Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


REKTIFIKASI CARRIER

DISUSUN OLEH

Kelompok 3

Dhea Isra
Atmika Kintani ( 061440410792 )
M. Rifqi Prakasa ( 061440410797 )
Maidia Yunita ( 061440410798 )
Rahmat Rendi Setiady ( 061440410805 )
Rizka Elvira Husni ( 061440410807 )
Septiani Wulandari ( 061440410810 )

Kelas : 5 EG.B
Instruktur : Zurohaina, S.T., M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI
2017
Rektifikasi Carrier

I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini , mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami dan melakukan pemisahan dengan metode rektifikasi carrier.
2. Menganalisa produk dan membandingkannya yang diperoleh dengan
standar.

II. Alat dan Bahan


2.1 Alat yang digunakan
Seperangkat alat rektifikasi carrier
Refraktometer
Tabung reaksi
Corong gelas
Neraca analitik
Gelas kimia 1000 ml

2.2 Bahan yang digunakan


Cengkeh
Minyak cengkeh
Aquadest

III. Dasar Teori


3.1 Pengertian Destilasi
Destilasi adalah pemisahan suatu zat cair atau padat yang terdapat
dalam dua atau lebih campuran, berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Peralatan destilasi di bagi dua yaitu : destilasi kering dan destilasi
basah. Destilasi dari bahan kering lebih efektif hasilnya dibandingkan
dengan destilasi bahan basah.
Destilasi dibagi atas tiga, yaitu : destilasi dengan air, destilasi
dengan air dan uap, dan destilasi dengan uap bahan. Destilasi dengan
uap air tidak dapat diterapkan pada semua bahan, karena dengan cara
pengolahan ini hasil mudah di dapatkan. Suatu cairan dapat diuapkan
dengan berbagai cara. Yang paling mudah dengan mendidihkan sampai
menguap dan akhirnya akan sama dengan cairan asalnya. Metode
penyulingan dengan uap air memiliki kelebihan tersendiri. Penyulingan
dengan air dan uap ini relative murah dan ekonomis. Biaya yang
diperlukan relative rendah jika di bandingkan dengan metode
penyulingan dengan uap. Kelemahan utama metode uap air adalah
kecepatan penyulingan yang rendah. Dalam destilasi sederhana,
uapnya diambil dan dikondensasi, tetesan rendaman merupakan
komposisi yang lebih banyak mengandung komponen yang lebih
banyak dari pada cairan semula. Siklus pendidihan dan kondensasi
dapat diulang secara berurutan. Jadi semakin banyak bahan baku yang
diolah, maka semakin banyak pula yang dihasilkan.
3.2 Distilasi dengan Refluks (Rektifikasi)
Refluks ini bisa dimasukkan dalam macam macam destilasi walau
pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk
mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan
mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi-
reaksi senyawa organik adalah lambat maka campuran reaksi perlu
dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan
penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar
campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan
tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara refluks. Fungsi
refluks, adalah memperbesar L/V di enriching section, sehingga
mengurangi jumlah equibrium stage yang diperlukan untuk product
quality yang ditentukan, atau, dengan jumlah stage yang sama, akan
menghasilkan product quality yang lebih baik dengan menggandakan
kontak kembali antara cairan dan uap agar panas yang digunakan
efisien. Refluks ini bisa dimasukkan dalam macam-macam destilasi
walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk
mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan
mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi-
reaksi senyawa organik adalah lambat maka campuran reaksi perlu
dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan
penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar
campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan
tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara refluks.

3.3 Destilasi uap (Rektifikasi Carrier)


Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang
memiliki titik didih mencapai 200C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi
campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa
campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran
yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi
dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak
beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus darieucalyptus,
minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak
parfum dari tumbuhan. Campuran dipanaskan melalui uap air yang
dialirkan kedalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan
pemanasan.
Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air,
dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut
mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau
mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair
tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau
destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk
destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air,
dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian
yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang
lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi
uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan
dengan labu pembangkit uap.
Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang
akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa
tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik
didih komponen-komponennya.

