1. Pengertian Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya hipertensi dalam
kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan adalah komplikasi kehamilan setelah kehamilan 20 minggu yang ditandai dengan timbulnya salah satu dari: oedema, protein urine atau kedua duanya. 2. Tujuan Semua pasien hipertensi dalam kehamilan ditatalaksana untuk mencegah komplikasi lebih lanjut sehingga tidak menimbulkan kematian ibu dan janin 3. Kebijakan Deteksi dini pada pasien hamil trimester pertama dengan riwayat hipertensi atau trias hipertensi dalam kehamilan (oedema, protein urine, dan atau kejang) 4. Referensi 5. Prosedur A. Hipertensi dalam kehamilan
1. Diagnostik hipertensi dibuat jika tekanan darah diastolic lebih dari
90 atau kenaikan 15mmhg pada 2 kali pengukuran berjarak 1 jam atau lebih tanpa disertai protein urine.
2. Pantau tekanan darah, urine, dan kondisi janin setiap minggu
3. Jika tekanan darah meningkat tangani dengan preeklamsia
ringan
4. Jika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan janin
terhambat, rawat untuk penilaian kesehatan janin
5. Jika tekanan darah stabil, janin dapat dilahirkan secara normal
B. Preeklamsi ringan
1. Preeklamsi ringan pada kehamilan <35 minggu
a. Jika tidak terdapat tanda perbaikan perlu dilakukan penilaian
2 kali dalam seminggu dengan rawat jalan antara lain; bed HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN, PRE EKLAMSI DAN EKLAMSI Disahkan oleh No. Kode : Kepala Puskesmas
rest, diet, pantau tensi, protein urine, reflek patella dan
kondisi janin.
b. Jika tidak memungkinkan rawat jalan, maka dilakukan rawat
inap. (diet, pemantauan tekanan darah, protein urine, reflek patella, dan kondisi janin)
c. Jika tekanan diastolic turun sampai normal maka pasien
dipulangkan
d. Jika terdapat tanda gawat janin pertimbangkan terminasi
(rujuk)
e. Jika protein urine meningkat kelola sebagai preeklamsi berat
2. Preeklamsi ringan pada kehamilan >35 minggu
a. Dipertimbangkan terminasi kehamilan (rujuk)
C. Preeklamsi Berat / Eklamsi
1. Segera dilakukan rawat inap.
2. Tirah baring miring ke satu sisi. Tanda vital diperiksa setiap 30
menit, dan refleks patella setiap jam.
3. berikan Infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan
infus RL (60-125 cc/jam) 500 cc.
4. Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
5. Pemberian obat anti kejang magnesium sulfat (MgSO4).
a) Dosis awal sekitar 4 gr MgSO4) IV (20% dalam 20 cc) selama
1 gr/menit kemasan 20% dalam 25 cc larutan MgSO4 (dalam 3-5 menit). Diikuti segera 4 gram di pantat kiri dan 4 gr di pantat kanan (40% dalam 10 cc) dengan jarum no 21 panjang HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN, PRE EKLAMSI DAN EKLAMSI Disahkan oleh No. Kode : Kepala Puskesmas