Anda di halaman 1dari 1

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Prinsip dasar saponifikasi adalah hidrolisis alkali pada lemak dengan
menggunakan basa kuat. Proses dari saponifikasi dengan menghidrolisa
lemak, kemudian asam lemak dan basa kuat akan membentuk sabun.
2. Konversi minyak yang didapatkan sebesar 26,363% dan konversi NaOH
sebesar 15,78%. Sedangkan yield pada sabun sebesar 26,30% dan yield
pada gliserol sebesar 26,36%.
3. Neraca massa proses saponifikasi dihitung melalui praktek dan teori.
Limiting reactant untuk neraca massa teori adalah mol minyak, sedangkan
pada neraca massa praktek adalah mol sabun yang terbentuk.
4. Massa sabun yang terbentuk secara praktek jauh lebih sedikit dibandingkan
massa sabun secara teori, yaitu hanya 18,5946 gram.
5. Penyabunan dengan basa NaOH akan menghasilkan sabun berupa natrium
karboksilat yang disebut sabun keras dan dikenal dengan nama sabun cuci.

5.2. Saran
1. Pada saat menimbang bahan yang akan digunakan, usahakan untuk sesuai
dengan jumlah yang diperlukan untuk menghindari adanya error atau
kesalahan.
2. Pemanasan dan pengadukan harus dilakukan dengan maksimal untuk
membentuk reaksi yang sempurna sehingga didapat sabun dengan kualitas
yang baik.
3. Untuk memaksimalkan hasil akan lebih baik jika kadar NaOH, minyak dan
aquadest yang digunakan seimbang sehingga yield yang akan diperoleh
seimbang.

23

Anda mungkin juga menyukai