Tabel 1. SNI : 06-4267-1996 Minyak Cengkeh (Clove Oil)

Parameter Mutu
Karakteristik
Minyak Cengkeh
Tak berwarna/ kuning
Warna
muda

Berat Jenis ( 25C) 1,030 1,060 g/ml


Indek Bias 1,527-1,535

Putaran Optik 0-135

Kelarutan dalam Etanol 1:2

Eugenol Total (b/b) 80-95 %

Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas minyak yang


disulingadalah waktu penyulingan, suhu, dan tekanan uap, serta
kualitas mesin yangdigunakan. Minyak atsiri merupakan produk yang
sangat komplek. Minyak atsiridapat diproduksi sangat banyak dari
tanaman maupun akar-akaran, ratusan ikatankimia yang ada pada
minyak atsiri dapat membawa aroma dan dapat digunakan sebagai
obat-obatan. Beberapa molekul yang terkandung pada minyak atsiri
dapat rusak karena kondisi lingkungan maupun proses pengolahan
dengan suhu yang sangat tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi sering
digunakan untuk produksi minyak atsiri dengan skala besar, yang
membutuhkan waktu yang pendek, biasanya minyak yang diproduksi
digunakan sebagai industri kosmetik, maupun bahan tambahan
makanan, namun kadang ada yang dijual dalam bentuk minyak atsiri,
dengan harga yang cukup murah jika dibandingkan dengan minyak
atsiriyang diolah menjadi produk lain seperti parfum (Cech 2007).

TEORI TAMBAHAN

Proses perpindahan massa merupakan salah satu proses yang cukup penting.
Peprindahan massa merupakan peristiwa yang dijumpau hampir dalam setiap
operasi dalam kegiatan teknik kimia. Salah satu proses tersebut adalah distilasi
yang merupakan proses pemisahan campuran cair-cair menjadi komponen-
komponennya dengan berdasarkan pada perbedaan kemampuan/daya penguapan
komponen-komponen tersebut. Adanya perbedaan kemampuan penguapan antara
komponen-komponen tersebut dikenal sebagai volatilitas relatif. Distilasi batch
adalah salah satu di antara proses-proses tersebut.

Kolom distilasi adalah sarana melaksanakan operasi pemisahan komponen-


komponen dari campuran fasa cair, khususnya yang mempunyai perbedaan titik
didih dan tekanan uap yang cukup besar. Perbedaan tekanan uap tersebut akan
menyebabkan fasa uap yang ada dalam kesetimbangan dengan fasa cairnya
mempunyai komposisi yang perbedaannya cukup signifikan. Fasa uap
mengandung lebih banyak komponen yang memiliki tekanan uap rendah,
sedangkan fasa cair lebih benyak menggandung komponen yang memiliki tekanan
uap tinggi. Kolom distilasi dapat berfungsi sebagai sarana pemisahan karena
sistem perangkat sebuah kolom distilasi memiliki bagian-bagian proses yang
memiliki fungsi-fungsi:

1. menguapkan campuran fasa cair (terjadi di reboiler)

2. mempertemukan fasa cair dan fasa uap yang berbeda komposisinya (terjadi di
kolom distilasi)

3. mengondensasikan fasa uap (terjadi di kondensor)

Konsep pemisahan dengan cara distilasi merupakan sintesa pengetahuan


dan peristiwa-peristiwa:

1. kesetimbangan fasa

2. perpindahan massa

3. perpindahan panas

4. perubahan fasa akibat pemanasan (penguapan)

5. perpindahan momentum

Kesetimbangan Uap-Cair
Keberhasilan suatu operasi distilasi tergantung pda keadaan setimbang yang
terjadi antar fasa uap dan fasa cairan dari suatu campuran. Dalam hal ini akan
ditinjau campuran biner yang terdiri dari komponen A (yang lebih mudah
menguap) dan komponen B (yang kurang mudah menguap).

