Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penyusunan Laporan Hasil Wawancara ini, dapat terselesaikan.
Limpahan Taufik dan Hidayah-Nya memberikan kekuatan, kesabaran kepada penyusun untuk
mengatasi berbagai masalah dan kesulitan dalam penyusunan makalah ini.
Pembuatan Laporan Wawancara ini untuk memenuhi salah satu tugas kewirausahaan.
Demikian pula dengan karya ilmiah ini, penyusun menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk lebih
memperkaya kajian karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini, dapat bermanfaat untuk kita
semua, amin

SungguMinasa,22 januari 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Apotek (berasal dari bahasa Belanda: Apotheek) adalah tempat menjual dan
kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan
praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani
apotheca yang secara harfiah berarti "penyimpanan"

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 Tentang


Pekerjaan Kefarmasian, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh apoteker. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002, tentang Perubahan atas Peraturan MenKes
RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek,
yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasianpenyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes RI) No.


1332/MENKES/SK/X/2002, tentang Perubahan atas Peraturan MenKes RI No.
922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yang
dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.

Tugas dan Fungsi ApotekBerdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, tugas
dan fungsi apotek adalah sebagai berikut:

1 Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.


2 Sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat.
3 Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang
diperlukan masyarakat secara luas dan merata. Sebagai sarana pelayanan
informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.

B Manfaat Penulisan
Manfaat yang bisa didapatkan dari pelaksanaan observasi yaitu :
1 Bagi Penulis :
a Mendapat data tentang membuka sebuah usaha.
b Mengembangkan kemampuan secara nyata dan dapat menambah
pengalaman.
2 Manfaat bagi apotek antara lain :
a Dapat memberikan masukan bagi pelayanan yang lebih baik.
C Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah :
1 Memberikan gambaran Proses membuka suatu usaha
2 Sebagai bahan dan data bagi semua pihak yang dibutuhkan.

BAB II
PEMBAHASAN

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 22 Januari 2017


Waktu Pelaksanaan : 12.15 WIB
Tempat Pelaksanaan : kompleks pasar baru sungguminasa blok C .No.38 , Gowa
Narasumber : Muh.juadi
Pewawancara : Maria yohanista bunga
Tujuan wawancara : Mengetahui proses membuka suatu usaha.

Hasil Wawancara
Bapak Muh.juadi (narasumber) sebagai pemilik apotek Aisya . Apotek yang telah berdiri
sejak tahun 2013. Motivasi dari pemilik apotik mendirikan apotik Aisya yakni Sarana penyaluran
perbekalan farmasi menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.
Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.
Manfaat mendirikan apotek ini bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar dalam
mendapatkan obat yang berkualitas dengan harga yang terjangkau..
Adapun syarat-syarat perizinan membuka suatu usaha(apotek) yakni. Lahan, sarana, surat
izin dari Dinas Kesehatan.Kab.Gowa , dan penyediaan obat-obatan, serta adanya penanggung
jawab/ apoteker.Ketika berpikir untuk membuka sebuah usaha ,perlu di timbangakan usaha
,tenaga kerja serta yang paling penting untuk di pikirkan adalah ketersediaan modal usaha
beserta sumbernya .modal bagaikan fondasi awal sebuah usaha yang akan di bangun ,tetapi perlu
di ingat modal bukan hanya sekedar uang atau asset ,tetapi juga bisa dalam wujud
pengetahuan terhadap usaha tersebut pengalaman serta keberanian,saat
untuk memutuskan untuk membangun usaha sendiri ,yang pertama kali apakah memiliki modal
yang cukup .modal memang faktor yang paling penting dalam membuka sebuah usaha sendari
yang akan di jalankan atau di kembangkan ,tanpa modal sepertinya sebuah rencana usaha yang
tertinggal mimpi dan sulit di capai .

Modal untuk membuka apotek ini merupakan modal pribadi sendiri yang mungkin
kurang lebih 2 tahun menabung dana/ biaya sahingga apotek ini bisa didirikan
Besar atau tidaknya modal tergantung jenis usaha yang akan di bangun ,bila usaha yang di jalani
sekarang ini adalah sebuah Apotik dengan memperoleh modal dari danah sendiri dengan
membuka usahanya sebesar Rp 20 50 juta

Di apotek ini cuma ada 1 apoteker tidak ada asisten ,salah satu cara agar apotik ini tetap
berkembang "Menjual obat yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau/murah. Tidak
ada penerimaan karyawan atau asisten , kemudian di interview. Pemasaran apotek ini dari Mulut
ke mulut, karena Lokasi apotik ini sangat strategis.
Bapak juadi menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan usaha Apotik miliknya
sukses di antaranya:

Pemasaran

Menurut bapak juadi karena pemasaran yang disampaikan dari mulut ke mulut yang
membuat apotiknya banyak di kunjungi sama masyarakat .

Marketing

Menurut bapak juadi karena obat obatan yang dijual harganya mudah dijangkau oleh
Masyarakat

BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Apotek adalah salah satu bentuk organisasi yang bergerak dalam bidang penjualan
dan pembelian obat, pengobatan, pengecekan kesehatan, dan peracikan obat yang telah di
resepkan oleh dokter. Apotek ini mampu memberikan pelayanan pembelian dan juga
penjualan obat kepada konsumen secara memuaskan.
Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh Apotek ini merupakan kerangka
kerja yang menggambarkan hubungan antara bagian-bagian yang terkait dalam suatu
organisasi yang digambarkan secara grafik. Dalam melakukan aktivitas pengolahan data
sistem informasi pembelian dan penjualan obat pada Apotek aa ada beberapa bagian yang
terlibat diantaranya yaitu, Pimpinan, Apoteker, Ast. Apoteker.
B Saran
Saran-saran yang dapat penulis berikan adalah :
1 Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan apotek hendaknya para tenaga apoteker
diberikan bimbingan terlebih dahulu sebelum terjun kelanpangan kerja.
2 Agar apotek dapat bersaing dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam
pelayanan hendaknya apotek aa lebih melengkapi sarana dan prasarana yang ada.
3 Didalam lingkungan kerja hendaknya lebih bersikap saling menghargai dan saling
menghormati walaupun kedudukan / jabatannya berbeda.

Anda mungkin juga menyukai