Pengukuran Suhu
DISUSUN OLEH :
Kelas : 3 EGB
2016/2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
karunia dan rahmat-Nya serta dengan diiringi dengan usaha yang kami lakukan, kami
dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Instrumentasi dan Teknik
Pengukuran.
Makalah ini kami susun sesuai dengan materi yang dipelajari pada modul mata
kuliah instrumentasi dan pengukuran. Pada makalah ini kami akan membahas pokok
pembahasan Pengukuran Suhu yang terdiri dari : Termometer Raksa, Termometer Gas,
Termometer Tekanan Uap, Termometer Bimetal, serta akan dibahas aplikasi dari
masing-masing sub-bab pembahasan yang ada dalam kehidupan sehari- hari kita
terutama mengenai aplikasi elektronika dikehidupan kita dan juga rumus dari masing-
masing pokok pembahasan.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya . Semoga
apa yang telah kami tulis mengenai Instrumentasi dan Teknik Pengukuran dapat
bermanfaat bagi kita semua kedepannya. Sebelumnya, kami mengucapkan mohon maaf
yang sebesar- besarnya apabila tulisan pada makalah kami ini terdapat kesalahan,
karena manusia tidak akan pernah sempurna walaupun manusia itu selalu berusaha dan
mencoba untuk menjadi seseorang yang sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah
milik Allah SWT.
Tim Penyusun
Kelompok 4
3
Daftar Isi
Halaman Judul............................................................................................................i
BAB IV PENUTUP..................................................................................................45
4
Daftar Gambar
Gambar 2.1.1 Skema Pengukuran..............................................................................6
Gambar 3.3.1 Pengaruh adanya zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut A murni dan
adanya zat terlarut B...................................................................................................41
5
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Termometer Gas.........................................................................................22
Tabel 2.2 Sifat Mekanik Beberapa Bahan Termal yang Umum Digunakan .............26
6
BAB I
PENDAHULUAN
4
dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih.
Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273C. Selain skala tersebut ada
juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada
suhu 0R dan mendidih pada suhu 80R sedangkan pada skala Fahrenheit air
membuka pada suhu 32F dan mendidih pada suhu 212F.
1.3 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum sistem pengukuran dibagi menjadi tiga bagian. Hal tersebut
adalah sebagai berikut :
6
benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu
dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin
tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda
tersebut
1. Celcius
2. Fahrenheit
3. Reamur
5. Rankine
7
Rumus merubah rheamur ke farenheit
Pada awal penemuannya, alat ini terdiri dari pipa kapiler yang
menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk
tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika
temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang
telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah
Skala Celcius dengan nilai 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
8
Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari
rata-rata skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak
dapat dijadikan metoda kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku
air berbeda-beda seiring beda tekanan. Dan untuk mengatasi permsalah itu,
maka digunakan cara kerja seperti ini:
Berikut ini beberapa sejarah penemuan skala-skala termometer yang akan kita
bahas satu persatu:
9
1. Skala Celcius
Keluarga besar Celcius adalah ilmuwan yang disegani. Pada usia 29 tahun,
dia menjadi professor bidang astronomi di Universitas Uppsala. Mulai tahun
1732, dia banyak melakukan kunjungan ke berbagai observatorium di Eropa dan
melakukan kerja sama dengan beberapa astronom terkemuka. Dia melakukan
penelitian dan observasi di bidang geografi, meteorologi, dan astronomi.
10
lain ke Tornes, Swedia. Tujuan perjalanan tersebut adalah mengukur besar derajat
meridian atau bujur mendekati daerah kutub.
Hasil penelitian ini dibandingkan dengan penelitian serupa di Peru yang
letaknya dekat dengan garis ekuator. Perjalanan tersebut membuktikan teori
Newton bahwa bentuk Bumi adalah elips dan rata pada kutubnya.
Celcius menulis buku berjudul Artihmetics for the Swedish Youth pada
1741. dia meniggal dunia pada 25 April 1744 karena menderita TBC. Waktu itu
usianya 42 tahun. Jenazahnya dimakamkan didekat kakeknya di wilayah Gereja
Gamala Uppsala di Swedia.
11
2. Skala Reamur
12
3. Skala Fahrenheit
Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif yang mana skala Ole Ramer
(Skala termometer warga Polandia) sering menunjukkan temperatur negatif dalam
penggunaan sehari-hari. Fahrenheit, memutuskan bahwa suhu tubuhnya adalah
13
100 derajat F. Suhu tubuh normal adalah mendekati 98,6 derajat F, berarti
Fahrenheit saat itu sedang demam ketika eksperimen atau termometernya tidak
akurat.
Kemudian, dia kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan
temperatur normal tubuh manusia (ia mengambil 96 derajat); titik beku air
ditentukan 32 derajat sehingga ada 64 interval akan membagi dua sehingga dia
dapat menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua interval tersebut
dua kali. Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala
awalnya, titik beku dan titik didih air yang sebernarnya akan berbeda dengan 32
derajat F dan 212 derajat F.