Konsep pemisahan secara distilasi tersebut dan konsep konstruksi heat


exchanger serta konstruksi sistem pengontak fasa uap-cair disintesakan,
menghasilkan sistem pemproses distilasi yang tersusun menjadi integrasi bagian-
bagian yang memiliki fungsi berbeda-beda. Distilasi adalah sistem perpindahan
yang memanfaatkan perpindahan massa. Masalah perpindahan massa dapat
diselesaikan dengan dua cara yang berbeda. Pertama dengan menggunakan
konsep tahapan kesetimbangan (equilibrium stage) dan kedua atas dasar proses
laju difusi (difusional forces). Distilasi dilaksanakan dengan rangakaian
alat berupa kolom/menara yang terdiri dari piring (plate tower/tray) sehingga
dengan pemanasan komponen dapat menguap, terkondensasi, dan dipisahkan
secara bertahap berdasarkan tekanan uap/titik didihnya. Proses ini memerlukan
perhitungan tahap kesetimbangan. Batas perpindahan fase tercapai apabila kedua
fasa mencapai kesetimbangan dan perpindahan makroskopik terhenti. Pada proses
komersial yang dituntut memiliki laju produksi besar, terjadinya kesetimbangan
harus dihindari. Distilasi pada satu tahapannya memisahkan dua komponen, yang
terdapat dalam 2 fasa, sehingga derat kebebasannya 2. Ada 4 variabel yaitu
tekanan, suhu, dan konsentrasi komponen A pada fasa cair dan fasa uap
(konsentrasi komponen B sama dengan 1 dikurangi konsentrasi komponen A).
Jika telah ditetapkan temperatur, hanya ada satu variabel saja yang dapat diubah
secara bebas, sedangkan temperatur dan konsentrasi fasa uap didapatkan sebagai
hasil perhitungan sesuai sifat-sifat fisik pada tahap kesetimbangan. Kolom
distilasi adalah kolom fraksionasi kontinu yang dilengkapi berbagai perlengkapan
yang diperlukan dan mempunyai bagian rektifikasi (enriching) dan bagian
stripping. Umpan dimasukkan di sekitar pertengahan kolom dengan laju tertentu.
Tray tempat masuk umpan dinamakan feed plate. Semua tray yang terletak di atas
tray umpan adalah bagian rektifikasi (enriching section) dan semua tray di
bawahnya, termasuk feed plate sendiri, adalah bagian stripping. Umpan mengalir
ke bawah pada stripping section ini, sampai di dasar kolom di mana permukaan
ditetapkan pada ketinggian tertentu. Cairan itu lalu mengalir dengan gaya gravitasi
ke dalam reboiler. Reboiler adalah suatu penguap (vaporizer) dengan pemansan
uap (steam) yang dapat menghasilkan komponen uap (vapor) dan
mengembalikannya ke dasar kolom. Komponen uap tersebut lalu mengalir ke atas
sepanjang kolom. Pada ujung reboiler terdapat suatu tanggul. Produk bawah
dikeluarkan dari kolam zat cair itu pada bagian ujung tanggul dan mengalir
melalui pendingin. Pendinginan ini juga memberikan pemanasan awal pada
umpan melalui pertukaran kalor dengan hasil bawah yang panas. Uap yang
mengalir naik melalui bagian rektifikasi dikondensasi seluruhnya oleh kondensor
dan kondensatnya dikumpulkan dalam akumulator (pengumpul D), di mana
permukaan zat cair dijaga pada ketinggian tertentu. Cairan tersebut kemudian
dipompa oleh pompa refluks dari akumulator ke tray teratas. Arus ini menjadi
cairan yang mengalir ke bawah di bagian rektifikasi, yang diperlukan untuk
berinteraksi dengan uap yang mengalir ke atas. Tanpa refluks tidak akan ada
rektifikasi yang dapat berlangsung dan kondensasi produk atas tidak akan lebih
besar dari konsentrasi uap yang mngalir naik dari feed plate. Kondensat yang
tidak terbawa pompa refluks didinginkan dalam penukar kalor, yang disebut
