Anda di halaman 1dari 102

PENGARUH MINAT MEMBACA BUKU SOSIOLOGI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN SOSIOLOGI SMA NEGERI 8 KOTA
TANGERANG SELATAN

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.pd)

Oleh:

TRI SUTAJI
NIM: 105015000660

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
ABSTRAK

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran.


Menurut para ahli, salah satu faktor penting untuk keberhasilan seseorang dalam
proses pembelajaran adalah minat membaca siswa.
Minat merupakan landasan yang sangat tinggi bagi seseorang dalam
melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan saja
dapat mewarnai perilaku seseorang, tetapi dapat mendorong orang untuk melakukan
sesuatu, sehingga ia merelakan dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan.
Skripsi ini menganalisa dan memberikan penjelasan mengenai pengaruh minat
membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
sosiologi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui gaya belajar siswa berupa angket, sedangkan sumber informasi prestasi
belajar diperoleh dari raport semester ganjil kelas XI IPS SMA Negeri 8 Kota
Tangerang Selatan.
Kata Kunci : Minat membaca buku sosiologi dan prestasi belajar.

i
ABSTRACT

Many factors affect student success in learning. According to experts, one important
factor for success is in the process of learning is reading interests of students.
Interest is very high base for someone in good conduct. As a psychological aspect,
the interest not only can color a person's behavior, but it can encourage people to do
something, so he volunteered himself to be bound by certain activities.
This thesis is to analyze and give explanations about the influence of sociological
interest in reading books on student achievement on the subjects of sociology SMA
Negeri 8 Tangerang City South. This descriptive research with quantitative approach.
Data collection tool used to determine the form of students' learning styles
questionnaire, the achievement of information sources obtained from odd semester
grade report cards XI IPS SMA Negeri 8 Tangerang City South.

Keywords: Interest in the sociology of reading books and learning achievement

.
.
.

.

. 8
.
8
.

. :

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kupersembahkan kehadirat Dzat Yang Maha Pecinta kepada


hamba-hamba-Nya, atas karunia, rahmat, hidayah dan inayah-Nya, diri ini masih
sempat menghirup udara segar, menatap juntai panorama nan indah, dan
merasakan indahnya mencinta dan dicinta. Atas kebesaran-Nya, diri ini masih
tabah menghadang pongahnya kehidupan yang bertabur debu problematika. Atas
bimbingan-Nya, terbatik rasa sadar bahwa hidup ini adalah sebuah ujian bagi
hamba-hamba-Nya yang beriman. Syahdan, atas pertolongan-Nya, skripsi ini
dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam teriring mahabbah terindah semoga tercurah-ruahkan
keharibaan Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan sepanjang hayat. Semoga
kita semua di padang mahsyar nanti termasuk ke dalam barisan yang berada di
balik liwaul hamdi, di bawah naungan syafaah uzma-nya, sebagai hamba-hamba
yang diberi inayah untuk mengikuti segenap petunjuk risalah-nya.
Penulis sadar sepenuh hati bahwa skripsi ini hanya sejentik debu jalanan
untuk ukuran orang-orang besar. Namun, dalam kapasitas penulis yang serba
dlaif dan dikepung dengan berbagai keterbatasan, skripsi ini rasanya sebuah
pencapaian monumental yang membuat diri ini merasa besar, atau minimal
membesarkan perasaan penulis dan mengobarkan bara semangat untuk memburu
pencapaian-pencapaian berikutnya yang dianggap besar oleh orang-orang besar.
Penulis juga sadar sepenuhnya bahwa diri ini berhutang budi kepada banyak pihak
yang telah memberikan dukungan, motivasi, bimbingan dan arahan untuk
terselesaikannya skripsi ini. Lebih dari itu, skripsi ini merupakan seteguk air
dingin dalam rentang kemarau studi yang penulis tempuh selama ini.
Sembah bakti penulis haturkan kepada Abahku (Uci Sanusi) dan Ibuku
tercinta (Alm. Eni Suhaeni), juga Nenekku/Embokku tercinta, mohon maaf jika
anakmu ini belum dapat sesaleh yang Abah dan Ibu inginkan. Terima kasih Abah,
karena engkau tak pernah bosan untuk memberiku semangat sehingga aku dapat
menyelesaikan studi ini. Terima kasih juga teruntuk Aa dan Teteh-tetehku

i

tercinta: A Tata, Teh Tati, Teh Nining, Teh Ina. Hidup Ini Indah Bila Aku Selalu
Ada Di Sisi Kalian Semua.
Tak lupa, penulis juga menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada
orang-orang yang telah menanam jasa dalam diri penulis, yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,
yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis selama
menjalani perkuliahan dan dalam menulis skripsi ini. Seluruh dosen di
lingkungan FITK khususnya Sosiologi-Antropologi yang telah
mencurahkan ilmunya selama penulis kuliah. Juga kepada para staf
perpustakaan dan staf Biro Pendidikan FITK di FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. H. Syaripulloh, M.Si, yang telah meluangkan waktu dan
pikiran serta bimbingan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, Guru-
guru khususnya guru mata pelajaran sosiologi dan Staff TU, serta siswa/i,
yang telah memberikan informasi kepada penulis dalam penelitian skripsi.
5. Teruntuk makhluk Tuhan yang tercipta yang paling kucinta Lingga
Julianti. Terima kasih selama ini telah memberikan doa, motivasi serta
dukungannya. Semoga cita-cita yang kita harapkan dapat terwujud.
Amiin..
6. Rekan-rekanku seperjuangan di jurusan IPS angkatan 2005, juga kepada
sahabat baik penulis Andriansyah (babeh), Diego Muhay Milito, Baihaki
Kaizan (Sogi), Wawan (Jabet), mohon maaf atas segala kesalahan yang
pernah saya perbuat pada kalian. I will miss u all
7. Rekan-rekan PPKT, thanks sudah berbagi ilmu selama kita menjalani
PPKT.
8. Untuk sahabat penulis sejak SMA yang telah memilih jalurnya masing-
masing, Bagus Indrawan, Henry ibenk, Dewa dan Ijonk. Semoga sukses
selalu menyertai kalian.

ii

9. Rekan-rekan Tim Basket SMAN 4 Pandeglang dan Tim Basket kecamatan
Menes. Thanks karena selalu memberikan semangat dalam menulis skripsi
dan memberikan pengalaman bermain hingga tingkat Provinsi.
10. Sahabat di Gang Jati, Pisangan Barat, Bram Sanjaya. Terima kasih selama
ini telah banyak membantu selama penulis di Gang Jati. Cepet punya anak
Bram, dan buat Emak, terima kasih mak, karena Emak sudah seperti
nenek buat saya.
11. Avenged Sevenfold, you are my favorit rock band. Lagumu yang
menemani dan memberiku semangat dalam menulis skripsi ini.
12. Untuk teman-teman kosku (White House): Alwan Pariade Munthe, Kemal
B. Rivai Dalimunthe, Gazali Harahap, Muhsin Al-Hadar, Ajid, dan Mr.
Rock n roll Bang Mizzi terima kasih bang sudah banyak memberikan
ilmu dalam bermusik, senang pernah satu band sama abang serta ibu
kosku. Terima kasih telah menebarkan benih cinta dan memusnahkan
virus benci diantara kita.
13. Serta kepada semua pihak yang karena keterbatasan ini tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Akhirnya, doa dan harapan dipersembahkan semoga semua kebaikan dan
bantuannya mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT, Amin.

Jakarta, 28 Mei 2010

Penulis

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK.. .............................................................................. i
KATA PENGANTAR.. ............................................................ iii
DAFTAR ISI.. ........................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah, pembatasan dan perumusan masalah ................... 4
1. Identifikasi Masalah ............................................................................ 4
2. Pembatasan Masalah ........................................................................... 5
3. Perumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................... 6
1. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
2. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 7


A. Minat Membaca...................................................................................... 7
1. Pengertian Minat Membaca ............................................................... 7
2. Indikator Minat Membaca .................................................................. 11
a. Perasaan Senang ............................................................................. 11
b. Pemusatan Perhatian ...................................................................... 11
c. Penggunaan Waktu ......................................................................... 11
d. Motivasi Untuk Membaca .............................................................. 12
e. Emosi Dalam Membaca ................................................................. 12
f. Usaha Untuk Membaca................................................................... 12
3. Faktor Yang Mempengaruhi Minat.................................................... 12
B. Prestasi Belajar ....................................................................................... 15
1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................................. 15
2. Indikator Prestasi Belajar ................................................................... 18

vi
a. Domain Kognitif.............................................................................. 18
b. Domain Afektif ............................................................................... 19
c. Domain Psikomotorik ..................................................................... 21
3. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................................... 22
a. Faktor Internal ................................................................................. 22
b. Faktor Eksternal .............................................................................. 26
C. Hakikat Pembelajaran Sosiologi ............................................................ 28
1. Pengertian Sosiologi ........................................................................... 28
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Sosiologi ................................................ 29
a. Tujuan.............................................................................................. 29
b. Ruang Lingkup ................................................................................ 29
D. Kerangka Berpikir .................................................................................. 29
E. Hipotesis ................................................................................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 32


A. Desain Penelitian .................................................................................... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 32
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................ 33
1. Variabel Penelitian .............................................................................. 33
2. Definisi Operasional ........................................................................... 33
D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 33
1. Populasi ............................................................................................. 33
2. Sampel ............................................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan data ..................................................................... 34
F. Pengolahan Data dan Analisis Data ....................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 42


A. Profil SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan....................................... 42
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 8 Kota Tangerang Selatan ......... 42
2. Visi, Misi dan Tujuan SMAN 8 Kota Tangerang Selatan ................. 43
a. Visi .................................................................................................. 43

vii
b. Indikator Visi .................................................................................. 43
c. Misi Sekolah.................................................................................... 43
d. Tujuan Sekolah ............................................................................... 44
3. Keadaan Guru SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan .................... 45
4. Keadaan Siswa SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan ................... 47
5. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 47
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................... 49
1. Uji Validitas ....................................................................................... 49
2. Uji Realibilitas ................................................................................... 51
C. Deskripsi Data ........................................................................................ 51
D. Analisa Data ........................................................................................... 52
1. Analisis Deskriptif ............................................................................. 52
a. Variabel X ...................................................................................... 52
b. Variabel Y ...................................................................................... 69
2. Analisis Korelasi Antara variabel X dan Variabel Y ......................... 71
E. Interpretasi Data ..................................................................................... 80
1. Minat Membaca Buku Sosiologi........................................................ 80
2. Prestasi Belajar Sosiologi................................................................... 80
3. Korelasi Antara Minat Membaca Buku Sosiologi Terhadap Prestasi
Belajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi ............................................... 80
a. Interpretasi Secara Kasar atau Sederhana ...................................... 80
b. Interpretasi Pada Nilai Tabel r Product Moment ........................... 80

BAB V PENUTUP............................................................................................ 82
A. Kesimpulan ........................................................................................... 82
B. Saran ...................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1 Kisi-kisi Instumen Minat Membaca Buku Sosiologi ....................... 35
Tabel 2 Penilaian Analisis Mean................................................................... 38
Tabel 3 Angka Indeks Korelasi Product Moment.. ............... 39
Tabel 4 Daftar Nama Guru Tahun Pelajaran 2009/2010 .............................. 45
Tabel 5 Keadaan Siswa-siswi Tahun Pelajaran 2009/2010 .......................... 48
Tabel 6 Uji Validitas Instrumen Minat Membaca Buku Sosiologi ............... 49
Tabel 7 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 52
Tabel 8 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 53
Tabel 9 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 53
Tabel 10 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 54
Tabel 11 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 55
Tabel 12 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 55
Tabel 13 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 56
Tabel 14 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi. .................... 56
Tabel 15 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 57
Tabel 16 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 57
Tabel 17 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 58
Tabel 18 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi . ....... 59
Tabel 19 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 59
Tabel 20 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 60
Tabel 21 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 60
Tabel 22 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi. ..................... 61
Tabel 23 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 62
Tabel 24 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 62
Tabel 25 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 63
Tabel 26 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 63
Tabel 27 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 64
Tabel 28 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 65

ix
Tabel 29 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 65
Tabel 30 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 66
Tabel 31 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 66
Tabel 32 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 67
Tabel 33 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 68
Tabel 34 Pernyataan Tentang Minat Membaca buku Sosiologi ..................... 68
Tabel 35 Komparasi Prestasi Belajar Siswa-siswi .......................................... 69
Tabel 36 Skor Angket Minat Membaca Buku Sosiologi ................................ 71
Tabel 37 Skor Angket Berdasarkan Analisis Mean ........................................ 73
Tabel 38 Prestasi Belajar Sosiologi................................................................. 74
Tabel 39 Prestasi Belajar Sosiologi Berdasarkan Analisis Mean ................... 76
Tabel 40 Tabel Bantu Korelasi Minat Membaca Buku Sosiologi
(variabel X) dan Prestasi Belajar Sosiologi (variabel Y) ................. 77

x
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor
penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut diperlukan sebagai bekal
dalamrangka menyongsong datangnya era global dan pasar bebas yang penuh
dengan persaingan.
Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam menunjang
kemajuan masa depan bangsa. Manusia sebagai subyek pembangunan perlu
dididik, dibina serta dikembangkan potensi-potensinya dengan tujuan
terciptanya subyek-subyek pembangunan yang berkualitas.
Masalah pendidikan mendapat perhatian khusus oleh negara Indonesia
yaitu dengan dirumuskannya Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut:
Pendidikan nasioal berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. 1

1
Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Sistem
Pendidikan Nasional,(Bandung: Fokus Media, 2006), h. 5-6.
2

Salah satu faktor pokok untuk mencapai sukses dalam segala bidang
baik berupa studi, kerja, hobi, atau aktivitas apapun adalah minat. Minat yang
besar akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik.
Minat merupakan landasan yang sangat tinggi bagi seseorang dalam
melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan
saja dapat mewarnai perilaku seseorang, tetapi dapat mendorong orang untuk
melakukan sesuatu, sehingga ia merelakan dirinya untuk terikat pada suatu
kegiatan.
Demikian pula dengan minat membaca. Kegemaran membaca
merupakan perwujudan minat seseorang.
Dengan memiliki minat dan kebiasaan membaca, selain otak
berkembang juga dapat berpikir rasional dan memiliki wawasan yang lebih
luas serta lebih dapat mengendalikan diri. Dalam bahasa lain, kebiasaan
membaca akan memperkaya diri seseorang untuk menyiapkan menjadi
manusia yang lebih berkualitas.
Minat menurut psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus. Minat ini erat
kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat
dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang
berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu. 2
Minat akan hilang apabila tidak disalurkan. Minat pada anak tidak
tumbuh secara otomatis, tetapi harus ditimbulkan oleh pendukung-
pendukungnya. Pada awalnya minat akan berubah-ubah dari obyek yang satu
ke obyek yang lain. Namun makin bertambah usia anak makin stabil
minatnya. Minat memegang peranan penting dalam kehidupan individu,
minat selalu dipengaruhi oleh kondisi fisik, mental, emosi dan lingkungan
sosialnya.
Minat dipengaruhi oleh perkembangan fisik, mental, kesiapan belajar,
pengalaman budaya serta bobot emosi. Minat merupakan salah satu faktor
pendorong individu dalam mencapai tujuan.

