Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan Belajar 6 (2 x pertemuan)

BAB 2 BUDAYA DEMOKRASI


Standar Kompetensi
2. Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Kompetensi Dasar
2.2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Mendeskripsikan pengertian masyarakat madani.
2. Mengidentifikasikan ciri-ciri masyarakat madani.
3. Menjelaskan proses menuju terciptanya masyarakat madani.
4. Menguraikan kendala yang dihadapi dalam mewujudkan masyarakat madani.
5. Mengemukakan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam
mewujudkan masyarakat madani.

B. MATERI POKOK
1. Pengertian Masyarakat madani (Civil Society)
2. Ciri-ciri masyarakat madani
3. Proses menuju masyarakat madani
4. Kendala yang dihadapi dalam mewujudkan masyarakat madani

C. URAIAN MATERI POKOK


1. Pengertian masyarakat madani (Civil Society)
Mohammad A.S. Hikam, masyarakat madani (Civil Society) adalah wilayah
kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan, antara lain kesukarelaan
(voluntary), keswasembadaan (seil-generating) dan keswadayaan (self-
supporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan Negara, dan keterikatan
dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
Contohnya :
o Perkumpulan dan jaringan perdagangan yang produktif.
o Perkumpulan keagamaan, kesukuan, kebudayaan yang membela hak-hak
kolektif, nilai-nilai, kepercayaan.
o Organisasi-organisasi yang bergerak di bidang produksi dan penyebaran
pengetahuan umum, ide-ide, berita, dan informasi publik, seperti : Yayasan
penyelenggara sekolah swasta, asosiasi penerbitan.
o Gerakan-gerakan perlindungan konsumen, perlindungan hak-hak perempuan,
perlindungan etnis minoritas, perlindungan kaum cacat, perlindungan korban
diskriminasi.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Madani


Lahir secara mandiri, dibentuk oleh masyarakat sendiri bukan penguasa atau
Negara.
Keanggotaannya bersifat sukarela, atau berdasarkan kesadaran masing-masing
anggota.
Mencukupi kebutuhannya sendiri (swadaya), paling tidak untuk sebagian
sehingga tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
Bebas atau mandiri dari kekuasaan Negara, sehingga berani mengontrol
penggunaan kekuasaan Negara.
Tunduk pada aturan hukum yang berlaku atau seperangkat nilai/norma yang
diyakini bersama.

3. Proses Menuju Masyarakat Madani


Masyarakat madani mencerminkan tingkat kemampuan dan kemajuan
masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam menghadapi
berbagai persoalan hidup.
Bentuk nyata masyarakat madani secara sederhana dapat kita lihat dengan
berkembangnya budaya gotongroyong diberbagai daerah di Indonesia, dimana
budaya gotongroyong mampu mendorong anggota masyarakat untuk terlibat
dalam kegiatan bersama secara sukarela dan partisipatif. Bentuk yang lain
dimana masyarakat mampu mengembangkan budaya musyawarah dan toleransi
berdasarkan nilai-nilai tradisional, mampu mengembangkan budaya kebebasan
mengeluarkan pendapat, menghormati perbedaan, dan menghargai keragaman.
Masing-masing masyarakat di Indonesia dengan beragam etnik, bahasa,
agama, dan adat istiadat memiliki masing-amsing mekanisme dan pengaturan
social yang berbeda-beda namun aktivitas itu mereka lakukan secara mandiri
dan mendorong partisipasi dalam kebersamaan. Bentuk-bentuk masyarakat
partisipatif seperti ini yang akan berkembang sehingga terbentuk masyarakat
madani yang demokratis partisipatif.

