1 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................
1.1. Latar Belakang...........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................
1.3. Tujuan........................................................................................................
1.4. Manfaat......................................................................................................
1.5. Batasan Masalah........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................
2.1. ASPEK HIDROLOGI......................................................................................
2.2. ASPEK HIDROLIKA....................................................................................
BAB III ANALISA DATA.................................................................................................................
3.1 Data Penampang Saluran........................................................................
3.2 Kondisi Lokasi...........................................................................................
3.3 Skema Bangunan.....................................................................................
3.4 Skema Jaringan........................................................................................
3.5 Catchtment Area......................................................................................
3.6 Penampang Saluran.................................................................................
3.7 Hasil Perhitungan Debit Saluran Aspek Hidrologi.....................................
3.8 Hasil Perhitungan Debit Saluran Aspek Hidraulika...................................
3.9 Kontrol Penampang Saluran Eksisting......................................................
3.10 Pola Perhitungan Long Section.................................................................
3.11 Contoh Perhitungan Debit Rencana..........................................................
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................
4.1. Kesimpulan..............................................................................................
4.2. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................
L A P O R A N 201
D R A I N A S E
MUHAMMAD AGHA FIRMANSYAH - 3115030118 6
RAFIF HAYYU PRADANA - 3115030138 1
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem
guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam
perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Atau drainase bisa merujuk
pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah.
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana
umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang
aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk
mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaan
tanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali
kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek,
genangan air dan banjir. Kegunaan dengan adanya saluran drainase ini antara lain :
Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.
Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan, dan bangunan yang ada.
Drainase di Surabaya sendiri khususnya di Semolowaru bisa dibilang sudah
mulai tertata, namun masih perlu adanya peninjauan berkala guna mencapai system
pengendalian air yang lebih baik. Diperlukan adanya maintenance danpembenahan
fungsi utama. Oleh sebab itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat
mengetahui atau bahkan menyediakan solusi bagi permasalahan drainase yang terjadi
di lapangan.
L A P O R A N 201
D R A I N A S E
MUHAMMAD AGHA FIRMANSYAH - 3115030118 6
RAFIF HAYYU PRADANA - 3115030138 2
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
1.2. RUMUSAN MASALAH
L A P O R A N 201
D R A I N A S E
MUHAMMAD AGHA FIRMANSYAH - 3115030118 6
RAFIF HAYYU PRADANA - 3115030138 3
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2. Menggambar Skema jaringan drainase eksisting.
3. Menghitung debit banjir rencana Q2 dan Q5 untuk masing-masing saluran.
4. Menggambar penampang melintang dan memanjang saluran drainase
eksisting.
5. Menghitung fullbank capacity saluran drainase eksisting.
6. Mendesain rencana untuk masingmasing saluran drainase yang meluap.
L A P O R A N 201
D R A I N A S E
MUHAMMAD AGHA FIRMANSYAH - 3115030118 6
RAFIF HAYYU PRADANA - 3115030138 4
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.ASPEK HIDROLOGI
2.1.1. Time of Concentration (tC)
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan oleh air yang melimpas di
atas permukaan tanah dari tiitk terjauh pada suatu daerah pengaliran sampai ke titik
kontrol yang ditentukan di bagian hilir.
tc = t0 + tf
Dimana :
Dimana :
Dimana :
(%) (m/det)
< 1 0 , 4 0
1 2 0 , 6 0
2 4 0 , 9 0
4 6 1 , 2 0
6 1 0 1 , 5 0
1 0 1 5 2 , 4 0
Waktu konsentrasi pada saluran alam atau sungai dapat pula dihitung secara
langsung dengan menggunakan rumus atau formula Rhiza sevagai berikut :
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
a.
b.
Dimana :
a. Intersepsi
Air hujan membasahi segala suatu yang ada di atas permukaan
tanah, seperti tanaman tanaman dan bangunan bangunan.
b. Infiltrasi
Merembesnya air dari permukaan tanah ke dalam tanah yang
lamanya sangat tergantung dari jenis dan kondisi tanah.
c. Retensi
Air hujan mengisi celah-celah dan retakan retakan serta
cekungan yang ada di atas tanah.
= luas bagian
2.1.6. Hujan
Hujan merupakan salah satu komponen hidrologi yang penting dalam
perencanaan sistem darinase. Dari hasil analisa data hujan dapat ditentukan banjir
rencana kawasan, sehingga dapat direncanakan dimensi dan bentuk penampang
saluran pada suatu sistem jaringan drainase.
Daerah perkotaan pada umumnya merupakan bagian dari daerah aliran yang
lebih besar dan luas, dimana pada daerah tersebut sudah ada sistem drainase
alaminya. Perencanaan dan penegmbangan sisitem drainase sistem drainase untuk
daerah perkotaan yang baru, diselaraskan dengan sistem drainase alami yang sudah
ada, agar kondisi aslinya dapat dipertahankan sejauh mungkin. Debit rencana dapat
dihitung dengsn memakai metode Rasional (Rational Formula).