2
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. 3, h. 84.
3

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi


tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. 3
Motif dibedakan menjadi motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif
intrinsik yaitu motif-motif yang dapat berfungsi tanpa harus dirangsang dari
luar. Misalnya orang yang gemar membaca tanpa ada yang mendorongnya, ia
akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Motif ekstrinsik yaitu
motif-motif yang berfungsi karena ada perangsang dari luar. Minat baca bisa
dibangkitkan oleh bacaan yang bermutu atau memikat. Kalau minat bacanya
banyak, pengetahuannya menjadi banyak pula. Pada kenyataannya
kebanyakan siswa lebih senang membaca buku-buku fiksi seperti buku cerita,
novel, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan buku-buku tersebut memilki
daya tarik untuk dibaca tidak seperti buku-buku pelajaran khususnya
pelajaran sosiologi.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor
setelah mengikuti proses pembelajaran. Ketiga aspek tersebut dievaluasi dan
evaluasi itu diaktualisasikan dalam bentuk angka atau skor.
Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, siswa mempunyai
karakteristik tertentu baik fisiologis maupun psikologis. Maka dalam hal ini,
minat merupakan bagian dari psikologis anak yang nantinya akan
berpengaruh kepada proses dan prestasi atau hasil belajar siswa.
Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat
seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya, seperti minat membaca
buku pelajaran khususnya buku pelajaran sosiologi. Membaca besar
pengaruhnya terhadap belajar, karena hampir sebagian besar kegiatan belajar
adalah membaca.
Nurul Huda menyatakan bahwa kegiatan membaca mendorong
seseorang untuk mempelajari sesuatu lebih mendalam, sehingga

3
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003),
Cet 5, h. 71.
4

memungkinkan ia memilki ilmu pengetahuan yang memperluas pengetahuan


dan wawasannya. 4
Jelas bahwa dengan membaca pengetahuan dan wawasan kita akan
bertambah. Adanya minat membaca siswa yang berbeda-beda akan berbeda
pula tingkat pengetahuan dan prestasi belajar siswa di sekolah.
Selama penulis melaksanakan PPKT di SMA Negeri 8 Kota Tangerang
Selatan, nampak terlihat bahwa saat ini minat baca anak khususnya pada
buku-buku pelajaran khususnya sosiologi sangat minim, ini dikarenakan
motivasi dan dorongan dari guru untuk mencanangkan pentingnya membaca,
serta kurangnya inisiatif dari diri siswa untuk membaca. Kenyataan ini dilihat
dari seringnya siswa membawa bahkan membaca buku-buku cerita di
sekolah.
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis melihat bahwa minat membaca
siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan
prestasi atau hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis
bermaksud mengkaji dan membuktikan adanya hubungan antara minat
membaca siswa dengan hasil belajarnya di sekolah, dengan memberi judul
skripsi, yaitu: PENGARUH MINAT MEMBACA BUKU SOSIOLOGI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN SOSIOLOGI SMA NEGERI 8 KOTA TANGERANG
SELATAN.

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah


1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
a. Kurangnya minat baca siswa khususnya dalam membaca buku pelajaran
sosiologi.

4
Nurul Huda, Melawan Lupa, (Yogyakarta: Kerjasama antara AK Group Jogja dengan
Fajar Pustaka Baru, 2003), Cet. 1, h. 143.
5

b. Kurangnya motivasi atau dorongan dari guru untuk membangkitkan


minat baca siswa.
c. Siswa yang mempunyai minat baca yang tinggi terhadap buku sosiologi
berpengaruh terhadap prestasi belajar sosiologi siswa.
d. Prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa SMA Negeri 8 Kota
Tangerang Selatan yang kurang memuaskan.
e. Ada atau tidaknya pengaruh minat membaca buku sosiologi terhadap
prestasi belajar sosiologi.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman, maka penulis akan membatasi
permasalahan dalam pembahasan penelitian agar memperjelas dan
memberi arah yang tepat pada pembahasan pengaruh minat membaca buku
sosiologi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi
siswa SMA Negeri 8 Kota Tangerang. Dalam hal ini penulis membatasinya
pada hal sebagai berikut :
a. Minat baca siswa khususnya dalam membaca buku pelajaran sosiologi.
b. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi siswa SMA Negeri
8 Kota Tangerang Selatan.
c. Ada atau tidaknya pengaruh minat membaca buku sosiologi terhadap
prestasi belajar sosiologi.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana minat baca siswa khususnya dalam membaca buku
pelajaran sosiologi.
b. Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi siswa
SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan.
c. Ada atau tidaknya pengaruh minat membaca buku sosiologi terhadap
prestasi belajar sosiologi.
6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Dengan melihat pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin
diperoleh penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui minat siswa dalam membaca buku pelajaran
sosiologi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar sosiologi siswa.
c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh minat membaca buku
sosiologi terhadap prestasi belajar sosiologi.
d. Untuk mengetahui besarnya tingkat kontribusi pengaruh minat
membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran sosiologi di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan.
2. Manfaat Penelitian
Mengenai manfaat penelitian, ada beberapa hal yang penulis
inginkan dari penelitian ini, yaitu:
a. Bagi peneliti sendiri, dari hasil penelitian ini peneliti bisa mengetahui
apakah ada hubungan antara minat membaca buku sosiologi terhadap
prestasi belajar siswa.
b. Diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru bidang sosiologi pada
khususnya dan guru-guru studi lainnya dalam menumbuhkan minat
membaca.
c. Diharapkan dapat memberikan informasi bagi kepala sekolah dalam
meningkatkan minat siswa dalam membaca.
d. Diharapkan dapat berguna bagi pendidik, peserta didik dan para ahli
pendidikan tentang pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Minat Membaca
1. Pengertian Minat Membaca
Setiap insan mempunyai kecenderungan untuk selalu berintegrasi
dengan sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Apabila sesuatu itu
memberikan rasa senang, bahagia, dan bermanfaat bagi dirinya,
kemungkinan ia akan berminat terhadap sesuatu itu.
Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan
mendorong individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai.
Minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu yang mereka
anggap sesuatu yang penting bagi dirinya dan dapat memenuhi kebutuhan
yang mereka inginkan. Slameto berpendapat bahwa minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. 1
Alisuf Sabri berpendapat bahwa minat (interest) adalah suatu
kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara
terus-menerus. 2
Sedangkan menurut Doyles Fryer dalam buku Wayan Nurkancana
dan Sumartana berpendapat bahwa minat atau interest adalah gejala
1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003), Cet. 4, h. 180.
2
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. 3, h. 84.
8

psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir


perasaan senang pada individu. 3
Minat mengarahkan perbuatan pada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. 4
Minat merupakan kekuatan yang mendorong seseorang dalam
memberi perhatian terhadap sesuatu kegiatan tertentu, sehingga adanya
keinginan untuk berbuat atau melakukan sesuatu sesuai dengan
keinginannya.
Abdul Rahman Shaleh berpendapat bahwa minat seseorang
terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau
keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu. 5 Bila mereka melihat
sesuatu yang akan memberikan manfaat, mereka akan memperoleh
kepuasan dan mereka akan berminat pada hal tersebut.
Menurut Crow and Crow dalam buku Ramayulis mengatakan bahwa
minat itu diartikan sebagai kekuatan pendorong yang menyebabkan
individu memberikan perhatian kepada seseorang, sesuatu, atau kepada
aktivitas-aktivitas tertentu. 6
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya,
dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
Minat merupakan suatu motivasi yang mendorong individu untuk
melakukan kegiatan yang dipilihnya. Jika mereka melihat sesuatu yang
akan memberikan manfaat, mereka akan memperoleh kepuasan dan
mereka akan berminat pada hal tersebut.
Dari uraian-uraian tentang minat tersebut dapat disimpulkan bahwa
minat adalah suatu rasa suka atau keinginan akan suatu obyek atau pada

3
Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,
1986), Cet. 4, h. 229.
4
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:
Kencana, 2008), Cet. 3, h. 261.
5
Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.
19.
6
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. 1, h. 175.
9

suatu hal, dan keinginan untuk mencapai atau mempelajari obyek atau
suatu hal tersebut karena obyek atau suatu hal yang dipelajarinya tersebut
sesuai dengan kebutuhannya dan memuaskan keinginan jiwanya sehingga
dapat mempengaruhi apa yang ada dalam dirinya sendiri, pengetahuan atau
keterampilannya, serta membawa kemajuan pada dirinya yang akan
membuat dia dapat mencapai apa yang menjadi tujuannya.
Sedangkan kata membaca merupakan kata yang berasal dari kata
baca yang berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis
dengan melisankan atau hanya dilihat. 7
Sudarnoto Abdul Hakim mengungkapkan bahwa membaca
merupakan usaha untuk mengetahui sesuatu yang diketahui yang
tersimpan (berada) dalam sarana bacaan. 8 Membaca merupakan bagian
penting dalam kehidupan manusia. Dengan membaca manusia
memperoleh informasi, mendapatkan pengetahuan, dan dapat memenuhi
kebutuhan rasa keingintahuannya.
Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan jiwa.
seseorang yang banyak membaca akan lebih luas pengetahuannya daripada
orang yang lebih sedikit membaca. Intelektual seseorang tidak akan
tumbuh sempurna tanpa membaca bahan bacaan yang cukup.
Membaca merupakan salah satu metode atau perspektif untuk
memperoleh pengetahuan. Sebagaimana kita ketahui dan pahami, inti
kegiatan membaca pada hakekatnya adalah melakukan kegiatan berpikir,
belajar, dan bekerja. 9 Membaca sangat terkait dengan berbagai makna,
dan rumus yang diekspresikan dari kata-kata.
Membaca merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Membaca bermanfaat dalam memberikan pengalaman, memperluas

7
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. 1, h.
62.
8
Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society, (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 25.
9
Nurul Huda, Melawan Lupa, (Yogyakarta: Kerjasama antara AK Group Jogja dengan
Fajar Pustaka Baru, 2003), Cet. 1, h. 142.
10

cakrawala, mengaitkan dengan umat yang lampau, menjadikannya mampu


memahami masa sekarang, dan merencanakan masa depan. 10
Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk membuat
suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Membaca tidak hanya
menginterpretasikan huruf-huruf, gambar-gambar, dan angka-angka saja,
akan tetapi yang lebih luas dari itu ialah kemampuan seseorang untuk
dapat memahami makna dari sesuatu yang dibacanya. Karena itulah
membaca merupakan kegiatan intelektual yang dapat mendatangkan
pandangan, sikap, dan tindakan yang positif.
Menurut Gray dan Rogers dalam buku Sudarnoto Abdul Hakim
mengatakan bahwa:
dengan membaca seseorang akan banyak mendapat keuntungan
antara lain: Untuk mengisi waktu luang, mengetahui hal-hal yang
aktual, mengetahui lingkungan, dapat memuaskan pribadi-pribadi,
memenuhi tuntutan praktis dalam kehidupan sehari-hari,
meningkatkan minat terhadap sesuatu lebih lanjut, memuaskan
tuntutan intelektual, memuaskan tuntutan spiritual, dan lain-lain. 11

Membaca merupakan sarana utama untuk mempelajari berbagai ilmu


dan teknologi serta berbagai informasi lainnya yang berguna bagi
kehidupan.
Dari uraian tentang minat dan membaca di atas dapat disimpulkan
bahwa minat membaca adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu
yang dapat dibaca yang dianggap penting dan berguna sehingga sesuatu itu
diperlukan, diperhatikan, dan diingat terus-menerus yang kemudian diikuti
dengan perasaan senang.

10
Amal Abdussalam Al-Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2005), Cet. 1, h. 136.
11
Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society, (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 25.
11

2. Indikator Minat Membaca


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, indikator adalah alat
pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan.12
Kaitannya dengan minat membaca, maka indikator adalah sebagai alat
pemantau yang dapat memberikan petunjuk ke arah minat membaca.
Berdasarkan pengertian minat membaca yang dikemukakan dapat
diungkapkan beberapa indikator yang menunjukkan minat siswa dalam
membaca. Siswa yang memiliki minat baca tinggi terhadap membaca,
dapat diketahui dari:
a. Perasaan Senang
Seorang siswa yang berminat membaca buku sosiologi, maka ia
harus senang terhadap buku sosoiologi tersebut, yaitu dengan senang
hati mempelajari dan membaca ilmu yang berhubungan dengan hal
tersebut, dan tidak ada sedikitpun perasaan terpaksa.
b. Pemusatan Perhatian
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.
Perhatian merupakan konsentrasi/aktivitas jiwa kita yang sungguh-
sungguh terhadap pengamatan. Dalam hal ini, perhatian yang diberikan
oleh siswa yang berminat terhadap membaca dapat diukur melalui
prestasi siswa, perhatian dan sikap yang diberikan ketika membaca
berlangsung, keaktifan dalam belajar di kelas dan lain-lain.
c. Penggunaan Waktu
Seorang siswa dapat dikatakan memiliki minat yang besar dalam
membaca dapat dilihat dari penggunaan waktu yang dilakukan oleh
siswa tersebut dalam membaca buku paket serta literatur penunjang
lainnya.

