Anda di halaman 1dari 4

Pro kontra penyelenggaraan "Miss World"

Nusa Dua (ANTARA Sumsel) - Sejumlah tokoh wanita Indonesia menyatakan mendukung
penyelenggaraan kontes kecantikan dunia "Miss World 2013" di Bali dan Jakarta, karena selain
mempromosikan budaya bangsa, juga membawa misi sosial. "Kenapa dilarang (penyelenggaraan
Miss World di Indonesia)?. Tetapi pendapat orang itu berbeda-beda," kata Ketua Umum Kongres
Wanita Indonesia, Dewi Motik Pramono ditemui pada Forum Wanita dan Ekonomi APEC di
Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat. Menurut dia, kontestan yang ikut dalam kontes ratu
kecantikan dunia itu nantinya tidak hanya sebatas untuk menghibur masyarakat tetapi mereka
akan bekerja untuk misi sosial. Meskipun terjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat, namun
perbedaan tersebut harus dihargai di tengah keberagaman Indonesia. "Saya sangat bersyukur
bahwa negara kita negara Pancasila yang menghormati perbedaan dan tidak ada satupun dari
mereka yang paling benar, karena yang paling benar hanya Allah. Saya mengharapkan perbedaan
itu jangan dibuat ribut tetapi itu anugerah," ucap anggota Yayasan Putri Indonesia itu. Hal senada
juga diungkapkan pengusaha nasional, Marta Tilaar, yang menyatakan bahwa dipilihnya
Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan ajang ratu sejagad yang diikuti 130 negara itu
merupakan kesempatan untuk mempromosikan budaya dan keindahan alam Tanah Air. Ia
menjelaskan bahwa kontes kecantikan "Miss World" berbeda dengan pelaksanaan kontes
kecantikan lainnya karena lebih mengandalkan talenta, sportivitas, dan kecerdasan, serta bekerja
untuk sosial. "Miss World" itu tidak seperti ajang yang lain. Ada talenta, sportivitas, musik.
Mereka memotivasi anak yatim piatu dan sosial. Ajang itu membawa nama bangsa. Bukan hanya
menonjolkan fisik tetapi kecerdasan dan talenta perempuan," kata pengusaha yang bergerak di
bidang industri kecantikan itu. Terkait adanya pro dan kontra, Ia meminta saat ini merupakan era
globalisasi yang terbuka dan perlu adanya perubahan cara berpikir. Sementara itu, Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar ditemui di
tempat yang sama mengaku telah melakukan pengecekan kepada pihak penyelenggara guna
memastikan bahwa tidak ada bikini dalam ajang tahunan itu. "Kami sudah cek kepada panitia
bahwa semua harus dilakukan sesuai dengan budaya Indonesia. Saat ini sesuai yang kami
ketahui, mereka melaporkan tidak menggunakan bikini," ucapnya. Adanya pro dan kontra, kata
Linda, hal itu dinilai wajar karena bagian dari demokrasi. "Sepanjang Pemerintah Provinsi Bali
menyambut, tentu kami sampai hari ini terus melakukan koordinasi," jelasnya. Miss World
sendiri diikuti oleh 130 peserta dari seluruh dunia. Masa karantina dilakukan mulai 1-14
September 2013 di Pulau Dewata, sebelum memasuki final yang akan dilaksanakan pada 28
September 2013 di Bogor, Jawa Barat

Sumber http://antarasumsel.com/berita/278250/pro-kontra-penyelenggaraan-miss-world