14
Celsius ke Fahrenheit dan vice versa dengan menggunakan rumus sederhana.
Perubahan ini juga menjelaskan mengapa temperature tubuh pernah sekali
ditentukan 96 atau 100 derajat F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 derajat
F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 derajat F akan lebih akurat.
Kisah keempat adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala
Fahrenheit. Diceritakan bahwa skala ini ditentukan Fahrenheit sendiri yang
menjadi anggota organisasi persaudaraan Freemasonry. Dalam organisasi terebut,
ada 32 tingkat penerangan, 32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree
(derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam organisasi
tersebut. Ini mungkin suat kebetulan, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan
kebenaran hal tersebut.
4. Skala Kelvin
15
rendah ke benda bersuhu tinggi, teori ini dikenal sebagai hukum kedua
termodinamika.
Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan
sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0
K sama dengan 273 C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan
yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak bergerak.
Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala
Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperatur.
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin
atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara
kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu
dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau
alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya
panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
2. Termometer Gas
4. Termometer Bimetal
5. Thermocouple
6. Pirometer
8. Thermistor
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
Gambar 3.1.1 Termometer Zat Cair
Zat cair yang paling umum digunakan adalah alcohol dan raksa.
Alcohol mempunyai keunggulan karena koefisien muainya lebih besar
daripada raksa, akan tetapi terbatas penggunaannya pada pengukuran suhu
rendah karena zat ini mudah mendidih pada suhu tinggi.
(a) (b)
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca
dengan kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa
ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat,
18
Merkuri atau alkohol akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala
yang telah ditentukan.
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi
awal.
19
Gambar 3.1.2.1 : Termometer Gas
Pengukuran tekanan
Volume
V
-----------------------------
20
Gambar 3.1.2.3: Skema pengukuran termometer gas
P1 / T1 = P2 / T2
Dimana :
21
informasi suhu secara langsung menjadi tekanan, maka termometer gas sering
dipakai pada system pneumatic.
22
Gambar 3.1.3.1 : gambar termometer tekanan uap
23
dalam cembul, masalah ini dapat diatasi, asal suhu cembul selalu tinggi dari
suhu tabung kapiler. dalam hal ini fluida dalam kapiler akan selalu berada
dalam keadaan zat cair lewat dingin, sedang tekanan akan ditentukan semata-
mata oleh suhu campuran yang terdapat di dalam cembul.
24
Gambar 3.1.4.2 : skema termometer bimetal
25
dari suhu pengikatnya, ia membelok kea rah lain koefisien ekspansi termal
beberapa bahan yang lazim dipakai diberikan dalam table 2-2
Invar (64%
Fe,36% Ni) 1,7x10 21,4x10 147
Kuningan
kuning 2,02x10 14,0x10 96,5
Baja anti-karat
jenis 316 1,6x10 28x10 193
26
ke suatu arah, bila dikenakan pada suhu yang lebih rendah dari suhu
peningkatnya, ia membelok kearah lain.
3.1.5 Thermocouple
2. Jean Charles Peltier. Dia mengalirkan listrik pada dua buah logam yang
direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik dialirkan, terjadi
penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan
panas pada sambungan yang lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini
saling berbalik begitu arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun
1934 ini kemudian dikenal dengan efek Peltier. Efek Seebeck dan Peltier
27
inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi
termoelektrik.
28
Gambar 3.1.5.1 : Skema dalam Thermocouple
a) Termokopel Tipe E
b) Termokopel Tipe J
29
c) Termokopel Tipe K
d) Termokopel Tipe N
e) Termokopel Tipe T
30
Gambar 3.1.5.2 : Thermocouple
3.1.6 Pirometer
31
tinggi maka akan terlihat berbeda. Besarnya arus yang melalui filamen lampu
dapat langsung dikalibrasi menjadi temperature dari benda tersebut.
32
karena stabilitasnya dan daya yang tidak berubah drastis dengan tegangan.
Hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila suhu logam naik. Sifat
ini yang dipakai sebagai dasar kerja termometer hambatan listrik. Jika
termometer hambatan listrik berbentuk kawat halus yang panjang, biasanya
kawat itu dililitkan pada kerangka tipis untuk menghindari regangan
berlebihan ketika kawat mengerut pada waktu dingin. Dalam keadaan khusus,
kawat itu dapat dililitkan pada atau dimasukkan dalam bahan yang suhunya
akan diukur. Dalam kisaran suhu rendah, termometer hambatan sering kali
terdiri atas hambatan radio dan terbuat dari komposisi karbon dan kristal
germanium yang didoping dengan arsenik dan dimasukkan dalam kapsul
tertutup berisi helium. Termometer ini lalu ditempelkan pada permukaan zat
yang suhunya akan diukur. Biasanya hambatan diukur dengan
mempertahankan arus tetap yang besarnya diketahui dalam termometer itu
dan mengukur beda potensial kedua ujung hambatan dengan pertolongan
potensiometer yang sangat peka.