12
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. 1, h.
329.
12

d. Motivasi Untuk Membaca


Dalam psikologi, motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang
menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku. 13 Seorang siswa
dikatakan memiliki minat yang besar dalam membaca dapat dilihat
dari motivasinya dalam membaca. Seperti mengutamakan membaca
dari pekerjaan yang lain, mengarahkan membaca untuk tujuan, dan
meninggalkan kegiatan-kegiatan yang dapat menghambat tujuannya
dalam membaca.
e. Emosi Dalam Membaca
Emosi adalah reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas
dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian
serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. 14 Dalam hal ini, siswa
yang memiliki minat yang tinggi dalam membaca, siswa tersebut akan
meresapi makna yang terkandung dalam buku dan larut dalam isi
bacaan.
f. Usaha Untuk Membaca
Seseorang yang memiliki minat yang besar dalam membaca akan
melakukan usahanya untuk membaca. Misalnya berusaha untuk
memiliki buku, dan meminjam buku dengan tujuan untuk dapat
membaca buku tersebut.
Seseorang dapat dikatakan memiliki cirri-ciri minat baca tinggi,
sedang, dan rendah, dapat dilihat dari banyaknya indikator-indikator minat
baca yang sudah diuraikan di atas.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Minat


Cukup banyak faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat
terhadap sesuatu, dimana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu bersumber dari dalam individu yang bersangkutan dan yang

13
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. 3, h. 85.
14
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi
Brothers, 2006), Cet. 1, h. 104.
13

berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan


lingkungan masyarakat.
Crow and Crow berpendapat dalam buku Abdul Rahman Shaleh dan
Muhbib Abdul Wahab menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang
menjadikan timbulnya minat, yaitu:
a. Dorongan dari dalam individu
Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan
membangkitkan minat untuk membaca, belajar, menuntut ilmu,
melaksanakan penelitian dan lain-lain.
b. Motif sosial
Motif sosial ini dapat menjadi faktor yang membangkitkan
minat untuk melakukan suatu aktifitas tertentu. Minat untuk belajar
atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapat
penghargaan masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu
pengetahuan cukup luas (orang pandai) mendapat kedudukan yang
tinggi dan terpandang dalam masyarakat.
c. Emosional
Minat mempunyai hubungan yang sangat erat dengan emosi.
Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan
menimbulkan perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat
minat terhadap aktivitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan
menghilangkan minat terhadap hal tersebut. 15

Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat yang


lain yaitu:
a. Situasi belajar
Apabila belum pernah mendengar tentang bidang studi
tertentu maka tidak akan menaruh minat terhadap bidang studi itu.
Baru setelah mendengar dan melihat berbagai hal berhubungan
dengan suatu bidang studi, minat dapat timbul. Minat akan timbul
dari sesuatu yang telah diketahui, dan kita dapat mengetahui
sesuatu melalui belajar. Karena itu, semakin banyak belajar,
semakin luas pula bidang minat.

15
Abdul Rachman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 264-265.
14

b. Pengalaman
Dari pengalaman, jelaslah bahwa setiap pekerjaan
memerlukan usaha untuk menyelesaikanya. Banyak dan macamnya
usaha tidak selalu sepadan dengan kesukaran tugasnya, tetapi
dipengaruhi minat dalam penyelesaian tugas tersebut. Minat yang
timbul, berlandaskan kesanggupan dalam bidang tertentu akan
mendorong seseorang ke usaha yang produktif. Ditambah dengan
pengalaman, akan mencapai sukses dalam batas-batas kemampuan
yang dimiliki.
c. Bahan dan Guru Pelajaran
Apabila siswa tidak berminat kepada bahan pelajaran juga
kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar. Oleh karena
itu, apabila siswa tidak berminat sebaliknya dibangkitkan sikap
menerima kepada pelajaran dan kepada gurunya, agar siswa mau
belajar memperhatikan pelajaran. 16
d. Lingkungan
Faktor lingkungan luar (kondisi lingkungan) yang mendorong
kelancaran atau kemacetan proses belajar mengajar, meliputi:
1) Lingkungan sekitar sekolah, seperti: keadaan lingkungan gedung
sekolah, juga sistem pendidikan dan organisasi serta administrasi
sekolah.
2) Lingkungan sekitar rumah siswa, seperti tetangga, fasilitas atau
sarana umum, strata sosial masyarakat, situasi sosial masyarakat,
situasi kultural, dan sebagainya.
Faktor luar lingkungan di atas akan dapat memperlancar PBM dan
menimbulkan minat siswa jika semuanya dalam kondisi baik dalam arti
memenuhi syarat-syarat kependidikan.
Jadi dapat disimpulkan, apabila seseorang menaruh minat terhadap
sesuatu, berarti pada diri seseorang tersebut terdapat suatu motif yang
menyebabkannya secara aktif dengan hal yang menarik perhatiannya.

16
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 84
15

Menentukan tercapainya tidak tujuan pendidikan dan pengajaran adalah


perlu sehingga minat terhadap pelajaran adalah menjadi suatu keinginan,
kecenderungan atau perhatian terhadap pelajaran. Adapun minat yang
dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan atau mata pelajaran
dan kepada guru yang mengajar. Apabila siswa tidak berminat kepada
mata pelajaran juga kepada gurunya maka siswa tidak akan mau belajar,
oleh karena itu apabila siswa tidak berminat sebaliknya dibangkitkan sikap
positif (sikap menerima) kepada pelajaran dan kepada guru.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi ada atau tidaknya sikap
positif siswa terhadap yang dipelajarinya, yaitu kesesuaian antara minat
dan bakatnya dan kesesuaian antara yang dipelajari dengan taraf inspirasi
dan kemampuannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa makin sesuai
dengan yang dipelajari dengan minat dan bakat serta inspirasi seseorang,
maka akan makin positiflah sikap orang tersebut terhadap yang
dipelajarinya.

B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar kerap digunakan dalam pendidikan untuk
mengungkapkan kondisi belajar peserta didik yang telah melalui proses
pembelajaran dalam suatu masa tertentu. Untuk memahami lebih jelas
mengenai pengertian prestasi belajar, berikut ini akan dikemukakan
pengertian prestasi belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi mempunyai arti
perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha, bekerja dan
sebagainya. 17
Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang
berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa.

17
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. 1, h.
700.
16

Sedangkan menurut W.J.S Winkel Purwadarminto, prestasi adalah hasil


yang dicapai . 18
Prestasi merupakan sesuatu yang digunakan untuk menilai hasil-hasil
pelajaran yang diberikan guru kepada siswa-siswanya dalam jangka waktu
tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi merupakan hasil yang diperoleh peserta didik dalam kurun waktu
tertentu, yang dalam hal ini hasilnya dinyatakan dalam bentuk skor atau
angka. Besar kecilnya skor yang diperoleh peserta didik menunjukkan
besar kecilnya hasil usaha yang dilakukan peserta didik tersebut, sehingga
dari prestasi itu dapat dilihat kesungguhan siswa dalam belajar.
Ali Imron berpendapat bahwa:
belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disengaja.
Perubahan tersebut bisa berupa dari tidak tahu menjadi tahu, dan
tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak dapat mengerjakan
sesuatu menjadi dapat mengerjakan sesuatu, dari memberikan respon
yang salah atas stimulus-stimulus ke arah memberikan respon yang
benar. 19

Menurut Umar Tirtarahardja belajar diartikan sebagai aktivitas


pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri
belajar di bawah bimbingan pengajar. 20
Thursan Hakim mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut
ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seperti peningkatan peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. 21

18
Adi Negoro dan W.J.S Winkel Pengertian Prestasi, http://sobatbaru.blogspot.com, 27
April 2010.
19
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1996), Cet.1,
h. 16.
20
Umar Tirtaraharja dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, ( Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2005), Cet. 1, h. 51.
17

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan oleh para ahli terdapat


kesamaan mengenai pengertian belajar yaitu adanya perubahan baik pada
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, yang mana perubahan ini
dihasilkan sebagai akibat dari proses latihan atau pengalaman.
Belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup
manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan
kualitatif individu sehingga tingkahlakunya berkembang. Semua aktivitas
dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Kitapun
hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari.
Belajar adalah aktivitas individu secara sengaja untuk merubah tingkah
lakunya baik secara aktual maupun potensial sehingga timbul kecakapan
baru pada dirinya.
Dari uraian di atas tentang prestasi dan belajar, dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam suatu proses
aktivitas yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada diri individu.
Perubahan pertama perubahan kognitif, meliputi perubahan-perubahan dari
segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan keterampilan
keterampilan atau kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan
pengetahuan tersebut. Kedua, aspek afektif, meliputi perubahan-perubahan
dalam segi sikap mental, perasaan dan kesadaran. Ketiga, aspek
psikomotor, meliputi perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan atau
kemampuan bertindak. Ketiga aspek tersebut dievaluasi dan evaluasi itu
diaktualisasikan dalam bentuk angka atau skor.
Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial
dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya
manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-
masing. Bila demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan
manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan

21
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya
Nusantara, 2000), h. 1.
18

tertentu pula pada manusia, khususnya manusia yang berada pada bangku
sekolah.
Menurut Zainal Arifin terdapat beberapa fungsi prestasi belajar
antara lain:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi
pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik. 22

2. Indikator Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa memiliki indikator-indikator tertentu, indikator
yang dapat dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa proses belajar
mengajar dapat dikatakan berhasil apabila daya serap terhadap materi
pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu
atau kelompok, dan perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau
tujuan instruksional khusus telah dicapai siswa, baik individu atau
kelompok.
Tujuan-tujuan pembelajaran yang dicapai siswa terdiri dari tiga
kategori yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.
a. Domain Kognitif
Domain kognitif ialah domain yang mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan ingatan (recall), pengetahuan dan kemampuan
intelektual, serta mempunyai enam aspek yaitu:
1) Knowledge (pengetahuan)

22
Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1991), Cet. 3, h. 3-4.
19

Kemampuan mengingat (recall) konsep-konsep yang khusus dan


yang umum, metode dan proses serta struktur.
2) Comprehension (pamahaman)
Kemampuan memahami tanpa mengetahui hubungan-hubungannya
dengan yang lain, juga tanpa kemampuan mengaplikasikan
pemahaman tersebut.
3) Application (penerapan)
Kemampuan menggunakan konsep-konsep abstrak pada objek-
objek khusus dan konkrit. Konsep abstrak tersebut bisa berupa ide-
ide umum, prosedur prinsip-prinsip teknis, atau teori yang harus
diingiat dan diaplikasikan.
4) Analysis (analisis)
Kemampuan memahami dengan jelas hirarki ide-ide dalam suatu
unit bahan atau membuat keterangan yang jelas tentang hubungan
antara ide yang satu dengan ide yang lainnya. Analisa ini
memperjelas bagaimana bahan itu diorganisasikan dan bagaimana
masing-masing ide itu berpengaruh.
5) Synthesis (sintesis)
Kemampuan merakit bagian-bagian menjadi satu keutuhan.
Kemampuan ini melibatkan proses penyusunan, penggabungan
bagian-bagian untuk dijadikan suatu keseluruhan yang semula
belum jelas.
6) Evaluation (penilaian)
Kemampuan dalam mempertimbangkan nilai bahan dan metode
yang digunakan dalam menyelesaikan suatu problem, baik bersifat
kuantitatif dan kualitatif.

b. Domain Afektif
Domain berkenaan dengan sikap dan nilai. Yaitu bekenaan
dengan afeksi atau perasaan seseorang yang di dalamnya terdapat sikap
dan nilai. Domain afektif ini mempunyai lima tingkatan yaitu:
20

1) Receiving (penerimaan)
Pembinaan penerimaan nilai-nilai yang diajarkan dengan
kesediaannya menggabungkan diri ke dalam nilai-nilai yang
diajarkan tersebut, atau dengan kata lain mengidentikkan dirinya
dengan nilai-nilai itu.
2) Responding (merespon)
Pembinaan melalui upaya motivasi agar anak didik mau menerima
nilai yang diajarkan. Anak didik tidak hanya menerima nilai, tetapi
juga mempunyai daya yang mendorong diri untuk menerima ajaran
yang diajarkan kepadanya.
3) Valuing (nilai)
Pembiaan yang tidak terfokus pada penerimaan nilai melainkan
juga mampu menilai konsep fenomena, apakah ia buruk atau baik.
4) Organization (organisasi)
Pembinaan untuk mengorganisasikan nilai ke dalam satu sistem,
dan menentukan hubungan-hubungan antara nilai-nilai itu, serta
menentukkan nilai yang paling dominan untuk diinternalisasikan ke
dalam kehidupan yang nyata.
5) Characterization by a value or value complex
(mengorganisasi/mempribadian nilai)
Pembinaan untuk menginternalisasikan nilai sebagai puncak hirarki
nilai. Nilai yang tertanam secara konsisten pada sistem di dalam
dirinya efektif mengontrol tingkah laku pemiliknya, serta
mempengaruhi emosinya. Hal tersebut akan membuat anak didik
mempunyai karakteristik unik, karena dasar orientasinya
diperhitungkannya berdasarkan rentangan tingkah laku yang luas
tetapi tidak terpecah-pecah. Di samping itu, pandangan hidupnya
(keyakinan) mampu menghasilkan kesatuan dan konsistensi dalam
berbagai aspek kehidupan.
21

c. Domain Psikomotorik
Domain psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu. Dalam hal ini adalah
kemampuan bertindak siswa dan keterampilannya. Domain ini memiliki
tujuh tingkatan, yaitu:
1) Perception (persepsi)
keterampilan persepsi dalam menggunakan organ-organ indera
untuk memperoleh petunjuk yang membimbing kegiatan motorik.
2) Set (kesiapan)
Keterampilan kesiapan untuk melakukan kegiatan yang khusus,
yang meliputi kesiapan mental, kesiapan fisik maupun kemauan
untuk bertindak.
3) Guided response (respon terbimbing)
Keterampilan respon terpimpin dalam melakukan hal-hal yang
kompleks. Respon ini meliputi menirukan, (spekulasi), trial and
error, dsb. Ketetapan dari pelaksanaannya ditentukan oleh
instruktur atau oleh kriteria yang sesuai.
4) Mechanism (keterampilan mekanisme)
Keterampilan mekanis merupakan pekerjaan yang menunjukkan
bahwa respon yang dipelajari telah menjadi kebiasaan dan gerakan-
gerakan dapat dilakukan dengan penuh kepercayaan dan
kemahiran, sehingga melahirkan beberapa keterampilan.
5) Complex overt response (respon kompleks)
Keterampilan nyata gerakan motor yang menyangkut penampilan
yang sangat terampil dari gerakan motorik, yang memerlukan
gerakan kompleks. Kemahiran ditunjukkan dengan cepat, lancar,
tepat dan menghasilkan kegiatan motorik yang di dalam
koordinasinya tinggi.
6) Adaption (adaptasi)
keterampilan adaptasi yang berkembang dengan baik sekali,
sehingga individu dapat mengubah pola gerakannya untuk
22

disesuaikan dengan persyaratan khusus dalam situasi yang


bermasalah.
7) Organization (organisasi)
keterampilan organisasi yang menyangkut keterampilan pola-pola
gerakan yang baru untuk menyesuaikan dengan situasi yang khusus
atau yang bermasalah.
Demikian kategori dan tingkatan ketiga dominan, yang merupakan
salah satu indikator yang dapat menjadi tolak ukur prestasi belajar seorang
siswa. 23