Pergelaran Miss World 2013, Citra Bali Semakin Terangkat

BADUNG, KOMPAS - Citra Bali sebagai destinasi pariwisata yang aman dan nyaman semakin
terangkat dengan suksesnya penyelenggaraan seluruh rangkaian Miss World 2013. Indonesia pun
mendapat pujian sebagai tuan rumah yang baik. Hal itu dikatakan Ketua Badan Promosi
Pariwisata Daerah Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Minggu (29/9/2013), di
Badung, Bali, menanggapi penyelenggaraan Miss World 2013, yang ditutup pada Sabtu
(28/9/2013) malam. Kami bersyukur acara Miss World 2013 di Nusa Dua berakhir dengan baik.
Suksesnya penyelenggaraan acara berskala internasional itu memberikan bukti bahwa Bali, dan
juga Indonesia, masih tempat yang aman dan nyaman untuk dikunjungi, kata Tjokorda Oka.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali tersebut mengatakan, aman dan
nyaman adalah kebutuhan dasar dalam industri pariwisata. Peliputan Miss World 2013 oleh
media nasional dan internasional turut mempromosikan Bali dan mengenalkan Bali lebih meluas.
Puncak acara Miss World 2013, yakni malam final pemilihan Miss World 2013, digelar di Bali
Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu malam. Malam itu, Megan
Young, Miss Filipina, dinobatkan sebagai Miss World 2013. Megan pun menerima mahkota Miss
World dari Wenxia Yu, Miss World 2012. Posisi kedua, Marine Lorphelin dari Perancis, dan
posisi ketiga

Carranzar Naa Okailey Shooter dari Ghana.

TRIBUN/TAUFAN WIJAYAPertunjukan tari kecak di Uluwatu, Bali, Kamis (6/6/2013). Tari


kecak yang dimainkan tiap hari di pura ini bisa menyedot hampir seribu penonton.

Keberhasilan Megan meraih gelar Miss World 2013 tidak lepas dari kesuksesannya menjuarai
Top Model, salah satu sesi fast track dalam ajang Miss World 2013. Duta kecantikan dari
Indonesia, Vania Larissa, yang diharapkan masuk ke final setelah menyabet juara dalam sesi
Talent di Miss World 2013, hanya lolos sampai babak 10 besar. Chairwoman of Miss World
Indonesia Organization, Liliana Tanoesoedibjo, yang juga menjadi juri di final Miss World 2013,
menyatakan, seluruh juri memilih yang terbaik. Dia menambahkan, Vania sudah menunjukkan
seluruh upaya terbaiknya dan tampil dengan sangat baik selama kegiatan Miss World. Ini
dibuktikan dengan Vania lolos sampai babak 10 besar. Chairwoman of Miss World Organization
Julia Morley menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Indonesia. Julia, yang juga
menjadi juri di final Miss World 2013, menyatakan kepuasannya atas penyelenggaraan Miss
World 2013 di Bali.

Sumber
http://travel.kompas.com/read/2013/09/30/0917541/Pergelaran.Miss.World.2013.Citra.Bali.Sema
kin.Terangkat?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

Pro dan Kontra Miss World 2013 Terus Bergulir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World 2013 terus


menuai pro dan kontra. Ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menolak
Indonesia menjadi tuan rumah Miss World. Aksi unjuk rasa menolak penyelenggaraan kontes
Miss World pun bergulir deras. Akibat derasnya aksi penolakan terhadap penyelenggaraan Miss
World itu, malam final kontes ratu kecantikan itu tak jadi digelar di Bogor, Jawa Barat. Miss
Wolrd pun digelar di Bali. MUI pun mengkritisi kebijakan pemerintah yang memindahkan
penyelenggaraan Miss World ke Bali. Pemerintah pun dinilai tidak mendengarkan anjuran MUI.
Apa yang rekomendasikan MUI ke pemerintah adalah membatalkan sama sekali penyelenggaran
Miss World di Indonesia, bukan melokalisirnya di Bali. Ketua MUI Pusat Bidang Seni dan
Budaya KH Cholil Ridwan mengatakan, sepertinya pemerintah tidak menghargai dan
mendengarkan lagi nasihat MUI sebagai mitranya. "Yang kita sarankan itu membatalkan bukan
memindahkan, tapi membatalkannya," ujarnya. Ada yang kontra namun ada pula yang pro.
Jeffrie Geovanie, Board of Advisor CSIS, justru menyesalkan keputusan pemerintah yang
memindahkan acara malam final Miss World dari Bogor ke Bali. 'Sangat disesalkan karena
menunjukkan betapa lemahnya pemerintah terhadap tekanan-tekanan dari pihak yang kontra
pada acara Miss World,'' ungkap Jeffrie. Menurut dia, pemerintah seharusnya belajar dari
Gubernur Jakarta, Jokowi yang tetap kokoh mempertahankan Lurah yang ditolak hanya karena
agamanya bukan agama mayoritas. Jeffrie menilai, setelah 2014 Indonesia membutuhkan
kepemimpinan model kepemimpinan Jokowi di Jakarta. Fajar Riza Ul Haq, direktur eksekutif
Maarif Institute juga menyesalkan cara pemerintah menghadapi polemik penyelenggaraan Miss
World. ''Jalan keluar yang diambil mencerminkan pemerintah tidak bertanggung jawab terhadap
keputusannya sendiri. Padahal pemerintah telah jauh-jauh hari memberikan ijin kegiatan Miss
World di Jakarta dan Sentul, Bogor," cetusnya. Fajar juga menilai ketidaksiapan kepolisian untuk
memberikan jaminan keamanan di luar Bali merendahkan wibawa aparat negara. ''Kasus ini
menambah bukti bahwa memang pemerintah selalu gagal keluar dari bayang-bayang tekanan
ideologis atas nama mayoritas,'' tuturnya. Terkait polemik ini, Menteri Agama Suryadharma Ali
membantah bila sikap pemerintah terpecah atas

penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Ini mengingat di satu sisi pemerintah memberi izin
penyelenggaraan. Namun di sisi lain, juga meminta untuk dibatalkan. Menurutnya, pemberian
izin dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
serta Gubernur Bali. Termasuk prosedur pengamanan dari kepolisian. Sementara Kementerian
Agama meminta penyelenggara mendengarkan saran Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk
membatalkan ajang kecantikan ini. "Pemerintah tidak terpecah, tetapi berbicara sesuai dengan
porsinya," ujar Menag. Selaku Menteri Agama, kata dia, pendapat yang perlu didengar atas hal
ini adalah MUI. Namun, kementerian yang lain tentu memiliki pandangan yang berbeda.

Sumber http://republika.co.id/berita/nasional/umum/13/09/20/mtexz7-pro-dan-kontra-miss-
world-2013-terus-bergulir

Tambahan

Sumber http://id.m.wikipedia.org/wiki/Miss_World_2013
Miss World 2013

Megan-young-for-miss-world-2013.jpg Megan Young

Tanggal 28 September 2013 [1]

Tempat Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Indonesia Bendera Indonesia[2][3]

Pembawa acara Myleene Klass, Kamal Ibrahim, Daniel Mananta[4], Amanda Zevannya[5]

Pengisi acara Blue, Matt Cardle[5]

Stasiun televisi RCTI, E! Entertainment

Peserta 127

Finalis/Semifinalis 10

Debut Guinea, Guinea-Bissau, Kamerun, Kosovo, Uzbekistan

Tidak tampil Bonaire, Israel, Macau China, Malawi, Sierra Leone, Suriname, Uruguay,
Zimbabwe

Tampil kembali Chinese Taipei, Dominika, Ghana, Haiti, Kep. Virgin BR, Kirgizstan, Lesotho,
Moldova, Namibia, Romania, Samoa, Swiss, Tunisia, Zambia

Pemenang Megan Young ( Filipina)

* Miss World 2013 adalah edisi ke-63 dari kontes kecantikan Miss World, yang diselenggarakan
pada tanggal 28 September 2013 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), di Nusa Dua,
Bali, Indonesia.[3][6] Sebagai pembawa acara pada malam puncak adalah Myleene Klass, Kamal
Ibrahim, Daniel Mananta, dan Amanda Zevannya.

Di akhir acara, Miss World 2012, Yu Wenxia dari Republik Rakyat Cina memahkotai
penerusnya, Megan Young dari Filipina sebagai Miss World 2013, menjadikannya sebagai
wanita Filipino pertama yang memenangkan gelar Miss World dalam sejarah.

Anda mungkin juga menyukai