Anda di halaman 1dari 11

Kelainan Genetik yang Terangkai pada Autosom Resesif

BP10

Maria Yuliva Ndua

102012230

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

Jalan Arjuna Utara No 6, Jakarta Barat 11510

Abstrak
Gen merupakan bahan terkait dari karakter tertentu.Gen menumbuhkan serta mengatur
berbagai jenis karakter dalam tubuh baik fisik maupun psikis yang diturunkan dari generasi
ke generasi berikutnya. Mendel menemukan prinsip dasar hereditas dan kemudian
dirumuskan dalam dua hukum yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.Kelainan
pewarisan sifat adalah penyimpangan dari sifat umum atau sifat rata-rata manusia. Suatu sifat
yang diturunkan ditentukan oleh gen resesif pada autosom baru akan nampak apabila suatu
individu menerima gen resesif ini dari kedua orang tuanya.Sebagai contoh kelainan pada
pewarisan sifat yaitu bisu tuli yang merupakan kelainan yang terangkai pada autosom resesif.
Kelainan ini dapat muncul pada individu meskipun kedua orang tua terlihat dalam keadaan
normal namun sebenarnya kedua orang tua tersebut memiliki gen resesif yang apabila
individu menerima gen resesif dari kedua orang tua maka akan memunculkan kelainan
genetik yaitu bisu tuli.
Kata kunci:Bisu tuli, autosom resesif, kelainan genetik
Abstrack
Genes are related materials of a certain character. Gen grow and organize various types of
characters in the body both physically and psychologically handed down from one
generation to the next. Mendel discovered the basic principles of heredity and then
formulated in two laws, namely the Law of Mendel Mendel's Law I and II. Abnormalities of
inheritance is a deviation from the general nature or nature of the average human. An
inherited trait determined by an autosomal recessive gene will appear when an individual
receives a recessive gene from both parents. For example hereditary disorder that is a deaf-
mute who is a disorder that is coupled to the autosomal recessive. This disorder can occur in
individuals even though both parents visible under normal circumstances but actually the old
folks have a recessive gene that, if the individual receives a recessive gene from both parents
will bring up a genetic disorder that is a deaf mute.

Keywords:Deaf, autosomal recessive, genetic disorder

1
Pendahuluan

Gen merupakan urutan unik asam deoksiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk
protein tertentu.1 Gen diturunkan dari orang tua dimana gen tersebut yang menentukan
karakter yang terlihat pada diri seseorang. Apabila salah satu orang tua atau kedua orang tua
memiliki kelainan pada gen ataupun sebagai pembawa (carrier)maka kelainan tersebut dapat
juga diturunkan kepada anaknya. Kelainan genetik merupakan suatu penyimpangan dari sifat
rata-rata atau sifat umum manusia. Salah satu contoh dari kelainan genetik adalah bisu tuli
yang terangkai pada autosom. Kelainan ini merupakan kelainan yang diturunkan, bersifat
tetap dan tidak menular. Kelainan genetik ini umumnya bersifat resesif dan individu dengan
sifat heterozigot sering tidak menyadari bahwa dirinya membawa sifat abnormal. Dan pada
akhirnya mereka menghasilkan keturunan yang memiliki kelainan bisu tuli. Pada makalah ini
akan dijelaskan tentang hukum mendel, kelainan pewarisan sifat yang terangkai pada
autosom maupun gonosom, materi hereditas, diagram silsilah serta dogma sentral. Tujuannya
adalah supaya mahasiswa dapat mengetahui kelainan pewarisan sifat melalui sebuah kasus.
Makalah ini ditujukan kepada mahasiswa fakultas kedokteran. Manfaatnya adalah supaya
lebih mendalami tentang pewarisan gen.

