1. Memahami biaya sehingga dapat menentukan apakah produk dibuat atau tidak dan untuk
mempengaruhi sifat hubungan pelanggan.
2. Menetapkan harga dengan cost basis.
3. Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan produk atau proses desain atau proses
operasi.
1. Perencanaan
2. Manufacturing
3. Memperbaiki dan menghentikan produk
Life cycle costing kebanyakan dilakukan pada fase perencanaan dan memperkirakan biaya
produk selama masa hidup produk.
Target costing digunakan selama fase perencanaan dan menjalankan proses pemilihan produk
dan desain proses, yang akan menghasilkan sebuah produk sehingga bisa diproduksi dengan
biaya yang bisa diterima dan mendapatkan keuntungan, memberikan estimasi harga pasar
produk, volume penjualan, dan penetapan fungsi.
Kaizen costing berfokus pada pengidentifikasian peluang untuk peningkatan biaya selama fase
manufacturing.
TARGET COSTING
Menurut aturan yang disepakati sekitar 80% dari biaya produk disepakati selama tahap
desain produk selama tahap desain, perencana memilih desain produk dan desain proses
organisasi yang akan digunakan untuk membuat produk.
Pengendalian biaya yang efektif dilaksanakan selama fase perencanaan dan desain produk,
tidak ketika produk dan proses telah dirancang dan produk sedang dibuat. Selama fase
manufacturing, sebagian besar biaya produk telah dilakukan dan fokusnya adalah cost
containment. Cost containment merupakan cara mengendalikan biaya sampai ketitik cost
effectiveness bukan ketitik efficiency. Artinya berapa besaran biaya yang secara rasional
dibutuhkan untuk pelayanan tertentu dan berapa besar pembiayaan untuk perawatan atau
pemeliharan peralatan secara rasional.
Target costing adalah alat manajemen biaya yang digunakan perencana selama mendesain
produk dan proses untuk mendorong upaya perbaikan yang bertujuan untuk mengurangi biaya
produksi produk masa depan. Jadi, dapat disimpulkan target costing adalah alat mempromosikan
dan memfasilitasi komunikasi antara anggota tim lintas fungsional yang bertanggung jawab
untuk desain produk.
Customer Orientation
Target costing berorientasi pelanggan dimulai dengan harga, kualitas, dan fungsi
persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan. Ada dua unsur penting, yaitu :
1. Pelanggan (pasar) mendefinisikan harga yang akan dibayar untuk produk dan fungsi yang
ditunjuk.
2. Ada pasar untuk produk yang sama dengan fungsi yang berbeda (autos), pasar atau
konsumen akan memilih harga yang mencerminkan set fungsi produk yang ditawarkan.
Proses ini menemukan perbaikan dalam praktek produksi yang ada atau dalam mengubah desain
produk sehingga dapat memberikan fungsi yang sama dengan biaya lebih rendah hingga tim
desain mencapai biaya target.
Value engineering juga dikenal dengan istilah value analysis adalah sebuah systematic,
biasanya berdasarkan tim, untuk mengevaluasi desain produk dalam rangka untuk
mengidentifikasi alternative yang akan meningkatkan nilai produk- ditentukan dengan rasio
fungsi biaya.
Pendekatan Tear down analysis dan value engineering terfokus pada desain produk.
Elemen penting lainnya dalam menentukan biaya produk adalah proses untuk membuat produk
tersebut. Reengineering adalah sebuah aktivitas pendesainan ulang proses yang sudah
direncanakan atau yang sudah ada., dan hal ini didorong oleh keinginan untuk meningkatkan
biaya dan kualitas produk.
KAIZEN COSTING
Keizen costing terfokus pada perhatian organisasi pada hal-hal manajer atau operator dari
system yang sudah ada untuk mengurangi biaya. Terdapat perbedaan antara target costing dan
keizen costing yaitu: Target costing yaitu perencanaan dilakukan sebelum produk tersebut
diproduksi, didorong oleh perimbangan pelanggan. Keizen costing yaitu operasi personel
dilakukan pada saat produk tersebut diproduksi, didorong oleh target profitabilitas periodik yang
telah ditetapkan secara internal oleh manajemen senior.
Fokus dari upaya pengurangan biaya yang didorong oleh kaizen costing adalah
perbaikan tambahan untuk proses produksi saat ini atau desain produk. Perbaikan ini dengan cara
mengembangkan peningkatan proses setup, meningkatkan kinerja mesin untuk mengurangi
limbah, dan meningkatkan pelatihan karyawan dan motivasi untuk mendorong karyawan untuk
mengindentifikasi dan menerapkan perubahan harian yang dapat meningkatkan biaya dan
kualitas kinerja. Singkatnya, kaizen costing focus pada proses bukan pada produk itu sendiri.
Life cycle costing adalah proses memperkirakan dan mengakumulasikan biaya selama
umur suatu produk. Life cycle costing sangat penting dalam lingkungan yang memiliki
perencanaan dan pengembangan biaya yang besar (contohnya, mengembangkan pesawat jet
baru) atau biaya produk yang ditinggalkan besar (contohnya, pembongkaran fasilitas pembangkit
nuklir).
Gagasan dalam biaya kualitas adalah untuk mengelola total biaya kualitas, yang biasanya
dinyatakan sebagai persentase dalam penjualan, dalam rangka untuk berinvestasi dalam
mencegah dan menemukan masalah kualitas selama biaya yang dikeluarkan kurang dari biaya
perbaikan masalah kualitas yang akan terjadi secara bijak.
Taguchi Cost
Variasi dari biaya kualitas adalah biaya taguchi, yang diusulkan oleh akademis Jepang.
Taguchi memiliki pandangan yang berbeda mengenai kualitas, ia tidak hanya menghubungkan
biaya dan kerugian dari suatu produk saat proses pembuatan produk tersebut, akan tetapi juga
dihubungkan pada konsumen dan masyarakat. Kualitas adalah kerugian setelah produk
digunakan oleh masyarakat di samping kerugian yang disebabkan oleh mutu produk itu sendiri.
Dasar untuk hipotesis taguchi adalah pengamatan lingkungan manufaktur. Oleh karena
itu, penetapan biaya taguchi bertujuan salah satu tiga tujuan berikut:
Organisasi telah memiliki kenaikan yang pesat dalam hal biaya lingkungan, normal bagi
organisasi dalam sebuah industry kimia untuk menghabiskan lebih dari $1 milyar untuk biaya
lingkungan. Penekanan yang lama menyebutkan bahwa biaya lingkungan dapat diterima sebagai
bagian yang tidak terelakkan dalam melakukan bisnis. Sedangkan penekanan yang baru
menyebutkan bahwa untuk biaya yang terkait dengan bisnis tersebut, jika manajemennya tepat,
maka biaya dapat dikurangi.