SPO Penanganan Luka Bakar

No. Dokumen Revisi ke Halaman

3
UPT PUSKESMAS MULYOREJO
Jl Budi Utomo No 11A Telp
(0341) 580955
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Mulyorejo
PROSEDUR TETAP Tanggal Berlaku

dr. UMAR USMAN

NIP. 19691111 199903 1 007
1. Tujuan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien diare
2. Ruang Lingkup
Semua Pasien yang datang di unit pelayanan umum dan unit pelayanan 24 jam di
Puskesmas yang menderita diare

3. Ketrampilan Petugas
3.1 Dokter Umum
3.2 Perawat Terampil
4. Bahan dan Alat
4.1 Bahan
4.2 Alat
4.2.1 Tensimeter
4.2.2 Stetoskop
4.2.3 Thermometer
4.2.4 Pengukur waktu (Jam Tangan)
5. Uraian Umum
5.1 Kriteria Diagnosa
5.1.1 Diare Adalah Buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal : 100 200 ml/jam tinja dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi
defekasi yang meningkat (lebih dari 3 x /hari)
5.2 Pemeriksaan Penunjang
5.2.1 Pemeriksaan tinja : Pemeriksaan Makros dan Mikros, biakan kuman dan uji
resistensi antibiotik (kalau diperlukan), pH dan kadar gula (jika dugaan
glucose intolerance)
5.2.2 Pemeriksaan darah
5.2.2.1 Darah perifer lengkap
5.2.2.2 Analisa gas darah (bila diperlukan)
5.2.2.3 Elektrolit darah terutama Na, K, Ca, P (pada diare dengan kejang)
5.2.3 Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah (bila gejala klinis memerlukan
untuk mengetahui faal ginjal)
5.3 Therapi
5.3.1 Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan. Jumlah cairan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat dehidrasi (pada dewasa) :
5.3.1.1 Dehidrasi ringan : 5 % x BB x 1 L
5.3.1.2 Dehidrasi sedang : 8 % x BB x 1 L
5.3.1.3 Dehidrasi berat : 10%x BB x 1 L (BB : Berat Badan, 1L : 1 Liter)
5.3.2 Therapi antibiotic ( jika diperlukan )
Antibiotik yang digunakan :
5.3.2.1 Tetrasiklin 4 x 500 mg
5.3.2.2 Kloramphenicol 4 x 500 mg
5.3.2.3 Cotrimoxazol 2 x 2 tab (2 x 960 mg)
 5.3.2.4 Metronidazol : 3 x 250 mg
5.3.3 Therapi sistomatik
5.3.3.1 Antimotolitas dan sekresi usus, misalnya : Loperamid, difenoksilat,
kodein, dll. Therapi ini sebaiknya tidak diberikan pada anak dibawah
usia 5 tahun
5.3.3.2 Adsorben, Misalnya norit, kaolin, attpulgit
5.3.3.3 Antiemetik, misalnya : metoklopramid, prometozin, domperidon
5.3.4 Edukasi
5.3.4.1 Hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan
5.3.4.2 Pemberian oralit
5.4 Kriteria rujukan
5.4.1 Pasien usia di bawah 1 tahun atau pasien lanjut usia dengan dehidrasi
sedang berat
5.4.2 Pasien diare dengan gizi buruk ( KEP )
5.5 Penyulit / Komplikasi
5.5.1 Dehidrasi
5.5.2 Hipokalemi
5.5.3 Asidosis
5.5.4 Perdarahan usus
6. Instruksi Kerja
6.1 Perawat melakukan tensi darah, nadi, pernapasan
6.2 Dokter Menganamnesa :
6.2.1 Frekuensi, waktu, kosistensi, warna, adanya darah dan lendir
6.2.2 Usia ( waspadai bayi dan lansia )
6.2.3 Riwayat diet ( makanan yang habis dimakan )
6.2.4 Riwayat gizi ( Gizi baik / buruk )
6.2.5 Riwayat traveling ( Perjalanan ke daerah endemik )
6.2.6 Adanya gejala lain : demam, mual muntah, perut mulas, dan lain-lain
6.3 Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
6.3.1 Memeriksa keadaan umum pasien : tanda tanda dehidrasi ( gelisah , turgor
kulit, sianosis extremitas, mukosa kering, nadi lemah ), hipokalemi ( lemas,
tonus otot menurun ), asidosis( sesak napas, cepat dan dalam )
6.3.2 Memeriksa abdomen : nyeri tekan, masa intra abdomen, bising usus, dan
lain-lain
6.4 Dokter memberi terapi : rehidrasi, antibiotik, sistomatik, edukasi ( sebagaimana
diatas )
6.5 Dokter melakukan rujukan : sesuai kriteria rujukan
7. Indikator kinerja
Penanganan diare sesuai acuan
8. Catatan Mutu
8.1 Status pasien Unit Pelayanan Umum
8.2 Buku register harian unit pelayanan umum
8.3 Lembaran resep
8.4 Form resep umum luar
8.5 Form rujukan pasien umum
8.6 Form rujukan pasien (ASKES, ASKESKIN dan Umum)
8.7 Buku Register rujukan pasien
9. Kontraindikasi
Kontraindikasi disesuaikan kontraindikasi obat yang akan diberikan pada pasien diare.
10. Referensi
Waspadji S, Rachman AM, Lesmana LA, Widodo D, Isbagio H, Alwi I. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I, edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 1996.