Materi Hereditas

Kromosom

Kromosom adalah benang-benang halus yang tersusun dari asam nukleat, seperti RNA dan
DNA.2 Kromosom merupakan komponen utama inti yang mengandung bahan informasi
genetik.3 Kromosom pada manusia berjumlah 23 pasang atau 46 buah dimana 22 pasang
merupakan autosom (kromosom tubuh) dan 1 pasang merupakan gonosom (kromosom
kelamin).2,4 Pada autosom jumlahnya selalu diploid sedangkan pada gonosom memiliki
setengah dari kromosom tubuh sehingga jumlahnya haploid.5 Kromosom tersusun atas DNA
yang berkondensasi bersama protein histon didalam inti sel, yang membentuk struktur yaitu
nukleosom.4Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih kompak
yang disebut benang kromatin. Gabungan-gabungan dari benang kromatin dikenal sebagai
kromosom. Sebelum membelah, molekul DNA dari kromosom berduplikasi sehingga
terbentuk lengan kromosom ganda yang disebut kromatid. Bagian kromosom yang tidak
mengandung gen adalah sentromer yang merupakan tempat melekatnya kromatid. Kromosom
memiliki 4 bentuk yaitu metasentrik, submetasentrik, akrosentrik dan telosentrik. 4,5,6

2
Metasentrik merupakan kromosom ini memiliki sentromer yang letaknya ditengah sehingga
memiliki panjang lengan yang sama. Sumetasentrik merupakan kromosom ini memiliki satu
lengan lebih pendek, sentromer sedikit bergeser dari tengah. Akrosentrik merupakan satu
lengan lebih panjang dan lengan lainnya jauh lebih pendek. Telosentrik merupakan
kromosom yang memiliki satu lengan saja.4,6

Gen

Gen adalah suatu unit terkecil bahan yang diturunkan. Gen merupakan bahan terkait dari
karakter tertentu.2Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh
baik fisik maupun psikis. Gen-gen terletak pada tempat yang tepat pada kromosom. Gen
sebagai faktor keturunan tersimpan didalam kromosom, yaitu dalam manik-manik yang
disebut dengan kromomer atau nukleosom dari kromonema. Menurut Morgan, gen terletak
didalam lokus pada kromosom. Fungsi dari gen adalah mengatur perkembangan dan proses
metabolisme individu, menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi
berikutnya.1

DNA

DNA merupakan materi genetik. DNA merupakan bahan baku dari gen dan strukturnya
merupakan kunci dari cara kerja kode genetik. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan
materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan.1 Genom adalah set
lengkap materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi
kromosom. DNA memiliki struktur heliks ganda. 3,7 Tiap untai heliks merupakan suatu
polinukleotida yang tersusun oleh nukleotida-nukleotida yang dihubungkan satu sama lain
melalui ikatan kovalen fosfodiester.2 Ada empat basa yang menyusun nukleotida sebagai
komponen DNA. Dua diantaranya termasuk basa purin yaitu adenin (A) dan guanin (G),
sedangkan dua basa lainnya termasuk basa pirimidin yaitu timin (T) dan sitosin (C). 3,7 Adenin
akan berpasangan dengan timin melalui dua jembatan hidrogen sedangkan guanin akan
berpasangan dengan sitosin melalui tiga jembatan hidrogen. Dalam tiap molekul DNA,
urutan nukleotidanya sudah baku karena urutan nukleotida merupakan isyarat bagi normalnya
informasi genetik. Pewarisan informasi genetik dari satu sel ke sel anakan yaitu melalui
proses replikasi pada saat terjadi pembelahan sel dimana untai polinukleotida akan
membentuk untai polinukleotida baru yang masing-masing DNA anakan mengandung
polinukleotida lama dari induknya.7

3
Dogma Sentral

Dogma sentral biologi menjelaskan mengenai perubahan gen dari DNA menjadi RNA dan
RNA menjadi protein. Dogma ini menjelaskan bagaimana proses pembacaan materi genetik
menjadi protein yang berperan dalam tahap metabolisme tubuh. Dogma sentral biologi
terbagi atas 3 tahapan besar, yaitu replikasi, transkripsi, dan translasi. Tiga tahap ini
digunakan untuk penyalinan materi genetik menjadi protein.