4. Kendala yang dihadapi dalam mewujudkan masyarakat madani


Menurut Liefer beberapa tantangan yang dihadapi dalam
mewujudkanmasyarakat madani di Indonesia, yaitu
1. Tatanan politik yang sekian lama telah dijadikan akar penyangga pembangunan
ekonomi yang menjadi ciri orde baru. Dengan suksesnya pembangunan
ekonomi pada saat orde baru, semakin memperkuat justifikasi pentingnya
stabilitas politik untuk dipertahankan dan berakibat pada pembatasan kegiatan
politik sipil.
2. Dwi fungsi ABRI, hal ini menyangkut peranan militer dalam politik di
Indonesia. Konsep ini melegalkan dan menguatkan kehadiran militer pada
berbagai posisi-posisi kenegaraan yang seharusnya diduduki oleh sipil. Peran
dwi fungsi pada saat orde baru sudah menjelma menjadi sebuah status yang
istimewa dan tidak dapat diganggu gugat, sehingga proses yang mendorong ke
arah demokrasi akan terhambat.
3. Kekuranagan dana maka mengharaokan sumbangan pemerintah sehingga
tergantung pemerintah.
4. Masih ada budaya masyarakat yang masih belum menerima sepenuhnya
demokrasi.
5. Upaya dalam mengatasi hambatan mewujudkan masyarakat madani
1. Memberikan Ruang publik yang bebas kepada rakyat (free public sphare), yaitu
masyarakat memiliki akses penuh terhadap kegiatan publik.
2. Demokratisasi, hanya Negara demokratis yang menjamin masyarakat madani.
Pelaku politik dalam suatu Negara cenderung menyumbat masyarakat sipil,
maka demokrasilah yang dapat melawan kecenderungan itu.
3. Menumbuhkan toleransi individu untuk menerima pandangan politik dan sikap
sosial yang berbeda.
4. Menubuhkan sikap pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan
masyarakat yang majemuk sebagai anugerah dari Tuhan YME. Berbeda-beda
tetapi tetap satu.
5. Mewujudkan keadilan sosial ( Social Justice).
6. Menciptakan Supremasi hukum, merupakan jaminan terciptanya keadilan.
7. Penciptaan dan peningkatan kwalitas atau mutu pendidikan dan keterampilan
masyarakat sehingga mampu bersaing dalam dunia usaha atau bursa kerja.
8. Menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat melalui penegakan disiplin dan
sosialisasi kesadaran hukum oleh aparat penegak hukum atau pemerintah.
9. Menembus budaya sebagian masyarakat Indonesia yang masih belum mau
menerima demokrasi atau perbedaan pendapat dengan cara-cara yang arif dan
bijaksana.
D. GLOSARIUM
Madani : peradaban, menjunjung tinggi norma, iman, menguasai
tekhnologi yang berperadaban.
Masyarakat madani : masyarakat beradab
Swasembada : mencukupi kebutuhan sendiri
Swadaya : kekuatan sendiri
Otonom : berdiri sendiri, pemerintahan sendiri
Pluralisme : mejemuk, beranekaragam
Justifikasi : pembelaan kebenaran
E. RANGKUMAN
1. Masyarakat madani adalah jaringan kerja yang kompleks dari organisasi-
organisasi yang dibentuk secara sukarela, berbeda dari lembaga-lembaga resmi
Negara, bertindak secara mandiri atau kerjasama dengan lembaga-lembaga
Negara.
2. Ciri-ciri masyarakat madani adalah lahir secara mandiri, sukarela, swadaya,
mandiri dari kekuasaan Negara, dan tunduk pada aturan yang berlaku.
3. Kendala wewujudkan masyarakat madani adalah kekuasaan orde baru, dwi
fungsi ABRI, LSM masih tergantung pada kekuatan ekonomi Negara,
pendidikan rendah, kesadaran hukum rendah, budaya masyarakat yang bersifat
paternalistik.
4. Upaya mengatasi hambatan dalam mewujudkan masyarakat madani adalah
memberikan ruang publik kepada masyarakat dalam bentuk menyampaikan
pendapat, demokratisasi, toleransi, menumbuhkan sikap pluralisme, keadilan
social, partisipasi social, supremasi hukum dan kesadaran hukum masyarakat,
peningkatan mutu pendidikan, menembus budaya paternalistic masyarakat.
UJI KOMPETENSI
1. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Lahir secara mandiri
2. Biaya sepenuhnya tergantung pada pemerintah
3.Anggotanya bersifat sukarela
4. Terkadang tunduk pada aturan yang disepakati bersama
5. Bebas atau mandiri dari kekuasaan Negara
Dari pernyatan tersebut manakah yang merupakan ciri masyarakat madani
a. 1,2, dan 3 b. 1 dan 3 c. 2, dan 4 d. 1, 3, dan 5 e. 5 saja
2. Yang tidak termasuk contoh masyarakat madani berikut ini adalah .
a. Yayasan pendidikan (Sekolah swasta) d. Kelompok arisan para ibu
b. Majelis Talim (pengajian) e. Ikatan Penerbit Indonesia
c. Yayasan Perlindungan Anak Cacat
3. Bentuk yang paling sederhana dari masyarakat madani adalah
a. Musyawarah dan toleransi d. Budaya gotong royong di
daerah
b. Kebebasan mengeluarkan pendapat e. Semua jawaban benar
c. Menghargai perbedaan dan keragaman
4. Tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan masyarakat madani di masa orde
baru, adalah ..
a. Kurangnya dasar ekonomi LSM sehingga masih tergantung pada Negara
b. Pembatasan kegiatan politik sipil dan dwi fungsi ABRI dengan peran militer
di kancah politik.
c. Tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat rendah
d. Kesadaran hukum masyarakat rendah
e. Budaya masyarakat yang masih sulit menerima demokrasi (budaya
paternalistic)

Anda mungkin juga menyukai