3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Setiap siswa di sekolah dapat menunjukkan prestasi yang berbeda
dengan siswa lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor
yang memperngaruhi proses belajar seseorang. Faktor-faktor tersebut
dapat digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.
a. Faktor-faktor internal
Yang tergolong faktor internal yaitu: faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kelelahan.
1) Faktor Jasmaniah
a. Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-
bagiannya bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia
akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, kurang
darah ataupun ada gangguan-gangguan yang mengurangi fungsi
alat inderanya serta tubuhnya. Maka hal ini akan mengganggu
proses belajarnya serta prestasi belajarnya.

23
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet.
4, h. 24-27.
23

b. Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang
cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia
belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat
bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh
kecacatannya itu.
2) Faktor Psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam
faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu
adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kelelahan.
a. Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau
menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.
b. Perhatian
Perhatian menurut gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi,
jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda atau
hal) atau sekelompok objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar
yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap
bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi
suka belajar.
c. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya
tarik baginya.
24

d. Bakat
Bakat menurut Hilgard adalah the capacity to learn. Dengan
perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar.
Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang
nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran yang
dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya
lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia
lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
e. Motif
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya
mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan
atau menunjang belajar.
f. Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang,
di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat
melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan
latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah
siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum
belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap
(matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu
tergantung dari kematangan dan belajar.
g. Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk member respon atau bereaksi.
Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan
25

padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih


baik.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di
dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian
tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi terus- menerus
memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat,
menghadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan
mengerjakan sesuatu karena terpakasa dan tidak sesuai dengan bakat,
minat dan perhatiannya.
Kelelahan itu dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil
belajarnya. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah
menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. 24
Dari uraian tersebut jelas terlihat bahwa prestasi belajar dapat
dipengaruhi oleh faktor internal siswa. Dengan kata lain faktor tersebut
semua berada pada diri siswa itu sendiri, dan dapat mempengaruhi prestasi
belajarnya.

24
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003), Cet. 4, h. 54-59.
26

b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar
individu itu sendiri. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan
keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan masyarakat, dan
faktor waktu.
1. Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan
lingkungan pertama dan utama dalam menentukan perkembangan
pendidikan seseorang, dan tentu saja merupakan faktor pertama dan
utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.
Kondisi lingkungan keluarga yang sangat menentukan
keberhasilan belajar seseorang diantaranya ialah adanya hubungan
yang harmonis diantara sesama anggota keluarga, tersedianya tempat
dan peralatan belajar yang cukup memadai, keadaan ekonomi
keluarga yang cukup, suasana lingkungan keluarga yang cukup
tenang, adanya perhatian yang besar dari orang tua terhadap
perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya.
2. Faktor Lingkungan Sekolah
Satu hal yang paling mutlak harus ada di sekolah untuk
menunjang keberhasilan belajar adalah adanya tata tertib dan disiplin
yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten. Disiplin tersebut
harus ditegakkan secara menyeluruh, dari pimpinan sekolah yang
bersangkutan, para guru, para siswa, sampai pada karyawan sekolah
lainnya. Dengan cara seperti inilah proses belajar akan dapat berjalan
dengan baik. Setiap personil sekolah terutama para siswa harus
memiliki kepatuhan terhadap disiplin dan tata tertib sekolah. Jadi
mereka tidak hanya patuh dan senang kepada guru-guru tertentu.
Kondisi lingkungan sekolah yang juga dapat mempengaruhi
kondisi belajar antara lain adalah adanya guru yang baik dalam
jumlah yang cukup memadai sesuai dengan jumlah bidang studi
yang ditentukan, peralatan belajar yang cukup lengkap, gedung
27

sekolah yang memenuhi persyaratan bagi berlangsungnya proses


belajar yang baik, adanya teman yang baik, adanya keharmonisan
hubungan di antara semua personil sekolah.
3. Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang
keberhasilan belajar di antaranya adalah lembaga-lembaga
pendidikan nonformal yang melaksanakan kursus-kursus tertentu,
seperti kursus bahasa asing, keterampilan tertentu, bimbingan tes,
kursus pelajaran tambahan yang menunjang keberhasilan belajar di
sekolah, sanggar majelis taklim, sanggar organisasi keagamaan
seperti remaja masjid dan gereja, sanggar karang taruna.
Adapun lingkungan atau tempat tertentu yang dapat
menghambat keberhasilan belajar antara lain adalah tempat hiburan
tertentu yang banyak dikunjungi orang yang lebih mengutamakan
kesenangan atau hura-hura seperti diskotik, bioskop, pusat-pusat
perbelanjaan yang merangsang kecenderungan konsumerisme, dan
tempat-tempat hiburan lainnya yang memungkinkan orang dapat
melakukan perbuatan maksiat seperti judi, mabuk-mabukan,
penyalahgunaan zat atau obat.
4. Faktor Waktu
Kita tentu telah mengetahui bersama bahwa waktu
(kesempatan) memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
seseorang. Sebenarnya yang sering menjadi masalah bagi siswa
bukan ada atau tidak adanya waktu, melainkan bisa atau tidaknya
mengatur waktu yang tersedia untuk belajar. Selain itu masalah yang
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mencari dan
menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar di satu sisi siswa
dapat menggunakan waktunya untuk belajar dengan baik dan di sisi
lain mereka juga dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat
hiburan atau rekreasi yang sangat bermanfaat pula untuk
menyegarkan pikiran (refreshing).
28

Adanya keseimbangan antara kegiatan belajar dan kegiatan


yang bersifat hiburan atau rekreasi itu sangat perlu. Tujuannya agar
selain dapat meraih prestasi belajar yang maksimal, siswa pun tidak
dihinggapi kejenuhan dan kelelahan pikiran yang berlebihan serta
merugikan. 25
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di
sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan siswa itu sendiri (internal)
dan kualitas pembelajaran (eksternal). Dan secara keseluruhan sangat
berkaitan erat dan saling mendukung satu sama lain.

C. Hakikat Pembelajaran Sosiologi


1. Pengertian Sosiologi
Selo Soemardjan dan solaeman soemardi mengatakan bahwa:
sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-
proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial
adalah keseluruhan jaringan antara unsur sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial, sedangkan proses
sosial adalah pengaruh timbal balik antar berbagai segala kehidupan
bersama, misalnya antara kehidupan ekonomi dan politik.26

Sosiologi merupakan refleksi dari keadaan masyarakat yang sedang


berubah dan teori-teori yang sedang dihasilkannya merupakan hasil dari
keadaan masyarakat itu sendiri. Pada kenyataannya, tiada satu pun
masyarakat yang tidak mengalami perubahan sehingga sosiologi akan terus
berkembang di dalam masyarakat.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan-
hubungan sosial antara oknum yang satu dengan yang lain, antara oknum
dan golongan serta sifat dan perubahan dari lembaga-lembaga dan buah
pikiran sosial yang berusaha mencapai sintesis antara ilmu jiwa sosial dan

25
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya
Nusantara, 2000), h. 11-21.
26
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003),
Cet. 36, h. 20.
29

bentuk sosial sehingga dapat memahami kenyataan masyarakat dalam


pernyataan hubungan kebudayaan umum.

2. Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi


a. Tujuan
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi, mata
pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok
sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik
sampai dengan terciptanya integrasi sosial.
2) Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bernasyarakat
3) menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam
kehidupan bermasyarakat.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran sosiologi meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
1) Struktur sosial
2) Proses sosial
3) Perubahan sosial
4) Tipe-tipe lembaga sosial 27

D. Kerangka Berpikir
Dalam melakukan segala kegiatan individu akan sangat dipengaruhi
oleh minatnya terhadap kegiatan tersebut, dengan adanya minat yang cukup
besar akan dorongan seseorang untuk mencurahkan perhatiannya, hal tersebut
akan meningkatkan pula seluruh fungsi jiwanya untuk dipusatkan pada
kegiatan yang sedang dilakukannya. Demikian pula halnya dengan kegiatan
belajar, maka ia akan merasa bahwa belajar itu merupakan sesuatu yang
27
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar, h.
545-546.
30

sangat penting atau berarti bagi dirinya, sehingga ia berusaha memusatkan


seluruh perhatiannya kepada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
belajar, dan dengan senang hati melakukannya, yang menunjukkan bahwa
minat belajar mempunyai pengaruh atau aktivitas-aktivitas yang dapat
menjaga minat belajarnya.
Untuk mengetahui bagaimanakah minat belajar seseorang, dapat
ditempuh dengan mengungkapkan keterikatan seseorang terhadap situasi
yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar,
diantaranya adalah hubungan individu dengan lingkungan belajar (hubungan
dengan teman-teman, guru, keluarga, orang lain disekitarnya dan lain-lain).
Minat merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa dalam belajar,
masalah minat berarti masalah keterkaitan siswa atau kecenderungan siswa
untuk memperhatikan sesuatu secara terus menerus.
Minat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: situasi belajar,
pengalaman, lingkungan, bahan atau materi pelajaran, sikap dan kemampuan
guru dalam mengajar.
Jadi apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, berarti pada
diri seseorang tersebut terdapat suatu motif yang menyebabkannya secara
aktif dengan hal yang menarik perhatiannya. Menentukan tercapai tidaknya
tujuan pendidikan dan pengajaran adalah perlu sehingga minat terhadap
pelajaran adalah menjadi suatu keinginan, kecenderungan atau perhatian
terhadap pelajaran. Adapun minat yang dapat menunjang belajar adalah minat
kepada bahan atau materi pelajaran juga kepada guru yang mengajar. Apabila
siswa tidak berminat kepada mata pelajaran juga gurunya maka siswa tidak
mau belajar, oleh karena itu apabila siswa tidak berminat sebaliknya
dibangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada pelajaran dan kepada
guru.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi ada atau tidaknya sikap positif
siswa terhadap yang dipelajarinya, yaitu kesesuaian antara minat dan
bakatnya dan kesesuaian antara yang dipelajari dengan taraf inspirasi dan
kemampuannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa makin sesuai dengan
31

yang dipelajari dengan minat dan bakat serta inspirasi seseorang, maka akan
makin positiflah sikap orang tersebut terhadap yang dipelajarinya.
Oleh karena itu, antara minat dan prestasi belajar merupakan dua sisi
yang saling berhubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Meskipun bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhinya dalam proses
belajar mengajar.

E. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara dan dibuat
berdasarkan fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannya.
Ha : terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat membaca
buku sosiologi terhadap prestasi belajar sosiologi.
Ho : tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat
membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar sosiologi.
32

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah strategi umum yang
dianut dalam pengumpulan dan analisa data yang diperlukan guna menjawab
persoalan yang dihadapinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei
dengan pendekatan korelasional. Metode survai adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok. Sedangkan pendekatan korelasional
menurut Anas Sudijono adalah pendekatan dalam penelitian yang pada
pelaksanaannya menggunakan teknis analisis statistik mengenai hubungan
antara dua variabel atau lebih. 1 Teknik ini digunakan untuk mengukur kuat
lemahnya hubungan antara gaya belajar siswa (X) dengan hasil belajar siswa
(Y).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
yang berlokasi di Jalan Cirendeu No. 5 Kelurahan Cirendeu Kecamatan
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Februari 2010.

1
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1997), Cet. 8, h. 175.
33

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


1. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai macam-macam nilai.
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
a) Variabel bebas (Independent variabel), yaitu minat membaca siswa,
dilambangkan dengan X.
b) Variabel terikat (Dependent variabel), yaitu prestasi belajar sosiologi,
dilambangkan dengan Y.
2. Definisi Operasional
Minat membaca yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini
adalah suatu aktivitas ataupun situasi terhadap obyek yang dianggap
penting dan berguna, sehingga sesuatu itu diperlukan, diperhatikan, dan
diingat terus menerus yang kemudian diikuti dengan perasaan senang.
Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah prestasi belajar pada mata
pelajaran sosiologi khususnya kelas XI IPS SMA Negeri Kota Tangerang
Selatan yang terdiri dari tiga kelas. Adapun data prestasi belajar tersebut
penulis peroleh dari nilai raport sosiologi semester I kelas XI IPS SMA
Negeri 8 Kota Tangerang Selatan.

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam suatu wilayah penelitian,
maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. 2 Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8
Tangerang Selatan yang terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 100 siswa.

