Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang
dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan di rumah sakit,kegiatan skrining sangat diperlukan.karena skrining pasien merupakan identifikasi awal untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pasien.
Skrining merupakan pengenalan dini secara pro-aktif untuk
menemukan adanya masalah atau faktor resiko. Sehingga skrining bisa digunakan sebagai usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas,dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang yang terlihat sehat,atau benar benar sehat tapi sesungguhnya menderita kelainan ataupun gangguan kesehatan.skrining pasien dapat dilaksanakan melalui kriteria triage,anamnesis (wawancara riwayat penyakit),evaluasi visual atau pengamatan pemeriksaan fisik maupun psikologik ,laboratorium klinik ataupun radiologi diagnostik.(www.google.com/pengertianskrining). Skrining pasien adalah suatu rangkaian kegiatan melakukan penilaian awal kegawatdaruratan pada setiap pasien yang datang ke instalasi gawat.Dalam hal ini skrining pasien dilakukan pada awal di triage primer yang primer yang meliputi cara mendiagnosis serta memilah penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia.
Kegiatan skrining sangat diperlukan dalam pelayanan
gawat darurat karena instalasi gawat darurat sebagai pusat pelayanan kesehatan yang memberikan Pelayanan gawat darurat selama 24 jam, berfungsi untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini yang sesuai terhadap kasus-kasus kegawatdaruratan. Untuk itu diperlukan langkah-langkah skrining pasien yang baik sehingga pelayanan kesehatan untuk kasus-kasus gawat dan darurat dapat diselenggarakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Beberapa istilah yang perlu diperhatikan dalam sklrining
pasien awal di triage primer antara lain :
1. Triage : Pengelompokan pasien berdasarkan atas berat
ringannya trauma/ penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya. 2. Prioritas : Penentuan mana yang harus di dahulukan mengenai penanaganan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa timbul. 3. Survei primer : Deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa. 4. Survei skunder : Melengkapi survei primer dengan mencari perubahan-perubahan anatomi yang akan berkembang sehingga mungkin akan dapat menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada dan berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi. 5. Pasien gawat darurat : Pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawa atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya dan anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatya. 6. Pasien gawat tidak darurat : pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat (misal nya Kanker stadium lanjut). 7. Pasien darurat tidak gawat : pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badanya (misalnya luka sayat dangkal). 8. Pasien tidak gawat tidak darurat : pasien yang tidak memerlukan pertolongan segera ( misalnya pasien dengan ingin sectio elektif ) 9. Kecelakaan (accident) : Suatu kejadian dimana terjadi intersksi berbagai faktor yang datang secara mendadak , tidak dikehendaki sehingga dapat menimbulkan cedera fisik,mental.ataupun sosial. Kecelakaan dapat siklasifikasikan menurut kriteria sebagai berikut : a. Mekanisme kejadian