Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A.Pendahuluan
B. Fungsi Audit Internal Dalam Menyediakan pengetahuan yang dalam Bagi Stakeholder Melalui
Consulting
Pengetahuan yang dalam merupakan produk atau hasil akhir dari assurance atas
fungsi auditinternal dan juga pekerjaan consulting yang dirancang untuk menyediakan
masukan atau informasiyang berharga bagi auditee (klien). Pengetahuan yang mendalam
merupakan komponen utama darimasalah nilai audit internal. Auditor internal berada pada
posisi yang strategis pada organisasimelalui input pada teknik manajemen risiko dan
membantu organisasi memperbaiki danmeningkatkan proses dan pengendalian.
Fungsi audit internal secara unik diposisikan untuk menambah nilai dan membuat
perubahanterhadap perusahaan ketika menjalankan consulting.Karena auditor internal sering
dipandangsebagai ahli risiko dan pengendalian dalam suatu organisasi, keahlian ini dapat
berguna untukmembantu organisasi untuk menelusuri munculnya risiko.
Dengan demikian, karena alasan di atas, jasa consulting yang disediakan oleh fungsi
auditinternal bisa menjadi sangat berharga bagi organisasi. Selain itu, jasa
consulting disediakan olehauditor internal dengan peluang untuk mendiversifikasi keahlian
dan karyanya dalam lingkungankerja yang dinamis. Meningkatkan fokus terhadap jasa
consulting, terutama dalam lingkungan yangmenentu, adalah jelas-jelas merupakan win-win
solution.
Ada beberapa perbedaan pokok antara jasa Assurance dengan consulting, antara lain sebagai
berikut :
1. Orang atau sekelompok yang memerlukan dan menerima nasihat keterlibatan klien.
2. Orang atau sekelompok yang menawarkan nasihat fungsi audit internal
1. Orang atau sekelompok yang secara langsung terlibat dalam proses, sistem atau
persoalanyang lain auditee
2. Orang atau sekelompok yang membuat penilaian (assessment) independen fungsi
auditinternal
3. Orang atau sekelompok yang bergantung pada penilaian (assessment) independen
pengguna (user )
Penerapan standar
Ketika standar kinerja dan atribut diterapkan sama terhadap baik jasa assurance maupun
consulting, ada serangkaian implementasi standar yang berbeda diantara kedua jasa
tersebut.Perbedaan tersebut tercermin dalam perbedaan pihak-pihak yang terlibat. Karena
consulting melibatkan dua pihak, strukturnya tidak lebih kompleks daripada jasa assurance
yang melibatkantiga pihak. Karena perbedaan struktur ini, maka penerapan standar jasa
Tujuan perjanjian
Komunikasi perjanjian
Karena tujuan dari assurance adalah menyediakan penilaian yang independen dan pihak
ketiga(user) terlibat dalam penggunaan informasi, komunikasi harus menyertakan baik
auditee maupunpihak ketiga. Selain itu, karena tipe informasi yang dikomunikasikan sama
untuk semua assurance,format komunikasi relatif terstandar.Di sisi lain, komunikasi yang
timbul dari jasa consulting berbeda-beda, tergantung dari lingkupdan tujuan perjanjian. Itu
bisa formal ataupun informal, dan dapat didistribusikan ke dalambanyak variasi format.
Pendekatan yang digunakan adalah apa yang paling efektif dan efisien dariisi komunikasi
serta yang diterima oleh para peserta
Advisory Consulting
Misalnya:
Educational Consulting
Meliputi:
Facilitative Consulting
Beberapa manajemen meminta fungsi audit internal untuk menyediakan pelatihan pada
sebuahsubjek. Pada kasus ini, fungsi audit internal mengambil peran facilitative. Pengetahuan
auditorinternal dalam fungsi ini digunakan untuk memfasilitasi pembahasan mengenai proses
bisnis danpengendalian (controls). Misalnya adalah control self assessment (CSA) yang
merupakan aktivitasyang dapat difasilitasi oleh fungsi audit internal.
keterlibatan konsultasi dipilih berdasarkan besarnya risiko atau peluang yang terkait, ada
beberapa cara yang berbeda yang potensial keterlibatan konsultasi diidentifikasi
:
Biasanya, audit plan dibuat secara tahunan dan meliputi area-area dalam organisasi yang telah
melalui proses penilaian risiko (risk assessment) dan dipilih secara prioritas untuk fungsi
auditinternal. Prioritas ini menggambarkan baik assurance maupun consulting.Beberapa
consulting seperti system development projects, karena ketekunan dan inisiatifperubahan
besar, bisa dikenali ketika internal audit plan disusun dan disimpulkan
Consulting sering menghasilkan kondisi yang berubah atau baru. Hal inimenggambarkan
peluang terbesar bagi fungsi audit internal untuk meningkatkan nilai denganmenyediakan
wawasan bagi organisasi pada area yang sering mengalami perubahan yangsignifikan. Fungsi
audit internal dalam posisi ini adalah mengidentifikasi consulting mana yangpotensial, karena
kehadiran audit internal dalam area di organisasi sering menerima notifikasitentang
reorganisasi manajemen, restrukturisasi departemen, penawaran produk baru, dan lain-lain.