3.1.8 THERMISTOR
Pengertian Thermistor
33
temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan
gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur
tahanan).Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan
mendapat hak paten diAmerika Serikat dengan nomor #2.021.491.Thermistor
adalah salah satu jenis yang mempunyai koefisien temperatur yang sangat
tinggi.Fungsi utamanya untuk mengubah nilai resitansi karena adanya
temperatur dalam rangkaian tersebut.
Penjelasan:
1. Thermistor positif
2. Thermistor negative
Pada jenis ini input dan outputnya sama dengan thermistor jenis
positif, perbedaannya adalah jika temperatur naik maka resistansinya akan
turun dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini.
34
Gambar 3.1.8.1 : Grafik Thermistor negatif
35
Proses Kerjanya
36
Gambar 3.1.8.2 : Thermistor
Bentuk Thermistor
a) Butiran
Thermistor ini digunakan pada > 7000 celsius dan memiliki nilai resistansi
100 ohm hingga 1 megaohm.
b) Thermistor keping
Thermistor ini digunakan dengan cara direkatkan langsungn pada benda
yang diukur panasnya.
c) Thermistor batang
digunakan untuk menentukan perubahan panas pada peralatan elektronik,
mempunyai resistansi tinggi dan disipasi dayanya sedang.
37
a. Karakteristik R ( resistansi ) terhadap T (suhu )
d. Anda bisa menukar posisi thermistor dengan VR1 dengan tujuan agar
rangkaian alarm akan aktif pada saat suhu mengalami penurunan
38
Raksa dapat dengan cepat mengambil kalor dari benda yang
diukursehingga suhu raksa dapat dengan mudah sama dengan suhu
benda
Lebih teliti
39
Dapat mengukur suhu rendah karena titik bekunya -250C
Pengukuran lambat
Mudah didapat
40
Dapat digunakan untuk termograf
Kurang akurat
41
Termometer tekanan uap berguna dalam mengukur penurunan tekanan
uap pada sifat koligatif larutan. Penurunan tekanan uap jenuh larutan akan
semakin besar apabila konsentrasi (fraksi mol) dari zat terlarut semakin besar.
Tekanan uap suatu zat cair lebih tinggi dari tekanan uap jenuh larutan,
perhatikan Gambar 11.1.
Gambar 3.3.1. Pengaruh adanya zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut A
murni dan adanya zat terlarut B
Dimana
42
Dimana :
43
3.3.5 THERMISTOR
44
5) Detektor gelombang yang memiliki panjang gelombang yang lebar.
Aplikasi termistor pada fhoto detektor panjang gelombang
dihasilkan pada salah satu detektor suhu yang disebut dengan
termistor balometer.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Prinsip Kerja thermometer raksa yaitu Cembul termometer zat cair dalam
gelas dikenakan pada lingkungan yang akan diukur suhunya, kenaikan
suhu menyebabkan zat cair dalam cembul memuai dan naik didalam
kapiler dan akan menunjukkan skala suhu, biasanya dapat dipakai sampai
600 F (301,3) diperluas 1000 F(523,6 C)
Prinsip Kerja termometer gas yaitujika suatu gas ada di dalam sebuah
bejana pada volume konstan kemudian tekanan serta suhunya diubah-
ubah maka perbandingan antara tekanan gas dan suhunya konstan pula
45
Prinsip Kerja termometer tekanan uap yaitu jika sebuah bejana tertutup
diisi sebagian cairan, maka ruangan diatas tersebut akan terdiri dari uap
dan cairan yang tekanannya tergantung pada suhu. Jika suhu dinaikkan,
maka cairan yang menguap akan lebih banyak dan tekanan akan
meningkat. Penurunan suhu akan mengakibatkan terjadinya kondensasi
sebagian uap dan tekanan akan turun. Jadi tekanan uap bergantung pada
suhu
Prinsip Kerja termometer bimetal yaitu bila keping dikenakan pada suhu
yang lebih tinggi dari suhu peningkatnya dan akan membengkok ke suatu
arah, bila dikenakan pada suhu yang lebih rendah dari suhu peningkatnya,
ia akan membelok ke arah lain.
Daftar Pustaka
http://www.capgo.com/Resources/Temperature/FibreOptic/Fibre.html
diaksestanggal20 September 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Generator_termoelektrikDiakses tanggal 5
oktober 2016
46
Pertanyaan dan Jawaban Hasil Presentasi Temperatur
Kelas : 3 EGB
Kelompok 4
3. Yuda Pratama
Pada termometer air raksa, mengapa volume air pada termometer air raksa
dapat naik?
Jawab : Volume air raksa pada tabung kaca akan naik karena volume
dipengaruhi oleh temperatur. Jika temperatur meningkat maka
47
volume air raksa akan memuai sehingga air raksa dalam kaca
tersebut akan naik.
48
5 (Fherycia Oktin A, Kelompok 5)
49