Anda di halaman 1dari 2

DIPIRIDAMOL

Dipiridamol adalah vasodilator coroner yang oten, kerjanya lebih kuat pada pembuluh
darah coroner dibandingkan pembuluh darah perifer. Karena itu, pada dosis yang biasa
diberikan, yakni dosis yang menurunkan resistensi coroner dan meningkatkan aliran darah
coroner, dipiridamol hanya sedikit mempengaruhi tekanan darah sistemik dan aliran darah
perifer. Dipiridamol bekerja terutama pada arteriol coroner, sehingga memperlihatkan steal
phenomenon. Oleh karena itu obat ini tidak berguna, baik untuk angina of effort maupun
untuk angina varian. Berbagai uji klinik telah menunjukkan bahwa dipiridamol tidak
menurunkan frekuensi maupun keparahan serangan angina dan tidak meningkatkan
kemampuan penderita melakukan kerja fisik. Dengan demikian, obat ini tidak lagi
mempunyai tempat untuk terapi angina. Di Negara-negara seperti Amerika dan Inggris,
penggunaan obat ini sebagai anti angina telah lama ditinggalkan.

Sebagai antiplatelet/antitrombolitik, dipiridamol sendiri tidak mempunyai efek klinik.


Dalam kombinasi dengan aspirin, obat ini memperpanjang umur trombosit pada penderit
dengan penyakit trombotik, tetapi ternyata tidak efektif untuk mencegah kambuhnya infark
miokard. Satu-satunya indikasi dipiridamol yang dianjurkan pada saat ini adalah untuk
pencegahan primer tromboemboli pada penderita dengan katup jantung buatan, dalam
kombinasi dengan walfarin.

Mekanisme dipiridamol menghambat ambilan dan metabolism adenosine oleh


eritrosit dan sel endotel pembuluh darah, dengan demikian meningkatkan kadarnya dalam
plasma. Adenosine menghambat fungsi trombosit dengan merangsang adenilat siklase dan
merupakan vasodilator. Dipiriamol juga memperbesar efek anti agregrasi prosiklin. Karena
dengan dosis yang diperlukan untuk menghambat agregasi trombosit kira-kira 10% pasien
mengalami flushing dan sakit kepala , maka sering diberikan dosis dipiridamol yang lebih
kecil bersama aspirin atau antikoagulan oral. Dipiridamol sering digunakan bersama heparin
pada penderita dengan katup jantung buatan. Obat ini juga banyak digunakan bersama aspirin
pada pasien infark miokardd akut untuk prevensi sekundr dan pada pasien TIA untuk
mencegah stroke. Belum diketahui secara pasti apakah kombinasi dipiridamol dengan aspirin
lebih efektif dari aspirin saja.
Efek samping yang paling sering yaiu sakit kepala boiasanya jarang menimbulkan
masalah dengan dosis yang digunakan sebagai antitrombosit. Bila digunakan untuk pasien
angina pectoris dipiridamol kadang-kadang memperberat gejala karena terjadinya fenomena
coronary steal. Efek samping lain ialah pusing, sinkop, dan gangguan saluran cerna.

Bioavaibilitas obat ini sangat bervariasi. Lebih dari 90% dipiridamol terikat protein
dan mengalami sirkulasi enterohepatik. Masa paruh eliminasi bervariasi 1-12 jam. Dosis
untuk profilaksis jangka panjang pada passion katup jatung buatan 400mg/hr bersama dengan
walfarin. Untuk mencegah aktivasi trombosit selama operasi by-pass dosisnya 400 mg
dimulai 2 hari sebelum operasi.

Anda mungkin juga menyukai