Replikasi

DNA mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi yaitu memperbanyak atau


menggandakan diri.8 DNA mampu membentuk DNA baru yang sama dengan DNA awal.
Replikasi DNA adalah suatu proses menurunkan sifat genetik sehingga suatu jasad hidup
tetap menurunkan jenisnya. (1) Replikasi diawali dengan membuka pilinan salah satu ujung
DNA karena kerja enzim.9Enzim yang berperan dalam pemisahan kedua rantai DNA ini
adalah enzim topoisomerase dan helikase. Sewaktu replikasi berjalan, kedua rantai DNA
terpisah sehingga terbentuk semacam garpu replikasi.Setelah heliks yang terbuka, protein
yang disebut untai tunggal mengikat protein (SSB) mengikat daerah terbuka dan mencegah
mereka untuk menempel kembali. Proses replikasi dimulai, dan garpu replikasi dilanjutkan
dalam dua arah yang berlawanan sepanjang molekul DNA.9,10

(2) Sintesis Primer yaitu sintesis untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada
sebagai template yang dibawa oleh enzim DNA polimerase. DNA primase mensintesis
bentangan pendek RNA ke untai DNA yang ada yang disebut primer yang disintesis oleh
primase. (3) Sintesis leading strand yaitu sintesis untai polinukleotida memerlukan enzim
yaitu enzim DNA polimerase. Sintesis leading strand rantai 3- 5 disebut leading strand,
artinya replikasi dapat terjadi hanya dengan satu primer saja. Arah sintesis ini ke arah pangkal
garpu dan terjadi secara langsung. Saat garpu replikasi berlangsung, nukleotida baru
ditambah secara terus menerus sehingga menghasilkan untai.9,10

(4) Lagging strand, pada untai berlawanan, DNA disintesis secara terputus-putus dengan
menghasilkan serangkaian fragmen kecil dari DNA baru arah 5- 3. Fragmen ini disebut
fragmen okazaki. Primase menambahkan primer di beberapa tempat sepanjang untai
terbuka. (5) Penghapusan primer, meskipun untai DNA baru telah disintesis primer RNA
,pada untai baru yang terbentuk harus digantikan oleh DNA yang dilakukan oleh enzim

4
polimerase I untuk diganti dengan deoksiribonukleotida baru dengan 5-3 aktivasi
polimerase DNA (6) Penghapusan primer selesai, untai yang tertinggal masih mengandung
celah antara fragmen Okazaki. Enzim ligase digunakan untuk menyambungkan dan
menciptakan ikatan fosfodiester.9,10

Transkripsi

Transkripsi adalah pencetakan RNA messeger oleh DNA. Proses transkripsi hampir sama
dengan replikasi DNA, tetapi bedanya terjadi sintesis RNA dua kali lebih cepat dari pada
sintesis DNA. RNA akan disintesis dari ujung 5 ke ujung 3 sehingga rantai RNA
komplementer dibentuk secara antiparalel terhadap rantai DNA arah 3- 5.Enzim yang
berperan dalam transkripsi adalah RNA polimerase. Proses transkripsi dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.7(1) Inisiasi adalah awal dari transkripsi dimana
enzim polimerase RNA mengikat ke wilayah gen yang disebut promotor. Ini menandakan
DNA untuk melepas sehingga enzim dapat membaca basa di salah satu untai DNA. Enzim ini
sekarang siap untuk membuat untai mRNA dengan urutan komplementer basa.3,7 (2) Elongasi
atau pemanjangan adalah penambahan nukleotida untuk untai mRNA. RNA polimerase
membaca untai DNA yang dilepas dan membangun molekul mRNA dengan menggunakan
pasangan basa komplementer. Terdapat waktu yang singkat selama proses ini ketika RNA
yang baru terbentuk terikat dengan DNA yang terbuka. Selama proses ini, adenin (A) dalam
DNA mengikat ke urasil (U) pada RNA tersebut. (3) Terminasi adalah akhir dari transkripsi,
dan terjadi ketika RNA polimerase melintasi urutan gen stop (terminasi). Untai MRNA
selesai, dan melepaskan dari DNA.3

Translasi

Translasi adalah penerjemahan kode oleh tRNA berupa urutan yang dikehendaki. Translasi
dibagi menjadi tiga tahapan yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.7