Proses penilaian risiko (risk assessment) audit internal mirip dengan penilaian manajemen
(managements assessment) dan proses pengutamaan (prioritization process), serta lebih
seringketimbang menilai risiko berdasarkan lebih banyak faktor daripada dampak atau
kemungkinan terjadinya. Faktor-faktor tersebut sering dibanding-bandingkan antar individu,
serta masing-masing faktor khususnya didefinisikan berdasarkan skalanya
Secara umum, ada tiga fase besar dari proses Advisory Consulting yang masing-
masingdibedakan berdasarkan langkah-langkahnya dalam setiap fase yang dijalankan.
Dalam perjanjianconsulting, tujuan tidak bisa didefinisikan di awal, dan bisa berubah selama
pelaksanaan consulting.
Tujuan meliputi:
Mereviu desain pengendalian dan memberikan saran perbaikan
Menyediakan masukan pada desain dan proses baru
Menyediakan rekomendasi selama reviu ketaatan dalam merger potensial atau akuisisi
b. Menentukan persetujuan akhir tujuan dan ruang lingkup dari adanya consulting
c. Memahami lingkungan terjadinya dan proses bisnis yang terkait
d. Memahami risiko yang relevan
e. Memahami pengendalian yang relevan (relevant controls) jika layak
f. Mengevaluasi rancangan pengendalian, jika layak
g. Menentukan pendekatan
h. Mengalokasikan sumber daya pada perjanjian
Ada beberapa prosedur yang berdasarkan penjelasan di atas mungkin atau tidak mungkin
diterapkan. Yaitu :
b. formulate advice
saran yang harus diperiksa dengan pelanggan untuk memastikan bahwa itu
1.dipahami oleh pelanggan,
2. memenuhi tujuan dari keterlibatan konsultasi dan
3. praktis dan biaya yang efektif untuk melaksanakan
.
G.Kertas Kerja Consulting (Consulting engagement working papers )
Secara tradisional, fungsi audit internal harus memfokuskan terutama pada jasa
Assurance karena aspek audit internal ini bergantung pada organisasi-organisasi untuk bisa
yakin bahwa risikoyang mengancam pencapaian tujuan telah dilakukan mitigasi secara
cukup. Lingkungan peraturanyang ada di seluruh dunia tentunya berkontribusi terhadap
ketergantungannya pada jasa assurance.Namun demikian, banyak organisasi makin
mengenali nilai sebuah fungsi audit internal bisamenambah nilai melalui kinerja jasa
consulting.
2.SOURCING
Ada saat dimana fungsi audit internal belum mempunyai keahlian teknis khusus
yangdibutuhkan untuk melaksanakan consulting tertentu. Ketika ini terjadi, keahlian ini
bisadiperoleh dari ahli yang berasal dari internal atau eksternal sebagaimana dinyatakan
dalam IIA Standard 1210.C1:
The Chief audit executive must decline the consulting engagement orobtain competent
advice and assistance if the internal auditors lack the knowledge, skill, orother competencies
needed to perform all or part of the engagement .
Area dimana pakar ahli dari luar bisa diperlukan bisa mencakup:
Sementara itu, spesialis atau pakar ahli dari luar yang bisa diperlukan sebagai
pelengkapantara lain:
a. Penyedia jasa audit internal
b. Spesialis pajak dan akuntan dari luar
c. Spesialis IT dan keamanan
d. Investigator kecurangan (fraud)
e. Aktuaria, ahli statistik, dan penilaif.
f. Engineer, ahli geologi, dan spesialis lingkungang.
g. Pengacara
J.Peluang bagi Fungsi Audit Internal dalam menyediakan wawasan melalui Jasa Consulting
Antara lain:
1. Melaksanakan penilaian risiko atas consulting dan melibatkan diri dengan fungsi
auditinternal dalam memprakarsai risiko terbesar dalam organisasi
2. Bekerja bersama dengan senior management dalam audit internal selama
proyekberlangsung
3. Memfasilitasi kegiatan manajemen risiko kunci dari organisasi dan menyediakan
pelatihanberkaitan dengan pengendalian dan risiko atas organisasi
4. Menyediakan rekomendasi informal atas area yang diidentifikasi dimana
peningkatanpengendalian, penghematan biaya, atau efisiensi bisa diwujudkan
5. Menjadi sukarelawan dalam fungsi audit internal selama peristiwa penting yang
menjaminkeahlian tambahan, misalnya bencana, pelanggaran keamanan, kecurangan.
6. Mempekerjakan seorang ahli untuk menyediakan jasa consulting
7. Menyediakan masukan selama inisiatif perubahan organisasi
8. Membantu mereviu kebijakan dan prosedur baru
9. Mengembangkan rekomendasi yang menyedikan wawasan dan pandangan ke depan