Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal : Senin, 21 Januari 2013

Waktu : Pukul 08.00 WIB 09.00 WIB

Pokok Bahasan : Kehamilan Trimester 3

Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan mengenai Kehamilan Trimester 3

Sasaran : Ny. Uray

Penyuluh : Sinta Dewi

Tempat : Rumah Pasien, Jl. Komyos Sudarso no. 1 Singkawang

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai kehamilan trimester 3, di harapkan ibu


hamil dapat mengerti mengenai kebutuhannya selama kehamilan trimester 3,
serta menyiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kehamilan Trimester 3, di harapkan ibu


mengetahui :

Apa yang dimaksud dengan kehamilan trimester 3

Gizi yang baik selama kehamilan trimester 3

Kebersihan diri dan istirahat

Persiapan persalinan

Tanda dan bahaya selama kehamilan

Tanda-tanda persalinan

III. Garis-garis Besar Materi

Pengertian kehamilan trimester 3

Gizi yang baik bagi ibu hamil trimester 3

Kebersihan diri dan istirahat

Persiapan persalinan

Tanda dan bahaya selama kehamilan

Tanda-tanda persalinan
IV. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi

V. Media dan Alat Peraga

Leaflet

VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

No KEGIATAN Respon Ibu Hamil Waktu

1. Pendahuluan :

Memberi salam pembuka dan perkenalan diri

Menjelaskan tujuan

Kontrak waktu

Membalas salam

Mendengarkan

Memberi respon

Menit

2. Penjelasan :

kehamilan trimester 3

Gizi yang baik bagi ibu hamil trimester 3

Kebersihan diri dan istirahat

Persiapan persalinan

Tanda dan bahaya selama kehamilan

Tanda-tanda persalinan

Mendengarkan dengan penuh perhatian 20 Menit

3. Penutup :

Tanya jawab
Menyimpulkan hasil penyuluhan

Memberikan salam penutup

Menanyakan hal yang belum jelas

Aktif bersama menyimpulkan

Membalas salam

15 Menit

VII. Evaluasi

Mengajukan pertanyaan lisan.

Tes awal.

Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan kehamilan trimester 3?

Apa saja nutrisi yang baik bagi ibu hamil?

Apa saja yang ibu perlu siapkan sebelum persalinan?

Apakah ibu tahu apa saja tanda dan bahaya dalam kehamilan?

Tes akhir

Apa yang disebut dengan kehamilan trimester 3?

Sebutkan apa saja nutrisi yang diperlukan ibu hamil?

apa saja perawatan diri pada ibu hamil?

Sebutkan apa saja persiapan persalinan?

Sebutkan tanda dan bahaya selama kehamilan?

Apa saja tanda-tanda persalinan?

2. Observasi.

Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat).

Ibu antusias atau tidak.

Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.

MATERI
KEHAMILAN TRIMESTER 3

A. Kehamilan Trimester 3

Trimester ini adalah trimester terakhir kehamilan, periode pertumbuhan janin


dalam rentang waktu 28-42 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap
penyempurnaan Dan akan semakin bertambah semakin besar dan besar sampai
memenuhi seluruh rongga rahim. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada masa ini
adalah peningkatan berat badan dan tekanan darah, rasa ketidaknyamanan dan
aktifitas seksual.

Pertumbuhan danPerkembangan Kehamilan Trimester 3

1. Minggu ke-28

Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara
denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Kendati dibanding minggu-minggu
sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang
terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu
juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak
matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya
sudah hilang.

2. Minggu-29

Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan


keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu
ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah, bisa menangis, walaupun
masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis
karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan
yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup
bayi prematur pun cukup besar. Beratnya sekitar 1250 gram dengan panjang
rata-rata 37 cm.

3. Minggu ke-30

Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak
nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah besar
kehamilan.Ibu mulai merasakan denyutan halus, sikutan/tendangan sampai
gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini tak
mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul mati
tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti
atau paling tidak terhambat.