product cooler dan dikeluarkan sebagai produk atas. Karena tidak terjadi azeotrop,
produk atas dan produk bawah dapat terus dimurnikan sampai tercapai kemurnian
yang diinginkan dengan mengatur jumlah tray dan refluks ratio. Distilasi kontinu
dengan refluks efektif memisahkan komponen-komponen yang volatilitasnya
sebanding. Dengan melakukan redistilasi berulang-ulang dapat diperoleh
komponen yang hampir murni karena jumlah komponen pengotor lain sedikit.
Metoda ini dimodifikasi menjadi lebih modern untuk diterapkan pada skala
industri dengan dihasilkannya distilasi metoda rektifikasi. Kolom distilasi terdiri
dari banyak tray yang diasumsikan ideal. Jika diperhatikan tray ke-n dari puncak
kolom, maka tray yang langsung berada di atasnya adalah tray ke-n-1 dan tray
yang langsung berada dibawahnya adalah tray ke-n+1. Ada 2 aliran fluida yang
masuk ke dalam dan 2 arus keluar dari tray n. Aliran zat cair L n-1 (mol/jam) dari
tray n-1 dan aliran uap Vn+1 dari tray n+1 (mol/jam) mengalami kontak di tray n.
Aliran uap Vn naik ke tray n-1 dan aliran cairan Ln turun ke tray n+1. Jika
konsentrasi aliran uap dalam fasa V ditandai dengan y, dan konsentrasi aliran
cairan ditandai dengan x, maka konsentrasi aliran yang masuk dan yang keluar
tray n adalah: uap keluar dari tray (yn), cairan keluar dari tray (xn), uap masuk ke
tray (yn+1), dan cairan masuk ke tray (xn-1). Sesuai definisi tray ideal, uap dan
cairan yang keluar piring n berada dalam kesetimbangan, sehingga xn dan yn
merupakan konsentrasi kesetimbangan. Oleh karena konsentrasi dalam fas uap
dan cair berada dalam kesetimbangan, aliran masuk dan ke luar tidak. Bila uap
yang keluar dari tray n+1 dan cairan dari tray n-1 dikontakkan, konsentrasinya
akan bergerak ke arah kesetimbangan. Sebagian komponen yang lebih volatil akan
menguap dari fasa cair sehingga konsentrasi zat cair pada xn-1 turun menjadi xn,
sedangkan komponen yang kurang volatil akan terkondensasi dari uap sehingga
konsentrasi uap naik dari yn+1 menjadi yn. Aliran zat cair berada pada bubble
point sedangkan aliran uap berada pada dew point, sehingga kalor yang
dibutuhkan untuk penguapan didapatkan dari kalor yang dibebaskan selama
kondensasi. Setiap tray berfungsi sebagai media pertukaran dimana komponen
volatil pindah ke fasa uap, sedangkan komponen yang kurang volatil pindah ke
fasa cair. Karena konsentrasi komponen volatil di dalam cairan dan uap meningkat
dengan bertambahnya tinggi kolom, suhu akan berkurang dari n+1, n, ke n-1.
Distilasi satu tahap tidak efektif menghasilkan bottom product yang mendekati
murni karena zat cair dalam umpan tidak mengalami rektifikasi. Keterbatasan ini
diatasi dengan memasukkan umpan ke tray yang berada di bagian tengah kolom.
Cairan itu mengalir ke bawah kolom menuju reboiler dan mengalami rektifikasi
dengan uap yang mengalir naik dari reboiler. Karena komponen volatil yang
berada di reboiler telah diambil dari cairan maka produk bawahnya adalah
komponen kurang volatil yang hampir murni dari komponen volatil. Faktor-faktor
penting dalam merancang dan mengoperasikan kolom distilasi adalah jumlah tray
yang diperlukan untuk mendapatkan pemisahan yang dikehendaki, diameter
kolom, kalor yang dikonsumsi dalam pendidih, dan rincian konstruksi tray. Sesuai
dengan asas-asas umum, analisis unjuk kerja kolom distilasi tray didasarkan pada
neraca massa, neraca energi, dan kesetimbangan fasa.