Inisiasi

MRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom, kemudian
mRNA masuk ke dalam celah ribosom. Ketika mRNA sudah masuk ke ribosom, ribosom
membaca kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan setiap 3 urutan basa. Dengan demikian,
proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon terbaca
ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino

5
metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom.Ribosom di sini berfungsi untuk
memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama
sintesis protein.4

Elongasi

Pada tahap ini, asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama
(metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II.
Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil
membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk
dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida. Kemudian ribosom terus bergeser
sampai asam amino ke tiga lalu dmasuk ke ribosom dan kemudian dirangkai dengan
dipeptida yang terbentuk sebelumnya sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya
proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribosom, yang diterjemahkan ke
dalam bentuk asam amino untuk dirangkai menjadi polipeptida.3,7

Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA
yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah
melepaskan asam amino tersebut akan kembali lagi ke sitoplasma untuk mengulangi
kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi
sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan
polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.7

Terminasi

Elongasi berlanjut hinggakodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah
UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino namun bertindak
sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian diproses
dan menjadi protein.7
Kelainan Pewarisan

Kelainan genetik pada manusia disebabkan oleh kelainan yang terangkai autosom dan
kelainan terangkai gonosom. Kelainan terangkai autosom terletak pada autosom nomor 1-22,
ekspresi genetik terhadap laki-laki dan perempuan sama besar dan dapat bersifat dominan dan
resesif.3 Kriteria dari kelainan terangkai autosom dominan adalah tidak adanya selang
generasi, orang yang menderita menikah dengan orang yang tidak menderita sekitar 50% dari
keturunan menderita, sifat muncul dalam jumlah yang hampir sama antara laki-laki dan
perempuan.

6
Kelainan yang terangkai pada autosom dominan adalah phenylcarbamida (PTC) yaitu semua
makanan dan minuman terasa pahit bagi penderita, dentinogenesis imperfekta yaitu
pertumbuhan gusi yang tidak sempurna, achondroplasia yaitu ditandai dengan kelaian epifisis
yaitu adanya penulangan pada kartilago sehingga menyebabkan anggota badan menjadi
pendek, polidaktili yaitu orang yang memiliki jumlah jari yang lebih dari jumlah normal,
neurofibromatosis yaitu terdapat benjolan di sekitar tubuh, Huntington disease yaitu
kehilangan kontrol pada sistem koordinasi dan kontrol diri.11

Kelainan yang terangkai pada autosom resesif dapat dijumpai pada laki-laki dan perempuan
dan gen terus menerus diwariskan ke generasi berikutnya. Suatu sifat yang diwariskan
sebagai autosom resesif hanya berekspresi dalam genotipe homozigot resesif. Kelainan ini
memiliki ciri yaitu adanya selang generasi, jumlah yang menderita sama pada laki-laki dan
perempuan, sering ditemukan pada perkawinan sekerabat.12 Contoh kelainan yang terangkai
pada autosom resesif adalah Albinisme yaitu ketidakmampuan membentuk enzim tirosinase
yang mengubah asam amino tirosin menjadi pigmen melanin. Individu normal bergenotipe
AA atau Aa sedangkan penderita bergenotipe aa. Phenylketonuria mengalami kelainan
metabolism asam amino fenilalanin, karena tidak adanya enzim fenilalanin hidroksilase yang
merubah fenilalanin menjadi tirosin. Bisu tuli yaitu kelainan yang disebabkan karena adanya
gen resesif dd dan ee. Ddee atau Ddee dan ddEE/ddee menderita bisu tuli sedangkan DDEE
atau DeEe normal. Alkaptonuria yaitu kelainan yang disebabkan karena tidak mempunyai
enzim homogentisin menjadi asam maleyl asetoasetat sampai menjadi H 2O dan CO2.
Alkapton keluar bersama urin berwarna coklat tua sampai hitam.11

