A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
B. LANDASAN TEORI
Ilmu kima adalah kajian tentang reaksi-reaksi kimia yaitu transpormasi dari suatu zat
menjadi zat lain. Persamaan reaksi menunjukkan sebelum dan sesudah reaksi kinia yang
terjadi pada pereaksi (reaktan) dan apa yang di hasilkan produk(George,2004:175).
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana dihasilkan zat-zat baru yaitu hasil reaksi.
Terbentuk dari beberapa zat aslinya disebut pereaksinya(Petrucci,1989:92).
Suatu pereaksi ialah zat apa saja yang mula-mula terdapat dan kemudian dirubah selama
suatu reaksi. Suatu hasil reaksi adalah zat apa saja yang dihasilkan selama reaksi kimia atau
persamaan kimia berimbang menunjukkan rumus pereaksi. Kemudian suatu anak panah dan
rumus hasil reaksi dengan banyaknya atom tiap unsure dikiri dan dikanan anak panah
sama(Kleinfelter,1980:44).
o Reaksi pembakaran yaitu reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang
jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulakan api, ledakkan,
atau hanya menimbulkan pendar.
o Reaksi kombinasi sering juga disebut reaksi redoks yang mana terjadi perubahan pada
bilangan oksidasi atom senyawa yang bereaksi. Reaksi ini dapat di interprestasikan
sebagai transfer electron.
o Reaksi penguraian, dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi
penggabungan. Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru.
o Reaksi penggantian
o Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran ion dari dua buah elektrolit pembentuk garam,
terdapat 3 jenis reaksi pembakaran yang mungkin yaitu ; garam LA dengan garam Bx
garam Bx dengan asam HA dan garam LA dengan basa BOH(Keenan,1984:222).
o Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan
air. Sebagai contohnya :
o Reaksi pembentukan gas adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas,
misalnya :
Proses fermentasi
Logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida membentuk besi(II)
klorida dab gas hydrogen (H2)(Suhendra,2006:232).
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-Alat Praktikum
c. Gelas ukur 25 mL
d. Gelas ukur 50 ml
e. Kain lap
f. Kertas label
g. Pipet tetes
i. Spatula
j. Tabung reaksi
k. Termometer
l. Tissue
2. Bahan-Bahan Praktikum
a. Aquades
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Reaksi Kimia
a. Dimasukkan masing-masing dengan tepat 10 tetes larutan HCl 0,05 M dan larutan
CH3COOH 0,05 M Ke dalam 2 tabumg reaksi. ditambahkan masing-masing 1 tetes
larutan indicator PP. diamati warna larutan-larutan tersebut.
c. Dicampurkan kedua asam (tabung a) dengan basa (tabung b). diamati perubahan yang
terjadi.
2. Variasi Kontinu
E. HASIL PENGAMATAN
F. ANALISIS DATA
1. Reaksi-Reaksi Kimia
2. Variasi Kontinu
Mol CuSO4 = M .V
=1.5
= 5 mmol
Mol CuSO4 = M .V
= 1 .15
= 15 mmol
Mol CuSO4 = M .V
= 1 . 20
= 20 mmol
Untuk 10 mL larutan CuSO4 1 M
Mol CuSO4 = M .V
= 1 .10
= 10 mmol
Mol NaOH = M .V
= 2 .20
= 40 mmol
Mol NaOH = M .V
= 2 . 10
= 20 mmol
Mol NaOH = M .V
=2.5
= 10 mmol
o Untuk 15 mL larutan NaOH 2 M.
Mol NaOH = M .V
= 2 . 15
= 30 mmol
T NaOH ( 1) +T CuS O (1 )
4
Tm1= 2
31+31
= 2
= 31O C
T NaOH ( 2) +T CuS O (2 )
4
Tm2= 2
31+31
= 2
= 31O C
T NaOH ( 3) +T CuS O (3 )4
Tm3= 2
31+31
= 2
= 31O C
T NaOH ( 4 )+T CuS O 4
(4 )
Tm4= 2
31+31
= 2
= 31O C
Mencari T
mmol mmol
VNaOH V CuSO4 TNaOH TCuSO4 TM (oC) TA( oC) T oC
NaOH CuSO4
20 ml 5 ml 31 oC 31 oC 31 32 1 40 5
10 ml 15 ml 31 oC 31 oC 31 33 2 20 15
5 ml 20 ml 31 oC 31 oC 31 32 1 10 20
15 ml 10 ml 31 oC 31 oC 31 33 2 30 10
1.5 Y-Values
0.5
0
4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
1. CuSO4 : NaoH
=10 : 30
=1 : 3
2. CuSO4 : NaOH
=15 : 20
=3 : 4
Mol HCl = M .V
=1.6
= 6 mmol
o Untuk 5 mL larutan HCl 1 M
Mol HCl = M .V
=1.5
= 5 mmol
o Untuk 4 mL larutan HCl 1 M
Mol HCl = M .V
=1.4
= 4 mmol
o Untuk 3 mL larutan HCl 1 M
Mol HCl = M .V
= 1 .3
= 3 mmol
o Untuk 2 mL larutan HCl 1 M
Mol HCl = M .V
= 1 .2
= 2 mmol
o Untuk 1 mL larutan HCl 1 M
Mol HCl = M .V
= 1 .1
= 1 mmol
Mol NaOH = M .V
=1 .1
= 1 mmol
o Untuk 2 mL larutan NaOH 1 M.
Mol NaOH = M .V
=1.2
= 2 mmol
o Untuk 3 mL larutan NaOH 1 M.
Mol NaOH = M .V
= 1 .3
= 3 mmol
o Untuk 4 mL larutan NaOH 1 M.