IV. Langkah Kerja


1. Membersihkan alat rektifikasi carrier
2. Melepaskan labu umpan dan labu uap kemudian membersihkannya.
3. Mengisi labu umpan dengan 250 gram cengkeh dan 1500 ml air
4. Mengisi labu uap dengan air sebanyak 1000 ml
5. Memasang kembali labu pada alat
6. Menghidupkan water cooler
7. Menghidupkan pemanas
8. Membuka program pada computer
9. Mensetting program pada computer dan menekan tombol start
10. Mengamati proses rektifikasi yang terjadi
11. Menanmpung destilat
12. Memasukkan destilat pada corong pisah
13. Menguji indeks bias di alat refraktometer
Analisa Data

Pada praktikkum rektifikasi carrier yang menggunakan bahan baku cengkeh


ini dapat dianalisa bahwa: Rektifikasi carrier merupakan distilasi uap yang
menggunakan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai
200C atau lebih. Rektifikasi ini prinsip kerjanya sama dengan destilasi, yaitu
proses pemisahan berdasarkan titik didihnya. Secara operasi pemisahan
komponen-komponen dari campuran fasa cair, khususnya yang mempunyai
perbedaan titik didih dan tekanan uap yang cukup besar. Perbedaan tekanan uap
tersebut akan menyebabkan fasa uap yang ada dalam kesetimbangan dengan fasa
cairnya mempunyai komposisi yang perbedaannya yang cukup signifikan. Fasa
uap mengandung lebih banyak komponen yang memiliki tekanan uap rendah,
sedangkan fasa cair lebih banyak mengandung komponen yang memiliki tekanan
uap tinggi. Dalam perbedaan ini, bahan binary mixture yang digunakan adalah
cengkeh dan aquadest. Pada alat rektifikasi carrier ini terdapat sarana-sarana
pemisahan yang memiliki bagian-bagian proses yang berfungsi: 1. menguapkan
campuran fasa cair (terjadi di reboiler) 2. mempertemukan fasa cair dan fasa uap
yang berbeda komposisinya (terjadi di kolom distilasi) 3.mengondensasikan fasa
uap (terjadi di kondensor).

Rektifikasi carrier dilaksanakan dengan rangkaian alat berupa kolom yang


terdiri dari tray, sehingga dengan pemanasan komponen dapat menguap,
terkondensasi dan dipisahkan secara bertahap berdasarkan tekanan uap/titik
didihnya. Pada proses ini memerlukan tahap kesetimbangan. Terdapat empat
variabel yaitu tekanan, suhu, dan konsentrasi cengkeh pada fasa cair dan fasa uap.
Jika telah ditetapkan temperature, hanya ada satu variabel saja yang dapat diubah
secara bebas, sedangkan temperature dan konsentrasi fasa uap didapatkan sebagai
hasil perhitungan sesuai sifat fisik pada tahap kesetimbangan. Kolom distilasi
adalah kolom fraksionasi kontinu yang dilengkapi berbagai perlengkapan yang
diperlukan dan mempunyai bagian rektifikasi (enriching) dan bagian stripping.
Umpan dimasukkan di sekitar pertengahan kolom dengan laju tertentu. Tray
tempat masuk umpan dinamakan feed plate. Semua tray yang terletak di atas tray
umpan adalah bagian rektifikasi (enriching section) dan semua tray di bawahnya,
termasuk feed plate sendiri, adalah bagian stripping. Pada alat ini terdapat heater
yang merupakan penguap (vaporizer) dengan pemansan uap (steam) yang dapat
menghasilkan komponen uap (vapor) dan mengembalikannya ke dasar kolom.
Komponen uap tersebut lalu mengalir ke atas sepanjang kolom. Produk bawah
dikeluarkan dari kolam zat cair itu pada bagian ujung tanggul dan mengalir
melalui pendingin. Pendinginan ini juga memberikan pemanasan awal pada
umpan melalui pertukaran kalor dengan hasil bawah yang panas. Uap yang
mengalir naik melalui bagian rektifikasi dikondensasi seluruhnya oleh kondensor
dan kondensatnya dikumpulkan dalam akumulator, di mana permukaan zat cair
dijaga pada ketinggian tertentu. Cairan tersebut kemudian dipompa oleh pompa
refluks dari akumulator ke tray teratas. Arus ini menjadi cairan yang mengalir ke
bawah di bagian rektifikasi, yang diperlukan untuk berinteraksi dengan uap yang
mengalir ke atas. Tanpa refluks tidak akan ada rektifikasi yang dapat berlangsung
dan kondensasi produk atas tidak akan lebih besar dari konsentrasi uap yang
mngalir naik dari feed plate. Kondensat yang tidak terbawa pompa refluks
didinginkan dalam penukar kalor, yang disebut product cooler dan dikeluarkan
sebagai produk atas. Karena tidak terjadi azeotrop, produk atas dan produk bawah
dapat terus dimurnikan sampai tercapai kemurnian yang diinginkan dengan
mengatur jumlah tray dan refluks ratio. Setiap tray berfungsi sebagai media
pertukaran dimana komponen volatil pindah ke fasa uap, sedangkan komponen
yang kurang volatil pindah ke fasa cair. Karena konsentrasi komponen volatil di
dalam cairan dan uap meningkat dengan bertambahnya tinggi kolom, suhu akan
berkurang. Garis operasi bagian atas dan abgian bawah tersebut digambarkan
bersama kurva kesetimbangan pada diagram x-y, dapat digunakan konstruksi
bertahap Mc. Cabe-Thille untuk menghitung berapa banyaknya tray ideal yang
diperlukan untuk mendapatkan suatu perbedaan konsentrasi tertentu baik pada
bagian rektifikasi maupun pada bagian pelucutan.