2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1998), Cet. 11, h. 108.
34

2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 .
Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-
25% atau lebih. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 45% dari
jumlah populasi. 45% 100:100% = 45. Jadi, jumlah sampel yang diambil
yaitu sebanyak 45 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
yaitu menggunakan teknik random sampling. Teknik random sampling
adalah pengambilan sampel secara random atau acak tanpa pandang bulu.
Dalam teknik ini semua individu dalam populasi baik secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk menjadi
anggota sampel. 4

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang diperoleh
oleh peneliti untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan masalah
penelitian. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini
dilakukan melalui teknik-teknik, sebagai berikut:
1. Angket/kuesioner adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data
secara tidak langsung. Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga
disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden. 5
Dalam penelitian ini angket diberikan kepada responden dengan
tujuan untuk memperoleh data mengenai minat siswa dalam membaca
buku sosiologi.
2. Studi Dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar

3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1998), Cet. 11, h. 109.
4
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Cet. 6, h.
125.
5
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 219.
35

maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang


sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. 6
Dalam penelitian ini peneliti menghimpun data berupa dokumen-
dokumen sekolah dan data raport atau nilai tentang prestasi belajar
sosiologi siswa kelas XI IPS semester I SMA Negeri 8 Kota Tangerang
Selatan.
Tabel 1
Kisi-kisi instrumen minat membaca buku sosiologi siswa
Variabel Indikator Nomor Soal

Minat 1. Perasaan senang 1, 6, 11, 16, 21


membaca 2. Pemusatan Perhatian 4, 8, 14, 18, 22, 27
buku 3. Penggunaan waktu 9, 13, 25, 28, 29, 30
sosiologi 4. Motivasi untuk membaca 10, 15, 19, 23
5. Emosi dalam membaca 3, 7, 12, 17
6. Usaha untuk membaca 2, 5, 20, 24, 26

Supaya instrumen yang telah diberikan kepada responden benar-benar


baik, terlebih dahulu dilakukan pengujian, antara lain:
1. Uji validitas
Validitas instrument menunjukkan bahwa hasil dari suatu
pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. 7
Pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana
data yang terdapat dalam kuesioner dapat mengukur tingkat
kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid jika angka

6
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 221.
7
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 228.
36

korelasional diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan r


tabel. Untuk menentukan r hitung didapatkan dari perhitungan dengan
rumus teknik korelasi karl pearson dengan menggunakan SPSS.

2. Uji Reliabilitas
Setelah melakukan validitas instrumen penelitian, tahap
selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penelitian.
Menurut Nana Syaodih realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan
atau ketetapan hasil pengukuran. 8
Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen
telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
untuk menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal. Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah alpha cronbach. Penelitian
ini menggunakan bantuan program SPSS di dalam menghitung alpha
cronbach.

F. Pengolahan Data dan Analisis Data


Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah
selanjutnya yaitu pengolahan data dan analisis data. Adapun teknik
pengolahan data, sebagai berikut:
1. Editing
Dalam pengolahan data, yang pertama dilakukan adalah editing
dalam tahap ini dilakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan
kebenaran dalam pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan
atau kesalahan sehingga menghasilkan data yang akurat dan valid.
2. Skoring
Skoring merupakan pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
dalam angket. Dalam setiap pertanyaan dalam angket tersebut terdapat

8
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 229.
37

4 (empat) butir jawaban a, b, c, dan d yang harus dipilih oleh


responden. Maka penulis memberikan skor untuk setiap jawaban.
Untuk pertanyaan yang mengarah positif adalah skor 4 untuk jawaban
a, skor 3 untuk jawaban b, skor 2 untuk jawaban c, dan skor 1 untuk
jawaban d.
Sedangkan untuk pertanyaan yang mengarah negatif adalah skor 1
untuk jawaban a, skor 2 untuk jawaban b, skor 3 untuk jawaban c, dan
skor 4 untuk jawaban d.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah pekerjaan membuat tabel jawaban-jawaban yang
sudah diberi skor kategori jawaban kemudian dimasukkan ke dalam
tabel.
Setelah data-data diolah, langkah selanjutnya adalah menganalisis
data. Teknis analisis data yaitu penulis berusaha untuk memberikan
uraian mengenai hasil penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya
minat membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar sosiologi,
penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya
prosentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan
ialah:
f 100%
p=
N
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)
p = Angka persentase

2. Analisis Mean
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya mean
(rata-rata) nilai angket minat membaca buku sosiologi dan prestasi
belajar pada mata pelajaran sosiologi.
38

Penilaian analisis mean dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 2
Penilaian Analisis Mean
No Rentang Nilai Kriteria
1 86-100 Sangat baik
2 71-85 Baik
3 60-70 Cukup
4 10-59 Kurang

3. Analisis Korelasi
Untuk mencari nilai korelasi antara variabel X dengan
variabel Y dan juga mengetahui apakah hubungan kedua variabel
tersebut termasuk hubungan yang erat, cukup, lemah, maka penulis
menggunakan rumus r product moment sebagai berikut:

.(XY ) (X ).(Y )
rxy =
{X 2
}{
(X ) . .Y 2 (Y )
2 2
}

Keterangan:
rxy : Angka Indeks korelasi Product Moment
N : Jumlah individu dalam sampel
XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
X : Jumlah seluruh skor X
Y : Jumlah seluruh skor Y

4. Interpretasi Data
Cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks
korelasi r product moment yang telah diperoleh dari perhitungan
kita dapat memberikan interpretasi. Dalam hubungan ini ada dua
macam cara yang ditempuh dalam menginterpretasikan data yang
39

diperoleh, sebagaimana Anas Sudijono sebutkan dalam bukunya


yang berjudul Pengantar Statistik Pendidikan yaitu:
a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product
moment secara kasar (sederhana)
Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap
angka indeks korelasi product moment (rxy) pada umumnya
dipergunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut:
Tabel 3
Angka Indeks korelasi product moment
Besarnya r Interpretasi
Product Moment
Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
0,00 0,20 sangat lemah atau rendah sehingga korelasi
itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi
antara variabel X dan variabel Y)
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,20 0,40
korelasi yang lemah atau rendah
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,40 0,70
korelasi yang sedang atau cukup
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,70 0,90
korelasi yang kuat atau tinggi
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,90 1,00
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi r


product moment, dengan jalan berkorealitasi pada tabel nilai r
product moment.
Apabila cara kedua ini yang kita tempuh, maka prosedur
yang kita lalui secara berturut-turut adalah sebagai berikut:
40

1. Merumuskan (membuat) Hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis


nihil atau Hipotesis nol (Ho).
Hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut: ada (terdapat)
korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
Adapun rumusan Hipotesis nihilnya (Ho) adalah sebagai berikut:
tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif yang signifikan antara
variabel X dan variabel Y.
2. Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesis yang telah kita ajukan,
dengan jalan memperbandingkan besarnya r yang telah diperoleh
dalam proses perhitungan atau r observasi (ro) dengan besarnya
r yang tercantum dalam tabel nilai r product moment (rt),
dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees
of freedom-nya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut:
df = N-nr
df = degrees of freedom
N = Number of Cases
Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya
r yang tercantum dalam tabel nilai r Product Moment, baik
pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf dignifikansi 1%. Jika
ro sama dengan atau lebih besar daripada rt maka Hipotesis
alternatif (Ha) disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya.
Berarti memang benar antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi positif (atau korelasi negatif) yang signifikan. Sebaliknya,
Hipotesis nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima
atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa Hipotesis nihil
yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan
variabel Y itu salah. 9

9
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006) h. 193-195.
41

Untuk mencari kontribusi variabel X terhadap variabel Y,


penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r x 100 %

Keterangan:
KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y)
r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan Variabel Y.
42

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Profil SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan


1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan merupakan penjelmaan
(reinkarnasi) dari SMA Negeri Cireundeu yang pernah berdiri berdasarkan SK
Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Jawa Barat Tahun 1986. Namun
karena ketiadaan lahan, maka SMA Cireundeu menghilang dan sebagai
gantinya berdiri SMA Negeri 2 Ciputat di Komplek Pamulang Permai II.
Namun karena status wilayah Pamulang yang semula berupa Kemantren
berubah menjadi Kecamatan, maka nama SMA Negeri 2 Ciputat berubah
menjadi SMA Negeri 1 Pamulang. Akhirnya pada tahun 2006 niat masyarakat
Cireundeu dan sekitarnya untuk memiliki SMA Negeri akhirnya tercapai juga
setelah berdirinya SMA Negeri 3 Ciputat pada tanggal 26 April 2006
berdasarkan SK Bupati Tangerang Nomor 421/Kep.134-Huk/2006, dan
sekarang telah berganti nama menjadi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
berdasarkan Perwal No.10 Tahun 2009.
Masyarakat di Ciputat Timur termasuk suku bangsa Betawi dan secara
kultural berbudaya dan berdialek bahasa khas Betawi. Sejak tahun 1974
wilayah Ciputat (sekarang Ciputat Timur) dimasukan ke dalam bagian dari
wilayah Kabupaten Tangerang. Namun, sejak berdirinya Kota Tangerang
43

Selatan, wilayah Ciputat Timur kini telah menjadi bagian dari Kota
Tangerang Selatan. Sebagai daerah penyangga Ibu Kota yang berada di
selatan Jakarta, sampai saat ini Ciputat Timur tidak dapat terlepas dari
pengaruh kehidupan masyarakat Jakarta, baik dalam kehidupan sosial,
ekonomi maupun budaya. Apalagi letak SMA Negeri 8 Kota Tangerang
Selatan persis di bibir Ibu Kota yang berbatasan langsung dengan Jakarta
Selatan dan Kota Depok.
Secara geografis SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan berada di
Kecamatan Ciputat Timur yang langsung berbatasan dengan Kelurahan Lebak
Bulus Kecamatan Cilandak Jakarta selatan dan Kelurahan Limo Kecamatan
Cinere Kota Depok dan secara administratif penduduk/masyarakat Ciputat
Timur adalah warga Kota Tangerang Selatan.

2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan


a. Visi
Mewujudkan SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan sebagai lembaga
pendidikan unggulan yang menghasilkan lulusan bermutu yang
dilandasi iman dan takwa.
b. Indikator Visi
1) Menciptakan bidang-bidang keunggulan tertentu (benchmarking
dan differentiation).
2) Menciptakan mutu lulusan yang diharapkan.
3) Menciptakan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME.
c. Misi Sekolah
1) Menciptakan lulusan yang berakhlak mulia dan bertakwa kepada
Tuhan YME.
2) Menciptakan keunggulan dibidang bahasa, sains dan agama.
3) Menciptakan lulusan yang menguasai sains dan teknologi.
44

4) Menghasilkan lulusan yang mampu berkomunikasi dalam bahasa


internasional.
5) Menciptakan lulusan yang siap ditampung di perguruan tinggi baik
dalam maupun luar negeri.
6) Menciptakan lulusan yang mandiri dan dapat diterima di
masyarakat.
d. Tujuan Sekolah
Dalam jangka waktu 4 tahun ke depan tujuan yang diharapkan
adalah:
1) Terlaksananya etos kerja dan budaya belajar yang tinggi untuk
menunjang tercapainya visi dan misi sekolah.
2) Teciptanya kondisi sekolah yang ber-Wawasan Wiyatamandala
dengan sekolah sebagai pusat budaya.
3) Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif sehingga
menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
4) Terwujudnya kondisi ruang belajar dan sarana prasarana
pembelajaran yang memadai.
5) Terwujudnya akses dalam menjalin jaringan kerjasama (network)
dengan berbagai pihak dalam mencapai benchmarking,
differentiation dan value added sekolah.
6) Meningkatnya kemampuan sumber daya personil sekolah.
7) Terlakasananya program kegiatan ekstra kurikuler secara mandiri
dan rutin.
8) Terwujudnya output peserta didik yang bermutu sesuai dengan
tujuan pembangunan nasional dan dan visi misi SMA Negeri 8
Kota Tangerang Selatan.
45

3. Keadaan Guru SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan


SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan memiliki tenaga pengajar dan
tenaga kependidikan yang bervariatif dilihat dari jenis kelamin, jabatan
maupun pendidikan seperti tabel berikut:
Tabel 4
Daftar nama Guru SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2009 / 2010
No Nama Guru Jabatan Jenjang Bidang Studi /
Uraian Tugas
1 Dra. Hj. Ara Juhara Kepala sekolah S1 Bahasa Indonesia
Bhs &
Sastra ind.
2 Dra. Sitti Sirariah Guru S1 Matematika
Matematika
3 Drs. Abdul Rojak, M. Pd Guru S2 Pen. Agama Islam
Teknologi
pemb.
4 Hafidi A. Diredja, S. Pd Guru S1 PPKN Kewarganegaran
5 Jejen Maelani, S. Pd Guru S1 Kimia TIK, Design Graf
6 Dra. Teti Sumiati Guru S1 Matematika
Matematika
7 Asni Suryani Lubis, S.Pd Guru S1 Kimia Kimia
8 Erika Susianti, S. Pd Guru S1 Pend. Kimia
Kimia
9 Rachmat P, S. Pd, M. Pd Guru S2 Fisika
Penelitian
& evaluasi
pend.
10 Melli Yunerti, S. Si Guru S1 Biologi Biologi
11 Idma Eka Putra, S. Pd Guru S1 Penjas Olah Raga
12 Marhaeni, S. Psi Guru S1 BK/BP
Psikologi
13 Muhamad Isa, S. Pd Guru S1 Matematika
Matematika
14 Deri Rismayenti, S. Pd Guru S1 Pend. Fisika
Fisika
15 Neni Handayani, S. Pd Guru S1 Pend. Biologi
46