4. Minggu ke-31
Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit
kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan
darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab,
pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke
bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang
membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak
beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas. Berat bayi
sekitar 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm.

5. Minggu ke-32

Umumnya pengenceran darah mengalami puncaknya pada minggu ini. Untuk ibu
hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan preeklampsia, mesti ekstra hati-
hati. Sebab dengan jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantung pun
meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah,
tentu makin besar pula peluang terjadi penyempitan di pembuluh-pembuluh
darah. Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat. Gangguan
semacam ini tak hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga biasanya
dipertimbangkan untuk dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan kondisi,
semisal tekanan darah tak kunjung turun.

6. Minggu ke-33

Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari
dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang berujung
dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah besar maupun
kematian bayi. Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih
berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah
kantung air ketuban pecah/bocor.

7. Minggu ke-34

Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi
secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini,
terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan
pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik.
Dalam profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi,
yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi berdasarkan gerakan
lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila
nilainya rendah, disarankan persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik
biasanya dilakukan bila diduga bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth
Retardation), pada ibu pengidap diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak
bergerak, kehamilan risiko tinggi ataupun kehamilan lewat waktu.

8. Minggu ke-35

Yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-
parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan
life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
9. Minggu ke-36

Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Mulai minggu
ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya tak lain untuk
meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat penyebab terbanyak
kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di Indonesia adalah
perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga faktor penyebab
tersebut, yang bisa dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal care) yang
baik(preeklampsia). Di antaranya dengan pemantauan tekanan darah dan
kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan.

10. Minggu ke-37

Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm
atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya sudah matang untuk
bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap
lahir. Kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini
biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala
bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan
berapa.

11. Minggu ke-38

Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya akan
ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia
kehamilan 38 minggu.

12. Minggu ke- 39

Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga agar
kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal
demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai
makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi
postmatur umumnya berkulit kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara
kapan persisnya plasenta mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa
diprediksi.

13. Minggu ke-40

Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul
cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum,
sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah
berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).

B. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil


Makanan yang mengandung Gizi yang baik bagi ibi hamil selalu mengandung zat
tenaga ( karbohidrat, lemak dan protein), zat pembangun ( protein, mineral dan
air) dan zat pengatur ( protein, mineral, air dan vitamin ).

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin
yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok dan lain-lain.

Kebutuhan Ibu Hamil :

Kebutuhan energi.Pada trimester 3 energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin


dan plasenta. Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras, jagung, gandum,
kentang, ubi-ubian dan lain-lain.

Protein, diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon,


penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang
dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai nilai biologi
tinggi. Sumber protein hewani terdapat pada daging, ikan, unggas, telur, kerang
dan sumber protein nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan.

Vitamin,

Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin), berfungsi untuk memenuhi


kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel darah), vitamin
B12 merupakan faktor penting pada metabolisme protein. Dalam bahan
makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus,
bayam, jus jeruk dan padi-padian.

Vitamin B6 (piridoksin), penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh.


Vitamin B6 juga diberikan untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.

Vitamin C (asam askorbat), vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur


membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain
dapat mengakibatkan absorbsi besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen
besi dan profilaksis perdarahan post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih
tinggi dari ibu tidak hamil.

Vitamin A, berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan
pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan
bawaan. Bila kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan cacat tulang wajah dan
kepala, otak, jantung. Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak
ikan,kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna
merah. Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang mengandung
vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari lebih tinggi
daripada ibu tidak hamil.

Vitamin D, Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu


penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi. Sumber vitamin D
banyak terdapat pada kuning telur, susu, produk susu dan juga dibuat sendiri
oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat menembus plasenta sehingga
dapat memasuki tubuh bayi.

Vitamin E, Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan
dan integrasi sel darah merah. Dinajurkan dikonsumsi melebihi 2 mg/hari. Pada
binatang percobaan defisiensi vitamin E menyebabkan keguguran.