Pada praktikkum minggu pertama, dilakukan penentuan fraksi mol yang


dapat dihitung dengan data yang diperoleh dari percobaan minggu kedua. Dari
data tersebut diperoleh kurva hubungan antara indeks bias dengan fraksi mol
cengkeh dengan persamaan garis linier, yaitu y= 1,33461 + 0,0282X. pada kurva
tersebut menunjukkan bahwa semakin besar fraksi mol minyak cengkeh dalam
campuran maka harga indeks biaanya semakin meningkat. Hal ini menunjukkan
bahwa indeks bias berbanding lurus dengan fraksi mol. Indeks bias minyak
cengkeh secara teori berkisar 1,527 - 1,535.

Pada praktikkum minggu I, didapat fraksi dari minyak yang dipisahkan oleh 7
tray. Setiap tray memiliki indeks bias yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap produk yang dihasilkan pada tray berbeda-beda, yang dipisahkan
berdasarkan titik didih. Semakin rendah titik didih fraksi dari minyak cengkeh
maka semakin tinggi ia berada pada kolom tray. Dari pengamatan kurva Mc.
Cabe-Thille diketahui ada 10 tray yang terbentuk, sedangkan terdapat 6 tray pada
rektifikasi carrier. Hal ini dikarenakan pembacaan indeks bias pada refraktometer
ini kurang teliti. Pada kurva Mc. Cabe-Thille ini X sebagai fraksi fase cair dan Y
sebagai fraksi fase uap.
Kesimpulan

Berdasarkan dari perolehan praktikkum dapat disimpulkan bahwa :

1. Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan rambat cahaya di udara


dengan cepat rambat cahaya medium yang bersangkutan.

2. Rektifikasi carrier merupakan distilasi uap yang menggunakan campuran


senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200C.

3. Semakin tinggi tingkat tray maka semakin pekat kandungan minyak cengkeh
dalam campuran.

4. Persamaan yang didapat adalah Y = 1,33461 + 0,0282X

5. Tray yang terbentuk dari Mc. Cabe-Thille adalah 10 tray.


Daftar Pustaka

Purnamasari, Indah. 2016. Jobsheet Penuntun Praktikkum Teknologi Minyak dan


Gas Bumi. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang

Modul Distilsi 205 pdf. Penuntun Praktikkum Satuan Operasi. Teknik Kimia. ITB

GAMBAR ALAT
Seperangkat alat rektifikasi carrier Refraktometer

Anda mungkin juga menyukai