukasi Pasien
1. Mendelson WB et al. Sleep Med Rev. 2004;8:7-17. 2. Ringdahl EN et al. J Am Board Fam Pract. 2004;17:212-219. 3.
Dikeos DG, Soldatos CR. Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 2002;4(suppl 1):27-32.
37
Jenis-Jenis Benzodiazepin
41
Terapi Nonfarmakologi
Pada Insomnia
42
Higene Tidur yang Baik
o Hindari tidur siang, menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur
o Melatih relaksasi
44
Psikoterapi Pada Insomnia
Perbaikan:
o latensi tidur
o Cognitive behavioral
treatment (menghilangkan
kepercayaan dan sikap o terbangun
yang salah terhadap tidur) tengah malam
o efisiensi tidur
o kualitas tidur
45
Terapi Lainnya
Pada Insomnia
Perbaikan:
o Sleep-restriction therapy
o latensi tidur
o Latihan relaksasi
(merelakskan otot dari o terbangun
bagian atas hingga bawah tengah malam
tubuh)
o efisiensi tidur
o Aerobik
o kualitas tidur
46
Simpulan
05/05/2016 49