Vitamin K, Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan


gangguan perdarahan pada bayi.

Mineral

Kalsium (Ca), Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil dari gigi
dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang kurang asupan Ca giginya
menjadi caries atau pun keropos serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan
persendian, metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun
demikian, ibu yang sering hamil cenderung terjadi defisiensi, akibatnya janin
menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber kalsium terdapat pada susu dan
produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran
berdaun hijau.

Fosfor, berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka
dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah didalam
tubuh tidak seimbang sering mengakibatkan kram pada tungkai.

Zat besi (Fe), sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah


eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan kenaikan kadar Hb) diperlukan
untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi dan berlebihan pada Fe
juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) dan nausea
(mual muntah). Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama
jus jeruk. Sedangkan kopi, teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat besi
nonhem, sehingga sebaiknya menghindari minum kopi, teh ataupun susu jika
akan mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak terdapat pada daging merah,
ikan, unggas, kacang-kacangan, kerang, sea food dan lain-lain.

Seng (Zn), berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang


belakang. Hasil study menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu
ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi lahir rendah
<2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging. Kadar Zn yang
dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari
pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari.

Fluor, dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor diperlukan
untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak
terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih warna dan struktur gigi tidak
normal.
Yodium, defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi
kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium yang
diperlukan sebanyak 25 ug/hari.

Natrium, kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja


ginjal. Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat emngikat
cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada
ibu hamil. Natrium pada ibu hamil bertambah sekitar 3,3 gram per minggu
sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.

Nutrisi bagi Ibu Hamil

Pada Trisemester III :

Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu.

Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan
tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan
segar untuk menghindari sembelit.

Bila terjadi keracunan kehamilan/uedem (bengkak-bengkak pada kaki) maka


janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.

Contoh Menu

Pagi

- Susu manis, nasi, telur ceplok, kering tempe, tumis kacang panjang

Jam: 10.00

- Bubur kacang ijo

Siang

- Nasi, Ikan goreng, botok tempe, kemangi, melandingan, sayur asam, pepaya

Jam : 16.00

- Kolak labu kuning + pisang

Malam

- Nasi, smoor daging + tahu, orak-arik wortel + kool, pisang

Pesan- pesan penting bagi ibu hamil

Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak hamil.

Untuk mencegah kurang darah selama hamil ibu harus banyak makan makanan
sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang
merah dan kacang-kacangan lainnya, telur, ikan, dan daging.
Jangan lupa minum tablet tambah darah 1 butir setiap hari.

Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh, ibu hamil harus banyak makan-
makanan sumber zat kapur, seperti : kacang-kacangan, telur, ikan teri/ikan kecil
yang dimakan bersama tulangnya, sayuran daun hijau.

Kenalilah gejala kurang darah (Anemia) selama kehamilan, yaitu : pucat, pusing,
lemah dan penglihatan berkunang-kunang.

Selama hamil makanlah beraneka ragam makanan dalam jumlah yang cukup.

Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar, seperti :
buah-buahan, sari buah, sayur bening, dsb.

Hindari pantangan terhadap makanan, karena akan merugikan kesehatan ibu.

Hindari merokok dan minum-minuman keras karena akan membahayakan


keselamatan ibu dan janin.

Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau Puskesmas secara teratur,
agar ibu dan

kandungannya tetap sehat.

C. Perawatan Diri pada Ibu Hamil

1. Perawatan gigi

Selama hamil, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri, karena dengan adanya
perubahan hormonal, maka rongga mulut dan jalan lahir peka terhadap infeksi,
ibu perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari. Kebersihan
gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi
berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama
masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi.

Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin
pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :

Tambal gigi yang berlubang

Mengobati gigi yang terinfeksi

Untuk mencegah caries

Menyikat gigi dengan teratur, Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan
lalu bilas

Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa

Menyikat gigi sebelum tidur penting.

Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang


tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham
dan gigi geraham bungsu.

Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi
bawah.

Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.

Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.

Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.

Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunakan pasta gigi yang tidak
mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.

2. Mandi

Mandi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air
dan dikeringkan.

3. Perawatan rambut

Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas
dengan air bersih.

4. Payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau


terbasahi oleh colostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu
dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan
pemijatan keluar setiap kali mandi.

5. Perawatan vagina / vulva

Celana dalam harus kering

Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina

Sesudah BAB / BAK dilap dengan lap khusus

Bersihkan dan keringkan selalu bagian tersebut.

Gantilah celana dalam lebih sering bila perlu.

Pakailah celana dalam dari bahan katun, yang lebih mudah menyerap.
D. Persiapan Persalinan

Membuat rencana persalinan, meliputi :

Tempat persalinan

Memilih tenaga kesehatan terlatih

Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut

Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan


tersebut

Siapa yang akan menemani persalinan

Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya

Siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan

Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat


pembuat keputusan utama tidak ada

Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga

Siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak
ada saat terjadi kegawat daruratan

Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan

Dimana ibu akan melahirkan

Bagaimana cara menjangkaunya

Kemana ibu mau dirujuk

Bagaimana cara mendapatkan dana

Bagaimana cara mencari donor darah

Membuat rencana atau pola menabunga

Tabungan ibu bersalin

Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan

Kain panjang 4 buah

Pembalut wanita

Handuk, waslap, alat mandi, alat make up

Pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH


Pakaian bayi, minyak telon

Tas & plastik

E. Tanda dan bahaya dalam kehamilan

Perdarahan pervaginam

Sakit kepala hebat

Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur

Bengkak pada muka dan tangan

Nyeri perut hebat

Gerakan janin berkurang

Perdarahan kehamilan lebih dari 20 minggu

Plasenta Previa

Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada SBR sehingga dapat menutup
sebagian/ seluruh permukaan jalan lahir.

Tanda-tandanya : perdarahan vaginam tanpa sebab, tanpa nyeri, dan berulang,


darah bersifat merah segar. Perdarahan yang banyak akan tampak anemi dan
sampai syok. Biasanya bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul,
ada kelainan letak

Solusio Plasenta

Lepasnya plasenta sebelum bayi lahir.

Tanda-tandanya : perdarahan disertai nyeri tekan uterus,warna darah kehitam-


hitaman

Sakit kepala hebat, Bengkak pada muka dan tangan, Penglihatan kabur

Dapat diduga preeklampsi, namun perlu adanya pemeriksaan tekanan darah dan
proteinuria yang positif. Preeklampsi dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.

Preeklampsi ringan bila tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dan preeklampsi
berat bila tekanan darah lebih dari atau sam dengan 160/110 mmHg

Nyeri Perut Hebat

Kejadian perdarahan kehamilan sangat sering diikuti adanya nyeri perut yang
hebat. Sehingga dapat membahayakan ibu dan janin.
Bayi kurang bergerak seperti biasanya

Bila bayi kurang bergerak seperti biasanya menunjukan kondisi yang


membahayakan janin ( asfiksia )

F. Tanda-tanda Persalinan

Lendir Bercampur Darah

Pengeluaran lendir bercampur darah. Terjadi karena sumbatan yang tebal pada
mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna
kemerahan karena bercampur darah.

Air Ketuban Pecah

Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban keluar
( Normal air ketuban adalah cairan yang bersih, jernih dan tidak berbau).

Kontraksi Yang Teratur

Tidak seperti kontraksi Braxton hick, kontraksi timbul secara teratur, mula-mula
kontraksi hanya sebentar kemudian bertambah lama dan bertambah kuat, dan
kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran
telur ke seluruh rahim, dan nyeri tidak hilang/kurang dengan istirahat atau
elusan

(sumber : www.frisly777.wordpress.com )

Diposkan oleh Fatonah Akbarini, MKM di 08.28

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest

Label: PROMOSI KESEHATAN

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

YAHOO MESSENGER

Anda mungkin juga menyukai