Biologi
16 Ernawati, S. Pd Guru S1 Pend. Sejarah
Sejarah
17 Anik Kristianingsih, S.Pd Guru S1 PDU Ekonomi
Adm. Pend.
Perkantoran
18 Dra. Marsiyem Guru S1 Adm. BK/BP
Pendidikan
19 Drs. Sudarno Guru S1 Pend. Geografi
Geografi
20 Jahani, SE, MM Guru S2 Eko/Enterpreneur
Manajemen
SDM
21 Dra. Erna Zuwirna Guru S1 FIL. Sosiologi
Sosiologi
Pend.
22 Drs. Taufik Ibnu Hajar Guru S1 Bhs. Seni Budaya
Inggris
23 Dra. Roslaini Guru S1 Pend. Bahasa Indonesia
Bhs &
Sastra ind.
24 Irmawati, S. Ag Guru S1 Bhs. Bahasa Inggris
Inggris
25 Tutik Purwanti, S. Pd Guru S1 Pend. Bahasa Indonesia
Bhs &
Sastra ind.
26 Tatang Setiawan, S. Pd Guru S1 Biologi
Matematika
27 Drs. Ardila Guru S1 FIL. Sosiologi
Sosiologi
Pend.
28 Camelia, S. Pd Guru S1 Ekonomi Ekonomi
29 Dra. Cici Rukaesih Guru S1 Sejarah Sejarah
30 Rohmah Wiraningsih, ST Guru S1 Teknik TIK
Metalurgi
31 Ade Irwan, S. Pd Guru S1 Pend. Bahasa Indonesia
Bhs &
Sastra ind.
32 Samsul Bahri, S, Pd. I Guru S1 PAI Pen. Agama Islam
33 Tanti One Destinoti, SE Guru S1 Ekonomi Eko, Perpajakan
34 Amelia Windayu, A. Md Guru D3 Bhs. Bahasa Mandarin
Cina
47

35 Elita Sari Guru S1 Pend. Bahasa Jepang


Bahasa
Jepang
36 Muhamad Sujoyono Guru D1 Elektonika
Elektronika
37 Tri Aji Anugroho, S. Pd Guru S1 Pend. Bahasa Inggris
Bhs Inggris
38 Karyati, Spd Bendahara S1 PPKN Bendahara
Pengeluaran
39 Budi Asmarinda, SE Tata Laksana S1 Ekonomi Komputerisasi,
Manajemen kepegawaian
40 Tri Setyowati Tata Laksana SMA IPS Kesiswaan
41 Agung Kurniawan Tata Laksana SMA IPS Inventarisasi
42 Intan Maulianti, SE Tata Laksana S1 Ekonomi Pemb. Keuangan,
persuratan
43 Rumsiah Tata Laksana SR Caraka
44 Hendra Mulyawan Tata Laksana SMA IPS Caraka
45 Indra Gunawan Tata Laksana SMK Keamanan
Akuntansi

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar guru di SMA


Negeri 8 Kota Tangerang Selatan mengajarkan bidang studi sesuai dengan
jenjang pendidikannya. Adapun guru pada no. 3, 5, 9, 18, 22, 26, 30 bidang
studi yang diajarkannya berbeda dengan jenjang pendidikannya. Hal itu bisa
saja terjadi karena guru tersebut mempunyai pengetahuan terhadap bidang
studi yang sekarang diajarkan di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan.
Sehingga guru tersebut diberi kepercayaan untuk mengajarkan bidang studi
tersebut.

4. Keadaan Siswa SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan


Siswa sangat berperan dalam dunia pendidikan. Kemajuan suatu sekolah
tidak hanya di ukur dari segi fasilitas saja, namun yang menjadi tolok ukur
adalah segi kuantitas dan kualitas siswa tersebut.
48

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMA Negeri 8 Kota Tangerang


Selatan bervariatif, artinya sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang
cukup, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 5
Keadaan siswa-siswi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2009/2010
NO Kelas Jumlah Rombel Jumlah Siswa
1 X 5 189
2 XI IPA 2 81
3 XI IPS 3 100
4 XII IPA 2 80
5 XII IPS 3 124
Jumlah 15 574

5. Sarana dan Prasarana


SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan memiliki sarana dan prasarana
yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari ruang sekolah
yang memadai maupun sarana lain seperi berikut:
a. Ruang Teori/Kelas
b. Ruang UKS
c. Ruang BP/BK
d. Ruang Kepala Sekolah
e. Perpustakaan
f. Ruang Guru
g. Ruang TU
h. Ruang OSIS
i. Kamar Mandi/WC Guru
j. Kamar Mandi/WC Murid
49

k. Gudang
l. Ruang Ibadah
Sumber Data: Dokumen SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian


Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran angket
atau kuesioner kepada siswa kelas XI IPS yang terdiri dari 3 kelas sebanyak 30
pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 45 siswa, setelah itu dilakukan
uji validitas. Instrumen yang telah valid diperoleh 28 pertanyaan dari 30
pertanyaan dalam angket, lalu data tersebut dijumlahkan kemudian hasil
penjumlahan itu dijadikan acuan perhitungan korelasi.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan
menghitung angka korelasi atau r hitung dari nilai jawaban tiap responden
untuk tiap butir pertanyaan. Kemudian dibandingkan dengan r table. Nilai r
tabel 0.301 didapat dari jumlah kasus-2, atau 45-2=43, tingkat signifikan 5%
maka didapat r tabel 0.301. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid jika angka
korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan
dari r tabel.
Tabel 6
Uji Validitas Instrumen Minat Membaca Buku Sosiologi Siswa
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r Tabel Kriteria
1 0.743 0.301 Valid
2 0.152 0.301 Tidak Valid/Tak Dipakai
3 0.604 0.301 Valid
4 0.421 0.301 Valid
5 0.442 0.301 Valid
6 0.525 0.301 Valid
50

7 0.493 0.301 Valid


8 0.450 0.301 Valid
9 0.632 0.301 Valid
10 0.600 0.301 Valid
11 0.692 0.301 Valid
12 0.451 0.301 Valid
13 0.762 0.301 Valid
14 0.442 0.301 Valid
15 0.421 0.301 Valid
16 0.771 0.301 Valid
17 0.676 0.301 Valid
18 0.676 0.301 Valid
19 0.093 0.301 Tidak Valid/Tak Dipakai
20 0.430 0.301 Valid
21 0.538 0.301 Valid
22 0.770 0.301 Valid
23 0.644 0.301 Valid
24 0.664 0.301 Valid
25 0.667 0.301 Valid
26 0.575 0.301 Valid
27 0.616 0.301 Valid
28 0.758 0.301 Valid
29 0.747 0.301 Valid
30 0.395 0.301 Valid
Sumber: Data yang diolah menggunakan program SPSS.

51

2. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah
dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk
menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan
adalah dengan mengukur koefisien Cronbachs Alpha dengan bantuan
program SPSS versi 15. Nilai alpha bervariasi dari 0-1, suatu pertanyaan
dapat dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari -0.6

Uji Reliabilitas Instrumen Minat Membaca Buku Sosiologi Siswa


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach Standardized
's Alpha Items N of Items
.746 .927 30

C. Deskripsi Data
Dalam pengumpulan data, penulis peroleh dari hasil penyebaran angket.
Dan angket yang dibuat sebanyak 30 pertanyaan yang berkaitan dengan variabel
(X) yaitu minat membaca buku sosiologi dan disebarkan kepada 45 responden
yaitu kelas XI IPS SMA Negeri Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari tiga
kelas yang diambil secara random. Dari 30 pertanyaan setelah melalui uji
validitas menjadi 28 item pertanyaan, lalu item tersebut dijumlahkan kemudian
hasil penjumlahan itu dijadikan acuan perhitungan korelasi.
Sedangkan variabel (Y) yaitu prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran sosiologi, penulis peroleh dari nilai raport sosiologi semester I siswa
kelas XI IPS yang terdiri dari tiga kelas.
52

D. Analisa Data
1. Analisis Deskriptif
a. Variabel X (Minat Membaca Buku Sosiologi)
Setelah memperoleh data dari hasil angket yang telah disebarkan,
kemudian penulis kumpulkan, selanjutnya dianalisa dan dikelompokkan
sesuai dengan jawaban yang sejenis ke dalam tabulasi pengelompokkan,
kemudian masing-masing data jawaban tersebut dipersentasekan terhadap
jumlah jawaban sesuai dengan masing-masing item tersebut dengan
menggunakan rumusan. Seperti yang telah dijelaskan di bab III sebagai
berikut:
f 100%
p=
N
f = Frekuensi yang sedang dicari persentaseya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)
p = Angka persentase
Bagian ini mendeskripsikan minat membaca buku sosiologi dilihat
dari enam indikatornya. Deskripsi tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut:
1) Perasaan Senang
Tabel 7
Bagi saya membaca buku sosiologi merupakan pekerjaan yang
menyenangkan
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 Sangat Setuju 14 31,11%
Setuju 31 68,88%
Kurang Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
53

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 7 minat siswa dalam membaca buku sosiologi


cukup tinggi, ini terbukti bahwa 31,11% siswa yang menyatakan sangat
setuju dan 68,88% yang menyatakan setuju.

Tabel 8
Saya membaca buku bukan hanya buku paket sosiologi saja tetapi buku
yang lain saya juga lakukan dengan senang hati
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
6 Sangat Setuju 25 55,55%
Setuju 20 44,44%
Kurang Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 8 siswa yang menjawab sangat setuju sebesar


55,55%, dan setuju sebesar 44,44%, dan tidak ada yang menjawab kurang
setuju dan tidak setuju, ini menunjukkan bahwa siswa selain membaca
buku paket sosiologi mereka juga membaca buku yang lain dan mereka
melakukannya dengan senang hati.

Tabel 9
Saya tidak bosan-bosannya membaca buku sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
54

11 Sangat Setuju 3 6,66%


Setuju 28 62,22%
Kurang Setuju 14 31,11%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 9 hampir sebagian siswa tidak merasa bosan dalam


membaca buku sosiologi, dalam hal ini sebesar 62,22% siswa yang
menyatakan setuju, 6,66% yang menjawab sangat setuju, dan 31,11% siswa
yang menjawab kurang setuju.

Tabel 10
Saya tertarik untuk membaca buku sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
16 Sangat Setuju 5 11,11%
Setuju 38 84,44%
Kurang Setuju 2 4,44%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 10 bahwa responden menjawab sangat setuju


11,11%, setuju 84,44%, kurang setuju 4,44%, dan tidak setuju 0%, ini
menunjukkan bahwa hampir seluruh seluruh siswa tertarik membaca buku
sosiologi.
55

Tabel 11
Saya tidak merasa jenuh membaca buku yang berkaitan dengan pelajaran
sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
21 Sangat Setuju 9 20%
Setuju 27 60%
Kurang Setuju 9 20%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 11 siswa tidak merasa jenuh membaca buku yang


berkaitan dengan pelajaran sosiologi, sebanyak 20% menyatakan sangat
setuju, 60% setuju, 20% kurang setuju, dan 0% untuk jawaban tidak setuju.

2) Pemusatan Perhatian
Tabel 12
Jika ke toko buku perhatian saya tercurah kepada buku sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
4 Selalu 1 2,22%
Sering 12 26,66%
Kadang-kadang 29 64,44%
Tidak pernah 3 6,66%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 12 bahwa responden menjawab selalu 2,22%,


sering 26,66%, kadang-kadang 64,44%, dan tidak pernah 6,66%, ini
56

menunjukkan bahwa jika siswa ke toko buku perhatiannya tidak hanya


kepada buku sosiologi.

Tabel 13
Jika ada buku baru dibidang sosiologi saya ingin membacanya
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
8 Selalu 3 6,66%
Sering 18 40%
Kadang-kadang 24 53,33%
Tidak pernah 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 13 bahwa responden menjawab selalu 6,66%,


sering 40%, kadang-kadang 53,33%, dan tidak pernah 0%, ini
menunjukkan bahwa jika ada buku baru dibidang sosiologi mereka kadang-
kadang ingin membacanya.

Tabel 14
Saya membaca buku dibidang sosiologi, baik buku paket maupun buku
saplemen
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
14 Sangat Setuju 4 8,88%
Setuju 30 66,66%
Kurang Setuju 11 24,44%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%
57

Berdasarkan tabel 14 bahwa responden menjawab sangat setuju


8,88%, setuju 66,66%, kurang setuju 24,44%, dan tidak setuju 0%, ini
menunjukkan bahwa siswa tidak hanya membaca buku paket sosiologi
tetapi mereka juga membaca buku saplemennya.

Tabel 15
Saya telah membaca materi pelajaran sosiologi sebelum mengikuti
pelajaran di sekolah
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
18 Selalu 1 2,22%
Sering 25 55,55%
Kadang-kadang 17 37,77%
Tidak pernah 2 4,44%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 15 bahwa responden yang menjawab selalu 2,22%,


sering 55,55%, kadang-kadang 37,77%, dan tidak pernah 4,44%, ini
menunjukkan bahwa memang sebelum mengikuti pelajaran sosiologi di
sekolah siswa telah membaca materi pelajaran sosiologi.

Tabel 16
Saya mengulang-ulang pelajaran sosiologi di rumah agar lebih menguasai
materi tersebut
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
22 Selalu 2 4,44%
Sering 27 60%
58

Kadang-kadang 15 33,33%
Tidak pernah 1 2,22%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 16 bahwa responden yang menjawab selalu 4,44%,


sering 60%, kadang-kadang 33,33%, dan tidak pernah 2,22%, ini
menunjukkan bahwa siswa memang sering mengulang materi pelajaran
sosiologi di rumah.

Tabel 17
Perhatian terhadap pelajaran sosiologi saya tunjukkan melalui banyak
membaca buku-buku yang berkaitan dengan sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
27 Sangat Setuju 4 8,88%
Setuju 37 82,22%
Kurang Setuju 4 8,88%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 17 hampir seluruh siswa perhatiannya terhadap


pelajaran sosiologi mereka tunjukkan melalui banyak membaca buku-buku
yang berkaitan dengan sosiologi, ini terlihat dengan jawaban responden
sebesar 82,22% yang menyatakan setuju.
59

3) Penggunaan Waktu
Tabel 18
Meskipun liburan saya menggunakan sebagian waktu saya untuk
membaca buku sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
9 Sangat Setuju 2 4,44%
Setuju 24 53,33%
Kurang Setuju 19 42,22%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 18 hampir seluruh siswa menggunakan waktu


liburannya untuk membaca buku sosiologi, ini berdasarkan jawaban
responden yang menyatakan setuju sebesar 53,33%, dan 42,22% siswa
yang menggunakan waktu liburnya memang untuk liburan.

