File Mentah Profil Ru II Dumai
File Mentah Profil Ru II Dumai
Lokasi unit pengolahan (UP) atau saat ini dibahasakan refinery unit
(RU) II berada di Kabupaten Bengkalis (sekarang sudah menjadi Kota
Dumai), Provinsi Riau. Kilang Dumai persisnya terletak di tepi Selat Rupat,
sebelah Timur Kota Dumai.
Sementara itu Kilang Sei Pakning terletak di tepi pantai Sungai Pakning
dengan areal seluas 40 hektare. Kilang minyak ini dibangun pada
November 1968 oleh Kontraktor Refican Ltd. (Refining Associates Canada
Limited). Selesai dibangun dan mulai berproduksi pada bulan Desember
1969. Pada awal beroperasi kapasitas produksi 25.000 barel per hari. Pada
September 1975 seluruh operasi Kilang Sei Pakning beralih dari Refican
kepada Pertamina.
- Non BBM
Terdiri dari 3 jenis produksi yang dihasilkan, diantaranya :
Solvent
Green Coke
Liquid Petroleum Gas (LPG). (*).
2.1.1. Visi
2.1.2. Misi
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
1885
1890 Dibentuk "Koninklijke" untuk mengusahakan minyak di Sumatera Utara.
1892 Kilang minyak di Pangkalan Brandan yang dibangun "Royal Dutch" mulai berjalan.
1898 Kilang minyak Balikpapan mulai berjalan.
1899 Lapangan minyak Perlak, konsesi baru dari "Koninklijke" mulai menghasilkan.
1900 Kilang minyak Plaju mulai bekerja.
1901 Saluran pipa Perlak Pangkalan Brandan selesai dibangun.
1907 Koninklijke dan Shell Transport and Trading Company bergabung membentuk BPM.
1907 Royal Dutch menyerahkan konsesi-konsesinya di Indonesia kepada BPM.
1911 Sejak tahun ini BPM mengusahakan daerah-daerah minyak sekitar Cepu. Instalasi
minyak
berkapasitas kecil dibangun.
1912 Dibentuk NKPM sebuah subsidiary dari "Standard oil Company of New Jersey", pada
tahun
1948 nama NKPM menjadi STANVAC.
1916 STANVAC menemukan minyak di Daerah Talang Akar, Pendopo (Sumsel).
1920 BPM memperoleh kontrak untuk mengusahakan daerah jambi, dibentuk NIAM, dengan
modal 50/50 antara BPM dengan Hindia Belanda. Manajemen berada di tangan BPM.
1923 NIAm Jambi menghasilkan produksi untuk pertama kali.
1926 Kilang minyak STANVAC di Sungai Gerong selesai dibangun, mulai berproduksi dalam
Cepu yang dikuasai PTMN dikembalikan kepada BPM akibat KMB, PTMN dibubarkan.
1951 PTMRI diakui sah oleh pemerintah RI dan diganti menjadi P.N PERMIGAN.
1952 CALTEX mulai mengekspor minyak dari lapangan MINAS.
1954 Pemerintah RI mengangkat seorang koordinator untuk Tambang Minyak Sumut dan
PTMNRI dirubah menjadi TMSU.
1957 Awal Oktober 1957 K.S.A.D (pelaksana SOB) menunjuk KO. Dr. Ibnu Sutowo untuk
membentuk sebuah perusahaan minyak yang berstatus hukum. Tanggal 10 Desember 1957
P.T. PERMINA didirikan, dan disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI
No. J.A. 5/32/11 tanggal 3 April 1958.
1958 Bulan Juni PT PERMINA mengekspor minyak mentah untuk pertama kali, dan disusul
yang kedua pada Agustus berikutnya. PT PERMINA mengadakan perjanjian kerjasama
dengan perusahaan minyak Jepang NOSODECO. Kredit diangsur kembali dalam bentuk
minyak mentah. PT PERMINA membuka perwakilan di Tokyo.
1959 NIAM menjadi PN PERMINDO. BPM/SHELL memulai proyek Tanjung di Kalimantan.
1960 BPM di Indonesia dilikuidasi dan sebagai ganti dibentuk PT SHELL INDONESIA.
Dengan
diundangkannya UU Minyak dan Gas Bumi No. 44 tahun 1960, tanggal 26 Oktober 1960,
seluruh pengusahaan minyak di Indonesia dilaksanakan oleh Negara. Permindo mulai
dengan organisasi perniagaan sendiri sesuai sifat perusahaan Semi Pemerintah,
walaupun administrasi perniagaan masih diatur SHELL.
1961 Pemerintah RI mengambil alih saham SHELL dalam PERMINDO. PERMINDO
dilIkuidasi
dan dibentuk PN Pertambangan Minyak Indonesia disingkat PERTAMIN. Dengan PP No.
198 tahun 1961 didirikan Perusahaan Negara dengan nama PN Pertambangan Minyak
Nasional, disingkat PN PERMINA dan PT PERMINA dilebur ke dalamnya.
1962 Indonesia bergabung menjadi anggota OPEC
1964 Pemerintah RI/PN PERMINA mengambil alih semua aktivitas NNGPM dengan
membeli
perusahaan tersebut.
1965 Tanggal 31 Desember 1965 Pemerintah RI membeli PT SHELL INDONESIA dengan
harga US$ 110 juta. Unit-unit ex SHELL dimasukkan dalam organisasi PN PERMINA.
1966 Dengan Surat Keputusan Menteri Pertambangan No. 124/M/MIGAS tanggal 24 Maret
1966 organisasi PERMINA dibagi dalam 5 unit Operasi Daerah Produksi dengan kantor
pusat di
Jakarta.
1967 Konsep Kontrak Production Sharing (KPS) mulai diperkenalkan.
1968 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1968 tanggal 20 Agustus 1968 PN
PERMINA dan PN PERTAMIN dilebur menjadi satu Perusahaan Negara dengan nama
PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional, disingkat PN Pertamina.
Sumber: Perkembangan P.N. PERTAMINA Hingga Akhir 1968 , hal 13-17.