Mol NaOH = M .V
=1.4
= 4 mmol
o Untuk 5 mL larutan NaOH 1 M.
Mol NaOH = M .V
=1.5
= 5 mmol
o Untuk 6 mL larutan NaOH 1 M.
Mol NaOH = M .V
=1.6
= 6 mmol
Mencari suhu mula-mula (TM)
Tm1 = 0 + 30,5 oC
= 30,5oC
o Untuk 1 mL NaOH 1M dan 5 mL HCl 1M
= 31oC
o Untuk 2 mL NaOH 1M dan 4 mL HCl 1M
32+31
= 2
63
= 2
= 31,5oC
o Untuk 3 mL NaOH 1M dan 3 mL HCl 1M
= 31,5oC
o Untuk 4 mL NaOH 1M dan 2 mL HCl 1M
= 31,5oC
o Untuk 5 mL NaOH 1M dan 1 mL HCl 1M
Tm NaOH 6+ Tm HCl6
Tm6 = 2
31+31
= 2
62
= 2
= 31oC
o Untuk 6 mL NaOH 1M
Tm7 = 31 +0
= 31oC
Mencari T
T
5
3
Y-Values
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7
6 5 4 3 2 1 0
= NaOH : HCl
=2 : 4
=1 : 2
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan reaksi-reaksi kimia ini kita dapat mengenal berbagai macam reaksi
kimia diantaranya reaksi pembakaran, reaksi kombinasi, reaksi penguraian, reaksi
pergantian, dan reaksi metatesis. Larutan Al2(SO4)3 dengan 2NH4OH yang menghasilkan
endapan 2Al(OH)2 , reaksi metatesis penetralan yaitu reaks antara HCL dengan NaOH yang
menghasilkan NaCl dan H2O sebagai produk. Kemudian pada reaksi antara CH3COOH
dengan NaOH yang menghasilkan CH3COONa dan H2O sebagai produk. Reaksi-reaksi
kimia tersebut termasuk metatesis karena reaksi metatesis merupakan reaksi pertukaran ion
dan dua buah elektrolit garam.
Pada percobaan pertama, HCl ditambahkan dengan satu tetes indicator menghasilkan
warna bening. Begitupula dengan CH3COOH. Seharusnya jika larutan asam tersebut ditetesi
dengan phenoptalin warna akan berubah menjadi keruh.karena phenoptalin berfungsi untuk
merubah warna suatu larutan berdasarkan PH.
Pada percobaan kedua larutan NaOH dicampurkan dengan phenoptalin menghasilkan
warna yang berwarna pink keunguan. Perubahan warna ini menunjukkan bahwa larutan
bersifat basa.
Pada percobaan ketiga, pencampuran basa NaOH denga asam HCl dan CH3COOH hal
ini menghasilkan perubahan warna yang disebabkan oleh perubahan PH larutan. Reaksi
pencampuran ini disebut reaksi penetralan asam oleh basa.
Pada percobaan keempat K2CrO4 yang mula-mula berwarna kuning setelah di
tambahkan HCl menjadi warna orange. Dan di campur dengan NaOH menjadi kuning yang
lebih terang.
Pada percobaan kelima, K2CrO7 yang mula-mula berwarna orange, setelah di
tambahkan HCl tetap berwarna orange. Tetapi dengan NaOH terjadi perubahan warna yang
cepat menjadi kuning.
Pada percobaan keenam, larutan Al2(SO4 ) 3 dicampurkan dengan NaOH tetes demi
tetes. Tetesan pertama larutan menjadi keruh, tetesan kedua dan ketiga larutan semakin
keruh. Tetesan keempat larutan menjadi benar-benar keruh dan pekat. Pada saat tetesan
kelima dan seterusnya larutan kembali bening.
Pada percobaan ke tujuh, Al2(SO4 ) 3 dicampurkan dengan setetes NH4OH
menghasilkan larutan sedikit keruh. Kemudian ditambahkan lagi Al2(SO4 ) 3 tetes demi tetes
hingga menhasilkan larutan yang semakin lama semakin keruh hingga larutan menjadi
benar-benar keruh.
Pada percobaan variasi kontinu pada stoikiometri CuSO4 dengan NaOH suhu
campurannya menurut data naik turun. Hal ini tidah sesuai dengan teori, yang seharusnya
suhu campuran semakin lama semakin kecil akibat pengurangan volume CuSO4 dan
bertambahnya volume NaOH. Sebab, NaOH merupakan basa kuat yang menyebakan suhu
campuran turun. Pada percobaan stoikiometri asam-basa, percobaan ini membahas tentang
reaksi penetralan asam basa. Reaksi penetralan asam basa yang menghasilkan produk berupa
garam dan H2O sehingga reaksi ini sering disebut reaksi penggaraman.
Pada reaksi ini didapatkan perbandingan titik puncak 1: 2. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan konsentrasi larutan.
H. KESIMPULAN
1. Pada percobaan reaksi-reaksi kimia ini kita dapat mengenal berbagai reaksi kimia
diantaranya reaksi pembakaran, reaksi kombinasi, reaksi penguraian, reaksi penggantian,
dan reaksi metatesis. Reaksi kimia ditandai dengan adanya perubahan warna, bau , suhu,
wujud zat dan lain-lain.
2. Stoikiometri adalah hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terkait. Dalam suatu reaksi
kimia (reaksinya habis bereaksi). Dari percobaan ini sendiri ditentukan titik puncak suatu
system.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 2001. Stoikiometri Energetika Kimia. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Keenan, Charles W.1984.Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
Kleinfelter, dkk. 1980. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
L. Clark, George. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta : Widyadana.
Petrucci. 1989. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
Suhendra, dkk. 2006. Kimia Fisika. Jakarta : Erlangga.