Tabel 19
Saya tidak mempunyai waktu untuk membaca buku sosiologi, karena
sibuk dengan tugas sekolah yang lain
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
13 Sangat Setuju 0 0%
Setuju 7 15,55%
Kurang Setuju 35 77,77%
Tidak Setuju 3 6,66%

JUMLAH 45 100%
60

Berdasarkan tabel 19 siswa selalu mempunyai waktu untuk membaca


buku sosiologi dan tugas sekolah yang lain tidak menghalangi untuk
membaca buku sosiologi, berdasarkan jawaban responden yang
menyatakan kurang setuju sebesar 77,77%, sedangkan yang menjawab
setuju sebesar 15,55%, dan 0% untuk jawaban sangat setuju.

Tabel 20
Dari pada saya membuang-buang waktu untuk mengobrol yang tidak
jelas arahnya, lebih baik saya mengguakannya untuk membaca buku
sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
25 Sangat Setuju 7 15,55%
Setuju 30 66,66%
Kurang Setuju 8 17,77%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%
Berdasarkan tabel 20 bahwa responden yang menjawab sangat setuju
sebesar 15,55%, setuju 66,66%, kurang setuju 17,77%, dan tidak setuju
0%, ini menunjukkan bahwa siswa memang tidak membuang-buang
waktunya untuk mengobrol yang tidak jelas arahnya tetapi siswa
menggunakannya untuk membaca buku sosiologi.

Tabel 21
Saya kuat membaca komik dengan waktu yang lama sementara untuk
membaca buku sosiologi hanya sebentar
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
28 Sangat Setuju 0 0%
61

Setuju 1 2,22%
Kurang Setuju 31 68,88%
Tidak Setuju 13 28,88%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 21 bahwa responde yang menjawab sangat setuju


sebesar 0%, setuju 2,22%, kurang setuju 68,88%, dan tidak setuju 28,88%,
ini menunjukkan bahwa siswa selain kuat membaca komik dengan waktu
yang lama siswa juga kuat membaca buku sosiologi dengan waktu yang
lama.

Tabel 22
Saya tidak mengisi waktu luang dengan membaca buku pelajaran
sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
29 Sangat Setuju 0 0%
Setuju 4 8,88%
B Kurang Setuju 34 75,55%
e Tidak Setuju 7 15,55%
b JUMLAH 45 100%
e
Berdasarkan tabel 22 bahwa responden yang menjawab sangat setuju
sebesar 0%, setuju 8,88%, kurang setuju 75,55%, dan tidak setuju 15,55%,
ini menunjukkan bahwa siswa selalu mengisi waktu luang dengan
membaca buku pelajaran khususnya buku pelajaran sosiologi.
62

Tabel 23
Menurut saya membaca buku pelajaran sosiologi membuang-buang
waktu saja
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
30 Sangat Setuju 0 0%
Setuju 0 0%
Kurang Setuju 25 55,55%
Tidak Setuju 20 44,44%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 23 bahwa responden yang menjawab sangat setuju


sebesar 0%, setuju 0%, kurang setuju 55,55%, dan tidak setuju 44,44%, ini
menunjukkan bahwa menurut siswa membaca buku pelajaran sosiologi
bukan merupakan hal yang membuang-buang waktu saja.

4) Motivasi Untuk Membaca


Tabel 24
Menguasai ilmu sosiologi itu penting untuk memahami tentang
masyarakat karena sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat, namun
saya berat untuk membaca buku-buku yang berbasis sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
10 Sangat Setuju 0 0%
Setuju 14 31,11%
Kurang Setuju 27 60%
Tidak Setuju 4 8,88%

JUMLAH 45 100%
63

Berdasarkan tabel 24 bahwa siswa merasa tidak berat untuk membaca


buku sosiologi, dalam hal ini responden yang menjawab kurang setuju
sebesar 60%, dan sebagian siswa menyatakan setuju dengan persentase
sebesar 31,11%.

Tabel 25
Yang membuat saya segan untuk membaca buku sosiologi, karena isi dan
layoutnya kurang menarik
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
15 Sangat Setuju 3 6,66%
Setuju 9 20%
Kurang Setuju 28 62,22%
Tidak Setuju 5 11,11%

JUMLAH 45 100%
Berdasarkan tabel 25 siswa membaca buku tidak melihat dari isi dan
layoutnya yang kurang menarik, ini berdasarkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 6,66%, setuju 20%, sedangkan yang
menjawab kurang setuju sebesar 62,22%, dan tidak setuju 11,11%.

Tabel 26
Daripada saya mengobrol yang tidak jelas tujuannya, lebih baik saya
membaca buku sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
23 Sangat Setuju 3 6,66%
Setuju 31 68,88%
Kurang Setuju 11 24,44%
64

Tidak Setuju 5 11,11%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 26 bahwa responden yang menjawab sangat setuju


sebesar 6,66%, setuju 68,88%, kurang setuju 24,44%, dan tidak setuju
11,11%, ini menunjukkan bahwa siswa lebih memilih membaca buku
sosiologi dari pada mengobrol yang tidak jelas tujuannya.

5) Emosi Dalam Membaca


Tabel 27
Saya meresapi makna yang terkandung dalam buku-buku bacaan
sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
3 Sangat Setuju 2 4,44%
Setuju 41 91,11%
Kurang Setuju 2 4,44%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%
Berdasarkan tabel 27 bahwa responden yang menjawab sangat setuju
4,44%, setuju 91,11%, kurang setuju 4,44%, dan tidak setuju 0%, ini
menunjukkan bahwa siswa meresapi makna yang terkandung dalam buku
bacaan sosiologi.
65

Tabel 28
Buku-buku bacaan sosiologi kurang menyentuh emosi saya saat membaca
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
7 Sangat Setuju 2 4,44%
Setuju 11 24,44%
Kurang Setuju 31 68,88%
Tidak Setuju 1 2,22%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 28 bahwa responden yang menjawab sangat setuju


sebesar 4,44%, setuju 24,44%, kurang setuju 68,88%, dan tidak setuju
2,22%, ini menunjukkan bahwa jika siswa membaca buku sosiologi buku
bacaan itu menyentuh emosi mereka.

Tabel 29
Jika saya sudah membaca buku sosiologi, saya lupa dengan pekerjaan
yang lainnya
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
12 Sangat Setuju 2 4,44%
Setuju 16 35,55%
Kurang Setuju 27 60%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 29 bahwa responden yang menjawab sangat setuju


sebesar 4,44%, setuju 35,55%, kurang setuju 60%, dan tidak setuju 0%, ini
66

menunjukkan bahwa siswa jika membaca buku sosiologi mereka tidak


melupakan pekerjaan yang lainnya.

Tabel 30
Ketika saya membaca buku sosiologi saya terlarut dalam isi bacaan yang
ada di dalam buku
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
17 Sangat Setuju 1 2,22%
Setuju 29 64,44%
Kurang Setuju 15 33,33%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 30 responden yang menjawab sangat setuju


sebesar 2,22%, setuju 64,44%, kurang setuju 33,33%, dan tidak setuju 0%,
ini menunjukkan bahwa siswa terlarut dalam isi bacaan yang ada dalam
buku sosiologi.

6) Usaha Untuk Membaca


Tabel 31
Saya tidak mempunyai buku pelajaran sosiologi kemudian saya
berusaha untuk membelinya
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
5 Sangat Setuju 11 24,44%
Setuju 33 73,33%
Kurang Setuju 1 2,22%
Tidak Setuju 0 0%
67

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 31 bahwa responden yang menjawab sangat setuju


sebesar 24,44%, setuju 73,33%, kurang setuju 2,22%, dan tidak setuju 0%,
ini menunjukkan bahwa jika siswa tidak mempunyai buku kemudian
mereka berusaha untuk membelinya.

Tabel 32
Walaupun tidak mempunyai buku, saya berusaha meminjam buku ke
perpustakaan agar dapat membaca buku bacaan sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
20 Sangat Setuju 4 8,88%
Setuju 26 57,77%
Kurang Setuju 14 31,11%
Tidak Setuju 1 2,22%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 32 bahwa responden yang menjawab sangat setuju


sebesar 8,88%, setuju 57,77%, kurang setuju 31,11%, dan tidak setuju
2,22%, ini menunjukkan bahwa siswa berusaha meminjam buku ke
perpustakaan agar dapat membaca buku sosiologi.
68

Tabel 33
Jika pergi ke perpustakaan, saya lebih memilih membaca buku yang
berkaitan dengan pelajaran sosiologi
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
24 Sangat Setuju 3 6,66%
Setuju 29 64,44%
Kurang Setuju 13 28,88%
Tidak Setuju 0 0%

JUMLAH 45 100%

Berdasarkan tabel 33 bahwa responden yang menjawab sangat setuju


sebesar 6,66%, setuju 64,44%, kurang setuju 28,88%, dan tidak setuju 0%,
ini menunjukkan bahwa jika siswa pergi ke perpustakaan mereka lebih
memilih buku yang berkaitan dengan pelajaran sosiologi.

Tabel 34
Saya enggan berusaha untuk membaca, walaupun pengetahuan pelajaran
sosiologi saya kurang
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
26 Sangat Setuju 0 0%
Setuju 0 0%
Kurang Setuju 34 75,55%
Tidak Setuju 11 24,44%

JUMLAH 45 100%
69

Berdasarkan tabel 34 bahwa responden yang menjawab sangat setuju


0%, setuju 0%, kurang setuju 75,55%, dan tidak setuju 24,44%, ini
menunjukkan bahwa siswa berusaha untuk membaca supaya pengetahuan
pelajaran mereka bertambah khususnya mata pelajaran sosiologi.

b. Variabel Y (Prestasi Belajar Sosiologi)


Tabel 35
Komparasi Minat dan Prestasi Belajar Siswa dan Siswi (Responden)
Kelas Responden L/P Prestasi (Y) Skor Minat (X)
XI IPS I 1 L 70 87
2 L 70 78
3 P 78 80
4 P 75 80
5 L 65 70
6 L 70 74
7 P 75 90
8 L 70 82
9 P 78 80
10 L 70 83
11 P 70 75
12 L 75 87
13 P 75 82
14 P 70 87
15 L 75 82
XI IPS II 16 L 70 78
17 L 73 83
18 P 80 88
19 P 83 90
70

20 L 70 83
21 L 75 85
22 P 75 78
23 L 80 83
24 P 70 73
25 P 78 82
26 L 75 79
27 L 78 80
28 P 73 80
29 L 75 80
30 P 78 91
XI IPS III 31 P 75 78
32 L 65 76
33 P 75 78
34 L 65 76
35 P 72 84
36 P 76 82
37 P 78 82
38 L 73 78
39 L 78 80
40 P 75 78
41 L 75 80
42 L 73 75
43 P 75 83
44 L 75 85
45 L 70 80
71

Berdasarkan tabel 35 meskipun jumlah responden yang diambil


dalam penelitian ini lebih banyak responden laki-laki. Yaitu setiap kelas
responden laki-laki diambil 8 sedangkan perempuan diambil 7, ini karena
setiap kelas jumlah laki-laki lebih banyak jika dibandingkan dengan
jumlah perempuan.
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa minat membaca
buku sosiologi siswi lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa.
Sehingga prestasi atau nilai pelajaran sosiologinya lebih tinggi dari siswa.

2. Analisis Korelasi Variabel X (Minat Membaca Buku Sosiologi) dan


Variabel Y (Prestasi Belajar Sosiologi)
Setelah dilakukan tabulasi data dengan memberikan skor nilai pada tiap-
tiap item jawaban. Selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam analisis data ini
akan dilakukan uji coba hipotesis yang telah dirumuskan pada pembahasan
sebelumnya. Adapun rumus yang digunakan adalah korelasi product moment
untuk mengetahui berapa besar tingkat atau kekuatan korelasi antara variabel
X dan variabel Y.

Untuk mengetahui minat membaca buku sosiologi dapat dilihat pada


tabel berikut:
Tabel 36
Minat Membaca Buku Sosiologi (Variabel X)
No. Responden Skor
1 87
2 78
3 80
4 80
5 70
72

6 74
7 90
8 82
9 80
10 83
11 75
12 87
13 82
14 87
15 82
16 78
17 83
18 88
19 90
20 83
21 85
22 78
23 83
24 73
25 82
26 79
27 80
28 80
29 80
30 91
31 78
32 76
73

33 78
34 76
35 84
36 82
37 82
38 78
39 80
40 78
41 80
42 75
43 83
44 85
45 80
Jumlah 3645

Berdasarkan analisis mean:


Tabel 37
Analisis Mean
No Rentang Nilai Kriteria Skor
1 86-100 Sangat baik 7
2 71-85 Baik 37
3 60-70 Cukup 1
4 10-59 Kurang -

Untuk mengetahui nilai rata-rata minat siswa membaca buku sosiologi,


maka penulis menggunakan rumus:
74

Mx =


Mx = Mean
X = Jumlah nilai variabel X
N = Number of cases
3645
Mx = = 81
45

Tabel berikut mengenai prestasi belajar pelajaran sosiologi:


Tabel 38
Prestasi Belajar Sosiologi (Variabel Y)
No. Responden Nilai
1 70
2 70
3 78
4 75
5 65
6 70
7 75
8 70
9 78
10 70
11 70
12 75
13 75
14 70
15 75
16 70
75

17 73
18 80
19 83
20 70
21 75
22 75
23 80
24 70
25 78
26 75
27 78
28 73
29 75
30 78
31 75
32 65
33 75
34 65
35 72
36 76
37 78
38 73
39 78
40 75
41 75
42 73
43 75
76

44 75
45 70
Jumlah 3319

Berdasarkan analisis mean:


Tabel 39
Analisis Mean
No Rentang Nilai Kriteria Skor
1 86-100 Sangat baik -
2 71-85 Baik 31
3 60-70 Cukup 14
4 10-59 Kurang -

Data mengenai prestasi belajar mata pelajaran sosiologi dapat dilihat


pada nilai tertinggi dan terendah rata-ratanya dengan menggunakan rumus:

