A. Heat Exchanger
Heat exchanger adalah alat yang bertujuan untuk pertukaran panas suatu
fluida. Didalam proses pembuatan ammonia, heat exchanger digunakan pada saat
memanaskan umpan masuk reaktor serta pendinginan arus produk saat akan
diembunkan. Selain itu pada proses kompresi, pada arus keluar stage pertama, arus
akan didinginkan oleh cooler untuk menurunkan suhu sebelum masuk ke stage ke
dua.
Dalam proses pertukaran panas digunakan dua fluida yang memilki beda suhu
yang cukup tinggi untuk memungkinkannya terjadinya transfer panas yang baik. Satu
fluida bersuhu lebih panas dibandingkan fluida yang satunya lagi. Proses perpindahan
panas ini dapat terjadi dalam dua mekanisme yaitu kontak secara langsung antar
fluidanya dan kontak secara tidak langsung.
(Sumber :www.klmtechgroup.com )
b. Plate Exchanger
Heat Exchanger ini terdiri atas beberapa pelat-pelat tipis yang tersusun
secara teratur dan diselubungi oleh gasket dimana tiap pelatnya saling
tersambung satu sama lain. Pelat pelat ini memilki luas permukaan yang
besar dan pada bagian ujung ujung nya terdapat lubang tempat masuknya
fluida. Fluida panas dan fluida dingin dibuat mengalir secara terpisah pada
pelat ini yang masuk pada lubag yang berbeda.
Kelebihan dari HE jenis ini adalah mudah untuk dibongkar sehingga
mudah untuk dibersihkan maupun untuk perawatannya. Luas transfer panas
dapat diatur sesuai dengan keinginan dengan melakukan penambahan pelat
pada alat. HE Jenis ini mampu bekerja sangat baik untuk jenis aliran yang
memiliki nilai viskositas yang kecil.
Kelemahannya dari HE jenis ini adalah kemampuan pelatnya hanya
mampu untuk menangani fluida yang bertekanan 3 Mpa. Komponen gasket
tidak bisa digunakan untuk pengoperasian dengan penggunaan aliran fluida
yang bersifat korosif. Selain itu suhu maksimum yang diperbolehkan untuk
pengoperasian dari HE jenis ini maksimum adalah 260oC.
Gambar . Plate Heat Exchanger
(Sumber: www.klmtechgroup.com)
d. Double pipe
HE jenis ini mirip dengan HE shell and tube namun bedanya adalah
disini tiap pipa nya memiliki shell nya sendiri, beda dengan jenis shell and
tube dimana beberapa kumpulan pipa di selubungi oleh satu buah shell.
Umumnya HE jenis double pipe ini dibuat membentuk huruf U agar dapat
memanfaatkan tempat yang lebih kecil untuk panjang yang sama jika dibikin
lurus. Fluida pada sistem HE ini mengalir pada dua tempat yakni didalam pipa
dan diantara pipa dan shell nya atau bagian anular. Biasanya aliran fluida
panas mengalir pada bagian anular sedangkan fluida yang dingin mengalir
pada bagaian dalam pipa.
HE jenis ini memiliki keuntungan dimana HE mampu untuk menagani
fluida yang bertekanan tinggi. Selain itu mudah untuk dibersehikn karena
tidak ada sambungan antara antar pipanya serta bersifat fleksibel atau mudah
di design sesuai dengan kebutuhan. Namun ada beberapa kekurangan dari HE
jenis ini dimana kapasitas perpindahan panasnya cukup kecil.
Gambar . Double Pipe Heat Exchanger
Sumber : http://www.slideshare.net/rijumoniboro/heat-exchangers-12606868
Dari penjabaran jenis-jenis HE diatas maka dipilih HE jenis Shell and Tube
dimana HE ini biaya nya lebih murah serta materialnya mampu dipilih secara bebas
untuk mencegah terjadinya korosi pada alat. Pressure drop untuk jenis HE ini dapat
diatur dengan mudah serta dalam pengoperasiannya mampu mengakomodasi proses
penguapan maupun pengembunan baik itu di bagian tube maupun pada bagian shell.
Selain itu perebdaan suhu yang cukup tinggi antara arus dingin dan panas yang
menyebabkan ekspansi termal pada alat mampu diakomodasi dengan baik oleh HE
jenis ini.
B. Hydrogen Recovery
Sumber :
(http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages/SeparationsChemical/Adsorbers/Ads
orbers.html )