Kelainan yang terangkai pada gonosom dibagi menjadi dua yaitu terangkai pada kromosom Y
dan kelainan yang terangkai pada kromosom X.3 Kelainan yang terangkai pada kromosm Y
disebut gen holandrik dimana gen ini diwariskan dari ayah (parental) dan hanya akan
diturunkan kepada anak laki-laki saja sedangkan anak perempuan tidak diwariskan. Contoh
kelainannya yaitu hairy pinnae yautu tumbuhnya rambut pada tepi telinga yang kaku dan
panjang (hypertrichosis), ichthyosis congenita yaitu seseorang dengan kondisi kulit tebal
seperti sisik dan banyak luka di lekukan, webbed toes yaitu lekatnya jari kaki kedua dan
ketiga.12

Kelainan yang terangkai pada kromosom X berdasarkan dominansinya dibagi menjadi


terangkai kromosom X dominan dan terangkai kromosom X resesif. Contoh kelainan pada
kromosom X dominan yaitu sindrom rett yaitu adanya kerusakan sistem saraf, tremor,

7
epilepsi dan biasanya diderita oleh anak perempuan. 11,12 Sedangkan kelainan yang terangkai
pada kromosom X resesif lebih banyak diturunkan kepada anak laki-laki, pada anak
perempuan akan membawa (carrier). Contoh kelainan terangkai kromosom X resesif adalah
buta warna yaitu merupakan kelainan dimana penderita tidak mampu membedakan seluruh
atau beberapa warna (merah dan hijau), hemofilia merupakan kelainan yang disebabkan tidak
adanya protein tertentu yang digunakan untuk penggumpalan darah, duchene muscular
distrofi yaitu melemahnya otot-otot dan hilangnya koordinasi akibat tidak ada protein otot
distrofin.12

Sifat-sifat makhluk hidup dibagi menjadi dua yitu fenotipe dan genotipe. 2Fenotipe adalah
karakter yang terukur atau sifat yang berbeda apapun yang dimiliki oleh sutau organisme.
Karakter tersebut dapat dilihat oleh mata, seperti warna bunga, tekstur rambut, warna kulit,
dan karakter lainnya yang nampak.13 Fenotipe merupakan hasil dari produk-produk gen yang
diekspresikan dalam lingkungan tertentu.2,13

Genotipe merupakan semua alel yang dimiliki sutau individu. 2 Genotipe dibagi menjadi
homozigot yaitu mengandung alel-alel yang sama pada suatu lokus tunggal dan hanya
menghasilkan satu jenis gamet misalnya AA memiliki satu gamet yaitu A, dan heterozigot
yaitu persatuan gamet-gamet yang membawa alel yang berbeda sehingga menghasilkan jenis-
jenis gamet yang berbeda. Misalnya Aa memiliki gamet yaitu A dan a.13

Pewarisan Sifat Mendel

Mendel menemukan prinsip dasar hereditas dengan membudidayakan kacang ercis dalam
suatu percobaan yang terencana dan teliti. Prinsip dasar hereditas yang ditemukan oleh
Mendel dirumuskannya dalam 2 hukum, yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel Mendel
II.

Hukum Mendel I: Hukum Segregasi

Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi yaitu mengenai pemisahan alel pada waktu
pembentukan gamet. Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, dimana pasangan-pasangan
homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi atau terjadi pemisahan alel-alel suatu gen
secara bebas dari diploid menjadi haploid. Oleh sebab itu, setiap sel gamet mengandung satu
gen dari alelnya. Fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohybrid, yaitu persilangan
satu karakter dengan dua sifat beda.5,14

8
Persilangan monohibrid :

P1 UU(Bunga ungu) x uu(Bunga putih)

G1 U x u

F1 Uu

Pada saat terbentuknya gamet betina, UU memisah menjadi U dan U, sehingga sel gamet
bunga ungu hanya mengandung satu macam alel yaitu alel U. Sedangkan tanaman jantan
bunga putih homozigot resesif uu. Alel ini memisah menjadi u dan u, sehingga gamet gamet
jantan bunga putih mempunyai satu macam alel , yaitu alel u. Pembentukan gamet ini yang
menggambarkan fenomena Hukum Mendel I.5,14