My =


My = Mean
Y = Jumlah nilai variabel Y
N = Number of cases
3319
My = = 73,75
45

Untuk mencari koefisien korelasi antara minat membaca buku sosiologi


(variabel X) dengan prestasi belajar sosiologi (variabel Y) dilakukan dengan
77

rumus koefisien korelasi product moment. Adapun langkah-langkah


perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 40
Analisa korelasi variabel X (minat membaca buku sosiologi) dan variabel Y
(prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi)
Responden X Y X2 Y2 XY
1 87 70 7569 4900 6090
2 78 70 6084 4900 5460
3 80 78 6400 6084 6240
4 80 75 6400 5625 6000
5 70 65 4900 4225 4550
6 74 70 5476 4900 5180
7 90 75 8100 5625 6750
8 82 70 6724 4900 5740
9 80 78 6400 6084 6240
10 83 70 6889 4900 5810
11 75 70 5625 4900 5250
12 87 75 7569 5625 6525
13 82 75 6724 5625 6150
14 87 70 7569 4900 6090
15 82 75 6724 5625 6150
16 78 70 6084 4900 5640
17 83 73 6889 5329 6059
18 88 80 7744 6400 7040
19 90 83 8100 6889 7470
20 83 70 6889 4900 5810
21 85 75 7225 5625 6375
22 78 75 6084 5625 5850
78

23 83 80 6889 6400 6640


24 73 70 5329 4900 5110
25 82 78 6724 6084 6396
26 79 75 6241 5625 5925
27 80 78 6400 6084 6240
28 80 73 6400 5329 5840
29 80 75 6400 5625 6000
30 91 78 8281 6084 7098
31 78 75 6084 5625 5850
32 76 65 5776 4225 4940
33 78 75 6084 5625 5850
34 76 65 5776 4225 4940
35 84 72 7056 5184 6048
36 82 76 6724 5776 6232
37 82 78 6724 6084 6396
38 78 73 6084 5329 5694
39 80 78 6400 6084 6240
40 78 75 6084 5625 5850
41 80 75 6400 5625 6000
42 75 73 5625 5329 5475
43 83 75 6889 5625 6225
44 85 75 7225 5625 6375
45 80 70 6400 4900 5600
N = 45 X = Y = X = Y = XY =
3645 3319 296163 245503 269253
79

Dari data tersebut, maka dapat dicari nilai koefisien korelasi sebagai
berikut:
N XY ( X ) ( Y )
r y =
{N X }{ }

( X ) N Y 2 ( Y )
2 2 2


45 269253 (3645) (3319)
{45 296163 (3645) } {45 245503 (3319) }
=
2 2

12116385 12097755
=
{13327335 13286025} {11047635 11015761}
18630
=
41310 31874
18630
=
1316714940
18630
=
36286,5
= 0,513

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa angka korelasi antara


variabel X dan variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya
rxy yang diperoleh yaitu sebesar 0,513.
Sebelum diberikan interpretasi data, terlebih dahulu dikemukakan
kembali hipotesa penelitian, yaitu:
Ha (Hipotesa Alternatif) : Adanya korelasi positif yang signifikan antara
pengaruh minat membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar sosiologi.
Ho (Hipotesa Nihil) : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara
pengaruh minat membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar sosiologi.
80

E. Interpretasi Data
1. Minat membaca buku sosiologi
Nilai rata-rata mengenai minat membaca buku sosiologi adalah 81,
sedangkan nilai tertinggi adalah 91 dan nilai terendah adalah 70. Ini berarti
minat membaca buku sosiologi tergolong baik.
2. Prestasi belajar sosiologi
Nilai rata-rata prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi adalah
73,75. Nilai tertinggi adalah 83 dan nilai terendah adalah 65. Dengan
demikian prestasi belajar pada mata pelajaran sosilogi tergolong baik.
3. Korelasi antara minat membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar pada
mata pelajaran sosiologi.
a) Interpretasi secara kasar atau sederhana
Dari pengolahan data mengenai pengaruh minat membaca buku
sosiologi terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi diperoleh
rxy sebesar 0,513 terletak antara 0,40 0,70. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa korelasi antara variabel X (minat membaca buku
sosiologi) dengan variabel Y (prestasi belajar pada mata pelajaran
sosiologi) terdapat korelasi yang tergolong sedang atau cukup.
b) Interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai r product
moment
Sebelum membandingkan besar rxy dengan r tabel, terlebih dahulu
dicari df (degrees of freedom) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: df = N-nr yaitu df = 45-2 = 43.
Kemudian dapat dilihat melalui tabel nilai r product moment,
maka diperoleh taraf signifikansi 5% dalam tabel r sebesar 0,301 dan taraf
signifikansi 1% didapatkan nilai r tabel sebesar 0,389. Jika dilihat dari
nilai r tabel tersebut ternyata rxy lebih besar dari nilai r tabel, baik dari
taraf signifikansi 5% maupun 1%. Dengan demikian hipotesa alternatif
(Ha) diterima sedangkan hipotesa nihil (Ho) ditolak. Artinya terdapat
81

korelasi positif yang cukup signifikan antara pengaruh minat membaca


buku sosiologi terhadap prestasi belajar sosiologi.
Sedangkan untuk mengetahui kontribusi (sumbangan) yang
diberikan variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus koefisien
determinan sebagai berikut:
KD = r2 x 100 %
= (0,513)2 x 100%
= 0,263169 x 100%
= 26,3169%
= 26,31%
Dari perhitungan diperoleh hasil KD sebesar 26,31% maka dapat
diketahui minat membaca buku sosiologi dalam mempengaruhi prestasi
belajar sosiologi adalah sebesar 26,31%. Sedangkan sebagian lagi
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang menunjang prestasi belajar
sosiologi siswa, dan diperlukan penelitian lebih lanjut.
82

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan dari pengaruh minat
membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
sosiologi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab IV
tentang pengaruh minat membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran sosiologi siswa SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan,
maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Antara variabel X (minat membaca buku sosiologi) dan variabel Y (prestai
belajar sosiologi) terdapat korelasi positif sedang atau cukup. Nilai rata-
rata mengenai minat membaca buku sosiologi sebesar 81 rentang nilai
terletak antara 71-85 yang termasuk dalam kriteria baik. Dan nilai rata-rata
prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi sebesar 73,75 rentang nilai
terletak antara 71-85 yang tergolong baik. Dikatakan signifikan karena
berdasarkan tabel nilai r product moment nilai r hitung lebih besar
daripada nilai r tabel, baik pada taraf signifikansi 1% ataupun taraf
signifikansi 5%. Hal ini berarti Hipotesis alternatif (Ha) diterima dan
Hipotesis nihil (Ho) ditolak.
2. Terdapat korelasi yang sedang atau cukup antara minat membaca buku
sosiologi terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi siswa. Hal
ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,513 yang terletak
antara interval 0,40 0,70. Pengaruh minat membaca buku sosiologi
83

terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi siswa ditentukan


dengan koefisien determinasi sebesar 26,31%. Sebagian lagi ditentukan
oleh faktor lain yang menunjang prestasi belajar sosiologi siswa, dan
diperlukan penelitian lebih lanjut.

B. Saran
Penelitian mengenai Pengaruh Minat Membaca Buku Sosiologi
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri
8 Kota Tangerang Selatan menunjukkan hubungan yang terkait antara minat
membaca buku terhadap prestasi belajar yang dimiliki oleh siswa khususnya
pada mata pelajaran sosiologi, dan asumsi saya menyatakan bahwa minat
membaca merupakan kunci sukses peserta didik untuk berprestasi. Oleh
karena itu, disarankan:
1. Guru hendaknya memberikan dorongan kepada siswa untuk giat dalam
membaca khususnya dalam hal ini pada mata pelajaran sosiologi. Karena
dengan membaca siswa akan mampu berprestasi dengan baik.
2. Kepada guru sosiologi hendaknya melakukan proses pembelajaran
sosiologi yang lebih mengaktifkan siswa untuk banyak membaca.
3. Kepada pihak sekolah tingkatkan terus prestasi belajar siswa agar visi dan
misi sekolah tercapai dengan baik.
4. Untuk siswa agar lebih meningkatkan aktivitas membaca buku pelajaran
karena dengan membaca bisa menambah pengetahuan dan guna
meningkatkan prestasi belajar.
5. Orang tua hendaknya mengawasi dan membina anak-anaknya ketika
berada di rumah dan lingkungan khususnya dalam hal peningkatan minat
baca anak, usahakan orang tua memberikan arahan kepada siswa bahwa
dengan membaca dapat meningkatkan wawasan pengetahuan siswa.
6. Adanya jalinan kerjasama antara guru, orang tua, dan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar agar dapat tercapai tujuan yang efektif dan
efisien. Kerjasama tersebut akan memudahkan siswa dalam berprestasi.
84
DAFTAR PUSTAKA
Adi Negoro dan W.J.S Winkel, Pengertian Prestasi Belajar, dalam
http://sobatbaru.blogspot.com, 27 April 2010.

Al-Khalili, Amal Abdussalam, Mengembangkan Kreativitas Anak, Jakarta:


Pustaka Al-Kautsar, Cet. 2005.

Arifin, Zainal, Evaluasi Intruksional Prinsip, Teknik, Prosedur Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, Cet. 3, 1991.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.


Rineka Cipta, Cet. 11, 1998.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 1, 1998.

Hakim, Sudarnoto Abdul, Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society,


Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

Hakim, Thursan, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya


Nusantara, 2000.

Huda, Nurul, Melawan Lupa, Yogyakarta: Kerjasama antara AK Group Jogja


dengan Fajar Pustaka Baru, Cet. 1, 2003.

Imron, Ali, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, Cet. 1,
1996.

Iska, Zikri Neni, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta:
Kizi Brothers, Cet. 1, 2006.

Nurkancana, Wayan dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha


Nasional, Cet. 4, 1986.

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar kompetensi dan kompetensi


dasar.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.


5, 2003.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, Cet. 1, 1994.

, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 3, 2007.
Shaleh, Abdul Rahman, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,
Jakarta: Kencana, Cet. 3, h. 2008.

, Wahab, Muhbib Abdul, Psikologi Suatu Pengantar


Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka


Cipta, Cet. 4, 2003.

S, Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 6,


2007.
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo, Cet.
36, 2003.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2006.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2005.

Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang


Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokus Media, 2006.

Umar Tirtaraharja dan La Sulo, S. L , Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka


Cipta, Cet. 1, 2005.
ANGKET

1. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
2. Petunjuk
a. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang kamu anggap
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b. Apapun jawaban yang kamu berikan tidak mempengaruhi nilai
pelajaran kamu di sekolah.
c. Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
ini.

1. Bagi saya membaca buku sosiologi merupakan pekerjaan yang


menyenangkan:
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. setuju d. Tidak setuju
2. Apabila teman mempunyai buku baru saya akan meminjamnya:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
3. Saya meresapi makna yang terkandung dalam buku-buku bacaan sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
4. Jika ke toko buku perhatian saya tercurah kepada buku sosiologi:
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
5. Saya tidak mempunyai buku pelajaran sosiologi kemudian saya berusaha
untuk membelinya:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
6. Saya membaca buku bukan hanya buku paket sosiologi saja tetapi buku yang
lain juga saya lakukan dengan senang hati:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
7. Buku-buku bacaan sosiologi kurang menyentuh emosi saya saat membaca:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d tidak setuju
8. Jika ada buku baru di bidang sosiologi saya ingin membacanya:
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
9. Meskipun liburan saya menggunakan sebagian waktu saya untuk membaca
buku sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
10. Menguasai ilmu sosiologi itu penting untuk mengetahui tentang masyarakat
karena sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat, namun saya berat untuk
membaca buku-buku yang berbasis sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
11. Saya tidak bosan-bosannya untuk membaca buku sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
12. Jika saya sudah membaca buku sosiologi, saya lupa dengan pekerjaan yang
lainnya:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
13. Saya tidak mempunyai waktu untuk membaca buku sosiologi, karena sibuk
dengan tugas sekolah yang lain:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
14. Saya membaca buku di bidang sosiologi, baik buku paket maupun buku
saplemen:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
15. Yang membuat saya segan untuk membaca buku sosiologi, karena isi dan
layoutnya kurang menarik:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
16. Saya tertarik untuk membaca buku sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
17. Ketika saya membaca buku sosiologi saya terlarut dalam isi bacaan yang ada
di dalam buku:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
18. Saya telah membaca materi pelajaran sosiologi sebelum mengikuti pelajaran
di sekolah:
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
19. Saya membaca buku sosiologi jika ada tugas-tugas sekolah atau mau ada tes:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
20. Walaupun tidak mempunyai buku, saya berusaha meminjam buku ke
perpustakaan agar dapat membaca buku bacaan sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
21. Saya tidak merasa jenuh membaca buku yang berkaitan dengan pelajaran
sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
22. Saya mengulang-ulang pelajaran sosiologi di rumah agar lebih menguasai
materi tersebut:
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
23. Daripada saya mengobrol yang tidak jelas tujuannya, lebih baik saya
membaca buku sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
24. Jika pergi ke perpustakaan, saya lebih memilih membaca buku yang berkaitan
dengan pelajaran sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
25. Daripada saya membuang-buang waktu untuk mengobrol yang tidak jelas
arahnya, lebih baik saya menggunakannya untuk membaca buku sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
26. Saya enggan berusaha untuk membaca, walaupun pengetahuan pelajaran
sosiologi saya kurang:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
27. Perhatian terhadap pelajaran sosiologi saya tunjukkan melalui banyak
membaca buku-buku yang berkaitan dengan sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
28. Saya kuat membaca komik dengan waktu yang lama sementara untuk
membaca buku sosiologi hanya sebentar:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
29. Saya tidak mengisi waktu luang dengan membaca buku pelajaran sosiologi:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju
30. Menurut saya membaca buku pelajaran sosiologi membuang-buang waktu
saja:
a. sangat setuju c. kurang setuju
b. setuju d. tidak setuju

Anda mungkin juga menyukai