Dimana :
Q = debit rencana (m/det)
= koefisien penyebaran hujan
C = koefisien pengaliran (run-off coefficient)
= Intensitas Hujan
A =luas daerah pengaliran (km)
2.2.ASPEK HIDROLIKA
2.2.1. Sifat Aliran
Aliran tetap (steady flow)
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Aliran yang parameter parameternya tidak berubah terhadap waktu.
Parameter aliran berupa kecepatan aliran, kerapatan, temperatur, dan lain
lain.
,dsb
Aliran tidak tetap (unsteady flow)
Aliran yang parameter parameter alirannya berubah terhadap waktu.
,dsb
Aliran seragam (uniform flow)
Aliran yang parameter parametr alirannya mempunyai harga tetap di
sepanjang aliran selama waktu tertentu.
, dsb
Aliran tidak seragam (non uniform flow)
Besarnya parameter parameter aliran tidak sama di sepanjang
lintasannya selama waktu tertentu.
, dsb
Debit saluran drainase berasal dari air hujan dan air limbah, ata
dipengaruhi oleh distribusi hujan dan fluktuasi pemakaian air, maka tidak
mungkin kondisi aliran dalam saluran drainase dalam keadaan steady
uniform flow, tetapi unsteady non uniform flow. Dalam perencanaan
saluran drainase, aliran dianggap tetap dan seragam, kecuali untuk saluran
dengan debit yang besar.
Pada aliran saluran terbuka terdapat permukaan air bebas (free-surface) yang
dapat dipengaruhi oleh tekanan udara secraa langsung. Dimana permukaan air
pada saluran terbuka merupakan garis hidrolis dan kedalaman aliran sama
dengan tinggi tekanan. Sedangkan aliran pada saluran tertutup/pipa tidak
terdapat permukaan bebas (aliran bertekanan), karena seluruh penampang
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
saluran/pipa terisi air, sehingga permukaan air tidak dipengaruhi oleh tekanan
udara.
Aliran pada saluran tertutup tidak selalu merupakan aliran dibawah tekanan
apabila terdapat free surface (permukaan bebas). Sehingga dengan demikian
sifat/kondisi aliran sama seperti saluran terbuka yang mempunyai permukaan
air bebas. Contoh ; pipa/saluran drainase dengan bentuk penampang saluran
bulat (lingkaran), goorng gorong, dll.
Dimana :
Dimana :
n = koefisien kekasaran dinding dan dasar saluran
menurut manning
k, c = koefisien kekasaran dinding dan dasar saluran
strickler, chezy
R = jari jari hidrolis = A/P (m)
A = luas basah penampang sluran (m2)
P = keliling basah penampang saluran (m)
Misalnya :
Dimana :
b = lebar dasar saluran
y = tinggi aliran
m = miring dinding saluran (talud), dinyatakan dalam 1: m.
T = lebar puncak
A = luas basah (luar trapesium)
P =keliling basah bagian talud dan dasar yang terkana aliran
Luas basah untuk miring talud kiri dan kanan sama (penampang
simetris),
Maka ; luas basah
Keliling basah
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
b. Penampang Segi Empat
m =0
A =luas basah
P = keliling basah
D = diameter saluran
R = jari jari
d = tinggi saluran (kondisi aliran), misalnya kondisi aliran =
60%, D0,60D atau d= 2/3 D
Keliling basah P =
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB III
ANALISA DATA
5 Sal. Tersier No 1
6 Sal. Tersier No 2
7 Sal. Tersier No 3
8 Sal. Tersier No 4
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
9 Sal. Tersier No 5
1 0 Sal. Tersier No 6
1 1 Sal. Tersier No 7
1 2 Sal. Tersier No 8
1 3 Sal. Tersier No 9
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
1 4 Sal. Tersier No 10
1 5 Sal. Tersier No 11
1 6 Sal. Tersier No 12
1 7 Sal. Tersier No 13
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
[ Terlampir ]
[ Terlampir ]
[ Terlampir ]
[ Terlampir ]
[ Terlampir ]
[ Terlampir ]
[ Terlampir ]
[ Terlampir ]
Keliling Basah
P = b + 2h
= 2.50 + 2*6.48
= 15.46
Jari Jari Hidrolis
R = 1.10
Jawaban :
Luas Basah
A =bxh
= 2.50 x 6.48
= 16.2
Keliling Basah
P = b + 2h
= 2.50 + 2*6.48
= 15.46
Jari Jari Hidrolis
R = 1.10
Menghitung kecepatan aliran dengan menggunakan rumus manning :
n = 0,018
Kecepatan Aliran
V = 72 x (I0)^0.6
= 72 x (0.0003)^0.6
= 0.55
tc = t0 + tf = =1.17 jam
Keterangan :
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
1. Pada saat survei lapangan buatlah sketsa acuan survey, guna menandai
mana saja dimensi saluran yang akan kita ukur secara pasti.
2. Buatlah list data yang dibutuhkan pada saat survey agar tidak ada yang
tertinggal.
3. Pada perhitungan aspek hidrologi pastikan setiap data yang kita input
sesuai dengan satuan acuan rumus.
4. Pada saat membuat perencanaan redesign saluran usahakan menggunakan
dimensi angka yang bulat, agar nantinya tidak menyulitkan tahapan
pelaksanaan apabila data kita benar-benar digunakan.
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2 DAFTAR PUSTAKA