Hukum Mendel II: Independent Assortment of Genes

Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi atau pengelompokan secara bebas. Hukum ini
menyatakan setiap gen atau sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain.
Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.5

Persilangan dihibrid:

P1 BBKK x bbkk

(Biji bulat berwarna kuning) (Biji keriput berwarna hijau)

G1 BK x bk

F1 BbKk

P2 BbKk x BbKk

G2 BK, Bk, bK,bk BK, Bk, bK,bk

Pada waktu pembentukan gamet parental ke-2, terjadi penggabungan bebas antara B dan b
dengan K dan k. Penggabungan bebas ini menghasilkan empat macam kombinasi gamet,
yaitu BK, Bk, bK, bk. Proses pembentukan gamet ini menggambarkan fenomena Hukum
Mendel II.4,14

Diagram Silsilah

Diagram silsilah adalah salah satu cara untuk memeriksa pola pewarisan. Biasanya diagram
ini menggunakan simbol-simbol. Pada laki-laki biasanya diwakili dengan gambar kotak

9
sedangkan perempuan diwakili dengan lingkaran. Garis horizontal yang menghubungkan
laki-laki dan perempuan disebut perkawinan. Keturunan anak melekat pada garis vertikal.
Semua saudara laki-laki dan saudara perempuan dari satu orang tua dihubungkan dengan
garis horisontal. Ketika jenis kelamin anak tidak diketahui maka dilambangkan dengan
simbol belah ketupat. Simbol yang terbuka atau tidak diberi warna mewakili yang tidak
menunjukkan sifat menderita.

Kesimpulan

Gen diturunkan dari orang tua dimana gen tersebut yang menentukan karakter yang terlihat
pada diri seseorang. Kelainan genetik pada orang tua juga dapat diturunkan dari generasi ke
generasi berikutnya. Pada autosom resesif, kelainan genetik yang muncul dari sebagian anak
dikarenakangen resesif yang dibawa oleh kedua orang tuanya walaupun kedua orang tuanya
dalam keadaan normal.

10
Daftar Pustaka

1. Wardhani IR. Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan. Diterjemahkan dari James J,


Baker C, Swain H. Principles of science for nurses.Oxford: Blackwell Publishing;
2008.
2. Nusantari E. Genetika: belajar genetika dengan mudah dan komprehensif. Yogyakarta:
Deepublish; 2015.
3. Karmana O. Cerdas belajar biologi. Bandung: PT Grafindo Media Pratama; 2008.
4. Ferdinand PF, Ariebowo M. Praktis belajar biologi. Jakarta: Visindo Media Persada;
2007.
5. Ferdinand PF, Ariebowo M. Praktis belajar biologi. Jakarta: Visindo Media Persada;
2007.
6. Gusrina. Genetika dan reproduksi ikan. Yogyakarta: Deepublish; 2014.
7. Yuwono T. Biologi molekuler. Edisi 5. Jakarta: Erlangga; 2011.
8. Sumardjo D. Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan
program strata 1 fakultas bioeksakta. Jakarta: EGC; 2009.
9. Proses replikasi DNA. Info Pendidikan dan Biologi. Diunduh darihttp://www.web-
books.com/MoBio/Free/Ch7.htm, 23januari 2017.
10. DNA repair mechanism. Diunduh dari http://www.edubio.info/2016/08/proses-
replikasi-dna.html, 23 Januari 2017.
11. Leveno KJ, Cunningham FG, Gant NF, Alexander JM, Bloom SL, Casey BM, et al.
Obstetri williams: panduan ringkas. Edisi 21. Jakarta: EGC; 2009.
12. Avise JC. The genetic gods: kuasa gen atas takdir manusia. Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta; 2007.
13. Elrod S, Stansfield W. Genetika. Edisi 4. Jakarta: Erlangga; 2007.
14. Elvita A, Widianto F, Widiawati H, Maimanah, Pradini M, Sari RP, et al. Genetika
dasar. Pekanbaru: Faculty of Medicine University of Riau; 2008.

11

Anda mungkin juga menyukai