Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Jelaskan tentang konsep tenggelam !
2. Jelaskan kegawat daruratan pada korban tenggelam !
3. Bagaimana penanganan pertama korban tenggelam ?
C. Bagaimana penanganan klinis dan asuhan kebidanan pada korban
tenggelam ?
D. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yritu :
1. Mahasiswa mampu memahami penanganan pencegahan kematian dan
cacat pada pasien gawat darurat khususnya korban tenggelam.
2. Mahasiswa mampu memahami penanggulangan korban dalam
keadaan terdesak dan dalam waktu singkat.
3. Mahasiswa mengetahui bagaimana penanganan klinis dan asuhan
kebidanan pada korban tenggelam.
BAB II
PEMBAHASAN
7. Hindari meletakkan meja dan kursi dekat kolam renang agar anak anda
tidak dapat memanjatnya.
8. Tenggelam pun bisa terjadi pada orang dewasa, jadi pengawasan tetap
Manifestasi Klinik
1. Koma
3. Kolaps sirkulasi
4. Hipoksemia
5. Asidosis
6. Timbulnya hiperkapnia
4. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang
sangat dalam
Komplikasi
1. Ensefalopati Hipoksi
2. Tenggelam sekunder
3. Pneumonia aspirasi
5. Disritmia ventricular
6. Gagal Ginjal
7. Nekrosis pancreas
8. Infeksi
Klasifikasi Tenggelam
2. Typical Drawning
1. Atypical Drawning
2. Dry Drowning
Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke
dalam saluran pernapasan.
1. Immersion Syndrom
1. Delayed Dead
Keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam
setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam.
2. Berdasarkan Kondisi Kejadian
3. Tenggelam
Kesimpulan
Kegawatdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan
masalah pernapasan dan kardiovaskuler yang penanganannya
memerlukan penyokong kehidupan jantung dasar dengan menunjang
respirasi dan sirkulasi korban dari luar melalui resusitasi, dan
mencegah insufisiensi
Saran
Penanganan kegawatdaruratan korban tenggelam sebaiknya
memastikan terlebih dahulu kesadaran, system pernapasan, denyut
nadi, dan proses observasi dan interaksi yang konstan dengan korban.